Anda di halaman 1dari 20

Pengertian, Satuan dan Macam - Macam Bentuk Energi

A. PENGERTIAN ENERGI
Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan atau pekerjaan
(usaha). Kata Energi berasal dari bahasa yunani yaitu ergon yang berarti
kerja. Dalam melakukan sesuatu kita selalu memanfaatkan energi, baik secara
sadar maupun tidak sadar, Contohnya ketika kita berjalan kita memerlukan
energi. Namun setiap kegiatan memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk
yang berbeda-beda. Energi tidak dapat dilihat namun pengaruhnya dapat
dirasakan. Energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Contohnya pada setrika terjadi perubahan bentuk dari energi listrik menjadi
energi panas.

SUMBER GAMBAR KLIK DISINI


B. SATUAN ENERGI
Satuan Internasional untuk energi adalah Joule (J), satuan ini digunakan untuk
menghormati james Presscot Joule dan percobaannya dalam persamaan

mekanik panas. Satuan lain untuk energi adalah Kalori (Kal). Hubungan antara
Joule dengan Kalori adalah sebagai berikut :
1 kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori
Hubungan Joule dengan Satuan Internasional Dasar lain :
1 Joule = 1 Newton-Meter dan 1 Joule = 1kg m2 s-2
C. HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Energi Tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Energi hanya dapat
dirubah bentuknya dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Oleh karena Itu Jumlah
total energi dalam suatu sistem hanya akan berubah ketika masuk atau
keluarnya suatu energi. |Energi Tidak dapat Diciptakan dan Dimusnahkan|
D. BENTUK-BENTUK ENERGI
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, ternyata ada berbagai macam bentuk
energi yang kita manfaatkan. Nah mari disimak apa saja bentuk energi tersebut.
1. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya.
Energi Mekanik dibagi lagi menjadi dua, yaitu :
Energi Potensial, yaitu energi yang dimiliki suatu benda karena posisi
atau kedudukannya, artinya saat benda tersebut diam pada posisi tertentu.
Berbagai jenis energi dapat dikategorikan sebagai energi potensial, karena
semua bentuk energi potensial dihubungkan dengan suatu jenis gaya yang
bekerja terhadap keadaan fisik suatu materi. Contohnya adalah ketika kita
meregangkan karet, terjadi perubahan sifat fisik karena adanya gaya

elastik, nah inilah yang disebut energi potensial elastik. Secara Fisika
Rumus Energi Potensial adalah sebagai berikut.
Ep = m x g x h
Keterangan

(Satuan)

Ep = Energi Potensial (Joule)m = Massa (kg)g = Gravitasi (m/s 2)h = Ketinggian


(m)
Energi Kinetik adalah Energi yang dimiliki suatu benda karena
pergerakan atau kelajuannya. Energi kinetik secara jelas dapat diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk melakukan usaha agar bisa
menggerakkan benda dengan massa tertentu hingga mencapai suatu
kecepatan tertentu. Semakin tinggi kecepatan suatu benda maka semakin
besar pula energi kinetiknya. Contohnya adalah ketika sebuah mobil
melaju, semakin kencang kecepatan mobil tersebut, maka semakin pula
energi kinetiknya. Secara Fisika Rumus Energi Kinetik Adalah Sebagai
Berikut :
Ek = x m x v2
Keterangan

(Satuan)

Ek = Energi Kinetik (Joule)m = Massa (kg)v = Kecepatan (m/s)


Energi Mekanik = Energi Potensial + Energi Kinetik

2. Energi Bunyi
Energi Bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh getaran partikel-partikel udara
di sekitar sumber bunyi. Sebenarnya setiap terjadinya getaran pada suatu benda
pasti terdapat energi bunyi, namun tidak semua bunyi tersebut akan terdengar.

