Anda di halaman 1dari 30

MATA PELAJARAN PILIHAN

KRIYA KREATIF BATIK DAN TEKSTIL

NAMA : FARAH DINA KAMILAH


KELAS : XI TEKSTIL1
NO. ABSEN : 30

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 12 SURABAYA


Jl. SIWALAN KERTO PERMAI 1 WONOCOLO SURABAYA
Telp. 0318346687,Fax 0318491495 www.smkn12sby.com
TAHUN PELAJARAN 2021-2022

1
KATA PENGANTAR

Terimakasih saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenan
beliaulah saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Semua
itu hanya karena berkat serta tuntunan Tuhan dalam kehidupan saya. Dalam makalah yang saya
susun ini berisi mengenai mata pelajaran mapil yang berisi tentang kriya kreatif batik dan
tekstil.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya
dalam penyusunan makalah ini baik itu teman-teman, guru dan semua yang telah membantu
yang saya tidak bisa menyebut satu persatu.
Besar harapan saya bahwa Makalah ini dapat bernilai baik dan dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya. Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini belumlah sempurna untuk
itu saya mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan
makalah selanjutnya. Sesudah dan Sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
JAHIT ........................................................................................................................................ 1
1.1 Teknik Jahit Tindas .......................................................................................................... 1
1.2 Teknik Jahit Sulam (Bordir) ............................................................................................. 4
1.3 Teknik Jahit Perca .......................................................................................................... 11
SULAM.................................................................................................................................... 14
2.1 Sulam Terawang ............................................................................................................. 15
2.2 Sulam Bayang ................................................................................................................ 15
2.3 Sulam Renda Bangku ..................................................................................................... 16
2.4 Sulam Kepala Peniti ....................................................................................................... 16
2.5 Sulam Pita ...................................................................................................................... 16
BATIK ..................................................................................................................................... 17
3.1 Batik Tulis ...................................................................................................................... 18
3.2 Batik Cap ........................................................................................................................ 18
3.3 Batik Celup Ikat ............................................................................................................. 19
3.4 Batik Printing ................................................................................................................. 19
SABLON.................................................................................................................................. 20
4.1 Planography (Cetak Datar) ............................................................................................. 21
4.2 Lithography (Cetak Batu)............................................................................................... 21
4.3 Relief (Cetak Tinggi) ..................................................................................................... 22
4.4 Intaglio (Cetak Dalam) ................................................................................................... 22
4.5 Cetak Saring ................................................................................................................... 23
4.6 Cetak Digital .................................................................................................................. 23
TENUN .................................................................................................................................... 24
5.1 Teknik Tenun Polos / Sederhana .................................................................................... 24
5.2 Teknik Tenun Kepar....................................................................................................... 25
5.3 Teknik Tenun Silang Satin ............................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 26

ii
JAHIT

Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang, pepagan, dan bahan-bahan
lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan
memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang yang bekerja
menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit pakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit
pakaian wanita disebut modiste. Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus menjahit
atau sekolah mode.
Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak, kain pelapis mebel,
dan kain pelapis jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar, bendera, tenda, sepatu, tas,
dan sampul buku.
Ada beberapa Teknik jahit yang digunakan dalam menjahit busana, antara lain adalah :

1.1 Teknik Jahit Tindas


Jahit tindas atau biasa disebut quilting adalah suatu teknik menghias permukaan kain
dengan cara melapisi/ mengisi kain dengan bahan pelapis/ pengisi, kemudian dijahit tindas
pada permukaan kain sesuai dengan rencana atau desain. Bahan pelapis atau pengisi yang
biasa dipergunakan antara lain dakron, koldore, kapas, kapuk.
Jenis-Jenis Jahit Tindas
a. Jahit Tindas Pengisi Lembaran
Jahit tindas pengisi lembaran (wadded quilting), adalah teknik menjahit dengan cara
mengisi/ melapisi diantara dua kain dengan bahan pelapis yang berupa lembaran,
selanjutnya dijahit pada permukaan kain sesuai pola (gambar) dengan mempergunakan
jahit mesin ataupun jahit tangan.
Jahit tindas pengisi lembaran termasuk cara yang biasa dilakukan dan paling banyak
dijumpai dipasaran. Bahan yang sering dipergunakan sebagai bahan pelapis/ pengisi
adalah, busa tipis, dakron, coldure (lembaran busa yang sudah dilapisi dengan kain di
salah satu permukaannya).

Contoh produk jahit tindas pengisi lembaran


1
b. Jahit Tindas Pengisi Susulan (Padded/ Stuffed Quilting)
Jahit tindas pengisi susulan adalah teknik menjahit tindas datar, tetapi pada bagian
tertentu ditambahkan isian susulan biasanya berupa busa atau dakron untuk
mendapatkan kesan yang lebih menonjol.

c. Jahit Tindas Pengisi Tali (Corded Quilting)


Jahit tindas pengisi tali pada prinsipnya sama dengan pengisi susulan. Bedanya untuk
pengisian menggunakan tali. Cara penyelesaiannya bisa menggunakan jahit mesin atau
tangan.

d. Jahit Tindas Efek Bayangan


Jahit tindas efek bayangan adalah gabungan dari jahit tindas pengisi lembaran, susulan/
tali hanya ada penambahan kain transparan pada permukaan kain. Biasanya cara ini
dikerjakan pada lapisan kain yang terdiri dari kain dasar furing bahan pengisi/pelapis
dan kain bermotif, kemudian ditutup oleh kain transparan sesuai motif, sehingga
didapatkan hasil jadi yang mempunyai efek bayangan dari kain bermotif terlihat lebih
lembut/agak pudar. Kain transparan yang biasa dipergunakan antara lain kain kaca,
sutera, sifon, dan organdi.

