Anda di halaman 1dari 6

11.

1
a. busur panah yang mengalami perubahan bentuk karena adanya tekanan atau kompresi.
Akibatnya adalah akan ditimbulkannya gaya yang akan berusaha untuk mengembalikan
bentuk benda tersebut ke bentuk awalnya. Jika tekanan/renggangan ini dilepas, maka
energi ini akan berpindah menjadi energi kinetik.
b. Perubahan energi potensial menjadi energi gerak. Contoh: benda yang jatuh seperti
mangga jatuh, rambutan jatuh. Ketika buah tersebut jatuh maka
kecepatannya meningkat, demikian dengan energi gerak.
Sementara energi potensial gravitasinya menurun.
c. Pegas yang diregangkan pada mesin pinball memiliki energi potensial elastis
dan dapat memindahkan bola baja ketika dilepaskan.
d. Cabang dari sebuah pohon yang tinggi memiliki energi potensial karena
cabang pohon tersebut sewaktu-waktu bisa jatuh ke tanah.
2
a. Energi kimia menjadi panas Perubahan dari energi kimia ke dalam bentuk energi panas
bisa terdapat pada makanan yang kita makan, seusai dikonsumsi hingga menjadi panas.

b. Energi kimia menjadi listrik Penggunaan


baterai pada
senter,Penggunaann baterai pada laptop
c. Energi kimia menjadi gerak Pada
kereta uap menggunakan bahan
bakar dari batu bara. Dan pada kendaraan bermotor
menggunakan bahan bakar bensin, solar atau avtur. Pesawat
udara merubah energi kimia pada avtur menjadi energi gerak
setelah terjadi pembakaran sehingga kendaraan dapat
bergerak.
12.

13. konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat


perantaranya ikut berpindah. Jika partikel berpindah dan
mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi. Konveksi terjadi
pada zat cair dan gas (udara/angin).

Contoh:

 Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.

 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika
dipanaskan.

 Terjadinya angin darat dan angin laut.

 Gerakan balon udara.


 Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

14. o

Proses terjadinya gunung berapi jika dikaitkan dengan pergerakan


lempeng adalah ketika dua lempeng bertabrakan, lempeng yang memiliki
massa jenis yang lebih besar akan menekuk ke bawah lempeng yang
massa jenisnya lebih rendah. Ketika lempeng menekuk dibawah lempeng
lainnya, maka batuan pada lempeng yang menekuk akan melebur
menjadi magma. Magma tersebut akan naik menuju permukaan karena
perbedaan massa jenis sehingga terjadilah gunung berapi.

Magma atau batuan cair bergerak ke permukaan karena memiliki massa


jenis yang lebih kecil dari batuan yang ada di sekitarnya. Erupsi adalah
naiknya magma ke permukaan gunung berapi. Lava adalah magma yang
keluar dan mengalir di permukaan bumi saat terjadi erupsi. Kawah adalah
lubang yang berbentuk melingkar di daerah puncak gunung berapi. Saat
erupsi terjadi, magma dan material lainnya dimuntahkan melalui kawah
gunung berapi.

15.
Kisaran tekanan di Himalaya
Ph = ( Pu - h: 100) cmHg
= ( 76 -(-10) : 100)
= ( 76 + 10000 : 100)
= ( 76 + 100)
= 176 cmHg
Kisaran tekanan udara di puncak semeru

Ph = ( Pu - h : 100) cmHg
= ( 76 - (- 4km) 100)
= ( 76 + 4000 :100)
= 116 cmHg
16.
karena Matahari letaknya ditengah lintasan planet, Matahari juga termasuk salah satu
bintang di galaksi bima sakti yang mana bisa memancarkan energi panas dan energi cahaya
untuk benda disekitarnya, dan Dengan massa yang besar matahari mempunyai medan
gravitasi yang besar pula untuk bisa menjaga kestabilan planet disekitarnya untuk tetap pada
orbitnya.
Energi Matahari dihasilkan dari reaksi yang terjadi didalam inti (Helium).
dimana didalamnya terjadi reaksi nuklir dimana ratusan juta ton Hidrogen /detik nya diubah
menjadi Helium secara terus menerus dan menghasilkan Energi
17.
Pasang surut air laut merupakan salah satu dari 3 gerak air lautselain gelombang laut
dan arus laut. Menurut Pariwono (1989), fenomenapasang surut diartikan sebagai naik
turunnya muka laut secara berkalaakibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa terutama
matahari danbulan terhadap massa air di bumi. Sedangkan menurut Dronkers (1964)pasang
surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnyapermukaan air laut secara
berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gayagravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-
benda astronomi terutamaoleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya
dapatdiabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.
Dalam menjelaskan faktor-faktor dan proses yang mempengaruhipasang surut air laut, ada 2
teori yang biasanya dipakai, yaitu :
1. Teori Kesetimbangan (
Equilibrium Theory
)
Teori kesetimbangan diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton. Teori inimenjelaskan sifat-sifat
pasang surut air laut secara kualitatif. Teori initerjadi pada bumi ketika seluruh permukaannya
ditutupi oleh air denganmengabaikan pengaruh kelembaban. Teori keseimbangan menyatakan

bahwa naik turunnya permukaan air laut sebanding dengan gayapembangkit pasang surut.
Oleh karena itu untuk mempelajari tentanggaya pembangkit pasang surut, perlu dilakukan
pemisahan sistempergerakan antara bumi-bulan-matahari, menjadi dua sistem yaitu bumi-
matahari dan bumi-bulan.