Semakin kuat getarannya, semakin besar pula energi bunyi yang dihasilkan.
Contohnya adalah ketika bermain gendang, semakin kuat gendang dipukul,
otomatis semakin besar getarannya, dan semakin besar bunyi yang dihasilkan.
3. Energi Panas (Kalor)
Energi Panas adalah energi yang terjadi karena pergerakan internal partikel
penyusun dalam suatu benda. Energi panas merupakan energi yang berpindah
dari suatu partikel yang bersuhu tinggi ke partikel bersuhu lebih rendah.
Contohnya ketika memanaskan air dengan api, suhu dari api akan berpindah ke
air sehingga membuat air dapat mendidih.
4. Energi Cahaya
Energi Cahaya adalah Energi yang dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik.
Contohnya adalah ketika cahaya dari lampu, semakin jauh kita dari sumber
cahaya maka semakin sedikit pengaruh cahaya tersebut terhadap penglihatan.
Artikel Penunjang : Pengertian danSifat-Sifat Gelombang
5. Energi Kimia
Energi Kimia adalah Energi yang dihasilkan karena adanya interaksi secara
kimia dari reaksi kimia yang terjadi. Contoh Sederhananya adalah Makanan
yang masuk ke dalam tubuh memiliki unsur kimia dan akan mengalami reaksi
kimia agar dapat dimanfaatkan oleh tubuh, nah saat proses reaksi kimia juga
terjadi energi kimia.
6. Energi Nuklir

Energi Nuklir adalah Energi yang dihasilkan dari reaksi inti oleh bahan
radioaktif. Energi ini dihasilkan oleh inti atom yang membelah atau dua inti
atom yang menyatu. Pembelahan atau penyatuan inti atom akan menghasilkan
energi yang sangat besar karena terjadi perubahan pada inti atom. Contohnya
adalah penggunaan bom nuklir (mohon maaf untuk Energi Nuklir pemahaman
saya belum seberapa jadi saya belum bisa membahas lebih detail)
Artikel Penunjang : Pengertian danTeori Atom
E.

PENGGUNAAN

DAN

PEMANNFAATAN

ENERGI

DALAM

KEHIDUPAN
Berbagai energi dimanfaatkan dalam kehidupan kita sehari-hari, nah berikut
saya berikan contoh penggunaan energi dengan merubahnya dari satu bentuk ke
bentuk lain.
Energi Kimia Menjadi Energi Gerak (Mekanik) Makanan yang kita
makan diolah melalui reaksi kimia menjadi sumber energi untuk
beraktivitas
Energi Listrik Menjadi Energi Panas Penggunaan Setrika untuk
menggosok pakaian.
Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi Penggunaan Bel untuk
menghasilkan bunyi.
Energi Listrik Menjadi Energi Gerak (Mekanik Penggunaan kipas
angin.
Energi Gerak (Mekanik) Menjadi Energi Panas Gesekkan dua benda
secara terus menerus menghasilkan panas.
Energi Cahaya Menjadi Energi Kimia Pemanfaatan cahaya matahari
sebagai bahan dasar dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan.

Pengertian, Sifat, dan Macam Macam ...

Perambatan dan Sifat Gelombang Buny...

Macam - Macam Alat Optik

Rumus Besaran Turunan

Relativitas Khusus
Dalam teori relativitas khusus, massa dan energi adalah ekivalen (sebagaimana
dapat dilihat dengan menghitung kerja yang diperlukan untuk mempercepat
benda). Ketika kecepatan suatu objek meningkat, maka energinya dan
inersianya juga akan meningkat. Maka gaya yang diperlukan untuk
mempercepat benda tersebut lebih besar dengan massa yang sama dibandingkan
ketika benda bergerak pada kecepatan yang lebih rendah. Hukum Kedua
Newton

tetap berlaku karena merupakan definisi matematika.[2]:855876 Namun,


momentum relativistik harus dinyatakan ulang sebagai:

dengan
adalah kecepatan dan
adalah kecepatan cahaya
adalah massa diam.
Persamaan relativistik yang menghubungkan gaya dan akselerasi untuk partikel
dengan massa diam konstan tidak nol yang bergerak pada arah sumbu :

dengan faktor Lorentz

[3]

Gaya non-fundamental
Beberapa gaya ada karena gaya fundamental. Dalam beberapa kasus, ada
permodelan yang diidealkan untuk mendapatkan pemahaman.
Gaya normal

FN adalah gaya normal yang bekerja pada objek.


