2017
I. Tinjauan Dalam BTKI
II. Serat
Ii. Benang
Iii. Penomoran Benang
Iv. Kain
V. Konstruksi Kain
VI. Identifikasi Serat
BAGIAN XI TEKSTIL
PECAHAN I PECAHAN II
BAB 50 : SUTERA BAB 56 : GUMPALAN
BAB 51 : WOOL BAB 57 : PERMADANI
binatang
Serat, vezels benang tekstil
buatan
II. SERAT
Jenis SERAT
• Serat stapel
Serat yang mempunyai panjang terbatas.
• Filamen
serat yang panjangnya tidak terbatas.
kapas, goni, Bab 52-53
s. tumbuhan
henep, kapuk dll
Sutera , Bab 50
Serat alam s. hewan dan 51
wol
Linen
• Mudah mengisap air
• Permukaan serat linen halus dan tebal
• Mudah mengalirkan panas terasa dingin
• Baik dipakai u/ serbet, taplak meja.
• Lebih berkilau, lebih kuat dai kapas
• Serat linen kurang tahan terhadap asam dan basa
Jute/Goni
•Benang jute mengandung bagian kayu mudah dikenali.
•Serabut jute u/ membuat:
•benang jutejahit karung goni
•Karung goni
•Pembalut pipa besi, ban mobil dst...
•u/ pakaian (benang pakan)tenunan tusor.
•Warna jute dlm pakaian : kuning muda, juga u/ lapisan bawah kursi, bangku
perabot mewah.
Hennep
•Hennep dari serabut kulit tumbuhan hennep, dg batang
seperti flax.
•Serabut lebih kuat, kaku u/ ditenun dp linen. Serabut ini
dpt menahan air.
•Serabut hennep u/ membuat :
• tali temali
• saluran air u/ pompa kebakaran
• kain tebal : kanvas, terpal.
Rami
• hampir sama dengan kapas
• lebih berkilap, kuat,
• lebih menyerap air
• lebih tahan terhadap bakteri maupun jamur
• Ciri fisik serat rami adalah warnanya yang putih dan
berkilau serta tidak mudah berubah warna
• sebagai pembungkus mumi (± 5000 SM), u/ tali, kaos
lampu, bahan pembuat kimono (Jepang)
SERAT ASAL BINATANG
WOL :
Serat wol bersisik dan keriting
Berasal dari bulu binatang, spt domba, biri-biri.
Biasa digunakan untuk baju hangat --- krn serat wol memiliki
daya lentur yg tinggi (merenggang 30% dr panjang asalnya);
Binatang yg dapat menghasilkan wol, a.l.
kambing Kashmir,
Kambing Tibet.
Kelinci, onta dll
Bila dilihat dg mikroskop
serabut tsb bersisik tenunan wol kasar.
SERAT ASAL BINATANG
SIFAT WOL :
Kasar (wol merino halus).
Tdk begitu berkilauan
Kalau ditarik kuat, tetapi elastis--- oki, tenunan wol tdk lekas
kusut
Dibakar bau spti bulu ayam (rambut) terbakar, hasil :
bundaran yg rapuh.
serat wol mudah terserang ngengat
SUTERA
Diperoleh dari air liur ulat “Bombyx Mori” ketika jadi
kepompong
Negara penghasil : Jepang, Perancis, Tiongkok
Setelah ulat dewasa, membalut diri dari air liur yang
dikeluarkan dari mulutnya (kepompong atau kokon)
Serabut yg dpt diambil dari kokon + 3.600 meter
Tidak semua dpt digunakan u/ ditenun, hanya +600 s/d 700
meter dari tengah – tengah
SUTERA
Sifat serabut sutera :
Panjang, kuat (berkurang saat basah)
Licin, lembut
Memiliki kilauan dan kehalusan yg tdk dimilki serat lain
Dapat menyesuaikan diri dg temperatur udara yg ada
Elastis (tenunan sutera tidak kusut)
tidak tahan panas dan asam namun tahan terhadap
ngengat.
Bila dibakar bundaran arang rapuh, bau spti bulu
ayam terbakar.
Sutera tiruan :
Sutera asetat --- berbau cuka
Kilatnya tdk mencolok
Seratnya elastis, larut dlm aceton, diperdagangkan sbg tenunan
“anti crease”
Tdk tahan panas (setrika tdk > 75 derajat C)
Uji bakar – meleleh dan menimbulkan benda bundar yg keras
subpos 5209.42 dan 5211.42 "denim" berarti kain dari benang aneka warna, dari 3-benang atau 4-benang kepar, termasuk kepar
putus-putus, lusi permukaan, yang benang lusinya satu warna dan benang pakannya tidak dikelantang, dikelantang, dicelup
abu-abu atau diwarnai dengan warna lebih muda dari warna benang lusi.
III. BENANG
1/3/2020
Benang :
tali halus yang dipintal dipakai sebagai
bahan untuk menjahit atau bahan untuk
ditenun;
Susunan serat-serat yang teratur ke arah
memanjang dengan garis tengah dan
jumlah antihan tertentu yang diperoleh dari
suatu pengolahan yang disebut pemintalan.
PENGGOLONGAN BENANG
Urutan mesin
Panjang serat -Bng Garuk (cotton,
-Benang stapel rayon, polyester)
-Bng filamen -Bng sisir (cotton)
-Bng campuran
Pemakaian
Konstruksi
-Bng tunggal
-Bng lusi
-Bng rangkap -Bng pakan
-Bng gintir -Bng rajut
-Bng tali -Bng hias
-Bng jahit
JENIS BENANG BERDA-
SARKAN PANJANG SERAT
BENANG STAPEL
Susunan serat stapel, teratur memanjang,
garis tengah dan antihan tertentu, diperoleh
Dari proses pemintalan.
Gambar 4. Benang fi-
lamen
BENANG FILAMEN
Adalah benang yg dibuat dari serat-serat
filamen yang dirangkap dan diantih secara
mekanik
MACAM-MACAM BENANG-panjang serat
BENANG STAPEL :
Pendek : b. kapas, rayon
Sedang : b. wol, b. dari serat buatan
Panjang : b. serat rosella, nanas dll
MACAM-MACAM BENANG-panjang serat
BENANG FILAMEN :
monofilamen: terdiri dari satu filamen (tali pancing, senar
raket, sikat, jala)
multifilamen: terdiri dari beberapa filamen
tow
stretch: termoplastis, sifat mulur besar, mudah kembali ke
panjang semula
Ruwah/bulk sifat mengembang besar
Jenis Benang (berdasarkan konstruksinya):
benang tunggal (single yarn)
Dihasilkan mesin pintal dr serat pendek atau benang filament (pos 54,04 atau
54,05) atau memilin dua atau lebih filament (pos 54,02 atau 54,03)
Benang sisir
dibuat menggunakan mesin combing. Benangnya halus.
Berdasarkan Pemakaian:
Benang lusi
terletak ke arah panjang kain, jumlah antihan lebih banyak dari
pada benang gintir. Diperkuat melalui proses penganjian.
Benang pakan
terletak ke arah lebar kain. Kekuatan dan antihannya lebih
rendah dari benang lusi.
Benang rajut
khusus untuk membuat kain rajut. Jumlah antihan lebih sedikit
dari benang pakan.
Benang hias
mempunyai corak atau susunan tertentu yang dimaksudkan
sebagai hiasan
Benang jahit
Benang yg dimaksudkan untuk menjahit pakaian
Gambar 12. Benang Tow Gambar 13. Benang logam
2) Penggolongan benang
IV. PENOMORAN BENANG
= 30
18.000 /9.000
= 30/2
= 15
Nomor benang = D 15
= 20
2.000/1.000
= 10
= 5
1/5
=5x5
= 25
Nomor benangnya : Grex 25
50
Twist
Arah twist benang ada dua macam, yaitu :
- Arah twist kiri, biasanya ditandai dengan hurup S.
- Arah twist kanan, biasanya ditandai hurup Z.
Jumlah Twist
Banyaknya twist yang dinyatakan menurut jumlah twist tiap
inci atau tiap cm. Twist per inci (tpi) sedang twist per-
cm (tpc).
Penambahan banyaknya twist cenderung menjadikan
benang lebih kuat sampai titik tertentu, tetapi bila
diatas titik tersebut ada penambahan tegangan , justru
benang menjadi berkurang kekuatannya.
Contoh :
Benang kapas : 24 : Z. 15/2:S.8 tpi
Artinya :
No. Benang tunggal Ne1 24 arah twist ke kanan
Benang gintir terdiri dari dua helai benang tunggal, no benang
gintirnya Ne1 15 arah twist ke kiri, jumlah twist benang gintir 8 tpi
Artinya :
No. Benang tunggal Ne1 24 arah twist ke kiri
No benang gintir Ne1 20 arah twist ke kanan, disusun dari 5 benang
tunggal
No. Benang tali Ne1 18, arah twist ke kiri, disusun dari 3 benang gintir
Jumlah twist benang tali 14 tpi
Kain
tenun Silang keper jean, denim, gabardine dll
(twill weave)
COURSE WALE
63
MEKANISME SISTEM PERAJUTAN
RAJUT PAKAN
RAJUT LUSI
Corduroy
Karpet Wilton
Rajutan tunggal
Mechelin net
1/3/2020 Bab 50-63Pem Tekstil 67
Rajutan Persia Rajutan Turki
72
IV. IDENTIFIKASI SERAT
(KONVENSIONAL)
IDENTIFIKASI SERAT
Identifikasi serat :
1. Pembakaran
2. Pelarutan
3. Menggunakan mikroskop
4. Pewarnaan
5. Mencari berat jenis
Pembakaran :
Hampir semua serat sintetik meleleh, terbakar dan
meninggalkan sisa pembakaran yang keras, bila dalam
identifikasi dilakukan dengan cara pembakaran.
PEMBAKARAN
Merupakan uji paling mudah dilakukan
Serat protein (wol, rambut/bulu binatang, sutera)
Segera mengeriting oleh api;
Sedikit meleleh
Terbakar lambat
Meninggalkan butiran abu hitam yg lembut padat, bisa diremuk
Bau spt rambut terbakar
Asetat
Meleleh langsung sblm terbakar
Meninggalkan butiran abu hitam
Bentuk tdk rata dan rapuh
Bau spt asam cuka
PEMBAKARAN (lanjutan)
Poliester :
mengerut dg api
Lelehannya – butiran bulat keras warna abu/coklat
Berbau kimiawi
Nilon :
Meninggalkan butiran abu keras
Susah diremuk
Berbau spt daun seladri
Serat anorganik :
Tidak terbakar
PELARUTAN
Digunakan bahan kimia atau pereaksi khusus untuk satu
serat, misalnya :
H2SO4 70%--- melarutkan serat tumbuhan
Caustic soda 5% (NaOH)--- melarutkan serat dari hewan
(wol, sutra)
Kupromonium --- melarutkan kapas
Aseton --- melarutkan kain asetat
Fenol 90% --- melarutkan nilon
wol larut dalam caustic soda 5% (NaOH), kapas larut dalam
asam sulfat 70 % (H2SO4).