2
Contoh produk jahit tindas efek bayangan

Contoh Gambar Proses Jahit Tindas

Contoh Hasil Jadi Jahit Tindas

3
1.2 Teknik Jahit Sulam (Bordir)
Menyulam adalah adalah teknik hias yang dilakukan dengan teknik tusuk untuk membuat
pola atau desain yang diinginkan. Teknik tusuk ini memiliki hasil yang hampir mirip
dengan teknik bordir. Namun, memiliki pola yang berbeda dan lebih bervariasi tergantung
dari teknik apa yang digunakan. Untuk memenuhi tuntutan pasar. sekarang sulam (bordir)
tidak hanya menggunakan benang dan kain saja. Untuk menyulam selain menggunakan
benang juga menggunakan bahan lain seperti pita, serat alam, bahkan ada yang dikombinasi
dengan manik-manik atau payet. Sedangkan bahan yang yang disulam sekarang tidak
hanya menggunakan kain saja, tetapi sudah meggunakan bahan lain seperti kulit, tenunan
serat alam dan sebagainya.

Jenis-Jenis Teknik Tusuk


a. Tusuk Jelujur
Teknik membuat tusuk jelujur (running stitch) dimulai dari kanan ke kiri, guna tusuk
jelujur adalah untuk membuat jahitan menjadi sempurna. Tusuk jelujur dapat
dibedakan menjadi 3 bentuk.
1. Tusuk jelujur biasa, yaitu tusukan yang menggunakan jarak tidak sama.
2. Tusuk jelujur dengan jarak tertentu, yaitu tusukan dengan jarak yang sama
(konsisten) berguna untuk tusuk sementara pada smook.
3. Tusuk jelujur renggang, yaitu tusukan dengan menggunakan sengkelik dengan spasi
satu, tusukan jelujur renggang ini digunakan untuk tanda, dengan menggunakan
benang rangkap yang nantinya digunting diantara tusukan tersebut sehingga
meninggalkan jarak benang yang biasa dijadikan tanda dalam menjahit busana.

b. Tusuk Tikam Jejak


Tusuk tikam jejak (back stitch) jika dilihat dari bagian atas tusuknya kelihatan seperti
jahitan mesin dan bila dilihat dari bagian bawah tusukannya seperti jahitan rangkap.
Jarak tusukan bagian bawah dua kali jarak tusukan bagian atas, teknik menjahitnya
adalah dengan langkah maju sebelum melangkah mundur ke belakang dengan jarak
yang sama. Tusuk tikam jejak berguna untuk pengganti jahit mesin.

4
Membuat tusuk Tikam Jejak
1. Pertama-tama tusukkan jarum dari atas ke bawah. Kira-kira 2 langkah
jahitan mesin, terus tusukkan jarum dari bawah ke atas, sampai jarum
keluar ke atas. Kira-kira 1 langkah jahitan mesin, mundur, tusukkanlah
jarum dari atas ke bawah, hingga jarum keluar ke bawah. Kira-kira 2
langkah jahitan mesin, tusukkan jarum ke atas, jarum keluar ke atas dan
tusukkan mundur ke lubang yang sudah ada benangnya, jarum keluar ke
bawah.
2. Teruskan menusuk, meniru tusuk yang kedua. Setelah itu buatlah
tusukan meniru yang ketiga.
3. Kerjakan terus sampai selesai, hasil dari atas akan nampak seperti
jahitan mesin.
Kegunaan tusuk Tikam Jejak:
• Menjahit dengan jarum tangan, meniru hasil jahitan mesin pada bagian
baiknya.
• Pengganti jahitan mesin pada tempat yang tebal, yang tidak dapat
ditembus dengan jarum mesin.

c. Tusuk Flanel
Tusuk flanel biasa digunakan untuk mengelim pinggiran busana yang diobras.
Tusuk flannel (herringbone stitch) sering digunakan, terutama untuk busana yang
dibuat dari bahan yang harganya mahal, disamping itu tusuk flannel juga dapat
digunakan sebagai hiasan, sebagai tusuk dasar dan sulaman bayangan.

5
Untuk sulaman bayangan dengan jarak yang lebih rapat (dirapatkan) dan dapat juga
mengikuti motif dekorasi.
Caranya :
• jelujur kain yang sudah diobras 3-4 cm langkah tusukannya mundur 0,75
cm turun kebawah,
• tusuk jarum kekanan selanjutnya mundur lagi 0,5 cm
• tusuk lagi ke atas seperti tusukan pertama demikian selterusnya sampai
selesai.
Untuk mendapatkan hasil tusukan yang halus pada bagian bawah busana (pada rok)
atau dimanapun tusuk flannel digunakan, lakukan dengan halus/tipis waktu
menusukkan jarum kebahan busana, dengan demikian hasil yang didapatkan juga halus
dan tipis bila dilihat dari bagian balik (bagian buruk busana).

d. Tusuk Feston
Tusuk feston (blanket stitch) berfungsi untuk penyelesaian tiras seperti tiras lingkar
kerung lengan atau pada pinggiran pakaian bayi. Tusuk feston juga dapat berfungsi
sebagai hiasan bila benang yang digunakan adalah benang hias atau benang sulam
dengan kombinasi warna yang serasi.

Membuat tusuk Feston


1. Dari pinggiran yang bertiras, tusukkanlah jarum sampai tembus dan
keluar dari kain.
2. Kemudian tusukkan yang kedua, sebelum jarum keluar, benang yang
ada di ujung jarum dilingkarkan lewat bawah jarum.
3. Tariklah jarum bersama benangnya sampai kencang.
4. Tusukan ketiga dikerjakan seperti tusukan kedua. Demikian seterusnya.
5. Tusuk Feston bisa juga digunakan sebagai pengganti tusuk balut,
terutama untuk kain yang tebal.