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gaya normal
Gaya normal ditimbulkan oleh gaya repulsif dari interaksi antara atom-atom
pada jarak dekat.
Friksi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Friksi
Friksi adalah gaya permukaan yang melawan gerak relatif. Gaya friksi
berhubungan langsung dengan gaya normal yang menjaga dua benda solid
terpisah pada titik kontak. Ada 2 macam gaya friksi: friksi statis dan friksi
kinetis.
Gaya friksi statis ( ) akan berlawanan langsung dengan objek yang terletak
paralel pada permukaan sesuai dengan koefisien gesek statis ( ) dikalikan
dengan gaya normal ( ). Maka besaran gaya friksi statis akan memenuhi
pertidaksamaan:
.
Sedangkan untuk gaya friksi kinetis (
,

):

adalah koefisien gesek kinetis. Untuk kebanyakan permukaan, koefisien


gesek kinetis nilainya lebih rendah daripada koefisien gesek statis.
Gaya elastis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Elastisitas (fisika) dan Hukum Hooke

Fk adalah gaya yang muncul akibat muatan pada pegas


Gaya elastis bekerja untuk mengembalikan pegas ke ukuran aslinya. Sebuah
pegas ideal diasumsikan tidak bermassa, tidak mempunyai friksi, tidak dapat
rusak, dan dapat diperpanjang tak terbatas. Pegas akan menghasilkan gaya yang
akan menarik jika diperpanjang sesuai dengan perpanjangannya dari posisi
awalnya.[4] Hubungan linear ini dicetuskan oleh Robert Hooke tahun 1676,
sehingga dinamakan Hukum Hooke. Jika
adalah besar perpanjangan, maka
gaya yang dihasilkan pegas ideal sama dengan:

dengan adalah konstanta pegas. Tanda minus menunjukkan arah gaya


berlawanan arah dan muatan yang diberikan.
Gaya dan Potensial
Disamping gaya, konsep yang sama secara matematis dari medan energi
potensial dapat digunakan untuk kesesuaian. Sebagai contoh, gaya gravitasi
yang beraksi pada suatu benda dapat dipandang sebagai aksi medan gravitasi
yang hadir pada lokasi benda Pernyataan ulang secara matematis definisi energi
(melalui definisi kerja), medan skalar potensial didefinisikan sebagai medan
yang mana gradien adalah sama dan berlawanan dengan gaya yang dihasilkan

pada setiap setiap titik. Gaya dapat diklasifikasi sebagai konservatif atau non
konservatif. Gaya konservatif sama dengan gradien potensial.
Gaya konservatif
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gaya konservatif
Gaya konservatif yang beraksi pada sebuah sistem tertutup memiliki kerja
mekanis terkait yang memperbolehkan energi untuk berubah hanya dalam
bentuk kinetik atau energi potensial. Hal ini berarti bahwa untuk sistem tertutup,
energi mekanik bersih tersimpan kapan pun gaya konservatif bekerja pada
sistem.
Oleh karena itu, gaya terkait secara langsung dengan perbedaan energi potensial
antara dua lokasi berbeda dalam ruang [5] dan dapat dianggap sebagai artifak
dari medan potensial dalam cara yang sama bahwa arah dan jumlah aliran air
dapat ditinjau sebagai artifak pemetaan kontur (contour map) dari ketinggian
suatu area.
Gaya konservatif meliputi gravitasi, gaya elektromagnetik, dan gaya pegas.
Tiap-tiap gaya ini memiliki model yang tergantung pada posisi yang seringkali
dituliskan sebagai vektor radial dari potensial simetri berbentuk bola.[6] Contoh
dari gaya konservatif:
Untuk gravitasi:

dengan adalah konstanta gravitasi, dan

adalah massa objek n.

