(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam
bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
ini tanpa izin tertulis dari Penerbit
ii
Dra. Kumalasari, S. Pd
Penerbit Buku
iii
Mengenal dasar fisika:
Tekanan, Getaran, Gelombang, dan Optika
Dilengkapi dengan Rumus dan Latihan Soal
Untuk Kelas 8, Semester 2
•
Pertama kali diterbitkan oleh:
Penerbit MejaTamu
Perum Sidokare Asri A5-17, Sidoarjo
Telp: 082121226464 - 082132198288
penerbit.mejatamu@gmail.com
www.mejatamu.net
x + 66 hlm; 14,8 cm x 21 cm
ISBN: 978-623-5530-61-1
Bila Anda mendapati buku ini dalam keadaan rusak, jilid lepas, halaman terbalik,
atau kosong. Silakan kirim kembali ke alamat penerbit untuk ganti cetakan baru.
iv
kata pengantar
Penulis
v
vi
SURAT PERNYATAAN
Kumalasari, S.Pd
NIP. 19680820 200801 2 020
vii
Daftar isi
viii
Bab 4 Alat Optik .................................................................. 39
• Alat Optik ........................................................................ 39
• Retina .............................................................................. 39
ix
x
baB 1
tekanan
Keterangan :
P = Tekanan (N/m2)
F = Gaya Tekan (N)
A = Luas bidang tekan (m2)
Keterangan :
P = Tekanan (N/m2)
ρ = Massa jenis zat cair (kg/m3)
h = kedalaman (m)
1
Latihan Soal
1. Balok bermassa 6 kg berukuran 10 cm x 8 cm x 6 cm. Jika
percepatan grafitasi bumi adalah 9,8 m/s2, maka hitunglah
a. Tekanan maksimum
b. Tekanan minimum
NO F A P
NO ρ h Ph
3
B. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruangan tertutup diteruskan ke segala
arah dengan sama besar.
Keterangan :
F1 = Gaya pada permukaan 1
F2 = Gaya pada permukaan 2
A1 = Luas Penampang pada permukaan 1
A2 = Luas Penampang pada permukaan 2
4
Latihan Soal
1. Perhatikanlah gambar berikut ini. Hitunglah berat mobil.
5
C. Hukum Archimides menyatakan bahwa benda yang dice
lupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan
mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat
zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Benda yang dimasukkan ke dalam zat cair mempunyai tiga
kemungkinan, yaitu:
- Benda mengapung jika w < Fa dimana ρb < ρf
- Benda melayang jika w = Fa dimana ρb = ρf
- Benda tenggelam jika w > Fa dimana ρb > ρf
Keterangan :
W’ = Berat benda di zat cair (N)
W = Berat benda (N)
FA = Gaya apung atau Gaya ke atas (N)
ρ = Masaa jenis zat cair (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
V = Volume benda yang tercelup (m3)
6
Latihan Soal
1. Sebuah benda ditimbang di udara beratnya 10 N, jika di
timbang dalam zat cair menjadi 8 N. Volume benda tersebut
adalah 200 cm3 dan g = 10 m/s2. Jika benda tenggelam pada
zat cair tersebut, maka hitunglah massa jenis zat cair!
1 10 8 … 1000 … … …
2 4 … … 800 … 0,002 …
3 … … … 900 2000 … 5
4 80 … 15 … ... 0.002 …
7
D. Tekanan udara disebut juga tekanan atmosfer dipengaruhi
oleh partikel-partikel udara di suatu daerah. Tekanan udara
yang terbesar mengakibatkan terjadinya angin.
8
baB 2
Getaran dan Gelombang
9
Latihan Soal
1. Perhatikanlah gambar berikut ini:
10
B. Gelombang adalah getaran yang merambat melalui suatu
medium. Berdasarkan medium perambatannya, dibedakan
dua macam gelombang. Gelombang mekanik, yaitu gelom
bang yang memerlukan alat perambatan. Gelombang elek
tromagnetik, yaitu gelombang yang dapat merambat tanpa
medium perantara.
11
D. Hubungan antara cepat rambat, panjang, dan periode
gelombang dituliskan dalam persamaan:
Keterangan :
v = cepat rambat gelombang bunyi
s = jarak tempuh gelombang bunyi
t = waktu tempuh gelombang bunyi
12
H. Bunyi yang mempunyai frekuensi teratur disebut nada,
sedangkan bunyi yang frekuensinya tak teratur disebut
desah.
I. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya benda lain
yang berfrekuensi sama dengan sebuah benda yang
bergetar.
J. Bunyi pantul dapat dibedakan menjadi gaung dan gema.
Gaung adalah bunyi pantul yang langsung mengikuti bunyi
asli, sedangkan gema adalah bunyi pantul yang terdengar
setelah bunyi asli.
K. Mengukur kedalaman laut sebagai penerapan bunyi
pantul.
13
Latihan Soal
1. Perhatikanlah gambar berikut ini!
14
Berdasarkan data pada gambar maka hitunglah
a. Panjang gelombang
b. Periode gelombang
c. Frekuensi gelombang
d. Cepat rambat gelombang
e. Waktu yang diperlukan untuk 20 gelombang
15
6. Soni memanggil Galih yang berjarak 450 m di depannya,
Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 300 m/s, maka se
telah berapa detikkah galih mendengar panggilan Soni?
16
baB 3
Optika
17
E. Pembentukan bayangan pada sebuah cermin datar.
18
Contoh cara melukis pembentukan bayangan pada 2 cermin
datar yang membentuk sudut 90o
Keterangan;
N= Jumlah bayangan
α = Sudut yang dibentuk oleh dua buah cermin datar
19
Latihan Soal
1. Sebuah benda berada 12 cm di depan cermin datar,
tentukan :
a. Jarak bayangan terhadap benda
b. Tinggi cermin minimal agar seluruh benda dapat terlihat
20
G. Cermin cekung
Sinar-sinar istimewa
Sinar-sinar istimewa
Pembentukan bayangan
22
I. Rumus
Keterangan :
s = jarak benda
s′ = jarak bayangan
f = jarak fokus
h = tinggi benda
h′ = tinggi bayangan
Latihan Soal
1. Sebuah benda berada 30 cm di depan cermin cekung yang
jarak titik fokusnya adalah 30 cm, tentukanlah:
a. Letak bayangan
b. Perbesaran
c. Lukisan pembentukan bayangan
d. Sifat Bayangan
23
3. Benda diletakkan pada jarak 20 cm di depan cermin cekung
yang jarak titik fokusnya 30 cm, tentukanlah:
a. Letak bayangan
b. Perbesaran
c. Lukisan pembentukan bayangan
d. Sifat Bayangan
24
7. Tentukan dimanakah benda harus diletakkan di depan
sebuah cermin cekung berjari-jari 80 cm agar perbesaran
bayangannya adalah 2 kali.
25
J. Hukum pembiasan cahaya dituliskan sebagai berikut.
• Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada
satu bidang datar dan ketiganya berpotongan di satu titik.
• Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium
lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.
• Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat menuju
medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.
• Sinar datang tegak lurus bidang batas diteruskan atau
tidak mengalami pembiasan.
26
Dengan demikian, perbandingan indeks bias udara dan air
adalah:
n udara : n air
1 : 4/3
3:4
Langkah-langkah melukiskan diagram arah pembiasan
cahaya adalah sebagai berikut.
CARA I
Langkah pertama, Gambar garis yang
mewakili bidang batas, misalnya garis XY.
Kemudian gambar garis yang mewakili
garis normal yang tegak lurus dengan
garis bidang batas, misalnya garis AB.
Kemudian titik potong kedua garis
tersebut kita beri nama titik O seperti
yang ditunjukkan pada gambar berikut.
27
Langkah ketiga, Gambarkan sinar datang P dengan sudut
datang i, misalnya 30°. Kemudian teruskan sinar PO
hingga memotong lingkaran kecil di titik Q. Lalu tarik garis
putus-putus dari titik Q sejajar dengan garis normal AB
hingga memotong lingkaran besar di titik R seperti yang
diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Dari gambar terakhir ini nampak bahwa sinar yang datang dari
medium kurang rapat (udara) menuju medium lebih rapat (air)
dibelokkan mendekati garis normal. Lalu bagaimana jika sinar
cahaya datang dari medium yang lebih rapat menuju ke me
dium kurang rapat? Sinar yang datang dari medium lebih rapat
ke medium kurang rapat, misalnya dari kaca menuju air, akan
dibiaskan menjauhi garis normal.
28
CARA II
29
Langkah keempat, tariklah garis tegak lurus garis XY
dari titik skala 4 ke arah atas hingga memotong garis PO
(Sebutlah titik potong garis tegak dan garis PO sebagai titik
Q), seperti gambar di atas.
