TENUN
TAPESTRI
XI/Genap
Desain dan Produksi
Kriaya Tekstil
Betha Aprina Fr, S.Pd
Diktat ini berisi tentang deskripsi tenun tapesty
yang terdiri dari Pengertian Tapestry dan Corak
tapestry, yang dilengkapi dengan tugas individu
dan tugas kelompok
SMK NEGERI 3
PEKALONGAN
1/1/2017
LEMBAR PENGESAHAN
TUSRIYATI, S.Pd.
NIP.19601207 198603 2 006
1
Diktat Tapestri XI DPKT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga diktat ini dapat tersusun. Diktat ini merupakan diktat
yang disusun untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Tenun yang berisi materi tenun tapestry dengan materi pokok yaitu
Deskripsi Tapesty. Pada bagian akhir diktat terdapat evaluasi berupa tugas
individu dan tugas kelompok sebagai latihan kompetensi peserta didik.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan diktat ini. Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam
penyusunan diktat ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat
penyusun harapkan. Semoga diktat ini memberikan manfaat khususnya bagi
pendidik dan peserta didik.
2
Diktat Tapestri XI DPKT
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
3
Diktat Tapestri XI DPKT
A. KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan teknik tapestry
4.1 Membuat kriya tekstil teknik tapestry corak rata, soumak, geordes dan
ikal
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat :
menguraikan pengertian tapestry dengan tepat, santun, bekerjasama
dan menghargai pendapat orang lain
2. Melalui berbagai media peserta didik dapat membuat kliping berbagai
produk tapestry dengan teliti, santun, bekerjasama dan menghargai
pendapat orang lain
3. Disediakan peralatan gambar peserta didik dapat menggambar corak
rata, soumak, geordes dan loop dengan teliti dan penuh tanggung
jawab.
4. Setelah mengamati peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai corak
tapestry dengan tepat, santun, bekerjasama dan menghargai pendapat
orang lain
5. Disediakan peralatan peserta didik dapat mendemonstrasikan
pembuatan corak tapestry dengan teliti dan penuh tanggung jawab
C. PENGERTIAN TAPESTRY
TAPESTRY merupakan salah satu keteknikan dalam pembuatan produk
kriya tekstil dengan cara ditenun atau menyilangkan benang pakan pada
benang lungsi/lusi.
Istilah tapestry berasal dari bahasa Perancis, yaitu tapisserie, yang artinya
hampir sama dengan pennutup lantai, dalam Bahasa Yunani dissebut tapes
atau tapetos yang artinya penutup lantai, sedangkan dalam bahasa
Indonesia disebut permadani.
Arti umum dari tapestry adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang,
serat-serat atau bahan yang lain yang memungkinkan dengan corak
TAPESTRY, baik berwarna mau pun tidak berwarna, yang dipergunakan
4
Diktat Tapestri XI DPKT
sebagai bahan penuntup lantai, pembungkus mebel, dan terakhir dipakai
sebagai hiasan dinding. Tenunan itu sendiri adalah persilangan antara
benang pakan dan benang lungsi
Ketika menggarap tapestry, terdapat dua unsur tenaga yang berperan, yaitu
seniman rupa dan yang ke dua adalah tukang tenun atau pengrajin tenun.
Karena seni tapestry lebih condong pada benda hias, dan tidak semua
seniman tapestry bisa menenun dengan baik. Secara garis bear tahapan
pekerjaan tapestry dapat dilihat pada tabel berikut:
5
Diktat Tapestri XI DPKT
Tenun dengan teknik tapestry pada proses pengerjaannya sama dengan
tenun biasa, yaitu cara menyusup atau silang menyilang antara benang lusi
dan pakan (benang yang mengisi) sama. Pada proses pembuatan tenun
yang menjadi pokok adalah benang lusi dan pakan sama besarnya,
sehingga benang lusinya kelihatan. Sedangkan pada teknik tapestry pada
umumnya lebih condong
pada permainan pakan, terutama permainan warna. Jadi bisa juga benang
pakan lebih besar daripada benang lusi dan juga berwarna.
Pekerjaan tenun tapestry dapat dilakukan dengan bantuan dua macam alat
tenun , pertama menenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang
biasa disebut dengan horizontal loom dan yang kedua adalah menenun
dengan alat tenun tegak atau vertical loom, yang dalam hal ini menggunakan
alat tenun berbentuk kerangka/spanram, atau bisa juga menggunakan paper
loom yaitu loom tapestry yang dibuat menggunakan kertas.
