Anda di halaman 1dari 86

DTSD Kepabeanan dan Cukai

2017
I. Tinjauan Dalam BTKI
II. Serat
Ii. Benang
Iii. Penomoran Benang
Iv. Kain
V. Konstruksi Kain
VI. Identifikasi Serat
BAGIAN XI TEKSTIL
PECAHAN I PECAHAN II
BAB 50 : SUTERA BAB 56 : GUMPALAN
BAB 51 : WOOL BAB 57 : PERMADANI

BAB 52 : KAPAS BAB 58 : TENUN KHUSUS


BAB 53 : SERAT NABATI LAINNYA BAB 59 : KAIN DIRESAPI
BAB 54 : FILAMENT (BUATAN)
BAB 55 : SERAT STAPLE BUATAN BAB 60 : KAIN RAJUTAN
PECAHAN III
BAB 61 BAB 62 BAB 63
BARANG & BARANG & BRG TEKSTIL SUDAH JADI
PERLENGKAPAN PERLENGKAPAN LAINNYA;STELAN,GOMBAL
PAKAIAN RAJUTAN PAKAIAN BUKAN
(KAITAN) RAJUTAN/KAITAN
tumbuhan

binatang
Serat, vezels benang tekstil

Mineral (brg • Terdiri rantai


galian) panjang molekul
raksasa atau polimer
• Selullose (atom C,
H,O)

buatan
II. SERAT
Jenis SERAT

• Serat stapel
Serat yang mempunyai panjang terbatas.

• Filamen
serat yang panjangnya tidak terbatas.
kapas, goni, Bab 52-53
s. tumbuhan
henep, kapuk dll

Sutera , Bab 50
Serat alam s. hewan dan 51
wol

s. mineral asbes bab 68


serat
Serat tiruan
(artifisial) Rayon, Bab 54/55
Serat
buatan/kimia Polyamide
(nylon),
Bab 54-55 S. sintetis polyacrylo-nitrile Bab 54/55
(acrylic),
polyester, PVA dll
SERAT TUMBUHAN/NABATI
 Serat kapas;
 Serat dari buah : kapuk, kelapa
 Serat kulit batang : flax (linnen), hennep (rami), yute (goni)
manila hennep (abaca);
 Lainnya :
 Sisal/manila henep ---- tali/karung
 Pohon aren (ijuk, hitam dan kaku)------ tali, sapu
 Kelapa ----- tali, permadani keset
 Tanaman lain, spt genjer, enceng gondok ---- tas, keranjang
dll
Kapas
• seratnya agak kusut
• Bentuknya berpilin (dibawah mikroskop) --- benang yg kuat
• Kapas sangat higroskopis atau menghisap air.
• Kapas tahan uji, tahan panas setrika yang tinggi.
• Kain kapas tahan ngengat tetapi tidak tahan cendawan

Linen
• Mudah mengisap air
• Permukaan serat linen halus dan tebal
• Mudah mengalirkan panas  terasa dingin
• Baik dipakai u/ serbet, taplak meja.
• Lebih berkilau, lebih kuat dai kapas
• Serat linen kurang tahan terhadap asam dan basa

Jute/Goni
•Benang jute mengandung bagian kayu mudah dikenali.
•Serabut jute u/ membuat:
•benang jutejahit karung goni
•Karung goni
•Pembalut pipa besi, ban mobil dst...
•u/ pakaian (benang pakan)tenunan tusor.
•Warna jute dlm pakaian : kuning muda, juga u/ lapisan bawah kursi, bangku
perabot mewah.
Hennep
•Hennep dari serabut kulit tumbuhan hennep, dg batang
seperti flax.
•Serabut lebih kuat, kaku u/ ditenun dp linen. Serabut ini
dpt menahan air.
•Serabut hennep u/ membuat :
• tali temali
• saluran air u/ pompa kebakaran
• kain tebal : kanvas, terpal.

