Anda di halaman 1dari 45

Nama:

1. Ariyanto (4315210017)
2. Didier Arfieldo (4316210017)
3. Fikhi Syahnur Ramadhan (4316210028)
4. Tri noviyanto (4316210064)
1. Hukum kekekalan energi dan massa

1.1 Hukum kekekalan energi


Kekekalan artinya tidak berubah. Jadi dapat disimpulkan bahwa, hukum
kekekalan energi merupakan hukum yang menyatakan bahwa energi itu kekal dan
tidak dapat berubah (besarnya) sepanjang waktu, memiliki nilai yang sama baik
sebelum sesuatu terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah bentuknya, tapi
besarnya akan selalu sama.
Energi disini ialah total energi dari suatu sistem. Total energi dari suatu sistem
dapat berupa energi kinetik, energi potensial, energi panas, dan lain sebagainya.
Bentuk-bentuk energi tersebut dapat berupah menjadi bentuk energi lainnya
sehingga total energi pada suatu sistem akan selalu sama.
1.2 Energi mekanik
• Energi mekanik merupakan jumlah dari energi kinetik dan energi potensial.
Em = Ek+Ep
• Karena hukum kekekalan energi mengatur bahwa setiap total energi pada sistem
(yakni energi mekanik) harus selalu sama, maka energi mekanik sebelum dan
sesudahnya memiliki besar yang sama.
1.3 Contoh Penerapan Hukum Kekekalan Energi
1. Pembangkit Listrik tenaga Hidro 3. Teko Pemanas Air

2. Mobil atau Kendaraan Bermotor


1.4 Hukum Kekekalan Massa
• Massa diartikan sebagai sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan
untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda.
Dalam Sistem Internasional (SI), massa diukur dalam satuan kilogram (kg). Alat yang
digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tetapi massa berbeda
dengan berat, karena massa selalu sama disetiap tempat.
• Hukum kekekalan Massa dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) yang
berbunyi: ”Dalam suatu reaksi, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”,
dengan kata lain massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Artinya
selama reaksi terjadi tidak ada atom-atom pereaksi dan hasil reaksi yang hilang.
2. Energi, Kerja, dan Daya
2.1 Energi
Energi adalah kemampuan atau kesanggupan benda untuk melakukan usaha atau
melakukan kerja. Energi Juga Dapat Berubah Bentuk Dari Satu Bentuk Ke Bentuk Lainnya.
Contohnya Adalah Setrikaan , Pada Setrika Terjadi Perubahan Bentuk Dari Energi Listrik
Menjadi Energi Panas. Kata “Energi” Tersebut Berasal Dari Bahasa Yunani Ialah “Ergon” Yang
Mempunyai Arti “Kerja”. Satuan Internasional Untuk Energi Ialah Joule (J), Satuan Tersebut
Dapat Digunakan Untuk Menghormati James Presscot Joule Serta Percobaannya Dalam
Persamaan Mekanik Panas.
Satuan Lain Untuk Energi Ialah Kalori (Kal).
1 Kalori = 4,2 Joule Atau 1 Joule = 0,24 Kalori
Hubungan Joule Dengan Satuan Internasional Dasar Lain :
1 Joule = 1 Newton-Meter Dan 1 Joule = 1kg M2S-2
2.2Macam-macam energi
2.2.1 Energi Mekanik
Energi Mekanik Ialah Energi Yang Dimiliki Suatu Benda Yang Disebabkan Oleh Sifat
Geraknya. Energi Mekanik Dibagi Lagi Menjadi Dua, Ialah Sebagai Berikut :
1. Energi Potensial
2. Energi Kinetik
1. Energi Potensial
• Energi Potensial, Adalah Energi Yang Dimiliki Suatu Benda Yang Disebabkan Oleh Posisi
Maupun Kedudukannya, Artinya Saat Benda Tersebut Diam Pada Posisi Tertentu.
Ep = M X G X H
Keterangan (Satuan) :
Ep = Energi Potensial (Joule)
M = Massa (Kg)
G = Gravitasi (M/S2)
H = Ketinggian (M)
2. Energi Kinetik
• Energi Kinetik Ialah Energi Yang Dimiliki Oleh Suatu Benda Yang Disebabkan Oleh
Pergerakan Maupun Kelajuannya. Energi Kinetik Secara Jelas Dapat Diartikan Sebagai Suatu
Kemampuan Untuk Dapat Melakukan Usaha Supaya Bisa Menggerakkan Benda Dengan
Massa Tertentu Hingga Dapat Mencapai Suatu Kecepatan Tertentu.
Ek = ½ X M X V2
Keterangan (Satuan) :
Ek = Energi Kinetik (Joule)
M = Massa (Kg)
V = Kecepatan (M/S)

