Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT”

Disusun Oleh :

1. Muhamad Alvin Alzali 065119134

2. Yusuf Adi Wijaya Putra 065119129

3. Dicky Abdurahman 065119140

4. Aldy Pratama 065119126

Kelas : Ilmu Komputer E

Tanggal Praktikum : Rabu, 2 Oktober 2019

Tempat : Laboratorium Fisika Lantai 2 Gedung mipa 2

Asisten Praktikum :

1. Diah Rusifika A

2. Nural Fahira

3. Sofia Annisa N

4. Yosef Eko Lesmana

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI : ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Pengukuran Dasar
Pada Benda Padat” ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Fisika Dasar.

Kami ucapkan terimakasih kepada asisten praktikum yang telah memberikan bimbingan berupa
materi tentang pengukuran benda padat dengan menggunakan mikrometer sekrup, jangka sorong, dan
neraca teknis sehingga kami dapat memahaminya dengan baik dan praktikum telah berjalan lancar.
Tak lupa kami ucapkan kepada seluruh teman-teman yang telah bekerja sama dengan baik sehingga
kita dapat menyelesai kan makalah ini.

Makalah ini berisikan ilmu-ilmu tentang bagaimana kita mengetahui ketelitian suatu alat ukur
yaitu massa,panjang,volume,dan sebagainya. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
ketelitian dan ketidakpastian dari alat alat seperti : Jangka Sorong,Mikrometer Skrup,dan Neraca
Analitis.

Adapun, penyusuna makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna.Untuk itu,kami
ucapalan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini. Akhir kata,kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang tidak bias disebutkan satu-persatu atas bantuannya dalam
penyusunan makalah ini.

Bogor, 6 Oktober 2019

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii

BAB I
Pendahuluan............................................................................................................... 1
1.1 Tujuan Praktikum .......................................................................................... 1
1.2 Dasar Teori ...................................................................................................... 1
BAB II
Alat dan Bahan .......................................................................................................... 2
BAB III
Metode Percobaan ..................................................................................................... 3
BAB IV
Data Pengamatan ....................................................................................................... 4
4.1. Data Pengamatan ........................................................................................... 4
4.2. Perhitungan .................................................................................................... 5
BAB V
Pembahasan................................................................................................................ 8
BAB VI
Kesimpulan ................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 10
Lampiran...................................................................................................................................1
1

ii
BAB I
Pendahuluan

1.1 Tujuan Praktikum

Dengan dilakukannya percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat :


1. Mempelajari dan menggunakan alat-alat ukur.
2. Menentukan volume dan massa jenis zat padat.
3. Menggunakan teori ketidakpastian.

1.2 Dasar Teori

Pengukuran benda padat dapat dilakukan dengan mudah apabila benda padat
tersebut memiliki bentuk yang pas dengan alat ukur yang ada, namun bagaimana
apabila bentuk benda padat tersebut tidak beraturan diukur oleh alat yang sama? Maka
tidak semua benda padat dapat diukur oleh alat ukur tersebut, oleh karena itu terdapat
bermacam-macam alat ukur sesuai dengan benda yang diukur beserta penggunaannya.
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui cara penggunaan alat ukur yang sesuai
dengan bentuk benda yang dihitung untuk mengetahui nilai dari volume zat benda
padat tersebut. Penentuan volume zat padat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
pengukuran secara langsung (untuk benda dengan bentuk yang teratur) dan
pengukuran secara tak langsung (untuk pengukuran benda dengan bentuk yang tidak
teratur). Pengukuran langsung merupakan metode statis yaitu dengan mengukur
dimensi (panjang, lebar, tinggi, diameter dan sebagainya) terhadap suatu benda,
sedangkan pengukuran tak langsung merupakan metode dinamis dengan
menggunakan prinsip archimedes sebagai acuannya. Volume benda padat dapat
ditentukan dengan mengurangi massa benda di udara dengan massa benda di dalam
air kemudian perhitungan massa jenis zat padat dapat ditentukan dari volume dan
massa zat padat tersebut.

