Anda di halaman 1dari 16

NERACA MOHR

LAPORAN FISIKA

RIJAL AHMAD MUJTAHID


20410017
1T1
Dalam eksperimen Neraca Mohr digunakan untuk menentukan densitas massa jenis zat cair
menggunakan Neraca Mohr dan beberapa beban. Dengan sedikit membahas ulang tentang apa itu
Densitas, Densitas yaitu pengukuran massa tiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis
benda, maka semakin besar pula massa tiap volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis
yang lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah. Ini karena massa jenis berbanding lurus dengan massa dan
berbanding terbalik dengan volume. Pada eksperimen ini akan ditentukan densitas massa jenis zat
cair dari 3 jenis zat cair yang berbeda-beda. Zat cair yang akan dicari densitasnya yaitu air murni,
larutan air garam dan larutan alkohol. Eksperimen ini akan menggunakan prinsip hukum Newton
untuk memperlihatkan bahwa teori pada hukum newton sesuai dengan hasil eksperimen. Teori
ralat ( ralat tunggal ) juga digunakan pada eksperimen ini.
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Neraca Mohr merupakan alat yang diguakan untuk menentukan massa jenis zat cair. Neraca
ini mempunyai lengan-lengan yang tak sama panjangnya yang digunakan untuk mengukur
massa jenis zat cair atau bisa juga disebut densitas massa jenis dengan menggantungkan massa
penunggang sebagai acuan untuk penimbangannya.

Dalam menentukan densitas suatu larutan selama ini telah diperkenalkan beberapa metode,
seperti menggunakan neraca teknis dan aerometer. Namun pada eksperimen kali ini akan
diberikan metode lain untuk menentukan densitas massa suatu larutan dengan menggunakan
prinsip kerja torsi pada gerak melingkar. Gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang
membentuk lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Alat yang akan digunakan
untuk menentukan densitas dalam eksperimen kali ini yaitu neraca Mohr.

TUJUAN EKSPERIMEN
1. Untuk mengenal dan menera neraca Mohr
2. Supaya mampu menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen.
3. Supaya mengerti cara penulisan ilmiah.
4. Dapat menggunakan neraca teknis untuk menentukan densitas massa jenis zat cair.
BAB II
DASAR TEORI
Massa jenis adalah suatu besaran yang menyatakan perbandingan antara massa (g) dengan
volume (ml) ,jadi satuan jenis nya (g/ml) atau (g/cm3). Pengukuran massa setiap satuan volume
benda,Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar massa setiap volumenya.
Densitas massa jenis zat dapat ditentukan menggunakan prinsip kerja mekanika Newton yaitu
dengan menggunakan prinsip kerja torsi (Halliday, 1997). Densitas adalah masa benda tiap volume,
yaitu dengan rumusan

m g
ρ=
( )
v cm3

Neraca Mohr digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair secara cepat. Neraca ini
mempunyai lengan-lengan yang tak sama panjangnya, dengan pertolongan tali kawat halus
termometer dapat digantung pada ujung lengan. Lengan-lengan yang tak sama panjangnya yang
digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair atau bisa juga disebut densitas massa jenis dengan
menggantungkan massa penunggang seperti: m1, m2, m3,m4… sebagai acuan untuk penimbangan
nya. Secara matematis, penentuan massa jenis dengan neraca mohr dapat dirumuskan sebagai
berikut:

Dalam prinsip kerja neraca Mohr juga diterapkan hukum Archimedes. Hukum Archimedes
ditemukan oleh ilmuan Yunani yang bernama Archimedes. Hukum ini menjelaskan hubungan gaya
berat dan gaya ke atas pada suatu benda jika dimasukkan ke dalam air. Akibat adanya gaya angkat ke
atas (gaya apung), benda yang ada didalam zat cair beratnya akan berkurang. Sehingga benda yang
diangkat dalam air akan terasa lebih ringan dibandingankan ketika diangkat di darat.

Bunyi Hukum Archimedes yaitu:


Suatu benda yang dicelupakan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair mengalami gaya ke atas
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut

Dengan demikian, berat benda di air yaitu sebagai berikut.

w’ = w – Fa Keterangan:
w’ : berat semu dalam air (N)
w : berat di udara (N)
Fa : gaya Archimedes (N)

Gaya ke atas yang dialami benda ketika berada di air disebut gaya Archimedes. Adapun besar gaya
Archimedes dirumuskan sebagai berikut.

