FISIKA DASAR
HUKUM KIRCHOFF
ABSTRAK
Hukum Kirchoff menggunakan prinsip rangkaian listrik DC. Praktikum ini
dilakukan pada rangkaian seri, paralel, dan gabungan. Hukum kirchoff juga berlaku
dalam kehidupan sehari hari yaitu pada rangkaian lampu. Percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui kebenaran Hukum Kirchhoff itu sendiri. Percobaan ini dilakukan dengan alat
bantu Oscilloscope maupun pengujian melalui aplikasi Matlab di komputer untuk
memverifikasi hasil eksperimen yang dilakukan. Eksperimen ini dilakukan menggunakan
hambatan berupa resistor dan Oscilloscope digunakan untuk mengukur tegangan.
PENDAHULUAN
Sebelum membahas hukum kirchoff ada beberapa istilah yang terkait dengan
diagram rangkaian, yang perlu kita faham, yaitu:
1. Terminal : ujung akhir piranti atau sambungan rangkaian.
2. Rangkaian : beberapa piranti yang dihubungkan pada terminalnya.
3. Simpul (node) : titik sambung antara dua atau lebih piranti.
Catatan : walaupun sebuah simpul diberi pengertian sebagai titik tetapi kawat-kawat
yang terhubung langsung ke titik simpul itu merupakan bagian dari simpul; jadi dalam
hal ini kita mengabaikan resistansi kawat.
4. Simpai (Loop) : rangkaian tertutup yang terbentuk apabila kita berjalan mulai dari
salah satu simpul mengikuti sederetan piranti dengan melewati tiap simpul tidak
dari satu kali dan berakhir pada simpul tempat kita mulai perjalanan.
DASAR TEORI
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian
sederhana dibawah ini :
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2, silakan lihat rumus dan rangkaian
sederhana dibawah ini :
Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau penjumlahan
tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk satu lintasan
tertutup akan bernilai samadengan nol.
Secara sistematis :
∑ V =0 …(3)
Perhatikan :
1. Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka 1 bertanda
positif (+)
2. Bila arah arus berlawanan dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka l
bertanda negatif (-)
3. Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke kutub
negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+)
4. sedangkan pada saat arah lintasan dari kutub negatif ke kutub positif maka E
bertanda negatif (-).
METODE EKSPERIMEN
1. Baseboard
2. Resistor
3. Kabel
4. Multimeter
5. Sumber Tegangan (5 dan 9 V)
Cara Kerja :
Rangkaian Seri
1. Hitung tiga resistor yang akan digunakan. Ketiganya harus memiliki nilai yang
berbeda (minimal 102)
2. Rangkailah resistor menjadi rangkaian seri pada baseboard
3. Ukurlah secara eksperimen tegangan rangkaian seri dari ketiga resistor dengan
menggunakan Osilator
4. Hitung secara teori dan bandingkan dengan hasil pengukuran secara eksperimen
Rangkaian Paralel
1. Hitung tiga resistor yang akan digunakan. Ketiganya harus memiliki nilai yang
berbeda (minimal 102)
2. Rangkailah resistor menjadi rangkaian paralel pada baseboard
3. Ukurlah secara eksperimen rangkaian Paralel dari keempat resistor dengan
menggunakan Osilator
4. Hitung secara teori dan bandingkan dengan hasil pengukuran secara eksperimen
Rangkaian Seri-Paralel
1. Hitung tiga resistor yang akan digunakan. Ketiganya harus memiliki nilai yang
berbeda (minimal 102)
2. Rangkailah resistor menjadi rangkaian seri paralel pada baseboard
3. Ukurlah secara eksperimen rangkaian Seri Paralel dari keempat resistor dengan
menggunakan Osilator
Hitung secara teori dan bandingkan dengan hasil pengukuran secara eksperimen.