Rami
• hampir sama dengan kapas
• lebih berkilap, kuat,
• lebih menyerap air
• lebih tahan terhadap bakteri maupun jamur
• Ciri fisik serat rami adalah warnanya yang putih dan
berkilau serta tidak mudah berubah warna
• sebagai pembungkus mumi (± 5000 SM), u/ tali, kaos
lampu, bahan pembuat kimono (Jepang)
SERAT ASAL BINATANG

WOL :
 Serat wol bersisik dan keriting
 Berasal dari bulu binatang, spt domba, biri-biri.
 Biasa digunakan untuk baju hangat --- krn serat wol memiliki
daya lentur yg tinggi (merenggang 30% dr panjang asalnya);
 Binatang yg dapat menghasilkan wol, a.l.
 kambing Kashmir,
 Kambing Tibet.
 Kelinci, onta dll
 Bila dilihat dg mikroskop
serabut tsb bersisik tenunan wol kasar.
SERAT ASAL BINATANG

SIFAT WOL :
 Kasar (wol merino halus).
 Tdk begitu berkilauan
 Kalau ditarik kuat, tetapi elastis--- oki, tenunan wol tdk lekas
kusut
 Dibakar bau spti bulu ayam (rambut) terbakar, hasil :
bundaran yg rapuh.
 serat wol mudah terserang ngengat
SUTERA
 Diperoleh dari air liur ulat “Bombyx Mori” ketika jadi
kepompong
 Negara penghasil : Jepang, Perancis, Tiongkok
 Setelah ulat dewasa, membalut diri dari air liur yang
dikeluarkan dari mulutnya (kepompong atau kokon)
 Serabut yg dpt diambil dari kokon + 3.600 meter
 Tidak semua dpt digunakan u/ ditenun, hanya +600 s/d 700
meter dari tengah – tengah
SUTERA
Sifat serabut sutera :
 Panjang, kuat (berkurang saat basah)
 Licin, lembut
 Memiliki kilauan dan kehalusan yg tdk dimilki serat lain
 Dapat menyesuaikan diri dg temperatur udara yg ada
 Elastis (tenunan sutera tidak kusut)
 tidak tahan panas dan asam namun tahan terhadap
ngengat.
 Bila dibakar bundaran arang rapuh, bau spti bulu
ayam terbakar.

• Daya jual yg tinggi;


• Jika jadi pakaian dapat menyerap keringat dg baik
• Dapat berubah kuning jika terlalu byk terpapar cahaya
matahari.
SERABUT MINERAL

 Yang termasuk disini : asbes dan gelas


 Serabut tsb tak dpt terbakar, hanya memijar.
 Beda serabut asbes dg gelas : serabut gelas sangat
panjang, mengkilat spti sutera, kuat seperti sutera, asbes
sebaliknya.
 Guna serabut asbes :
- tali, u/ membalut pipa (isolasi panas, hemat api dlm
pipa uap), juga u/ isolasi listriksetrika listrik, tungku
masak
- tenunanpakaian pemadam kebakaran.
- dicampur dg semen  eternit.
Guna serabut gelas :
 Tali dan tenunan. Serabut ini kuat dan tidak menyerap air
spti nylon.
Serat Setengah Sintetik (serat tiruan)
 Jenis : sutera tiruan dan wol tiruan
 Wol tiruan :
 Pada mikroskop tdk terdapat sisik-sisik
 sukar dijadikan kempa
 Jika dibuat pakaian tdk begitu panas
 Pd uji bakar – wol susu tdk berbau spt bulu ayam yg dibakar

 Sutera tiruan :
 Sutera asetat --- berbau cuka
 Kilatnya tdk mencolok
 Seratnya elastis, larut dlm aceton, diperdagangkan sbg tenunan
“anti crease”
 Tdk tahan panas (setrika tdk > 75 derajat C)
 Uji bakar – meleleh dan menimbulkan benda bundar yg keras

Beda dg Nilon ---- tdk larut dlm aseton


SERAT SINTETIK
misalnya : serat nylon (sejak 1938) dibuat dari ter
Sifat – sifatnya :
 Tak berkilat
 Sangat kuat, belum ada serat yg lebih kuat dr nylon.
 Licin spti sutera asli / tiruan
Benang polyester nylon  Hasil bakar meleleh, bundaran keras, bau tak
enak.
 Serat tdk bisa menghisap air --- kain panas

