Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
HUKUM KIRCHOFF

Rijal Ahmad Mujtahid


20410017
1T1

PROGRAM STUDI TEKNIK TEKSTIL


POLITEKNIK STTT BANDUNG

ABSTRAK
Hukum Kirchoff menggunakan prinsip rangkaian listrik DC. Praktikum ini
dilakukan pada rangkaian seri, paralel, dan gabungan. Hukum kirchoff juga berlaku
dalam kehidupan sehari hari yaitu pada rangkaian lampu. Percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui kebenaran Hukum Kirchhoff itu sendiri. Percobaan ini dilakukan dengan alat
bantu Oscilloscope maupun pengujian melalui aplikasi Matlab di komputer untuk
memverifikasi hasil eksperimen yang dilakukan. Eksperimen ini dilakukan menggunakan
hambatan berupa resistor dan Oscilloscope digunakan untuk mengukur tegangan.

Kata kunci : Resistor ,arus dc, rangkaian arus, arus listrik.

PENDAHULUAN

Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887), seorang fisikawan Jerman yang


berkontribusi pada pemahaman rangkaian listrik, spektroskopi dan emisi radiasi benda
hitam yang dihasilkan oleh benda-benda yang dipanaskan. Pada 1845, ia merumuskan
hukum rangkaian listrik yang sekarang digunakan pada rekayasa listrik. Pada 1857 ia
menghitung bahwa sinyal listrik dalam resistansi kawat perjalanan sepanjang kabel pada
kecepatan cahaya. Kirchhoff mengemukakan dua hukum arus kirchhoff. Hukum
Kirchhoff pertama menatakan bahwa jumlah arus yang masuk kedalam suatu sistem
rangkaian listrik akan sama dengan jumlah arus yang keluar dari rangkaian tersebut.
Sedangkan hukum kirchhoff kedua menyatakan bahwa besarnya beda potensial pada
rangkaian tertutup adalah nol.

Sebelum membahas hukum kirchoff ada beberapa istilah yang terkait dengan
diagram rangkaian, yang perlu kita faham, yaitu:
1. Terminal : ujung akhir piranti atau sambungan rangkaian.
2. Rangkaian : beberapa piranti yang dihubungkan pada terminalnya.
3. Simpul (node) : titik sambung antara dua atau lebih piranti.
Catatan : walaupun sebuah simpul diberi pengertian sebagai titik tetapi kawat-kawat
yang terhubung langsung ke titik simpul itu merupakan bagian dari simpul; jadi dalam
hal ini kita mengabaikan resistansi kawat.
4. Simpai (Loop) : rangkaian tertutup yang terbentuk apabila kita berjalan mulai dari
salah satu simpul mengikuti sederetan piranti dengan melewati tiap simpul tidak
dari satu kali dan berakhir pada simpul tempat kita mulai perjalanan.
DASAR TEORI

Hukum tegangan kirchoff (KVL) merupakan hukum kirchoff yang kedua


menyatakan bahwa “setiap saat, jumlah aljabar tegangan dalam satu loop adalah.” Di
sini pun kita harus memperhatikan tanda referensi tegangan dalam menuliskan
persamaan tegangan loop.
Hukum kirchoff tegangan menyatakan bahwa dalam rangkaian loop tertutup,
jumlah aljabar tegangan dalam cabang tertutup hasilnya nol. Istilah lain jumlah drop
tegangan sama dengan tegangan sumber tegangan.
Menggunakan arduino sangatlah membantu dalam membuat suatu prototyping
ataupun untuk melakukan pembuatan proyek. Arduino memberikan I/O sudah fix dan
bisa digunakan dengan mudah. Arduino dapat digabungkan dengan modul elektro yang
lain sehingga proses perakitan jauh lebih efisien. Para desainer hanya tinggal membuat
software untuk mendayagunakan rancangan H/D yang ada. Software jauh lebih mudah
dimodifikasi tanpa harus memindahkan kabel.
Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang
berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchhoff
pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav
Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian
yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 1

Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan


arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut
juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL). Bunyi Hukum
Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik
sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”

Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian
sederhana dibawah ini :
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :

I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6 …(1)

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 2

Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk


menganalisis  tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu
rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan Hukum
Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”

Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2, silakan lihat rumus dan rangkaian
sederhana dibawah ini :

Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :

Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0 …(2)

Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau penjumlahan
tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk satu lintasan
tertutup akan bernilai samadengan nol.

