Disusun Oleh :
Faza Salsabila
20051214055
Oleh :
Faza Salsabila
20051214055
NIP. 198102212008122001
i
LEMBAR PENGESAHAN
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh :
Faza Salsabila
20051214055
NIK. 20920011
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir kegiatan
magang/praktik kerja lapangan di PT. Telkom Akses Witel Surabaya Utara.
Laporan akhir ini disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan
magang/praktik kerja lapangan yang dilaksanakan di PT. Telkom Akses Witel Surabaya
Utara, pada tanggal 13 Februari 2023 – 13 Juni 2023. Laporan akhir ini dapat diselesaikan
dengan baik karena penulis menerima banyak bantuan dan dukungan. Untuk itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak I Kadek Dwi Nuryana, S.T., M.Kom. selaku Kepala jurusan Teknik Informatika
dan selaku Kepala program studi S1 Sistem Informasi Universitas Negeri Surabaya.
2. Ibu Novia Dwi Irianti selaku Manager Shared Service Suramadu yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan magang/praktik kerja lapangan
dengan baik.
3. Ibu Ardhini Warih Utami, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing penulis menyelesaikan laporan magang/
praktik kerja lapangan ini.
4. Orang Tua dan Rekan-rekan kerja pada PT. Telkom Akses Witel Surabaya Utara dan
PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang membantu serta berkontribusi kerjasama,
sehingga beberapa project dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
5. Serta berbagai pihak yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis akan sangat menghargai segala masukan, saran, dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca. Penulis berharap semoga laporan akhir ini dapat berguna sebagaimana
mestinya dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan.
Faza Salsabila
NIM. 20051214055
iii
DAFTAR ISI
iv
4.4 Project Yang Dikerjakan .................................................................................................. 20
BAB V .................................................................................................................................................. 32
EVALUASI PROJECT YANG DIKERJAKAN ............................................................................ 32
5.1 Faktor Pendukung ............................................................................................................ 32
5.2 Faktor Penghambat ........................................................................................................... 32
BAB VI ................................................................................................................................................ 33
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................ 33
6.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 33
6.2 Saran .................................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 34
LAMPIRAN........................................................................................................................................ 35
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan/Magang adalah salah satu mata kuliah pada tingkat semester
enam yang mana adalah sebuah wadah yang digunakan dalam kurikulum pendidikan
tinggi untuk menerapkan ilmu yang diperoleh mahasiswa selama lima semester
sebelumnya, tentunya dengan kemampuan yang dimiliki mahasiswa sesuai bidangnya
dan bimbingan dosen pembimbing yang luar biasa, dengan program ini mahasiswa tidak
hanya dituntut bagaimana menerapkan ilmu yang dimilikinya, namun dilatih agar siap
untuk bekerja.
Praktik Kerja Lapangan sendiri dipandang perlu karena melihat pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi yang cepat berubah. Praktik Kerja Lapangan akan menambah
kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan
yang terjadi di lapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas managerial
mahasiswa dalam mengamati permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi
teori maupun kenyataan yang sebenarnya.
Salah satu mitra Praktik Kerja Lapangan yang dirasa mampu memberikan
pengalaman lebih kepada mahasiswa teknik informatika adalah PT. Telkom Akses Witel
Surabaya Utara. Selama menjalani Praktik Kerja Lapangan di PT. Telkom Akses Witel
Surabaya Utara dengan penempatan magang di PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk di Jl.
Margoyoso No 1 – 3, Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur pada
unit SDI (Survey, Drawing, Inventory) penulis dibimbing untuk memanajemen project
hingga sampai pada tugas akhir penulis yaitu membuat project Perencanaan Jaringan
Distribusi Fiber To The Home (FTTH). Dalam pembangunan jaringan, membutuhkan
survei, drawing, inventory. Penulis mengerjakan bagian survei. Oleh karena itu judul yang
diambil untuk laporan akahir adalah “Perencanaan Jaringan Distribusi Fiber To The Home
(FTTH) Pada Premium Cluster Gresik Kota Baru Centro”.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Magang ini dibagi menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan
khusus. Berikut ini adalah tujuan umum dan tujuan khusus Magang :
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum yang ingin dicapai, antara lain :
a. Terwujudnya pola hubungan yang jelas dan terarah antara dunia perguruan
tinggi dan pengguna output-nya.
