Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

“MIKROSKOP”
Diajukan sebagai Salah Satu Tugas mata kuliah Teknik Laboratorium

Dosen Pengampu:
Drs. Ading Pramadi, MS
Astri Yuliawati M.Si

Disusun Oleh:
Aisyah Azzahra Abdurrahman (1222060006)

Program Studi Pendidikan Biologi


Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2022
Judul Praktikum: Mikroskop
Tanggal Praktikum: 08 November 2022
Tujuan Praktikum:
 Mengetahui bagian- bagian mikroskop dengan fungsinya
 Mengetahui cara menggunakan mikroskop
 Mengetahui tentang salah satu jenis cacing tanah yang di teliti

A. Hasil Pengamatan
Tabel 1
No Nama Preparat Perbesaran Dokumentasi

1. Pheretima 4 x 10

2.

Pheretima 0,25 x 10

3.

Pheretima 1,25 x 10

ket: Tidak Jelas


4.

Pheretima 0,65 x 10

ket: Tidak jelas

Tabel 2
No Bagian Mikroskop Fungsi Dokumentasi

Lensa ini berfungsi untuk


1. Lensa Okuler memperbesar bayangan
yang dihasilkan oleh lensa
obyektif.

Lensa ini menentukan


2. Lensa Objektif struktur dan bagian renik
yang akan terlihat pada
bayangan akhir.

Meja preparat merupakan


tempat meletakkan objek
3. Meja Preparat (preparat) yang akan dilihat.
Objek diletakkan di meja
dengan dijepit dengan oleh
penjepit.
Diafragma berfungsi
4. Diafragma mengatur banyaknya sinar
yang masuk dengan
mengatur bukaan iris.

Dengan adanya engsel


antara kaki dan lengan,
maka lengan dapat
5. Lengan ditegakkan atau direbahkan.
Lengan dipergunakan juga
untuk memegang mikroskop
pada saat memindah
mikroskop.

6.
Berfungsi untuk mengatur
kedudukan lensa objektif
Pengatur Kasar terhadap objek yang akan
dan Halus dilihat. Pada mikroskop
dengan tabung lurus/tegak,
pengatur kasar dan halus
untuk menaikturunkan
tabung sekaligus lensa
onbjektif.

B. Pembahasan

1. Pheretima
Peran cacing tanah sangat penting dalam dekomposisi bahan organik tanah.
Bersama dengan mikroba tanah lainnya, terutama bakteri, cacing Tanah berperan
dalam siklus biogeokimia. Cacing tanah memakan serasah daun dan bahan tanaman
mati lainnya, demikian materinya terurai dan hancur (Schwert, 1990). Berdasarkan
Parmelee dkk. (1990), cacing tanah juga berperan dalam mengurangi rasio C/N bahan
organik, dan mengubah nitrogen yang tidak tersedia menjadi nitrogen tersedia setelah
dikeluarkan dalam bentuk feses (vermicompost). Ada interaksi antara pemberian
bahan organic dan cacing tanah terhadap status hara tanah, khususnya N dan K, serta
pemberian inokulan cacing tanah juga berpengaruh sangat nyata terhadap
peningkatan tersedia di Ultisols (Anwar, 2007). Di samping itu cacing tanah itu
membaik secara nyata kelimpahan total bakteri dan Rhyzopus di dalam tanah steril
(Anwar, 2013)

Panjang tubuh pheretima berkisar antara 11-15cm, jumlah segmen berkisar antara
68-104 segmen. Tubuh punggung berwarna biru-hitam dan bagian perut berwarna
abu-abu keputihan. Prostemium epilobus bentuk, distribusi ceta perichaetin, bentuk
seta umum, clitelium berbentuk annular, berwarna hitam dan terletak di segmen 11-
14. Yohanes (1998) menyatakan bahwa cacing tanah dari genus Pheretima memiliki
panjang tubuh mulai dari 11,5-14 cm dengan jumlah ruas mulai dari 125-145. Bagian
punggung tubuh berwarna coklat keunguan dan Bagian perut berwarna abu-abu
keputihan. Darmawan (2014) menyatakan bahwa cacing Pheretima memiliki
Prostomione tipe epilobus dengan clitelium berbentuk cincin yang terletak di segmen
14-20 cm (Firmansyah et al., 2017).

