Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SUMBER ENERGI
TERBARUKAN
DAN TIDAK
TERBARUKAN

Disusun Oleh :
XII MIPA 2

⋆ Dyah Utami Aryanti


⋆ Yulian Sang Putri Darmayanti
⋆ Juandry Tegar Saputra
⋆ Muhammad Ivan Vila Diva
⋆ Aulia Nurhaliza Kirman
⋆ Jose Isanov Yahya
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………………... i


DAFTAR ISI …...……………………………………………………………………………………………… 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Energi ………………………………………………………………………………..3
2.2 Jenis-Jenis Energi …………………………………………………………………………...3
2.3 Energi Tak Terbarukan …………………………………………………………………..4
2.4 Enrgi Terbarukan ………………………………………………………………….………..4
2.5 Pembangkit Listrik …………………………………………………………………………5
2.6 Dampak Energi pada Lingkungan …………………………………………..……. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………...…. 12

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Energi memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan
manusia. Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung
pada energi. Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan, motor
penggerak, peralatan rumah tangga, dan mesin-mesin industri dapat difungsikan
jika ada energi. Namun, seperti yang telah diketahui, terdapat dua kelompok
besar energi yang didasarkan pada pembaharuan. Dua kelompok tersebut adalah
energi terbarukan dan energi yang tidak terbarukan.
Energi terbarukan ini meliputi energi matahari, energi air, energi angin,
energi panas bumi, dan energi biomassa sedangkan energi yang tidak terbarukan
meliputi energi yang berasal dari fosil atau energi dari mineral alam. Pada
dasarnya, pemanfaatan energi - energi tersebut sudah dilakukan sejak dahulu.

Pemanfaatan energi yang tidak dapat diperbaharui secara berlebihan dapat


menimbulkan krisis energi. Energi menjadi komponen penting bagi
kelangsungan hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan
manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi yang cukup. Dewasa ini
dan beberapa tahun ke depan, manusia masih akan tergantung pada sumber
energi fosil karena sumber energi fosil inilah yang mampu memenuhi
kebutuhan energi manusia dalam skala besar.
Sedangkan sumber energi alternatif/terbarukan belum dapat memenuhi
kebutuhan energi manusia dalam skala besar karena fluktuasi potensi dan
tingkat keekonomian yang belum bisa bersaing dengan energi konvensional. Di
lain pihak, manusia dihadapkan pada situasi menipisnya cadangan sumber
energi fosil dan meningkatnya kerusakan lingkungan akibat penggunaan
energi fosil.
Melihat kondisi tersebut maka saat ini sangat diperlukan pengetahuan
tentang apa itu energi terbarukan, sumber-sumber energi terbarukan, sekaligus
masalah yang timbul dari pemanfaatan energi terbarukan agar didapatkan solusi
atau kebijakan tentang pemanfaatan energi tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Energi

Energi adalah kemampuan melakukan kerja yang merupakan bagian dari


suatu benda tetapi tidak terkait pada benda tersebut. Energy bersifat fleksibel
artinya dapat berpindah dan berubah. Berikut beberapa pendapat ahli tentang
pengertian energi;
1. Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L.
Wolke)
2. Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha
(Mikrajuddin)
3. Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki
oleh suatu benda (Pardiyono)
4. Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan
merupakan salah satu aspek penting dalam analisis teknik
(Michael J. Moran), dll

2.2 Jenis-Jenis Energi

Terdapat dua kelompok energi yang didasarkan pada pembaharuan, yaitu


sebagai berikut:
1. Energy Tak Terbarukan
Energi tak terbaukan merupakan sumber energi yang dapat habis
dan tidak dapat diperbaharui, seperti meliputi minyak bumi, gas alam,
dan batu bara.
2. Energy Terbarukan
Energi terbarukan merupakana sumber energi yang tidak dapat
habis dan dapat diperbaharui, seperti energi matahari, energi angin,
energi air, energi panas bumi, dan energi biomassa.