1
b. Dunia usaha mampu mewujudkan kepedulian dan partisipasinya dalam ikut
memberikan kontribusi pada sistem pendidikan nasional.
c. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami
sistem kerja di dunia industri sekaligus mampu mengadakan pendekatan,
penyerapan dan pemecahan masalah yang berasosiasi dengan dunia kerja
secara utuh.
d. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir yang konstruktif yang
berwawasan bagi mahasiswa dan dunia kerja.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan yang
berjudul “Perencanaan Jaringan Distribusi Fiber To The Home (FTTH) Pada
Premium Cluster Gresik Kota Baru Centro” adalah :
a. Memahami proses mendesain jalur jaringan sebelum nantinya dibangun dan
direalisasikan di lapangan
b. Menghasilkan desain jaringan distribusi FTTH pada Premium Cluster GKB
Centro yang dapat digunakan untuk pembangunan jaringan FTTH pada
daerah tersebut.
c. Menghasilkan desain jaringan FTTH yang dapat bekerja secara optimal ketika
nantinya dibangun dan direalisasikan di lapangan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan magang ini diantaranya :
a. Bagi Mahasiswa :
1. Sebagai sarana pelatihan serta mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di
perkuliahan.
2. Sebagai sarana penambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang
bisa digunakan sebagai bekal di dunia kerja nantinya.
b. Bagi Instansi :
1. Memberikan masukkan yang diperlukan oleh PT Telkom Indonesia (Persero)
Tbk sehingga dapat membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari.
2. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan di PerguruanTinggi
Negeri, khususnya Universitas Negeri Surabaya.
3. Sebagai sarana untuk memperkenalkan teknologi industri pada dunia
pendidikan.
c. Bagi Universitas :
1. Membina kemitraan antara pihak Universitas dengan Instansi terkait.
2. Sebagai bahan masukan dan evaluasi program studi di Universitas Negeri
Surabaya untuk menghasilkan tenaga-tenaga terampil sesuai dengan
kebutuhan dalam dunia industri.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Serat Optik
Serat optik merupakan salah satu media transmisi yang mempunyai kecepatan
transfer data yang sangat tinggi. Kehandalan serat optik ini diperoleh karena serat optik
menggunakan gelombang optik sebagai media pembawanya. Pulsa cahaya akan diperoleh
dari proses memodulasi sinyal informasi dalam bentuk digital kedalam suatu komponen
sumber optik. Bentuk fisik serat optik merupakan sebuah kaca murni yang panjang dan
tipis serta berdiameter berkisar antara 2 mm – 125 mm.
Dalam upaya untuk memperoleh kinerja yang baik, biasanya serat ultra pure fused
silika bahan yang sering digunakan sebagai bahan pembuatserat optik karena memiliki
loss (redaman) kecil.Serat optik terdiri dari tiga bagian yaknik core, cladding dan buffer
coating.
3
2.3 Fiber To The Home (FTTH)
Fiber To The Home (FTTH) merupakan suatu penghantar isyarat optik dari pusat
(provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai media
penghantarnya. Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTH ini dapat menghemat
biaya dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. FTTH adalah Jaringan
Distribusi Fiber Optik Terpadu untuk melayani pelanggan perumahan atau residensial.
Titik batas pergantian kabel drop dengan kabel indoor berupa OTP yang terletak di dinding
luar rumah pelanggan yang terlindung dari hujan dan sinar matahari secara lansung.
Berikut gambar umum atau blok diagram dari konfigurasi jaringan FTTH
Jarak antara pusat layanan dengan pelanggan dapat berkisaran maksimum 20 Km.
Dengan pusat penghantaran penyelenggara layanan (service provider) yang berada di
kantor utama disebut dengan central office (CO), disini terdapat peralatan yang disebut
dengan Optical Line Termination (OLT). Kemudian dari OLT ini dihubungkan kepada ONU
yang ditempatkan di rumah-rumah pelanggan (customer) melalui jaringan distribusi serat
optik.
