NIM : 121160085
Teknologi Surfaktan (A)
Tugas 1
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai cmc, untuk deret homolog su
rfaktan rantai hidrokarbon, nilai cmc bertambah 2x dengan berkurangnya satu atom
C dalam rantai. Gugus aromatik dalam rantai hidrokarbon akan memperbesar nilai c
mc dan juga memperbesar kelarutan. Adanya garam menurunkan nilai cmc surfaktan
ion. Penurunan cmc hanya bergantung pada konsentrasi ion lawan, yaitu makin besar
konsentrasinya makin turun cmc-nya.
Secara umum misel dibedakan menjadi dua, yaitu:
Karena pada cmc terjadi penggumpalan darimolekul surfaktan, maka cara penentuan
cmc dapat menggunakan cara-cara penentuan besaranfisik yang menunjukkan peru
bahan dari keadaan ideal menjadi tak ideal. Di bawah cmc larutan menjadi bersifat ide
al. Sedangkan diatasnya cmc larutan bersifat tak ideal
HLB merupakan nilai yang bergantung pada perbandingan antara rantai hidrofilik
dan lipofilik suatu molekul surfaktan. Semakin panjang rantai hidrofilik maka
semakin tinggi nilai HLB. Sebaliknya semakin panjang rantai lipofilik maka semakin
rendah nilai HLB. Nilai HLB berkisar diantara 1 hingga 20. Maka, jika suatu produk
100% hidrofilik, maka nilai HLBnya adalah 20. Jadi nilai HLB pada dasarnya
merupakan indikasi persentase berat dari bagian hidrofilik molekul emulsifier
nonionik .
Metode Griffin
Metode Griffin untuk surfaktan nonionik seperti yang dijelaskan pada tahun 1954
berfungsi sebagai berikut:
HLB = 2OxMh/M
Dimana Mh adalah massa molekul dari bagian hidrofilik dari molekul, dan M adalah
massa molekul dari seluruh molekul, memberikan hasil pada skala 0 hingga 20. Nilai
HLB dari 0 berhubungan dengan molekul lipofilik / hidrofobik sepenuhnya, dan nilai
20 sesuai dengan molekul hidrofilik / lipofobik sepenuhnya.
Nilai HLB dapat digunakan untuk memprediksi sifat surfaktan dari suatu molekul:
Cloud Point adalah suhu di atas yang larutan surfaktan yang larut dalam air
menjadi keruh. Mengetahui titik awan adalah penting untuk menentukan stabilitas
penyimpanan. Formulasi Menyimpan pada suhu secara signifikan lebih tinggi
dari titik awan dapat menyebabkan pemisahan fasa dan ketidakstabilan.
Umumnya, surfaktan nonionik menunjukkan efektivitas yang optimal saat
digunakan di dekat atau di bawah titik awan mereka. Rendah busa surfaktan harus
digunakan pada suhu sedikit di atas titik awan mereka.
D. Hydrotrope
Aplikasi
Produk-produk umum yang mengandung hydrotropes termasuk deterjen pencuci,
pembersih permukaan, deterjen pencuci piring, sabun cair, sampo dan kondisioner.
Mereka adalah agen penggandengan, yang digunakan pada konsentrasi dari 0,1-15%
untuk menstabilkan formula, mengubah viskositas dan titik-awan, mengurangi
pemisahan fasa dalam suhu rendah, dan membatasi pembusaan.
16106-44-8
Asam sulfonat Toluena, K garam
30526-22-8
1300-72-7
Asam sulfonat Xylene, garam Na
827-21-4
Xylene sulfonic acid, garam amonium 26447-10-9
28348-53-0
Asam sulfonat Cumene, garam Na
32073-22-6
Asam sulfonat Cumene, garam amonium 37475-88-0
Adenosin trifosfat (ATP) telah terbukti menjadi hidrotrop yang mampu mencegah
agregasi protein pada konsentrasi fisiologis normal dan kira-kira suatu urutan
besarnya lebih efektif daripada natrium xilena sulfonat dalam uji hidrotrope klasik.
Aktivitas hidrotropik ATP terbukti tidak bergantung pada aktivitasnya sebagai "mata
uang energi" dalam sel.
COO-
COO -
COO-
Hidrofilik OOC
- Hidrofilik
COO-
-
OO COO-
-
OO Hidrofobik
COO-
OOC
-
COO-
COO-
COO-
COO- COO-
Hidrofilik
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang di kerjakan sejajar
permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan,hal tersebut karena
gaya adhesi lebih kecil dari gaya kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan
terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan.
Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dan tegangan
antar permukaan zat cair. Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa
gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair sebanding
dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Gaya yang dibutuhkan untuk
melepaskan cincin dalam hal ini diberikan oleh kawat torsi yang dinyatakan dalam
dyne.
Metode ini hanya digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair dan tidak
dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yang tidak
bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka zat tersebut
akan naik ke dalam pipa sampai gaya gesek ke atas diseimbangkan oleh gaya gravitasi
ke bawah akibat berat zat cair.
1. Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya
energy kinetik molekul
3. Surfaktan
4. Jenis Cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti
air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin
karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap
sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan.
Telah diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan
tegangan muka, karena mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar
daripada didalam larutan. Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam larutan
menaikkan tegangan muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil
daripada didalam larutan.