Teori ini diasumsikan tertutup air dimanakedalaman dan juga densitas sama dan naik turun
muka laut sebandingdengan gaya pembangkit pasang surut atau resultan gaya tarik bulan
dangaya sentrifugal. Teori ini menyatakan bahwa pasang surut air lautberhubungan dengan
laut, massa air yang naik, bulan dan mataharidimana gaya pembangkit ini akan menimbulkan
air tinggi pada dua lokasi,dan juga air rendah pada dua lokasi. Karenanya ada 3 faktor utama
dalamteori kesetimbangan ini, yaitu :
a. Rotasi Bumi pada SumbunyaRotasi Bumi menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhiterjadinya pasang surut air laut menurut teori keseimbangan. Rotasi bumi
merupakan peristiwa berputarnya bumi pada porosnya atau sumbunya.Ketika Bumi berputar,
maka waktu dimana posisi suatu wilayah lautmenghadap bulan, dan ada waktu dimana posisi
menghadap matahari. Airlaut akan bertemu dengan bulan pada waktu malam hari. oleh
karenasebelumnya sudah dikatakan bahwasannya gaya tarik bulan lebih besardua kali lipat
daripada gaya tarik matahari, maka tidak heran apabilabanya air laut mengalami pasang
ketika malam hari.
b. Revolusi Bulan Terhadap MatahariMenurut teori keseimbangan, faktor selanjutnya ynag
mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut adalah adanya peristiwarevolusi bumi
terhadap bulan. Revolusi merupakan peristiwa berputarnyabenda langit mengelilingi benda
langit lainnya yang menjadi pusatnya.Salah satu benda yang melakukan revolusi adalah
planet, termasuk bumi.Planet- planet melakuka revolusi terhadap matahari yang
merupakanpusat dari tata surya. Dengan adanya revolusi ini maka kita bisamempunyai tahun.
Revolusi bumi terhadap matahari menjadi salah satufaktor penyebab pasang surut air laut
karena ada masanya bumi dekatdengan matahari dan adakalanya bumi jauh dari matahari.
Hal ini salahsatunya karena lintasan atau orbit bumi berbentuk oval.c. Revolusi Bumi
Terhadap MatahariFaktor penyebab pasang surut yang lainnya adalah revolusi bulanterhadap
matahari. Bulan yang merupakan satelit alam dari bumi, ternyatamempunyai revolusi ganda,
yakni dengan bumi dan juga dengan matahari. Ketika mengalami revolusi bersama- sama
dengan Bumi, makaada satu kemungkinan dimana matahari dan bulan berada dalam satu
titikyang berdekatan. Dengan demikian kekuatan gaya tarik keduanya akanbergabung dan
dapat menarik permukaan air laut daripada kondisi yangbiasanya.
2. Teori Dinamis (Dynamical Theory )
Teori ini diperkenalkan oleh Laplace. Teori ini dapat dikatakanmerupakan teori pelengkap
dari teori kesetimbangan Newton. Teori inilebih menilai pasang surut air laut secara
kuantitatif. Teori dinamismenyatakan gaya pembangkit pasang surut menghasilkan
gelombangpasang surut (tide wave) yang periode gelombangnya sebanding dengangaya
pembangkit pasang surut. Karena terbentuknya gelombang, makaterdapat faktor lain yang
perlu diperhitungkan, faktor-faktor tersebutadalah :
a. Kedalaman dan luas perairan
Menurut teori dinamis yang merupakan lanjutan dari teorikeseimbangan,
pasang surut air laut terjadinya karena dipengaruhi olehkedalaman dan juga
luas perairan. Kedalaman satu wilayah laut denganlainnya mempunyai
kedalaman dan juga luas yang berbeda- beda. Tidakhanya itu saja, terkadang
laut- laut tersebut mempunyai keadaan topografidasar laut yang berbeda- beda.
Kedalaman dan juga luas air laut initernyata cukup memberikan dampak yang
mempengaruhi terjadinyapasang surut air laut, dimana laut yang
kedalamannya lebih dalam akanberbeda dengan laut yang lebih dangkal. Juga
laut yang ukurannya luasakan berbeda dengan laut yang lebih sempit.
b. Pengaruh rotasi Bumi (Gaya Coriolis)Sama dengan yang dikemukakan pada
teori keseimbangan, bahwaterjadinya pasang surut dipengruhi oleh rotasi
Bumi. Rotasi bumimerupakan peristiwa berputarnya bumi pada porosnya atau
sumbunya.Ketika Bumi berputar, maka waktu dimana posisi suatu wilayah
lautmenghadap bulan, dan ada waktu dimana posisi menghadap matahari.
Airlaut akan bertemu dengan bulan pada waktu malam hari. oleh
karenasebelumnya sudah dikatakan bahwasannya gaya tarik bulan lebih
besardua kali lipat daripada gaya tarik matahari, maka tidak heran
apabilabanya air laut mengalami pasang ketika malam hari.
c. Gesekan dasar
Menurut teori dinamis, pasang surut air laut dipengaruhi olehadanya gesekan
yang ada di dasar laut. Gesekan ini tentu saja terjadipada lempang-lempeng
yang ada di samudera. Ketika lempeng-lempengbumi bergesekan antara satu
dengan lainnya terjadang lempeng tersebutmenimbulkan semacam rongga
yang dapat menyerap air laut. Ketika airlaut ini terserap atau tersedot, maka di
permukaan akan tampak airtersebut surut. Sebaliknya apabila air tersebut
keluar lagi maka akanseperti disetakkan dan air tersebut akan meninggi jika
dilihat daripermukaan.
3. Topografi Dasar Laut
Faktor lainnya diluar kedua teori tentang pasang surut (yakni teorikeseimbangan dan teori
dinamis) adalah topografi dasar laut. Topografidasar laut merupakan kedaan bentang alam
yang ada di dasar suatusamudera atau lautan. Keadaan bentang alam ini ternyata
sangatmempengaruhi terjadinya pasang surut air laut. Topografi yang rata,intensitas dan juga
besarnya pasang surut tentu tidak akan sama denganlaut yang topografinya beraneka ragam,
seperti ada tonjolan maupun adacekungan. Bukit dan palung di laut menghalangi
berkembangnya pasut.
4. Lebar Selat
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi terjadinya pasang surut airlaut adalah lebar selat.
Selat merupakan perairan yang memisahkan duapulau. Selat biasanya berukuran lebih sempit
daripada lautan karenadiapit oleh dua pulau. Dan lebar dari selat ini dipercaya
memberikanpengaruh terhadap suatu laut dalam mengalami peristiwa pasang surut
5. Kedalaman Laut
Agar tonjolan air laut dapat mengikuti gerakan bulan, haruslahdapat bergerak mengellingi
bumi dalam 25 jam, namun kecepatanmaksimum gelombang untuk bergerak dibatasi oleh
kedalaman laut.Dibutuhkan kedalaman samudera rata-rata 22 km agar ketinggian pasutdapat
orbit 25 jam, nyatanya kedalaman laut rata-rata hanya 4 km.
6. Pengaruh Gaya Cariolis
Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di mana gaya iniakan membelokkan arah
mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis jugayang menyebabkan timbulnya perubahan–
perubahan arah arus yangkompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya
kedalaman suatu perairan. Akibat putaran bumi pada porosnya,membelokkan gaya yang
bekerja.
7. Resonansi
Tiap bagian air mempunyai periode osilasi alami tergantung ukurandan kedalaman. Jika
gelombang terjadi dalam bagian air yang mempunyaifrekuensi sama, maka gelombang
tersebut cenderung diperbesar. Untukmeramalkan pasang surut, diperlukan data amplitudo
dan beda fasa darimasing-masing komponen pembangkit pasang surut. Komponen-komponen
utama pasang surut terdiri dari komponen tengah harian danharian. Namun demikian, karena
interaksinya dengan bentuk (morfologi)pantai dan superposisi antar gelombang pasang surut
komponen utama,akan terbentuklah komponen-komponen pasang surut yang baru.
5. Bentuk Teluk
Selain lebar selat dan bentuk topografi dasar laut, faktor lainnyayang dipercaya dapat
mempengaruhi terjadinya pasang surut air lautadalah bentuk teluk. Teluk merupakan bagian
dari daratan dimana air lautlebih menjorok ke dalam daratan. sehingga apabila kita lihat,
teluk iniseperti kue yang sudah digigit dan ada bagian yang lebih menjorok kedaratan. bentuk
dari teluk ternyata juga mempengaruhi terjadinya pasangsurut. Teluk yang berupa pantai
landai akan berbeda dengan teluk yangberupa tebing curang. Terlebih ketika pasang terjadi.
Pantai yang landaiakan lebih terlihat pasang apabila dibadingkan dengan dinding jurangyang
curam karena ditahan oleh dinding jurang tersebut.Dalam sebulan, variasi harian dari rentang
pasang laut berubahsecara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut
jugabergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera.Pasang laut merupakan
hasil dari gaya gravitasi dan efeksentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar
pusat rotasi(bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapiberbanding
terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil darimatahari, namun gaya
gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gayatarik matahari dalam membangkitkan
pasang surut laut karena jarak bulanlebih dekat daripada jarak Matahari ke bumi. Gaya
gravitasi menarik airlaut ke arah bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan
pasangsurut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh
deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulandan matahari

Anda mungkin juga menyukai