4
2.3.1.2 Optical Line Terminal (OLT)
Optical Line Terminal (OLT) adalah perangkat aktif yang hanya terdapat di Kantor
Telkom (STO) yang berfungsi sebagai alat multiplex, mengubah sinyal elektrik menjadi
sinyal optik, dan menyediakan slot port untuk pengguna layanan. 1 OLT berisi 10 Modul
GPFA dimana tiap Modul terdiri dari 4 port dan setiap port dapat digunakan oleh 32 user,
sehingga 1 OLT dapat digunakan oleh 1280 user. Sebelum menuju OCD OLT
disambungkan terlebih dahulu dengan Fiber Termination Management (FTM) yang
berfungsi sebagai monitoring serta pengukuran fiber optic. Layanan yang diberikan oleh
Indihome kepada pelanggan antara lain, layanan Voice, Data, Video, dan Datakom. Secara
umum perangkat OLT yang menunjang untuk sarana Telekomunikasi ada empat bagian
yaitu Modul Control, Modul Pelanggan (Transceiver), Modul Transport (Up-Link), dan
Modul Catu Daya yang tergabung dalam satu perangkat.
1. Modul Pelanggan : Modul pelanggan digunakan pada perangkat OLT. Pada bagian port
yang kosong untuk dihubungkan ke pelanggan.
2. Modul Control : Bagian ini digunakan untuk mengontrol modul pelanggan yang berguna
untuk memasukkan IP dan me-register diperangkat OLT.
3. Modul Up-Link : Modul ini merupakan central processing sebagai uplink yang terhubung
ke bagian Metro Ethernet.
4. Modul Catu Daya : Modul ini merupakan tempat untuk menghubungkan tegangan listrik,
bisa disebut dengan modul power.
Terdapat 3 Jenis OLT yang digunakan oleh Layanan Indihome yaitu :
a) OLT Alcatel Lucent (ALU)
5
c) OLT ZTE
6
2.3.1.5 Kabel Distribusi
Kabel distribusi adalah kabel fiber optik yang menghubungkan perangkat ODC
dengan perangkat ODP. Apabila kesulitan untuk penempatan ODC dan demand yang dekat
dengan catuan STO dimungkinkan juga menggunakan sistem Fiber Catu Langsung (FCL).
7
Gambar 11. Perangkat ODC
Sumber: PPT Telkom Akses
2.3.1.8 Splitter
Splitter merupakan suatu perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi informasi
sinyal optik, kapasitas distribusi dari splitter bermacam–macam yaitu 1:2, 1:4, 1:8, 1:16,
1:32, dan 1:64. Selain itu ada juga yang inputnya 2 seperti 2:16 dan 2:32.
8
b) ODP Pedestal, jenis ODP ini diinstalasi di atas permukaan tanah, dan ODP ini
digunakan untuk instalasi kabel drop bawah tanah dengan pelindung pipa pvc 2 cm.
c) ODP Closure, jenis ODP ini sangat fleksibel bisa dipasang didekat tiang, bahkan bisa
juga dipasang di antara dua tiang (pada kabel distribusi aerial).
9
a) ONT Alcatel Lucent (ALU)
b) ONT Huawei
c) ONT ZTE
10
2.3.2 Tools Inventory PT Telkom Akses
2.3.2.1 Unified Inventory Management (UIM)
7
Gambar 19. Tampilan Laman UIM Communication Unified
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2023
Access Quality adalah laman dashboard baru milik PT. Telkom Indonesia yang dirilis
tahun 2022 berfungsi untuk merekap semua data ODP yang ada di UIM, DALAPA, dan
Smallworld lurus (valid semua), sehingga terlihat mana data yang belum valid, selain itu
terdapat indikasi jika sudah valid akan terdapat blok berwarna hijau.
11
2.3.2.3 PraBAC Telkom
PraBAC adalah suatu laman dashboard milik PT. Telkom Akses yang digunakan
untuk melakukan pengecekan data ODP secara otomatis, monitoring segala aktivitas alat
produksi di lapangan, dan mereproses pekerjaan validasi di dalam kantor. Data yang telah
di-reproses di PraBAC akan di cek ulang oleh sistem secara otomatis. Pada laman PraBAC
juga menampilkan data dari suatu ODP seperti ODC yang terkait, panel yang terhubung,
kabel FTM yang terhubung, data dari GPON, dan tampilan data lainnya.
2.3.2.4 Unified Inventory Management to Accelerate Digital Business (UIMax)
12
2.3.2.5 Google Earth
Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth
Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi dengan melapisi
gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, foto udara, dan globe GIS 3D.
Google Earth dapat menampilkan semua gambar permukaan bumi dan mendukung
pengelolaan data geospasial 3D melalui Keyhole Markup Language (KML). Google Earth
juga dapat menampilkan bangunan dan struktur (seperti jembatan) dalam 3D, termasuk
pembuatan pengguna menggunakan program pemodelan 3D SketchUp. Maka dari itu, PT
Telkom Akses memanfaatkan Google Earth untuk membuat desain kabel feeder dan
distribusi, serta komponen-komponen seperti STO, ODC, ODP, OTB, dan lain-lain.
