Petunjuk Pengerjaan
Jobsheet ini digunakan sebagai pengganti mata kuliah praktikum Zat Pembantu Tekstil
Mahasiswa diminta untuk memahami langkah kerja dan bagian dari jobsheet yang harus
dilengkapi
Pengerjaan jobsheet berdasarkan materi yang sudah disampaikan sebelumnya
Jobsheet diprint kemudian diisi (tulis tangan) dan dikirim via google classroom dalam bentuk file
scan dokumen, foto, atau pdf
A. Tujuan
Mengetahui cara mengidentifikasi golongan suatu ZAP
B. Dasar teori
Dalam industri tekstil, terutama untuk proses basah seperti pemasakan,
pengelantangan, pencapan, pencelupan dan penyempurnaan, banyak digunakan zat aktif
permukaan sebagai zat pembantu tekstil. Zat aktif permukaan mempunyai sifat khas, yaitu
mempunyai kecenderungan untuk berpusat pada antarmuka dan mempunyai kemampuan
untuk menurunkan atau menaikan tegangan permukaan. Molekul zat aktif permukaan terdiri
dari dua gugus yaitu gugus hidrofil dan hidrofob ZAP sendiri dapat digolongkan menjadi dua
kelompok :
1. An Organik
Dalam suasana netral maka ZAP ini tidak akan bermuatan apa-apa.
Umum
- Sebagai larutan koloid.
- Mempunyai absorpsi positif dan negatif.
- Dapat membentuk misel sferik dan lamerar.
- Memiliki gaya untuk melarutkan kotoran
- Membentuk larutan koloid didalam air
khusus
- Zat aktif permukaan memiliki sifat khusus yang berupa pembasahan, pembasahan ini
terdiri dari beberapa, yaitu:
- pembasahan penyebaran (Spreading),
- pembasahan kapiler
1. Sabun
2. Minyak yang disulfatkan atau disulfonkan
3. Parafin / olefin disulfatkan/disulfonkan
4. Arakil sulfonat
5. Alkil sulfat
6. Kondensat asam lemak
7. Senyawa polietilen oksida (poliglikol eter)
Zat aktif permukaan dibedakan antara penggolongan menurut sifat aktif ionnya yaitu
golongan anion dan golongan aktif nonion yang pada umumya bersifat menurunkan
tegangan permukaan dan golongan aktif kation yang bersifat menaikkan tegangan
permukaan. Analisa penggolongan dapat dilakukan menurut cara Wurtzschmitt.
Wurtzchmitt membagi ZAP menjadi 8 golongan, yaitu:
1. Kondensat Polialkohol
2. Kondensat alkilol amin
3. Zat aktif anion
4. Zat aktif kation
5. Polialkilena amina (bukan hanya kwartener)
6. Polialkilena oksida dengan lebih dari 10 mol etilen oksida tidak tersulfonkan
7. Polialkilena oksida dengan 10 mol etilena oksida tidak tersulfonkan
8. Polialkilena tersulfunkan
Hasil Pengujian
Golongan
a b c d e f g h
I - - - - - - - -
II - - - - - - - -
III + - - - - -/+ - -
IV - + - - - - + +
V - + - + - + - -
VI - - + + - + - -
VII - - - + + + - -
VIII + - - - - - + -
Sedangkan penggolongan lain menurut struktur kimia zat aktif permukaan yaitu Analisa
penggolongan berdasarkan struktur kimia dapat dilakukan menurut cara Linsenmeyer.
Linsenmeyer membagi ZAP menjadi 9 golongan yang condong menunjukkan sifat molekul
ZAP, yaitu:
1. Sabun
2. Minyak tersulfonkan
3. Minyak tersulfonkan tingkat tinggi atau terkondensasi
4. Naftalin sulfonat
5. Alkilalkilol sulfonat
6. Mersolat
7. Kondensat asam lemak
8. Kondensat protein asam lemak
9. Kondensat etilena oksida
Dalam proses zat aktif permukaan akan mengaktifkan permukaan dan cenderung untuk
berpusat pada permukaan. Tergantung dari fungsinya, zat aktif permukaan bersifat
menurunkan tegangan permukaan seperti proses pemasakan, pembasahan, dan pencucian,
selain itu juga bersifat menaikkan tegangan permukaan seperti proses pelemasan dan tolak air
(water proof). Zat aktif permukaan bekerja pada permukaan serat maupun air, sifat umum zat
aktif permukaan yaitu :
1. Tegangan permukaan
ZAP dapat menaikkan dan menurunkan tegangan permukaan. Surfaktan menurunkan
tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada
permukaan. Prosesnya yaitu dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya pada
permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.
3. Adsorpsi permukaan
Adsorpsi terdiri dari adsorpsi positif dan adsorpsi negatif. Adsorpsi positif terjadi jika
tegangan permukaan larutan lebih kecil dari tegangan permukaan zat terlarut. Zat
terlarut terkonsentrasi pada permukaan. Sedangkan adsorpsi negatif terjadi jika
tegangan permukaan larutan lebih besar dibanding tegangan permukaan zat terlarut.
Zat terlarut terkonsentrasi dalam rongga larutan.
No Alat No Bahan
1 Tabung reaksi 1 Contoh ZAP
2 Pipet 2 Zat anion
3 Penjepit 3 Zat kation
4 Penangas 4 Asam tanin
5 Larutan Iodium jenuh
6 BaCl2
Cara Linsenmeyer
No Alat No Bahan
1 Tabung reaksi 1 Contoh ZAP
2 Pipet 2 H2SO4 15 %
3 Penjepit 3 CaCl2 20 dH
4 Penangas 4 BaCl2 10%
5 HCl pekat
6 NaOH 10%/4N
7 CuSO4 5%,
8 fenol
9
D. Langkah kerja
PENGGOLONGAN ZAT AKTIF PERMUKAAN CARA WURTZCHMITT
Contoh ZAP dibuat larutan 1 %
a. Uji Kation
1 ml larutan contoh uji ditambah 1-2 ml zat anion keruh/tidak
b. Uji Anion
1 ml larutan contoh uji ditambah 1-2 ml zat kation keruh/tidak
c. Pemanasan I
1 ml larutan contoh uji dipanaskan dlm tabung reaksi keruh/tidak
d. Pemanasan II
1 ml larutan contoh uji dipanaskan dlm tabung reaksi keruh/tidak
Pengamatan
Kekeruhan diberi tanda (+) ; tidak keruh diberi tanda (-)
3. Sebanyak 1 ml larutan contoh ditambah 1-2 tetesml HCl pekat, kemudian amati
perubahan yang terjadi : keruh/tidak
Kalau ada kekeruhan kemungkinan golongan 3 dan 8. (B) untuk golongan 3 dab 8. untuk
golongan 8 akan memberikan reaksi Biuret yakni NaOH dan CuSO 4 5%, larutan contoh uji
ditambah NaOH 10% / NaOH 4N, ditambahkan CuSO 4 5% kemudian dipanaskan akan memberi
warna merah ungu dan dengan HCL encer dipanaskan akan memberi warna coklat dan bau
ikan.
Kalau tidak terjadi kekeruhan kemungkinan golongan 6 ; 7 ; 9 (D). (D) untuk golongan 6,
larutan contoh ditambahkan dengan larutan BaCl2 10% terjadi endapan putih, dipanaskan
dan dipijarkan memberikan abu. Untuk golongan 7, menunjukan adanya nitrogen dengan
cara Lassaigne atau uji amoniak. Untuk golongan 9, Larutan contoh ditambahkan BaCl2 10% ,
endapan putih akan menunjukan reajsi sulfat, dipanaskan dan dipijarkan akan memberikan
abu. Kondesat etilena oksida, golongan 9. larutan contoh ditambahkan dengan fenol
E. Data
Tabel penggolongan menurut Wutzchmitt
- - - - + + + -
4N, ditambahkan CuSO4 5% kemudian dipanaskan memberi warna merah ungu dan dengan HCL
Berdasarkan data yang diperoleh maka didapat bahwa golongan ZAP menurut wurtzmitt ialah
golongan
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
Berdasarkan data yang diperoleh maka didapat bahwa golongan ZAP menurut linsenmeyer ialah
golongan
8 yaitu Kondensat protein asam lemak