Serat ini dikenal sbg serat plastik, u/ buat pakaian,


pelapis tempat duduk, jok mobil ...
Serat sintetik lain : orlon, perlon, dacron, ...
Pencampuran Serat
catatan
• “Wol" berarti serat alam diperoleh dari biri-biri atau biri-biri
muda.
• "Bulu hewan halus" berarti bulu alpaka, llama, vicuna, unta
(termasuk dromedary), yak, kambing Angora, Tibet,
Kasmir, atau kambing semacam itu (tetapi bukan kambing
biasa), kelinci (termasuk kelinci Anggora), hare, beaver,
nutria atau musk-rat;
• "Bulu hewan kasar" berarti bulu hewan yang tidak disebut
diatas, tidak termasuk bulu atau bulu kasar untuk membuat
sikat (pos 05.02) dan bulu kuda (pos 05.11).

subpos 5209.42 dan 5211.42 "denim" berarti kain dari benang aneka warna, dari 3-benang atau 4-benang kepar, termasuk kepar
putus-putus, lusi permukaan, yang benang lusinya satu warna dan benang pakannya tidak dikelantang, dikelantang, dicelup
abu-abu atau diwarnai dengan warna lebih muda dari warna benang lusi.
III. BENANG

1/3/2020
Benang :
 tali halus yang dipintal dipakai sebagai
bahan untuk menjahit atau bahan untuk
ditenun;
 Susunan serat-serat yang teratur ke arah
memanjang dengan garis tengah dan
jumlah antihan tertentu yang diperoleh dari
suatu pengolahan yang disebut pemintalan.
PENGGOLONGAN BENANG

Urutan mesin
Panjang serat -Bng Garuk (cotton,
-Benang stapel rayon, polyester)
-Bng filamen -Bng sisir (cotton)
-Bng campuran
Pemakaian
Konstruksi
-Bng tunggal
-Bng lusi
-Bng rangkap -Bng pakan
-Bng gintir -Bng rajut
-Bng tali -Bng hias
-Bng jahit
JENIS BENANG BERDA-
SARKAN PANJANG SERAT

BENANG STAPEL
Susunan serat stapel, teratur memanjang,
garis tengah dan antihan tertentu, diperoleh
Dari proses pemintalan.
Gambar 4. Benang fi-
lamen
BENANG FILAMEN
Adalah benang yg dibuat dari serat-serat
filamen yang dirangkap dan diantih secara
mekanik
MACAM-MACAM BENANG-panjang serat

 BENANG STAPEL :
 Pendek : b. kapas, rayon
 Sedang : b. wol, b. dari serat buatan
 Panjang : b. serat rosella, nanas dll
MACAM-MACAM BENANG-panjang serat
 BENANG FILAMEN :
 monofilamen: terdiri dari satu filamen (tali pancing, senar
raket, sikat, jala)
 multifilamen: terdiri dari beberapa filamen
 tow
 stretch: termoplastis, sifat mulur besar, mudah kembali ke
panjang semula
 Ruwah/bulk sifat mengembang besar
Jenis Benang (berdasarkan konstruksinya):
 benang tunggal (single yarn)
 Dihasilkan mesin pintal dr serat pendek atau benang filament (pos 54,04 atau
54,05) atau memilin dua atau lebih filament (pos 54,02 atau 54,03)

 Benang gintir (multiple yarn)


 Benang yg dibuat dari dua atau lebih benang tunggal yg dipintal bersama

 Kepang (cable yarn)--- banang tali


 Diperoleh dari memintal paling sedikit 2 benang gintir; atau
 Memintal satu/lebih benang gintir dengan satu/lebih benang tunggal
Benang tunggal Benang rangkap
Terdiri dari satu helai benang Terdiri dari dua helai benang tu-
nggal/lebih dirangkap jadi satu

Benang gintir Benang tali


Menggintir dua/lebih helai Menggintir lebih dari dua helai
benang tunggal dengan arah benang gintir dengan arah ber
berlawanan dengan antihan lawanan dengan antihan benang
Benang tunggal dan lebih kuat gintir dan lebih kuat
Berdasarkan urutan mesinnya:
Benang Garu
dibuat tanpa menggunakan mesin Combing. Benangnya
kasar.