1
BAB II
Alat dan Bahan

2.1 Alat
1. BANGKU PENUMPU
2. BEJANA GELAS
3. BAROMETER
4. HYGROMETER
5. JANGKA SORONG
6. MIKROMETER SEKRUP
7. NERACA TEKNIS
8. THERMOMETER

2.2 Bahan
1. BALOK ALUMUNIUM
2. SILINDER KUNINGAN
3. KUNCI

2
BAB III
Metode Percobaan

a. Cara Statis :
1. Diukurlah panjang dan lebar benda padat dengan tempat yang berlainan.
Dibuatlah hasil pengukuran dalam bentuk tabel masing-masing benda.
2. Diukurlah tebalnya dengan mikrometer sekrup juga dan dibuatkan hasilnya
dalam bentuk tabel seperti pada No.1.
3. Ditentukan massa benda padat dengan cara ditimbang cukup satu kali saja.
4. Dicatatlah suhu ruangan pada awal dan akhir percobaan.
5. Diukurlah benda padat yang lain dengan harga rata-rata masing-masing
penyimpangan.

b. Cara Dinamis :
1. Ditentukan massa benda padat dengan cara ditimbang.
2. Ditimbang sekali lagi benda tersebut yang tergantung pada tali tipis.
3. Ditimbanglah sekali lagi benda yang tergantung tersebut hingga terendam
seluruhnya dalam air. Ingat airnya tidak ikut ditimbang dan benda tidak
mengenai dasar bejana.
4. Dicatatlah suhu air di dalam ruangan pada awal dan akhir percobaan.
5. Diulangilah seluruh pengukuran diatas tersebut untuk benda padat yang lain.

3
BAB IV
Data Pengamatan

4.1. Data Pengamatan

Keadaan ruangan P (cm) Hg T (°C ) C (%)


Sebelum percobaan 75,5 28 62
Sesudah percobaan 75,6 27 63

a. Cara Statis
Balok : Alumunium
Massa Udara : 12,5 gram
No P (cm) L (cm) t (cm) V (cm3 ) ρ (gr/cm3 )

1 1,6 2,52 0,9 3,6288 2,86

2 1,6 2,51 0,99 3,97584 2,61

3 1,6 2,52 1 4,032 2,57

x̅ 1,6 2,516 0,96 3,87 2,689

Δx 0 3,33 0,0001 - -

Silinder : Kuningan
Massa Udara : 41,4 gram
No P (cm) L (cm) t (cm) V (cm3 ) ρ (gr/cm3 )

1 2,5 1,583 0,7615 4,55 9,09

2 2,5 1,584 0,792 4,92 8,41

3 2,5 1,584 0,792 4,92 8,41

x̅ 2,5 1,58 0,79 4,79 8,63

Δx 0 - -

b. Cara Dinamis
No Benda mudara (gr) Mair (gr) V (cm3 ) ρ (gr/cm3 )
1 Kunci 13,2 11,45 1,75 7,54
Balok/ -
2 - - -
Silinder

4
4.2. Perhitungan
1. Cara Statis
a. Balok Alumunium :
Massa : 10,4 gram
Percobaan 1
Volume = p×l×t
=1,6 cm × 2,52 cm × 0,9 cm
= 3,6288 cm3
massa
Masa jenis = volume
10,4 gr
= 3,6288cm3
𝐠𝐫
= 𝟐, 𝟖𝟔 ⁄𝐜𝐦𝟑

Percobaan 2
Volume = p×l×t
= 1,6 cm × 2,51 cm × 0,99 cm
= 3,97584 cm3
massa
Masa jenis = volume
10,4 gr
= 3,97584cm3
𝐠𝐫
= 2,61 ⁄𝐜𝐦𝟑

Percobaan 3
Volume = p×l×t
= 1,6 cm × 2,52 cm × 1 cm
= 4,032 cm3
massa
Masa jenis = volume
10,4 gr
= 4,032cm3
𝐠𝐫
= 𝟐, 𝟓𝟕 ⁄𝐜𝐦𝟑
V1+V2+V3
Volume rata-rata = n
3,6288 cm3 +3,97584 cm3 +4,032 cm3
= 3
11,63664 cm3
= 3

= 3,87 cm3

5
ρ1+ρ2+ρ3
Massa jenis rata-rata = n
gr gr gr
2,86 ⁄ 3 +2,61 ⁄ 3 +2,57 ⁄ 3
cm cm cm
= 3
𝐠𝐫
= 𝟐, 𝟔𝟖𝟗 ⁄𝐜𝐦𝟑
Plit−Pperc
Ketelitian = (1 − | |) × 100%
Plit
2,7−2,68
= (1 − | |) × 100%
2,7

= (1 − 0,993) × 100%
= 99,3%
b. Silinder Besi :
Massa : 41,4 gram
Percobaan 1
Volume = πr 2 t
= 3,14 × (0,7615 cm)2 × 2,5 cm
= 4,55 cm3
massa
Masa jenis = volume
41,4 gr
= 4,55cm3
𝐠𝐫
= 𝟗, 𝟎𝟗 ⁄𝐜𝐦𝟑

Percobaan 2
Volume = πr 2 t
= 3,14 × (0,792 cm)2 × 2,5 cm
= 4,92 cm3
massa
Masa jenis = volume
41,4 gr
= 4,92cm3
𝐠𝐫
= 𝟖, 𝟒𝟏 ⁄𝐜𝐦𝟑