SOAL
PRAKTIKUM KIRCHOFF
TUGAS GROUP T1 (NPM Ganjil)
1. RANGKAIAN SERI
Jika R1: berwarna hijau, jingga, merah dan emas :…….. Ω
R2 : berwarna coklat, ungu, jingga dan emas :…….. Ω
R3 : berwarna kuning, abu-abu, biru dan emas:……… Ω
R4 : berwarna putih, abu-abu, hijau dan emas:……… Ω
serta tegangan V = 30 V. Berapa arus dan tegangan yang mengalir di tiap-tiap
resistor jika dirangkai seri! Selesaikan dengan Hukum Kirchoff I dan Hukum
Kirchoff II.
2. RANGKAIAN PARALEL
Jika R1 : berwarna biru, putih, kuning dan emas :………. Ω
R2 : berwarna ungu, coklat, hijau dan emas :………. Ω
R3 : berwarna merah, ungu, jingga dan emas :……….. Ω
serta tegangan V = 35 V. Berapa arus dan tegangan yang mengalir di tiap-tiap
resistor jika dirangkai paralel! Selesaikan dengan Hukum Kirchoff I dan Hukum
Kirchoff II.
3. RANGKAIAN GABUNGAN
Jika R1=300 Ω, R2 = 350 Ω, R3 =400 Ω , R4 = 450 Ω dan R5 = 500 Ω serta
tegangan sumber V = 40 V. Berapa arus dan tegangan yang mengalir di tiap-tiap
resistor jika dirangkai gabungan! Selesaikan dengan Hukum Kirchoff I dan
Hukum Kirchoff II.
PEMBAHASAN
Rs=R 1+ R 2+ R 3+ R 4
Hukum Kirchoff 1
V =I . R
30=I . ( R1+ R 2+ R 3 + R4 )
V 30
I total = = =0,00000052 A
Rs 57.822 .300
Dikarenakan rangkaian seri maka I 1sampai I 4 bernilai sama, sehingga
V 1=I . R1 =0,00000052×5.300=0,0027 V
Hukum Kirchoff 2
V =30Volt
Rt =R1 + R2 + R3 + R4
2. Rangkaian Paralel
Hukum Kirchoff 1
1 1 1 1
= + +
Rp R1 R2 R 3
1 1 1 1
= + +
Rp 690 7100 27
1 1.917+186,3+ 48.990
= KΩ
Rp 1.322.730
1 51.093,3
= KΩ
Rp 1.322 .730
1 1.322 .730
= K Ω=25,888 K Ω=25.000 Ω
Rp 51.093,3
Dikarenakan rangkaian adalah parallel, maka V 1 sampai V 3 bernilai sama
V 35
I 1= = =0,00005 A
R 690.000
V 35
I 2= = =0,000004 A
R 7.100 .000
V 35
I 3= = =0,0012 A
R 27.000
Hukum Kirchoff 2
∑ ε + ∑ IR=0
−35+ I 1 R1 =0
35
I 1=
R1
35
¿
R1
35
¿
690000
¿ 5,07 ×10−5 A
∑ ε + ∑ IR=0
−35+ I 2 R2 =0
35
I 2=
R2
35
¿
7100000
¿ 4,929 ×10−6 A
∑ ε + ∑ IR=0
−35+ I 3 R 3=0
35
I 3=
R3
35
¿
27000
¿ 1,296 ×10−3 A
I total =I 1+ I 2 + I 3
¿ 1,35099 ×10−3 A
Jika resistor dirangkai secara paralel maka 𝑉𝑡 = 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉3. Maka
untuk mencari kuat arus listrik pada resistor merupakan salah satu dari 𝑉1 =
𝑉2 = 𝑉3
•
•
−∑ ε +∑ IR=0
−1,32 ×10−5 =0
3. Rangkaian Gabungan
R seri=R 1=300 Ω=0,3 K Ω
1 1 1 1 1 1 1
R paralel= = + + = + +
Rp R S R 4 R5 750 450 500
1 225+375+337,5 937,5
= Ω= Ω
RP 168.750 168.750
1 168.750
= Ω=180 Ω
RP 937,5
ΣV =0
IR=0