Secara sistematis :
∑ V =0 …(3)
Perhatikan :

1. Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka 1 bertanda
positif (+)
2. Bila arah arus berlawanan dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka l
bertanda negatif (-)
3. Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke kutub
negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+)
4. sedangkan pada saat arah lintasan dari kutub negatif ke kutub positif maka E
bertanda negatif (-).
METODE EKSPERIMEN

Alat dan Bahan :

1. Baseboard
2. Resistor
3. Kabel
4. Multimeter
5. Sumber Tegangan (5 dan 9 V)

Cara Kerja :
Rangkaian Seri

1. Hitung tiga resistor yang akan digunakan. Ketiganya harus memiliki nilai yang
berbeda (minimal 102)
2. Rangkailah resistor menjadi rangkaian seri pada baseboard
3. Ukurlah secara eksperimen tegangan rangkaian seri dari ketiga resistor dengan
menggunakan Osilator
4. Hitung secara teori dan bandingkan dengan hasil pengukuran secara eksperimen

Rangkaian Paralel

1. Hitung tiga resistor yang akan digunakan. Ketiganya harus memiliki nilai yang
berbeda (minimal 102)
2. Rangkailah resistor menjadi rangkaian paralel pada baseboard
3. Ukurlah secara eksperimen rangkaian Paralel dari keempat resistor dengan
menggunakan Osilator
4. Hitung secara teori dan bandingkan dengan hasil pengukuran secara eksperimen

Rangkaian Seri-Paralel

1. Hitung tiga resistor yang akan digunakan. Ketiganya harus memiliki nilai yang
berbeda (minimal 102)
2. Rangkailah resistor menjadi rangkaian seri paralel pada baseboard
3. Ukurlah secara eksperimen rangkaian Seri Paralel dari keempat resistor dengan
menggunakan Osilator

Hitung secara teori dan bandingkan dengan hasil pengukuran secara eksperimen.
SOAL

PRAKTIKUM KIRCHOFF
TUGAS GROUP T1 (NPM Ganjil)
1. RANGKAIAN SERI
Jika R1: berwarna hijau, jingga, merah dan emas :…….. Ω
R2 : berwarna coklat, ungu, jingga dan emas :…….. Ω
R3 : berwarna kuning, abu-abu, biru dan emas:……… Ω
R4 : berwarna putih, abu-abu, hijau dan emas:……… Ω
serta tegangan V = 30 V. Berapa arus dan tegangan yang mengalir di tiap-tiap
resistor jika dirangkai seri! Selesaikan dengan Hukum Kirchoff I dan Hukum
Kirchoff II.

2. RANGKAIAN PARALEL
Jika R1 : berwarna biru, putih, kuning dan emas :………. Ω
R2 : berwarna ungu, coklat, hijau dan emas :………. Ω
R3 : berwarna merah, ungu, jingga dan emas :……….. Ω
serta tegangan V = 35 V. Berapa arus dan tegangan yang mengalir di tiap-tiap
resistor jika dirangkai paralel! Selesaikan dengan Hukum Kirchoff I dan Hukum
Kirchoff II.

3. RANGKAIAN GABUNGAN
Jika R1=300 Ω, R2 = 350 Ω, R3 =400 Ω , R4 = 450 Ω dan R5 = 500 Ω serta
tegangan sumber V = 40 V. Berapa arus dan tegangan yang mengalir di tiap-tiap
resistor jika dirangkai gabungan! Selesaikan dengan Hukum Kirchoff I dan
Hukum Kirchoff II.
PEMBAHASAN

1. Nilai Hambatan Resistor

R 1=53 ×102 =5.300 Ω=5,3 K Ωtoleransi ± 5 %

R 2=17 ×10 3=17.000 Ω=17 K Ω toleransi ±5 %

R 3=48 ×106 =48.000 .000 Ω=48.000 K Ωtoleransi ±5 %

R 4=98 × 105=9.800 .000 Ω=9.800 K Ωtoleransi ±5 %

Rs=R 1+ R 2+ R 3+ R 4

Rs=5,3+ 17+48.000+ 9.800


Rs=57.822,3 K Ω=57.822.300 Ω

Hukum Kirchoff 1

V =I . R
30=I . ( R1+ R 2+ R 3 + R4 )