Untuk gaya elektrostatis:

dengan adalah permisivitas listrik di ruang hampa, dan


listrik objek n.
Untuk gaya pegas:

dengan adalah konstanta pegas.

adalah muatan

Gaya non konservatif


Untuk skenario fisis tertentu, adalah tak mungkin untuk memodelkan gaya
sebagaimana dikarenakan gradien potensial.
Hal ini seringkali dikarenakan tinjauan makrofisis yang mana menghasilkan
gaya sebagai kemunculan dari rata-rata statistik makroskopik dari keadaan
mikro.
Sebagai contoh, friksi disebabkan oleh gradien banyak potensial elektrostatik
antara atom-atom, namun mewujud sebagai model gaya yang tak gayut
sembarang vektor posisi skala makro.
Gaya non konservatif selain friksi meliputi gaya kontak yang lain, tegangan,
tekanan, dan seretan (drag). Akan tetapi, untuk sembarang deskripsi detail yang
cukup, seluruh gaya ini adalah hasil gaya konservatif karena tiap-tiap gaya
makroskopis ini adalah hasil netto gradien potensial mikroskopis.
Hubungan antara gaya non konservatif makroskopis dan gaya konservatif
mikroskopis dideskripsikan oleh perlakuan detail dengan mekanika statistik.
Dalam sistem tertutup makroskopis, gaya non konservatif beraksi untuk
mengubah energi internal sistem dan seringkali dikaitkan dengan transfer panas.
Menurut Hukum Kedua Termodinamika, gaya non konservatif hasil yang
diperlukan dalam transformasi energi dalam sistem tertutup dari kondisi terurut
menuju kondisi lebih acak sebagaimana entropi meningkat.
Satuan Ukuran
Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah newton (simbol N),
yang mana sama dengan gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan benda
bermassa 1 kilogram dengan percepatan 1 meter per sekon kuadrat atau
kgms2.[7]. Satuan CGS lebih awal adalah dyne, gaya yang dibutuhkan untuk
menggerakkan benda bermassa 1 gram dengan percepatan 1 cm per sekon
kuadrat (gcms2). Satu newton sama dengan 100.000 dyne.

A. Pengertian Gaya

Dalam fisika gaya diartikan sebagai tarikan atau dorongan. Gaya termasuk salah
satu dari besaran vektor karena selain mempunyai nilai gaya juga mempunyai
arah. Alat untuk mengukur gaya adalah neraca pegas atau dinamometer. Satuan
gaya dalam SI adalah Newton (N). Bentuk gaya tidak bisa kita dilihat, namun
kita dapat merasakan pengaruh suatu gaya. Semakin besar gaya, makin besar
pula tenaga yang diperlukan.
Gaya memiliki beberapa sifat diantaranya :
1. Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.
2. Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda
3. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak
Gaya yang diberikan terhadap suatu benda akan memberikan pengaruh terhadap
benda tersebut.
Pengaruh Gaya terhadap Benda diantaranya :
1. Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya.
Contoh : mobil yang mogok akan bergerak ke depan jika di dorong, bola yang
diam akan melambung keika di tendang. Dalam kasus tersebut gaya
berpengaruh terhadppap gerak benda.
2. Benda yang sedang bergerak, apabila diberi gaya mengakibatkan benda
tersebut diam, berubah arah geraknya ataupun bergerak lebih cepat
Contoh : bola yang bergerak akan diam ketika ditangkap, kelereng yang
menggelinding akan berubah arah ketika menabrak tembok.
3. Benda yang dikenai gaya mengakibatkan benda berubah bentuk.
Contoh : Kaleng bekas minuman penyok ketika di injak, beras akan menjadi
tepung beras ketika di tumbuk.
B. Jenis-jenis Gaya
Gaya dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh
1. Gaya sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang langsung menyentuh atau mengenai permukaan
bendanya.
Yang termasuk gaya sentuh adalah gaya otot, gaya pegas, gaya gesek,
Contoh : kuda yang menarik andong, atlet panahan yang menarik busur panah,
gaya yang diberikan saat mendorong kursi.
2. Gaya tak sentuh
Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak menyentuh permkaan benda yang

dikenainya tatapi pengaruhnya dapat dirasakan.


