Anda di halaman 1dari 8

ILMU PELAYARAN DATAR

PASANG SURUT

Disusun Oleh :
Kelompok 5 :
Nautika 3 D

1. Tri Meilia Pratiwi ( 21.41.080 ) 2. Trisum


( 21.41.081) 3. Uwais el-karani ( 21.41.082) 4.
Werlianto ( 21.41.083 )

POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
DEFENISI PASANG SURUT

Pasang merupakan kondisi atau keadaan dimana air laut naik daripada biasanya.
Sementara surut merupakan kondisi dimana permukaan air laut turun daripada biasanya. Pada
intinya, pasang surut merupakan fenomena pergerakan naik ataupun turunnya posisi
permukaan perairan laut secara berkala yang disebabkan oleh faktor- faktor tertentu. Pasang
surut air laut ini akan terjadi bergantian sesuai dengan periodenya atau faktor yang
mempengaruhinya masing- masing. Selain itu, pasang surut yang terjadi pada lautan ini
mempunyai beberapa tipe yang berbeda- beda.

Pasang-surut (pasut) merupakan salah satu gejala alam yang tampak nyata di laut, yakni
suatu gerakan vertikal (naik turunnya air laut secara teratur dan berulang-ulang) dari seluruh
partikel massa air laut dari permukaan sampai bagian terdalam dari dasar laut. Gerakan
tersebut disebabkan oleh pengaruh gravitasi (gaya tarik menarik) antara bumi dan bulan, bumi
dan matahari, atau bumi dengan bulan dan matahari.

Pasang-surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal, yakni
dorongan ke arah luar pusat rotasi. Hukum gravitasi Newton menyatakan, bahwa semua massa
benda tarik menarik satu sama lain dan gaya ini tergantung pada besar massanya, serta jarak di
antara massa tersebut.

TEORI PASANG SURUT AIR LAUT

Pasang surut air laut merupakan suatu fenomena alam yang berupa pergerakan air laut
secera berkala dimana disebabkan oleh gaya gravitasi dan juga gaya tarik menarik oleh benda-
benda laingi seperi matahari (baca: gerhana matahari), bulan (baca: gerhana bulan) dan
sebagainya. Para pendapat demikian sudah dipaparkan oleh banyak ahli, dimana para ahli
menyatakan hal serupa. Pasang surut air laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan juga
efek sentrifugal yang berasal dari dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi ini bervariasi
secara langsung dengan massa namun berbanding terbalik dengan jarak.

Gaya gravitasi yang dihadirkan lebih besar daripada matahari (baca: bagian bagian
matahari). Meskipun secara ukuran bulan jauh lebih kecil dari matahari (baca: lapisan lapisan
matahari), namun bulan ternyata mempunyai gaya tarik yang lebih besar dua kali lipat daripada
gaya tarik matahari dalam menyebabkan pasang surut karena jaraknya yang lebih dekat dengan
Bumi (baca: kerak bumi). Gaya tarik gravitasi ini menarik air laut ke arah bulan dan juga
matahari dan menghasilkan dua tonjolan atau bulge pasang surut gravitasional di laut. Ada
beberapa teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut ini, antara lain Teori Keseimbangan
atau Equilibrium Theory dan juga Dynamical Theory. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan
penjelasan dari masing- masing teori.
1. Teori Keseimbangan (Equilibrium Theory)

Teori keseimbangan dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. Teori ini menjelaskan mengenai
sifat- sifat pasang surut air laut secara kualitatif. Teori ini terjadi pada Bumi ideal dimana seluruh
permukaannya ditutupi oleh air dan juga pengaruh kelembaban diabaikan. Teori keseimbangan
juga menyatakan bahwa naik turunnya permukaan air laut ini sebanding dengan gaya
pembangkit pasang surut. Maka dari itu untuk memahami gaya pembangkit dari pasang surut
ini dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi- bulan- matahari menjadi dua
macam, yakni bumi- bulan dan bumi- matahari. Teori ini diasumsikan tertutup air dimana
kedalaman dan juga densitas sama dan naik turun muka laut sebanding dengan gaya
pembangkit pasang surut atau resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal. Teori
keseimbangan ini berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan dan juga
matahari dimana gaya pembangkit ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi, dan juga air
rendah pada dua lokasi.

2. Teori Pasang Surut Dinamik (Dynamical Theory)

Teori pasang surut dinamik ini dikemukakan oleh Laplace. Teori pasang surut dinamik ini
melengkapi teori keseimbangan yang telah dijelaskan di atas, sehingga sifat- sifat pasang surut
dapat diketahui secara kuantitatif. Teori pasang surut dinamis ini menyatakan lautan yang
homogen masih diasumsikan menutupi seluruh permukaan Bumi dengan kedalaman yang
konstan. Namun keberadaan gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan
periode yang sesuai dengan konstitue- konstituenya. Teori ini juga menyatakan bahwa
gelombang pasang surut terbentuk karena dipengaruhi oleh resultante gaya tarik bulan dan
gaya sentrifugal, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi Bumi dan pengaruh gesekan
dasar. Selain faktor- faktor tersebut, menurut teori ini pasang surut air laut juga dipengaruhi
oleh:

• Kedalaman perairan dan luas perairan


• Pengaruh rotasi Bumi
• Gesekan dasar rotasi Bumi

PENYEBAB PASANG SURUT AIR LAUT

Dalam konsep dan teori mengenai pasang surut air laut yang telah dikemukakan di atas, kita
mengetahui bahwa terjadinya pasang surut air laut karena pengaruh oleh gaya gravitasi serta
gaya tarik menarik benda- benda langit. Namun, untuk mengetahui lebih dalam mengenai
penyebabnya, alangkah baiknya apabila kita mengupasnya lebih dalam karena pada
kenyataannya juga ada beberapa faktor yang turut menyebabkan terjadinya pasang surut air
laut ini. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut antara lain sebagai
berikut:
1. Menurut teori keseimbangan, pasang surut air laut dipengaruhi oleh:

 Rotasi Bumi pada sumbunya

Rotasi Bumi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya pasang
surut air laut menurut teori keseimbangan. Rotasi bumi merupakan peristiwa
berputarnya bumi pada porosnya atau sumbunya. Ketika Bumi berputar, maka waktu
dimana posisi suatu wilayah laut menghadap bulan, dan ada waktu dimana posisi
menghadap matahari. Air laut akan bertemu dengan bulan pada waktu malam hari. oleh
karena sebelumnya sudah dikatakan bahwasannya gaya tarik bulan lebih besar dua kali
lipat daripada gaya tarik matahari, maka tidak heran apabila banya air laut mengalami
pasang ketika malam hari.

 Revolusi Bumi terhadap matahari

Menurut teori keseimbangan, faktor selanjutnya ynag mempengaruhi terjadinya


pasang surut air laut adalah adanya peristiwa revolusi bumi terhadap bulan. Revolusi
merupakan peristiwa berputarnya benda langit mengelilingi benda langit lainnya yang
menjadi pusatnya. Salah satu benda yang melakukan revolusi adalah planet, termasuk
bumi. Planet- planet melakuka revolusi terhadap matahari yang merupakan pusat dari
tata surya. Dengan adanya revolusi ini maka kita bisa mempunyai tahun. Revolusi bumi
terhadap matahari menjadi salah satu faktor penyebab pasang surut air laut karena ada
masanya bumi dekat dengan matahari dan adakalanya bumi jauh dari matahari. Hal ini
salah satunya karena lintasan atau orbit bumi berbentuk oval.

 Revolusi bulan terhadap matahari

Masih soal revolusi. Jika sebelumnya adalah revolusi bumi terhadap matahari,
maka faktor penyebab pasang surut yang lainnya adalah revolusi bulan terhadap
matahari. Bulan yang merupakan satelit alam dari bumi, ternyata mempunyai revolusi
ganda, yakni dengan bumi dan juga dengan matahari. Ketika mengalami revolusi
bersama- sama dengan Bumi, maka ada satu kemungkinan dimana matahari dan bulan
berada dalam satu titik yang berdekatan. Dengan demikian kekuatan gaya tarik
keduanya akan bergabung dan dapat menarik permukaan air laut daripada kondisi yang
biasanya.

2. Menurut teori dinamis, pasang surut air laut dipengaruhi oleh:


 Kedalaman dan luas perairan

Menurut teori dinamis yang merupakan lanjutan dari teori keseimbangan,


pasang surut air laut terjadinya karena dipengaruhi oleh kedalaman dan juga luas
perairan. Kedalaman satu wilayah laut dengan lainnya mempunyai kedalaman dan juga
luas yang berbeda- beda. Tidak hanya itu saja, terkadang laut- laut tersebut mempunyai
keadaan topografi dasar laut yang berbeda- beda. Kedalaman dan juga luas air laut ini
ternyata cukup memberikan dampak yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air
laut, dimana laut yang kedalamannya lebih dalam akan berbeda dengan laut yang lebih
dangkal. Juga laut yang ukurannya luas akan berbeda dengan laut yang lebih sempit.

