Anda di halaman 1dari 9

Pengolahan Limbah Rumah

Tangga
Pengertian Limbah
Rumah Tangga

Limbah domestik atau yang dikenal sebagai limbah


rumah tangga, merupakan limbah yang dihasilan dari
aktivitas rumah tangga yang dapat berupa limbah padat, dan
limbah cair. Contoh limbah padat berupa sampah dan
kotoran manusia (tinja) serta limbah cair berupa buangan
air dari kamar mandi, dapur, tempat cuci serta air hujan.
Dampak Limbah
Rumah Tangga

1. Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit,


terutama kholera, typhus abdominalis, disentri baciler
2. Menjadi media berkembang biaknya mikroorganisme patogen
3. Menjadi tempat-temoat berkembang biaknya nyamuk atau
tempat hidup larva nyamuk
4. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang
tidak sedap
5. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan
lingkungan hidup lainnya.
6. Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja
dengan tidak nyaman, dan sebagainya.
Tempat Pembuangan
Limbah Rumah Tangga

1. Kakus Sumuran (Jumbleng)

Bangunan ini digunakan untuk membuang limbah padat manusia (faeces). Bentuk
bangunannya yaitu tanah digali menyerupai sumuran sedalam 2 – 6 meter (dasarnya masih
diatas permukaan air tanah yaitu 2 – 6 meter tergantung kondisi tanah setempat, agar tidak
mencemari air tanah).
Sedalam 1 – 2 meter dari permukaan tanah, dibuat pasangan batu bata setebal satu
batu dengan spesi kedap air, agar muka tanah tidak mudah longsor. Konstruksi tersebut dapat
bertahan (digunakan) sampai 10 tahun pada suatu rumah tangga dengan 6 jiwa, dengan ukuran
sumuran 1 meter dengan kedalaman 8 meter. Setelah penuh, limbah padat dapat dikuras atau
dibuatkan sumuran baru didekatnya (jarak sumuran baru dengan sumuran lama tergantung jenis
tanah dan kepadatan/kestabilannya).
2. Tanki Septik (Septic tank)

Tangki septik dapat dibangun pada lahan yang tidak terlalu luas,
bahkan dapat dibangun didalam ruangan. Hanya saja bangunan ini
memerlukan peresapan untuk membuang kelebihan air yang ada dalam
tangki septik.
Peresapan dapat berupa peresapan sumuran, jika muka air tanah
rendah atau peresapan lapangan jika memungkinkan tersedia lahan yang
cukup. Pada daerah perkotaan yang padat penduduknya dan muka air
tanah cukup tinggi, kelebihan air dari tangki septik dapat dialirkan menuju
drainase kota yang kemudian dialirkan menuju Instalasi Pengolah Air
Limbah (IPAL).
Mendaur Ulang Sampah
Rumah Tangga

Mendaur ulang sampah merupakan salah satu cara yang perlu


mendapat prioritas utama dalam pengelolaan sampah rumah tangga .
Pengomposan sebaiknya dilakukan di dalam wadah untuk mencegah
pencemaran lingkungan, gangguan binatang dan menjaga estetika.
Bahan wadah tempat sampah:
 Wadah portable dapat menggunakan drum, plastik, kayu, anyaman bambu,
dsb.
 Wadah permanen dapat menggunakan pasangan semen dengan ukuran:
panjang dan lebar minimal 75 cm, sedangkan tingginya lebih kurang 100 cm.
Bagian atas dibuatkan tutup yang mudah dibuka/tutup, bagian depan bawah
diberi lobang panen kompos.
 Alat yang telah diuji coba dengan hasil baik adalah drum 200 liter, diberi
pasangan pipa PVC berlubang-lubang untuk penghawaan. Bahan yang
dikomposkan berupa sampah daun dan sisa makanan dapur.
Prinsip
Pengolahan
Sampah

Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam


pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R,
yaitu:
1. Mengurangi ( reduce )
2. Menggunakan kembali ( reuse )
3. Mendaur ulang ( recycle )
4. Mengganti ( replace )
Pemasyarakatan Teknik
Pengolahan Limbah Rumah
Tangga

menurut Undang-undang No 18 tahun 2008 sampah rumah tangga


adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga,
tetapi tidak termasuk tinja dan sampah spesifik (sampah yang mengandung
bahan beracun).
Ada berbagai macam cara mebuang sampah di tempat pembuangan akhir
diantaranya:
 Open dumping, yaitu membuang sampah secara terbuka diatas permukaan
tanah
 Dumping in water, yaitu membuang sampah secara terbuaka diatas air
seperti dikali atau dilau
 Burning in premise, yaitu pembakaran sampah di rumah-rumah
 Sanitary landfill,yaitu suatu cara pembuangan sampah ke tempat-tempat
rendah dam ditutupi dengan tanah untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
(Depkes,1987)

Anda mungkin juga menyukai