Anda di halaman 1dari 17

DIKTAT 1

TENUN
TAPESTRI
XI/Genap
Desain dan Produksi
Kriaya Tekstil
Betha Aprina Fr, S.Pd
Diktat ini berisi tentang deskripsi tenun tapesty
yang terdiri dari Pengertian Tapestry dan Corak
tapestry, yang dilengkapi dengan tugas individu
dan tugas kelompok

SMK NEGERI 3
PEKALONGAN

Jl. Perintis Kemerdekaan


NO. 30. Pekalongan

(0285) 421 586

1/1/2017
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati :

JUDUL : DIKTAT 1 TENUN TAPESTRY


MATA PELAJARAN : TENUN
PAKET KEAHLIAN : DESAIN dan PRODUKSI KRIYA TEKSTIL
MATERI POKOK : DESKRIPSI TAPESTRI
KELAS : XI DPKT
SEMESTER : GENAP
TAHUN PELAJARAN : 2020 / 2021

yang telah ditulis oleh:

NAMA : BETHA APRINA FR, S.Pd


NIP : 19840422 201001 2 010
Jabatan : Guru Mata Pelajaran Produktif Kriya Tekstik
Unit Kerja : Jl. Perintis Kemerdekaan No 30 Pekalongan

Benar-benar merupakan karya sendiri.

DISETUJUI dan DISAHKAN


DI : PEKALONGAN
TANGGAL : 17 April 2017
Kepala Sekolah

TUSRIYATI, S.Pd.
NIP.19601207 198603 2 006

1
Diktat Tapestri XI DPKT
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga diktat ini dapat tersusun. Diktat ini merupakan diktat
yang disusun untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Tenun yang berisi materi tenun tapestry dengan materi pokok yaitu
Deskripsi Tapesty. Pada bagian akhir diktat terdapat evaluasi berupa tugas
individu dan tugas kelompok sebagai latihan kompetensi peserta didik.

Tujuan disusunnya diktat ini adalah untuk menunjang proses


pembelajaran tuntas mata pelajaran Tenun Tapestry, sehingga peserta didik
akan lebih mudah dalam memelajari Tenun Tapestry. Diktat Tenun tapestry ini
terdiri dari 3 diktat yang saling berkaitan. Maka jika peserta didik sudah tuntas
dalam mempelajari diktat 1 ini, bisa melanjutkan pada diktat 2 dan 3

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan diktat ini. Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam
penyusunan diktat ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat
penyusun harapkan. Semoga diktat ini memberikan manfaat khususnya bagi
pendidik dan peserta didik.

Pekalongan, April 2017


Penyusun

Betha Aprina FR, S.Pd


NIP. 19840422 201001 2 010

2
Diktat Tapestri XI DPKT
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 3

A. KOMPETENSI DASAR ......................................................................... 4


B. TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................. 4
C. PENGERTIAN TAPESTRY ................................................................... 4
D. CORAK TAPESTR................................................................................. 6
E. CONTOH PRODUK TAPESTRY ........................................................... 11
F. TUGAS INDIVIDU .................................................................................. 12
G. TUGAS KELOMPOK ............................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1. Corak Rata .................................................................................. 7


Gambar I.2. Corak Soumak .......................................................................... 8
Gambar I.3. Corak Soumak .......................................................................... 8
Gambar I.4. Cara Membuat Corak Geordes 1............................................... 9
Gambar I.5. Cara Membuat Corak Geordes 2 .............................................. 9
Gambar I.6. Cara Membuat Corak Geordes 3............................................... 9
Gambar I.7. Corak Loop/Ikal/Berbulu ............................................................ 10
Gambar I.8. Hiasan Dinding .......................................................................... 11
Gambar I.9. Hiasan Dinding .......................................................................... 11
Gambar I.10. Gelang .................................................................................... 11
Gambar I.11. Hiasan ..................................................................................... 11
Gambar I.12. Gelang .................................................................................... 11
Gambar I.13. Hiasan .................................................................................... 11

3
Diktat Tapestri XI DPKT
A. KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan teknik tapestry
4.1 Membuat kriya tekstil teknik tapestry corak rata, soumak, geordes dan
ikal

