Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEKNOLOGI BAHAN LISTRIK


BAHAN PENYEKAT

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD PUTRA FATAHILLAH NOOR
E1D118008

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Penyekat (Isolator)
2.2 Bentuk Penyekat
2.3 Pembagian Kelas Bahan Penyekat
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembelajaran mengenai energy listrik, tentu kita mengenal istilah-


istilah yang tidak asing lagi terutama yang mengenai atau yang berhubungan dengan
listrik dan elektronika. Hal-hal dasar atau istilah umum yang kita dengar seperti
konduktor, isolator, semikonduktor, dan lain-lain.
Isolator adalah bahan atau benda yang sulit atau bahkan tidak dapat
menghantarkan listrik/panas. Sulitnya listrik/panas mengalir pada isolator
karena elektron-elektron yang berada di dalam bahan isolator berada dalam
kondisi yang relatif stabil. Akibatnya, elektron sangat sulit untuk terlepas dari
ikatan inti atomnya sehingga arus listrik sukar mengalir dalam bahan isolator.
Bahan penyekat (isolator) digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang
bertegangan. Untuk itu pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat
kelistrikanya. Di samping itu juga perlu mempertimbangkan sifat termal, sifat
mekanis, dan sifat kimia. Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan
kerugian dielektrik. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang
besar agar arus yang bocor sekecil mungkin. Yang perlu diperhatikan di sini adalah
bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya
pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga
akan turun jika tegangan yang diberikan naik. Berdasarkan uraian tersebut, maka
akan dibahas mengenai isolator, untuk memperdalam lagi pemahaman tentang konsep
isolator.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:


1. Apa yang dimaksud dengan bahan penyekat?
2. Bagaimana pembagian kelas bahan penyekat?
3. Bahan atau benda apa saja yang bersifat isolator?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:


1. Untuk mengetahui pengertian bahan penyekat (isolator)
2. Untuk mengetahui pembagian kelas bahan penyekat
3. Untuk mengetahui benda atau bahan yang bersifat isolator
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahan Penyekat (isolator)

Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan
muatan listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada atom-
atomnya. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam alat-alat elektronika sebagai isolator,
atau penghambat mengalirnya arus litkrik. Isolator berguna pula sebagai penopang
beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir keluar
atau antara konduktor. Istilah ini juga dipergunakan untuk menamai alat yang
digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.
Bahan penyekat atau sering disebut dengan istilah isolasi adalah suatu bahan
yang digunakan dengan tujuan agar dapat memisahkan bagian-bagian yang
bertegangan atau bagian-bagian yang aktif. Sehingga untuk bahan penyekat ini perlu
diperhatikan mengenai sifat-sifat dari bahan tersebut, sepeti: sifat listrik, sifat
mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia, dan lain-lain.

2.1.1 Sifat Listrik

Yaitu suatu bahan yang mempunyai tahanan jenis listrik yang besar agar dapat
mencegah terjadinya rambatan atau kebocoran arus listrik antara hantaran yang
berbeda tegangan atau dengan tanah. Kar ena pada kenyataannya sering terjadi
kebocoran, maka harus dibatasi sampai sekecil-kecilnya agar tidak melebihi batas
yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku (PUIL: peraturan umum instalasi listrik).

2.1.2 Sifat Mekanis

Mengingat sangat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka perlu


dipertimbangkan kekuatannya supaya dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan
karena akibat salah pemakaian. Misal memer lukan bahan yang tahan terhadap
tarikan, maka dipilih bahan dar i kain bukan dari kertas karena lain lebih kuat
daripada kertas.
2.1.3 Sifat Termis

Panas yang timbul pada bahan akibat arus listrik atau arus gaya magnit
berpengaruh kepada penyekat termasuk pengaruh panas dari sekitarnya. Apabila
panas yang terjadi cukup tinggi, maka diperlukan pemakaian penyekat yang tepat
agar panas tersebut tidak merusak penyekatnya.

2.1.4 Sifat Kimia

Akibat panas cukup tinggi dapat mengubah susunan kimianya, begitu pula
kelembaban udara atau basah disekitarnya. Apabila kelembaban dan keadaan basah
tidak dapat dihindari, maka harus memilih bahan penyekat yang tahan air, termasuk
juga kemungkinan adanya pengaruh zat-zat yang merusak seperti: gas, asam, garam,
alkali dan sebagainya.

2.2 Bentuk Penyekat

Bentuk penyekat menyerupai dengan bentuk benda pada umumnya, yaitu:


padat, cair, dan gas sesuai kebutuhannya.