Kegunaan tusuk Feston untuk menjahit:


6
• Tiras pinggir kerung lengan model kerut.
• Tiras pinggir kain yang memakai renda atau lajur kerut.
• Tiras pinggir kain yang sukar dijahit dengan mesin jahit.

e. Tusuk Balut
Tusuk balut (whip stitch) berfungsi untuk menyelesaikan tiras pada kampuh untuk klim
rol. Tusuk balut juga dapat digunakan untuk penyelesaian pinggir teknik aplikasi.
Teknik menjahitnya dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya kanan ke kiri.
Kesan benang dari tusukan agak miring.

f. Tusuk Batang/Tangkai
Tusuk batang (stem stitch) dibuat untuk hiasan.

Cara Membuat Tusuk Tangkai

1. Tulislah nama atau tanda di tempat yang diperlukan, dengan


menggunakan pensil. Buatlah tusuk tangkai pada tulisan atau tanda itu.
2. Pertama, tusuklah dari bawah ke atas, jarum keluar ke atas bersama
benangnya, sehingga yang tinggal hanya ujung benang yang diikat.
3. Kedua, jarum ditusukkan lagi 0,5 cm mundur, mengait kain dengan 5
atau 6 benang. Jarum ditarik keluar, menghasilkan 1 tusuk tangkai.
4. Setelah itu jarum menusuk lagi mundur, sama seperti tusukan yang
kedua sehingga menghasilkan 1 tusuk tangkai lagi.
5. Demikian seterusnya hingga selesai
6. Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan
dan mengaitkan kain lebih banyak (besar).
Kegunaan tusuk Tangkai:
• Untuk membuat tulisan atau tanda atau sebagai pengganti tusuk hias.

g. Tusuk Rantai
7
Tusuk rantai (chain stitch) fungsinya untuk membuat hiasan.

Membuat tusuk Rantai

1. Pertama, tusukkan jarum dari bawah ke atas sampai jarumnya keluar.


2. Kedua, tusukkan kembali pada lubang tempat jarum keluar. Ujung
jarum menusuk lurus kira-kira 7 mm tembus ke atas.
3. Kemudian benang yang ada di ekor jarum dilingkarkan lewat bawah
jarum, jarum ditarik kencang keluar, sehingga benang yang melingkar
berada di lubang kedua.
4. Jarum kembali menusuk lubang tempat jarum keluar, sama seperti
mengerjakan tusukan yang kedua.
5. Kerjakan terus sampai selesai (mengikuti motif hiasan).

h. Tusuk Silang

Tusuk silang (cross stitch) atau kruistik adalah teknik jahitan membentuk huruf X
(silang).

Produk kruistik berupa sulaman gambar-gambar untuk hiasan pakaian, perabot rumah
tangga, atau hiasan dinding.
Benang yang dipakai adalah benang sulam dari katun atau rayon. Jarum untuk kruistik
adalah jarum tapestri berujung tumpul dengan mata jarum ukuran besar agar bisa
dilewati beberapa helai benang sekaligus.

8
• Teknik pengerjaannya dengan langkah sebagai berikut:
• dimulai dari kanan atas ke kiri bawah, terus kekanan bawah (tusukan
pertama).
• Kemudian tusuk kedua di mulai dari kanan bawah terus ke kiri atas,
• letak tusukan sejajar, baik tusukan bagian atas maupun tusukan bagian
bawah (tusukan yang terlihat menyilang diatas kain) dan seterusnya
sampai selesai.

i. Tusuk Piquar

Tusuk piguar biasanya berfungsi untuk memasangkan bulu kuda pada jas atau mantel.
Tusuk piquar dapat juga digunakan sebagai tusuk hias pada busana atau lenan rumah
tangga.

Membuat tusuk Piquer:

1. Setelah kain rambut kuda (kain pengeras) diatur dan diletakkan tepat
pada kelepak jas, maka tusukkanlah jarum dari atas kain rambut kuda.
2. Jarum mengait kain bawah dengan 1 atau 2 benang. Jarum ditusukkan
terus hingga keluar bersama dengan benangnya.
3. Setelah tusukan pertama berhasil mengait kain bawah dengan 1 atau 2
benang, maka tusukkan pula turun 8 mm dari tusukan pertama.
9
4. Setiap tusukan harus mengait kain bawah dengan 1 atau 2 benang.
5. Apabila tusukan-tusukan sudah sampai di batas bawah, teruslah
menusuk ke sebelah kanan dengan jarak 8 mm.
6. Jika deretan tusuk pertama dikerjakan dengan urutan maju-maju turun,
maka deret tusuk kedua dikerjakan dengan urutan mundur-mundur naik.
Sedang posisi memegang kainnya tetap seperti semula, jangan diputar.
7. Lakukan berganti-gantian hingga selesai.

Kegunaan tusuk Piquer:

• Untuk melekatkan kain rambut kuda (kain pengeras) pada kerah


kelepak, jas atau mantel.