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat :
menguraikan pengertian tapestry dengan tepat, santun, bekerjasama
dan menghargai pendapat orang lain
2. Melalui berbagai media peserta didik dapat membuat kliping berbagai
produk tapestry dengan teliti, santun, bekerjasama dan menghargai
pendapat orang lain
3. Disediakan peralatan gambar peserta didik dapat menggambar corak
rata, soumak, geordes dan loop dengan teliti dan penuh tanggung
jawab.
4. Setelah mengamati peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai corak
tapestry dengan tepat, santun, bekerjasama dan menghargai pendapat
orang lain
5. Disediakan peralatan peserta didik dapat mendemonstrasikan
pembuatan corak tapestry dengan teliti dan penuh tanggung jawab

C. PENGERTIAN TAPESTRY
TAPESTRY merupakan salah satu keteknikan dalam pembuatan produk
kriya tekstil dengan cara ditenun atau menyilangkan benang pakan pada
benang lungsi/lusi.

Istilah tapestry berasal dari bahasa Perancis, yaitu tapisserie, yang artinya
hampir sama dengan pennutup lantai, dalam Bahasa Yunani dissebut tapes
atau tapetos yang artinya penutup lantai, sedangkan dalam bahasa
Indonesia disebut permadani.

Arti umum dari tapestry adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang,
serat-serat atau bahan yang lain yang memungkinkan dengan corak
TAPESTRY, baik berwarna mau pun tidak berwarna, yang dipergunakan

4
Diktat Tapestri XI DPKT
sebagai bahan penuntup lantai, pembungkus mebel, dan terakhir dipakai
sebagai hiasan dinding. Tenunan itu sendiri adalah persilangan antara
benang pakan dan benang lungsi

Dengan demikian tapestry atau permadani yang pada awalnya hanya


digunakan sebagai penutup lantai, kemudian dipergunakan juga sebagai
penutup dinding atau hiasan dinding atau permadani dinding. Maka dari itu
teknik tapestry lebih condong pada fungsi sebagai penghias atau benda hias
dari pada untuk benda fungsional. Bagi umat Muslim teknik tapestry ini
dipergunanakan dalam pembuatan sajadah (alas sholat). Pada produk yang
lainnya seperti tas, dompet, baju, dan sebagainya teknik tapesrti bisa
digabungkan dengan teknik jahit aplikasi.

Ketika menggarap tapestry, terdapat dua unsur tenaga yang berperan, yaitu
seniman rupa dan yang ke dua adalah tukang tenun atau pengrajin tenun.
Karena seni tapestry lebih condong pada benda hias, dan tidak semua
seniman tapestry bisa menenun dengan baik. Secara garis bear tahapan
pekerjaan tapestry dapat dilihat pada tabel berikut:

TAHAPAN KERJA HAL YANG DIKERJAKAN

Serat tekstil dipintal dan digiling


1. Persiapan benang
dijadikan benang
Benang dengan berbagai ukuran
2. Pewarnaan benang
diwarnai dengan cara dicelup
Benang ditenun, berdasarkan
pola/gambar sketsa yang dibuat
oleh seniman dengan skala 1:1
3. Pekerjaan tenun
Kelompok penenun mengerjakan
tenunan tapestry dengan petunjuk
tekhnis dan artistik dari seniman
Tenunan tapestry yang sudah
selesai disetrika untuk
4. Penyempurnaan
mengkilapkan tenunan, supaya
warna warna jadi cerah dan bersih

5
Diktat Tapestri XI DPKT
Tenun dengan teknik tapestry pada proses pengerjaannya sama dengan
tenun biasa, yaitu cara menyusup atau silang menyilang antara benang lusi
dan pakan (benang yang mengisi) sama. Pada proses pembuatan tenun
yang menjadi pokok adalah benang lusi dan pakan sama besarnya,
sehingga benang lusinya kelihatan. Sedangkan pada teknik tapestry pada
umumnya lebih condong
pada permainan pakan, terutama permainan warna. Jadi bisa juga benang
pakan lebih besar daripada benang lusi dan juga berwarna.

