Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK REAKSI KIMIA III

Pabrik Melamin dari Urea dengan Proses BASF

Oleh :

1. Nur Ismi Nilasari 17031010004


2. Vara Fauziyah S. 17031010018
3. Mayo Alsufi 17031010032
4. Dhimas Rizky 17031010038

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2020
Pabrik Melamin dari Urea dengan Proses BASF

1. Secara Umum
Melamin merupakan polimer termoplas yang dapat diperoleh melalui
polimerisasi fenol- atau melamin- formaldehida. Fenol dan melamin merupakan
senyawa yang berbeda struktur, tetapi memperlihatkan beberapa kesamaan pada sifat
kimiawinya yaitu berkaitan dalam hal bereaksi dengan formaldehida baik dalam hal
pemrosesan maupun aplikasi polimer-polimer yang terbentuk. Formaldehida
merupakan pengawet yang berisfat karesgenik, akan tetapi sifat toxic tersebut akan
hilang karena telah menjadi satu senyawa, yaitu melamin. Melamin merupakan
senyawa berwarna, termasuk dalam kelompok senyawa heterosiklik-basa kuat yang
memiliki molekul C3H6N6 dengan nama IUPAC 1,3,5-triazine-2,4,6-triamine,
diperoleh dari sintesis sianamida. Melamin banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam
industri sintatesis resin. Melamin dapat berkondensasi dengan formaldehida membentuk
polimer termoplas dengan berat molekul tinggi. Melamin bereaksi dengan formaldehida
dalam suasana basa, membentuk melamin metilol, selantjutnya dengan pemanasan
dihasilkan resin melamin-formaldehida.
Proses BASF adalah proses satu stage, tekanan rendah, dengan katalis proses
fase uap. Lelehan Urea adalah umpan pada reaktor fluidizing bed pada suhu 395-
400oC dan tekanan atmosferik. Katalis yang digunakan adalah alumina dengan
fluidizing gas berupa amoniak dan karbondioksida. Suhu reaktor dijaga dengan
mensirkulasi lelehan garam dengan menggunakan koil pemanas. Produk yang keluar
dari reactor berupa gas terdiri dari campuran melamin, urea yang tidak bereaksi,
biuret, amoniak dan karbondioksida. Katalis yang terbawa aliran gas ditahan pada
siklon separator dalam reaktor. Campuran gas tersebut didinginkan dalam cooler
sampai temperatur dew point campuran gas produk. Campuran gas kemudian masuk
desublimer lalu bercampur dengan off gas yang telah direcycle pada temperatur
140oC hingga berbentuk Kristal melamin. Lebih dari 98% melamin dapat
mengkristal. Kristal melamin yang dihasilkan dipisahkan dari campuran gas dengan
menggunakan siklon. Gas recycle dari siklon dialirkan ke scrubber atau washing tower
untuk mengambil urea yang tidak beraksi, dan gas digunakan sebagai fluidizing gas pada
reaktor dan media pendingin pada desublimer. Proses ini dapat menghasilkan melamin
dengan kemurniaan 99,9%.
Menggunakan proses BASF (Badische Anilin and Soda Fabric) dikarenakan
beberapa alasan dan keunggulan dibandingkan dengan metode lain,yakni :
1. Proses BASF berjalan pada tekanan rendah, dibandingkan dengan prsoes tekanan
tinggi. Proses BASF dengan tekanan rendah ini lebih aman dan lebih mudah dalam
pengontrolan.
2. Kemurnian yang dihasilkan pada psoses BASF ini adalah 99,9%. Dibandingkan
dengan proses tekanan rendah lainnya yang hanya menghasilkan kemurnian produk
99,3% sampai 99,8%.

2. Reaksi
Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut :
1. Dekomposisi urea menjadi isocyanic acid dan amoniac
6(NH2)2CO(g) 6 NH = C = O(g) + 6 NH3(g) ΔH = 984 kJ/mol
2. Isocyanic acid berubah menjadi melamin dan karbondioksida
6 NH = C = O(g) C3N3(NH2)3(g) + 3 CO2(g) ΔH =-355 kJ/mol
6 (NH2)2CO(g) C3N3(NH2)3(g) + 6 NH3(g) + 3 CO2(g) ΔH = 629 kJ/mol
Jadi reaksi totalnya adalah endotermis dengan ΔH = 629 kJ/mol, reaksi tersebut
berlangsung pada fasa gas dengan bantuan katalis berbahan padat. Konversi reaksi
yang terjadi adalah sebesar 95%.

3. Kondisi Operasi
Proses pembuatan melamin dengan bahan baku urea dijalankan pada kondisi :
1. Reaktor : fluidized bed reactor
2. Suhu : 395oC
3. Tekanan : 3 atm
4. Katalis
Untuk pabrik Melamin dengan proses BASF dengan T = 395oC didapat data :
Residence time = 180 detik
Konversi urea = 95%

4. Konstanta reaksi kimia


Reaksi :
6 (NH2)2CO(g)  C3N3(NH2)3 (g) + 6 NH3(g) + 3 CO2(g)
10−6
ε A= =0,6
6
Menentukan konstanta reaksi kimia (k) :
5. Merancang Reaktor Fluidized Bed

Aliran Fluidizing Gas


 Densitas gas
Basis : 1 mol gas pada T : 395 0C dan P : 3 atm
nRT 1 x 0,082 x 668
V= = =18,26 liter
P 3
gr
BM NH 3=17,031
mol
gr
17,031
mol gr 0,932kg
ρ NH 3= =0,932 =
Liter liter m3
18,26
mol
gr
BM CO 2=44,01
mol
gr
44,01
mol gr 2,41 kg
ρ CO 2= =2,41 =
Liter liter m3
18,26
mol
Berdasarkan Neraca Massa campuran gas terdiri dari NH3 44% dan CO2 56%
Sehhingga :
ρ Campuran=X NH 3 x ρNH 3+ X CO 2 x ρCO 2
ρCampuran=1,765 x 10−3 gr /c m 3
10−4 gr
μ Campuran=2,55 x
cm s
kg
Q=2966,56
jam
Data Katalis Alumina :
a. Bentuk bola
gr
b. Densitas Padatan : 4,13
c m3
c. Diameter Partikel : 275 mikron :2,75 x 10−2 cm
d. Porositas : 0,45
Langkah Perancangan :
a. Menentukan Tipe reactor
a. Profil temperatur dalam reaktor seragam, pengoperasiannya juga
mudah karena unggun terfluidisasi menyebabkan proses lebih stabil.
b. Penanganan dan transportasi produk lebih mudah dilaksanakan
c. Tingginya koefisien perpindahan panas antara unggun dengan
permukaan pemanas/pendingin yang terdapat di dalamnya
b. Menentukan Dimensi Reaktor
a. Menentukan Kecepatan Minimum Fluidisasi Umf
0,5
dp Umf ρg d p 3 ρg ( ρs−ρg ) g
μ
(
[ ) 2
= 33,7 +0,0408 x
μ2 ] −33,7

Umf =7,12cm
b. Kecepatan Terminal
2 1
4 x ( ρs−ρg ) x g2
Ut= [ 225 xρgxμ ] 3
x dp

Ut=238,01cm/ s
c. Diameter Zona Reaksi
Ut 238,01
= =33,428
Umf 7,12
cm cm m
Uo=10 x Umf =10 x 7,12 =71,2 =0,712
s s s
Diameter partikel < 0,8 mm maka harga Uo yang diijinkan 0,1 – 5 m/s
kg
2996,56
M jam m3
Volume gas total :V = = =1702,38
ρ kg jam
1,76 3
m
m 3 1 jam m3
V =1702,38 x =0,473
jam 3600 s s
m3
0,473
Q s
A= = =0,664 m 2
Uo m
0,712
s
0,5
4 xA
Dt= [ ]
π
=0,92 m

d. Menghitung Transport Disengaging Heigth (TDH)


Menurut buku kunii, 1977 TDH/Dt =2
TDH =2 x 0,92 m=1,84 m

e. Menghitung Tinggi Head bagian Bawah (Lh)


Dipilih elliptical dished head, sehingga :
1 1
Lh= x dt = x 0,92=0,23 m
4 4
f. Menghitung Tinngi Zona Reaksi

Ub=Uo−Umf + Ubr
Ubr=0,711 x ( gxdb )0,5
dbmx
=180
dp
−2
dbmax=180 x 2,75 x 10 =4,95 cm
Ubr=0,711 x ( 980 x 4,95 )0,5 =49,52 cm/s
cm
1. Ub=71,2−7,12+ 49,5=113,603 s
Uo−Umf 71,2−7,12
2. δ = Ub = 113,603 =0,56

( 1−εmf )( 1−δ ) x 0,015 ( 1−0,65 )( 1−0,56 ) x 0,015


3. γb= =
δ 0,56
γb=0,004
Umf
3.
ϵ mf
4. γc =( 1−εmf ) .[ Umf
+α]
Ubr−
ϵ mf
α =0,25−1,0 diambil α =0,25
γc =( 1−0,65 ) x ¿ = 0,264

( 1−εmf ) (1−δ )
5. γe = − ( γc +γb )
δ
( 1−0,65 ) (1−0,56 )
γe = −( 0,364 +0 )=0,015
0,56
1 1
Umf
( )
6. Kbc=4,5 . db +5,85
ϑ 2 −g 4
5
db 4
( )
1 1

ϑ=0,204 cm2 /s Kbc=4,5 x ( 7,12


4,95 )
+5,85
(
0,204 −980

4,95
2

5
4
4

)
=8,475

( εmf . ϑ .Ub )
7. Kce=6,78 . [ db3 ] 1 /2

( 0,65 x 0,204 x 113,603 ) 12


Kce=6,78 x
[ 4,95
3
=2,36
]
C AO 1−X A
(
CA ¿ 1+ εA X
A
)
C AO 1
=
CA C AO 1−X A
(
1+ εA X A )
1
C AO ln
ln = C AO 1− X A
CA (
1+ εA X A )
Maka :
1 Lf

[ ]
0 x 0,016 x
C AO 1 1,136
8,475+
ln
CA
= 0,264 x 0,016+
1
1 1
+
2,39 0,015 x 0,016

¿=4,13 m
Menghitung tinggi reactor (L)
L=TDH + Lh+ Lf
L=1,840+ 0,23+4,13
L=6,199 m

Diambil factor keamanan 10%, maka :


L=1,1 x 6,199
L=6,8189 m

Menghitung diameter freeboard (Df)


Untuk menghindari terjadinya entrainment atau aliran partikel padat pada
freeboard, maka kecepatan gas pada freeboard (Uc) << Ut.
Asumsi : Uc = 30 cm/s
Persamaan yang digunakan:
4 . Af
Df = [ ]π
1 /2

Q
Af =
U
Af =1,576 m2
4 .1,576
Df = [ 3,14 ] 1/ 2

Df =1,42 m

Menghitung Kebutuhan Katalis


W =At X Lm x ( 1−εm ) x ρs
1
At= . π . Dt 2
4
Lf (1−εm) ρm
= =
Lm (1−ϵf ) ρf

(1−εm) ρm
1−δ= =
(1−ϵf ) ρf
Lmf Lm.(1−εm)
Lf = =
(1−δ) (1−δ) .(1−εmf )
Lm x (1−0,45)
4,13=
(1−0,56).(1−0,65)
Lm=115,6 cm=1,156 m
1
W = x π x ( 2,508 )2 x 1,156 x ( 1−0,45 ) x 413
4
W =174,45 kg
Kebutuhan Katalis adalah 174,45 kg

Anda mungkin juga menyukai