Contoh Gambar Proses Jahit Sulam

Contoh Hasil Jadi Jahit Sulam

10
1.3 Teknik Jahit Perca
Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya
kerajinan tekstil lainnya. Jahit perca/tambal seribu (patchwork adalah proses pembuatan
suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari potongan-potongan kain/perca yang
digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana.
Jenis-Jenis Jahit Perca
a. Cara acak (tak beraturan)
Jahit perca cara acak (tak beraturan) adalah teknik jahit dengan menggabungkan
gunting-guntingan kain dengan bentuk dan ukuran potongannya tidak sama, kemudian
guntingan-guntingantersebut dijahit sesuai dengan desain.

b. Cara jiplakan pola (template)


Jahit perca teknik jiplakan pola adalah teknik jahit dengan menggabungkan
guntingan-guntingan kain yang di pola terlebih dahulu, dan selanjutnya dijahit sesuai
dengan rencana.

c. Cara tumpang tindih (overlapping)


Jahit perca teknik tumpang tindih adalah teknik jahit dengan menggabungkan
guntingan-guntingan kain yang di pola terlebih dahulu dengan cara meletakkan pola
bagian tengah diatas kain telah disiapkan dan selanjutnya dijahit bagian tepinya,
kemudian tindihlah dengan pola berikutnya dengan cara dijahit dengan arah dari
tengah ketepi hingga selesai secara keseluruhan.

11
d. Cara jahit jelujur
Jahit jelujur adalah teknik yang biasanya digunakan untuk memberi kesan keindahan.
Untuk menggabungkannya tetap dikerjakan dengan teknik jahit mesin. Cara ini
sifatnya hanya penghias, maka dapat diterapkan baik pada teknik acak, teknik
template, teknik overlapping maupun teknik pola geometri.

e. Cara pola geometris


Teknik jahit perca menggabungkan guntingan kain dengan bentuk pola-pola
geometris (segi tiga, segi empat, segi lima dan bentuk-bentuk lainnya) yang terukur
dan selanjutnya dijahit sesuai dengan desain.

Alat Dan Bahan Untuk Teknik Jahit Aplikasi


a. Alat jahit aplikasi
· Benang warna merah + Jarum
· Mesin jahit (bisa juga jahit tangan)
· Gunting

12
· Perca warna warni (kain bebas)
· 1/2 m kain blacu
· 1/2 m kain flanel motif untuk bagian dalam
Cara membuat :
1. Gabungkan kain perca satu demi satu, kreasi bebas, namun diusahakan warna dibuat
kontras.
2. Selanjutnya, buat dahulu tas dari kain blacu, seperti berikut;
· Potong kain blacu, lebar 50 cm panjang 100 cm
· Jahit membentuk kantong ukuran 50 x 50 cm
·Rapikan jahitan bagian pojok bawah kanan dan kiri
·Pasang bagian dalam tas, sebelumnya lakukan cara yang sama dengan cara membuat tas
3. Lanjutkan dnegan memotong kain blacu untuk tali tas. 2 helai tali dengan lebar 10 cm dan
pajang 100 cm. Setelah dijahit sesuai ukuran, pasangkan pada tas.
4.Kemudian, pasang aplikasi dari perca pada bagian depan tas

Contoh Gambar Proses Jahit Perca

Contoh Hasil Jadi Jahit Perca

13
SULAM

Menyulam biasa disebut juga membordir. Menyulam merupakan kegiatan membuat gambar
pada kain dengan menggunakam teknik menjahit. Menyulam adalah suatu keterampilan yang
dimiliki seseorang untuk mengembangkan kreativitas yang tertuang dalam berbagai bentuk
pola dan gambar pada kain sebagai hiasan. Menyulam cenderung dikerjakan secara manual
dengan menggunakan tangan bukan memakai alat. Sehingga hasil yang diperoleh memiliki
kualitas bagus dan banyak disenangi meski jumlah yang dihasilkan tidak banyak jika
dibandingkan menggunakan mesin.

Proses Menyulam :
1. Siapkan Alat dan Bahan
Sebelum menyulam, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan sudah
disiapkan terlebih dahulu. Alat yang paling diperlukan untuk menyulam
adalah ram atau pembidang yang berbentuk cincin. Kemudian siapkan
gunting, kain polos, benang sulam, jarum sulam, dan pensil.
2. Potong Kain dan Buat Pola
Kemudian potong kain sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Gambarlah
pola pada kain dengan pensil. Pola bunga dengan tusuk jahit juga mudah
dilakukan untuk pemula.
3. Pasang Ram atau Pembidang Sulam
Cara yang selanjutnya adalah memasang ram atau pembidang sulam. Alat ini
terbagi menjadi dua bagian, lalu longgarkan sekrup di bagian atas ring dan
pisahkan kedua bagian ram. Jepitkan kain yang lebih longgar dari pada ram di
atas ram bagian dalam. Setelah kain berada di atas ring bagian dalam, tekan
ring bagian luar ke bawah di atas ring bagian dalam.
4. Masukkan Benang ke Jarum
Jangan lupa untuk memasukkan benang sulam ke jarum khusus untuk
menyulam. Cara memasukkan benang ke dalam jarum harus dengan sabar.
Agar lebih mudah memasukkan benang ke jarum, basahi ujung benang
terlebih dahulu.
5. Gunakan Tusuk Silang
Teknik tusuk silang adalah cara menyulam untuk pemula yang sangat dasar.
Tusuk silang digunakan untuk sulaman kruistik. Caranya dengan menusukkan
jarum ke arah miring dari kiri atas ke kanan bawah kemudian masukkan lagi
jarum dari kiri bawah ke kanan atas. Sehingga membentuk pola menyilang.
6. Teknik Tusuk Tangkai
Cara menyulam yang selanjutnya adalah dengan teknik tusuk tangkai. Tusuk
tangkai digunakan untuk tusuk hias. Tusuk tangkai dilakukan dengan langkah
mundur 1/2 cm dengan mengaitkan 5 atau 6 benang pada kain. Lalu jarum
ditarik keluar. Jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan kain lebih banyak
untuk mendapatkan hasil yang besar.
7. Teknik Tusuk Simpul