Benang sisir
dibuat menggunakan mesin combing. Benangnya halus.
Berdasarkan Pemakaian:

Benang lusi
terletak ke arah panjang kain, jumlah antihan lebih banyak dari
pada benang gintir. Diperkuat melalui proses penganjian.
Benang pakan
terletak ke arah lebar kain. Kekuatan dan antihannya lebih
rendah dari benang lusi.
Benang rajut
khusus untuk membuat kain rajut. Jumlah antihan lebih sedikit
dari benang pakan.
Benang hias
mempunyai corak atau susunan tertentu yang dimaksudkan
sebagai hiasan
Benang jahit
Benang yg dimaksudkan untuk menjahit pakaian
Gambar 12. Benang Tow Gambar 13. Benang logam

Benang tow : kumpulan beribu


serat filamen berasal dari ratus-
an spineret jadi satu
Benang logam: benang filamen
dibuat dari logam
Benang jahit : benang yang di-
gunakan untuk menjahit
Gambar 14. Benang jahit
PEMERIKSAAN BENANG
Harus dilakukan :
1. Letakkan benang di telapak tangan
2. Tetapkan mengkilat, licin, rata, / tidak
3. Lepaskan benang dg putaran kiri / kanan, jika serat lepas,
tekan serat pada kuku ibu jari. Lihat kilat timbul / tidak.
Putuskan benang. Ujung benang seperti
 pinsil kapas.
 Serat kulitlidi.
 Sutera tiruan  bentuk bunga kol.
5. Ujung dibakar.
 Serat kapasberbau kertas.
 Serat wol bulu ayam dibakar.
 Serat tiruanbau kertas.
 Nylon meleleh (tidak terbakar).

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 31


Review
1) Skema pengelompokkan serat
beserta bab dalam BTKI

2) Penggolongan benang
IV. PENOMORAN BENANG

Bab 50-63Pem Tekstil 33 1/3/2020


Penomoran Benang
Penomoran benang ( yarn number = yarn count = yarn
size )
 Kasar halus atau besar kecilnya benang dapat
dibedakan menurut nomor benangnya.
 Ada dua sistem yang dipakai dalam penomoran
benang, yaitu :
a) sistem penomoran langsung, dan
b) sistem penomoran benang tidak langsung.

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 34


Sistem Penomoran Benang Langsung
Pada penomoran sistem ini, makin kecil (halus) benang ----
makin kecil (rendah) nomornya, sebaliknya makin besar
(kasar) benang ----- makin besar nomornya, atau
Berat = W (weight)
Panjang L (Length)

Termasuk dalam sistem penomoran ini adalah :


1. Denier Sistem
2. Tex System
3. Universal Sistem

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 35


DENIER SYSTEM :
 Dipakai untuk penomoran benang acetate, viscouse rayon,
cupro rayon, sutera, nylon, dan lain-lain, filament
(terutama yg berupa filament)
 Standar berat gram
 Standar panjang (unit panjang) = 9.000 m (9 km )
 Symbol = D atau Td
 Rumus :
Denier : W (dalam gram)
L (dalam 9.000 m)

D atau Td menunjukkan berapa gram berat benang untuk setiap 9000 m


Apa artinya D20? Atau Td 150 ?

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 36


Contoh :
Benang sutera panjang 18 km dengan berat 30 gram.
Berapa nomor deniernya ?
Jawab :

Denier : W (dalam gram)


L (dalam 9.000 m)

= 30
18.000 /9.000
= 30/2
= 15

Nomor benang = D 15

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 37


Tex Sistem
Dipakai untuk penomoran semua jenis benang
(filament maupun stapel).
Standar berat = gram
Standar panjang = 1.000 m ( 1 km )
Symbol = Tex
Rumus :
Tex = W (dalam gram)
L (dalam 1.000 m)

Tex menunjukkan berapa gram berat benang untuk setiap


1000 m
Apa artinya Tex 30? Atau Tex 50?
1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 38
Contoh :
Benang kapas panjang 2.000 meter dengan berat 20
gram. Berapa nomor texnya ?
Jawab :
Tex = W (dalam gram)
L (dalam 1.000 m)

= 20
2.000/1.000
= 10

Nomor benangnya : Tex 10


Catatan : 1 Tex = 10 decitex

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 39


Universal Grex Sistem
Dipakai untuk penomoran semua jenis benang (filament
ataupun stapel).
Standar berat = Gram
Standar panjang (unit panjang)= 10.000 m (10 km)
Symbol = Grex atau Tg
Rumus :
Grex = W (dalam gram)
L (dalam 10.000 m)
Contoh :
Benang polyester stapel panjang 2.000 meter dengan
berat 5 gram. Berapa nomor grexnya ?