Yang termasuk gaya tak sentuh adalah
gaya listrik, gaya gravitasi, gaya magnet, gaya berat
Contoh : kelapa yang jatuh dari
pohonnya, paku yang tertarik oleh magnet
C. Resultan Gaya
Sebelum belajar resultan gaya terlebih dahulu harus memahami penggambaran
gaya. Dalam fisika gaya digambarkan sebagai garis anak panah. Resultan gaya
adalah jumlah perpaduan gaya yang bekerja pada suatu benda. Karena gaya
merupakan besaran vektor maka untuk menentukan resultan gaya menggunakan
teknik resultan vektor.

1. Resultan gaya searah


Resultan gaya searah dirumuskan

2. Resultan gaya berlawanan arah


Resultan gaya berlawanan arah dirumuskan :

Contoh soal
Ari, Ali, Adi dan Aji bermain tarik tambang. Ari dan Ali berada di sebelah
kanan, gaya yang diberikan Ari 25N sedangkan yang diberikan Ali 30N. Adi
dan Aji berada di sebelah kiri, gaya yang diberikan Adi 15N dan yang diberikan
Aji 30N. Siapa pemenang tarik tambang tersebut ?
Jawab :
Resultan gaya di sebelah kanan : 25N+30N = 55 N
Resultan gaya di sebelah kiri : 15N+30N = 45 N

Resulltan gaya yang bekerja pada tambang 55N - 45N = 10N ke arah kanan
Sehingga tarik tambang dimenangkan oleh Ari dan Ali
A

A. Pengertian Gaya

Dalam fisika gaya diartikan sebagai tarikan atau dorongan. Gaya termasuk salah satu dari
besaran vektor karena selain mempunyai nilai gaya juga mempunyai arah. Alat untuk
mengukur gaya adalah neraca pegas atau dinamometer. Satuan gaya dalam SI adalah Newton
(N). Bentuk gaya tidak bisa kita dilihat, namun kita dapat merasakan pengaruh suatu gaya.
Semakin besar gaya, makin besar pula tenaga yang diperlukan.
Gaya memiliki beberapa sifat diantaranya :
1. Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.
2. Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda
3. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak
Gaya yang diberikan terhadap suatu benda akan memberikan pengaruh terhadap benda
tersebut.
Pengaruh Gaya terhadap Benda diantaranya :
1. Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya.
Contoh : mobil yang mogok akan bergerak ke depan jika di dorong, bola yang diam akan
melambung keika di tendang. Dalam kasus tersebut gaya berpengaruh terhadppap gerak
benda.
2. Benda yang sedang bergerak, apabila diberi gaya mengakibatkan benda tersebut diam,
berubah arah geraknya ataupun bergerak lebih cepat
Contoh : bola yang bergerak akan diam ketika ditangkap, kelereng yang menggelinding akan
berubah arah ketika menabrak tembok.
3. Benda yang dikenai gaya mengakibatkan benda berubah bentuk.
Contoh : Kaleng bekas minuman penyok ketika di injak, beras akan menjadi tepung beras
ketika di tumbuk.
B. Jenis-jenis Gaya
Gaya dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh
1. Gaya sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang langsung menyentuh atau mengenai permukaan bendanya.
Yang termasuk gaya sentuh adalah gaya otot, gaya pegas, gaya gesek,