 Pengaruh rotasi Bumi

Sama dengan yang dikemukakan pada teori keseimbangan, bahwa terjadinya


pasang surut dipengruhi oleh rotasi Bumi. Rotasi bumi merupakan peristiwa
berputarnya bumi pada porosnya atau sumbunya. Ketika Bumi berputar, maka waktu
dimana posisi suatu wilayah laut menghadap bulan, dan ada waktu dimana posisi
menghadap matahari. Air laut akan bertemu dengan bulan pada waktu malam hari. oleh
karena sebelumnya sudah dikatakan bahwasannya gaya tarik bulan lebih besar dua kali
lipat daripada gaya tarik matahari, maka tidak heran apabila banya air laut mengalami
pasang ketika malam hari.

 Gesekan dasar

Menurit teori dinamis, pasang surut air laut dipengaruhi oleh adanya gesekan
yang ada di dasar laut. Gesekan ini tentu saja terjadi pada lempang- lempeng yang ada di
samudera (baca: daftar samudera di dunia). Ketika lempeng- lempeng bumi bergesekan
antara satu dengan lainnya terjadang lempeng tersebut menimbulkan semacam rongga
yang dapat menyerap air laut. Ketika air laut ini terserap atau tersedot, maka di
permukaan akan tampak air tersebut surut. Sebaliknya apabila air tersebut keluar lagi
maka akan seperti disetakkan dan air tersebut akan meninggi jika dilihat dari
permukaan.

3. Topografi dasar laut

Faktor lainnya diluar kedua teori tentang pasang surut (yakni teori keseimbangan
dan teori dinamis) adalah topografi dasar laut. Topografi dasar laut merupakan kedaan
bentang alam yang ada di dasar suatu samudera atau lautan. Keadaan bentang alam ini
ternyata sangat mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut. Topografi yang rata,
intensitas dan juga besarnya pasang surut tentu tidak akan sama dengan laut yang
topografinya beraneka ragam, seperti ada tonjolan maupun ada cekungan.
4. Lebar selat

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut adalah
lebar selat. Selat merupakan perairan yang memisahkan dua pulau. Selat biasanya
berukuran lebih sempit daripada lautan karena diapit oleh dua pulau. Dan lebar dari
selat ini dipercaya memberikan pengaruh terhadap suatu laut dalam mengalami
peristiwa pasang surut.
5. Bentuk teluk

Selain lebar selat dan bentuk topografi dasar laut, faktor lainnya yang dipercaya
dapat mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut adalah bentuk teluk. Teluk
merupakan bagian dari daratan dimana air laut lebih menjorok ke dalam daratan.
sehingga apabila kita lihat, teluk ini seperti kue yang sudah digigit dan ada bagian yang
lebih menjorok ke daratan. bentuk dari teluk ternyata juga mempengaruhi terjadinya
pasang surut. Teluk yang berupa pantai landai akan berbeda dengan teluk yang berupa
tebing curang. Terlebih ketika pasang terjadi. Pantai yang landai akan lebih terlihat
pasang apabila dibadingkan dengan dinding jurang yang curam karena ditahan oleh
dinding jurang tersebut.

Menurut WIBISONO (2005), sebenarnya hanya ada tiga tipe dasar pasang surut yang
didasarkan pada periode dan keteraturannya, yaitu sebagai berikut:

TIPE TIPE DASAR PASANG SURUT

1. Pasang-surut tipe harian tunggal (diurnal type): yakni bila dalam waktu 24
jam terdapat 1 kali pasang dan 1 kali surut. 2. Pasang-surut tipe tengah harian/
harian ganda (semi diurnal type): yakni bila dalam waktu 24 jam terdapat 2 kali
pasang dan 2 kali surut.
3. Pasang-surut tipe campuran (mixed tides):
yakni bila dalam waktu 24 jam terdapat bentuk campuran yang condong ke tipe
harian tunggal atau condong ke tipe harian ganda.
KETERANGAN :
M.L : Mean level = bidang kedudukan tengah
MLWS : Mean low water spring = rata – rata rendah purnama
MLWN : Mean low water neap = air surut rata – rata perbani
MHWN : Mean high water neap = rata – rata air tinggi gundah MHW
: Mean high water = rata – rata air tinggi
MHWS : Mean high water spring = air pasang tertinggi rata – rata / rata – rata
air tinggi purnama
Neap of tide : tunggang pasang
Neap range : tunggang pasang perbani
Mean range : tunggang pasang rata – rata
Spring range : tunggang pasag tinggi
Spring rise : tunggang pasang tertinggi
Lata air : jarak antara air tertinggi dan air terendah
Chart depth : muka surutan

Anda mungkin juga menyukai