14
Terakhir, tusuk simpul juga bisa digunakan menyulam sebagai teknik dasar
untuk pemula. Caranya dengan menarik benang dari bawah kain dan
melingkarkan benang pada jarum. Motif yang ditampilkan dari teknik ini akan
terlihat lebih jelas dan menonjol.
Ada beberapa Teknik Sulam yang digunakan dalam menyulam, antara lain adalah :
2.1 Sulam Terawang
Sulam terawang merupakan hasil sulaman yang berlubang-lubang seperti menerawang.
Dikutip dari buku The Art Of Embroidery Design (2016) karya Yuliarma, sulam terawang
sulam yang hasil sulamannya berlubang-lubang. Ada dua jenis terawang mesin, yakni
kerancang yang dikerjakan dengan mesin manual dan terawang solder dikerjakan dengan
mesin high speed.
Contoh Gambar Proses Sulam Terawang Contoh Hasil Jadi Sulam Terawang

2.2 Sulam Bayang


Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sulam bayang
merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain warna
diletakan pada bagian dalam atau bawah kain dasar . Sementara untuk sulaman dilakukan
pada bagian atas kain dasar.
Contoh Gambar Proses Sulam Bayang Contoh Hasil Jadi Sulam Bayang

15
2.3 Sulam Renda Bangku
Sulam renda bangku Sulam renda bangku merupakan jenis sulam yang memiliki fungsi
sebagai renda baju atau taplak. Di mana dibuat di atas bangku kecil dengan ukuran bulat,
maka disebut sulaman renda bangku. Untuk benang yang digunakan cenderung halus dan
kecil.
Contoh Proses Sulam Renda Bangku Contoh Hasil Jadi Sulam Renda Bangku

2.4 Sulam Kepala Peniti


Sulam kepala peniti Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai
kepala jarum pentul yang berukuran kecil. Di Sumatra Barat, jarum pentul tanpa kepala
warna tersebut dinamai peniti.
Contoh Proses Sulam Kepala Peniti Contoh Hasil Jadi Sulam Kepala Peniti

2.5 Sulam Pita


Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan yang bervariasi.
Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yang memiliki lubang benang
yang berukuran besar.
Contoh Proses Sulam Pita Contoh Hasil Jadi Sulam Pita

16
BATIK

Kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu ‘ambhatik‘. Kata ini terdiri dari amba yang artinya
lebar, luas, kain, dan kata bhatik, yang berarti titik atau matik. Kedua kata tersebut berkembang
sehingga munculah istilah batik. Arti dari batik sendiri adalah kain bergambar yang dibuat
secara khusus dengan cara menuliskan atau menerakan pada kain.
Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan
teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga sampai
pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif maupun prosesnya.
Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi akan terus digali dari berbagai
adat istiadat maupun budaya yang berkembang di Indonesia. Motif Batik menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, motif adalah corak atau pola. Motif adalah suatu corak yang di bentuk
sedemikian rupa hinga menghasilkan suatu bentuk yang beraneka ragam. Motif batik adalah
corak atau pola yang menjadi kerangka gambar pada batik berupa perpaduan antara garis,
bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Setiap
daerah memiliki motif batik dan sejarah yang berbeda-beda.
Jenis Motif dan Makna Batik
Menurut Riyanto (1997), terdapat beberapa jenis motif batik tulis yang populer digunakan,
yaitu sebagai berikut:
Jenis-jenis motif batik :
– Cuwiri. Diharapkan pemakainya terlihat pantas dan dihormati.
– Sidomukti. Diharapkan selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan.
– Kawung. Biasa dipakai raja dan keluarganya sebagai lambang keperkasaan dan
keadilan.
– Pamiluto. Pamiluto berasal dari kata pulut, berarti perekat.
– Parang Kusumo. Kusumo artinya bunga yang mekar, diharapkan pemakainya
terlihat indah.
– Ceplok Kasatrian. Dipakai golongan menengah ke bawah, agar terlihat gagah.
– Nitik Karawitan. Pemakainya orang yang bijaksana.
– Truntum. Truntum artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun calon
pengantin.
– Ciptoning. Diharapkan pemakainya menjadi orang bijak, mampu memberi petunjuk
jalan yang benar.
– Tambal. Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut,
sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru.
– Slobog. Slobog bisa juga lobok atau longgar, kain ini biasa dipakai untuk melayat.
– Parang Rusak Barong. Parang menggambarkan senjata, kekuasaan. Ksatria yang
menggunakan motif batik ini bisa berlipat kekuatannya.
– Udan Liris. Artinya udan gerimis, lambang kesuburan.

17
Ada beberapa Teknik Batik yang digunakan dalam membatik, antara lain adalah :
3.1 Batik Tulis
Batik tulis adalah batik yang dibuat secara manual menggunakan tangan dengan alat bantu
canting untuk menerakan malam pada corak batik. Cara pembuatan batik dengan
melukiskan sebuah pola pada kain dengan menggunakan tangan, alat-alat yang diperlukan
antara lain: Canting, Gawangan, Wajan, kauli, Anglo, Tipas/ Tepas. Pembuatan batik tulis
membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap titik dalam motif
berpengaruh pada hasil akhirnya. Motif yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan sama
persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat mahal. Jenis batik ini
dipakai raja, pembesar keraton, dan bangsawan sebagai simbol kemewahan.
Contoh Gambar Proses Batik Tulis Contoh Hasil Jadi Batik Tulis

