Anda di halaman 1dari 2

Pengertian

 Gelombang laut merupakan energi dalam transisi, merupakan energi yang terbawa oleh sifat
aslinya. Prinsip dasar terjadinya gelombang laut adalah sebagai berikut (waldopo,2008): ”
Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya ( densitasnya) bergesekan satu sama
lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang. ”
 Gelombang permukaan merupakan gambaran yang sederhana untuk menunjukkan bentuk
dari suatu energi lautan. Gejala energi gelombang bersumber pada fenomena-fenomena
sebagai berikut (Pudjanarsa, 2006):
• Benda (body) yang bergerak pada atau dekat permukaan yang menyebabkan terjadinya
gelombang dengan periode kecil, energi kecil pula
• Angin merupakan sumber penyebab utama gelombang lautan.
• Gangguan seismik yang menyebabkan terjadinya gelombang pasang atau tsunami. Contoh
gangguan seismik adalah: gempa bumi, dll.

• Medan gravitasi bumi dan bulan penyebab gelombang-gelombang besar, terutama menyebabkan
gelombang pasang yang tinggi. Selanjutnya gelombang laut ditinjau dari sifat pengukurannya
dibedakan menurut ketinggian serta periode alunannya. Dari kebanyakan data yang ada, tinggi
gelombang lautan dapat diukur melalui alat ukur gelombang ataupun dengan cara visual dengan
melakukan pengamatan langsung di lapangan

Pasang-surut (pasut) merupakan salah satu gejala alam yang tampak nyata di laut, yakni suatu
gerakan vertikal (naik turunnya air laut secara teratur dan berulang-ulang) dari seluruh partikel
massa air laut dari permukaan sampai bagian terdalam dari dasar laut. Gerakan tersebut disebabkan
oleh pengaruh gravitasi (gaya tarik menarik) antara bumi dan bulan, bumi dan matahari, atau bumi
dengan bulan dan matahari

Pasang-surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal, yakni dorongan ke
arah luar pusat rotasi. Hukum gravitasi Newton menyatakan, bahwa semua massa benda tarik
menarik satu sama lain dan gaya ini tergantung pada besar massanya, serta jarak di antara massa
tersebut. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa, tetapi berbanding terbalik terhadap
jarak. Sejalan dengan hukum di atas, dapat dipahami bahwa meskipun massa bulan lebih kecil dari
massa matahari tetapi jarak bulan ke bumi jauh lebih kecil, sehingga gaya tarik bulan terhadap bumi
pengaruhnya lebih besar dibanding matahari terhadap bumi.

Kejadian yang sebenarnya dari gerakan pasang air laut sangat berbelit-belit, sebab gerakan tersebut
tergantung pula pada rotasi bumi, angin, arus laut dan keadaankeadaan lain yang bersifat setempat.
Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan
(bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh
deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari
(WARDIYATMOKO & BINTARTO,1994).

Pasang-sumt laut dapat didefinisikan pula sebagai gelombang yang dibangkitkan oleh adanya
interaksi antara bumi, matahari dan bulan. Puncak gelombang disebut pasang tinggi (High
Water/RW) dan lembah gelombang disebut surut/pasang rendah (Low Water/LW). Perbedaan
vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang-surut atau tunggang pasut
(tidal range) yang bisa mencapai beberapa meter hingga puluhan meter. Periode pasang-surut
adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya.
Harga periode pasangsurut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit (SETIAWAN,
2006)
Energi pasang surut merupakan bentuk energi dengan memanfaatkan beda ketinggian pada waktu
air laut pasang dan air laut surut. Pasang surut akan bervariasi dengan waktu dan tingginya
tergantung pada posisi relatif matahari, bulan dan bumi. Topografi dan kedalaman laut pada
keadaan tertentu dapat bertindak sebagai resonator atau konsentrator pasang surut dan dapat
menyebabkan tinggi pasang mencapai 15 m. Tidak kurang dari 100 lokasi di dunia yang dinilai
sebagai tempat yang cocok bagi pembangunan pembangkit energi pasang surut (SOEPARDJO, 2005).

Secara umum, sistem kerja pembangkit listrik tenaga gelombang laut sangat sederhana. Sebuah
tabung beton dipasang pada ketinggian tertentu di pantai dan ujungnya dipasang di bawah
permukaan air laut. Ketika ada ombak yang datang ke pantai, air dalam tabung beton tersebut
mendorong udara di bagian tabung yang terletak di darat. Gerakan yang sebaliknya terjadi saat
ombat surut. Gerakan udara yang berbolak-balik inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin
yang dihubungkan dengan sebuah pembangkit listrik. Terdapat alat khusus yang dipasang pada
turbin sehingga turbin berputar hanya pada satu arah walaupun arus udara.

Sumber :

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) – Inspirator (unnes.ac.id)

SOEPARDJO, A. H. 2005. Potensi dan Teknologi Energi Samudera Dalam Eksplorasi Sumber daya
Budaya Maritim. Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP)-Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan
Budaya, Universitas Indonesia, Jakarta: 125- 132

WARDIYATMOKO, K. dan H.R. BINTARTO 1994. Geografi untuk SMU Kelas 1. Erlangga. Jakarta: 95-
125

Surinati, Dewi. 2007. Pasang Surut dan Energinya. Oseana, Volume XXXII, Nomor 1, Tahun 2007 : 15-
22

Anda mungkin juga menyukai