2.2.1 Penyekat Bentuk Padat

Beberapa macam penyekat bentuk padat sesuai dengan asalnya, diantaranya:


a. Bahan tambang, seperti: batu pualam, asbes, mika mekanit, mikafolium, mikalek
dan sebagainya
b. Bahan berserat, seperti: benang, kain (tekstil), kertas, prespan, kayu, dll.
c. Gelas dan keramik.
d. Plastik
e. Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya.
f. Bahan-bahan lain yang didapatkan.

2.2.2 Penyekat Bentuk Cair

Bahan isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian
yang bertegangan atau pengisolasi dan juga sebagai pendingin. Persyaratan agar
bahan cair dapat digunakan sebagai bahan isolasi adalah mempunyai tegangan
tembus dan daya hantar panas yang tinggi. Penyekat dalam bentuk cair ini yang
paling banyak digunakan adalah minyak transformator dan macam- macam minyak
hasil bumi.

2.2.3 Penyekat Bentuk Gas

Penyekat dalam bentuk gas ini dapat dikelompokkan ke dalam: udara dan gas-
gas lain, seperti: Nitrogen, Hidrogen dan Carbondioksida (CO ), dan lain-lain.
Berdasarkan kekuatan dielektrik, rugi-rugi dielektrik, stabilitas kimia, korosi, dan
lain-lain, isolator gas diklasifikasikan menjadi:
a. Gas sederhana: Udara, Nitrogen, Helium, Hidrogen
b. Gas Oksida: Gas karbondioksida, gas sulphur dioksida
c. Gas Hidrokarbon: Metana, Etana, Propana
d. Gas elektronegatif: Gas sulphur hexaflorida, CH2CL2

2.3 Pembagian Kelas Bahan Penyekat

Berdasarkan suhu maksimum yang diizinkannya, maka bahan penyekat listrik


dapat dibagi menjadi:
Kelas Maksimum Temperatur (˚C) Kelas Maksimum Temperatur (˚C)
Y 90 F 155
A 150 H 180
E 120 C 180 keatas
B 130
1. Kelas Y
Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berser at organis (seperti kertas,
karton, katun, sutera, dan sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis atau
bahan pencelup lainya. Termasuk juga bahan termoplastik yang dapat lunak pada
suhu rendah.
2. Kelas A
Yaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup dalam pernis atau
kompon atau yang terendam dalam cairan dielektrikum (seperti penyekat fiber pada
transformator yang terendam minyak). Bahan -bahan ini adalah katun, sutera, dan
kertas yang telah dicelum, termasuk kawat email (enamel) yang terlapis damar-oleo
dan daman polyamide.
3. Kelas E
Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang memakai bahan pengikat
polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat lain sejenis
dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film dan serat
polyethylene terephthalate.
4. Kelas B
Yaitu bahan bukan organik (seperti: mika, gelas, f iber, asbes) yang dicelup
atau direkat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas
(dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).
5. Kelas F
Yaitu bahan bukan organik yang dicelup atau direkat menjadi satu dengan
eposide, polyurethane atau pernis lain yang tahan panas tinggi.
6. Kelas H
Yaitu semua bahan komposisi bahan dasar mika, asbes dan gelas fiber dicelup
dalam silikon dan tidak mengandung sesuatu bahan or ganis seperti kertas, katun dll.
7. Kelas C
Yaitu bahan bukan organik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan zat-zat
organik, seperti : mika, mikanit, yang tahan panas (menggunakan bahan pengikat
bukan organik), mikalek, gelas dan bahan ker amik. Hanya satu bahan organis saja
yang termasuk kelas C yaitu polytetrafluoroethylene (teflon).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Isolator biasa disebut juga penyekat, penyekatan listrik terutama dimaksudkan


agar arus listrik tidak dapat mengalir. Bahan/benda yang bersifat isolator ialah akan
menghambat arus litrik karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan
elektronnya meiliki ikatan yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada bahan
isolator tidak mempunyai elektron bebas sehingga walau diberi tegangan listrik tidak
akan membuat elektron-elektronnya bergerak.

3.2 Saran

Diharapkan adanya kritik dan saran atas hasil penulisan makalah ini agar pada
penulisan selanjutnya dapat mengurangi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Alfian, M. (2017). Bahan Bahan Isolator (plastik pada fitting lampu). Bahan Bahan
Isolator (plastik pada fitting lampu), 1-2.

Muchtarom, A. (2017). ISOLATOR Padat Bahan Karet. ISOLATOR Padat Bahan


Karet.

Salahuddin, S. (2014). Bahan Ajar-Bahan Listrik.

Anda mungkin juga menyukai