Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Usaha, Kalor, dan Energi

· Usaha yang dilakukan pada (atau oleh) sistem adalah ukuran energi yang
dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya.

· Energi mekanik (kinetik atau potensial) sistem adalah energi yang dimiliki sistem
akibat gerak dan koordinat kedudukannya.

· Kalor mirip seperti usaha, yaitu hanya muncul jika terjadi perpindahan energi
antara sistem dan lingkungan. Kalor muncul ketika energi dipindahkan akibat
adanya perbedaan suhu perubahan wujud zat.

A. USAHA

Usaha atau kerja (dilambangkan dengan W dari Bahasa Inggris Work)


adalah energi yang disalurkan gaya ke sebuah benda sehingga benda tersebut
bergerak.

Usaha didefinisikan sebagai integral garis Usaha dalam Ilmu Fisika

Dalam ilmu fisika usaha merupakan fungsi dari gaya dan perpindahan. Dalam teori
perpindahan, usaha berperan sebagai faktor pembanding gaya dimana perpindahan
sama dengan perbandingan usaha dengan gaya.
Rumus usaha :

W = F.s
W = m.a.s
Keterangan:
W = Usaha yang dilakukan (Joule)
F = Gaya yang diberikan (N)
s = Jarak perpindahan objek (m)
m = Massa (kg)
a = Percepatan (m/s2)
Contoh soal-soal.
1. Berapa usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan batu seberat 100 kg
dengan jarak perpindahan sejauh 2 m?
Penyelesaian
Usaha = F.s
Usaha = m.a.s
W = 100 x 9,8 x 2
W = 1960 Joule
Jadi, usaha yang dibutuhkan ialah sebesar 1960 Joule.
Rumus Usaha Dengan Sudut
Apabila gaya yang diberikan pada suatu objek membentuk sudut, maka
persamaannya ialah sebagai berikut :
W = F cos θ . s
Keterangan :
θ = besarnya sudut yang dibentuk gaya karena perpindahan.
Nilai usaha yang dilakukan bisa berupa positif atau negatif. Hal ini tergantung arah
gaya akan perpindahannya. Apabila gaya yang diberikan pada suatu objek
berlawanan arah dengan perpindahannya, maka usaha yang dilakukan bernilai
negatif. Sementara apabila gaya yang diberikan searah dengan perpindahan, maka
objek tersebut memberikan usaha positif.

Contoh soal.
1. Peti dengan massa 50 kg ditarik sepanjang lantai datar dan memiliki gaya
100 N. Usaha yang dikerahkan ini membentuk sudut 37 derajat. Lantai kasar
dan gaya geseknya sebesar Fges 50 N. Dengan mengetahui hal tersebut,
hitunglah usaha yang dilakukan tiap gaya yang bekerja pada peti serta usaha
yang dilakukan gaya total pada peti tersebut.
Penyelesaian
Dengan menggunakan rumus usaha yang ada di awal tadi, maka usaha dari gaya
orang serta gesek bisa dihitung. Berikut caranya.
Wfo = Fo. cos θ . S
Wfo = 100 cos 37. 50
Wfo = 100. 0,8 . 50
Wfo = 4.000 joule
Wges = Fges . s
Wges = 50 . 50
Wges = 2.500 joule
Gaya total yang bekerja ialah 4.000 – 2.500 = 1.500 Joule.
B. ENERGI
Dalam fisika, energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau
melakukan suatu perubahan. Ada beberapa jenis energi yang umum kamu temukan
di kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang disebabkan oleh gerak suatu benda yang
memiliki massa/berat. Sehingga, semua benda yang bergerak dengan kecepatan
tertentu memiliki energi kinetik, sedangkan semua benda yang diam tidak memiliki
Energi kinetik. Untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan rumus ini:

Rumus:EK=1/2.m . v2
Keterangan:

 EK=energi kinetik(joule)
 m=massa(kg)
 v=kecepatan benda(m/s2)

lalu hubungan antara energi kinetik dan usaha di rumuskan seperti ini:
W=EK=1/2.m.(v2/2–v1/2)
keterangan:

 W=usaha yang di lakukan benda(joule)


 EK=energi kinetik(joule)
 (v2/2–v1/2)=perubahan kecepatan(m/s2)

2. Energi Potensial
Pengertian dari energi potensial sendiri adalah energi yang di miliki sebuah benda
karna posisinya atau bentuk maupun susunannya contoh nya seperti gravitasi
Rumus:EP=m.g.h
Keterangan:

 EP=energi potensial(joule)
 m=massa(kg)
 g=percepatan gravitasi(m/s2)
 h=tinggi benda dari permukaan tanah(m)

lalu hubungan antara energi kinetik dan usaha di rumuskan seperti ini:
W=EP=m.g(h2–h1)
Keterangan:

 W=usaha yang di lakukan benda(joule)


 EP=energi potensial(joule)
 m=massa(kg)
 g=percepatan grativasi(m/s2)
 h2 dan h1=perubahan ketinggian(m)

3. . Energi Mekanik
Energi mekanik sendiri sebenarnya bentuk energi yang berkaitan dengan gerak.
Sama hal nya seperti energi di atas sebenarnya kedua energi di atas adalah pecahan
dari energi mekanik karna itu dapat di simpulkan dengan rumus persamaan yaitu:
EM=Ek+Ep
Lalu ada juga yang di sebut Hukum kekekalan energi yang artinya energi
mekanik yang di miliki suatu benda nilai nya selalu konstan atau tetap pada setiap
titik lintasan benda. Dan yang terpenting adalah Energi tidak dapat diciptakan
maupun di hancur kan, energi hanya bisa berubah bentuk dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Maka persamaan Hukum kekekalan energi di rumuskan seperti di
bawah ini:
Δ=0
EM1=EM2=konstan
Ek1+Ep1=Ek2+Ep2
Keterangan:

 EM=energi mekanik
 Ek=energi kinetik
 Ep=energi potensial

Contoh soal-soal
ENERGI KINETIK.

1. Sebuah mobil memiliki massa 500 kg melaju dengan kecepatan 25


m/s. Hitung energi kinetik mobil pada kelajuan tersebut! Apa yang
akan terjadi jika mobil direm secara mendadak?

Diketahui:
Massa mobil (m) = 500 kg
Kecepatan mobil (v) = 25 m/s

Ditanyakan:
Energi kinetik dan kejadian jika mobil direm mendadak

Jawab:
Energi kinetik mobil sedan dapat dihitung sebagai berikut:

Ek = 1/2 . m v2

Ek = 1/2 . 500 . (25) 2

Ek = 156.250 Joule

Ketika mobil direm, mobil akan berhenti. Energi kinetik akan berubah menjadi
energi panas dan energi bunyi yang ditimbulkan oleh gesekan antara rem dengan
as roda dan ban mobil dengan jalan.

ENERGI POTENSIAL

2. Terdapat sebuah bola dengan massa 2 kg, terletak di atas lemari


dengan ketinggian 3 m. Berapakah energi potensial bola? (percepatan
gravitasi bumi = 10 m/s2)

PEMBAHASAN/JAWABAN

m = 2 kg
h=3m
g = 10 m/s2

Ep = m . g . h
Ep = 2 . 10 . 3
Ep = 60 Joule

ENRGI MEKANIK

3. Sebuah buku bermassa1 kg jatuh dari gedung. Ketika jatuh ke tanah,


kecepatan buku tersebut adalah 20 m/s. Berapakah tinggi gedung
tempat buku terjatuh jika nilai g = 10 m/s2?

Diketahui
– massa m = 1 kg
– kecepatan v = 20 m/s
– grafitasi g = 10 m/s2

Ditanyakan
Ketinggian gedung (h)

Jawab
Em1 = Em2
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
m1.g.h1 + 1/2 m1.v12 = m1.g.h2 + 1/2 m1.v22
Ep = maksimum
Ek1 = 0 (karena buku belum bergerak
Ep2 = 0 (karena buku sudah berada di tanah dan tidak memiliki ketinggian)
Ek2 = maksimum

m1.g.h1 + 0 = 0 + 1/2 m1.v22


1 x 10 x h = 1/2 x 1 x (20) 2
10 x h = 200
h = 200/10
h = 20 meter.