3.2 Batik Cap


Batik cap adalah batik yang dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel
motif batik yang terbuat dari tembaga. Cap digunakan untuk menggantikan fungsi canting
sehingga dapat mempersingkat waktu pembuatan. Batik cap dihasilkan dari proses
pencelupan semacam alat yang dibuat dari tembaga yang sudah dibentuk sedemikian rupa
pada kain. Motif batik cap dianggap kurang memiliki nilai seni karena semua motifnya
sama persis. Harga batik cap cukup murah karena dapat dibuat secara masal.
Contoh Gambar Proses Batik Cap Contoh Hasil Jadi Batik Cap

18
3.3 Batik Celup Ikat
Batik celup ikat adalah proses membuat motif dan warna pada kainputih polos dengan
teknik mengikat dan menutup sebagian kain dengan karet / raffia dan plastik gula pasir
selanjutnya dicelup pada warna / pewarna kain misalnya wantex. Batik celup sendiri
termasuk kedalam seni kriya yang pembuatannya menggunakan tangan (hand skill) tetapi
masih memperhatikan aspek fungsionalnya dan sebuah media pemenuhan kebutuhan akan
keindahannya.
Contoh Gambar Proses Batik Celup Ikat Contoh Hasil Jadi Batik Celup Ikat

3.4 Batik Printing


Batik printing adalah batik yang diproses dengan cara dicetak dengan mesin modern atau
manual. Batik printing disebut juga batik cetak karena dalam pembuatannya menggunakan
tangan ataupu mesin modern yang mana sebelum melalui tahap pembatikan/pencetakan
terlebih dahulu dibuat sebuah pola ataupun motif tertentu sesuai pesanan. kemudian motif
atau pola tersebut dibuatkan cetakan seperti halnya alat untuk menyablon. Selanjutnya alat
cetak ditempelkan pada kain katun mori dan diberikan pewarna yang sudah disesuaikan.
Contoh Gambar Proses Batik Celup Printing Contoh Hasil Jadi Batik Celup Ikat

19
SABLON

Sablon atau cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layer
(screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar nylon atau sutra (silk screen).
Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya di
kertas HVS atau kalkir. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil
cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, maka harus disiram air agar pola
terlihat lalu akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Proses pengerjaannya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu
menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna.
Sedangkan untuk membuat beberapa warna dalam satu desain harus menggunakan suatu alat
agar presisi.
Cetak saring biasanya digunakan untuk mencetak gambar di dimensi datar seperti kain. Teknik
sablon sering digunakan di konveksi.
Berikut beberapa langkah pembuatan sablon:
1. Lapisi layar oleh cairan emulsi hingga membentuk lapisan tipis, lakukan dengan
bantuan rakel di ruang gelap
2. Tunggu lapisan emulsi hingga kering
3. Print desain yang diinginkan pada plastik atau kertas transparan seperti kalkir
4. Setelah lapisan emulsi kering, letakkan desain yang telah di print ke atas screen dan
press menggunakan busa
5. Tekan screen dengan kaca lalu sinari screen dan desain tersebut dengan sinat ultraviolet
(UV), bisa langsung di bawah sinar matahari atau menggunakan alat eksposur
6. Setelah dijemur, gambar desain akan terbentuk di screen
7. Siram screen dengan air atau dicuci secara perlahan
8. Keringkan screen dibawah sinar matahari
9. Setelah kering, rekatkan lakban di pinggiran dari keempat sisi screen untuk
menghindari kebocoran cat
10. Tempatkan screen di atas kain atau media yang ingin disablon pastikan screen tidak
akan geser saat penyablonan dilakukan
11. 10.Lakukan penyablonan dengan cara menuangkan tinta atau cat pada screen
secukupnya
12. Ratakan cat dengan bantuan rakel sembari ditekan dari atas ke bawah beberapa kali
agar warna merata
13. Jika menggunakan lebih dari satu warna, gunakan screen yang lain (satu screen hanya
untuk satu warna)
14. Setelah penyablonan selesai, keringkan cat dengan hairdryer
15. Screen bisa dicuci menggunakan air ataupun pencuci cat agar kembali bersih.

Ada beberapa Teknik Sablon yang digunakan dalam menyablon, antara lain adalah :

20
4.1 Planography (Cetak Datar)
Cetak datar adalah salah satu teknik cetak yang memanfaatkan plat atau papan cetak yang
datar (tidak timbul seperti pada cetak tinggi, atau tidak turun seperti pada cetak dalam).
Hal ini membuat bagian gambar dan bukan gambar berada pada ketinggian yang sama.
Untuk memisahkannya, cetak datar menggunakan lapisan emulsi yang membat bagian
gambar akan menarik tinta sedangkan bagian bukan gambar akan menolak tinta.
Beberapa jenis teknik cetak yang tergolong pada cetak datar di antaranya adalah cetak
batu dan cetak ofset.

4.2 Lithography (Cetak Batu)


Litografi (dari Bahasa Yunani Kuno λίθος, lithos 'batu' dan γράφειν, graphein
'menulis)[1] atau cetak batu adalah sebuah metode untuk percetakan di atas permukaan
licin, dan juga sebuah cara untuk memproduksi semikonduktor dan peralatan MEMS.
Pencetakannya dari batu (batugamping litograf) atau pelat logam dengan permukaan
halus. Itu ditemukan pada 1796 oleh penulis dan aktor Jerman Alois Senefelder sebagai
metode murah untuk menerbitkan karya teater. Litografi dapat digunakan untuk mencetak
teks atau karya seni di atas kertas atau bahan lain yang sesuai.

