Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN P5

TENTANG KAIN JUMPUTAN

NAMA : JIHAN BILA FARZANAH

KELAS : VII.2

SMP NEGERI 17 PALEMBANG


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Proses Pembuatan Batik Ikat Celup”. Dalam
Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :

1. Guru Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan
bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
2. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan
imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan.
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................................i

Kata Pengantar ........................................................................................................................ii

Daftar Isi ................................................................................................................................iii

A. Latar Belakang ....................................................................................................................1

B. Laporan Kegiatan ................................................................................................................2

C. Penutup ...............................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG
Kain ikat celup pada awalnya digunakan sebagai busana dan pelengkap busana, namun
produk ikat celup mengalami banyak perkembangan di antaranya dalam hal bahan, keindahan,
maupun prosesnya. Perkembangan fungsi dari kain ikat celup ikut mendorong adanya
pengembangan estetika/keindahan ragam hias ini, sehingga motif yang dibuat sekarang sangat
beragam dan tidak kalah menarik dengan ragam hias tekstil yang lain. Proses ikat celup juga
berkembang, sehingga tidak hanya jumput, tritik yang seperti yang telah dikerjakan selama ini.

Saat ini kain ikat celup telah mengalami banyak perkembangan dalam proses pengerjaan
untuk memperkaya corak, warna dan fungsinya. Perkembangan saat ini mengarahkan
penggunaan kain ikat celup untuk benda-benda lain, seperti tas wanita, payung, topi, pelengkap
rumah tangga dan benda cinderamata lainnya.

Menuangkan ide kedalam sebuah rancangan dapat terinspirasi oleh berbagai hal, salah
satunya kekayaan budaya. Dalam perancangan kali ini penulis mengangkat tema ikat celup
dengan teknik cabut warna. Gagasan ini diangkat sebagai alternative perancangan utuk bahan
produk tekstil pakaian Alternatif sebuah rancangan untuk bahan pakaian dengan kain ikat celup,
akan dituangkan dalam berbagai bentuk corak dan warna yang sesuai dengan karakter ikat celup
cabut warna. keindahan kain ikat celup dengan teknik cabut warna, terdapat pada bagian yang di
ikat saja yang masih ada warnanya, yang menghasilkan corak garis bayangan yang detail dan
tegas pada ikatannya.

Diharapkan dengan di angkatnya kain ikat celup dengan teknik cabut warna sebagai tema
perancangan untuk bahan pakaian kali ini dapat di jadikan alternatif penggunaan kain dengan
ragam hias ikat celup sesuai dengan kemajuan zaman. Sehingga dapat menjadi trend dan dapat
memenuhi permintaan konsumen serta dapat diterima masyarakat luas.

Pada dasarnya kain ikat celup tidak kalah indahnya dengan kain lainnya, karena kain
dengan nuansa tradisional sebenarnya memiliki daya tarik sendiri dan setiap rancangan pasti
memiliki potensi pasar, begitu juga bahan pakaian dengan sentuhan tradisional.
B. LAPORAN KEGIATAN

A. Bahan-Bahan Dan alat Pembuatan batik celup


1. Bahan-Bahan
a. Kain Putih 6 meter
b. Pewarna kain
c. Batik lorong waktu 3 warna yaitu kuning dan biru tua
d. Batik antariksa 3 warna yaitu kuning, biru benhur dan merah
e. Kayu untuk press
f. Air

2. Alat-Alat
a. Alat press : untuk memberikan unsur gambar yang di inginkan
b. Plastik : untuk menutupi kain agar
c. Tali raffia : untuk mengikat kain dan plastic
d. Kelereng : agar membentuk pola bundar atau bulat
e. Panci : untuk tempat merebus pewarna dan kain pada proses pewarnaan
f. Kompor : untuk merebus air pewarna dan kain pada proses pewarnaan

B. Proses Pembuatan
1. Persiapan :
a. Menyiapkan kain dan bahan-bahan lainnya
b. Cuci kain terlebih dahulu untuk menghilangkan zat pengkilat kain
c. Mengikat dan menutup sesuai dengan pola yang di inginkan
d. Merebus air dan pewarna
e. Menyiapkan alat press dan kayu
f. Cuci kayu yang digunakan untuk mengepress