Contoh : kuda yang menarik andong, atlet panahan yang menarik busur panah, gaya yang
diberikan saat mendorong kursi.
2. Gaya tak sentuh
Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak menyentuh permkaan benda yang dikenainya tatapi
pengaruhnya dapat dirasakan.
Yang termasuk gaya tak sentuh adalah
gaya listrik, gaya gravitasi, gaya magnet, gaya berat
Contoh : kelapa yang jatuh dari
pohonnya, paku yang tertarik oleh magnet
C. Resultan Gaya
Sebelum belajar resultan gaya terlebih dahulu harus memahami penggambaran gaya. Dalam
fisika gaya digambarkan sebagai garis anak panah. Resultan gaya adalah jumlah perpaduan
gaya yang bekerja pada suatu benda. Karena gaya merupakan besaran vektor maka untuk
menentukan resultan gaya menggunakan teknik resultan vektor.

1. Resultan gaya searah


Resultan gaya searah dirumuskan

2. Resultan gaya berlawanan arah


Resultan gaya berlawanan arah dirumuskan :

Contoh soal
Ari, Ali, Adi dan Aji bermain tarik tambang. Ari dan Ali berada di sebelah kanan, gaya yang
diberikan Ari 25N sedangkan yang diberikan Ali 30N. Adi dan Aji berada di sebelah kiri,
gaya yang diberikan Adi 15N dan yang diberikan Aji 30N. Siapa pemenang tarik tambang
tersebut ?
Jawab :
Resultan gaya di sebelah kanan : 25N+30N = 55 N
Resultan gaya di sebelah kiri : 15N+30N = 45 N
Resulltan gaya yang bekerja pada tambang 55N - 45N = 10N ke arah kanan
Sehingga tarik tambang dimenangkan oleh Ari dan Ali

2. Energi
Energi merupakan salah satu konsep penting dalam sains. Kata energi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu ergon yang berarti kerja. Jadi, energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan kerja atau usaha. Energi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan
di alam ini, terutama bagi kehidupan manusia, karena segala sesuatu yang kita lakukan
memerlukan energi.
Berbagai sumber energi, antara lain, energi matahari, energi panas bumi, energi angin, energi
air, dan energi nuklir. Sumber utama semua energi adalah energi matahari.

Gambar 1.1. Enegi Matahari Panas matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan
hidup organisme di Bumi. Cahaya matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan
berklorofil untuk melangsungkan fotosintesis, juga untuk pembangkit listrik dan masih
banyak lagi

Gambar 1.2. Energi Angin Energi angin dapat digunakan untuk irigrasi dan pembangkit
listrik

Gambar 1.3. Energi Panas Bumi Pemanfaatan tidak langsung yaitu memanfaatkan energi
panas bumi untuk pembangkit listrik. Sedangkan pemanfaatan langsung yaitu memanfaatkan
secara langsung panas yang terkandung pada fluida panas bumi untuk berbagai keperluan.

Gambar 1.4. Energi Air dimanfaatkan untuk pembangkit listrik

Gambar 1.5. Energi Nuklir Energi nuklir banyak dimanfaatkan untuk pembangkit listrik
Dalam fisika terdapat berbagai jenis energi, di antaranya energi potensial, energi kinetik, dan
energi mekanik yang akan dibahas berikut ini.
Kita mulai dengan nonton video ini yuk :)
2.1. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan benda terhadap titik acuan.
Dengan demikian, titik acuan akan menjadi tolok ukur penentuan ketinggian suatu benda.
Energi potensial ada beberapa macam, seperti berikut ini.
a. Energi potensial gravitasi
Energi potensial gravitasi adalah energi potensial suatu benda yang disebabkan oleh
kedudukan benda terhadap gravitasi bumi. Jika kita menggantungkan bola bermassa m, pada
ketinggian h dari permukaan tanah maka energi potensial gravitasi bola tersebut dinyatakan:
Ep = m . g . h (2-1)
Keterangan:
Ep : energi potensial (joule)
m : massa (kg)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
h : ketinggian terhadap titik acuan (m)
b. Energi potensial gravitasi Newton
Energi potensial gravitasi Newton adalah energi potensial gravitasi antara dua benda angkasa.
Energi ini dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
Ep : energi potensial gravitasi Newton (joule)
M : massa planet (kg)
m : massa benda (kg)
r : jarak benda ke pusat planet (m)
G : tetapan gravitasi universal = 6,673 x 10-11 N.m2/kg2
Dari rumus di atas terlihat bahwa Ep bernilai negatif. Artinya, untuk memindahkan benda
dari posisi tertentu ke posisi lain yang jaraknya lebih jauh dari pusat planet diperlukan
sejumlah energi. Selain itu, tanda negatif pada Ep juga menunjukkan bahwa suatu planet akan
tetap terikat pada medan gravitasi matahari, sehingga planet tetap berada pada orbitnya.
c. Energi potensial pegas
Kemampuan pegas untuk kembali ke bentuk semula disebut energi potensial pegas.