Maka, Energi Mekanik = Energi Potensial + Energi Kinetik


2.3 Usaha
• Dalam fisika Usaha dikaitkan dengan gaya yangdiberikan pada benda sehingga
menyebabkan perpindahan benda.
W=FxS

W = usaha (j)
F = gaya (N)
S = perpindahan (m)
• Jika gaya yang diberikan tidak searah dengan perpindahan maka digunakan
persamaan :
W = F cos α x s
α adalah sudut yang dibentuk oleh gaya dengan perpindahan.
• Diatas adalah grafik hubungan antara gaya (F) dan perpindahan (s), maka
besar usaha sama dengan luas.

• Usaha akan bernilai nol jika benda yang diberikan usaha tidak berpindah.
Misalnya Andi mendorong kereta api tetapi kereta api tidak berpindah maka
usaha yang dilakuka Andi terhadap kereta sama dengan nol.
2.4 Daya

• Daya adalah banyaknya energi yang digunakan tiap satu satuan waktu. Besarnya
daya sebanding dengan energi dan berbanding terbalik dengan waktu

P = w/t
P = daya (watt)
W = energi (j)
t = waktu (S)
3. Jenis-jenis bahan bakar
• Bahan bakar adalah setiap bahan yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi untuk
menghasilkan kerja mekanik secara terkendali. Dengan kata lain, ini adalah zat yang
menghasilkan energi, terutama panas yang dapat digunakan. Ditinjau dari sudut teknis dan
ekonomis, bahan bakar diartikan sebagai bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan
proses pembakaran tersebut dengan sendirinya, disertai dengan pengeluaran kalor.
• Ada berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat, dan gas) yang tersedia
tergantung pada berbagai faktor seperti biaya, ketersediaan, penyimpanan,handling, polusi
dan peletakan boiler, tungku dan peralatan pembakaran lainnya.
Jenis-jenis bahan bakar: padat, cair, dan gas.
►Bahan bakar padat : batu bara, arang, kayu
►Bahan bakar cair : bensin, minyak solar, minyak tanah
►Bahan bakar gas : LPG
3.1 Bahan Bakar Padat (Batu bara)
• Batu Bara adalah salah satu sumber energi yang penting bagi dunia, yang
digunakan pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik hampir 40% diseluruh
dunia. Menurut definisinya Batu bara adalah bahan bakar fosil.
• Batu bara dapat terbakar, terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama
terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara terbentuk dari tumbuhan
yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi
pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehinggamembentuk lapisan
batu bara.
3.2 Bahan bakar gas

• Bahan bakar yang secara alami didapatkan dari alam:


- Gas alam
- Metan dari penambangan batubara
• Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar padat
- Gas yang terbentuk dari batubara
- Gas yang terbentuk dari limbah dan biomassa
3.2.1 LPG (Liquid Petroleum Gas)
• LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit persentase
hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa fraksi 𝐶2 yang lebih
ringan dan 𝐶5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam LPG adalah propan
(𝐶3 𝐻8 ), Propilen (𝐶3 𝐻6 ), normal dan iso-butan (𝐶4 𝐻10 ) dan Butilen (𝐶4 𝐻8 ). LPG
merupakan campuran dari hidrokarbon tersebut yang berbentuk gas pada
tekanan atmosfir, namun dapat diembunkan menjadi bentuk cair pada suhu
normal, dengan tekanan yang cukup besar. LPG cair, jika menguap membentuk
gas dengan volum sekitar 250 kali.
3.2.2 Gas Alam
• Ada gas alam yang sering kita ucakan tapi kita tidak tahu gas tersebut memiliki
fungsi dan kandungan yang besar dalam gas alam. Metan merupakan kandungan utama
gas alam yang mencapai jumlah sekitar 95% dari volume total. Komponen lainnya adalah:
Etan, Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gas-gas lainnya dalam jumlah kecil.
3.3 Bahan Bakar Cair
• Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tidak rapat, jika dibandingkandengan
bahan bakar padat molekulnya dapat bergerak bebas. Bensin/gasolin/premium,minyak
solar, minyak tanah adalah contoh bahan bakar cair. Bahan bakar cair
yang biasa dipakai dalam industri, transportasi maupun rumah tangga adalah fraksi minyak
bumi. Minyak bumi adalah campuran berbagai hidrokarbon yangtermasuk dalam kelompok
senyawa: parafin, naphtena, olefin, dan aromatik.Kelompok senyawa ini berbeda dari yang
lain dalam kandungan hidrogennya
• Bahan bakar cair seperti minyak tungku / furnace oil dan LSHS (Low Sulphur Heavy Stock)
terutama digunakan dalam penggunaan industri. Dibawah inimerupakan beberapa dari sifat
bahan bakar cair diberikan dibawah ini:
4. Reaksi Pembakaran