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 40


Jawab :
Grex = W (dalam gram)
L (dalam 10.000 m)
= 5
2.000 /10.000

= 5
1/5
=5x5
= 25
Nomor benangnya : Grex 25

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 41


Sistem penomoran benang tidak langsung
Pada penomoran sistem ini , semakin besar (kasar) benang -
---- semakin rendah (halus) nomornya, sebaliknya semakin
halus (kecil) benang ---- semakin besar nomor benangnya.
Sistem ini didasarkan pada panjang per-unit berat atau :
Panjang = L (lenght)
Berat W (weight)

Termasuk dalam sistem penomoran ini adalah :


1. Metric system
2. Hank Sistem
3. Worsted Sistem
4. Woolen ( Cut ) Sistem

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 42


Metric System
untuk penomoran semua jenis benang
Standar panjang = meter
Standar berat ( unit berat ) = 1 gram
Symbol = Nm
Rumus :
Nm = L (dalam meter)
W (dalam 1 gram)

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 43


Contoh :
Benang kapas panjang 200 meter, dengan berat 20 gram.
Berapa nomor Nm-nya ?
Jawab :
Nm = L
W
= 200
20/1
= 10
Nomor benang : Nm 10.

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 44


Hank Sistem
Dipakai untuk penomoran benang kapas, benang tiruan
atau sintetik yang dibuat dari stapel (staplefiber).
Standar panjang = Hank (840 yards)
Standar berat ( unit berat ) = 1 pound ( lb)
Symbol = Ne1
Rumus
Ne 1 = L (dalam Hank)
W (dalam 1 pound)
Ne 1 menunjukkan berapa hank panjang benang untuk
setiap berat 1 lb
Apa artinya Ne1 1? Atau Ne1 50 ?

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 45


Contoh :
Benang kapas panjang 8.400 yards, dengan berat
1/2 pound.
Berapa nomor Ne1-nya
Jawab :
Ne1 = L
W
= 8.400 : (1/2)
840
= 10
1/2
= 20
Nomor benang : Ne1 20

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 46


Worsted Sistem
Dipakai untuk penomoran benang wol sisir ( combed wool ),
mohair, alpaca, camel hair, dan cashmer.
Standar panjang = 560 yards
Standar berat (unit berat ) = 1 pound
Symbol = Ne3
Rumus :
Ne3 = L (dalam yards)
W (dalam pound)

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 47


Contoh :
Benang wool sisir panjang 1680 yards, berat 1/4
pound.
Berapa nomor Ne3-nya ?
Jawab :
Ne3 = L
W
= 1680
560/1/4
= 12
Nomor benang Ne3 = 12

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 48


Woolen ( Cut ) Sistem
Dipakai untuk penomoran benang wol garuk (carded wool ),
lena, jute, dan rami.
Standar panjang = 300 yards ( one cut )
Standar berat (unit berat) = 1 pound
Symbol = Ne - untuk wol
Ne2 - untuk yang lain
Rumus :
Ne atau Ne2 = L (dalam yards)
W (dalam pound)

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 49


Cari faktor pengubah Ne1 ke Nm !

Ne1 = 0,59 Nm atau


Nm = 1,69 Ne1

50
Twist
Arah twist benang ada dua macam, yaitu :
- Arah twist kiri, biasanya ditandai dengan hurup S.
- Arah twist kanan, biasanya ditandai hurup Z.

Jumlah Twist
Banyaknya twist yang dinyatakan menurut jumlah twist tiap
inci atau tiap cm. Twist per inci (tpi) sedang twist per-
cm (tpc).
Penambahan banyaknya twist cenderung menjadikan
benang lebih kuat sampai titik tertentu, tetapi bila
diatas titik tersebut ada penambahan tegangan , justru
benang menjadi berkurang kekuatannya.