V 30
I total = = =0,00000052 A
Rs 57.822 .300
Dikarenakan rangkaian seri maka I 1sampai I 4 bernilai sama, sehingga
V 1=I . R1 =0,00000052×5.300=0,0027 V

V 2=I . R2 =0,00000052× 17.000=0,0088 V

V 3=I . R 3=0,00000052× 48.000 .000=24,96V

V 4 =I . R4 =0,00000052× 9.800 .000=5,09 V

Hukum Kirchoff 2

V =30Volt
Rt =R1 + R2 + R3 + R4

¿ 5300+17.000+ 48.000.000+ 9.800.000


¿ 57.822.300 Ω
−V + Σ IR=0
−30+ I × 57.822.300 Ω=0
30
I= =0,00000052 A maka I total=I 1=I 2 =I 3=I 4
57.822.300
−𝑉 + ∑𝐼𝑅 = 0
−30 + (𝐼𝑅1 + 𝐼𝑅2 + 𝐼𝑅3 + 𝐼𝑅4)
−30+¿ ¿
27496,4+88196 +249024000+50842400
−30+ =0
107
299982092
−30+ =0
107
−30+29,9982092=0
−0,0017908=0

2. Rangkaian Paralel

R 1=69 ×10 4=690.000 Ω=690 K Ωtoleransi ±5 %

R 2=71 ×105 =7.100.000 Ω=7100 K Ωtoleransi ±5 %

R 3=27 × 106=27.000 Ω=27 K Ωtoleransi ± 5 %

Hukum Kirchoff 1

1 1 1 1
= + +
Rp R1 R2 R 3

1 1 1 1
= + +
Rp 690 7100 27
1 1.917+186,3+ 48.990
= KΩ
Rp 1.322.730
1 51.093,3
= KΩ
Rp 1.322 .730
1 1.322 .730
= K Ω=25,888 K Ω=25.000 Ω
Rp 51.093,3
Dikarenakan rangkaian adalah parallel, maka V 1 sampai V 3 bernilai sama
V 35
I 1= = =0,00005 A
R 690.000
V 35
I 2= = =0,000004 A
R 7.100 .000
V 35
I 3= = =0,0012 A
R 27.000

Hukum Kirchoff 2

Cara mencari kuat arus listrik pada resistor:

 ∑ ε + ∑ IR=0
−35+ I 1 R1 =0

35
I 1=
R1

35
¿
R1

35
¿
690000

¿ 5,07 ×10−5 A

 ∑ ε + ∑ IR=0
−35+ I 2 R2 =0

35
I 2=
R2

35
¿
7100000

¿ 4,929 ×10−6 A

 ∑ ε + ∑ IR=0
−35+ I 3 R 3=0

35
I 3=
R3

35
¿
27000

¿ 1,296 ×10−3 A
 I total =I 1+ I 2 + I 3

¿ 5,07 ×10−3+ 4,929 ×10−6 +1,296 × 10−3

¿ 1,35099 ×10−3 A
Jika resistor dirangkai secara paralel maka 𝑉𝑡 = 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉3. Maka

untuk mencari kuat arus listrik pada resistor merupakan salah satu dari 𝑉1 =

𝑉2 = 𝑉3


−∑ ε +∑ IR=0

−35+1,35195 ×10−3 × 25888,5216=0


−35+39,9999868=0

−1,32 ×10−5 =0

3. Rangkaian Gabungan
R seri=R 1=300 Ω=0,3 K Ω

R seri2,3=R 2+ R 3=350 Ω+400 Ω=750 Ω=0,75 K Ω

1 1 1 1 1 1 1
R paralel= = + + = + +
Rp R S R 4 R5 750 450 500

1 225+375+337,5 937,5
= Ω= Ω
RP 168.750 168.750

1 168.750
= Ω=180 Ω
RP 937,5

Rtotal =R seri + R paralel =300 Ω+180 Ω=480 Ω

ΣV =0
IR=0
I ( R S + R P )=40

40
I total= =0,0834 A
480
Tegangan R seri dan R paralel
V seri =V 1 =I Rseri =0,0834 ×300=25,02V

V paralel=I R paralel=0,0834 × 180=15,012 V


Dikarenakan rangkaian adalah parallel, maka V 3=V 2,3=V 4 =V 5
V P 15,012
I S= = =0,020016 A
RS 750
V P 15,012
I 4= = =0,03336 A
R4 450
V P 15,012
I 5= = =0,030024 A
R5 500