I ( R S + R P )=40
40
I total= =0,0834 A
480
Tegangan R seri dan R paralel
V seri =V 1 =I Rseri =0,0834 ×300=25,02V
HUKUM KIRCHOFF 2
𝑅𝑆1 = 𝑅2 + 𝑅3
= 350 + 400
= 750 Ω
1
𝑅𝑃 1 1 1
= + +
𝑅𝑆1 𝑅4 𝑅5
1
1 1 1
𝑅𝑃 = + +
750 450 500
1 (225×103)+(375×103)+(3375×102)
=
𝑅𝑃 16875×104
1 9375×102
=
𝑅𝑃 16875×104
16875×104
𝑅𝑃 =
9375×102
= 180 Ω
𝑅𝑆2 = 𝑅1 + 𝑅𝑃
= 300 + 180
= 480 Ω
Jadi 𝑅𝑡 = 480 Ω
− ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
−40 + 𝐼 × 480 = 0
40
𝐼=
480
= 8,3 × 10−2 𝐴
Dikarenakan hasil akhir dari rangkaian seri-paralel adalah rangkaian seri, maka 𝐼𝑅1 = 𝐼𝑃 =
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 :
− ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
Pada rangkaian parallel 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑉𝑅𝑆 = 𝑉𝑅4 = 𝑉𝑅5 maka untuk mencari kuat
arus di rangkaian parallel dengan
− ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
−𝑉 + 𝑉𝑅1 + (𝐼𝑅𝑆1𝑅𝑆1) = 0
Pada rangkaian 𝑅2 dan 𝑅3 di rangkai secara seri maka 𝐼𝑅𝑆 = 𝐼𝑅2 = 𝐼𝑅2
− ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
−𝑉 + 𝑉𝑅1 + (𝐼𝑅4𝑅𝑆4) = 0
− ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
−𝑉 + 𝑉𝑅1 + (𝐼𝑅5𝑅𝑆5) = 0
∑𝜀+∑𝑉= 0
∑ 𝜀 + 𝑉𝑅1 + 𝑉𝑃 = 0
∑ 𝜀 + (𝐼𝑅1 × 𝑅1) + (𝐼𝑃 × 𝑅2) = 0
−40 + (8,3 × 10−2 × 300) + (8,3 × 10−2 × 180) = 0
−0,16 𝑉𝑜𝑙𝑡 = 0
Rangkaian Gabungan
R seri=R 1=300 Ω=0,3 K Ω
1 1 1 1 1 1 1
R paralel= = + + = + +
Rp R S R 4 R5 750 450 500
1 225+375+337,5 937,5
= Ω= Ω
RP 168.750 168.750
1 168.750
= Ω=180 Ω
RP 937,5
ΣV =0
IR=0
I ( R S + R P )=40
40
I total= =0,0834 A
480
Tegangan R seri dan R paralel
V seri =V 1 =I Rseri =0,0834 ×300=25,02V
Dengan hasil yang sama sebagai hasil perhitungan menggunakan Hukum Kirchoff 1
dan 2. Berbeda pada rangkaian parallel jika diterapkan perhitungan yang sama
dengan menggunakan Hukum Kirchoff satu dan dua maka kuat arus yang mengalir
pada setiap resistor adalah 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3, sedangkan tegangan yang mengalir
pada setiap resistor adalah 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉3. Sekalipun penghitungan dilakukan
dalam rangkaian kombinasional, hukum dasar yang sama, hukum Kirchoff satu dan
dua dapat digunakan untuk
mendapatkan hasil yang mendekati nilai dan kalkulasi. Ketelitian pada
percobaan ini sangat dibutuhkan, karena akan berpengaruh dengan hasil yang
akan diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Zahra. (2011). Laporan Hukum Kirchhoff. Retrieved from academia education:
www.academia.edu