Pekerjaan tenun tapestry dapat dilakukan dengan bantuan dua macam alat
tenun , pertama menenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang
biasa disebut dengan horizontal loom dan yang kedua adalah menenun
dengan alat tenun tegak atau vertical loom, yang dalam hal ini menggunakan
alat tenun berbentuk kerangka/spanram, atau bisa juga menggunakan paper
loom yaitu loom tapestry yang dibuat menggunakan kertas.

Pemakaian karpet atau permadani di dunia barat lebih ditekankan pada


fungsinya sebagai penutup lantai dan unsur dekorasi ruangan. Sedang di
dunia timur karpet juga berfungsi sebagai penutup sofa, bantalan duduk dan
pemisah ruangan. Selain unsur dekorasi di dalam ruangan karpet timur
yang mewah dengan warna dan ragaam hias menandakan kedudukan
ssosial pemiliknya.

D. CORAK TAPESTRY
Cara menenun tapestry berbeda dengan cara menenun atau membuat kain
pada umumnya. Menenun untuk kain biasanya menggunakan benang lusi
dan benang pakan dengan ukuran yang sama, sehingga benang lusi dan
benang pakan akan nampak pada permukaan kain. Sedangkan cara
menenun TAPESTRY lebih menitikberatkan pada permainan benang pakan,
baik itu dengan warna yang beraneka ragam, ukuran maupun jenis bahan
yang digunakan, sehingga benang pakan bisa lebi besar daripadda benang
lusi dan yang nampak pada permukaan kain seolah-olah hanya benang
pakan saja.

6
Diktat Tapestri XI DPKT
Benang lusi adalah benang dengan arah vertikal atau mengikuti panjang
kain, benang lusi ini merupakan benang yang diikatkan pada masing-masing
ujung dari alat tenun baik alat tenun horisontal maupun alat tenun vertikal.
Benang pakan adalah benang dengan arah horisontal atau searah dengan
lebar kain. Benang pakan ini merupakan benang yang mengisi bidang pada
benang lusi.

Teknik pada tenun TAPESTRY dinamakan dengan istilah corak. Terdapat


empat jenis corak dalam TAPESTRY yaitu:
1. Corak Rata
2. Corak Saomak/soumak
3. Corak Giordes
4. Corak Ikal/Loop/Berbulu

1. Corak Rata
Tenun tapestry corak rata adalah teknik tenun yang paling sederhana,
yaitu benang pakan mengisi benang lusi dengan hitungan sama: 1.2 dan
1.1, atau atas satu bawah satu dan seterusnya. Tenun corak rata
merupakan konstruksi tenun yang kukuh dan hasilnya kaku

Gambar I.1. Corak Rata


(Sumber: Yusuf Affendi, 1987:41)

2. Corak Saomak/soumak
Tenun tapestry corak soumak adalah cara menenun dengan melilitkan
benang pakan pada benang lusi, sehingga menyebabkan rupa permukaan
tenunan yang dekoratif, yaitu sebagai akibat lilitan benang pakan ke arah kiri
atau kanan. Apabila dilihat dari jarak dua meter tenunan soumak seperti
arsitektur yang ditimbulkan oleh susunan benang-benang.

7
Diktat Tapestri XI DPKT
Pembuatan corak soumak ini dapat dilakukan dari berbagai arah, baik mulai
dari arah kiri terus kakanan hingga ke ujung maupun sebaliknya.

Gambar I.2. Corak Soumak


(Sumber: Yusuf Affendi, 1987:48)

Gambar I.3. Corak Soumak


(Sumber: Yusuf Affendi, 1987:48)

3. Corak Giordes
Istilah Giordes atau ditulis juga Ghiordes, Smyrna atau Turki apabila di
daratan Timur Tengah, Ghiordes dan Smyrna adalah nama kota di wilayan
negara Irak sekarang, dimana untuk pertama kalinya teknik menenun
permadani itu ditemukan dan dikembangkan