30
K. Lensa cembung
Sinar-sinar istimewa
Sinar istimewa 1:
Sinar datang sejajar
sumbu utama akan
dibiaskan melalui
titik fokus (F1) di
belakang lensa.
Sinar istimewa 2:
Sinar datang menuju
titik fokus di depan
lensa (F2) akan
dibiaskan sejajar
sumbu utama.
31
Langkah 1:
Berkas sinar mengenai benda sejajar sumbu utama
dibiaskan melalui fokus.
Langkah 2:
Berkas sinar mengenai benda melalui fokus dibiaskan
sejajar sumbu utama.
Langkah 3:
Gambar bayangan yang dihasilkan dari perpotongan dua
berkas sinar pada langkah 1 dan langkah 2.
32
adalah nyata, tegak, diperbesar, dan bayangan berada
pada jauh tak berhingga.
3. Bayangan yang akan terbentuk jika benda berada di antara
f dan 2f yaitu benda di ruang 2 adalah nyata, terbalik, dan
diperbesar.
4. Bayangan yang akan terbentuk jika benda berada pada 2f
(s = 2f) adalah nyata, terbalik, dan sama besar.
5. Bayangan yang akan terbentuk jika benda berada lebih be
sar dari 2f (s > 2f) yaitu benda di ruang 3 adalah nyata,
terbalik, dan diperkecil.
33
RUANG BENDA RUANG BAYANGAN SIFAT BAYANGAN
L. Lensa Cekung
Sinar-sinar istimewa
34
Pembentukan bayangan pada Lensa Cekung
Langkah 1:
Berkas sinar mengenai
benda sejajar sumbu
utama dibiaskan seolah-
olah melalui fokus.
Langkah 2:
Berkas sinar mengenai
benda melalui pusat len
sa tidak berubah arah.
Langkah 3:
Gambar bayangan yang
dihasilkan dari perpoto
ngan dua berkas sinar
pada langkah 1 dan
langkah 2.
Bayangan benda yang dihasilkan lensa cekung yaitu selalu
maya, tegak, dan diperkecil.
M. Rumus
Keterangan :
s = jarak benda
s′ = jarak bayangan
f = jarak fokus
h = tinggi benda
h′ = tinggi bayangan
35
Latihan Soal
1. Sebuah benda berada 15 cm di depan lensa cembung yang
jarak titik fokusnya adalah 15 cm, tentukanlah:
a. Letak bayangan
b. Perbesaran
c. Lukisan pembentukan bayangan
d. Sifat Bayangan
36
5. Lensa cembung yang mempunyai jari-jari kelengkungan di
kedua sisinya sebesar 30 cm di depannya terdapat benda
setinggi 8 cm pada jarak 40 cm, tentukanlah:
a. Letak bayangan
b. Perbesaran
c. Tinggi bayangan
d. Lukisan pembentukan bayangan
e. Sifat Bayangan
37
10. Tentukan dimanakah benda harus diletakkan di depan
sebuah lensa cekung berjarak fokus 18 cm agar perbesaran
bayangannya adalah 1/3 kali.
38
baB 4
ALAT OPTIK
39
Titik dekat (punctum proximum = PP) adalah titik terdekat
yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata yang bera
komodasi maksimum. Pada mata normal, titik terdekatnya
adalah 25 cm atau disebut jarak baca normal (sn = 25 cm)
40
baB 5
CACAT MATA
Keterangan Gambar
Gambar 1: Skema jalannya sinar
pada cacat mata rabun jauh (hi
permetropi).
Gambar 2: Skema jalannya sinar
pada mata hipermetropi setelah
menggunakan kacamata berlensa
cembung (positif/konvergen).
41
Kekuatan lensa mata digunakan penderita rabun dekat
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus pembiasan
cahaya, yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
42
2. Rabun Jauh (Miopi)
Penderita rabun jauh memiliki titik jauh (Punctum remu
tum/PR) lebih dekat daripada titik jauh mata normal dan ti
tik dekatnya lebih pendek dari titik dekat mata normal. Jika
mata miopi melihat benda di jauh tak terhingga, bayangan
benda jatuh di depan retina. Ini terjadi karena lensa mata
tidak dapat memipih dengan baik sesuai yang diperlukan.