2. Mikroskop
Sebuah mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop
punya kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil.
Mikroskop cahaya ini memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler,
dan kondensor. lensa objektif dan lensa mata terletak di kedua ujung tabung
mikroskop. Lensa mata mikroskop bisa lensa tunggal (bermata) atau ganda
(binokular). Di ujung bawah mikroskop ada dudukan lensa objektif yang dapat
dipasang ke tiga lensa atau lebih. Dibawah tabung mikroskop memiliki meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa ketiga adalah kondensor.
Peran kondensor adalah untuk menerangi objek dan lensa mikroskop lainnya (Groth,
2019).

Hal- hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan mikroskop yaitu:

a. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan


b. Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan
tegak, berarti meja dalam keadaan datar. Ini berlaku bagi mikroskop dg.
Tabung tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dg. Tabung miring
c. Preparat basah harus selalu ditutup dengan gelas penutup saat dilihat di bawah
mikroskop
d. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin.
e. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera laporkan
kepada laboran.
f. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
g. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dg. Perbesaran
paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.
C. Daftar Pustaka

Anwar, E.K. 2005. Manfaat cacing tanah Pheretima Hupiensis terhadap kelimpahan
mikroorganisme Tanah. J. Wacana Pert. IV (2): 103-108 Anwar, E.K. 2007. Pengaruh
inokulan cacing tanah dan pemberian bahan organik terhadap kesuburan dan produktivitas
Tanah Ultisol. J. Tanah Trop. 12 (2): 121-130. 2008. Mikroskop dan Penggunaannya. Diambil
pada tanggal 11 November 2022, dari http://hafidhamr.blogsome.com/2008/06/05/macam-
macam-mikroskop/trackback
D. Lampiran
Pertanyaan:
1. Jelaskan keterampilan merawat mikroskop yang baik dan benar di laboratorium !
2. Sebutkan macam – macam mikroskop dan jelaskan secara singkat !
3. Jelaskan bagian optik dan non optik pada mikroskop dan bagaimana cara
mengatasi kerusakannya !
4. Bagaimana cara membersihkan jamur pada lensa mikroskop?

Jawaban:

1) Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap
asam-basa. Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang
dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi
lampu. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel.
Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas
lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut. Bersihkan kotoran, berkas
jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue
atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropil alkohol.
Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain.
Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit
deterjen. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan
xilol (xylene). Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik.
2) Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati,
yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop stereo. Sedangkan berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum
1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan
agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem
lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada
mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang
bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Mikroskop stereo merupakan jenis
mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif
besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya.
Mikroskop elektron memiliki perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron
digunakan sebagai
pengganti cahaya. Mikroskop elektron memiliki dua tipe, yaitu mikroskop
elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM
digunakan untuk mempelajari detail arsitektur permukaan sel (atau struktur
renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM
digunakan untuk mengamati struktur detil sel internal.
3. Bagian optic terdiri dari: Lensa okuler, Lensa Objektif, Kondensor, diafragma,
dan cermin. Sedangkan bagian non- optic teridiri dari: Revolver, tabung
mikroskop, lengan mikroskop, meja preparate, Pengatur kasar dan halus, dan
kaki mikroskop. Cara mengatasinya, yaitu Mikroskop harus disimpan di
tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa. Tempat
penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica
gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak
lembab. Selain itu dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi lampu
untuk mencegah tumbuhnya jamur. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari
logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan menggunakan kain fanel. Untuk
membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut dapat
digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera. Lensa-lensa mikroskop (okuler,
objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan menggunakan tisue lensa yang
diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan lensa menggunakan
sapu tangan atau lap kain.
4. Caranya melepas lensa okuler secara hati- hati kemudian, lensa atas dan
bawah dibersihkan menggunakan cutton bud yang sudah dicelupkan alcohol.
Setelah itu, gosok dengan tissue lensa dan masukkan Kembali lensa ke
mikroskop. Setelah dibersihkan di cek lensanya pakai slide preparate
mikroskop tujuannya untuk melihat apakah lens aitu sudah bersih atau belum.
Jika masih terlihat bitnik bitnik tandanya lensa belum bersih.

Anda mungkin juga menyukai