2.4 Link Power Budget
Link power budget dihitung sebagai syarat agar link yang digunakan dayanya
melebihi batas ambang dari daya yang dibutuhkan. Untuk menghitung link power budget
berupa redaman total sistem (dalam dB) dapat dihitung dangan persamaan
dengan L adalah Panjang serat optik (km), α cadalah Redaman Konektor (dB/buah),
αa, adalah Redaman adapter (dB/buah), αs adalah Redaman sambungan (
dB/sambungan), αserat adalah Redaman serat optik ( dB/ km), Ns adalahjumlah
sambungan, Naadalah Jumlah adapter, Nc adalah jumlah konektor, Sp adalahredaman
Splitter (dB)
13
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Sejarah Perusahaan
PT. Telkom Akses didirikan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2012 yang telah
disahkan berdasarkan Surat Menkumham RI No. AHU-60691.AH.01.01 tahun 2012 tanggal
28 November 2012. PT Telkom Akses (PTTA) merupakan anak perusahaan PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh
Telkom. (PT Telkom) yang bergerak dalam bisnis penyediaan layanan instalasi jaringan
akses, pembangunan infrastruktur jaringan, pengelola Network Terminal Equipment (NTE),
serta operasi dan pemeliharaan jaringan akses. Wilayah operasi Telkom Akses tersebar di
7 Regional (Sumatera, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur & Bali - Nusa
Tenggara, Kalimantan, dan Kawasan Timur Indonesia) dan 61 area operasi.
PT Telkom Akses wilayah Surabaya Utara berada di Jalan Kebalen Timur No. 2,
Krembangan Selatan, Surabaya, 60175. Pendirian PTTA merupakan bagian dari komitmen
Telkom untuk terus melakukan pengembangan jaringan broadband untuk menghadirkan
akses informasi dan komunikasi tanpa batas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Telkom
berupaya menghadirkan koneksi internet berkualitas dan terjangkau untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia sehingga mampu bersaing di level dunia. Kehadiran PTTA
diharapkan akan mendorong pertumbuhan jaringan akses broadband di Indonesia. Selain
instalasi jaringan akses broadband, layanan lain yang diberikan oleh PT Telkom Akses
adalah Network Terminal Equipment (NTE), serta jasa pengelolaan Operasi dan
Pemeliharaan (O&M Operation & Maintenance) jaringan Akses Broadband.
14
telekomunikasi yang terdepan di kawasan nusantara yang berorientasi kepada kualitas
prima dan kepuasan seluruh stakeholder.”
Misi :
“Providing Excellent Fiber Network Deployment And Managed Service To Deliver Best Value
For The Stakeholder “
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mewujudkan Visi. Jadi misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta
dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Untuk mewujudkan
visi PT Telkom Akses tersebut, diperlukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang
dengan arah yang jelas. Misi PT Telkom Akses yang disusun berdasarkan visi di atas,
antara lain sebagai berikut:
• AMANAH
Memegang teguh kepercayaan yang diberikan
• KOMPETEN
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
• HARMONIS
Saling peduli dan menghargai perbedaan
• LOYAL
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
• ADAPTIF
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi
perubahan
• KOLABORATIF
Membangun kerja sama yang sinergis
“DIQITAL”
• DISIPLIN
• QUALITY
• INTEGRITY
• TOTALITY
15
3.5 Lokasi Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Telkom Akses Witel Surabaya Utara
Alamat : Jl. Kalisosok Dapuan Bend. Gg. I No.12, Krembangan Sel., Kec.
Krembangan, Surabaya, Jawa Timur 60175
16
wewenang dan tanggung jawab langsung secara vertikal yang dikaitkan dengan tugas
jabatan tiap tingkatan atasan dan bawahan.
17
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
18
akan diteliti untuk mengumpulkan data primer yang dibutuhkan sesuai dengan
topik yang dibahas oleh mahasiswa magang.
C. Dokumentasi
Metode dokumentasi ini dilakukan guna melengkapi imformasi-informasi
yang sudah didapatkan selama kegiatan magang/praktik kerja lapangan agar
lebih lengkap serta juga sebagai tanda bukti atau penunjang kebenaran dan
keterangan yang diberikan sesuai dengan topik yang dibahas.
