1. Ariyanto (4315210017)
2. Didier Arfieldo (4316210017)
3. Fikhi Syahnur Ramadhan (4316210028)
4. Tri noviyanto (4316210064)
1. Hukum kekekalan energi dan massa
W = usaha (j)
F = gaya (N)
S = perpindahan (m)
• Jika gaya yang diberikan tidak searah dengan perpindahan maka digunakan
persamaan :
W = F cos α x s
α adalah sudut yang dibentuk oleh gaya dengan perpindahan.
• Diatas adalah grafik hubungan antara gaya (F) dan perpindahan (s), maka
besar usaha sama dengan luas.
• Usaha akan bernilai nol jika benda yang diberikan usaha tidak berpindah.
Misalnya Andi mendorong kereta api tetapi kereta api tidak berpindah maka
usaha yang dilakuka Andi terhadap kereta sama dengan nol.
2.4 Daya
• Daya adalah banyaknya energi yang digunakan tiap satu satuan waktu. Besarnya
daya sebanding dengan energi dan berbanding terbalik dengan waktu
P = w/t
P = daya (watt)
W = energi (j)
t = waktu (S)
3. Jenis-jenis bahan bakar
• Bahan bakar adalah setiap bahan yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi untuk
menghasilkan kerja mekanik secara terkendali. Dengan kata lain, ini adalah zat yang
menghasilkan energi, terutama panas yang dapat digunakan. Ditinjau dari sudut teknis dan
ekonomis, bahan bakar diartikan sebagai bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan
proses pembakaran tersebut dengan sendirinya, disertai dengan pengeluaran kalor.
• Ada berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat, dan gas) yang tersedia
tergantung pada berbagai faktor seperti biaya, ketersediaan, penyimpanan,handling, polusi
dan peletakan boiler, tungku dan peralatan pembakaran lainnya.
Jenis-jenis bahan bakar: padat, cair, dan gas.
►Bahan bakar padat : batu bara, arang, kayu
►Bahan bakar cair : bensin, minyak solar, minyak tanah
►Bahan bakar gas : LPG
3.1 Bahan Bakar Padat (Batu bara)
• Batu Bara adalah salah satu sumber energi yang penting bagi dunia, yang
digunakan pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik hampir 40% diseluruh
dunia. Menurut definisinya Batu bara adalah bahan bakar fosil.
• Batu bara dapat terbakar, terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama
terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara terbentuk dari tumbuhan
yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi
pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehinggamembentuk lapisan
batu bara.
3.2 Bahan bakar gas
• Reaksi pembakaran terjadi ketika zat bereaksi cepat dengan oksigen (O2).
Sebagai contoh, arang bergabung dengan oksigen. Reaksi kombusi yang biasa
disebut reaksi pembakaran, dan substansi yang terbakar biasanya disebut
sebagai bahan bakar. Produk dari reaksi pembakaran sempurna termasuk karbon
dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Reaksi biasanya mengeluarkan panas dan
cahaya juga. Persamaan umum untuk reaksi pembakaran yang sempurna adalah:
• Bahan bakar yang membakar dalam reaksi pembakaran biasanya terdiri dari
hidrokarbon, yang hanya berisi karbon (C) dan hidrogen (H). Contoh hidrokarbon
adalah metana (CH4), komponen utama dari gas alam.
Sistem penyalaan
• Sistem penyalaan adalah salah satu sistem pada motor yang sangat penting untuk
diperhatikan. sistem penyalaan ini erat hubungannya dengan tenaga (daya) yang
dibangkitkan oleh suatu mesin.
• Sistem baterai dan magnet, kedua sistem ini mempunyai prinsip dan tujuan yang sama,
yakni sama-sama memakai arus listrik dan bertujuan membangkitkan tegangan listrik yang
tinggi sekali yang memungkinkan meloncatnya bunga api listrik(elektron) diantara kedua
ujung kutub busi, tinggi tegangan yang dibangkitkan itu kira-kira 10.000 volt.
alat-alat yang menghasilkan loncatan bunga
api diantaranya adalah:
a) Koil
arus listrik yang datang dari baterai ataupun dari generator AC, akan masuk ke
dalam koil, arus ini mempunyai tegangan yang rendah dan oleh koil tegangan ini
akan dinaikkan sampai mencapai tegangan kira-kira 10.000 volt.
b) Pemutus arus (platina/contact breaker)
platina ini berfungsi sebagai sakelar pada kumparan primer dari koil penyalaan,
dengan bekerjanya platina ini maka medan magnet pada koil selalu berubah ubah
yang mengakibatkan timbulnya tegangan kira-kira 10.000 volt pada kumparan
sekunder. Pada platina waktu akan terbuka, akan timbul bunga api untuk
menghindari hal ini maka digunakan suatu alat peredam/pengaman yang disebut
kondensor.
c) Kondensor
Menurut sifatnya, kondensor dapat menyimpan sejumlah muatan listrik menurut
kapasitas dan dalam waktu yang tertentu. karena itu kondensor dapat digunakan
sebagai peredam atau penghisap arus listrik ekstra yang timbul akibat adanya
tegangan induksi dari pada gulungan primer yang dapat menimbulkan bunga api
listrik pada platina. kondensor ini biasanya dibuat dari kertas isolasi dan kertas
perak yang digulung bersama-sama
d) Busi
Busi adalah suatu alat yang dipergunakan untuk meloncatkan bunga api listrik di
dalam silinder ruang bakar. bunga api listrik ini diloncatkan dengan perbedaan
tegangan 10.000 volt diantara kedua kutub elektroda dari busi, karena busi
mengalami tekanan temperatur tinggi dan getaran yang keras sekali, maka busi
dibuat dari bahan-bahan yang dapat mengatasi masalah tersebut. pemakaian tipe
busi untuk tiap-tiap mesin telah ditentukan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.