Gambar 2
Dengan menggunakan
kacamata berlensa
cekung (negatif/
divergen), bayangan
benda jatuh tepat di
retina
43
Kekuatan lensa mata digunakan penderita rabun jauh da
pat ditentukan dengan menggunakan rumus pembiasan
cahaya, yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
44
3. Mata Tua (Presbiopi)
Presbiopi disebabkan oleh berkurangnya daya akomodasi
mata karena usia lanjut. Akibat berkurangnya daya akomo
dasi ini, lensa mata tidak dapat mencembung dan memipih
sesuai kebutuhan.
45
4. Astigmatisme
Gangguan ini disebabkan oleh keadaan kornea yang tidak
bulat benar. Kelainan ini menyebabkan pembiasan sinar
yang datang secara horizontal dan vertikal berbeda satu
sama lain. Untuk membantu penglihatan orang yang me
ngalami gangguan mata yang disebut astigmatisme yaitu
dengan kacamata silindris .
Contoh Soal 1:
Reni yang menderita rabun dekat mempunyai titik dekat
50 cm. Jika ingin membaca dengan jarak normal (25 cm),
maka berapa kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai
Reni?
46
Penyelesaian:
Diketahui: s = 25 cm
s’ = -50 cm (tanda negatif menunjukkan
bayangan bersifat maya, di depan lensa)
Ditanyakan: P = …?
Jawab:
Contoh Soal 2:
Seseorang tidak dapat melihat benda jauh tak hingga
dengan jelas. Kemudian dia memeriksakan diri ke dokter
mata. Untuk mengatasi kelemahan itu dia diberi saran oleh
dokternya untuk memakai kaca mata dengan kekuatan -1/3
dioptri. Berapakah titik jauh mata orang tersebut.
47
Penyelesaian:
Diketahui : s = ~
Ditanya : PR
Jawab : s’ = - PR
(dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan (2))
Contoh Soal 3:
Seorang kakek penderita presbiopi memiliki titik dekat
75 cm dan titik jauh 300 cm. Agar ia dapat melihat benda
yang dekat (seperti mata normal) dan dapat melihat benda
jauh, berapakah jarak fokus lensa bifokal dan kuat lensa ka
camata yang harus digunakan kakek tersebut?
Jawab:
Kacamata bifokal tersusun atas dua lensa bagian atas lensa
negatif (cekung) agar dapat melihat jauh dan bagian bawah
lensa positif (cembung) agar dapat membaca normal.
48
• Untuk dapat melihat jauh, s = ~ dan s’ = -300 cm
49
Latihan Soal
1. Zaza tidak dapat membaca pada jarak normal (25 cm). Saat
melihat benda, dia bisa melihat dengan jelas jika jaraknya 1
m dan selebihnya. Tentukan daya kaca mata yang dibutuh
kan agar dapat melihat pada jarak baca normal dan tentu
kan pula jarak fokus lensanya!
50
D. Alat-alat optik lain yang menggunakan prinsip peristiwa
pemantulan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan
lensa antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, dan
periskop.
1. Kamera
Alat untuk mengambil gambar atau foto suatu objek;
memiliki diafragma dan pengatur (shutter) untuk menga
tur jumlah cahaya yang masuk ke lensa; kemudian mem
fokuskan bayangan benda pada film foto; bayangannya
nyata, terbalik dan diperkecil; ukuran bayangan tergantung
pada panjang fokus lensa dan jarak lensa pada film.
51
Besar objek yang kita lihat, tergantung pada ukuran
bayangan objek pada retina, ukuran bayangan tergantung
pada sudut mata yang berhadapan dengan objek. Agar
mata tidak mudah lelah ketika menggunakan lup, letakkan
objek pada titik fokus lup.