Teknik tenun tapestry dengan corak Geordes ini pada dasarnya terdiri dari
simpul-simpul membentuk rumbai-rumbai. Dalam Bahasa Inggris disebut
tenunan pile. Rumbai-rumbai tersebut dibuat dengan ukuran yang berbeda-
beda dari yang pendek (2 cm) hingga yang panjang. Semakin panjang
rumbainya maka akan semakin banyak benang pakan yang diperlukan,

8
Diktat Tapestri XI DPKT
demikian juga semakin rapat atau padat susunan rumbainya maka
permadani tersebut akan semakin kokoh, tebal dan tenunya akan semakin
mahal harganya, karena selain membutuhkan bahan yang banyak juga
memerlukan ketelatenan dari penenun. Ukuran panjang rumbai-rumbai
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan atau rencana produk, serta fungsi
produk.

Cara pembuatan simpul atau corak geordes ini bisa dilakukan dengan
memotong benang/bahan terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan seperti
nampak pada gambar I.4 dan I.5, atau bisa juga dengan membuat simpul-
simpul tersebut terlebih dahulu kemudian mengguntingnya secara
bersamaan menggunakan gunting dengan pertolongan mistar atau
guntingan kertas tebal sebagai ukuran. Seperti yang nampak pada gambar
I.6

Gambar I.4. Cara Membuat Corak Geordes 1


(Sumber: Yusuf Affendi, 1987:52)

Gambar I.5. Cara Membuat Corak Geordes 2


(Sumber: Yusuf Affendi, 1987:48)

Gambar I.6. Cara Membuat Corak Geordes 3


(Sumber: Yusuf Affendi, 1987:48)

9
Diktat Tapestri XI DPKT
4. Corak Ikal/Loop/Berbulu
Corak ikal atau Loop ini merupakan cara menenun dengan menarik benang
pakan ke atas, sehingga timbul ikalan seperti rumbai-rumbai namun tidak
dipotong ujungnya. Contoh corak ikal ini adalah seperti yang nampak pada
handuk.

Ukuran panjang pendeknya ikalan ini diatur oleh jari-jari tangan sesuai
dengan desain yang sudah direncanakan. Setiap baris ikalan, harus diikuti
oleh tenunan rata satu atau dua baris, kemudian membuat jalur ikalan lagi
seperti sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengunci ikalan supaya
tidak lepas.

Gambar I.7. Corak Loop/Ikal/Berbulu


(Sumber: Yusuf Affendi, 1987:48)

10
Diktat Tapestri XI DPKT
E. CONTOH PRODUK TAPESTRY

Gambar I.8. Hiasan Dinding Gambar I.9. Hiasan Dinding


(Sumber: Pribadi) (Sumber:https://id.pinterest.com/pin/137570963601652733/)

Gambar I.10. Gelang Gambar I.11. Hiasan Dinding


(Sumber: Pribadi) (Sumber: https://id.pinterest.com/pin/369224869442245984/)

Gambar I.12. Gelang Gambar I.11. Hiasan Dinding


(Sumber: Pribadi) (Sumber: https://id.pinterest.com/pin/422494008776386822/)

11
Diktat Tapestri XI DPKT
F. TUGAS INDIVIDU
I. Pilihlah jawaban yang dianggap paling tepat!
1. Tenunan yang dibuat dari benang-benang, serat-serat atau bahan yang lain
yang memungkinkannya baik berwarna maupun tidak berwarna yang
dipergunakan sebagai bahan penutup lantai, pembungkus mebel, dan terakhir
dipakai sebagai hiasan dinding disebut …
a. ATBM
b. Tapestry
c. Satin
d. Polos
e. Keper
2. Benang yang memanjang searah panjang kain disebut …
a. Benang Wol
b. Benang Akrilik
c. Benang Pakan
d. Benang Lusi
e. Benang Kulit
3. Istilah Tapestri berasal dari bahasa perancis, yaitu …
a. Tapes
b. Tapestos
c. Tapiesserie
d. Tapetros
e. Tapestoros
4. Awal mula Tapestry berfungsi sebagai …
a. Penutup lantai
b. Penutup kasur
c. Penutup dinding
d. Hiasan dinding
e. Lukisan
5. Dalam bahasa Indonesia, tapestry sering disebut …
a. Tikar
b. Kasur
c. Karpet
d. Permadani
e. Alas
6. Pada teknik tapestri pada umumnya lebih condong pada permainan …
a. Benang Wol