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 51


Cara penulisan kontruksi benang yang lengkap :
1. Untuk benang tunggal harus meliputi :
- Nomor benang
- Arah twist
- Jumlah twist perinci.
Contoh benang kapas Ne1 20, arah twist ke
kanan dan jumlah per inci 18, maka menulisnya
: benang kapas 20 : Z, 18 tpi.

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 52


Cara penulisan kontruksi benang yang lengkap :

 Penulisan terdiri dari dua bagian, yaitu :


 bagian pertama menunjukan perincian kontruksi benang
tunggalnya,
 yang kedua menunjukan banyaknya helai benang yang digintir,
arah twist gintir dan jumlah twist gintir.

Contoh :
Benang kapas : 24 : Z. 15/2:S.8 tpi

Artinya :
 No. Benang tunggal Ne1 24 arah twist ke kanan
 Benang gintir terdiri dari dua helai benang tunggal, no benang
gintirnya Ne1 15 arah twist ke kiri, jumlah twist benang gintir 8 tpi

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 53


Cara penulisan kontruksi benang yang lengkap :
3. Benang Tali

 Untuk benang tali perinciannya terdiri dari tiga bagian , yaitu :


bagian pertama dan kedua menunjukkan kontruksi benang tunggal
dan gintirnya,
sedang bagian ketiga menunjukan banyaknya helai benang gintir
yang dibuat tali, arah twist tali dan jumlah twist tali.

Contoh : Benang kapas 24 : S. 20/ 5 :Z . 18/3 :S . 14 tpi

Artinya :
 No. Benang tunggal Ne1 24 arah twist ke kiri
 No benang gintir Ne1 20 arah twist ke kanan, disusun dari 5 benang
tunggal
 No. Benang tali Ne1 18, arah twist ke kiri, disusun dari 3 benang gintir
 Jumlah twist benang tali 14 tpi

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 54


V. KAIN

55 1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil


Mengaitkan benang satu
Benang/ Kain tenun ke yg lain (lusi dan
dibuat
filament pakan) dg mesin tenun
(bab 50-55)
Kain rajut Menjeratkan benang satu
KAIN
ke yg lain (bab 60)

dibuat Kain felt Dengan pengempaan


Tanpa
benang
Bab 56 Non wofen
Serat tekstil + perekat
fabric
Cara pembuatan kain tenun
• kain mori (cambric)
Silang polos • kain voile
(plain weave) • shirting/sheeting
• Poplin dsb

Kain
tenun Silang keper jean, denim, gabardine dll
(twill weave)

Silang satin Satin, damast dll


(saten weave)
TEKNOLOGI PROSES
PEMBUATAN KAIN TENUN
 ISTILAH DAN DEFINISI
Proses pembuatan kain yang
dibentuk oleh silangan/
anyaman benang-benang
lusi dan pakan.
 Benang lusi/lungsin :
 benang-benang sepanjang
kain ke arah lebar kain.
 Banyak jmlnya– menjurus
sejajar (membujur pd
kain tenunan
 Benang pakan :
 susunan sejumlah benang
selebar kain ke arah
panjang kain.

58 1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil


Silang Keper :
• Tidak sama dengan silang polos.
• Urutan yg sederhana : satu benang lusi letaknya diatas satu
benang pakan, sesudahnya di bawah 2 / lebih benang
pakan, atau satu benang pakan di bawah satu benang lusi
dan sesudahnya di atas 2 / lebih benang lungsin.
• Gambar sbb :
Beberapa jenis kain
 Shirting
 kain putih seperti cambrics --- sering disebut long cloth
 beda dg cambrics – lebar menentukan jenisnya. Lebar 38” s.d. 42” (cambrics) jika lebar < 38”
(shirting)
 Voile
 Voile asli (full voile) --- benang lusi dan pakan dibuat dari benang yg disering atau 2 benang
yg dipintal
 Voilet (half voile) --- salah satu yg disering
 Voile tiruan (imitation voile) – tdk ada benang yg disering, hanya satu benang yg dipintal kuat
 Silang satin
twill : tenunan twill mempunyai silang kepar kembar
 Tule
kalau dibuat dari sutera asli, sutera tiruan, wol atau nilon, bukan dari kapas --- klambutule
 Beludru, Pluche
bulu beludru pendek, pluche panjang (biasanya dari wol)
 Flannel
disebut kain panas, beludru tiruan
PEMERIKSAAN TENUNAN
TAHAPAN PEMERIKSAAN :
 Letakkan di tangan : ada kilat / tidak
 Terawangkan pada sinar : serat / benang : rata/tidak 
bila tak rata : linen.
 Tenunan diraba dg tangan : kaku, lemas, licin, kasar...
(kaku : linnen, hennep. Lemas : sutera buatan.
 Tenunan kasar/tidak.
jika kasar dapat linen, hennep dicampur kapas. Untuk
ketahui, teteskan tinta, jika tinta mengalir pada lusi /
pakan,  berarti itu terbuat dari linnen.
BUKAN TENUNAN
(RAJUTAN/JARINGAN)

Bab 50-63Pem Tekstil 62 1/3/2020


TEKNOLOGI PROSES PERAJUTAN (KNITTING)
 ISTILAH DAN DEFINISI
Proses pembuatan kain yang dibentuk oleh sejumlah susunan jeratan
(loop) baik ke arah panjang maupun ke arah lebar melalui proses
perajutan pakan (weft) atau lusi (warp).

COURSE WALE

63
MEKANISME SISTEM PERAJUTAN
RAJUT PAKAN

RAJUT LUSI

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 64


 TULE:
Yang dibuat dari : sutera asli, sutera
tiruan, wol atau nylon, (bukan dari
kapas)  Klambu tule
Dianggap klambu tule :
 Dikelantang / tidak tak berwarna
 Benang (drmana tule dibuat) : lusi / pakan,
hanya t.a. Satu benang (disering / tidak)
 Lubang bersudut 5 / 6 (sama besar)
 Tanpa hiasan
 Lebar harus 180 cm / lebih.

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 65


KAIN RAJUTAN / PERMADANI

Corduroy

Karpet Wilton

Rajutan tunggal

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 66


KAIN NET

Mechelin net
1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 67
Rajutan Persia Rajutan Turki

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 68


TEKNOLOGI PROSES
PEMBUATAN NON WOVEN

Bab 50-63Pem Tekstil 69 1/3/2020


 ISTILAH DAN DEFINISI (kain non woven)
 Proses pembuatan kain (lembaran) bukan melalui proses
pertenunan atau perajutan, yang dibentuk oleh sekelompok
serat staple, filamen, atau hasil ekstraksi (daur ulang bahan
tekstil) melalui proses pembentukan web dan pengikatan
strukturnya.
 Web adalah suatu bahan berupa lembaran yang terdiri dari
sekelompok serat yang diperoleh melalui proses carding,
melt spinning dan proses yang mirip dengan teknologi
pembuatan kertas.
 Web = felt = fleece

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 70


CONTOH PRODUK NON WOVEN
NEEDLE FELT STITCH BONDED

1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 71


APLIKASI PRODUK NON WOVEN
1. KAIN LAPIS (INTERLINING)
2. KAIN UNTUK KEPERLUAN OTOMOTIF
3. BAHAN PENYARING
4. GEOTEKSTIL:
 GEOMEMBRAN
 FILTRASI
 SEPARASI
 PENAHAN EROSI
 DRAINASE
 PENGUAT
5. MEDICAL TEXTILE
6. ELECTRONICAL
7. MATRAS

72
IV. IDENTIFIKASI SERAT
(KONVENSIONAL)
IDENTIFIKASI SERAT

Identifikasi serat :
1. Pembakaran
2. Pelarutan
3. Menggunakan mikroskop
4. Pewarnaan
5. Mencari berat jenis

Pembakaran :
Hampir semua serat sintetik meleleh, terbakar dan
meninggalkan sisa pembakaran yang keras, bila dalam
identifikasi dilakukan dengan cara pembakaran.
PEMBAKARAN
 Merupakan uji paling mudah dilakukan
 Serat protein (wol, rambut/bulu binatang, sutera)
 Segera mengeriting oleh api;
 Sedikit meleleh
 Terbakar lambat
 Meninggalkan butiran abu hitam yg lembut padat, bisa diremuk
 Bau spt rambut terbakar

 Serat Selullose (katun, linen/flak dan rayon)


 Serat terbakar dg cepat
 Bau spt kertas terbakar
 Abu --- lembut spt bedak
 Rayon : terbakar tanpa nyala atau meleleh shg tdk meninggalkan butiran
spt plastik

 Asetat
 Meleleh langsung sblm terbakar
 Meninggalkan butiran abu hitam
 Bentuk tdk rata dan rapuh
 Bau spt asam cuka
PEMBAKARAN (lanjutan)
 Poliester :
 mengerut dg api
 Lelehannya – butiran bulat keras warna abu/coklat
 Berbau kimiawi

 Nilon :
 Meninggalkan butiran abu keras
 Susah diremuk
 Berbau spt daun seladri

 Serat anorganik :
 Tidak terbakar
PELARUTAN
 Digunakan bahan kimia atau pereaksi khusus untuk satu
serat, misalnya :
 H2SO4 70%--- melarutkan serat tumbuhan
 Caustic soda 5% (NaOH)--- melarutkan serat dari hewan
(wol, sutra)
 Kupromonium --- melarutkan kapas
 Aseton --- melarutkan kain asetat
 Fenol 90% --- melarutkan nilon
 wol larut dalam caustic soda 5% (NaOH), kapas larut dalam
asam sulfat 70 % (H2SO4).

 Sayangnya, inipun masih banyak kekurangannya, oleh


karena ternyata bahwa satu macam pereaksi dapat
melarutkan lebih dari satu macam serat,
MIKROSKOP

 cara mikroskopis, sangat membantu dalam melakukan


identifikasi ini.
 Masing-masing serat mempunyai karakteristik tersendiri,
terutama jenis serat alam, sangat menguntungkan sekali
dalam melakukan identifikasi.
 Contoh :
 serat kapas : penampang membujurnya seperti pita
terpilin, sedangkan penampang silangnya terlihat
seperti bentuk kacang yang berlubang ditengahnya
 Wol misalnya, mempunyai karakteristik penampang
membujur dengan permukaan bersisik seperti ikan
dan penampang melintang bulat.
 Serabut kelapa (Coir), penampang membujurnya,
silangnya tampak pada gambar berikut.
COTTON, FLAX, JUTE FIBRE
PEWARNAAN / staining
 Teknik ini digunakan untuk menguji serat
berwarna putih atau berwarna muda atau yang
warnanya bisa dihilangkan/ dilunturkan.
 Cara pewarnaan ini, menggunakan zat yang
berasal dari campuran zat-zat pewarna yang bisa
mewarnai bermacam-macam. Contohnya, dupont
bisa dikenali dengan stain No. 4.
BERAT JENIS

 Serat yang akan diuji diletakan dalam cairan


yang telah diketahui berat jenisnya. Amati
tenggelam atau terapung.
 Xylene berat jenisnya : 0,87 , Ccl4 berat
jenisnya 1,6. Berikut adalah tabel berat jenis
beberapa jenis serat :
 Nama serat Berat jenis
 Rayon 1,52
Spandex 1,25
 Nylon 1,14
 Polyester 1,38
 Kapas 1,58
 Sutera 1,25
 Wol 1,32
Identifikasi lain

 Kehalusan serat : sutera paling halus


 Kilau serat :
 Serat kapas kurang berkilau
 Linen --- kilau bagus dan jelas
 Sutera --- sangat bagus dan lembut
 Raayon --- kilau tajam spt logam
 Wol ----- tdk berkilau krn bergelombang
 Daya serap air dan udara
 Daya lentur serat
MASALAH IDENTIFIKASI
Beberapa masalah :
1. Serat campuran, terutama yang salah satu
komponenya adalah serat yang persentase
kecil, misalnya 5%.
2. Kotoran pada serat mentah, yang mengurangi
akurasi identifikasi.
3. Bahan Finishing pada bahan tekstil, seperti
bahan pewarna, kanji dan sebagainya.
Oleh sebab itu sebelum satu identifikasi
dikerjakan, semua bahan-bahan yang mungkin
mengganggu pemeriksaan harus dieliminasi
terlebih dahulu
Movie identifikasi
serat
Mari mengidentifikasi

Anda mungkin juga menyukai