Anda di halaman 1dari 8

I.

Judul Percobaan : TERMOKIMIA


II. Tanggal Percobaan : 04 03 2024
III. Tujuan Percobaan : menentukan kalor pembakaran naftalena dan batu bara
dengan parr adiabatik kalorimeter bom
IV. Dasar Teori
Kalorimeter bom bekerja secara adiabatik dan isokhorik. Kalor yang dilepaskan pada
proses pembakaran di dalam kalorimeter bom akan menaikkan suhu kalorimeter dan
dapat dijadikan sebagai dasar penentuan kalor pembakaran. Perubahan energi dalam
dapat dihitung dengan mengukur kenaikan suhu dan kapasitas kalor yang ditentukan
dari pembakaran sejumlah zat yang telah diketahui kalor pembakarannya. Perubahan
energi dalam dapat dihitung dengan hukum Hess:
∆Uk = ∆UT + C (T'-T)
Hasil pengukuran dapat juga dinyatakan sebagai perubahan entalpi, ∆HT.
∆HT = ∆UT + ∆(nRT)
Pada kalorimeter bom, perubahan temperature (ΔT), berbanding lurus dengan kalor
reaksi (qv), sehingga perubahan energy dalam (ΔU) dapat diukur juga.
qv = CvΔT
ΔU = CvΔT
Cv : kapasitas kalor
Pada penentuan ini, perlu dilakukan ada faktor koreksi karena asam nitrat dan
pembakaran kawat pemanas.
Untuk asam nitrat, U1 = V (Na2CO3) x (-1) kal/mL
Untuk kawat pemanas, U2 = Δl x (-2,3) kal/cm, sehingga:
ΔUt = ( - CΔT - U1 – U2 )/m (Bird, 1994)
V. Alat dan Bahan
a Alat
1 buret, klem, statif 1 set
2 stopwatch 1 buah
3 botol semprot 1 buah
4 termometer 1 buah
5 kalorimeter bom 1 set
b Bahan
1 aquades
2 asam benzoat 0,4800 gram
3 naftalena 0,6419 gram
4 batu bara 1,2833 gram
5 gas oksigen
6 larutan baku Na2CO3 25 mL
7 Indikator metil merah

VI. Cara Kerja

Dibuat tablet dari serbuk Asam benzoat, ditimbang beratnya. Dimasukkan asam
benzoat ke dalam bom dan dipasang kawat pemanas pada kedua elektroda dengan
kawat harus menyentuh asam benzoat. Diisi bom dengan oksigen hingga tekanan pada
manometer mencapai 30 atm. Diisi ember kalorimeter dengan air sebanyak 2 Liter.
Dimasukkan bom di dalam ember, dan dimasukkan ember ke dalam kalorimeter.
Didiamkan hingga suhu lingkungan (air) setimbang lalu dijalankan arus listrik untuk
membakar cuplikan dan diamati perubahan suhunya setiap menit hingga mencapai
suhu konstan dalam 3 kali pencatatan suhu.
Dikeluarkan bom dan dibuang gas hasil reaksinya dan dicuci bagian dalam bom
dan ditampung hasil cuciannya dalam labu erlenmeyer. Dititrasi hasil cuciannya
dengan larutan Na2CO3 menggunakan indikator metil merah. Dilepaskan
kawat pemanas yang tidak terbakar dari elektroda dan diukur panjangnya untuk
menentukan panjang kawat yang terbakar. Terakhir dihitung kapasitas kalor
kalorimeter. Diulangi percobaan dengan menggunakan naftalen dan dihitung entalpi
pembakaran dari naftalen.
Dengan menggunakan 1 set kalorimeter bom yang sudah disetting dianalisis
besarnya entalpi pembakaran batu bara.
VII. Data Pengamatan

I. Data Pengamatan
1. Asam Benzoat 2. Naftalena 3. Batubara (instrumen
modern

Wab = 1,0002 gram Wnf = 0,6043 Wbb = 1,2833 gram


gram
li = 10 cm li = 12 cm = 6119 cal/g

lf = 5,2 cm lf = 4.5 cm

Δl = 4,8 cm Δl = 7,5 cm 4. Naftalena (instrumen


modern)

P = 30 atm P = 32 atm Wnf = 0,6419 gram

Vair =2L Vair =2L = -9647 cal/g

Ti = 26.4 oC Ti = 26,3 oC

Tf =28.98 oC Ti = 28,7 oC

V (Na2CO3) = 6,7 Ml V (Na2CO3) =


6,25 mL

Zat Waktu Tsistem (oC) Zat Waktu Tsistem (oC)


(menit) (menit)
1 27,81 1 28,1
2 28.92 2 28,5
3 28,97 3 28,6
Asam 4 28,98 Naftalena 4 28,7
Benzoat 5 28,98 5 28,7
6 28,98 6 28,7
VIII. Pengolahan Data

1. Penentuan Kapasitas Kalorimeter Bom (C) Mengacu Kepada Asam Benzoat

a) Faktor Koreksi Asam Nitrat (U1)

U1 = V (Na2CO3) (-1) kal/mL

U1 = 6,7 mL (-1) kal/mL

U1 = -6,7 kal

b) Faktor Koreksi Pembakaran Kawat (U2)

U2 = Δl (-2.3) kal/cm

U2 = 4,8 cm (-2.3) kal/cm

U2 = -11,04 kal

c) Kapasitas Kalor (ΔUt = -6318 kal/gram)

C = [- (ΔUT x massa asam benzoat) +U1 + U2 ] / ΔT

C = [-(-6318 kal/g 1,0002 g) + (-6,7 kal) + (-11,04kal )] / (2.58 oC)

C = -2442,45 kal / oC

2. Penentuan ΔUT Naftalena

a) Hitung U1 dan U2

Faktor koreksi asam nitrat

U1 = V (Na2CO3) (-1) kal/mL

U1 = 6,25 mL (-1) kal/mL

U1 = -6,25 kal

Faktor koreksi pembakaran kawat

U2 = Δl (-2,3) kal/cm

U2 = 7.5 cm (-2,3) kal/cm


U2 = -17,25 kal

b) Hitung ΔUT

ΔT = 28,7 oC – 26,3 oC = 2,4 oC

ΔUT = ( - CΔT + U1 + U2 )/mnaftalena

ΔUT = [ - (-2442,45 kal / oC 2,4 oC) + (-6,25 kal) + (-17,25kal) ] / 0,6043 g

ΔUT = - 9739,16 kal/gram 4,184 J/1 kal 128.17 gram/mol

ΔUT = - 5222,75 kJ/mol

c) Penentuan Entalpi Naftalena

ΔHT = ΔUT + ΔnRT

C10H8(s) + 12O2(g) 10CO2(g) + 4H2O(l)

ΔnRT = ((14-12) mol 8,314 10-3kJ/mol K 275,4 K)

ΔnRT = 4,579 kJ /mol

ΔHT = ΔUT + ΔnRT

ΔHT = - 5222,75 kJ/mol + -4,579 kJ /mol

ΔHT = -5227,32 kJ/mol

d) Persentase Kesalahan = [ (ΔHliterature – ΔHpercobaan) / ΔHliterature ] 100%

Persentase Kesalahan = [(-5156,3 – (-5227,32)/- 5156,3 ] 100%

Persentase Kesalahan = 1,37 %

Kalorimeter Modern

Nilai ΔHliterature untuk naftalena = 9628 kal/g

Nilai ΔHpercobaan untuk naftalena = -9647 kal/g

Persentase Kesalahan = [ (ΔHliterature – ΔHpercobaan) / ΔHliterature ] 100%


Persentase Kesalahan = [(-9628kal/g – (-9647 cal/g)/- 9628 kal/g]
100%

= 0,19 %

Persentase Kesalahan = [ (ΔHliterature – ΔHpercobaan) / ΔHliterature ] 100%

Persentase Kesalahan = [(-5156.3 – (-5173,33)/- 5156.3 ] 100%

= 0,33%

Nilai ΔHliterature untuk batubara = 6137 kal/g

Nilai ΔHpercobaan untuk batubara = -6119 kal/g

Persentase Kesalahan = [ (ΔHliterature – ΔHpercobaan) / ΔHliterature ] 100%

Persentase Kesalahan = [(-6137 kal/g – (-6119 kal/g)/- 6137 kal/g ] 100%

= 0,29 %
IX. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1) Dalam suatu reaksi kimia akan selalu disertai perubahan energi yang ditandai
dengan perubahan temperatur.

2) Perubahan energi dalam naftalena dan perubahan entalpi pembakaran


naftalena, yaitu ΔUT = -9628.026 kal/gram dan ΔHt = -9647 kal/gram.

3) Hasil perhitungan diperoleh mendekati nilai literatur karena persentase


kesalahannya hanya sebesar 0.19 % untuk kalorimeter bom instrumen
modern sedangkan untuk kalorimeter konvensional sebesar 1,37%

4) Persen kesalahan menunjukkan bahwa hasil percobaan menggunakan


kalorimeter bom modern jauh lebih akurat dibandingkan kalorimeter bom
konvensional

X. Daftar Pustaka

1. Bird, T. (1994). “Kimia Fisik untuk Universitas”. Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta.
2. Barrow, Gordon M. (1966). Physical Chemistry. 6th edition. Boston: McGraw
Hill. Page 274-295.
3. Lide, David R. (2005). CRC Handbook of Chemistry and Physics.Boca Raton
: CRC Press LCC
4. Geankoplis J, C. (2003). Transport Processes and Separation. Process
Principles 4th ed.Prentice Hall, NJ, C.J.

5. Chang, Raymond. (2004). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga Jilid
I. Jakarta: Erlangga
Tabel Entalpi Pembakaran

Anda mungkin juga menyukai