Fa = ρ . g . V

Keterangan:
ρ : massa jenis zat cair yang didesak benda (kg/m3)
g : percepatan gravitasi (10 m/s2)
BAB III
METODE EKSPERIMEN

ALAT DAN BAHAN

Neraca Mohr terdiri dari :

- Statif dengan sekrup pengatur

- Sekrup pengatur keseimbangan

- Garis-garis/lubsng pembagian skala pada lengan neraca (10 skala)

- Tumpuan

- Skala pembacaan kedudukan


● Bejana zat cair dengan isinya
● Batu timbangan
● Pinggan dari gelas dengan penggantungnya
● Termometer kecil
● 3 buah beban
● Tali penggantung
● Alat tulis

SKEMA PERCOBAAN
(Sumber: https://image.google.com)

CARA KERJA
⮚ Menentukan rapat massa zat cair
● Usahakan agar neraca berdiri tegak (vertikal)
● Gantungkan thermometer pada skala ke-10
● Aturlah agar neraca menjadi seimbang
● Ambil beberapa zat cair, salah satunya adalah air
● Celupkan thermometer ke dalam zat cair, neraca akan tidak seimbang lagi
● Seimbangkan neraca dengan meletakkan beban penunggang pada garis skala
● Catat kedudukan G y pada a n
⮚ Menentukan berat beban (P)
● Celupan diganti dengan pinggan, di atas pinggan diletakkan batu timbangan ( P0)
● Atur neraca agar seimbang lagi
● Beban tambahan (G1) yang memiliki massa terberat diletakkan pada skala ke 1
● Untuk membuat neraca seimbang, tambahkan lagi batu timbangan di atas pinggan
● Catat berat yang dicapai ketika neraca seimbang
● Pindahkan beban tambahan ( G1) pada skala ke 2, kemudian seimbangkan kembali
neracaa dengan menambahkan batu timbangan di atas pinggan
● Lakukan hingga beban tambahan (G1) berada di skala ke 10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN SECARA TEORI


Perhitungan tunggal pada percobaan air murni adalah

( m1 ± Δ m1 ) =( 4,9 ± 0,005 ) gram

( m2 ± Δ m2 ) =( 2,7 ± 0,005 ) gram

( l 1 ± Δl 1 ) =( 8 ±0,05 ) l

( l 2 ± Δl 2 ) =( 4 ± 0,05 ) l
( L ± ∆ L ) =( 10± 0,05 ) l

Perhitungan tunggal diameter gelas beker dan tinggi air dalam gelas beker

( d ± ∆d ) = ( 5 ± 0,005) cm

d
r=
2

( r ± ∆r ) = ( 2,5 ± 0,005) cm

( t ± ∆t ) = ( 0,27 ± 0,005) cm

Perhitungan volume tabung


VOLUME TABUNG

d 2
V=π×( ¿ ×t
2

V = 3,14 × (2,5)2 × 0,27

V = 3,14 × 6,25 × 0,27

V = 5,29875 cm3
Ralat volume tabung

∆V = |∂∂Vr ∆ r|+|∂V∂t ∆ t|
∂ π r2 t ∂ π r2 t
∆V = | ∂r ||
∆r +
∂t
∆t |
∆V = |π ×t × 2× r × Δr|+|π × r 2 × Δt|

=|3,14 × 0,27 ×2 ×2,5 ×0,005|+|3,14 ×2,5 2 × 0,005|

= 0,021195 + 0,098125

= 0,11932 cm3

Angka penting

ΔV
ΑΡ = × 100%
V

0,11932
= × 100%
5,29875

= 2,25185185% ( 3 angka penting )

(V tabung ± ΔV tabung ¿=¿ ( 5,29 ± 0,11 ) cm3

PERHITUNGAN MASSA JENIS AIR SECARA TEORI

Massa jenis (teori)

ρ=
∑ mi li
LV
( m1 l1 ) + ( m2 +l 2)
¿
LV
( 4,9 ×8 )+ ( 2,7 × 4 )
¿
10 ×5,29
50
¿
52,9
¿ 0,9451795 gr /c m3

Ralat massa jenis (teori)

∂ρ ∂ρ ∂ρ ∂ρ
∆ ρ=
| ∂ mi || ||
∆ mi +
∂l i
∆ li +
∂L ||
∆L +
∂V
∆V |
mi li ml ml ml
¿| || || || |

LV
∂ mi
∆ mi +
∂ i i
LV
∂ li
∆ li +
∂ i i
LV
∂L
∆L+
∂ i i
LV
∂V
∆V

li m ml ml
|
¿
LV || || ||
∆ mi + i ∆ l i + 2i i ∆ L + i i2 ∆ V
LV LV LV |
¿ |10×85,29 0,005|+|10 ×5,29
4,9
0,05 +
8 × 4,9
||
1 0 × 5,29
0,05 +
2
8 × 4,9
| |10 ×5,2 9 0,11| 2