Percobaan 3

Volume = πr 2 t
= 3,14 × (0,792 cm)2 × 2,5 cm
= 4,92 cm3

6
massa
Masa jenis = volume
41,4 gr
= 4,92cm3
𝐠𝐫
= 𝟖, 𝟒𝟏 ⁄𝐜𝐦𝟑
V1 +V2 +V3
Volume rata-rata = 3
4,55 cm3 +4,92 cm3 +4,92 cm3
= 3
14,39 cm3
= 3

= 4,79 cm3
ρ1+ρ2+ρ3
Massa jenis rata-rata = n
gr gr gr
9,09 ⁄ 3 +8,41 ⁄ 3 +8,41 ⁄ 3
cm cm cm
= 3
𝐠𝐫
= 𝟖, 𝟔𝟑 ⁄𝐜𝐦𝟑
Plit−Pperc
Ketelitian = (1 − | |) × 100%
Plit
8,6−8,63
= (1 − | |) × 100%
8,6

= (1 − 0,003) × 100%
= 0,997 × 100%
= 99,7%

1. Cara Dinamis
a. Kunci
Volume = massaudara - massaair
= 13,2 gr – 11,45 gr
= 1,75 cm3
massaudara
Massa jenis = volume
13,2 gr 𝐠𝐫
= 1,75 cm3 = 7,54 ⁄𝐜𝐦𝟑

7
BAB V
Pembahasan

Pada kesempatan kali ini kita diberi tugas praktikum mengenai “Teori Ketidakpastian”
sebelum kita bahas lebih dalam,kita harus tau terlebih dahulu tentang Teori Ketidakpastian.

A. Pengertian Ketidakpastian

Dalam suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian. Beberapa penyebab


ketidakpastiam tersebut antara lain adanya Nilai Skala Terkecil (NST), kesalahan
kalibrasi,kesalahan titik nol, kesalahan pegas, kesalahan paralaks, fluktuasi parameter
pengukuran. Dengan demikian sangat sulit untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya suatu
besaran melalui pengukuran. Oleh sebab itu, setiap pengukuran harus dilaporksan dengan
ketidakpastiannya.

B. Pembahasan Praktikum

Pada saat kami menjalani praktikum tentang Teori Ketidakpastian, pertama-tama kami
disuruh mengukur massa berat dari balok yang terbuat dari alumunium dan silinder dari
kuningan. Kedua benda tersebut kita ukur dengan Neraca Teknis. Lalu menghitung tinggi,
panjang, lebar dan diameter dari kedua bahan tersebut dengan mikrometer skrup dan jangka
sorong. Namun untuk mengukur massa kunci, kami memakai neraca ohaus. Setelah kita
mengetahui data yang diperlukan kita menghitung luas, volume, dan massa jenis benda-benda
tersebut kemudian kami mencari rata-rata dari setiap panjang, lebar, tinggi, jari-jari, diameter,
luas, volume, dan massa jenis dari kunci, balok, dan silinder.

8
BAB VI
Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :


1. Pengukuran pada benda padat dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode
pengukuran, yaitu pengukuran statis dan pengukuran dinamis.
2. Metode statis digunakan untuk mengukur benda yang memiliki bentuk
beraturan, sedangkan untuk mengukur benda yang memiliki bentuk tidak
beraturan dapat menggunakan metode dinamis dengan rumus archimendes.
3. Untuk mengukur panjang dan lebar benda bisa menggunakan alat ukur jangka
sorong sedangkan jika kita akan mengukur ketebalan atau diameter suatu benda
harus menggunakan alat ukur micrometer sekrup yang memiliki ketelitian lebih
kecil.
4. Suhu di dalam ruangan dapat berubah jika di dalam suatu ruangan terdapat
beberapa orang yang memiliki suhu tubuh yang berbeda.
5. Ketepatan dalam mengukur suatu benda dapat dilakukan dengan menghitung
ketelitiannya yang telah diketahui massa jenis masing-masing benda tersebut.

9
BAB VII
Daftar Pustaka

Anthzo. (2015, Agustus 3). Laporan Praktikum Fisika Dasar "Pengukuran Dasar Pada Benda Padat".
Retrieved from Academia:
https://www.academia.edu/9530815/Laporan_Praktikum_Fisika_Dasar_Pengukuran_Dasar_
Pada_Benda_Padat_ (diakses pada tanggal 6 Oktober 2019)

Giancoli, D. C. (2014). Physics Volume I. E. Lake Ave: Pearson Education.

10
Lampiran
Tugas Akhir

11

Anda mungkin juga menyukai