• Reaksi pembakaran terjadi ketika zat bereaksi cepat dengan oksigen (O2).
Sebagai contoh, arang bergabung dengan oksigen. Reaksi kombusi yang biasa
disebut reaksi pembakaran, dan substansi yang terbakar biasanya disebut
sebagai bahan bakar. Produk dari reaksi pembakaran sempurna termasuk karbon
dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Reaksi biasanya mengeluarkan panas dan
cahaya juga. Persamaan umum untuk reaksi pembakaran yang sempurna adalah:

Bahan bakar + O2 → CO2 + H2O4

• Bahan bakar yang membakar dalam reaksi pembakaran biasanya terdiri dari
hidrokarbon, yang hanya berisi karbon (C) dan hidrogen (H). Contoh hidrokarbon
adalah metana (CH4), komponen utama dari gas alam.
Sistem penyalaan

• Sistem penyalaan adalah salah satu sistem pada motor yang sangat penting untuk
diperhatikan. sistem penyalaan ini erat hubungannya dengan tenaga (daya) yang
dibangkitkan oleh suatu mesin.
• Sistem baterai dan magnet, kedua sistem ini mempunyai prinsip dan tujuan yang sama,
yakni sama-sama memakai arus listrik dan bertujuan membangkitkan tegangan listrik yang
tinggi sekali yang memungkinkan meloncatnya bunga api listrik(elektron) diantara kedua
ujung kutub busi, tinggi tegangan yang dibangkitkan itu kira-kira 10.000 volt.
alat-alat yang menghasilkan loncatan bunga
api diantaranya adalah:
a) Koil
arus listrik yang datang dari baterai ataupun dari generator AC, akan masuk ke
dalam koil, arus ini mempunyai tegangan yang rendah dan oleh koil tegangan ini
akan dinaikkan sampai mencapai tegangan kira-kira 10.000 volt.
b) Pemutus arus (platina/contact breaker)
platina ini berfungsi sebagai sakelar pada kumparan primer dari koil penyalaan,
dengan bekerjanya platina ini maka medan magnet pada koil selalu berubah ubah
yang mengakibatkan timbulnya tegangan kira-kira 10.000 volt pada kumparan
sekunder. Pada platina waktu akan terbuka, akan timbul bunga api untuk
menghindari hal ini maka digunakan suatu alat peredam/pengaman yang disebut
kondensor.
c) Kondensor
Menurut sifatnya, kondensor dapat menyimpan sejumlah muatan listrik menurut
kapasitas dan dalam waktu yang tertentu. karena itu kondensor dapat digunakan
sebagai peredam atau penghisap arus listrik ekstra yang timbul akibat adanya
tegangan induksi dari pada gulungan primer yang dapat menimbulkan bunga api
listrik pada platina. kondensor ini biasanya dibuat dari kertas isolasi dan kertas
perak yang digulung bersama-sama
d) Busi
Busi adalah suatu alat yang dipergunakan untuk meloncatkan bunga api listrik di
dalam silinder ruang bakar. bunga api listrik ini diloncatkan dengan perbedaan
tegangan 10.000 volt diantara kedua kutub elektroda dari busi, karena busi
mengalami tekanan temperatur tinggi dan getaran yang keras sekali, maka busi
dibuat dari bahan-bahan yang dapat mengatasi masalah tersebut. pemakaian tipe
busi untuk tiap-tiap mesin telah ditentukan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.
5. Entalpi pembakaran
Entalpi (H)
Entalpi atau kalor adalah jumlah dari semua
bentuk energi dalam suatu zat, dinyatakan
dengan H. Misalnya entalpi untuk uap air
ditulis H H2O(g).

Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada


energi yang masuk atau keluar dari zat.
Besarnya entalpi tidak dapat ditentukan.
Perubahan Entalpi (ΔH)

Perubahan entalpi (∆H) adalah


perubahan kalor yang terjadi pada
suatu rekasi kimia. ∆H merupakan
selisih antara entalpi produk (HP) dan
entalpi reaktan (HR).
Rumus :
∆H = HP - HR
Ketentuan Entalpi (H) dan Perubahan
Entalpi (ΔH)
Jika H produk lebih kecil daripada H reaktan maka
akan terjadi pembebasan kalor. Harga ∆H negatif
atau lebih kecil daripada nol.
2H2 + O2  2H2O + kalor
2H2 + O2  2H2O ∆H = -

Jika H produk lebih besar daripada H reaktan maka


akan terjadi penyerapan kalor. Harga ∆H positif atau
lebih besar daripada nol.
2H2O + kalor  2H2 + O2
2H2O  2H2 + O2 - kalor
2H2O  2H2 + O2 ∆H = +
Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Reaksi eksoterm adalah reaksi yang


melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan
sehingga kalor dari sistem akan berkurang.
Tanda reaksi eksoterm ∆H = -

Reaksi endoterm adalah reaksi yang


menyerap kalor dari lingkungan ke sistem
sehingga kalor dari sistem akan bertambah.
Tanda reaksi endoterm ∆H = +
Gambar 1. Reaksi Eksoterm dan Reaksi
Endoterm
Perubahan Entalpi Standar (∆H˚)

Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada


temperatur 298 K dan tekanan 1 atmosfer
disepakati sebagai perubahan entalpi standar.

Persamaan Termokimia.
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang dilengkapi
dengan harga perubahan entalpi (∆H). Persamaan termokimia
selain menyatakan jumlah mol reaktan dan jumlah mol produk,
juga menyatakan jumlah kalor yang dibebaskan atau diserap pada
reaksi itu dalam satuan kJ atau dalam molar kJ/mol.
Jenis-jenis Perubahan Entalpi Standar
(∆H˚)

1. Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH˚f =


standard entalphy of formation).
2. Perubahan entalpi penguraian standar (ΔH˚d =
standard entalphy of decomposition).
3. Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔH˚c =
standard entalphy of combustion).
4. Perubahan entalpi pelarutan standar (ΔH˚s =
standard entalphy of solubility).
Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔH˚f)

Perubahan entalpi pembentukan standar adalah


perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol
senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan
standar. (temperatur 298, tekanan 1 atm).

1. Perubahan entalpi pembentukan gas CO2 adalah – 393,5


kJ/mol. Tentukan persamaan termokimianya!
2. Perubahan entalpi H2O (l) adalah -285,8 kJ/mol. Tentukan
persamaan termokiamianya!
Perubahan Entalpi Penguraian Standar
(ΔH˚d)

Perubahan entalpi penguraian standar


adalah perubahan entalpi pada penguraian
1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya
pada keadaan standar.

1. Perubahan entalpi penguraian gas NO adalah –


90,4 kJ/mol. Tentukan persamaan termokimianya!
2. Perubahan entalpi penguraian H2O(l) adalah +
285,8 kJ/mol. Tentukan persamaan
termokimianya!
Perubahan Entalpi Pembakaran Standar
(ΔH˚c)

Perubahan pembakaran standar adalah


perubahan entalpi pada pembakaran
sempurna 1 mol unsur atau senyawa dalam
keadaan standar.

1. Perubahan entalpi pembakaran gas CH4 adalah -


802 kJ/mol. Tentukan persamaan termokimianya!
2. Perubahan entalpi pembakaran CH3OH(l) adalah -
638 kJ/mol. Tentukan persamaan termokimianya!
Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (ΔH˚s)

Perubahan entalpi pelarutan standar


adalah perubahan entapi pada
pelarutan 1 mol zat menjadi larutan
encer.
Contoh :
1. NaOH(s) -------- NaOH(aq)

2. NaCl(s) -------- NaCl(aq)


Menentukan Harga Perubahan Entalpi

1. Menentukan harga perubahan entalpi dengan kalorimeter.


Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang
diserap atau dibebaskan sistem.

Q = m.c.∆t

Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau dikeluarkan
m = massa zat
∆t = perubahan temperatur
c = kalor jenis
6. Kinetika pembakaran
• Berdasarkan termodinamika , dapat ditentukan: keadaan produk setelah
kesetimbangan kimia dan termal tercapai berdasarkan keadaan awal
reaktan
Elementary Reaction

Dua/lebih atom/molekul saling mendekati reaksi kimia.