21
4.3 Relief (Cetak Tinggi)
Cetak tinggi atau cetak relief (bahasa Inggris: letterpress printing) adalah sebutan untuk
teknik cetak dalam seni grafis, termasuk di dalamnya teknik cukil kayu, di mana bagian
matriks (plat atau papan) yang akan mencetak warna adalah pada permukaan aslinya;
bagian yang tak berwarna adalah bagian yang dicukil. Fleksografi merupakan salah satu
variasi dari teknik cetak tinggi yang digunakan dalam industri cetak dan kemasan
Berlawanan dengan teknik ini adalah teknik cetak intaglio, seperti yang terdapat pada
gravir atau etsa.

4.4 Intaglio (Cetak Dalam)


Intaglio atau cetak dalam adalah teknik cetak dengan prinsip penggoresan gambar ke atas
permukaan. Biasanya pelat tembaga atau seng digunakan sebagai bahan acuan utama, dan
permukaan cetak dibentuk dengan teknik etsa, gravir, drypoint, atau mezzotint.
Penggunaan pelat ini dengan menyelimuti permukaan acuan dengan tinta, kemudian tinta
di permukaan yang tinggi dihapus dengan kain tarlatan atau kertas koran sehingga yang
tertinggal hanyalah tinta di bagian rendah. Kertas cetak kemudian ditekan ke atas pelat
intaglio sehingga tinta berpindah.
Etsa bisa disebut salah satu proses intaglio. Berbeda dengan gravir, di dalam etsa
pembentukan bagian rendah dilakukan dengan korosi senyawa asam sementara gravir
menggunakan alat-alat mekanik untuk mendapatkan efek yang sama.

22
4.5 Cetak Saring
Teknik cetak saring adalah sebuah teknik Cetak yang langsung mengaplikasikan tinta pada
permukaan bidang datar. Gambar dihasilkan dengan memberikan lapisan penghalang tinta
sesuai gambar yang diinginkan. Berbeda pula dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam dan
cetak datar yang menghasilkan gambar terbalik (reverse), cetak saring menghasilkan
gambar yang sama dengan acuan cetaknya.

4.6 Cetak Digital


Teknik Cetak digital adalah sebuah proses cetak yang terjadi tanpa bidang acuan cetak, tapi
menggunakan Proses pada pencetakan digital yang diatur dan dilakukan secara digital
dengan menggunakan komputer. Dikenal juga sebagai digital Printing. Cetak digital
dikenal juga dengan sebutan digital printing. Karena menggunakan Mesin Printer untuk
melakukan cetak digital. Biasanya menggunakan berbagai macam format digital seperti
format file BMP, TIFF, GIF, atau JPEG.

23
TENUN
Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana,
yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain
bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian. Kain tenun biasanya terbuat dari
serat kayu, kapas, sutra, dan lainnya. Pembuatan kain tenun ini umum dilakukan di Indonesia,
terutama di daerah Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Biasanya produksi kain tenun dibuat dalam
skala rumah tangga. Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi kain tenunnya adalah
Sumatra Barat, Palembang, dan Jawa Barat.
Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam,
dan sistem organisasi sosial dalam masyarakat. Karena kultur sosial dalam masyarakat
beragam, maka seni tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan. Oleh sebab itu,
seni tenun dalam masyarakat selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan
bagian dari representasi budaya masyarakat tersebut. Kualitas tenunan biasanya dilihat dari
mutu bahan, keindahan tata warna, motif, pola dan ragam hiasannya.
Langkah menenun :
• Langkah pertama adalah penganian, yaitu proses menyusun benang lungsi pada alat
tenun.
• Langkah kedua adalah menggulung benang, yaitu benang yang sudah dihani ujungnya
diikat satu persatu dan secara bersamaan digulungkan pada tandaian (penggulung
benang).
• Langkah ketiga, pemasangan benang ke dalam mata gun, benang satu persatu
dimasukan ke dalam mata gun dan kisi-kisi atau suri dengan sebuah alat kemudian,
benang digulungkan ke dalam paso.
• Langkah Keempat, setelah selesai perentangan benang pada panta, maka penenunan
sudah boleh dimulai. Tenunan songket dasarnya berbentuk silang polos dengan rumus
1:1. Untuk memasukan benang pakan dipergunakan turak yang telah berisi benang
pakan . Untuk membuat motif dibantu dengan lidi-lidi yang berfungsi sebagai
pencongkel motif. Penyungkitan dilakukan sesuai dengan motif yang diinginkan. Disini
pelepah gadang berfungsi untuk memilah benang lungsi sehingga dapat dimasukan
benang pakan tambahan untuk membuat motif. Agar lebih mudah sebelum menyungkit
terlebih dahulu disungkit dengan lidi-lidi pada bagian depan gun.

Ada beberapa Teknik Tenun yang digunakan dalam menenun, antara lain adalah :
5.1 Teknik Tenun Polos / Sederhana
Tenunan polos merupakan teknik tenun yang paling sederhana dan mudah. Proses menenun
dilakukan dengan menyilangkan sebuah benang lungsi dan pakan naik turun secara
bergantian. Ciri-ciri dan karakteristik teknik tenun polos: Mempunyai rapot yang paling
kecil diantara semua jenis kain tenun.

