Anda di halaman 1dari 17

TUGAS RUTIN

MK. TEKNIK DASAR SULAMAN

PRODI S-1 PENDIDIKAN TATA

BUSANA-FT

DASAR SULAMAN

Nama Mahasiswa : Gressy Hanna


NIM : 5213143014
Dosen Pengampu : Dra. Nurhayati Tanjung, M. Pd.
Mata Kuliah : Teknik Dasar Sulaman

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

AGUSTUS 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya yang
senantiasa diberikan kepada kita sehingga saya dapat menyelesaikan tugas rutin pada
mata kuliah Teknik Dasar Sulaman.

Adapun tujuan penulisan laporan ini yaitu untuk memenuhi tugas rutin pada mata
kuliah Teknik Dasar Sulaman, menambah wawasan pembaca juga penulis mengenai
pembuatan sebuah sulaman.

Saya menyadari masih banyak kesalahan dalam pembuatan laporan ini, baik dari segi
penyajian materi maupun penulisan, maka dari itu saya mengharap akan adanya kritik
dari para pembaca guna perbaikan tugas dikemudian hari. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih.

Medan, Agustus 2022

Gressy Hanna

NIM. 5213143014

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Tujuan .......................................................................................................................... 2
1.3. Manfaat ........................................................................................................................ 2
BAB II .......................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 3
2.1. Definisi Sulaman.......................................................................................................... 3
2.2. Macam-Macam Tusuk Sulaman ................................................................................ 3
2.2.1. Tusuk Dasar Hias ................................................................................................ 3
2.2.2. Sulaman Putih ..................................................................................................... 5
2.2.3. Sulaman Berwarna .............................................................................................. 7
2.2.4. Sulaman Aplikasi................................................................................................. 8
2.2.5. Smock ................................................................................................................... 8
2.3. Alat dan Bahan ............................................................................................................ 9
BAB III ....................................................................................................................................... 12
PENUTUP .................................................................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 12
3.2. Saran........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menyulam merupakan pemintahan bentuk visual gambar, huruf atau ilustrasi lainnya
dari benang ke bahan. Salah satu tujuan sulaman dapat mengubah penampilan permukaan
bahan dengan berbagai teknik dan tusuk dasar tusuk hias yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu. Konon sulam pertama kali ditemukan di Mesir dan dibuktikan
dengan penemuan sulaman diatas kulit binatang dengan material dari alam seperti
tumbuh-tumbuhan (Boesra, 2007)

Karya sulam yang terdapat pada tiap daerah di Indonesia berbeda-beda misalnya Aceh
menghadirkan sulamannya yang bernama sulam karos, Sumatera Barat dengan sulam
terawang, sulam bayangan. Sedangkan Gorontalo yang khas dengan sulam terawang
kasabnya, dan Kalimantan Timur dengan sulam tumpar motif dayaknya. Di zaman dahulu
sulam dijadikan taplak, atau sapu tangan. Sulam juga biasa dijadikan pajangan dalam
rumah, atau yang biasa kita temui dengan gambar rumah adat. Sulam dahulu masih
menggunakan kain strimin, namun untuk zaman sekarang sulam sudah bisa di berbagai
jenis kain asal tidak merusak kain ataupun pola sulaman

Teknik dasar sulaman pada dasarnya dapat dilakukan secara manual ataupun
menggunakan mesin, perbedaan cara pembuatan ini memiliki masing-masing keunggulan
maupun kekurangan. Pembuatan karya sulaman manual dikerjakan secara manual dengan
tangan atau sering disebut sebagai ATBM (alat tenun bukan mesin). Biasanya
pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama namun akan diperoleh hasil yang
maksimal. Sulaman manual ini cenderung lebih mahal karena sulaman yang dihasilkan
merupakan sulaman yang halus sedangkan sulaman menggunakan mesin atau biasa
disebut ATM (alat tenun mesin) menghasilkan sulaman lebih cepat dan murah tetapi
sesuai dengan proses maka hasil yang diperoleh kurang maksimal.

Jarum dan benang yang akan dimainkan oleh jari jemari tangan yang akhirnya dapat
memunculkan berbagai jenis tusuk dasar tusuk hias yang dapat berkembangkan menjadi

1
sulam dan bordir. Sulaman dan bordir sendiri biasanya memiliki tekstur yang dapat
dirasakan oleh indra peraba dan penglihatan kita. Alat dasar yang digunakan untuk
membuat sebuah sulaman adalah jarum sulam dan pemidangan untuk sulam manual,
mesin jahit untuk bordir mesin.

