CARA MEMBUAT BATIK TIE DYES DAN MEMBUAT DESAIN BATIK
TIE DYES
A. Batik Tie Dyes
Sebutan ikat celup berasal dari kosakata Bahasa Inggris yaitu tie- dye. Tie dyes merupakan salah satu bentuk seni tekstil warisan Hippies atau Flowe Generation yang berkembang pada akhir 1960-an dan awal 1970-an di Amerika Serikat. Corak yang penuh warna seolah mewakili semangat kebebasan yang dilambangkan melalui gaya berbusana, gaya hidup, rock n roll dan lainya. Tekntik ini menggunakan metode pewarnaan bahan kain dengan membuat ikatan pada bagian tertentu. Yang kemudian akan direndam dalam cairan khusus menciptakan motif menawan yang jadi ciri khasnya tersebut. Tie Dyes meruapakan salah satu jenis batik yang pembuatannya di lakukan dengan mengikat kencang di beberapa bagian kain kemudian dicelupkan pada pewarna. Oleh karena itu, sebagian orang juga menyebutnya jumputan sebagai batik ikat celup. Dibeberapa daerah di Indonesia, teknik ini dikenal dengan berbagai nama lain seperti pelangi atau cinde dari Palembang, triktik atau jumputan dari Jawa, serta sasarengan dari Banjarmasin. Batik celup ikat adalah batik yang dibuat tanpa menggunakan malam sehingga bahan perintang akan tetapi menggunakan tali yang kaitkan pada kain yang berfungsi merintangi warna masuk ke serat kain. Talai dibuka setelah pencelupan selesai, karena ikatan tali pada kain akan timbul motif tertentu dan bentuk motif yang terjadi terbatas pada kemungkinan bentuk ikatan tali tersebut.
A. Macam-macam Tie Dyes
B. Teknik Membuat Batik Tie Dyes
1. Teknik Ikat Teknik ikat adalah teknik dengan cara ikatan, artinya median yang diikat akan menimbulkan motif. Cara mengikatnya harus kencang supaya pada saat dicelup tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk gambarnya. Teknik ikat ini dilakukan dengan memegang permukaan kain dengan ujung jari, lalu permukaan kain itu di ikat dengan jelas baik dengan ikatan tunggal maupun jamak. Cara mengikatnya beragam, ada ikatan datar, miring, dan kombinasi. 2. Teknik Jahit Teknik jahitan adalah kain diberi pola terlebih dahulu lalu dijahit dengan menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan banang, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada waktu dicelup benang yang rapat akan menghalangi warna masuk ke kain, benang yang dipakai sebaiknya benang yang tebal dan kuat seperti benang plastik / sintesis, benang jins, atau benang sepatu. Hasil jumputan teknik jahitan ini berupa titik- titik yang agak menyambung membentuk gambar.
C. Bahan Dan Alat Pembuatan
1. Bahan-bahan a) Kain putih b) Pewarna kain c) Kayu untuk pres d) Air 2. Alat-alat a) Alat pres : Untuk memberikan unsur gambar yang diinginkan b) Plasik : Untuk menutupi kain c) Tali rafia : Untuk mengikat kain dan plastik d) Kelereng : Agar membentuk pola bundar atau bulat e) Panci : Untuk tempat merebus pewarna dan kain pada proses pewarnaan f) Kompor : Untuk merebus air pewarna dan proses pewarnaan D. Proses Pembuatan 1. Persiapan a) Menyiapkan kain b) Mengikat dan menutup sesuai dengan pola yang diinginkan c) Merebus air dan pewarna d) Menyiapkan alat pres 2. Pewarnaan a) Pembuatan corak Teknik pembentukan corak pada ikat celup terdiri dari teknik jumputan, lipat, gulung jahit jelujur 1) Teknik jumputan dilakukan dengan memegang permukaan kain dengna ujung jari. Setelah itu, permukaan kain tersebut diikat dengan kuat. Cara mengikatnya dilakukan dengan ikatan datar, miring dan kombinasi. 2) Teknik lipat, gulung, dan jelujur, dilakukan dengan cara melipat, menggulung atau menjelujur/menjahit kain. Setelah itu, kain ditarik sampai terkumpul, lalu diikat dengan kencang. b) Pewarnaan Pewarnaan ikat celup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu celup dan colet. 1) Pencelupan Dilakukan dengan cara memasukan seluruh bagian kain yang telah diikat kedalam larutan warna. Apalagi jumlah warna yang diinginkan lebih dari satu, pencelupan perlu dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan jumlah warna yang diinginkan. Namun sebelum pencelupan berikutnya, kita harus menutup bagian kain tertentu dengan bahan penutup pendukung seperti plastik atau bahan lentur lainnya yang kedap cairan. 2) Colet Colet adalah cara memberi warna pada bagian-bagian tertentu dipermukaan kain. Alat yang digunakan adalah kuas. Pencoletan biasanya dilakukan untuk mewarnai bagian kecil atau terlalui sedikit jika dicelup. Pada umumnya teknik pewarnaan pada ikat celup sering dilakukan dengan memadukan colet dan celup untuk mendapatkan kain dengan corak yang kaya warna. 3. Penyelesaian Akhir a) Lepaskan ikatan dan penutup b) Jemur kain tetapi jangan sampai terkena sinar matahari langsung (angin-anginkan) c) Setelah kering setrika kain agar terlihat rapih