Dikarenakan rangkaian seri maka I s=I 2=I 3, sehingga


V 2=I S × R 2=0,020016 ×350=7,0056V

V 3=I S × R 3=0,020016 × 400=8,0064 V

 HUKUM KIRCHOFF 2

 𝑅𝑆1 = 𝑅2 + 𝑅3
= 350 + 400
= 750 Ω
 1
𝑅𝑃 1 1 1
= + +
𝑅𝑆1 𝑅4 𝑅5

1
1 1 1
𝑅𝑃 = + +
750 450 500

1 (225×103)+(375×103)+(3375×102)
=
𝑅𝑃 16875×104

1 9375×102
=
𝑅𝑃 16875×104

16875×104
𝑅𝑃 =
9375×102

= 180 Ω
 𝑅𝑆2 = 𝑅1 + 𝑅𝑃
= 300 + 180
= 480 Ω

Jadi 𝑅𝑡 = 480 Ω

Kuat Arus Listrik pada Rangkaian


Gabungan :

− ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
−40 + 𝐼 × 480 = 0

40
𝐼=
480

= 8,3 × 10−2 𝐴

Dikarenakan hasil akhir dari rangkaian seri-paralel adalah rangkaian seri, maka 𝐼𝑅1 = 𝐼𝑃 =
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 :

− ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0

−40 + [(𝐼𝑅1𝑅1) + (𝐼𝑃𝑅𝑃)] = 0

−40 + [(8,3 × 10−2 × 300) + (𝐼𝑃 × 180)] = 0

24,9 + (𝐼𝑃 × 180) = 40

𝐼𝑃 = 40−24,9 = 8,38 × 10−2 𝐴


180

Pada rangkaian parallel 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑉𝑅𝑆 = 𝑉𝑅4 = 𝑉𝑅5 maka untuk mencari kuat
arus di rangkaian parallel dengan

 − ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
−𝑉 + 𝑉𝑅1 + (𝐼𝑅𝑆1𝑅𝑆1) = 0

−40 + (𝐼𝑅1𝑅1) + (𝐼𝑅𝑆1 × 750) = 0

−40 + (8,3 × 10−2 × 300) + (𝐼𝑅𝑆1 × 750) = 0

−40 + 24,9 + (𝐼𝑅𝑆1 × 750) = 0

𝐼𝑅𝑆1 = 40−24,9 = 2,01 × 10−2 𝐴


750

Pada rangkaian 𝑅2 dan 𝑅3 di rangkai secara seri maka 𝐼𝑅𝑆 = 𝐼𝑅2 = 𝐼𝑅2

 − ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
−𝑉 + 𝑉𝑅1 + (𝐼𝑅4𝑅𝑆4) = 0

−40 + (𝐼𝑅1𝑅1) + (𝐼𝑅4 × 450) = 0

−40 + (8,3 × 10−2 × 300) + (𝐼𝑅4 × 450) = 0

−40 + 24,9 + (𝐼𝑅4 × 450) = 0


𝐼𝑅4 = 40−24,9 = 3,35 × 10−2 𝐴
450

 − ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
−𝑉 + 𝑉𝑅1 + (𝐼𝑅5𝑅𝑆5) = 0

−40 + (𝐼𝑅1𝑅1) + (𝐼𝑅5 × 500) = 0

−40 + (8,3 × 10−2 × 300) + (𝐼𝑅4 × 500) = 0

−40 + 24,9 + (𝐼𝑅4 × 500) = 0

𝐼𝑅5 = 40−24,9 = 3,02 × 10−2 𝐴


500
Dikarenakan hasil akhir rangkaian seri-paralel adalah seri maka ∑ 𝜀 + ∑ 𝑉 =
0, dimana ∑ 𝑉 = 𝑉𝑅1 + 𝑉𝑃.

 ∑𝜀+∑𝑉= 0
∑ 𝜀 + 𝑉𝑅1 + 𝑉𝑃 = 0
∑ 𝜀 + (𝐼𝑅1 × 𝑅1) + (𝐼𝑃 × 𝑅2) = 0
−40 + (8,3 × 10−2 × 300) + (8,3 × 10−2 × 180) = 0