D. CORAK TAPESTRY
Cara menenun tapestry berbeda dengan cara menenun atau membuat kain
pada umumnya. Menenun untuk kain biasanya menggunakan benang lusi
dan benang pakan dengan ukuran yang sama, sehingga benang lusi dan
benang pakan akan nampak pada permukaan kain. Sedangkan cara
menenun TAPESTRY lebih menitikberatkan pada permainan benang pakan,
baik itu dengan warna yang beraneka ragam, ukuran maupun jenis bahan
yang digunakan, sehingga benang pakan bisa lebi besar daripadda benang
lusi dan yang nampak pada permukaan kain seolah-olah hanya benang
pakan saja.
6
Diktat Tapestri XI DPKT
Benang lusi adalah benang dengan arah vertikal atau mengikuti panjang
kain, benang lusi ini merupakan benang yang diikatkan pada masing-masing
ujung dari alat tenun baik alat tenun horisontal maupun alat tenun vertikal.
Benang pakan adalah benang dengan arah horisontal atau searah dengan
lebar kain. Benang pakan ini merupakan benang yang mengisi bidang pada
benang lusi.
1. Corak Rata
Tenun tapestry corak rata adalah teknik tenun yang paling sederhana,
yaitu benang pakan mengisi benang lusi dengan hitungan sama: 1.2 dan
1.1, atau atas satu bawah satu dan seterusnya. Tenun corak rata
merupakan konstruksi tenun yang kukuh dan hasilnya kaku
2. Corak Saomak/soumak
Tenun tapestry corak soumak adalah cara menenun dengan melilitkan
benang pakan pada benang lusi, sehingga menyebabkan rupa permukaan
tenunan yang dekoratif, yaitu sebagai akibat lilitan benang pakan ke arah kiri
atau kanan. Apabila dilihat dari jarak dua meter tenunan soumak seperti
arsitektur yang ditimbulkan oleh susunan benang-benang.
7
Diktat Tapestri XI DPKT
Pembuatan corak soumak ini dapat dilakukan dari berbagai arah, baik mulai
dari arah kiri terus kakanan hingga ke ujung maupun sebaliknya.
3. Corak Giordes
Istilah Giordes atau ditulis juga Ghiordes, Smyrna atau Turki apabila di
daratan Timur Tengah, Ghiordes dan Smyrna adalah nama kota di wilayan
negara Irak sekarang, dimana untuk pertama kalinya teknik menenun
permadani itu ditemukan dan dikembangkan
Teknik tenun tapestry dengan corak Geordes ini pada dasarnya terdiri dari
simpul-simpul membentuk rumbai-rumbai. Dalam Bahasa Inggris disebut
tenunan pile. Rumbai-rumbai tersebut dibuat dengan ukuran yang berbeda-
beda dari yang pendek (2 cm) hingga yang panjang. Semakin panjang
rumbainya maka akan semakin banyak benang pakan yang diperlukan,
8
Diktat Tapestri XI DPKT
demikian juga semakin rapat atau padat susunan rumbainya maka
permadani tersebut akan semakin kokoh, tebal dan tenunya akan semakin
mahal harganya, karena selain membutuhkan bahan yang banyak juga
memerlukan ketelatenan dari penenun. Ukuran panjang rumbai-rumbai
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan atau rencana produk, serta fungsi
produk.
Cara pembuatan simpul atau corak geordes ini bisa dilakukan dengan
memotong benang/bahan terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan seperti
nampak pada gambar I.4 dan I.5, atau bisa juga dengan membuat simpul-
simpul tersebut terlebih dahulu kemudian mengguntingnya secara
bersamaan menggunakan gunting dengan pertolongan mistar atau
guntingan kertas tebal sebagai ukuran. Seperti yang nampak pada gambar
I.6
9
Diktat Tapestri XI DPKT
4. Corak Ikal/Loop/Berbulu
Corak ikal atau Loop ini merupakan cara menenun dengan menarik benang
pakan ke atas, sehingga timbul ikalan seperti rumbai-rumbai namun tidak
dipotong ujungnya. Contoh corak ikal ini adalah seperti yang nampak pada
handuk.