Keterangan gambar :
(a) pengamatan menggunakan lup dengan mata
berakomodasi maksimum,
52
Perbesaran bayangan pada lup mata berakomodasi
maksimum dapat dituliskan sebagai berikut:
Keterangan:
53
3. Mikroskop
Alat untuk melihat benda atau makhluk hidup yang bersifat
mikroskopik. Mikroskop mempunyai 2 lensa cembung
yaitu
1. Lensa okuler adalah lensa yang dekat dengan mata
2. Lensa objektif adalah lensa yang dekat dengan objek
54
Berikut pembentukan bayangan pada mikroskop :
Keterangan:
L = panjang mikroskop (meter)
sób = jarak bayangan lensa objektif
sok = jarak benda lensa okuler
55
Keterangan:
Mob = perbesaran lensa objektif
sób = jarak bayangan bagi lensa objektif
sob = jarak benda bagi lensa objektif
hób = tinggi bayangan
hob = tinggi benda
Keterangan
M = perbesaran total mikroskop
mob = perbesaran lensa objektif
mok = perbesaran lensa okuler
56
Hal ini dikarenakan lensa objektif digunakan untuk
membentuk bayangan objek asli dan tidak berhubungan
langsung dengan mata pengamat. Oleh karena lensa
okuler bersifat sebagai lup maka perbesaran lensa okuler
untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
dirumuskan sebagai berikut. Mok = sn/fok sehingga untuk
perbesaran total mikroskop untuk pengamatan dengan
mata tidak berakomodasi, sebagai berikut : M=sób/sob x
sn/fok. Sedangkan panjang mikroskop (jarak tubulus) untuk
pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, dinyatakan
dengan persamaan berikut. L = sób + fok
4. Teleskop
Alat optik yang dapat melihat benda jarak jauh menjadi
dekat; ada 2 jenis yaitu teleskop bias dan pantul. Teleskop
bias sederhana adalah kombinasi antara 2 lensa cembung
yang terletak pada bagian pipa. Lensa yang besar ada
lah objektif, lensa yang kecil adalah okuler. Lensa objektif
membentuk bayangan dan diperbesar lagi dengan lensa
okuler.
57
5. Proyektor
Alat untuk memproyeksikan gambar tembus cahaya ke
layar sehingga terlihat besar.
6. Periskop
Alat untuk mengintai kapal-kapal musuh atau melihat
benda di atas permukaan laut.
7. Mata
Indra pengelihatan
8. Teleskop pantul
Teleskop pantul mempunyai cermin cekung pada lensa
objektifnya, cahaya yang dipantulkan objek jauh masuk
salah satu ujung tabung dan ditangkap oleh cermin lain pada
ujung yang lain. Cahaya dipantulkan dari cermin cekung
58
ke cermin datar dalam tabung, kemudian memantulkan
cahaya ke lensa okuler yang berfungsi memperbesar
gambar.
59
60
DAFTAR PUSTAKA
61
2017, “4 Jenis Cacat Mata dan Lensa Kacamata Yang Dibutuhkan
+ Gambar, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasan”
https://www.fisikabc.com/2017/12/jenis-cacat-mata-
manusia.html , (Diakses pada tanggal 22 April 2022)
62
2021, “Definisi, Contoh dan Fungsi Alat Optik, Materi
Fisika Kelas XI SMA”, https://katadata.co.id/safrezi/
berita/614d8f1cc2682/definisi-contoh-dan-fungsi-alat-
optik-materi-fisika-kelas- xi-sma, (Diakses pada tanggal
7 Mei 2022)
63
Profil Penulis
PENDIDIKAN FORMAL
• Tahun 1981 : Lulus SD Negeri Rangkah IV No. 166 Surabaya
• Tahun 1984 : Lulus SMP Negeri 15 Surabaya
• Tahun 1987 : Lulus SMA Negeri 9 Surabaya
• Tahun 1991 : Lulus S1 Pend. Kimia IKIP Negeri Malang
• Tahun 2003 : Lulus S1 Pend. Fisika Universitas Negeri Malang
PENGALAMAN KERJA
• Juli 1991-Desember 2004: Guru Kimia di SMA Teuku Umar
dan Guru IPA di SMP Teuku Umar
• Januari 2005- Desember 2007: Guru Bantu Dinas Pendidikan
Surabaya sebagai Guru IPA di SMP Teuku Umar
64
• Januari 2008 - Desember 2008 : Guru IPA CPNS di SMP
Negeri 33 Surabaya
• Januari 2009 - Juni 2010 : Guru IPA PNS di SMP Negeri 33
Surabaya
• Juli 2010 – Pebruari 2019 : Guru IPA PNS di SMP Negeri 45
Surabaya
• Tahun 2016 : Juara III OSNG IPA Tk. Kota Surabaya
• Maret 2019 – Sekarang : Guru IPA PNS di SMP Negeri 1
Surabaya
65
w w w. m e j at a mu . n e t
penerbit.mejatamu@gmail.com | telp. 082121226464
Penerbit MejaTamu | penerbit_mejatamu
shopee.co.id/mejatamu453 | tokopedia.com/mejatamu
66