1.2. Tujuan
Berikut merupakan tujuan penulisan makalah mengenai dasar sulaman ini:

1. Untuk mengenal mengenai teknik dasar sulaman dan apa saja ruang lingkup yang
dicakup
2. Untuk mengetahui macam-macam sulaman
3. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam membuat sulaman
4. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber mengenai topik pembahasan

1.3. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah dasar sulaman ini adalah sebagai referensi yang dapat
menambah wawasan baik bagi pembaca maupun penulis serta melatih keterampilan
penulis dalam mengumpulkan dan menyaring informasi dari banyak sumber serta
menambah kosa kata baru bagi pembaca dan penulis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Sulaman


Menurut KBBI sulaman memiliki makna yang sama dengan bordir, suji dan tekat,
yaitu hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain, pengertian tersebut serupa dengan
pendapat Houch (1982) dan Pulukadang (1991) dalam Yuliarma (2016) bahwa bordir
atau sulaman sebagai sebuah karya seni dihasilkan melalui menjahitkan benang secara
dekoratif pada permukaan kain, sehingga membentuk motif hiasan atau corak. Menurut
Wacik (2012) Sulaman adalah suatu bentuk seni atau kerajinan menghias bahan (dapat
berupa kulit, kain atau bahan lainnya) dengan menggunakan benang dan jarum
membentuk desain yang beragam.

Ditinjau dari segi ilmu pengetahuan embroidery bordir atau sulaman adalah satu
elemen untuk mengubah penampilan permukaan kain dengan aneka setikan tusuk-tusuk
hias baik yang dibuat dengan tangan maupun dengan mesin (Suhersono, Hery. 2004). Jika
setikan-setikan itu dibuat dengan menggunakan tangan maka proses tersebut dinamakan
dengan menyulam dengan menghasilkan sulaman, apabila dikerjakan dengan mesin
hasilnya disebut dengan bordir.

2.2. Macam-Macam Tusuk Sulaman


Untuk menghiasi busana dan lenan rumah tangga yang berasal dari tekstil polos dapat
dilakukan dengan bermacam-macam teknik hiasan. Teknik hiasan yang dimaksud disini
adalah teknik menghias (membuat) hiasan kain yang disebut juga dengan sulam
menyulam.

2.2.1. Tusuk Dasar Hias


Berikut merupakan beberapa macam tusuk dasar:

1. Tusuk jelujur

3
2. Tusuk rantai

3. Tusuk feston

4. Tusuk flanel

5. Tusuk silang

4
Kelima tusuk dasar inilah yang dikembangkan menjadi ratusan tusuk hias, beberapa
diantaranya yaitu:

1. Tusuk jelujur dapat dikembangkan lagi menjadi banyak tusuk diantaranya: tusuk
balut, tusuk pilih, tusuk tikam jejak, dan banyak lagi tusuk-tusuk ini
dikembangkan menjadi bentuk tusuk hias yang beragam.
2. Tusuk rantai, dapat dikembangakan lagi bentuk-bentunya menjadi beragam,
antaranya tusuk tulang ikan, rantai terbuka, rantai tertutup dan banyak lagi bentuk-
bentuk tusuk hias baru yang dapat dikembangkan dengan dasar tusuk rantai ini.
3. Tusuk dasar Veston, banyak bentuk dan jenis tusuk hias yang dapat
dikembangkan dengan tusuk dasar ini, membentuk berbagai bentuk bunga dan
lain sebagainya.
4. Tusuk flannel, sering digunakan sebagai tusuk yang bias menampilkan bentuk
daun yang timbul.
5. Tusuk dasar tusuk silang atau setengah silang, keduanya lazim digunakan dalam
menghias busana dan lenan rumah tangga, berbagai teknik tusuk silang dapat
dikerjakan dengan tusuk silang ini. Tusuk silang ini dapat menjadi berbagai tusuk
hias misalnya sulaman Holbein.

2.2.2. Sulaman Putih


Sulaman putih adalah sulaman yang warna benang hiasnya sama dengan warna bahan
(tekstil) yang dihiasi. Disebut sulaman putih karena sulaman tersebut pada jaman dahulu
kala hanya dikerjakan pada bahan putih saja karena belum banyak bahan berwarna (polos)
seperti sekarang. Berikut merupakan contoh sulaman putih:

1. Sulaman inggris, merupakan sulaman yang motif-motifnya berbentuk bulat, bulat


panjang atau lonjong dan berbentuk titik-titik air mata, yang tidak terlalu lebar,
cukup kecil-kecil saja dan berlubang, juga bentuk ringgitan-ringgitan yang sering
digunakan untuk pinggiran. Sulaman ini dikerjakan dengan benang yang sewarna
dengan bahannya atau boleh berbeda hanya tingkatan warnanya saja misanya
hijau dengan hijau muda. Benda yang dapat dihias adalah busana dan lenan rumah
tangga. Misalnya pada busana adalah blus, kerah, saku, pada lenan rumahtangga
adalah alas vas, serbet, sapu tangan dan sebaginya.