12
Diktat Tapestri XI DPKT
b. Benang Akrilik
c. Benang Pakan
d. Benang Lusi
e. Benang Kulit
7. Pada teknik tapestri ada 2 unsur utama yang sangat berperan yaitu ...
a. Desainer dan penenun
b. Desainer dan pembuat loom
c. Desainen dan pewarna
d. Penenun dan pembuat loom
e. Penenun dan pewarna
8. Berikut adalah tahapan pekerjaan dalam pembuatan tapestri ....
a. Persiapan Benang - Pekerjaan Tenun - Penyempurnaan– Pewarnaan
Benang
b. Pewarnaan Benang - Persiapan Benang – Pekerjaan Tenun -
Penyempurnaan
c. Pewarnaan Benang - Pekerjaan Tenun - Persiapan Benang –
Penyempurnaan
d. Persiapan Benang - Pekerjaan Tenun– Pewarnaan Benang -
Penyempurnaan
e. Persiapan Benang – Pewarnaan Benang - Pekerjaan Tenun -
Penyempurnaan
9. Teknik tenun yang paling sederhana, yaitu benang pakan mengisi benang lusi
dengan hitungan sama: 1, 2 dan 1, 1, atau atas satu bawah satu dan
seterusnya. corak ini dinamakan …
a. Rata
b. Giordes
c. Kilim
d. Soumak
e. Kait

13
Diktat Tapestri XI DPKT
10. Perhatikan gambar dibawah ini

Pada gambar diatas, adalah jenis teknik tenun tapestry dengan menggunakan
corak …
a. Rata
b. Giordes
c. Soumak
d. Kait
e. Kilim

II. Jawablah dengan tepat dan benar!


1. Jelaskan yang dimaksud dengan tapestry!
2. Uraikan yang disebut dengan tenunan!
3. Pada karya tenun terdapat 2 buah benang yang saling bersilangan
yang disebut sebagai benang lusi dan benang pakan.
Identifikasikanlah benang pakan dan benang lusi tersebut!
4. Terdapat 4 corak yang digunakan dalam pembuatan karya tapestri.
Sebutkan ke empat corak tersebut!
5. Salah satu corak dalam tapestri adalah dengan cara membuat lilitan
pada benang lusi, atau melilitkan benang pakan pada benang lusi,
sehingga akan terbentuk sebuah tenunan yang dekoratif, dan apabila
dilihat dari jark 2 meter akan terlihat seperti arsitektur yang
ditimbulkan oileh susunan benang-benang. Penyataan tersebut
merupakan rumusan dari salah satu corak dalam tapestri. Corak
apakah yang dimaksud pada pernyataan tersebut?

14
Diktat Tapestri XI DPKT
G. TUGAS KELOMPOK

TUGAS 1

Carilah berbagai contoh produk tapestri (minimal 5 gambar/orang), kemudiaan bersama


kelompokmu buatlah kliping produk tapestri!

TUGAS 2

Amatilah keterangan tentang berbagai corak dalam tapestri (corak rata, corak soumak, corak
geordes, dan corak ikal/loop/berbulu, kemudian bersama kelompokmu buatlah corak rata, corak
soumak, corak geordes, dan corak ikal/loop/berbulu tersebut!

15
Diktat Tapestri XI DPKT
DAFTAR PUSTAKA

Affendi, Yusuf. 1987. Seni Tenun. Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan

Budiyono, Dkk. 2008. Kriya Tekstil untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 1.
Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Budiyono, Dkk. 2008. Kriya Tekstil untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 3.
Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Budiyono, Dkk. 2008. Kriya Tekstil untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 3.
Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Syamsudin dan Irawati. 2013. Tenun Tapestry. Jakarta: Direktorat Sekolah
Menengah Kejuruan
https://id.pinterest.com

16
Diktat Tapestri XI DPKT

Anda mungkin juga menyukai