¿ 0,000756+0,004631+0,003705+ 0,0815122
= 0,0906042 gr /c m3

|10×45,29 0,005|+|10 ×5,29


¿
2,7
0,05|+
|1 04 ××2,75,29 0,05|+|104×5,2
2
×2,7
9
0,11
| 2

¿ 0,000378+0,002551+0,0010207+ 0,0224574

= 0,0264071 gr /c m3
∆ρ ¿ 0,0906042+0,0264071
∆ρ ¿ 0,1170113 gr /c m3

Penulisan angka penting

Δρ
AP = × 100%
ρ
0 ,1170113
= × 100%
0,9451795
= 12,3797966 % ( 2 angka pening )

( ρ ± ∆ ρ ) = ( 0,9 ± 0,1 ) gr /c m3
PERHITUNGAN SECARA EKSPERIMEN

Pengukuran tunggal massa gelas beker kosong dan massa gelas beker dengan air pipetan

( mbeker ±mbeker )= ( 63,02± 0,005 ) gram

( mbeker+ air ± mbeker+air )=( 65,5 ± 0,005 ) gram

Nilai ( m± ∆ m) =( mbeker+air ±mbeker+ air ) −( mbeker ± mbeker )

¿ ( 65,5 ± 0,005 )−( 63,02 ±0,005 )

¿ ( 2,48 ± 0,01 ) gr /cm3

Perhitungan tunggal pengukuran diameter gelas beker dan tinggi air dalam gelas beker

( d ± ∆d ) = ( 5 ± 0,005) cm

d
r=
2

( r ± ∆r ) = ( 2,5 ± 0,005) cm

( t ± ∆t ) = ( 0,27 ± 0,005) cm

Perhitungan volume tabung

Volume tabung

d 2
V=π×( ¿ ×t
2

V = 3,14 × (2,5)2 × 0,27

V = 3,14 × 6,25 × 0,27


V = 5,29875 cm3

Ralat volume tabung

∆V = |∂∂Vr ∆ r|+|∂V∂t ∆ t|
∂ π r2 t ∂ π r2 t
∆V = | ∂r ||
∆r +
∂t
∆t |
∆V = |π ×t × 2× r × Δr|+|π × r 2 × Δt|

=|3,14 × 0,27 ×2 ×2,5 ×0,005|+|3,14 ×2,5 2 × 0,005|

= 0,021195 + 0,098125

= 0,11932 cm3

Angka penting

ΔV
AP = × 100%
V

0,11932
= × 100%
5,29875

= 2,25185185% ( 3 angka penting )

( V tabung ± ΔV tabung )=¿ ( 5,29 ± 0,11 ) cm3

Perhitungan massa jenis air secara eksperimen

Massa jenis air (eksperimen)

m
ρ=
V
2,48
¿
5,29
ρ=0,4688 gr /c m 3

Ralat massa jenis air secara eksperimen

∆ ρ= |∂∂mρ ∆ m|+|∂∂Vρ ∆ V|
m m
¿| || |
V
∂m

∆m +

∂V
V
∆V

¿|V1 ∆ m|+|Vm ∆ V|
2

1 2,48
¿| 0,01|+
5,29 | 5,29
0,11
2 |
¿ 0,0018903+0,009748
¿ 0,0116386928 gr /c m3

Penulisan angka penting

Δρ
AP = × 100%
ρ
0,0116386928
= × 100%
0,4688
= 2,482656 % ( 3 angka pening )

( ρ ± ∆ ρ ) = ( 0,46 ± 0,01 ) gr /c m 3 Massa Jenis Air secara Eksperimen


KESIMPULAN
Perhitungan secara teori

Ralat Volume Tabung

(V tabung ± ΔV tabung ¿=¿ ( 5,29 ± 0,11 ) cm3

Ralat Massa Jenis Air

( ρ ± ∆ ρ ) = ( 0,9 ± 0,1 ) gr /c m3

Perhitungan secara eksperimen

Ralat Volume Tabung

( V tabung ± ΔV tabung )=¿ ( 5,29 ± 0,11 ) cm3


Ralat Massa Jenis Air

( ρ ± ∆ ρ ) = ( 0,46 ± 0,01 ) gr /c m 3

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/370781169/Neraca-Mohr

https://www.gurupendidikan.co.id/hukum-archimedes/

Anda mungkin juga menyukai