5
2. Sulaman perancis, merupakan sulaman yang timbul karena ragam hiasnya diisi
dengan tusuk rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif dijelujur halus dua
kali penyelesaian motif dengan tusuk pipih. Untuk membuat garis yang
merupakan tangkai daun digunakan tusuk jelujur yang diselesaikan dengan tusuk
balut. sulaman ini banyak dipergunakan untuk monogrem ataupun simbol-simbol,
selain itu juga dapat diterapkan pada blus, kemeja maupun pakaian anak-anak.

3. Sulaman richelieu, disebut juga dengan sulaman terbuka karena efeknya terbuka
(seperti renda). Motif dari sulaman ini berlubang-lubang. Lubang tersebut diberi
beberapa rentangan benang yang difeston (brides). Dengan demikian lubang-
lubang pada sulaman Richeulieu harus lebar (lebih besar dari pada sulaman
inggris). Diluar lubang masih ada garis motif yang mengelilinginya yang harus
diselesaikan dengan tusuk feston yang kaki festonnya menghadap kedalam
sedangkan bagian lubang kakinya menghadap keluar. Sulaman Richeulieu ini
dapat digunakan untuk menghiasi berbagai macam pakaian atau lenan rumah
tangga.

6
4. Sulaman bayangan, yaitu sulaman putih yang berfungsi sebagai hiasannya
bayangannya saja. Bahan yang digunakan adalah bahan yang tembus pandang
seperti: paris, sifon,organdi, dan voile. Benda yang dihias adalah blouse, kebaya,
alas kaki, selendang, kerudung dsb. Tusuk hias yang digunakan adalah tusuk
bayangan (bila dikerjakan dari bagian baik) dan tusuk flannel (bila dikerjakan dari
bagian buruk), dan tusuk tikam jejak.

2.2.3. Sulaman Berwarna


Sulaman berwarna adalah teknik menghias hias dengan menggunakan kain dasar dan
beberapa jenis benang yang bervariasi. Sulaman berwarna dikelompokkan berdasarkan
jenis kain yang digunakan, yaitu teknik menghias yang menggunakan jenis kain rapat
(tenunan rapat), kain strimin (tenunan bagi), kain bercorak baik kotak maupun bulat dan
teknik lekapan. Berikut merupakan contoh sulaman berwarna:

1. Sulaman fantasi, adalah sulaman yang menerapkan bermacam-macam tusuk hias


dengan aneka warna benang. Motif hias yang akan dibuat dikerjakan dengan
bermacam-macam tusuk hias paling sedikit tiga macam tusuk hias. Pemakaian
tusuk hias harus sesuai dengan bentuk ragam hias. Motif hias dapat berbentuk
bunga, pemandangan atau geometris. Biasanya sulaman fantasi ini dikerjakan
pada kain polos misalnya : kain tetoron, poplin, berkolin, mori, harmonis dan
kontras, sehingga sulaman atau hiasan terlihat lebih menonjol, menarik dan rapi.

7
2. Sulaman bebas, adalah sulaman yang digunakan untuk menghias dinding atau
vigura, menggunakan berbagai macam teknik menghias kain, dengan bahan dan
tusuk hias yang disesuaikan dengan teknik menghias kain tersebut serta
mempunyai ragam hias bebas dan mempunyai cerita atau tema.

2.2.4. Sulaman Aplikasi


Teknik sulaman aplikasi adalah teknik menghias kain yang menggunakan perca kain
atau lekapan yang dilekatkan dengan tusuk hias. Tusuk hias yang digunakan untuk
melekatkan adalah tusuk hias feston Fungsi tusuk hiasnya adalah untuk melekatkan perca
kain dan menambah indahnya hiasan tersebut. Tusuk hias yang digunakan antara lain
tusuk feston, tusuk rantai, tusuk tangkai, dan tusuk pipih.