Secara umum, energi potensial pegas dapat dirumuskan:

Keterangan:
Ep : energi potensial pegas (joule)
k : konstanta pegas (N/m)
x : pertambahan panjang (m)
F : gaya pegas (N)
Contoh penerapan energi potensial pegas yaitu pada anak panah yang dilepaskan. Contoh
lainnya adalah pada mobil mainan yang akan bergerak maju setelah kita beri gaya dorong ke
belakang.
2.2. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan gerak suatu benda. Jadi, setiap benda
yang bergerak memiliki energi kinetik.
Persamaan energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
Ek : energi kinetik (joule)
m : massa benda (kg)
v : kecepatan gerak suatu benda (m/s)
2.3. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang dihasilkan oleh benda karena sifat geraknya. Energi
mekanik merupakan jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh benda atau
energi total yang dimiliki oleh suatu benda. Energi mekanik berasal dari energi potensial dan
energi kinetik benda tersebut.
Secara matematis dituliskan:
Em = Ep + Ek(2-5)
Jumlah total Energi Kinetik dan Energi Potensial disebut Energi Mekanik. Ketika terjadi
perubahan energi dari Ep menjadi Ek atau Ek menjadi Ep, walaupun salah satunya berkurang,

bentuk energi lainnya bertambah. Misalnya ketika Ep berkurang, besar Ek bertambah.


Demikian juga ketika Ek berkurang, pada saat yang sama besar Ep bertambah. Total
energinya tetap sama, yakni Energi Mekanik.
Energi mekanik suatu benda bersifat kekal, artinya energi mekanik tidak dapat dimusnahkan,
namun dapat berubah bentuk. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan
dipindahkan dari satu benda ke benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Pernyataan di
atas disebut hukum kekekalan energi mekanik.
Em1 = Em2(2-6)
Cobalah untuk menonton video ini kawan. Video ini tentang simulasi energy mekanik lho :)
Ingin belajar lebih dalam mengenai penerapan hukum kekekalan energy mekanik pada
berbagai jenis gerakan? Klik di sini
Gaya yang menyebabkan energi mekanik kekal (tetap) disebut gaya konservatif. Yang
termasuk gaya konservatif antara lain :
1. Gaya gravitasi konstan, F = m.g
2. Gaya elastic pegas, F = k.x
3. Gaya gravitasi Newton,
Gaya konservatif memiliki sifat bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu benda :
1. tidak bergantung pada lintasannya, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir
2. selalu sama dengan nol jika benda bergerak kembali ke posisi semula dalam lintasan
tertutup
3. selalu dapat dinyatakan sebagai perbedaan antara energi potensial awal dan energi
potensial akhir
Kita dapat menyimpulkan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya tak konservatif bergantung
pada lintasan. Contoh gaya tak konservatif antara lain gaya dorong, gaya gesekan, dan gaya
hambatan udara.
Secara matematis, hukum kekekalan energi mekanik dapat dirumuskan:
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2 (2-6)
Persamaan di atas hanya berlaku jika tidak terjadi gesekan. Jika terjadi gesekan, sebagian
energi akan berubah menjadi energi panas.

Anda mungkin juga menyukai