24
Contoh Gambar Proses Tenun Polos Contoh Hasil Jadi Tenun Polos

5.2 Teknik Tenun Kepar


Teknik tenun selanjutnya adalah teknik tenun kepar. Teknik tenun kepar dilakukan dengan
cara menyilangkan benang pakan dibawah beenang lungsi, dengan titik pertemuan antara
kedua benang berjalan miring pada tenunannya. Jika menenun menggunakan teknik kepar
ini menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) maka gunakan ATBM yang mempunyai
3 gun atau kamran. Tenun kepar dilakukan dengan prinsip menyilangkan benang pakan
dibawah benang lungsi secara silih berganti. Teknik tenun kepar dapat dikembangkan
menjadi berbagai motif.
Contoh Gambar Proses Tenun Kepar Contoh Hasil Jadi Tenun Kepar

5.3 Teknik Tenun Silang Satin


Teknik ketiga yaitu teknik silang satin yaitu teknik tenun yang menggunakan 5 gun pada
proses pembuatannya. 5 gun maksudnya adalah 4 benang lungsi diatas dan 1 benang
pakan dibawah, terkadang silang satin menggunakan lebih dari 5 gun. Disebut satin
karena adanya pergeseran dua pakan atau lebih pada titik-titik silang pada benang lungsi.
Permukaan kain tenun pada silang satin ini mempunyai efek-efek panjang kearah kedua
benang pakan dan lungsi.
Contoh Gambar Proses Tenun Kepar Contoh Hasil Jadi Tenun Kepar

25
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11290249/MAKALAH_TENTANG_BATIK
http://repository.teknokrat.ac.id/605/2/BAB%201.pdf
http://scholar.unand.ac.id/33580/2/2.%20BAB%20I.pdf
https://www.fesyendesign.com/mengenal-macam-macam-tusuk-jahitan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit
https://ladara.id/blog/tips-trik-belajar-menjahit-serta-memahami-teknik-menjahit/
https://www.tokopedia.com/blog/teknik-dasar-menjahit-hbl/
https://www.99.co/blog/indonesia/macam-macam-batik-nusantara/
https://www.ruparupa.com/blog/macam-jenis-batik-dan-penjelasannya/
https://brainly.co.id/tugas/15527645#:~:text=Jahit%20perca%20adalah%20proses%20pembuatan,cara
%20dijahit%20sesuai%20dengan%20rencana.
http://kursusjahityogya.blogspot.com/2016/11/jahitpercatidakberaturandisebutjahitpercasecara.html
https://www.tokopedia.com/blog/pengertian-teknik-menyulam-hbl/
https://lancangkuning.com/post/34342/langkah-kerja-teknik-jahit-tindas-efek-bayangan.html
https://text-id.123dok.com/document/dzxmdjw4y-proses-pembuatan-produk-jahit-tindas-dan-aplikasi-
buku-smk-seni-dan-pariwisata-kriya-tekstil-jilid-2-
pdf.html#:~:text=Menjahit%20tindas%20mengikuti%20benang%20jelujur%20dengan%20mempergu
nakan%20bermacam%20%2Dmacam%20warna%20benang.&text=Menggunting%20bagian%20moti
f%20untuk%20memasukkan%20dakron%20sebagai%20bahan%20pengisi%20susulan.&text=Masuk
an%20dakron%20pada%20bagian%20yang,atau%20tusuk%20sulam%20datar%20lainnya.
https://123dok.com/document/zpn4dl7y-smk-kriyatekstil-budiyono.html
https://text-id.123dok.com/document/dzxmdjw4y-proses-pembuatan-produk-jahit-tindas-dan-aplikasi-
buku-smk-seni-dan-pariwisata-kriya-tekstil-jilid-2-
pdf.html#:~:text=Menjahit%20tindas%20mengikuti%20benang%20jelujur%20dengan%20mempergu
nakan%20bermacam%20%2Dmacam%20warna%20benang.&text=Menggunting%20bagian%20moti
f%20untuk%20memasukkan%20dakron%20sebagai%20bahan%20pengisi%20susulan.&text=Masuk
an%20dakron%20pada%20bagian%20yang,atau%20tusuk%20sulam%20datar%20lainnya.
https://lancangkuning.com/post/34077/teknik-proses-alat-dan-bahan-jahit-tindas.html
https://www.medantourism.pemkomedan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=18
66:produk-kerajinan-tangan-sulaman-dan-bordir-mesin&catid=32&Itemid=271
https://www.tjendekiapuruhitasemarang.sch.id/berita/detail/148618/batik-celup-ikat/
https://brainly.co.id/tugas/5008178#:~:text=Disukai%20komunitas%20kami&text=Batik%20Printing
%20adalah%20salah%20satu,)%2C%20atau%20printing%20mesin%20pabrik.
https://ditulis.id/apa-yang-dimaksud-dengan-batik-printing-contoh-batik-printing/
https://www.hipwee.com/tips/perbedaan-batik-tulis-cap-dan-printing/
26
https://www.pranataprinting.com/berbagai-macam-teknik-mencetak-dalam-seni-grafis/
https://ilmusaku.com/5-jenis-teknik-cetak-berdasarkan-prinsip-dan-contoh/
https://jawabanapapun.com/langkah-langkah-dalam-proses-menenun/
https://pelajarindo.com/tahapan-proses-pembuatan-kain-tenun-lengkap-terperinci/
https://www.griyatenun.com/blog/mengenal-lebih-dekat-teknik-teknik-dasar-dalam-menenun-kain-
tenun
https://fitinline.com/article/read/macam-macam-jenis-tenunan-yang-terdapat-pada-berbagai-bahan-
kain/
https://fitinline.com/article/read/6-variasi-sulaman-terawang-untuk-menghias-berbagai-bahan-kain/
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2022/01/20/mengenal-jenis-jenis-sulam-sulam-kepala-
peniti-bayang-renda-bangku-dan-pita?page=3
https://www.fimela.com/lifestyle/read/5052339/7-cara-menyulam-untuk-pemula-yang-simpel-dan-
mudah
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/05/170000269/jenis-jenis-seni-menyulam?page=all

27

Anda mungkin juga menyukai