−40 + 24,9 + 14,94 = 0

−0,16 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 0
Rangkaian Gabungan
R seri=R 1=300 Ω=0,3 K Ω

R seri2,3=R 2+ R 3=350 Ω+400 Ω=750 Ω=0,75 K Ω

1 1 1 1 1 1 1
R paralel= = + + = + +
Rp R S R 4 R5 750 450 500

1 225+375+337,5 937,5
= Ω= Ω
RP 168.750 168.750

1 168.750
= Ω=180 Ω
RP 937,5

Rtotal =R seri + R paralel =300 Ω+180 Ω=480 Ω

ΣV =0
IR=0
I ( R S + R P )=40

40
I total= =0,0834 A
480
Tegangan R seri dan R paralel
V seri =V 1 =I Rseri =0,0834 ×300=25,02V

V paralel=I R paralel=0,0834 × 180=15,012 V

Dikarenakan rangkaian adalah parallel, maka V 3=V 2,3=V 4 =V 5


V P 15,012
I S= = =0,020016 A
RS 750
V P 15,012
I 4= = =0,03336 A
R4 450
V P 15,012
I 5= = =0,030024 A
R5 500

Dikarenakan rangkaian seri maka I s=I 2=I 3, sehingga


V 2=I S × R 2=0,020016 ×350=7,0056V

V 3=I S × R 3=0,020016 × 400=8,0064 V


KESIMPULAN
Pada praktikum ini telah dipelajari Hukum Kirchoff 1 dan Hukum Kirchoff 2, dari
percobaan terhadap rangkaian listrik seri, parallel, dan gabungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada saat menggunakan rangkaian seri maka kuat arus yang
mengalir melalui masing-masing resistor adalah 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼3 = 𝐼4 dan
tegangan yang mengalir melalui masing-masing resistor adalah 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑉1 + 𝑉2 +
𝑉3 + 𝑉4 .

Dengan hasil yang sama sebagai hasil perhitungan menggunakan Hukum Kirchoff 1
dan 2. Berbeda pada rangkaian parallel jika diterapkan perhitungan yang sama
dengan menggunakan Hukum Kirchoff satu dan dua maka kuat arus yang mengalir
pada setiap resistor adalah 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3, sedangkan tegangan yang mengalir
pada setiap resistor adalah 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉3. Sekalipun penghitungan dilakukan
dalam rangkaian kombinasional, hukum dasar yang sama, hukum Kirchoff satu dan
dua dapat digunakan untuk
mendapatkan hasil yang mendekati nilai dan kalkulasi. Ketelitian pada
percobaan ini sangat dibutuhkan, karena akan berpengaruh dengan hasil yang
akan diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Zahra. (2011). Laporan Hukum Kirchhoff. Retrieved from academia education:
www.academia.edu

[2] Baliyono, P. (2012, Juli 17). Hukum Ohm,Resistor,Hukum Kirchoff 1&2.


Retrieved from Ensiklopedia Umum:
http://priyobaliyono.blogspot.co.id/2012/07/hukum-ohmresistorhukum-kirchoff-1.html

[3] Modul Praktikum Fisika Dasar 2. 2017/2018.Politeknik STTT Bandung.


[4] Cahaya Nurul Yanti, Purba Riyan Yefta, Ayan Rozaq, Endarko. Hukum Ohm
dan Hukum Kirchoff. Institut Teknologi Sepuluh November
[5] Pradana Anggara Nugrah.(2017) Pembuatan Modul Tekni Listrik Sub
Bahasan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff Dengan Bantuan Program Uvewire dan
Implementasinya, Banjarnegara.
[6] Dinata Yuwono Mafta (2017), Arduino Itu Pintar
Diakses pada: 10.32 WIB,
26-01-2020
[7] Sudirham Sudaryanto. (2012), Analisis Rangkaian Listri Jilid - 1
[8] Supatmi Sri. (2011). Rangkaian Resistor, Hukum Ohm, dan Kirchoff
[9] Wahyudi. (2017), Analisis Hasil Belajar Mahasiswa Pada Pokok Bahasan
Hukum Ohm dan Kirchoff dalam Mata Kuliah Elektronika Dasar I
[10] Sadiqin Khairul, Samsuni, Saidah, Ikhwan. (2019), Partisipasi Siswa SMPN 2
dengan Metode Kooperatif pada Materi Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff

Anda mungkin juga menyukai