3
2.3 Energi Tak Terbarukan (Unrenewable Energy)

1. Minyak Bumi (Petrolium)


Minyak bumi terdiri dari campuran komples dari berbagai
hidrokarbon, sebagian besar alkana. Minyak bumi diambil dari sumur
minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-
sumur minyak ini didapatkan setelah melalu peroses studi geologi,
analisis sedimen, karakter, dan struktur sumber.
2. Gas Alam
Gas alam atau sebagia besar disebut gas bumi/gas rawa adalah
bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana
(CH4). Gas alam dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi,
dan ladang batu bara. Ketika gas yang kaya akan metana diproduksi
melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan
organik selain dari fosil, disebut biogas. Sumber biogas dapat
ditemukan di rawa-rawa, pembuangan akhir samapah, dan
penambungan kotoran manusia dan hewan.
3. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk
dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan
terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya
terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen.

2.4 Energi Terbarukan (Renewable Energy)

1. Cahaya Matahari
Energi cahaya matahari adalah energi yang dikumpulkan secara
langsung dari cahaya matahari. Matahari tidak memberikan energi
yang konstan setiap titik dibumi, sehingga penggunaan terbatas.
Cahaya matahari dijadikan sumber energi utama bagi kehidupan di
bumi, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia.
2. Angin
Angin adalah gerakan materi (udara) pada perbedaan temperatur
di dua tempat yang berbeda menghasilkan angin dan dapat
menggerakkan turbin. Turbin angin dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi kinetik maupun energi listrik. Tenaga angin,
yang biasa dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Energi yang tersedia dari angin adalah kecepatannya; ketika
kecepatan angin meningkat, maka energi keluarannya juga meningkat
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit listrik
dan dalam pertanian untuk menggerakkan pompa-pompa air untuk
irigasi dan menggiling padi.

4
3. Air
Air memiliki massa janis 800 kali dibandingkan udara. Air di
sungai dan danau dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit
listrik (PLTA). Turbin air didesain untuk mendapatkan energi dari
jumlah massa air, ketinggian, dan kecepatan air. Energi air dapat
dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan, dan perindustrian.
4. Panas Bumi (Geotermal)
Panas bumi adalah suatu bentuk energi panas/energi termal yang
di hasilkan dan disimpan didalam inti bumi yang temperaturnya
mencapai lebih dari 5000 oC. Energi panas adalah energi yang
menentukan temperatur suatu benda yang berasal dari energi hasil
pembentukan planet (20%) dan peluruhan radioaktif dari mineral
(80%). Energi panas bumi dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Panas bumi (PLTB).
5. Biomassa
Biomassa adalah sumber energi yang dihasilkan oleh bahan
organik melalui proses fotsintetik, baik berupa produk maupun
buangan. Biomassa dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar seperti
biodiesel, bioetanol, dan biogas.

2.5 Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk
memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga,
seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTS, PLTSa, dan lain-lain.
Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin
berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini
diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi setelah melalui
berbagai tahapan.
Menurut sumber yang digunakan, pembangkit listrik dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu pembangkit listrik dengan sumber energi tak
terbarukan, dan pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan.
Berikut ini akan kami jelaskan mekanisme pada beberapa pembangkit
listrik.

1. Pembangkit Listrik dengan Energi Tak Terbarukan

a. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, bahan utama yang


digunakan adalah bahan bakar fosil. Energi kimia yang tersimpan dalam
bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, minyak bumi) dan oksigen dari
udara dikonversikan menjadi energi termal, energi mekanis, lalu energi
listrik untuk penggunaan berkelanjutan dan distribusi secara luas.

5
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, tenaga penggerak dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar. Pembakaran bahan bakar akan
menghasilkan suhu tinggi yang nantinya digunakan untuk memanaskan
air. Air yang dipanaskan ini akan menjadi uap bertekanan tinggi yang
nantinya akan digunakan untuk memutar turbin generator.
Sampai saat ini, pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil masih
merupakan penyedia energi terbesar di dunia. Ini karena efisiensi dan
besarnya energi yang dihasilkan. Meskipun begitu, ini juga menghasilkan
sisa pembakaran yang mencemari alam. Contohnya adalah CO 2 yang dapat
menghasilkan efek rumah kaca.

b. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun


pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari
satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir memanfaatkan reaksi fisi pada
mineral, yaitu uranium, yang menghasilkan suhu tinggi. Suhu tinggi yang
dihasilkan oleh reaksi fisi uranium kemudian digunakan untuk
memanaskan air sehingga terbentuklah uap bertekanan tinggi. Uap inilah
yang nantinya akan digunakan untuk memutar turbin generator.
Sumber energi yang digunakan adalah sumber energi dari mineral
alam. Sehingga ada kemungkinan kalau suatu saat nanti akan habis.
Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di dunia dengan 441
diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor
tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.

Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam Pembangkit Listrik


Tenaga Uap dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

6
2. Pembangkit Listrik dari Sumber Energi Terbarukan

a. Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Untuk menghasilkan listrik dari cahaya diperlukan sebuah proses


yang dikenal sebagai proses fotoelektrik.

Proses fotoelektrik ini dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:


1. Fotoemisivitas, adalah proses pemancaran elektron dari suatu
bahan ketika bahan tersebut berinteraksi dengan cahaya.
2. Fotokonduktivitas, adalah peristiwa peningkatan arus listrik yang
mengalir melalui suatu bahan konduktor ketika bahan tersebut
dikenai cahaya.
3. Efek Fotovoltaik, adalah proses yang terjadi keika cahaya jatuh ke
bidang batas dua buah bahan yang menyebabkan elektron-
elektron dipindahkan dari satu bahan ke bahan lainnya.
Akibat dari perpindahan elektron, maka ada satu bahan menjadi
kekurangan elektron (bermuatan positif), sedangkan bahan lain
kelebihan elektron (bermuatan negatif), sehingga terbentuklah
sambungan positif-negatif yang akan menghasilkan gaya gerak listrik dan
apabila dihubungkan ke suatu rangkaian maka akan mengalir arus listrik.
Alat yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga surya adalah
panel sel surya. Panel surya akan menyerap energi dari matahari dan
mengubahnya menjadi listrik. Kemudian menyimpan energi listrik yang
dihasilkan ke dalam baterai yang ada. Lalu energi listrik yang tersimpan
dalam baterai dapat langsung digunakan untuk menggunakan berbagai
macam peralatan listrik.

Secara sederhana dapat digambarkan seperti gambar berikut:

Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya adalah harganya


murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat.
Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan energi
surya fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh
listrik yang dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan subsistem
yang terdiri atas baterai, unit pengatur dan inverter sesuai dengan
kebutuhannya.

7
b. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)


adalah pembangkit yang mengandalkan
energi potensial dan kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik. Pembuatan
energi listrik yang dihasilkan dengan tenaga
air biasa disebut sebagai hidroelektrisitas.

Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator


yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh energi kinetik dari air.
Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas
pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi
pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain
seperti tenaga ombak.

c. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA)

Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA)


adalah pembangkit listrik yang
mengandalkan energi kinetik angin sebagai
penghasil listrik.
Cara kerjanya sederhana. Angin akan
memutar turbin angin. Lalu putaran yang
dihasilkan akan diteruskan untuk memutar
rotor pada generator di bagian belakang
turbin angin, sehingga akan menghasilkan
energi listrik. Lalu energi listrik yang
dihasilkan akan disimpan dahulu di dalam
baterai sebelum bisa digunakan.

Kelemahan PLTA adalah ketidakstabilan energi yang dihasilkan.


Karena PLTA sangat bergantung kepada iklim.

8
d. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi,
panas bumi akan
dimanfaatkan untuk
memanaskan air sehingga
menjadi uap bertekanan
tinggi. Uap bertekanan tinggi
ini akan digunakan untuk
memutar turbin generator.
Sehingga menghasilkan
listrik.
Selain itu panas bumi juga dapat dimanfaatkan langsung dengan
menghubungkannya menggunakan pipa ke tempat-tempat tertentu. Bisa
sebagai penghangat ruangan, pemanas air, atau mencairkan es di jalan.
Panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan dan dapat
diandalkan. Karena selain tidak menghasilkan pembakaran, panas bumi
selalu tersedia di alam. Akan tetapi, panas bumi hanya bisa dimanfaatkan
pada tempat-tempat tertentu. Yaitu pada daerah dekat lempeng tektonik.
Dan biaya pemasangannya cukup mahal.

e. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa

Pembangkit Listrik
Tenaga Biomassa merupakan
pembangkit listrik dengan
energi yang bersumber dari
bahan-bahan alami seperti
kayu, limbah pertanian,
perkebunan, hutan,
komponen organik dari
industri dan rumah tangga
serta kotoran hewan dan
manusia.

