Anda di halaman 1dari 5

Tugas II : Teknologi Penyempurnaan Tekstil

Penghilangan Kanji Dengan Cara Enzim

Oleh :

Maylawati Wandari (170200

Nurnailah Inas Sukma (17020065)

Panji Wijaya (1702006

Reza Faisal Abdillah (170200

M. Abshar Shiddieq (170200

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2018
Penghilangan Kanji Dengan Cara Enzim

1. Penghilangan Kanji (Desizing)

Penghilangan kanji bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penyerapan
larutan zat warna agar ketahanan warna dan kerataannya tinggi. Kanji bersifat menghalangi
penyerapan (Hidrofob) larutan baik dalam proses pemasakan, pengelantangan, pencelupan,
pencapan, dan penyempurnaan khusus sehingga hasil proses tersebut kurang sempurna.
Pada proses pencelupan dan pencapan zat warna tidak bisa masuk kedalam serat sehingga
warna luntur dan tidak rata. Hal ini dikarenakan sebelum ditenun benang lusi dikanji untuk
menambah kekuatan dan daya gesek yang tinggi. Benang lusi yang tidak dikanji kekuatannya
rendah, mudah putus sehingga mengurangi mutu kain dan efisiensi produksi. Penganjian
benang lusi biasanya menggunakan kanji alam maupun kanji sintetik tergantung dari jenis
seratnya.

Supaya kanji larut dalam air maka kanji tersebut harus dihidrolisa, dioksidasi, atau
didegradasi menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga rantai molekulnya lebih pendek
dan mudah larut dalam air. Ada beberapa cara yang dikenal untuk menghilangkan kanji yaitu
perendaman, asam encer, alkali encer, enzim, dan oksidator.

2. Penghilangan Kanji Dengan Enzim

Penghilangan kanji dengan enzim sekarang banyak dilakukan baik oleh industri besar
maupun industri kecil. Karena ada beberapa kelebihan dalam penggunaannya yaitu :

- Hidrolisa kanji berjalan cepat sehingga waktu pengerjaan lebih pendek

- Tidak terjadi kerusakan pada serat.

- Senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator

Terdapat 3 golongan enzima yang digunakan untuk proses penghilangan kanji yaitu :

- Enzym Mout / Malt diastase

- Enzym Pankreas diastase

- Enzym Bakteri diastase

Dalam proses penghilangan kanji dengan enzim perlu memperhatikan faktor suhu dan pH,
karena pada pH dan suhu tersebut daya kerja enzym akan berkurang dan hasil kurang
sempurna.

Prinsip penghilangan kanji dengan enzim adalah merendam peras kain dalam larutan enzim
selanjutnya kain diperam selama 6–8 jam tergantung jenis enzimnya. Perendaman dapat
dilakukan dengan cara kain digulung, ditutup plastik dan dimasukan dalam suatu ruang
kemudian diputar (batcher), atau dapat pula dilakukan dengan cara kain ditumpuk dan
ditutup plastik.
3. Metoda Penghilangan Kanji

Metoda Rendam-Peras-Bacam/Pad-Batching

metoda ini termasuk metoda semi-kontinyu. Pada larutan dalam mesin padder kemudian
diperas dan digulung pada rol, kemudian dibungkus plastik dan dibacam/diperam sambil
diputar selama waktu tertentu.

4. Enzim Pankreas Amilase

Enzim adalah suatu senyawa protein yang dihasikan oleh jasad renik/organisme tertentu
yang mampu menghidrolisa kanji pati disebut enzim amilase, yang dapat dihasilkan oleh
malt (semacam gandum), pankreas (jeroan hewan ternak), dan bakteri.

Pemakaian enzim sangat cocok untuk proses penghilangan kanji alam yang terbuat dari kanji
yang biasa digunakan pada bahan serat alam seperti kapas yang memiliki derajat
polimerisasi tinggi, sehingga mudah untuk dimasuki oleh kanji, rayon maupun campurannya
dengan serat sintetik, karena enzim tidak akan merusak serat karena enzim bekerja sangat
spesifik hanya menghidrolisa kain pati saja.

Jenis enzym ini diperoleh dari kelenjar-kelenjar ludah perut babi dengan nama dagang
Novofermasol As, Dagomma, Anamyl, Viveral, Ultraferment, Enzymoline, Oyatsime dan lain-
lain. Suhu sangat berpengaruh sekali karena pada suhu yang terlalu tinggi atau lebih rendah
dari suhu optimal dapat menurunkan aktifitas kerja enzim tersebut.

5. Mekanisme Cara Kerja Enzim

Enzim berperan sebagai biokatalisator dalam suatu rekasi kimia. Dalam rekasi tersebut,
enzim akan membentuk kompleks enzim substrat dan kemudian enzim akan mengubah
substrat menjadi produk. Setelah mengubah substrat menjadi produk, enzim akan kembali
ke strukturnya dan mengubah subtrat yang lain dalam reaksi yang sama. Aktivitas kerja
enzim yang mampu mempercepat suatu reaksi kimia tanpa ikut bereaksi bekerja dengan
berikatan dengan substrat terlebih dahulu. Enzim bersifat spesifik yang mampu mengenali
jenis substrat yang dapat berikatan dengan enzim. Enzim mampu menseleksi substatnya
dengan kecocokan titik ikatan yang dimiliki oleh substrat dengan sisi aktif yang dimiliki oleh
enzim.

