Anda di halaman 1dari 5

KERAJINAN TEKSTIL

Keset dari kain perca Tas rajut

Gantungan kunci dari kain flannel


Kerajinan sulam

Kerajinan batik Kerajinan tenun

Prakarya Aspek Kerajinan kelas 7 Page 1


1. Pengertian Kerajinan Tekstil

Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai
bahan utama. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain
sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari  pengertian
tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi  produk serat, benang,
kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil
dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut: 1. Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple,
serat filamen, benang, kain, produk  jadi (pakaian / produk kerajinan dll) 2. Berdasar jenis bahannya:
serat alam, serat sintetis, serat campuran 3. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna,
bermotif/bergambar 4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal,
benang gintir.

2. Konsep Dasar Kerajinan Tekstil


A. Prinsip-Prinsip Seni
Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab
perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
1. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan
dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.
2. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana,
dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling
bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan
3. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu
benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa
bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-
sungguh.

C. Desain Kerajinan Tekstil


Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal
apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam
mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam
pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu
rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari
garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di
lingkungan kita.
Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan
yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda
yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau
saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.
Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang
dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini
terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design (desain
hiasan)
a. Structural Design (desain struktur)
Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu
benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh
deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran,
warna, dan bentuknya.
b. Decorative Design (garnitur)
Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang
memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsur dekoratif/hiasan atau
sebagai unsur fungsional.
Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By
construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
1. By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana,
secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design.
2. By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan
dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.

Prakarya Aspek Kerajinan kelas 7 Page 2


3. By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas permukaan kain dengan
menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain.
Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang
akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada
produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil

D. Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan Tekstil


Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi
dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil
bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda
tersebut, serta teknik yang akan digunakan.
Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan
tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain
tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat
dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun,
benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita.
Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau
menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan
bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik
pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang
terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain
furing, renda, pita dan retsluiting.
Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan menjadi
dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri dari: mesin jahit, alat-alat
menjahit, gunting, pita ukur, papan landasan dan lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata
itik, lem, lilin bakar, pemidangan, jarum T dan lain-lain.

Berikut ini macam-macam kerajinan tekstil yang harus Anda ketahui !


1. Kerajinan batik
Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan
menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang
dioleskan di atas selembar kain.  Teknik pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup. 
Karya seni batik ini merupakan salah satu seni terapan Nusantara yang menjadi ciri khas
kebanggaan bangsa Indonesia.
2. Kerajinan sulam
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan
jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat
menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung,
dan payet.
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi:
Sulam datar: hasil sulaman rata dengan permukaan kain
Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk taplak meja
dan pinggiran kebaya
Sulam timbul: hasil sulaman membentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk
gambar.
bordiran dan sulaman :
Sulam bebas atau sulam benang
Dalam sulam benang, benang dijahit di atas kain dengan mengabaikan pola tenun kain.
Teknik sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol seperti bordir tradisional Cina dan Jepang.
Sulam hitung jahitan
Sulaman dibuat sambil menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman dilakukan di atas
kain tenunan sejajar seperti kain kanvas,kain aida, kain strimin, dan kain linen. Jenis
sulaman yang termasuk sulam hitung jahitan adalah kruistik, sulam Assisi, needlepoint, dan
blackwork.
3. Kerajinan kain perca
Pengertian jahit perca
Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya
kerajinan tekstil lainnya. Jahit perca/tambal seribu/patchwork adalah proses pembuatan
suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari potongan-potongan kain / perca yang

Prakarya Aspek Kerajinan kelas 7 Page 3


digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana. Jahit perca pada dasarnya
dipelajari keteknikannya bukan pada bahannya.
4. Kerajian jahit tindas
Jahit tindas (quilting) adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara melapisi atau
mengisi kain dengan bahan pelapis atau pengisi kemudian dijahit tindas pada permukaan
kain sesuai dengan rencana.
Jahit tindas adalah teknik pembuatan suatu benda kerajinan tekstil dengan cara mengisi
atau melapiskan kain dengan bahan pelapis, kemudian dijahit pada bagian atas kain sesuai
dengan desain.
5. Kerajinan cetak miring
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen)
dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasarNylon atau sutra. Layar ini
kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini
direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah
diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Salah satu contoh kerajinan cetak saring adalah sablon.
6. Kerajinan tenun
Tenunan yang dikembangkan oleh setiap suku/ etnis di Nusa Tenggara Timur merupakan
seni kerajinan tangan turun-temurun yang diajarkan kepada anak cucu demi kelestarian
seni tenun tersebut. Motif tenunan yang dipakai seseorang akan dikenal atau sebagai ciri
khas dari suku atau pulau mana orang itu berasal, setiap orang akan senang dan bangga
mengenakan tenunan asal sukunya.
Pada suku atau daerah tertentu, corak/motif binatang atau orang-orang lebih banyak
ditonjolkan seperti Sumba Timur dengan corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-
orangan, pohon tengkorak dan lain-lain, sedangkan Timor Tengah Selatan banyak
menonjolkan corak motif burung, cecak, buaya dan motif kaif. Bagi daerah-daerah lain
corak motif bunga-bunga atau daun-daun lebih ditonjolkan sedangkan corak motif binatang
hanya sebagai pemanisnya saja.
7. Kerajinan tapestry
Tapestry adalah sebuah bentuk seni tekstil berupa tenun tradisional yang biasa dilakukan
pada alat tenun vertikal. Namun, juga dapat dilakukan di lantai juga. Proses htenun ini
terdiri dari dua arah benang yang bersilangan, yang sejajar dengan panjang disebut
“warp” / benang lungsin dan sejajar dengan lebar disebut “weft” / benang pakan.
Kebanyakan penenun tapestry menggunakan benang lungsin berbahan alami seperti benang
linen atau benang katun. Benang pakan yang dipakai berupa benang wol atau benang
katun, namun bisa pula benang sutra, benang emas, benang perak, atau alternatif media
lain.
Tapestry telah diproduksi dan digunakan sejak zaman Helenis. Contoh kerajinan tapestry
Yunani yang pernah ditemukan berasal dari abad ke-3 SM dalam kondisi terawetkan di
gurun Tarim Basin. Kerajinan tapestry mencapai tahap baru produksi massal di Eropa pada
awal abad ke-14 Masehi. Gelombang pertama produksi berasal dari Jerman dan Swiss.
Seiring waktu, kerajinan diperluas ke Prancis dan Belanda.
Konotasi istilah tapestry ini juga digunakan untuk menggambarkan hasil kerajinan tekstil
yang dibuat pada alat tenun Jacquard. Sebelum tahun 1990-an, tapestry yang terkenal
Abad Pertengahan telah diproduksi dengan menggunakan teknik Jacquard. Namun pada
abad modernisasi, artis seperti Chuck Close dan Magnolia Editions telah mengadaptasi
proses Jacquard yang terkomputerisasi untuk menghasilkan karya seni rupa yang indah
memukau.
8. Kerajinan macramé
Makrame adalah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian
benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai
benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai Dalam membuat makrame,
ada beberapa teknik yang digunakan antara lain teknik pilin,simpul,anyam, atau rajut.
Hasil karya kerajinan makrame memiliki kesesuaian fungsi, kekuatan, dan keindahan yang
berbeda-beda. Fungsi karya kerajinan dapat dilihat dari penggunan benda tersebut.
Kekuatan dari karya kerajinan ditentukan dari kualitas bahan dasar yang digunakan. Apabila
bahan dasar yang digunakan kuat maka kualitasnya akan bagus. Keindahan karya kerajinan
makrame dapat dilihat dari model benda yang dibuat, corak, hiasan atau aksesoris dari
benda tersebut. 

Prakarya Aspek Kerajinan kelas 7 Page 4


E. Fungsi Kerajinan Tekstil
1. Sebagai Dekorasi (hiasan/aksesoris)
Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai benda-benda
pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan.
Berikut adalah contoh-contoh karya seni kriya yang berfungsi sebagai benda pajangan
:Topeng kayu (Kriya kayu)Patung kayu (Kriya kayu)Ukiran (Kriya kayu dan logam)Guci
(Kriya keramik)Makram (Kriya tekstil) dan lain-lain
2. Sebagai Benda Terapan (fungsional)
Di samping sekedar sebagai benda pajangan, karya seni kriya banyak kita jumpai memiliki
fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang diprioritaskan dalam seni kriya. Seni kriya
pada dasarnya mengutamakan fungsi, sedangkan unsur rupa/hiasan merupakan unsur
pendukung saja. Berikut adalah contoh seni kriya yang siap pakai (fungsional)Kursi dan
meja (Kriya kayu)cangkir dan teko (Kriya keramik)Sarung bantal kursi (Kriya tekstil)Tas,
ikat pinggang, sepatu dll (Kriya kulit)
3. Sebagai Mainan
Di samping sebagai benda pajangan dan terapan, karya seni kriya juga berfungsi sebagai
benda mainan. Meskipun sebagai benda mainan, karya seni kriya jenis ini tetap
mempertahankan nilai-nilai estetika. Berikut adalah beberapa macam contoh karya seni
kriya yang berfungsi sebagai benda mainan Dakon (Kriya kayu) Yoyo (Kriya kayu) Wayang
(Kriya kulit) Boneka dll (Kriya tekstil)

Prakarya Aspek Kerajinan kelas 7 Page 5

Anda mungkin juga menyukai