Jenis reaksi dipengaruhi oleh:
 Intermolekular potential force
 Keadaan kuantum molekul
 Energi transfer

Macam-macam reaksi:
Elementary reaction: terjadi karena tabrakan atom/molekul.
Contoh: CO + O2 CO2 + O
CO + O + M CO2 + M
M elemen seperti N2 atau O2
Elementary reaction untuk campuran hydrocarbon:
CO + OH CO2 + H
CO + H2O CO2 + OH
(the most important elementary reaction, ada banyak yang lainnya)

Laju elementary reaction tergantung pada tabrakan antar molekul dan tidak dipengaruhi
campuran lingkungan ditentukan berdasarkan kondisi ideal laboratorium
(tekanan rendah, hanya terdapat species reaktan). Data experimental sering digunakan
dalam engineering

Overall / Global reaction: hasil akhir dari banyak elementary


reaction.
Laju global reaksi tidak dapat diterapkan diluar range kondisi experimental.
Contoh: CO + ½ O2 CO2
3 Tipe utama elementary reaction
1. Bimolecular atom exchange reaction
AB + C BC + A
2. Termolecular recombination reaction
A+B+M AB + M
3. Bimolekular decomposition reaction
AB + M A+B+M

Laju reaksi  frekuensi tabrakan  konsentrasi reaktan


Tabrakan molekul yang mempunyai energi tinggi dan orientasi molekulnya
menguntungkan memutuskan ikatan kimia

Untuk satu elementary reaction berlaku:


Laju reaksi = reaction rate constant x konsentrasi masing-masing
reaktan
Perubahan konsentrasi dapat terjadi karena:
- Reaksi kimia
- Perubahan volume sistem
- Aliran massa masuk / keluar sistem

Reaction rate constant: adalah fungsi exponential dari temperatur, dinyatakan dengan
k0: konstanta/preexponential factor
E : energi aktivasi reaksi = energi yang diperlukan untuk merubah reactant ke keadaan reaktif sehingga ikatan
kimianya dapat disusun ulang membentuk suatu produk
6. Peralatan pembakaran
7. Sistem penyalaan/pengapian

Pengertian sistem pengapian

Sistem pengapian adalah rangkaian mekatronika yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik
bertegangan tinggi, dengan input bertegangan rendah ke busi untuk dikonversi menjadi percikan
api.

Prinsip yang digunakan pada sistem pengapian, adalah perubahan energi dari energi listrik
menjadi percikan api. Pada dasarnya, energi listrik diubah ke bentuk energi kalor, namun karena
beda potensial antara kedua kutub cukup besar maka akan timbul loncatan elektron.
Fungsi sistem pengapian itu hanya satu, yakni membakar campuran udara dan bensin yang telah dikompresi (saat akhir
langkah kompresi) hanya pada mesin bensin

Dalam siklus mesin bensin 4 tak, kita mengenal langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan
langkah buang.

Busi, hanya akan menyala saat campuran bensin dan udara terkompresi. Ini terjadi saat akhir langkah
kompresi ketika piston mencapai TMA (titik mati atas).

Dengan demikian, bisa disimpulkan kalau sistem pengapian tidak bekerja secara konstan, melainkan
secara interval.
Jenis Jenis Sistem Pengapian

1. Pengapian konvensional

Sesuai namanya, pengapian konvensional adalah sistem yang bekerja secara konvenional
menggunakan kontak mekanik untuk menentukan interval busi menyala.

2. Pengapian transistor

Sistem ini, juga dikatakan sebagai pengapian elektronik karena sudah menggunakan transistor
sebagai pengganti kontak mekanik.

Pengertian sistem pengapian transistor, adalah mekanisme perubahan listrik menjadi api,
dengan bantuan transistor yang bertugas sebagai saklar elektronik yang memutuskan arus
primer coil.

Meski demikian, secara umum skema pengapian transistor hampir sama dengan pengapian
konvensional.
3. Pengapian DLI

Sistem pengapian DLI adalah skema pengapian yang tidak dilengkapi dengan distributor.
Distributor sendiri adalah komponen untuk membagikan arus tegangan tinggi dari coil.
Sistem pengapian ini yang paling banyak ditemui pada mobil EFI saat ini.

4. Pengapian CDI

Pengapian CDI adalah sistem pengapian pada sepeda motor (mesin silinder tunggal) yang
menggunakan capasitor sebagai sumber pembangkit induksi pada coil.

Anda mungkin juga menyukai