Anda di halaman 1dari 29

Proses a d a l a h

serangkaian urutan
kegiatan yang dilakukan
untuk mewujudkan atau
m en g h a si l k a n
sesu a t u
URUTAN PEM BUATAN
TENUN ATBM
PERSIAPAN
BENANG LUSI
Perolingan adalah merubah benang dari

PENGELOSAN
1 bentuk cones ke bentuk haing (streng.
Perolingan dilakukan jika benang akan
dikanji ataupun diwarnai.

2
Pengkanjian adalah Proses untuk
memberikan kanji tipis p a d a benang lusi,
sehingga benang lusi menjadi licin dan
m em udahkan d a l a m proses penenunan.

3
Pengelosan adalah proses m e n gu b a h
benang dari bentuk streng menjadi
Persiapan bentuk gelok m a u p u n cones

B e n a n g Lusi
B. HANI M E J A /
DINDING/PORTABLE

Alat hani ini lebih sering


di Sekolah ataupun di
Lembaga
kursus/pelatihan. Karena

4
alat hani ini cenderung
kecil, sehingga bisa
dibawa kemana-mana.

PENGHANIAN Dan sangat cocok


digunakan oleh pemula.
A. HANI BESAR adalah Proses
menyusun benang
lusi sesuai dengan
Alat hani ini biasanya
digunakan di Industri Tenun
desain
ATBM. Dengan
menggunakan alat hani
dapat menghasilkan benang
lusi yang lebih banyak.
LANGKAH KERJA
PENGHANIAN
1. Menghitung kebutuhan benang lungsi (jumlah helai benang lungsi
2. Tempatkan alat hani di mej atau di dinding
3. Potong benang utk mal/contoh sesuai dengan ukuran panjang
benang lusi perhelai
4. Pasang mal pada pasak-pasak hani, dan pada salah satu sisi
diantara 2 pasak hani dibuat silangan
5. Ikatkan bahan untuk benang lusi pada pasak pertama sesuai
dengan mal
6. Lilitkan benang tersebut mengikuti mal, setiap 10 helai diberi
tanda. Pelilitan ini hingga jumlah benang yang dibutuhkan
7. Jika penghanian sudah selesai. Ikat persilangan benang, awalan
lilitan dan akhir lilitan, untuk memudahkan dalam pencucukan
8. Lepas benang yang sudah di hani, dengan cara digulung dengan
gulungan rantai
4. PENGHANIAN
* NAMA LAIN
* MENGHITUNG KEBUTUHAN
Ngeteng : di Pekalongan dan sekitarnya
Nyekir : di Jogja dan sekitarnya
BENANG LUSI

Menentukan JUMLAH HELAI benang lungsi:

Menentukan PANJANG BENANG lungsi:

(PPxn)+((2xR)x(n-1))+(2x20)

n = jumlah produk yang akan dibuat


R = Rumbai-rumbai
PP= Panjang Produk
CONTOH MENGHITUNG
KEBUTUHAN BENANG LUSI
CONTOH SOAL * RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN
Sebuah perusahaan tenun ATBM mendapatkan order pembuatan BENANG LUSI
25 lembar Hot Plate dengan ukuran Panjang kali lebar 40 x 30 cm,
no sisir 13, panjang rumbai-rumbai 15 cm. Hitunglah: Menentukan JUMLAH HELAI benang lungsi:
a. Jumlah helai benang lungsi
b. Panjang benang lungsi per helai
c. Kebutuhan total benang lungsi Menentukan PANJANG BENANG lungsi:

JAWABAN: (PPxn)+((2xR)x(n-1))+(2x20)
Diketahui:
Jumlah Produk (n) : 25 pcs n = Jumlah produk yang akan dibuat
b. Rumus : (PPxn)+((2xR)x(n-1))+(2x20) R = Rumbai-rumbai
Panjang Produk (PP): 40 cm = (40x25)+((2x15)x(25-1))+(2x20) PP= Panjang Produk
Lebar Produk (LB) : 30 cm = (1000)+((30x24))+(40)
Rumbai-rumbai : 15 cm = 1000 + 720 + 40
No Sisir (NS) : 13 = 1760 cm
Ditanyakan: Jadi, Panjang benang lungsi per helai yang
a. Jumlah helai benang lungsi? diperlukan untuk membuat 25 lembar
b. Panjang benang lungsi per helai? hotplat adalah 1760 cm atau 17,60 m
c. Kebutuhan total benang lungsi?
Perhitungan: c. Rumus: jumlah helaix Panjang benang
a. Rumus: = 156x 1760
= 274.560 cm
= 2.745,6 m
(30:2,5) x 13 = 156 Jadi, kebutuhan total benang lungsi
Jadi, Jumlah helai benang lungsi yang dibutuhkan untuk adalah 2.745, 6 meter.
membuat 25 lembar hotplate adalah 156 helai.
PROSES PENGHANIAN
Untuk lebih memahami tentang proses penghanian,
Perhatikan video berikut!
5. P ENCUCUKAN
Pencucukan dilakukan
Pada:
1. Mata gun
2. Sisir

Langkah awal sebelum


dilakukan pencucukan pada
gun dan sisir adalah
memasang benanglusi pada
boom lusi yang terdapat pada
ATBM terlebih dahulu.
PEMASANGAN BENANG LUSI
PADA BOOM LUSI di ATBM
Memasang
benang lusi
pada kayu
silangan
Masukan masing
silangan benang lusi
pada kayu silangan