a) Teori Induksi (Induced Fit Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland pada tahun 1958. Ia mengajukan teori induksi
sebagai model baru cara kerja enzim yang merupakan modifiksi dari model gembok kunci.
Menurut teori ini enzim memiliki sisi aktif yang fleksibel yang dapat mengalami perubahan
bentuk sesuai dengan bentuk yang dimiliki oeh substrat. Hal ini tentu berbeda dengan teori
gembok kunci yang mana dalam teori ini menyatakan bahwa sisi aktif enzim bersifat kaku,
statis, sangat spesifik. Meskipun sisi aktif enzim bersifat fleksible (dalam teori induksi),
namun tidak semua senyawa kimia dapat menjadi substrat enzim yang dapat berikatan
membentuk komplek enzim substrat. Kriteria substrat yang mampu berikatan dengan enzim
ialah memiliki titik ikatan yang sesuai dengan enzim. Sehingga meskipun bentuk sisi aktif
enzim dan substrat tidak sama, jika substratmemiliki titik ikatan yang sesuai dengan enzim
maka hal ini akan menginduksi sisi aktif enzim yang menyebabkan enzim merubah bentuk
sesuai dengan bentuk enzim. Teori yang dikemukaan Koshland inilah yang diterima untuk
menjelaskan cara kerja enzim dalam suatu reaksi kimia.

6. Resep Penghilangan Kanji dengan Enzim Pankreas Amilase


 Konsentrasi = 1 – 3 gram/L NaCl
 Suhu larutan = 50°C – 60°C
 pH larutan = 6,5 – 7,5
 Enzim = 2 – 10 mL/L
 Zat Pembasah = 1 mL/L
 Waktu Peram = 6 - 8 Jam
 Efek Peras = 80 %

7. Peranan Surfaktan dalam Proses Desizing

Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik) dan gugus
non polar yang suka minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran
yang terdiri dari minyak dan air. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan, yang bekerja
menurunkan tegangan permukaan cairan, sifat aktif ini diperoleh dari siiiiiiinioijdifat ganda
molekulnya. Bagian polar molekulnya dapat bermuatan positif, negatif ataupun netral,
bagian polar mempunyai gugus hidroksil semetara bagian non polar biasanya merupakan
rantai alkil yang panjang. Surfaktan pada umumnya disintesis dari turunan minyak bumi dan
limbahnya dapat mencemarkan lingkungan, karena sifatnya yang sukar terdegradasi, selain
itu minyak bumi merupakan sumber bahan baku yang tidak dapat diperbarui.

Surfaktan adalah substansi yang dalam kadar rendah suatu sistem dapat teradsorpsi pada
permukaan dan dapat menurunkan tegangan muka atau energy bebas permukaan. Bentuk
antar muka ditunjukkan suatu batas antar dua fase yang tidak saling campur, sedang
permukaan biasanya menunjukkan antar muka dimana salah satu fase adalah fase gas atau
udara. Surfaktan sering digunakan sebagai bahan tambahan karena kemampuannya
mengemulsi, mensuspensi, dan melarutkan obat serta kecenderungan menambah adsorpsi
obat.

a) Wetting agent

Merupakan senyawa kimia yang mengurangi tegangan permukaan cairan. Tegangan


permukaan cairan adalah kecenderungan molekul cairan untuk ikatan bersama dan
ditentukan oleh kekuatan ikatan antara molekul cairan itu. Seorang agen pembasahan
membentang obligasi ini dan mengurangi kecenderungan molekul untuk mengadakan
bersama-sama, yang memungkinkan cairan lebih mudah menyebar di setiap permukaan
padat.

Seorang agen pembasahan juga bisa dikenal sebagai surfaktan, yang merupakan jenis bahan
kimia yang mengubah sifat cairan, karena menyebabkan perubahan pada tegangan
permukaan cairan. agen pembasah dapat terdiri berbagai bahan kimia, yang semuanya
memiliki efek menurunkan ketegangan.

Ketika agen pembasahan diterapkan, hal itu menyebabkan cairan untuk membuat partikel
yang disebut misel, yang memungkinkan penetrasi padat oleh cairan. Misel terdiri dari
molekul yang menarik air dan molekul yang mengusir air. Dalam air, misel berkumpul di
sebuah cluster besar di mana molekul-molekul air-menarik membentuk sebuah cincin
dengan molekul air memukul mundur di tengah. Ketika agen pembasahan digunakan dalam
cairan berminyak, struktur misel ini dibatalkan sebagai molekul-molekul air memukul
mundur berada di luar ring karena mereka tertarik pada cairan berminyak dan molekul-
molekul air Kebanyakan orang datang ke dalam kontak dengan agen pembasahan teratur,
karena banyak adalah untuk penggunaan pribadi. Lainnya, yang tidak dimaksudkan untuk
penggunaan pribadi, dapat memiliki banyak senyawa kimia keras di dalamnya. agen
pembasah digunakan dalam sejumlah produk pembersih, seperti deterjen, shampoo,
conditioner dan sabun, yang biasanya digunakan dengan air. Senyawa kimia ini sangat
berguna dalam menurunkan tegangan permukaan air dan penyebaran air di atas permukaan
padat yang datang ke dalam kontak dengan, seperti pakaian, kulit dan rambut.menarik yang
ditolak oleh cairan berminyak .

Anda mungkin juga menyukai