Ukuran panjang pendeknya ikalan ini diatur oleh jari-jari tangan sesuai
dengan desain yang sudah direncanakan. Setiap baris ikalan, harus diikuti
oleh tenunan rata satu atau dua baris, kemudian membuat jalur ikalan lagi
seperti sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengunci ikalan supaya
tidak lepas.
10
Diktat Tapestri XI DPKT
E. CONTOH PRODUK TAPESTRY
11
Diktat Tapestri XI DPKT
F. TUGAS INDIVIDU
I. Pilihlah jawaban yang dianggap paling tepat!
1. Tenunan yang dibuat dari benang-benang, serat-serat atau bahan yang lain
yang memungkinkannya baik berwarna maupun tidak berwarna yang
dipergunakan sebagai bahan penutup lantai, pembungkus mebel, dan terakhir
dipakai sebagai hiasan dinding disebut …
a. ATBM
b. Tapestry
c. Satin
d. Polos
e. Keper
2. Benang yang memanjang searah panjang kain disebut …
a. Benang Wol
b. Benang Akrilik
c. Benang Pakan
d. Benang Lusi
e. Benang Kulit
3. Istilah Tapestri berasal dari bahasa perancis, yaitu …
a. Tapes
b. Tapestos
c. Tapiesserie
d. Tapetros
e. Tapestoros
4. Awal mula Tapestry berfungsi sebagai …
a. Penutup lantai
b. Penutup kasur
c. Penutup dinding
d. Hiasan dinding
e. Lukisan
5. Dalam bahasa Indonesia, tapestry sering disebut …
a. Tikar
b. Kasur
c. Karpet
d. Permadani
e. Alas
6. Pada teknik tapestri pada umumnya lebih condong pada permainan …
a. Benang Wol
12
Diktat Tapestri XI DPKT
b. Benang Akrilik
c. Benang Pakan
d. Benang Lusi
e. Benang Kulit
7. Pada teknik tapestri ada 2 unsur utama yang sangat berperan yaitu ...
a. Desainer dan penenun
b. Desainer dan pembuat loom
c. Desainen dan pewarna
d. Penenun dan pembuat loom
e. Penenun dan pewarna
8. Berikut adalah tahapan pekerjaan dalam pembuatan tapestri ....
a. Persiapan Benang - Pekerjaan Tenun - Penyempurnaan– Pewarnaan
Benang
b. Pewarnaan Benang - Persiapan Benang – Pekerjaan Tenun -
Penyempurnaan
c. Pewarnaan Benang - Pekerjaan Tenun - Persiapan Benang –
Penyempurnaan
d. Persiapan Benang - Pekerjaan Tenun– Pewarnaan Benang -
Penyempurnaan
e. Persiapan Benang – Pewarnaan Benang - Pekerjaan Tenun -
Penyempurnaan
9. Teknik tenun yang paling sederhana, yaitu benang pakan mengisi benang lusi
dengan hitungan sama: 1, 2 dan 1, 1, atau atas satu bawah satu dan
seterusnya. corak ini dinamakan …
a. Rata
b. Giordes
c. Kilim
d. Soumak
e. Kait
13
Diktat Tapestri XI DPKT
10. Perhatikan gambar dibawah ini
Pada gambar diatas, adalah jenis teknik tenun tapestry dengan menggunakan
corak …
a. Rata
b. Giordes
c. Soumak
d. Kait
e. Kilim
14
Diktat Tapestri XI DPKT
G. TUGAS KELOMPOK
TUGAS 1
TUGAS 2
Amatilah keterangan tentang berbagai corak dalam tapestri (corak rata, corak soumak, corak
geordes, dan corak ikal/loop/berbulu, kemudian bersama kelompokmu buatlah corak rata, corak
soumak, corak geordes, dan corak ikal/loop/berbulu tersebut!
15
Diktat Tapestri XI DPKT
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, Dkk. 2008. Kriya Tekstil untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 1.
Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Budiyono, Dkk. 2008. Kriya Tekstil untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 3.
Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Budiyono, Dkk. 2008. Kriya Tekstil untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 3.
Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Syamsudin dan Irawati. 2013. Tenun Tapestry. Jakarta: Direktorat Sekolah
Menengah Kejuruan
https://id.pinterest.com
16
Diktat Tapestri XI DPKT