5. Entalpi pembakaran
Entalpi (H)
Entalpi atau kalor adalah jumlah dari semua
bentuk energi dalam suatu zat, dinyatakan
dengan H. Misalnya entalpi untuk uap air
ditulis H H2O(g).
Persamaan Termokimia.
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang dilengkapi
dengan harga perubahan entalpi (∆H). Persamaan termokimia
selain menyatakan jumlah mol reaktan dan jumlah mol produk,
juga menyatakan jumlah kalor yang dibebaskan atau diserap pada
reaksi itu dalam satuan kJ atau dalam molar kJ/mol.
Jenis-jenis Perubahan Entalpi Standar
(∆H˚)
Q = m.c.∆t
Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau dikeluarkan
m = massa zat
∆t = perubahan temperatur
c = kalor jenis
6. Kinetika pembakaran
• Berdasarkan termodinamika , dapat ditentukan: keadaan produk setelah
kesetimbangan kimia dan termal tercapai berdasarkan keadaan awal
reaktan
Elementary Reaction
Macam-macam reaksi:
Elementary reaction: terjadi karena tabrakan atom/molekul.
Contoh: CO + O2 CO2 + O
CO + O + M CO2 + M
M elemen seperti N2 atau O2
Elementary reaction untuk campuran hydrocarbon:
CO + OH CO2 + H
CO + H2O CO2 + OH
(the most important elementary reaction, ada banyak yang lainnya)
Laju elementary reaction tergantung pada tabrakan antar molekul dan tidak dipengaruhi
campuran lingkungan ditentukan berdasarkan kondisi ideal laboratorium
(tekanan rendah, hanya terdapat species reaktan). Data experimental sering digunakan
dalam engineering
Reaction rate constant: adalah fungsi exponential dari temperatur, dinyatakan dengan
k0: konstanta/preexponential factor
E : energi aktivasi reaksi = energi yang diperlukan untuk merubah reactant ke keadaan reaktif sehingga ikatan
kimianya dapat disusun ulang membentuk suatu produk
6. Peralatan pembakaran
7. Sistem penyalaan/pengapian
Sistem pengapian adalah rangkaian mekatronika yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik
bertegangan tinggi, dengan input bertegangan rendah ke busi untuk dikonversi menjadi percikan
api.
Prinsip yang digunakan pada sistem pengapian, adalah perubahan energi dari energi listrik
menjadi percikan api. Pada dasarnya, energi listrik diubah ke bentuk energi kalor, namun karena
beda potensial antara kedua kutub cukup besar maka akan timbul loncatan elektron.
Fungsi sistem pengapian itu hanya satu, yakni membakar campuran udara dan bensin yang telah dikompresi (saat akhir
langkah kompresi) hanya pada mesin bensin
Dalam siklus mesin bensin 4 tak, kita mengenal langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan
langkah buang.
Busi, hanya akan menyala saat campuran bensin dan udara terkompresi. Ini terjadi saat akhir langkah
kompresi ketika piston mencapai TMA (titik mati atas).
Dengan demikian, bisa disimpulkan kalau sistem pengapian tidak bekerja secara konstan, melainkan
secara interval.
Jenis Jenis Sistem Pengapian
1. Pengapian konvensional
Sesuai namanya, pengapian konvensional adalah sistem yang bekerja secara konvenional
menggunakan kontak mekanik untuk menentukan interval busi menyala.
2. Pengapian transistor
Sistem ini, juga dikatakan sebagai pengapian elektronik karena sudah menggunakan transistor
sebagai pengganti kontak mekanik.
Pengertian sistem pengapian transistor, adalah mekanisme perubahan listrik menjadi api,
dengan bantuan transistor yang bertugas sebagai saklar elektronik yang memutuskan arus
primer coil.
Meski demikian, secara umum skema pengapian transistor hampir sama dengan pengapian
konvensional.
3. Pengapian DLI
Sistem pengapian DLI adalah skema pengapian yang tidak dilengkapi dengan distributor.
Distributor sendiri adalah komponen untuk membagikan arus tegangan tinggi dari coil.
Sistem pengapian ini yang paling banyak ditemui pada mobil EFI saat ini.
4. Pengapian CDI
Pengapian CDI adalah sistem pengapian pada sepeda motor (mesin silinder tunggal) yang
menggunakan capasitor sebagai sumber pembangkit induksi pada coil.