Kesimpulan

Jadi, ketinggian gedung tempat buku terjatuh adalah setinggi 20 meter.


C. KALOR

Pengertian Kalor

Kalor ialah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda pada
benda lainnya karena terdapat suatu perbedaan suhu. Saat dua benda memiliki
perbedaan suhu dipertemukan maka kalor akan mengalir atau berpindah dari benda
yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah.

Contohnya adalah pada saat kita mencampurkan air dingin dengan air panas,maka
kita akan memperoleh air hangat. Banyak yang belum mengetahui perbedaan suhu
dan kalor. Suhu merupakan nilai yang terukur pada termometer, sedangkan kalor
merupakan energi yang mengalir dari suatu benda ke benda lainnya.

Rumus dan Satuan Kalor

Adapun rumus dan satuan kalor yaitu, satuan kalor adalah kalori (kal) atau joule
(J). Kalori yaitu banyaknya kalo yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air
agar suhunya menjadi 1 oC. 1 kalori = 4,2 joule. 1 Joule = 0,24 kalori

Rumus Kalor yaitu:


Q = m . c . ∆T
Dengan keterangan:
Q  = Kalor (J)
M = Masa benda (kg)
c = Kalor Jenis (J Kg oC)
∆T= Perubahan suhu (oC)

Kalor dan Perubahan Pada Benda

Kalor bisa mengubah suhu zat


Pada dasarnya, masing-masing benda yang suhunya lebih dari nol mutlak, maka
benda tersebut memiliki kalor. Kandungan ini yang akan menjadi penentu berapa
suhu benda tersebut. Jika benda tersebut dipanaskan, maka benda menerima
tambahan kalor menjadikan suhunya bertambah atau meningkat. Sedangkan jika
benda tersebtu didingingkan, maka benda tersebut melepaskan kalor menjadikan
suhunya menurun.

Kalor bisa mengubah wujud zat


A. Kalor Perubahan Zat
Kalor dapat berakibat pada perubahan suhu atau wujud suatu zat. Penerimaan kalor
akan meningkatkan suhu dan dapat mengubah zat padat menjadi cair atau zat cair
menjadi gas, sedangkan pelepasan kalor akan menurunkan suhu dan dapat
mengubah zat cair menjadi padat atau zat gas menjadi zat cair. Kalor yang diterima
atau dilepas oleh suatu benda dapat dihitung dengan rumus berikut.

Dimana Q adalah banyak kalor (J), m adalah massa benda (Kg), c adalah kalor
jenis (J/KgoC) dan  adalah perubahan suhu (oC). Apabila benda mengalami
perubahan wujud, maka jumlah energi yang digunakan tersebut dihitung dengan
rumus m.L, dimana L adalah kalor jenis perubahan wujud zat. Satuan ukur kalor
adalah kalori, dimana satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1oC. 1 Kalori disetarakan dengan 4.2
Joule.

Perpindahan Panas

Perpindahan panas dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan medium


perantaranya. Tiga jenis perpindahan panas tersebut adalah konduksi, konveksi,
dan radiasi.

1. Konduksi
Konduksi berarti energi panas bergerak tanpa disertai pergerakan permanen
medium yang menjadi penghantar panas. Contoh konduksi adalah rambatan panas
pada material logam seperti besi, kawat, dan alumunium. Pada level molekuler,
konduksi terjadi karena adanya tubrukan antara molekul berkecapatan lebih tinggi
dengan molekul berkecepatan lebih rendah. Hal ini menghasilkan
peningkatan energi kinetik molekular yang selanjutnya meningkatkan suhu.

2. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi seiring dengan perpindahan zat
perantara atau medum. Contoh dari konveksi adalah pendinginan ruangan dengan
AC dan pemanasan air. Pada level molekular, peningkatan suhu akan berpengaruh
pada peningkatan volume dan juga kerapatan medium. Medium yang lebih
renggang akan bergerak ke bawah, dan medium yang rapat bergerak ke atas.
Medium yang lebih renggang adalah medium yang bersuhu lebih rendah,
sebaliknya medium lebih rapat berarti suhu lebih tinggi. Pergerakan antar medium
inilah yang mengakibatkan perpindahan panas.

3. Radiasi

Radiasi adalah penghantaran energi panas tanpa dibutuhkan penghantar. Panas


ditransmisikan dengan emisi gelombang elektromagnetik. Pada level molekular,
radiasi panas terjadi karena pergerakan acak momentum dan atom akibat radiasi
elektromagnetik. Setiap benda akan mengeluarkan radiasi termal, bergantung dari
panas yang dimiliki. Semakin panas objek tersebut makan semakin besar
radiasinya. Salah satu contoh radiasi panas adalah perpindahan energi panas dari
matahari ke bumi dan benda-benda antariksa lainnya.

Ketiga jenis perpindahan panas tersebut dapat terjadi sekaligus pada suatu proses
pemanasan. Contohnya adalah proses memanaskan panci berisi air di atas kompor
seperti pada gambar berikut. Rambatan panas api dari kompor ke panci adalah
proses radiasi, kemudian air yang panas di bagian bawah panci akan bergerak ke
atas bertukar posisi dengan air di bagian atas menghasilkan transfer panas melalui
konveksi, dan panas yang terdapat di pemegang panci yang terbuat dari logam
dapat dihantarkan ke tangan melalui proses konduksi.
Beberapa benda jika diberikan kalor dalam satuan tertentu, maka benda tersebut
akan mengalami perubahan wujud. Contohnya adalah es yang dipanaskan (diberi
kalor) maka es (bentuk padat) tadi akan menjadi cair (bentuk gas), dan apabila
pemanaasan terus dilakukan maka air tadi juga akan berubah menjadi gas. Tititk
dimana zat akan berubah bentuk menjadi zat titik cair atau titik lebur benda.

Contoh soal kalor

2. Timah bermassa 2 kilogram mempunyai kalor jenis 1400 J.kg-1C-1.


Banyaknya kalor yang diserap timah untuk menaikkan suhunya dari
50oC sampai 100oC adalah….

Pembahasan
Diketahui :
Massa (m) = 2 kg
Kalor jenis timah (c) = 1400 J.kg-1C-1
Perubahan suhu (ΔT) = 100oC – 50oC = 50oC
Ditanya : Kalor (Q) yang diserap timah
Jawab :
Rumus kalor :
Q = m c ΔT
Keterangan : Q = kalor, m = massa, c = kalor jenis, ΔT = perubahan suhu
Kalor yang diserap timah :
Q = (2 kg)(1400 J.kg-1C-1)(50oC)
Q = (100)(1400)
Q = 140.000 Joule
Q = 1,4 x 105 Joule

3. Tembaga dengan kalor jenis 0,1 kal.gr-1 oC-1 mengalami perubahan


suhu 40oC. Apabila kalor yang diserap tembaga selama suhunya
berubah adalah 200 kalori, maka massa tembaga tersebut adalah….
Pembahasan
Diketahui :
Kalor jenis tembaga (c) = 0,1 kal.gr-1 oC-1
Perubahan suhu (ΔT) = 40oC
Kalor (Q) = 200 kalori
Ditanya : Massa (m) tembaga
Jawab :
Q = m c ΔT
200 kal = (m)(0,1 kal.gr-1 oC-1)(40oC)
200 = (m)(0,1 gr-1)(40)
200 = (m)(1 gr-1)(4)
200 = (m)(4 gr-1)
m = 200 / 4 gr-1
m = 50 gr
Massa tembaga adalah 50 gram.

Anda mungkin juga menyukai