1. Valins Service
Valins service yang dilakukan ialah untuk memvalidasi data pelanggan agar sesuai
dengan yang ada di lapangan. Valins service ini merupakan protokol dalam
melakukan validasi data ODP lapangan dengan data sistem milik Telkom Indonesia.
2. Inpute QR Code
Inpute QR Code ini digunakan untuk melabeli ODP agar para pekerja lapangan atau
teknisi lebih mudah untuk mengetahui info mengenai ODP tersebut.
3. Entry addresss
Entry address dilakukan guna mempermudah teknisi mencari rumah pelanggan.
Sehingga pada tugas ini, dilakukan input alamat pelanggan.
4. Mapping rute duct Surabaya metro
Pada tugas ini, penulis melakukan mapping kabel bawah tanah untuk wilayah
Surabaya metro. Mapping kabel bawah tanah ini dilakukan menggunakan software
google earth.
5. Pembuatan layout ODC
Pada pembuatan layout odc ini dilakukan dengan memasukkan beberapa data yang
sudah terdapat di file excel dan data yang belom lengkap atau kurang diambil dari
prabag. Untuk mendapatkan file excel yang berisi data pemasukan dan peletakkan
jaringan optik pada ODC penulis menggunakan website oracle pada PT.Telkom
Tujuan dari pembuatan layout ODC ialah untuk mengetahui letak pada jaringan optik
tersebut sehingga dapat mempermudah pada bagian manajemen data maupun
pekerja lapangan dalam pemasangan, peletakan pada jaringan optik. Untuk
peletakkan data dilakukan menggunakan microsoft excel dengan format yang telah
diberikan. Diharapkan skema jaringan optik pada ODC ini dapat mempermudah pada
19
bagian manajemen data dan pekerja lapangan dalam pemasangan, peletakkan dan
kerusakan pada jaringan optik dalam suatu ODC.
6. Validasi ODC
Validasi ODC dilakukan dengan memasukkan data smallword yang tidak lurus ke
dalam google doc yang diberikan. Validasi ODC dilakukan menggunakan Acces
Quality untuk melihat ODC mana saja yang smallwordnya tidak lurus.
7. Mapping koordinat STTF
Perapihan koordinat ini dilakukan menggunakan google earth. Penulis hanya tinggal
memasukkan longtitude dan latitude alamat pelanggan sesuai dengan data alamat
yang benar ke dalam google doc yang sudah diberikan.
8. Penggabungan KML
Penggabungan KML ini dilakukan untuk mengefisienkan file KML agar lebih mudah
untuk diakses dan digunakan. Sehingga pada tugas ini penulis bertugas untuk
menggabungkan beberapa file KML yang ODC-nya sama menjadi satu file KML saja.
File KML didapatkan dari channel ABD yang disediakan oleh Telkom.
9. Update project penggabungan KML
Kegiatan ini sama saja dengan penggabungan KML. Perbedaanya terletak pada file
KML yang akan dijadikan satuy. Untuk tugas update project penggabungan KML ini,
penulis hanya tinggal menggabungkan file KML baru yang belom dijadikan satu
dengan file KML yang sudah dijadikan satu sebelumnya.
1. Google earth
Google eart digunakan untuk menentukan luas Polygon, koordinat Optical
Distribution Point, Tiang, Optical Distribution Cabinet, dan lainya.
2. Excel
Excel di sini digunakan untuk menghitung link budget dan juga BOQ.
20
A. Alur Perancangan
Perancangan jaringan distribusi FTTH yang menjadi projek akhir magang ini
mengikuti spesifikasi perangkat jaringan telekomunikasi IndiHome Fiber milik PT.
Telkom Indonesia. Nantinya hasil akhir dari projek perancangan jaringan ini
adalah desain HLD (High Level Design) distribusi dari cluster yang sudah
ditentukan. Dalam mendesain HLD penulis menggunakan aplikasi Google
Earth sebagai viewer untuk analisis demand dan area yang akan direncanakan
untuk pembangunan. Pada saat penggunaannya, Google Earth dapat
digunakan sebagai rute atau alur kabel ke demand. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa HLD (High Level Design) adalah sebuah perancangan
desain secara kasar berdasarkan data yang sudah tersedia. Tidak hanya itu,
penulis juga menentukan bagaimana solusi design HLD yang sesuai dengan
kondisi lapangan, efektif, efisien dan juga tepat sasaran. Untuk mempermudah
proses perancangan, diperlukan adanya diagram alir yang menggambarkan tahapan
dari perancangan, dapat dilihat pada gambar berikut:
Merujuk pada diagram alir diatas maka langkah awal dari perancangan jaringan
distribusi FTTH ini adalah menentukan lokasi perancangan. Langkah selanjutnya
adalah pengumpulan data perancangan yang terdiri atas jumlah potensi konsumen,
peta lokasi konsumen (homepass), perhitungan jarak yang dibutuhkan, dan titik
penempatan perangkat FTTH. Dengan data-data yang telah didapatkan tersebut
dapat digunakan untuk menentukan BOQ atau menghitung perkiraan biaya
pembangunan jaringan dengan melihat banyaknya perangkat atau material yang
dibutuhkan di dalam desain jaringan FTTH. Kemudian tahap terakhir adalah analisis
kelayakan perancangan menggunakan analisis link power budget.
21
B. Menentukan Lokasi Perancangan
Lokasi yang di pilih dalam perancangan jaringan distribusi FTTH yang menjadi
projek akhir magang ini adalah Premium Cluster, di Gresik Kota Baru Centro, di Jalan
Kalimantan, Wonorejo, Yosowilangun, Kec. Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Perumahan ini memiliki lima kompleks perumahan, dari komplek A hingga E, dengan
rata-rata 16 rumah per kompleks dan jumlah total perumahan sebanyak 79 rumah.
Perumahan ini memiliki lokasi yang sangat strategis, berdekatan dengan Pintu toll
manyar dan kebomas serta fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit umum, dan
pasar. Dan pada Kawasan lokasi Gresik Kota Baru ini berada, terdapat beberapa
perumahan lainnya, baik yang sudah dibangun maupun yang akan dibangun, yang
merupakan potensi tumbuhnya calon konsumen dan pengembangan jaringan FTTH.
Setelah diketahui lokasinya kita dapat mendesain arsitektur jaringan distibusi FTTH,
menggunakan aplikasi Google Earth Pro:
1. Membuat Batasan Lokasi
Membuat batas lokasi cluster menggunakan polygon dengan cara menandai
seluruh point-point tiap sudut batas cluster/perumahan. Mengatur opacity
(tingkat transparansi) sebesar 30%, sehingga gambar masih dapat terlihat,
seperti pada Gambar 30.
22
menghitung jumlah rumah/homepass (HP) yang ada di dalam perumahan.
Dari hasil ploting rumah yang dapat diketahui bahwa perumahan Gresik Kota
Baru Centro terdiri atas lima kompleks, yaitu kompleks A dengan 26 rumah,
kompleks B dengan 20 rumah, kompleks C dengan 14 rumah, kompleks D
dengan 10 rumah, dan kompleks E dengan 9 rumah. Total jumlah
rumah/homepass (HP) adalah 79 rumah, seperti ditunjukan pada Gambar 31.
23
Sedangkan untuk jarak lokasi OLT dengan lokasi perancangan/pelanggan
berjarak 6 km, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 33.
24
Gambar 34. Lokasi ODP
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2023
5. Jalur Kabel
Langkah selanjutnya adalah membuat jalur kabel. Pada perencanaan jaringan
ini jalur yang akan digunakan didalam perumahan adalah duct system karena
perumahan ini merupakan perumahan premium cluster yang tidak
dimungkinkan membangun aerial system karena memiliki potensi demand
broadband yang tinggi, tetapi karena letak ODC berada di luar area
perumahan yang akan dibangun dan telah terbangun jalur kabel dengan
menggunakan aerial system, maka kita harus menyambungkan kabel udara
(aerial cabel) dan kabel tanah (duct cabel) menggunakan material atau
perangkat closure/UC. Didalam mendesai jalur kabel penulis harus
memperhatikan keefisienan, estetika, dan kebutuhan kabel yang
dibutuhkan, dimana jalur kabel ini harus melewati semua ODP yang
telah terpasang. Hasil plan desain jalur kabel dapat dilihat pada Gambar 35.
25
6. Closure
Closure merupakan box atau tepat meletakkan dan melindungi hasil
sambungan atau terminasi dari fiber optic. Closure digunakan untuk
menyambungkan kabel udara (aerial cabel) dan kabel tanah (duct cabel). Pada
gambar x dapat dilihat penempatan Closur yang ditempatkan di ujung
pertemuan antara kabel udara dan kabel duct.
7. Crossing
Crosing merupakan jalur untuk penyebrangan. Sehingga setiap terdapat jalur
yang dilewati kabel yang bersebrangan maka diberi crossing. Pada Gambar 37
dapat dilihat kabel berwarna biru merupakan crossing.
26
8. DD-HDPE-40-1
DD-HDPE-40-1 merupakan pipa pelindung kabel distribusi. Maka dari itu
jalur pipa yang dibuat sama dengan jalur kabel distribusi beserta dengan
crossing, dapat dilihat pada Gambar 38.
9. Handhole Pit
Handhole Pit merupakan tempat penarikan, penyambungan, dan
pemeliharaan kabel fiber optic yang letaknya berada dihalaman gedung
maupun trotoar jalan dengan pengawasan para pihak, sesuai dengan
namanya maka tempat ini hanya dapat dimasuki oleh tangan pekerja
saja. Biasanya HH Pit dibangun didekat ODP dan juga dilokasi yang
menjadi titik bersebrangnya jalur kabel (crossing). Berikut ini hasil plan
desain penempatan Handhole Pit menggunakan aplikasi Google Earth Pro
dapat dilihat pada Gambar 39.
27
Gambar 39. Handhole Pit
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2023
28
11. Jalur Drop (DD-HDPE-50-1)
Setelah mendesain lokasi penempatan Home Akses maka selanjutnya
penulis mendesai jalur drop. Jalur drop merupakan jalur yang akan
dilewati kabel drop yang berfungsi untuk menyalurkan terminal kabel
distribusi (ODP) ke tempat pelanggan (Home Akses). Berikut ini hasil
plan jalur drop menggunakan aplikasi Google Earth Pro dapat dilihat pada
Gambar 41. Jalur drop didesain oleh penulis dengan warna merah.
12. Galian
Setelah penulis mendesain seluruh kebutuhan perangkat atau material,
maka langkah terakhir perancangan desain ini yaitu mendesain galian.
Berikut ini hasil plan galian menggunakan aplikasi Google Earth Pro dapat
dilihat pada Gambar 42. Dapat dilihat bahwa galian melewati seluruh jalur
kabel hingga jalur drop. Galian didesain oleh penulis dengan warna hijau.
29
D. Menghitung Kebutuhan Perangkat
Setelah perancangan desain selesai dilakukan, langkah selanjutnya ialah
menghitung jumlah kebutuhan perangkat dalam merealisasikan desain tersebut.
1. Bill Of Quality
Bill of Quality berguna untuk menghitung perkiraan biaya pembangunan
jaringan FTTH dengan melihat banyaknya perangkat atau material yang
dibutuhkan di dalam desain jaringan FTTH. Pada tabel 4.3 penulis tampilkan
BoQ untuk Perumahan Premium Cluster Gresik Kota Baru Centro.
30
E. Analisis Kelayakan Desain
Setelah melakukan perhitungan kebutuhan perangkat, langkah terakhir yang
harus dilakukan ialah menganalisis kelayakan desain tersebut untuk direalisasikan.
Untuk menguji kelayakan desain guna mengetahui perencangan jaringan yang dibuat
ini dapat bekerja secara optimal atau tidak dalam melakukan performasi komunikasi
maka perlu dilakukan perhitungan link power budget.
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa hasil analisis kelayakan desain yang
dibuat oleh penulis telah memenuhi standar parameter yang ditentukan, maka
perancangan jaringan distribusi fiber to the home pada premium cluster
perumahan gresik kota baru centro telah dikatakan selesai dan hasil
perancangan atau desain dapat digunakan untuk pembangunan jaringan
diwilayah tersebut.
31
BAB V
1. Pembimbing praktik kerja lapangan yang sangat responsive, kreatif, mengayomi, dan
selalu mendampingi dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan.
2. Lingkungan kerja yang bersih membuat mahasiswa merasa nyaman dalam
melaksanakan tugas.
3. Karyawan yang baik dan ramah membuat mahasiswa tidak membutuhkan banyak
waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4. Fasilitas yang memadai dapat membantu mahasiswa sehingga dapat mengerjakan
tugas dengan optimal.