Pembangkit listrik tenaga biomassa di sini tetap masih


menggunakan air. Air yang digunakan dalam siklus ini disebut air demin,
yakni air yang mempunyai kadar conductivity (Kemampuan untuk
menghantarkan listrik) sebesar 0.2 μs (mikro siemen).
Biomassa disini akan dijadikan bahan bakar untuk memanaskan
air. Air dipanaskan hingga menguap dan uap ini lah yang digunakan untuk
memutar turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi
listrik.

9
2.6 Dampak Penggunaan Energi pada Lingkungan

1. Polusi udara
Zat-zat yang dikategorikan polusi udara dan dapat membahayakan
kesehatan makhluk hidup antara lain adalah gas rumah kaca, SO2, NO2
dan partikulat. Pembangkit energi terbarukan seperti tenaga matahari
dan angin pada dasarnya tidak mengeluarkan emisi, namun pada tahap
manufaktur, transportasi material, pemasangan dan perawatan, tetap ada
emisi yg dihasilkan.
2. Penggunaan Lahan
Pembangkit listrik yang berasal dari energi terbarukan memiliki
dampak pada lahan yang digunakan. Pada pembangkit listrik tenaga
angin, luas lahan yang dibutuhkan adalah sekitar 12 – 57 hektar per
megaWatt. Alternatif lainnya, pembangkit listrik tenaga angin dapat
dibangun di lahan bekas industri yang tidak terpakai atau di tengah laut.
Pembangunan pembangkit listrik tenaga angin di tengah laut juga dapat
meningkatkan populasi ikan karena sekaligus berperan sebagai terumbu
karang buatan
3. Penggunaan Air
Sumber daya air di sekitar pembangkit dapat dimanfaatkan untuk
proses pendinginan sehingga terjadi penyerapan panas dari pembangkit
yang kemudian dipakai kembali dalam proses pemanasan. Sistem siklus
tertutup juga dapat diaplikasikan sehingga konsumsi air hanya
diperlukan untuk menambahkan air yang hilang dalam fasa sirkulasi.
Konsumsi air yang digunakan dalam proses pendinginan pada
pembangkit listrik tenaga panas bumi bergantung pada teknologi dan tipe
dari pembangkit geotermal tersebut.
4. Dampak pada makhluk hidup
Makhluk hidup merupakan salah satu yang terkena dampak dari
perkembangan teknologi, termasuk teknologi pembangkit energi
terbarukan. Data menunjukkan, tabrakan dengan turbin angin dan
perubahan tekanan udara yang diakibatkan oleh berputarnya turbin
angin mengakibatkan kematian pada burung-burung dan kelelawar-
kelelewar, jumlahnya tergantung dari teknologi turbin dan terutama pada
penempatan turbin.
5. Kesehatan dan masyarakat
Dampak suara dan visual merupakan dua hal yang menjadi
perhatian utama dalam aspek kesehatan dan masyarakat. Suara berasal
dari perputaran bilah turbin, level kebisingan yang dihasilkan akan
bergantung pada kecepatan angin dan desain dari turbin angin tersebut.
Masyarakat yang bermukim di dekat pembangkit listrik tenaga angin
pada umumnya mengeluhkan keberadaan pembangkit dikarenakan
adanya suara dan getaran yang ditimbulkan oleh pembangkit, namun hal
tersebut tidak berdampak signifikan pada kesehatan masyarakat.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh
suatu benda. Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup
manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat
tergantung pada ketersediaan energi yang cukup. Untuk menghindari
krisis energi yang dikarenakan keterbatasan energi di alam di perlukanlan
energi terbarukan. Energi terbarukan adalah adalah energi yang berasal dari
"proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air
proses biologi, dan panas bumi. Dengan adanya energi terbarukan diharapkan
kebutuhan manusia akan sumber energi tidak akan berkurang.
Sumber energi listrik terbagi menjadi dua, yaitu energi tak terbarukan
seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara dan energi terbarukan, seperti
cahaya matahari, angin, anir, panas bumi, dan biomassa. Ada berbagai macam
cara untuk memanfaatkan energi melalui PLTU, PLTA, PLTN, dan lain lain.

DAFTAR PUSTAKA

11
http://icare-indonesia.org/energi-terbarukan-dan-dampaknya-
terhadap-lingkungan/
https://www.academia.edu/29772179/Makalah_Energi_Surya

12

Anda mungkin juga menyukai