2. Pewarnaan :
a. Pembuatan corak Teknik pembentukan corak pada ikat-celup terdiri dari teknik
jumputan, lipat, gulung,dan jahit jelujur.
 Teknik jumputan, dilakukkan dengan memegang permukaan kain dengan
ujung jari. Setelah itu, permukaan kain tersebut diikat drngan kuat. Cara
mengikatnya dilakukan dengan ikatan datar, miring, dan kombinasi.
 Teknik lipat, gulung, dan jelujur, dilakukan dengan cara meliputi,
menggulung, atau menjelujur/menjahit kain. Setelah itu, kain ditarik samnpai
terkumpul, lalu diikat hingga kencang
Pada saat mengikat, jalinlah kain dengan kuat sehingga membentuk corak yang
optimal. Untuk mendapatkan corak tertentu, bagian pada latar kain diisi dengan
kerikil atau biji-bijian, selanjutnya bahan-bahan pendukung ini memudahkan zat
warna masuk kedalam pori-pori kain. Setelah semua rancangan diikat, kain siap
diwarnai, yitu dengan cara dicelup.
Teknik jahit yang digunakan dalah jahit jelujur dengan jarak yang tidak terlalu
rapat. Seluruh corak dijahit di bagian pinggirnya dengan satu jahitan atau lebih.
Setelah seluruh corak dijahit, benang ditrik dengan kuat hingga permukaan kain
mengkerut, rapat, dan padat. kekuatan menarik benang ini perlu diperhatikan
karena menentukan kualitas corak yang dihasilkan. Efek kerutan akan muncul
membentuk corak yang sangat menarik. Penggambaran corak dilakukan terlebih
dahulu diatas kertas, kemudian dibuat polanya di atas karton tebal. Corak ini
kemudian digambar di atas kain berdasarkan pola dari karton tebal.

Pewarnaan ikat-celup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu celup dan colet.

1) Pencelupan, dilakukan dengan cara memasukan seluruh bagian kain yang


telah diikat kedalam larutan warna. Apalagi jumlah warna yang diinginkan
lebih dari satu, pencelupan perlu dilakukan berulang-ulang untuk
mendapatkan jumlah warna yang diinginkan. Namun sebelum sebelum
pencelupan berikutnya, kita harus menutup bagian kain tertentu dengan bahan
penutup pendukung seperti plastik atau bahan lentur lain yang kedap cairan.
Dengan teknik ringtang melalui ikatan dan jahitan akan muncul corak yang
beragam. Pada saat mencelup janngan llupa menggunakan sarung tangan
plastik, agar racun yang terkandung dalam zat pewarna tidak meresap ke
dalam tubuh melalui pori-pori tangan.
2) Colet, Colet adalah cara memberi warna pada bagian-bagian tertentu di
permukaan kain. Alat yang digunakan adalah kuas. Pencoletan biasanya
dilakukan untuk mewarnai bagian corak yang kecil atu terlalu sedikit bila
harus dicelup. Pada umumnya teknik pewarnaan pada ikat-celup sering
dilakukan dengan memadukan colet dan celup untuk mendapatkan kain
dengan corak yang kaya warna.
3. Penyelesaian akhir
a. Lepaskan ikatan dan penutup ( Pastik maupun press )
b. Jemur kain tetapi jangan sampai terkena sinar matahari langsung
(anginanginkan)
c. Setelah kering setrika kain agar terlihat rapi
d. Pada tepi pada kain di roll kan pada penjahit
C. PENUTUP

A. Kesimpulan Batik dapat berkembang pesat di Indonesia bahkan mulai dikenal di luar negeri,
Proses pembuatan batik memang mempunyai ciri tertentu karena keindahannya dan ketelitiannya
serta keunikannya, sehingga banyak dikagumi orang-orang asing. B. Saran Di era globalisasi,
batik bukan hanya dijadikan sebagai barang yang memiliki nilai magic dan hanya dimiliki oleh
kalangan atas saja, tetapi batik bisa dijumpai di manamana dengan motif yang beragam, batik
bukan hanya digemari oleh masyarakat Indonesia saja tetapi para Tourisme yang berkunjung ke
Indonesia pun tertarik dengan batik. Oleh karena itu batik perlu dikembangkan dengan motif-
motif yang beragam, untuk menambah kekayaan`

Anda mungkin juga menyukai