2.2.5. Smock
Smock merupakan suatu teknik menjahit dan menyulam tangan yang dilakukan
dengan cara membuat kerutan-kerutan untuk menghasilkan motif pada bahan kain sesuai
pola tertentu. Pemanfaatan kain yang telah dismock pun sangat luas, bisa digunakan untuk
pelengkap interior dan untuk penghias pakaian. Smock terdiri dari smock Inggris,
Belanda, dan Jepang.

8
2.3. Alat dan Bahan
Pembuatan sulaman sendiri tentunya tidak terlepas dari alat-alat dan bahan yang
digunakan. Beberapa alat yang digunakan dalam kegiatan sulam menyulam adalah
sebagai berikut:

1. Jarum. Jarum mempunyai banyak jenis, jarum yang baik digunakan dalam
penyulaman adalah jarum Crewel/Sharp yang memiliki ujung halus dan tajam
serta berlubang kecil sampai lebar untuk mempercantik sulaman. Jarum
crewel/sharp mempunyai bagian kepala yang berlubang dan ujung yang
meruncing, jarum ini memiliki ukuran 1-12 tetapi yang paling sering digunakan
adalah ukuran 6-9. Jarum chenille juga cocok untuk jahitan chenille dan sulaman
pita, ukuran jenis jarum ini adalah 18-24. Ketika ingin menjahit ikutilah titik garis
pada sebuah pembidangan sebagai langkah tepat agar hasil gambaran tidak terlalu
keluar arah gambar.
2. Gunting, sebagai pemotong benang pada saat menyulam biasanya gunting yang
dibutuhkan berukuran kecil agar mudah untuk proses pemotongan yang lebih
cepat dalam penyulaman.
3. Pemidangan, digunakan untuk merenggangkan agar kain menjadi rata dan
menghasilkan sulaman yang bagus serta tidak berkerut dan tampak rapi ketika
digunakan dan pilihlah pemidangan yang sesuai dengan desain anda.
4. Pensil. Pensil digunakan untuk menggambar pola terlebih dahulu di antara
pemidangan sebagai penjiplak desin agar penyulaman lebih mudah dengan
mengikuti gambar yang terdapat pada pembidang.

9
5. Pendedel atau Pembuka jahitan. Digunakan untuk mendedel apabila terjadi
kesalahan dalam pembuatan sulaman yang kurang bagus tetapi dengan
penggunaan yang harus berhati-hati agar sulaman kain tidak rusak.

Bahan-bahan yang diperlukan ketika menyulam adalah:

1. Benang Sulam, benang sulam mempunyai warna yang bermacam-macam seperti


warna merah, kuning, hijau dan lain lain sesuai dengan kesukaan anda. Jenis-jenis
benang juga bermacam-macam, berikut merupakan beberapa jenis merk dagang
benang sulam yang biasa digunakan ketika menyulam:
- Benang Sulam Lokal, benang sulam ini adalah benang alternatif yang dibuat
untuk menyulam dan membuat kreasi dengan pemilihan warna namun warna
yang digunakan terbatas. Cara penggunaanya tidak perlu mengurai benang
karena benang ini dapat langsung digunakan untuk menyulam tanpa harus
mengurainya terlebih dahulu.
- Benang Sulam Rose, yaitu merk benang sulam yang tidak mudah terurai
pada saat digunakan dalam menyulam, dengan memproduksi warna umum
yang digunakan walaupun teksturnya tidak halus tetapi kualitasnya cukup baik
untuk dipakai dan tidak mudah luntur atau pudar ketika digunakan. Namun
benang ini kurang nyaman untuk dipakai karena bahanya yang kasar dan
teksturnya agak seret namun benang ini banyak yang menggunakanya dalam
menyulam.
- Benang Sulam Blue Moon, yaitu benang yang digunakan untuk menyulam
dengan warna dan jenis bermacam-macam. walaupun kualitasnya belum
dikatakan baik namun benang Blue Moon ini memiliki tekstur yang licin dan
lembut sehingga tidak menyulitkan untuk menyulam dalam pembuatan simpul
dan mempunyai warna luas.
- Benang Sulam DMC, yaitu jenis benang sulam dengan kualitas sangat tinggi
dan berbagai jenis warna. Benang yang bisa dibilang sempurna dalam
penyulaman dengan kualitas baik dan merupakan benang yang paling
termahal diantara benang- benang yang lain. Dengan benang yang tidak
mudah terurai serta tidak mudah rapuh dan sangat nyaman ketika digunakan.