32
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan kegiatan magang/praktik kerja lapangan di PT. Telkom Akses
Witel Surabaya Utara, terhitung mulai tanggal 13 Februari 2023 hingga 13 Juni 2023, merujuk
pada pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan beberapa simpulan
sebagai berikut:
1. Pada perancangan jaringan distribusi fiber to the home (ftth) pada premium cluster
perumahan Gresik Kota Baru Centro yang di rancang menggunakan jalur duct
system menghasilkan desain melalui Google Earth Pro dengan desain peta area
perancangan menggunakan plan pengadaan jalur bawah tanah duct pipa,
menghasilkan peta lokasi perancangan, skematik perancangan, bill of quantity,
perhitungan link power budget, dan Kml yang dapat diakses di Google Earth pro
yang sesuai dengan standar dan ketentuan PT. Telkom Akses Surabaya Utara
untuk plan pemasangan baru. Maka desain perancangan jaringan distribusi fiber
to the home (ftth) pada premium cluster perumahan Gresik Kota Baru Centro dilihat
dari desain pada aplikasi Google Earth Pro layak untuk digunakan.
2. Jumlah perangkat yang diperlukan untuk perancangan menggunakan instalasi
duct ini adalah OLT sebanyak 1 buah, ODC sebanyak 1 buah, ODP kapasitas 8core
sebanyak 8 buah, ODP kapasitas 16core sebanyak 3 buah, Passive Splitter (PS) 1:4
sebanyak4 buah, Passive Splitter(PS) 1:8 sebanyak 14 buah, kabel distribusi G.657
diperlukan sepanjang 72 m untuk jarak terjauh, kabel duct single mode kapasistas
24 core 343 m, kabel duct single mode kapasistas 12 core 162 m, Pengadaan dan
pemasangan pipa HDPE 50/42 mm 1 pipa dengan kedalaman 1,5 meter
diperlukan 522 meter.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil praktik industri di PT. Telkom Akses Witel Surabaya Utara, saran
yang dapat disampaikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan antara lain, yaitu :
33
DAFTAR PUSTAKA
Lutkevich, B. (2023, April 19). What is FTTH (fiber to the home)?. Networking.
https://www.techtarget.com/searchnetworking/definition/fiber-to-the-home
MI, M. I., & Saragih, Y. (2023). Perancangan Jaringan Fiber to the home (FTTH)
Menggunakan aplikasi google earth pro. Aisyah Journal Of Informatics and Electrical
Engineering (A.J.I.E.E), 5(1), 49–57. https://doi.org/10.30604/jti.v5i1.133
Efriyanda, O., Faiza, D., & Hadi, A. (2018). Analisis Kinerja Sistem Komunikasi Serat Optik
Dengan Menggunakan metode power link budget Dan Rise Time Budget pada
PT.TELKOM ( studi kasus link batusangkar – lintau ). Voteteknika (Vocational Teknik
Elektronika Dan Informatika), 2(2). https://doi.org/10.24036/voteteknika.v2i2.4079
Mahjud, I., Nirwana, H., Andhika, A., Mimsyad, M., Litha, A., Yuniarti, Y., & Halide, L.
(2022). Perancangan Jaringan Fiber to the home (FTTH) pt. Telkom Indonesia
(Persero) Tbk Witel makassar di Desa Bontomanai Bulukumba. Jurnal Teknologi
Elekterika, 19(2), 123. https://doi.org/10.31963/elekterika.v6i2.3803
Adam, M. A., & Saragih, Y. (2022). Perancangan Jaringan Fiber to the home (FTTH) Untuk
Wilayah perumahan perum Bumi kotabaru Indah cikampek Menggunakan aplikasi
google earth pro. Power Elektronik : Jurnal Orang Elektro, 11(2), 156.
https://doi.org/10.30591/polektro.v12i1.3444
Muliandhi, P., Faradiba, E. H., & Nugroho, B. A. (2020). Analisa Konfigurasi Jaringan Ftth
Dengan perangkat Olt Mini Untuk Layanan Indihome Di Pt. Telkom Akses witel
Semarang. Elektrika, 12(1), 7. https://doi.org/10.26623/elektrika.v12i1.1977
34
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Pengantar Magang/Praktik Kerja Lapangan
35
Lampiran 2 : Surat Balasan Magang/Praktik Kerja Lapangan
36
Lampiran 3 : Sertifikat Magang/Praktik Kerja Lapangan
37
Lampiran 4 : Lembar Penilaian
38
Lampiran 5 : Dokumentasi Kegiatan
39
Lampiran 6 : Lembar Logbook Kegiatan
40
41
42
43