DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD PUTRA FATAHILLAH NOOR
E1D118008
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Penyekat (Isolator)
2.2 Bentuk Penyekat
2.3 Pembagian Kelas Bahan Penyekat
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan
muatan listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada atom-
atomnya. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam alat-alat elektronika sebagai isolator,
atau penghambat mengalirnya arus litkrik. Isolator berguna pula sebagai penopang
beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir keluar
atau antara konduktor. Istilah ini juga dipergunakan untuk menamai alat yang
digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.
Bahan penyekat atau sering disebut dengan istilah isolasi adalah suatu bahan
yang digunakan dengan tujuan agar dapat memisahkan bagian-bagian yang
bertegangan atau bagian-bagian yang aktif. Sehingga untuk bahan penyekat ini perlu
diperhatikan mengenai sifat-sifat dari bahan tersebut, sepeti: sifat listrik, sifat
mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia, dan lain-lain.
Yaitu suatu bahan yang mempunyai tahanan jenis listrik yang besar agar dapat
mencegah terjadinya rambatan atau kebocoran arus listrik antara hantaran yang
berbeda tegangan atau dengan tanah. Kar ena pada kenyataannya sering terjadi
kebocoran, maka harus dibatasi sampai sekecil-kecilnya agar tidak melebihi batas
yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku (PUIL: peraturan umum instalasi listrik).
Panas yang timbul pada bahan akibat arus listrik atau arus gaya magnit
berpengaruh kepada penyekat termasuk pengaruh panas dari sekitarnya. Apabila
panas yang terjadi cukup tinggi, maka diperlukan pemakaian penyekat yang tepat
agar panas tersebut tidak merusak penyekatnya.
Akibat panas cukup tinggi dapat mengubah susunan kimianya, begitu pula
kelembaban udara atau basah disekitarnya. Apabila kelembaban dan keadaan basah
tidak dapat dihindari, maka harus memilih bahan penyekat yang tahan air, termasuk
juga kemungkinan adanya pengaruh zat-zat yang merusak seperti: gas, asam, garam,
alkali dan sebagainya.
Bahan isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian
yang bertegangan atau pengisolasi dan juga sebagai pendingin. Persyaratan agar
bahan cair dapat digunakan sebagai bahan isolasi adalah mempunyai tegangan
tembus dan daya hantar panas yang tinggi. Penyekat dalam bentuk cair ini yang
paling banyak digunakan adalah minyak transformator dan macam- macam minyak
hasil bumi.
Penyekat dalam bentuk gas ini dapat dikelompokkan ke dalam: udara dan gas-
gas lain, seperti: Nitrogen, Hidrogen dan Carbondioksida (CO ), dan lain-lain.
Berdasarkan kekuatan dielektrik, rugi-rugi dielektrik, stabilitas kimia, korosi, dan
lain-lain, isolator gas diklasifikasikan menjadi:
a. Gas sederhana: Udara, Nitrogen, Helium, Hidrogen
b. Gas Oksida: Gas karbondioksida, gas sulphur dioksida
c. Gas Hidrokarbon: Metana, Etana, Propana
d. Gas elektronegatif: Gas sulphur hexaflorida, CH2CL2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan adanya kritik dan saran atas hasil penulisan makalah ini agar pada
penulisan selanjutnya dapat mengurangi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, M. (2017). Bahan Bahan Isolator (plastik pada fitting lampu). Bahan Bahan
Isolator (plastik pada fitting lampu), 1-2.