10
- Benang Sulam Anchor, yaitu merupakan benang kualitas ke-2 dari benang
DMC dan mempunyai kualitas yang baik. Dengan paduan warna yang
terdapat pada benang sulam anchor dapat membuat sulaman terlihat lebih
menarik dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan benang sulam
DMC Akan tetapi benang sulam anchor ini sangat sulit didapatkan tak jarang
yang menjual jenis benang ini dibandingkan benang merk DMC yang dijual
dipasaran.
2. Kain. Kain mempunyai banyak jenis diantaranya serat sintesis, dan serat alam,
jenis ini sangat cocok untuk melakukan penyulaman karena mempunyai serat
yang tidak rapat dan mudah untuk ditembus oleh jarum. Jangan menggunakan
kain yang tebal dan rapat karena tidak dapat disulam bahkan dapat menyebabkan
jarum menjadi patah. Jenis bahan yang dapat disulam adalah jenis tenunan yang
mempunyai permukaan licin, tidak mudah tersangkut dengan benda tajam lainnya
seperti blacu,bahan putih, poplin, berkolin, zepir, lenan kapas, laken, crape de
chine, crape georgette, organdi, batist, linen, katun quilting, strimin, kanvas dan
osnaburg. Kain yang digunakan dapat menggunakan bahan polos dan bermotif.
Bahan polos bertujuan supaya motif sulaman yang dibuat lebih muncul dan
terlihat lebih jelas, sedangkan penggunaan kain bermotif biasanya digunakan
untuk sulaman merubah corak dan smock. Kain bercorak yang digunakan
memiliki corak berulang teratur seperti kotak-kotak, garis-garis, dan polkadot.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sulaman merupakan suatu bentuk seni atau kerajinan menghias bahan dengan
menggunakan benang dan jarum membentuk desain yang beragam, dapat berupa bentuk
visual gambar, huruf atau ilustrasi lainnya. Menyulam dapat dilakukan dengan dua teknik
yaitu ATBM (alat tenun bukan mesin) dan juga ATM (alat tenun mesin/bordir). Sulaman
terdiri dari bermacam-macam jenis, diantaranya adalah tusuk dasar hias, sulaman putih,
sulaman berwarna, sulaman aplikasi, dan juga smock dengan beratus-ratus jenis tusuk
yang digunakan.

Jenis bahan yang dapat disulam adalah jenis tenunan yang mempunyai permukaan
licin, tidak mudah tersangkut dengan benda tajam lainnya. Penggunaan kain disesuaikan
dengan kebutuhan dapat berupa kain polos maupun bermotif. Persiapan alat dan bahan
yang digunakan tentunya tidak kalah penting. Jarum yang biasa digunakan pada
kegiatan menyulam adalah jarum crewel/sharp dan chenille, selain jarum pemilihan
benang juga harus diperhatikan karena setiap benang memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.

3.2. Saran
Laporan ini dapat dijadikan referensi bagi kita selaku mahasiwa yang sedang
mempelajari dan ingin memperdalam pengetahuan tentang dasar sulaman.

12
Terdapat banyak kerajinan tangan yang telah pudar digantikan oleh kecanggihan
teknologi saat ini seperti sulaman. Kita dapat mengikuti kemajuan jaman tetapi jangan
juga melupakan teknik yang manual. Teknik manual memiliki keunggulan diantaranya
lebih detail dan hasil lebih maksimal meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama
prosesnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nur’aini. 2018. “Jenis Jenis Benang Yang di Gunakan Untuk Menyulam”.


https://www.jasapayet.com/jenis-jenis-benang-yang-di-gunakan-untuk-menyulam.html,
diakses pada 27 agustus 2022 pukul 17.09.

Siagian, Efnarayi Artania. 2017. “Definisi Menyulam/Sulaman Menurut Para Ahli”,

https://tutorialsulampita.blogspot.com/2017/03/definisi-menyulamsulaman-menurut-
para.html, diakses pada 27 agustus 2022 pukul 18.18.

Suryani, Hamidah, dkk. 2016. Model Pelatihan Pengelolaan Limbah Industri Pakaian
Jadi (Model MIDA). Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Syofyan, Harlinda. 2016. “Penyuluhan dan Pelatihan Keterampilan Menyulam di


Wilayah Kecamatan Pamijahan Gunung Bunder Bogor” dalam Jurnal Abdimas Vol. 2
No. 2 (hal 31-37)

Veronica, Gracia. 2018. “Penerapan Teknik Sulam pada Elemen Dekorasi Interior di
Kedai Teh Sinau, Yogyakarta” dalam Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol.17 No.2
(hal 104-114)

Wesnina. 2020. Embroidery. FT-UNJ.

14

Anda mungkin juga menyukai