Ikat kayu silangan


dengan tali

Masukan benang
lusi pada radle
Mengatur kayu Silangan
untuk tempat memasang
Nutrisi benang lusi pada boom

Makro lusi, sehingga kayu


silangan rata dan tegak
lurus dengan boom lusi
Memasukan Benang
Lusi pada Kayu
Silangan
Sehingga nanti
benang lusi akan
tersambung ke
boom lusi
Mengatur
Susunan/Posisi Benang
Lusi
Menggulung
Benang Lusi pada
Boom Lusi
Lakukan
penggulungan
sesuai dengan
gambar
PROSES PENCUCUKAN

PROSES PENCUCUKAN i n i dilakukan pada mata


gun dan sisir.
Pencucukan pada mata gun ini disesuaikan dengan
pola/jenis cucukan pada desain tenun, sedangkan
pencucukan pada sisir dilakukan sejajar dengan
pencucukan pada gun.

Pencucukan baik pada gun maupun pada sisir harus


dilakukan secara berurutan dari benang pertama samapai
beanang terakhir.
LANGKAH KERJA
PENCUCUKAN
1. Pastikan benang lusi terpasang dengan sempurna pada boom lusi dengan posisi
lebar kain sesuai dengan lebar produk.
2. Pastikan jumlah rangkaian gun dan no sisir sesuai denagn produk yang akan
dibuat.
3. Bagilah lusi-lusi yang sudah terpasang pada boom lusi menjadi 2 sama
besar/jumlah.
4. Ambil 1 helai benang lusi yang berada di antara kelompok lusi kanan kelompok
lusi bagian kiri.
5. Lakukan pencucukan gun dimulai dari tengah kanan atau tengah kiri ke hingga
helaian benang habis.
6. Setiap penyucukan sepuluh helai benang diikat menggunakan simpul hidup
supaya memudahkan penghitungan dan benang tidak lepas kembali dari mata
gun.
7. Setelah pencucukan gun selesai, lakukan pencucukan pada celah sisir.
8. Pencucukan pada sisir dimulai dari tengah ke kanan atau dari tengah ke kiri
sampai seluruh benang masuk pada celah sisir.
9. Ikat Benang lusi pada kayu silangan Boom Kain, dimulai dari bagian tengah,
kemudian bagian paling kanan dan paling kanan, lanjutkan samapai semuai
terikat pada kayu silangan di boom kain.
10.Atur ketegangan beang lungsi, sehingga seluruh benang lusi mempunyai
ketengan yang sama.
LANGKAH PENCUCUKAN
PENENUNAN
LANGKAH KERJA
PENENUNAN
1. Pastikan benang lusi sudah masuk di mata gun dan celah sisir dengan
sempurna sesuai dengan desain.
2. Pastikan hubungan antara gun dengan injakan/pedal tersambung atau
terikat sesuai dengan desain.
3. Gulunglah benang pakan pada teropong sesuai dengan warna pada
desain
4. Buka mulut lusi dengan cara menginjak pedal sesuai desain,
masukan kayu silangan/benang tebal diantara benang lusi yang
terbuka (mulut lusi).
5. Lepaskan injakan lalu Lakukan penggetekan dengan cara menarik
sisir ke arah benang pakan/penenun.
6. Lakukan menenun dengan kayu silangan/benang tebal 2-3 kali.
7. Lakukan penenunan dengan meluncurkan benang pakan sesuai
dengan desain tenun/gambar kerja sampai menenun selesai, dan
lakukan penggetekan kembali.
8. Gulung Kain/hasil tenunan, dengan cara melonggarkan boom lusi
(penguluran Lusi) dan menngulung boom kain
MENGHUBUNGKAN
GUN dengan
INJAKAN/PEDAL

Hubungkan gun/Kamran
dengan injakan/pedal
sesuai dengan desain
tenun/gambar kerja
yang telah dibuat
sebelumnaya
URUTAN PENENUNAN

Mengawali
tenunan dengan Penggetekan
kayu silangan dengan cara
atau Benang menarik sisir
tebal
Membuka Mulut lusi
dengan cara
menginjak pedal
Menyisipkan/melont
arkan benang pakan
diantara benang lusi
PENENUNAN
DAN
MENYAMBUNG BENANG
PAKAN
TEKNIK MENYAMBUNG
BENANG LUSI

Dalam proses menenun benang lusi


akan sering mengalami gesekan
dengan sisir, walau sudah dipilih
benang lusi yang kuat dan tidak mudah
putus, namun tidak menutup
kemungkinan benang lusi putus ketikas
sedang menenun. Untuk Teknik
menyambung benang lusi.Perhatikan
gambar di samping
PENYELESAIAN
AKHIR
Melepaskan tenunan dari ATBM dengan

1 cara Mengulur benang lusi atau


melonggarkan pengunci boom lusi dan
boom kain, kemudian menggunting ujung
benang lusi

2
Pmenggunting sisa benang lusi maupun benang
pakan yang tidak terpakai.

PENYELESAIAN 3 Membuat simpul makrame pada sisa


benang lusi atau menyisipkan sisa benang
lusi pada tenunan

AKHIR
KUMPULKAN
S TA M P
DISAMPING
UNTUK
DITUKAR
DENGAN
Q U O TA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai