Anda di halaman 1dari 33

BEBERAPA CONTOH

PENGENDALIAN POLUTAN
POLUTAN GAS
Absorpsi
Prinsip : perpindahan polutan yang ada dalam fase gas ke fase cairan
Proses perpindahan di mana gas terlarut dalam cairan
Pelarutan mungkin disertai dengan reaksi kimia atau tidak
Perpindahan massa adalah proses difusi di mana polutan gas bergerak
darikonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
Penyusutan polutan gas melalui tiga tahap :
1. Difusi polutan ke ke permukaan cairan
2. Perpindahan sepanjang interfase gas/cairan
3. Difusi gas terlarut dari interfase ke cairan
Spray Chamber : tetesan cairan digunakan untuk menyerap gas
Tower : lapisan tipis cairan digunakan sebagai medium penyerap
Kelarutan polutan ke dalam cairan harus tinggi
Scrubber : penyerap yang relatif tidak efisien tetapi punya keuntungan
untuk menyusutkan partikulat secara bersamaan
Tower : efisien untuk menyerap tetapi akan tersumbat jika ada partikulat
Adsorpsi
Proses perpindahan massa
Gas terikat dalam padatan
Gas/adsorbat masuk ke dalam pori padatan/adsorbent (kimia/fisik)
Ikatan kimia : gaya elektrostatik polutan memegang peranan penting
Ikatan kimia : dengan reaksi kimia pada permukaan
Adsorbent ditempatkan pada bejana tekan dengan unggun tetap
Karbon aktif : dari tempurung kelapa atau batubara
Molecular sieve : dari dehidrasi zeolith
Silica gel : Na Silikat + asam sulfat
Activated alumina : hidrasi oksida alumina
Properti : A >> tetapi m <<
Kerusakan adosrbent :
Karbon aktif : 1500C
Molecular sieve : 6000C
Silica gel : 4000C
Activated alumina : 5000C
Hubungan antara jumlah polutan teradsorpsi dan tekanan
kesetimbangan pada suhu konstan disebut adsorption isotherm
(Langmuir)
a Cg *
W
1 b Cg *
W : banyaknya gas/massa adsorbent, kg/kg
A,b : konstanta (eksperiment)
Cg* : konsentrasi kesetimbangan polutan gas, g/m3

Cg * 1 b *
Cg
W a a

Waktu breakthrough
tb = (Zt )/vf dan vf = [Qg (1+bCg*)]/(a s g Ac)
Zt : tinggi bed, m
: lebar zone adsorpsi, m
vf : kecepatan pada zona adsorpsi, m/detik
s g : densitas padatan dan gas, kg/m3
Ac : luas penampang lintang, m2
Contoh soal :
Tentukan waktu breakthrough untuk unggun
adsorpsi dengan tebal 0,50 m dan penampang
lintang 10 m2. Parameter operasi untuk unggun :
Laju alir gas : 1,3 kg/detik udara
Suhu gas : 250C
Tekanan gas : 101,325 kPA
Densitas unggun packing : 4250 kg/m3
Konsentrasi polutan masuk : 0,0020 kg/m3
Parameter Langmuir : a = 18, b = 124
Lebar zona adsorpsi : 0,03 m
Penyelesaian :
g : 1,184 kg/m3 (interpolasi)
Vf : [1,3 kg/det {1+124(0,0020 kg/m2)}]
(18)(420 kg/m3)(1,184 kg/m3)(10 m2)
: 1,8.10-5 m/det
tb : (0,5 m 0,03 m)/(1,8.10-5 m/det)
: 2,6.104 det = 7,2 jam
Pembakaran
Jika kontaminan dalam aliran gas dapat
dioksidasi menjadi gas inert
Polutan : karbon monoksida dan
hidrokarbon
Flue Gas Desulfurization
Non Regenerative : reagen yang digunakan
dibuang
Regenerative : reagen yang digunakan
diregenerasi
Non regenerative : lebih dominan
SO2 + CaCO3 CaSO3 + CO2
SO2 + Ca(OH)2 CaSO3 + H2O
CaSO3 + O2 CaSO4
Based :
Lime : CaO
Kaustik soda : NaOH
Soda abu : Na2CO3
Amina : NH3
Polutan Partikulat
Cyclone
Untuk partikel > 10 m
Efisiensi pengumpulan untuk berbagai partikel
0,5
9 B H
2
d 0,5

p Qg
d0,5 = diameter cut, ukuran partikel dengan efisiensi
pengumpulan 50 %
= viskositas dinamis gas, Pa.s
B = lebar bukaan, m
H = tinggi bukaan, m
p = densitas partikel, kg/m3.det
Qs = laju alir gas, m3/det
= jumlah efektif putaran = (/H)(2L1 + L2)
L1 & L2 = panjang silinder dan kerucut
Contoh soal :
Tentukan efisiensi standart siklon yang
mempunyai karakteristik berikut untuk diameter
partikel 10 m dan densitas 800 kg/m3.
Diameter siklon : 0,50 m
Laju alir gas : 4,0 m3/det
Suhu gas : 250C
Penyelesaian :
B = 0,25 (0,50) = 0,13 m
H = 0,50 (0,50) = 0,25 m
L1 = L2 = 2,00 (0,50) = 1,0 m
Jumlah putaran i :
= (/H)(2L1 + L2) = (/0,25)[2(0,1)+1] = 37,7
Viskositas dinamis : 18,5 .Pa.s
Diameter cut :
0,5
9 (18,5 x 10 Pa.s)(0,13 m) (0,25 m)
-6 2

3 3
(800 kg/m )(4,0 m /det)(37,7 )

= 2,41.10-6 = 2,41 m
Rasio ukuran partikel :
d/d0,5 = 10 m/2,41m = 4,15
Dari Figure 6.32 Efisiensi pengumpulan
: 95 %
Filter
Untuk ukuran partikel : < 5 m
Jenis : deep bed filter dan bag filter
Liquid Scrubbing
Pengumpulan material untuk yang basah, korosif atau
sangat panas, filter mungkin tak dapat bekerja
Contoh : talc dust, phosphoric acid dust, foundry cupola
dust, dan open heart steel furnace fumes.
Liquid scrubber bervariasi kompleksitasnya.
Spray chamber : digunakan untuk partikel relatif kasar
Untuk efisiensi penyusutan partikel yang tinggi,
kombinasi ventury scubber diikuti dengan siklon
Prinsip : beda kec. antara tetesan pengumpulan cairan
dan polutan partikulat membiarkan partikel masuk ke
dalam tetesan. Karena kombinasi partikel-tetesan masih
dalam suspensi dalam aliran gas, suatu alat pengumpul
inertial diletakkan di bawah di bawah aliran untuk
menyusutkan. Disebabkan oleh peningkatan ukuran
tetesan partikel, efisiensi pengumpulan alat inertial lebih
tinggi dibandingkan dengan partikel tanpa tetasan.
Persamaan efisiensi pengumpulan (Johnstone,
Filed, and Tassler).
= 1 exp (-R )
= efisiensi
exp = ekspoensial basis e
= koefisien korelasi, m3 gas/m3 cairan
R = laju alir cairan, m3/m3 gas
= inertial impaction parameter
terkait dengan ukuran partikel dan tetesan
= [C p vg (dp)2]/[18 dd ]
C = faktor koreksi Cunningham
p = densitas partikel, kg/m3
vg = kec gas pada leher, m/det
dp = diameter partikel, m
dd = diamater tetesan, m
= viskositas dinamis, Pa.s
Partikel yang kecil tidak bisa mengabaikan pers
pengendapan Stoke.
Faktor Cunningham dapat dihitung :
C = 1 + (6,21.10-4 T)/(dp)
T = suhu mutlak, K
dp = diamater partikel, m
Contoh soal :
Diberikan deskripsi scrubber di bawah ini, tulislah
pernyataan untuk efisiensi pengumpulan sebagai fungsi
ukuran partikel. Anggaplah partikel adalah abu terbang/fly
ash dengan densitas 700 kg/m3 dan ukuran diameter
minimum 10 m.
Karakteristik ventury :
Throat area : 1,00 m2
Gas flow rate : 94,40 m3/det
Gas temperature : 1500C
Liquid flow rate : 0,13 m3/det
Coefficient K = 200
Droplet diameter : 100 m
Penyelesaian :
Menghitung faktor Cunningham
C = 1 + [6,21.10-4 (423 K)]/(10 m) = 1 + 0,0263
Terlihat bahwa dp sangat kecil untuk partikel > 10
m sehingga : C 1
Kecepatan gas pada throat
vg = Qg/Ai = (94,40 m3/det)/1,00 m2 = 94,40 m/det
Viskositas dinamik gas : 25,2 Pa.det
= [(1)(700 kg/m3)(94,40 m3/det)(1.10-12
m2/m2)(dp)2]/[(18)(100.10-6 m)(25,2.10-6 Pa.det)]
= (1,46)(dp)2
R = 0,13/94,40
= 1 exp [-(200)(1,38.10-3)(1,21)dp]
= 1 exp [-0,33dp]
Electrostatic Precipitation (ESP)
Efisiensin tinggi
Pengumpulan partikel kering dari gas panas
Konstruksi : plate dan wires
Arus searah antara plat dan wires : 30-75 kV
Hasilnya :
pembentukan ruang ion antara wires dan plate, partikel
yang ada dalam aliran gas melewati antara wires and
plate, ion menangkap partikel dan bermuatan negatif
Partikel berpindah menuju muatan positif yang ada di
plate
Plate akan menangkap partikel dan secara periodik akan
mengirimkan partikel jatuh ke Hopper.
Kecepatan gas : < 1,5 m/detik untuk perpindahan partikel
sehingga terminal velocity settling dari lembaran cukup
untuk membawa partikel ke hopper sebelum ke luar
precipitator
Efisiensi ESP (Deutsch)
= 1 exp (- Aw/Qg)
A = area pengumpulan plate, m2
w = kecepatan berpindah/migrasi partikel, m/detik
Qg = laju alir gas, m3/detik
Kecepatan migrasi partikel fungsi gaya
elektrostatik
w = q Ep C / 6 r
q = muatan, coulomb (C)
Ep = intensitas lapangan pengumpulan, volt/m
r = radius partikel, m
= viskositas dinamis, Pa. det
C = faktor koreksi Cunningham
Contoh soal :
Tentukan efisiensi pengumpulan ESP
dideskripsikan di bawah ini : untuk diameter
partikel 154 m dengan kecepatan luncur 0,184
m/detik. Apa efek penurunan jarak plate menjadi
0,5 kalinya nilai yang ada dan dua kali jumlah
plate ?
ESP spesifikasi
Height : 7,32 m
Length : 6,10 m
Number of passage : 5
Plate spacing : 0,28 m
Gas flow rate : 19,73 m3/det
Penyelesaian :
Menghitung area plate : Untuk single plate
A = 7,32 x 6,10 = 44,65 m2
Ada 8 buah permukaan pengumpulan (dua untuk tiap plate, 4 plate
membentuk 5 passage)
A = 44,65 m2 x 8 = 357,2 m2
Efisiensi :
= 1 exp [- (357,2 x 0,184)/19,73] = 0,964 = 96,4 %
Efek penurunan jarak plate :
Jarak akan mempengaruhi intensitas field collection : w = K Ep
Ep diukur dalam Volt/m, jika jarak dikurangi, intensitas field
collection menjadi :
w = K Ep (0,28/0,14) = 2 K Ep
w akan meningkat 2 kali lipat. Untuk menjaga laju gas yang sama,
jumlah plate maka luas permukaan (A) juga 2 kali lipat.
Efisiensi menjadi :
= 1 exp [- (714,4 x 0,368)/19,73] = 0,999998 atau 1
Sehingga efisiensi meningkat menjadi 100 %
Jarak plate mungkin tidak layak karena akan menimbulkan
masalah pengapian yang berlebih
TUGAS
1. Coal with the analysis in % weight (C : 78 %, O : 7 %, H : 3 %, S : 1
%, ash : 6 % and H2O : 5 %) is to be burnt 20 % excess air in a
boiler. The ash contain calcium (0.15 % of the coal) and sodium
(0.18 % of the coal). Assume that the calcium reacts to calcium
sulfate CaSO4 and sodium to sodium sulfate Na2SO4. Assume all
the remaining sulfur reacts to SO2. Regulations on the flue gas are
to be based on a dry gas (free of water vapour) at 00C and 1 atm.
a. What proportion of the sulfur in the coal is trapped in the ash and
what proportion is oxidized to SO2?.
b. What is the mass of the ash after combustion as a result of sulfate
formation ?
c. Calculate the flow rate of the flue gases per kilogram of fuel for 20
% excess air on a dry basis, negelcting any ash carried from the
boiler. Assume the kilogram molar mass occupies 22.4 m3 at
standart condition.
d. Calculate the composition of the flue gas !
2. Pengoperasian PLTU Rembang, menggunakan batubara 400 ton/jam
sedangkan high speed diesel (HSD) 100 ton/hari, Kadar belerang yang
ada dalam batubara : 0,33 %, kadar nitrogen : 1,1 %, dan kadar abunya
: 5 %. Sedangkan kualitas HSD mengandung kadar belerang : 0,5 %,
kadar abu : 0,1 %.
Baku mutu emisi gas buang/ Sumber Tidak Bergerak Kep. Gubernur Jawa
Tengah No. 10/2000 : SO2: 750 mgr/m3, NO2 : 850 mgr/m3, Abu : 150
mgr/m3
Baku mutu ambien Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 8
Tahun 2001
SO2 : 632 gr/m3 NO2: 316 gr/m3 Abu : 230 gr/m3
Data teknis yang ada :
Debit aliran gas sebesar 4.000.000 m3/jam.
Diameter cerobong : 2 m Kecepatan ke luar : 5,0 m/detik
Suhu : 3150C Tekanan atmosfir : 95,0 kPa
Suhu atmosfir : 35,00C Stabilitas atmosfir : tipe B
Pertanyaan :
Apakah emisi dari PLTU Rembang memenuhi syarat peraturan yang
ada.
Tentukan tinggi minimal cerobong agar memenuhi baku mutu ambien
yang ada.
Gunakan asumsi-asumsi jika diperlukan untuk menyelesaikan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai