Anda di halaman 1dari 22

Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air

Posted at 12:52 PM | in Pembangkit Tenaga Listrik

Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut La Rance, Perancis


Manusia tidak akan kehabisan energi, selama matahari tetap bersinar dan lautan
tidak mengering. Bumi ini kira-kira 70 % terdiri dari lautan. Laut menjadi
pendukung kehidupan manusia, segala kekayaan yang terkandung didalamnya
tersedia bagi kesejahteraan manusia : ikan, mineral , rumput laut dan energi
dalam segala bentuk. Lautan merupakan kolektor surya terbesar di dunia, kolektor
gravitasi dalam bentuk pasang surut, kolektor elemen-elemen kimia, kolektor
energi dan lain-lain.

Banyak gaya dan kekuatan yang mempengauhi lautan dipermukaan bumi. Salah
satu kekuatan yang bekerja terhadap air bumi adalah pengaruh massa bulan yang
mengakibatkan adanya gaya tarik, sehingga menjelma suatu gejala yang dikenal
sebagai pasang surut.Dalam waktu 24 jam, terdapat dua kali pasang dan dua kali
surut. Beda tinggi antara permukaan laut pasang dan surut dapat mencapai 5

sampai 6 meter atau lebih, bahkan ada beberapa tempat yang melampaui 10
meter.
Gaya tarik gravitasi akan terbesar, bilamana baik matahari maupun bulan ada pada
sisi yang sama terhadap bumi. Dilain pihak bilamana bulan dan matahari berada
pada sisi yang berlainan, pengaruh gaya tarik gravitasi kurang lebih akan saling
menghapuskan.

Pemanfatan energi potensial yang terkandung dalam perbedaan pasang dan surut
lautan antara lain dapat dilakukan misalnya jika terdapat suatu teluk yang agak
cekung dan dalam, teluk ini dibendung sehingga terbentuk suatu waduk.

Bulb Turbine

Rim Turbine

Tubular Turbine
Pada waktu laut pasang, maka permukaan air laut tinggi, mendekati ujung atas
bendungan. Waduk diisi dengan air laut, dengan mengalirkannya melalui sebuah
turbin air. Dengan sendirinya turbin ini di kopel dengan sebuah generator, sehingga
pada proses pengisian waduk dari laut generator akan menghasilkan energi
listrik. Hal ini dapat dilakukan hingga tinggi permukaan air dalam waduk akan sama
tingginya dengan tinggi permukaan laut. Pada saat laut surut terjadi sebaliknya ,
waduk dikosongkan. Dengan sendirinya air mengalir lagi melalui turbin yang
dikopel generator listrik. Ada kekhususan bahwa turbin harus berputar dua arah,
dan hal ini akan dilakukan berganti-ganti.
Sering juga waduk ini dibentuk dari muara sungai, untuk sekaligus dapat
memanfaatkan air sungai dalam membangkitkan tenaga listrik.
Siklus Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut adalah sebagai berikut :

Keterangan
KB
M

Gambar
Katup

:
:

:
Buka
Menunggu

G
E
:
Jumlah
Waktu 1 s.d 7 adalah 12,5 jam

:
energi

Generator
yang

Bekerja
dibangkitkan

Pada dasarnya, antara tenaga pasang surut dan tenaga air konvensional terdapat
persamaan, yaitu kedua-duanya adalah tenaga air, yang memamfaatkan gravitasi
tinggi jatuh air untuk pembangkitan tenaga listrik.
Perbedaan-perbedaan utama secara garis besar adalah :

1. Pasang surut menyangkut arus air periodik dua-arah dengan dua kali pasang
dan dua kali surut tiap hari.
2. Operasi di lingkungan air laut memerlukan bahan-bahan konstruksi yang
lebih tahan korosi daripada dimiliki material untuk air tawar
3. Tinggi jatuh relative sangat kecil bila dibandingkan dengan instalasi hidro
konvensional.
Berdasarkan berbagai studi dan pengalaman, energi yang dapat dimamfaatkan
adalah sekitar 8 sampai 25 % dari seluruh energi teoritis yang ada. Proyek Pusat
Listrik Tenaga Pasang Surut La Rance Perancis, yang merupakan sentral pertama
yang dibangun tahun 1967 dengan daya instalasi sebesar 240 MW dan terdiri dari 24
mesin masing-masing 10 MW.
Bilamana tinggi jatuh air, yaitu selisih antara tinggi air laut dan tinggi air waduk
pasang surut adalah H, debit air Q, maka besar daya yang dihasilkan adalah Q kali
H, atau QH. Bilamana selanjutnya luas waduk pada ketinggian h adalah S(h), yaitu
S sebagai fungsi h, maka jumlah energi yang dibangkitkan dengan mengosonkan
sebahagian dh dari ketinggian h adalah berbanding lurus dengan isi S(h) h. dh.
Dengan demikian energi yang dihasilkan :
Waktu mengosongkan waduk

Waktu mengisi waduk

Maka energi yang dibangkitkan per siklus adalah

dimana :
E
=
energi
yang
H
=
Selisih
tinggi
permukaan
air
V = Volume waduk pasang surut

dibangkitkan
laut
antarav

persiklus
pasang
surut

Untuk mendapatkan besaran energi, pada rumus tersebut besaran V masih perlu
diganti dengan besaran massa air laut, sehingga dapat ditulis :
Emaks = b.g.H^2.S
dan
P = f.Q.H
dimana :
Emaks
b
g
H
S
Q
f
P

jumlah
:

:
luas

energi

yang maksimal dapat diperoleh per siklus


berat
jenis
air
laut
:
gravitasi
tinggi
pasang
surut
terbersar
waduk
rata-rata
antara
pasang
dan
surut
:
debit
air
:
factor
efisiensi

: daya

Perkiraan potensi teoritis daya pasang surut seluruh dunia agak berbeda-beda.
Pekeris dan Accad memperkirakan potensi teoritis ini sebesar 6,3.10^6 MW,
sedangkan Hendershott memberikan angka 2,7.10^6 MW. Suatu iktisar yang
dirumuskan oleh Jeffreys menganggap potensi teoritis daya pasang surut sebesar
3.10^6 MW.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PASANG SURUT (PLTPs)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PASANG


SURUT (PLTPs)
1.

LATAR BELAKANG
Salah satu potensi laut atau samudra yang belum banyak diketahui
masyarakat umum adalah potensi energi laut yang menghasilkan listrik. Negra
yang melakukan penelitan dan perkembangan potensi energi laut untuk
menghasilkan listrik adalah inggris, Prancis, dan jepang.
Laut merupakan sumber kehidupan yang bisa memberikan manfaat
tersendiri di berbagai aspek-aspek kehidupan misalnya saja kondisi pasang surut
air laut yang dimafaatkan untuk membangkitkan suatu energi listrik yang besar,
sehingga bisa digunakan dalam kehidupan kita yang sangat diperlukan sekali
adanya listrik.
Secara umum, potensi energi laut yang dapat menghasilkan listrik dapat
di bagi kedalam 3 bentuk potensi energi, yaitu ombak atau gelombang (wave
energy), energi pasang surut (Tindal energy), dan hasil konversi energi panas
laut(ocean thermal energy conversion).
Oleh kerena itu dengan adanya suatu ide-ide yang bisa membangkitkan
suatu energi listrik sangatlah diperlukan sekali. Dalam hal ini akan dibahas
masalah pembangkit tenaga listrik pasang surut baik dari alat pembangkitnya,
bahan baku untuk memperlancar proses pembangkitan maupun cara kerja dari
pada pembangkit sehingga bisa membangkitkan energi listrik.

2.

PASANG SURUT
Pasang-surut (pasut) merupakan salah satu gejala alam yang tampak
nyata di laut, yakni suatu gerakan vertikal (naik turunnya air laut secara teratur
dan berulang-ulang) dari seluruh partikel massa air laut dari permukaan sampai
bagian terdalam dari dasar laut. Gerakan tersebut disebabkan oleh pengaruh
gravitasi (gaya tarik menarik) antara bumi dan bulan, bumi dan matahari, atau
bumi dengan bulan dan matahari. Pasang-surut laut merupakan hasil dari gaya

tarik gravitasi dan efek sentrifugal, yakni dorongan ke arah luar pusat rotasi.
Hukum gravitasi Newton menyatakan, bahwa semua massa benda tarik menarik
satu sama lain dan gaya ini tergantung pada besar massanya, serta jarak di
antara massa tersebut. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa,
tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Sejalan dengan hukum di atas, dapat
dipahami bahwa meskipun massa bulan lebih kecil dari massa matahari tetapi
jarak bulan ke bumi jauh lebih kecil, sehingga gaya tarik bulan terhadap bumi
pengaruhnya lebih besar dibanding matahari terhadap bumi. Kejadian yang
sebenarnya dari gerakan pasang air laut sangat berbelit-belit,sebab gerakan
tersebut tergantung pula pada rotasi bumi, angin, arus laut dan keadaankeadaan lain yang bersifat setempat. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke
arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut
gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh
deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan
matahari (WARDIYATMOKO & BINTARTO,1994).
Pasang-surut purnama

(spring tides) terjadi ketika bumi, bulan dan

matahari berada dalam suatu garis lurus (matahari dan bulan dalam keadaan
oposisi). Pada saat itu, akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan
pasang rendah yang sangat rendah, karena kombinasi gaya tarik dari matahari
dan bulan bekerja saling menguatkan. Pasang-surut purnama ini terjadi dua kali
setiap bulan, yakni pada saat bulan baru dan bulan purnama (full moon).
Sedangkan pasang-surut perbani (neap tides) terjadi ketika bumi, bulan dan
matahari membentuk sudut tegak lurus, yakni saat bulan membentuk sudut 90
dengan bumi. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan
pasang rendah yang tinggi. Pasang-surut perbani ini terjadi dua kali, yaitu pada
saat bulan 1/4 dan 3/4 (WARDIYATMOKO & BINTARTO, 1994).
Pasang-sumt laut dapat didefinisikan pula sebagai gelombang yang
dibangkitkan oleh adanya interaksi antara bumi, matahari dan bulan. Puncak
gelombang disebut pasang tinggi (High Water/RW) dan lembah gelombang
disebut surut/pasang rendah (Low Water/LW). Perbedaan vertikal antara pasang
tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang-surut atau tunggang pasut
(tidal range) yang bisa mencapai beberapa meter hingga puluhan meter. Periode
pasang-surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak
atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang-surut bervariasi
antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit (SETIAWAN, 2006).

Menurut WIBISONO (2005), sebenarnya hanya ada tiga tipe dasar


pasang-surut yang didasarkan pada periode dan keteraturannya, yaitu sebagai
berikut:
1. Pasang-surut tipe harian tunggal (diurnal type): yakni bila dalam waktu 24 jam
terdapat 1 kali pasang dan 1 kali surut.
2. Pasang-surut tipe tengah harian/ harian ganda (semi diurnal type): yakni bila
dalam waktu 24 jam terdapat 2 kali pasang dan 2 kali surut.
3. Pasang-surut tipe

campuran (mixed tides): yakni bila dalam waktu 24 jam

terdapat bentuk campuran yang condong ke tipe harian tunggal atau condong ke
tipe harian ganda.
Tipe

pasang-surut

ini

penting

diketahui

untuk

studi

lingkungan,

mengingat bila di suatu lokasi dengan tipe pasang-surut harian tunggal atau
campuran condong harian tunggal terjadi pencemaran, maka dalam waktu
kurang dari 24 jam, pencemar diharapkan akan tersapu bersih dari lokasi.
Namun pencemar akan pindah ke lokasi lain, bila tidak segera dilakukan clean
up. Berbeda dengan lokasi dengan tipe harian ganda, atau tipe campuran
condong harian ganda, maka pencemar tidak akan segera tergelontor keluar.
Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang-surut berubah secara
sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang-surut juga bergantung pada
bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera. Pasang-surut (pasut) di
berbagai lokasi mempunyai ciri yang berbeda karena dipengaruhi oleh topografi
dasar laut, lebar selat, bentuk teluk dan sebagainya.
Di beberapa tempat, terdapat beda antara pasang tertinggi dan surut
terendah (rentang pasut), bahkan di Teluk Fundy (Kanada) bisa mencapai 20
meter. Proses terjadinya pasut memang merupakan proses yang sangat
kompleks, namun masih bisa diperhitungkan dan diramalkan. Pasut dapat
diramalkan karena sifatnya periodik, dan untuk meramalkan pasut, diperlukan
data amplitudo dan beda fasa dari masing-masing komponen pembangkit pasut.
Ramalan pasut untuk suatu lokasi tertentu kini dapat dibuat dengan ketepatan
yang cukup cermat (NONTJI, 2005).
Pasut tidak hanya mempengaruhi lapisan di bagian teratas saja,
melainkan seluruh massa air yang bisa menimbulkan energi yang besar. Di
perairan pantai, terutama di teluk atau selat sempit, gerakan naik turunnya

muka air akan menimbulkan terjadinya arus pasut. Jika muka air bergerak naik,
maka arus mengalir masuk, sedangkan pada saat muka air bergerak turun, arus
mengalir ke luar. NONTJI (2005) mengatakan bahwa pengetahuan mengenai
pasut sangat diperlukan dalam pembangunan pelabuhan, bangunan di pantai
dan lepas pantai, serta dalam hal lain seperti pengelolaan dan budidaya di
wilayah pesisir, pelayaran, peringatan dini terhadap bencana banjir air pasang,
pola umum gerakan massa air dan sebagainya. Namun yang paling penting dari
pasut adalah energinya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik.

3.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PASANG SURUT (PLTPs)


Pembanglit listrik tenagan pasang surut pada dasarnya ada dua metode
untuk memanfaatkan energi pasang surut, yaitu Dam Pasang Surut (Tindal
Barrages) dan Turbin Lepas Pantai ( Offshore Turbines).

1.

Dam Pasang Surut (Tindal Barrages)


Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut ini merupakan pembangkit
yang menggunakan metode pembuatan dam pada hulu sungai yang berbuara ke
laut yang memanfaatkan pasang surut air laut sehingga dapat menggerakan
turbin dan generator. Pada metode ini merupakan penemuan pembangkit listrik

2.

terbarukan yang akan di jelaskan oleh penulis dibawah ini.


Turbin Lepas Pantai ( Offshore Turbines).
Pilihan lainnya ialah menggunakan turbin lepas pantai yang lebih
menyerupai pembangkit listrik tenaga angin versi bawah laut. Keunggulannya
dibandingkan metode pertama yaitu: lebih murah biaya instalasinya, dampak
lingkungan yang relatif lebih kecil daripada pembangunan dam, dan persyaratan
lokasinya pun lebih mudah sehingga dapat dipasang di lebih banyak tempat.
Beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi turbin lepas pantai
adalah: Blue Energy dari Kanada, Swan Turbines (ST) dari Inggris, dan Marine
Current Turbines (MCT) dari Inggris. Gambar hasil rekaan tiga dimensi dari ketiga
jenis turbin tersebut ditampilkan dalam gambar 1.

Gambar 1. Turbin Lepas Pantai ( Offshore Turbines).


Picture credit: (1) marineturbines.com, (2) swanturbines.co.uk, (3) & (4)
bluenergy.com.
Gambar sebelah kiri (1): Seagen Tidal Turbines buatan MCT. Gambar
tengah (2): Tidal Stream Turbines buatan Swan Turbines. Gambar kanan atas (3):
Davis Hydro Turbines dari Blue Energy. Gambar kanan bawah (4): skema
komponen Davis Hydro Turbines milik Blue Energy.
Teknologi MCT bekerja seperti pembangkit listrik tenaga angin yang
dibenamkan di bawah laut. Dua buah baling dengan diameter 15-20 meter
memutar rotor yang menggerakkan generator yang terhubung kepada sebuah
kotak gir (gearbox). Kedua baling tersebut dipasangkan pada sebuah sayap yang
membentang horizontal dari sebuah batang silinder yang diborkan ke dasar laut.
Turbin tersebut akan mampu menghasilkan 750-1500 kW per unitnya, dan dapat
disusun dalam barisan-barisan sehingga menjadi ladang pembangkit listrik. Demi
menjaga agar ikan dan makhluk lainnya tidak terluka oleh alat ini, kecepatan
rotor diatur antara 10-20 rpm (sebagai perbandingan saja, kecepatan balingbaling kapal laut bisa berkisar hingga sepuluh kalinya).
Dibandingkan dengan MCT dan jenis turbin lainnya, desain Swan Turbines
memiliki beberapa perbedaan, yaitu: baling-balingnya langsung terhubung
dengan generator listrik tanpa melalui kotak gir. Ini lebih efisien dan mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan teknis pada alat. Perbedaan kedua yaitu,
daripada melakukan pemboran turbin ke dasar laut ST menggunakan pemberat
secara gravitasi (berupa balok beton) untuk menahan turbin tetap di dasar laut.

Adapun satu-satunya perbedaan mencolok dari Davis Hydro Turbines milik


Blue Energy adalah poros baling-balingnya yang vertikal (vertical-axis turbines).
Turbin ini juga dipasangkan di dasar laut menggunakan beton dan dapat disusun
dalam satu baris bertumpuk membentuk pagar pasang surut (tidal fence) untuk
mencukupi kebutuhan listrik dalam skala besar.
Pada kali ini penulis akan membahan menggunakan metode Dam Pasang
Surut (Tindal Barrages) karena metode ini sangat umum digunakan oleh negara
yang berpotensi untuk pembangkit listrik terbarukan ini.

A. Prinsip kerja PLTPs Tindal Barrage


Cara ini serupa seperti pembangkitan listrik secara hidro-elektrik yang
terdapat di dam/waduk penampungan air sungai. Hanya saja, dam yang
dibangun untuk memanfaatkan siklus pasang surut jauh lebih besar daripada
dam air sungai pada umumnya. Dam ini biasanya dibangun di muara sungai
dimana terjadi pertemuan antara air sungai dengan air laut. Ketika ombak masuk
atau keluar (terjadi pasang atau surut), air mengalir melalui terowongan yang
terdapat di dam. Aliran masuk atau keluarnya ombak dapat dimanfaatkan untuk
memutar turbin .

Gambar 2. Proses Masuknya Air Laut Pada Metode Tindal Barrages

Gambar 3. Keluarnya Air Laut dan Memutar Turbin Pada Metode Tindal Barrages
Apabila muka air laut (surut) sama tingginya dengan muka air dalam
waduk maka saluran air ke turbin ditutup. Sementara itu muka air laut (pasang)
naik terus. Ketika tinggi muka air laut mencapai kira-kira setengah tinggi air
pasang maksimum, maka katup saluran air ke turbin dibuka dan air laut masuk
ke dalam waduk melalui saluran air ke turbin, dan menjalankan turbin dan
generator dalam hal tersebut tinggi muka air di dalam waduk akan naik. Apabila
muka air laut telah mencapai ketinggian maksimumnya tetapi masih lebih dari
muka air dalam waduk, turbin generator dan air dalam waduk menjadi sangat
kecil.
Sehingga turbin generator tidak bekerja pada keadaan tersebut katup
simpang (by pass valve) yang menghubungkan laut dengan waduk dibuka,
sehingga air laut lebih cepat masuk mengisi waduk, ketika muka air laut dan air
di dalam waduk sama tingginya, baik katup simpang maupun katup saluran
turbin ditutup. Pada keadaan tersebut tinggi muka air dalam waduk tetap
konstan sedangkan inggi muk air laut terus surut. Apabila pebedaan tinggi
antara permukaan air laut dan permukaan air dalam waduk sudah cukup besar
maka turbin dijalankan dengan membuka katup air ke turbin pada keadaan
tersebut air mengalir dari waduk ke laut melalui turbin sehingga turbin berputar
dan permukaan air dalam waduk turun. Proses ini terus berlangsung sampai
tinggi air dalam waduk tidak cukup untuk menjalankan turbin, dan katup
simpang dibuka supaya air yang masih ada di dalam waduk cepat keluar
mengalir ke laut. Dalam keadaan tersebut air laut masih surut atau telah naik
tetapi masih belum mencapai tinggi turbin setelah waduk kosong atau ketika
permukaan air laut dalam waduk sama tingginya dengan muka air laut, katup
simpang dan katup masuk turbin ditutup kembali.

Demikianlah

proses

tersebut

terjadi

berulang-ulang

mengisi

dan

mengosongkan air dalam waduk untuk menjalankan turbin generator dengan


memanfaatkan proses air pasang dan air surut. Pusat listrik tenaga pasang surut
biasanya dibuat dengan waduk berukuran besar supaya dapat dibuat secara
ekonomis dengan menghasilkan listrik yang banyak.
Dari gambar di atas turbin yang digunakan adalah turbin air dua arah
yang nantinya untuk membangkitkan daya pada waktu pasang dan pada waktu
surut. Hal ini dapat dilakukan selama 12,5 jam dalam /hari dengan periode 2 x
sehari. Periode pengosongan waduk dilakukan pada saat permukaan air laut
mulai turun sehingga turbin dapat berputar 24 jam.

Turbin yang di sini ialah turbin dua arah seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.Turbin Dua Arah


Namun jenis turbin paling cocok digunakan adalah jenis turbin dua arah
yaitu turbin air jenis bulb yang gambarnya seperti di bawah ini.

Gambar 4. Turbin Dua Arah jenis Bulb


( Sumber: Pengkajian sumber listrik alternatif dan mesin listrik alternatif )
Turbin-turbin ini putarannya lebih lambat dari kebutuhan putaran
generator sehingga dibutuhkan sistem percepatan putaran dalam bentuk gear
box yang nantinya perputaran yang dibutuhkan generator yang sesuai.
Untuk lebih jelasnya grafik dibawah ini yaitu grafik 1 akan menunjukkan
urutan operasi pembangkitan daya pada waktu pasang dan pada waktu surut.

Grafik 1.
( Sumber : W. Arismunadar,Penggerak Mula )
Dalam grafik 1 untuk mengetahui debit air jatuh yang diperoleh dari
operasi pompa yang biasanya dilaksanakan pada saat terjadi beban puncak
maka dapat diibuat grafik yang mana dalam grafik itu menjelaskan urutan
operasi turbin-pompa di La-Rance dalam grafik tersebut terlukis garis tinggi
permukaan air laut, berupa suatu sinusoida, yang titik tertinggi berupa situasi
pasang. Dengan garis-garis terputus dilukis tinggi permukaan ari dalam waduk.

Pada asasnya, antara tenaga pasang surut dan tenaga air konvensional terdapat
persamaan, yaitu kedua-duanya adalah tenaga air yang memanfaatkan gravitasi
tinggi jatuh air untuk pembangkit tenaga listrik.
Perbedaan-perbedaan utama secara garis besar adalah:
a) Pasang surut menyangkut arus air periodik dwi-arah dengan dua kali pasang
dan dua kali surut tiap hari.
b) Operasi di lingkungan air laut memerlukan bahan-bahan konstruksi yang lebih
tahan korosi daripada dimiliki material untuk air tawar.
c) Tinggi jatuh relatif sangat kecil (maksimal 11 meter) bila dibandingkan dengan
terbanyak instalasi-instalasi hidro lainnya.
Berdasarkan

berbagai

studi

dan

pengalaman,

energi

yang

dapat

dimanfaatkan adalah sekitar 8 sampai 25 % dari seluruh energi teoretis yang


ada. Proyek Pusat Listrik Tenaga Pasang Surut La Rance di Prancis, yang
merupakan sentral pertama yang besar, mempunyai efisiensi sebesar 18 %,
yang akan meningkat menjadi 24 % bila proyek itu telah dikembangkan
sepenuhnya.
Untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi, sebuah instalasi pasang surut
harus memasang kapasitas pembangkitan listrik yang relatif lebih besar,
dibanding dengan Pusat Listrik Tenaga Air biasa. Di lain pihak Pusat Listrik
Tenaga Pasang Surut tidak tergantung pada perubahan-perubahan musim
sebagaimana halnya dengan sungai-sungai biasa.

Gambar 5. PLTPs La Rance, Brittany, Perancis

Daya terpasang instalasi pasang surut La Rance adalah 240 MW dan


terdiri atas 24 mesin masing-masing berdaya 10 MW dan menurut keterangan,
akan ditingkatkan menjadi 350 MW. Juga direncanakan sebuah Pusat Listrik
Tenaga Pasang Surut sebesar 2176 MW di Bay of Fundy, Kanada, antara tahun
1980

dan

1990.

Sebuah

studi

Argentina

mempelajari

kemungkinan

pembangunan sebuah instalasi pasang surut dengan daya terpasang 600 MW di


Golfo San Matias dan Golfo Neuvo dekat Semenanjung Valdes di pantai Atlantik.
Pasang surut di pantai Barat Laut Australia mencapai tinggi 11 meter,
dan menurut keterangan, mempunyai potensi teoretis sebesar 300.000 MW.
Berikut ini adalah penjelasan bangunan-bangunan utama proyek Kuala Rance
yang diuraikan secara singkat.
Pembangkit listrik tenaga pasang surut (PLTPs) terbesar di dunia terdapat
di muara sungai Rance di sebelah utara Perancis. Pembangkit listrik ini dibangun
pada tahun 1966 dan berkapasitas 240 MW. PLTPs La Rance didesain dengan
teknologi

canggih

dan

beroperasi

secara

otomatis,

sehingga

hanya

membutuhkan dua orang saja untuk pengoperasian pada akhir pekan dan malam
hari. PLTPs terbesar kedua di dunia terletak di Annapolis, Nova Scotia, Kanada
dengan kapasitas hanya16 MW.
Kekurangan terbesar dari pembangkit listrik tenaga pasang surut adalah
mereka hanya dapat menghasilkan listrik selama ombak mengalir masuk
(pasang) ataupun mengalir keluar (surut), yang terjadi hanya selama kurang
lebih 10 jam per harinya. Namun, karena waktu operasinya dapat diperkirakan,
maka ketika PLTPs tidak aktif, dapat digunakan pembangkit listrik lainnya untuk
sementara waktu hingga terjadi pasang surut lagi.

B.

Bagian-Bagian PLTPs Tindal Barrages

1.

Bagian Pintu Air


Pintu air ini mempunyai fungsi yang sangat penting dalam mempercepat
pengosongan dan pengisian waduk dalam waktu daur pengoperasian. Bagian
bukaan pintu air itu lebarnya 15 meter dengan pintu putar berukuran 15 meter x
10 meter.

Keenam terusan jalan air dengan jumlah areal 900 m 2 dapat melayani
aliran air 5000 m3/detik. Bila perbedaan tingkatan (tinggi) antara laut dan kolam
adalah 1 meter, bagian bendungan dalam hal ini berbeda dan memperoleh
tekanan air pada kedua belah arah yaitu air melakukan tekanan dalam satu arah
dan sebaliknya pula dari arah lain, dengan dua daur pengoperasian.
Katup-katup dijalankan beberapa kali dalam sehari untuk mengisi dan
mengosongkan kolam dalam setiap siklus. Tidak seperti yang hanya terjadi
beberapa kali saja dalam setahun dengan katup-katup pintu air bendungan
sungai.
2.

Bagian Pengisian Batu


Pintu-pintu disambung dengan bagian yang diisi dengan batu-batuan,
panjangnya 163,6 meter, hingga bendungan pembangkit tenaga.

Kedua

permukaan tanggul miring dengan dinding dari beton dengan kemiringan 1 : 55.
Penapisnya dilindungi dari gerak gelombang oleh petak-petak batu karang yang
besar.
3.

Bangunan Pembangkitan Tenaga


Bangunan pembangkit tenaga yang mirip terowongan itu panjangnya 386
meter. Punya tiga tegangan pantai, 24 pembangkit tenaga dan sebuah ruang
pengendali, yang semuanya berada di ruang mesin pembangkit tenaga listrik.
Dua dinding yang menghadapi air pasang diperkuat dengan tiang-tiang
penyangga di setiap 13,3 meter. Unit-unit pembangkit tenaga listrik, memiliki 24
pasang turbin generator yang kapasitas masing-masingnya 10 mega-watt, tiga
transformator dari 380 mega-volt-amper. Dengan voltase penaik tegangan dari
3500 volt ke 225.000 volt. Tiga panel pengendali yang mengatur masing-masing
8 buah turbin dan kabel-kabel minyak bertegangan tinggi 225.000 volt, yang
menghubungkan

transformator-transformator

itu

dengan

sub-stasiun

yang

berada di luar daerah pembangkitan.


Perangkat-perangkat
dengan

kecepatan

turbin

tertinggi

380

berkecepatan
putaran

normal

dalam

satu

94

putaran/menit,

menit.

Turbinnya

berdiameter 5,43 meter, generatornya berdiameter 4,36 meter dan panjang


perangkat itu secara keseluruhan 13,4 meter.

Turbin generator tersebut terdiri dari empat susun bilah daun yang dapat
disetel sampai siku 420051. Dengan dorongan motor servo (motor putaran
lambat). Penyaluran pada turbin dapat diatur oleh 24 bilah baling-baling dalam
bentuk bola diperkuat kedudukannya oleh 12 baling-baling serta diperkokoh oleh
empat balok ganjaran.
Unit-unit itu akan menghasilkan tenaga sebanyak 537 mw/h dalam
pergerakan air pasang ke arah laut dan sebanyak 71,5 MW/H ketika air pasang
bergerak ke arah kuala. Dari jumlah tenaga sebanyak 608,5 MW/H tersebut,
sebanyak 64,5 MW/H akan digunakan lagi untuk menopang air laut waduk pada
saat permukaan laut dan waduk hampir sejajar.
4.

Coffer Dam
Dalam tahap awal dibuat dua bangunan pemagar (penutup) dalam rangka
pembangunan pintu air dan bendungan bergerak atau bagian pintu air.
Pemagaran (penutup) kedua, yang sebenarnya dari dua coffer dam; mulai dari
dinding yang dibangun dari tepi kanan ke tepi pulau. Pemagaran digunakan
untuk menangani pelepasan air, air pasang pada tahap-tahap terakhir dalam
pembuatan coffer dam utama.
Penutupan di tepi kiri (pemagaran pintu air) terdiri dari dinding beton,
yang membuat areal yang tertutup kering hanya pada puncak air surut.
Penutupan sebelah kanan terdiri dari dua coffer dam kecil dengan bagian
atasnya sedikit di atas tingkat permukaan air pasang tertinggi dan berbentuk
kotak yang diperkuat tiang-tiang dan lapisan yang diisi pasir.
Kotakan-kotakan itu terdiri dari lima belas silinder yang besar-besar
berdiameter 19 meter dan

tingginya antara 15 meter dan

20 meter,

dihubungkan dengan lengkungan-lengkungan tiang. Tetap ini bukanlah coffer


dam yang utama. Dua coffer dam dibangun di sebelah utara dan sebelah
selatan. Coffer dan di sebelah utara panjangnya 600 meter, tinggi atau yang
bagian atasnya sedikit di atas tingkat permukaan air pasang tertinggi (14 meter),
memisahkan laut dengan kuala (Rance).
Coffer dam

ini juga dibuat dengan cara yang sama dengan dua

pemagaran yang lebih dulu. Daerah tengah, yang panjangnya 360 meter yang
terdiri dari 19 caisson. Caisson adalah alat yang digunakan untuk turun ke dalam
air, bentuknya seperti peti kotak terbalik.

C. Komponen Pembangkit Tenaga Lsitrik Energi Air Pasang Surut


Tujuh komponen utama sebuah Pusat Pembangkit Tenaga Listrik Energi Air
Pasang Surut adalah:
1. Bangunan ruangan mesin
2. Tanggul (bendungan) untuk membentuk kolam
3. Pintu-pintu air untuk jalan air dari kolam ke laut atau sebaliknya
4. Turbin yang berputar oleh dorongan air pasang dan air surut.
5. Generator yang menghasilkan listrik 3.500 volt.
6. Panel penghubung.
7. Transformator step up dari 3.500 volt ke 150.000 volt.

D. Kerjasama Sistem Kolam Ganda


Bagan ini ditandai oleh dua kolam dengan tinggi yang berbeda dan
dihubungkan melalui turbin. Pintu air pada kolam yang tinggi tingkat airnya dan
pada kolam yang rendah tingkat airnya, menghubungkan kolam-kolam itu
dengan laut. Yang pertama disebut pintu air jalan masuk dan yang kedua pintu
air jalan keluar.
Pengoperasian ini dilakukan dengan pintu air jalan masuk yang ditutup.
Kolam atas yang sudah penuh sebelumnya segera memindahkan airnya melalui
turbin-turbin ke kolam bawah. Tingkat permukaan air kolam atas turun,
sedangkan tingkat permukaan kolam bawah meningkat.
Pada saat permukaan air kolam atas mendekati ketinggian permukaan
kolam bawah, pintu air keluar pada kolam bawah segera dibuka, sehingga
tingkat permukaan kolam bawah mencapai tingkat paling rendah. Kemudian
pintu jalan keluar ditutup dan waktunya diatur bersamaan dengan datangnya
masa naik air pasang dan bila tinggi air pasang dari laut sudah menyamai tinggi
permukaan air kolam atas. Maka pintu jalan air masuk pada kolam atas dibuka
sehingga tinggi permukan kolam atas mencapai titik tertinggi dan saat itu pintu

air jalan masuk ditutup. Setelah itu daur kedua yang sama pun dimulai. Dengan
sistem ini masa putar (operasi) pembangkitan dapat diatur lebih lama.
Syarat-syarat untuk memilih lokasi pembuatan pembangkit energi listrik
pasang surut ini adalah:
1.
2.

Tinggi air pasang pada lokasi harus memadai sepanjang tahun.


Kuala atau estu arium harus mempunyai geomorfologi yang dengan tanggul
yang relatif pendek dapat dikembangkan sebagai kolam penampung air.

3.

Lokasi yang diusulkan tersebut tidak mempunyai endapan yang luar biasa jika
membawa endapan lumpur ke dalam laut diperlukan usaha untuk mengangkat
endapan ke atas suatu kolam penampungan.

4.
5.

Lokasi yang dipilih harus bebas dari serangan ombak besar.


Lokasi yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga tidak timbul masalah
akibat pembendungan kuala, seperti perubahan pola air pasang surut.

E.

Kesulitan Pada Pembangkitan Tenaga Air Pasang


Dari sejarah perkembangannya di atas terlihat bahwa manusia sudah agak
terlambat dalam mempergunakan tenaga air pasang surut. Ada sejumlah alasan
yang meyebabkan pembangkit tenaga listrik dengan penggerak tenaga air
pasang surut. Pembangkit jenis ini tertinggal pengembangannya dibandingkan
dengan jenis pembangkitan tenaga listrik energi lain. Beberapa alasannya itu
adalah sebagai berikut:

a. Karena pembangkit listrik energi air pasang surut bergantung pada ketinggian
yang berbeda dari permukaan laut dan kolam penampung. Pola pengaturan
ketinggian air dilakukan dengan perluasan kolam atau jumlah kolam dan sistem
putaran ganda (putaran dua arah) yang dapat berfungsi pada saat pasang naik
dan pasang surut.
b. Perbedaan tinggi air pasang terbatas hanya beberapa meter, bila baling-baling
turbin atau pipa turbin secara teknologi perkembangannya kurang baik terpaksa
menggunakan cara konvensional yaitu turbin tipe Koplan sebagai alternatifnya.

Hal ini tidak cocok lagi mengingat perkembangan teknologi yang dapat
membolak-balikkan putaran turbin dan generator.
c. Jarak air pasang ialah perubahan ketinggian permukaan ari sehingga turbin
harus bekerja pada variasi jarak yang cukup besar dari ketinggian tekanan air.
Hal ini akan mempengaruhi efisiensi stasiun pembangkit.
d.

Lamanya perputaran tenaga listrik dalam sebuah pusat pembangkit listrik


dengan energi air pasang surut. Setiap hari merupakan alasan yang tepat untuk
menentukan dasar tipe pembangkitan, tetapi waktu terjadinya peristiwa tidak
boleh berubah. Setiap hari terjadi keterlambatan hampir mendekati satu jam.
Jadi jika tenaga listrik generator pada suatu hari bekerja dari pukul 10.00 siang
sampai jam 3.00 sore hari berikutnya ia akan beroperasi dari jam 11 siang
sampai jam 4 sore dan begitu seterusnya.
Adanya perubahan ini mengakibatkan kesukaran dalam rencana persiapan
operasi setiap harinya dalam sentral pembangkitan listrik. Dengan bantuan
program komputer halangan ini baru dapat diatasi.

e. Air laut merupakan cairan yang mudah mengakibatkan pembangkit tenaga


listrik akan berkarat.
f. Diperlukan teknologi khusus untuk membangun konstruksi di dalam laut.
g. Pembangunan pembangkit tenaga listrik energi pasang surut ini dikhawatirkan
mengganggu manfaat alami teluk yang berfungsi juga sebagai daerah perikanan
dan pelayaran.

F.
-

Kelebihan Dan Kekurangan PLTPs


Kelebihan
Setelah dibangun, energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis.
Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya.
Tidak membutuhkan bahan bakar.
Biaya operasi rendah.
Produksi listrik stabil.
Pasang surut air laut dapat diprediksi.

Turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak menimbulkan
dampak lingkungan yang besar.
-

Kekurangan
Sebuah dam yang menutupi muara sungai memiliki biaya pembangunan yang
sangat mahal, dan meliputi area yang sangat luas sehingga merubah ekosistem
lingkungan baik ke arah hulu maupun hilir hingga berkilo-kilometer.
Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya, ketika
ombak bergerak masuk ataupun keluar.

Kesimpulan
Dari pembahasan bahwa sistem pembangkitan energi pasang surut turbin
yang digunakan adalah turbin air yang arah putarannya dalam dua arah. Disini
kenapa dua arah? Karena air mengalir melalui turbin dari waduk ke laut dan dari
laut ke waduk.

Pemanfaatan energi pasang surut ini untuk memeroleh debit air yang
banyak dalam waduk sangat tergantung dari pada tinggi air pasang permukaan
laut yang dipengaruhi oleh fase bulan dan keberadaan laut dengan garis ekuator
bumi. Semakin jauh laut dari garis ekuator bumi maka air laut pasang akan
semakin tinggi begitu juga sebaliknya semakin dekat laut dari garis ekuator bumi
maka air laut pasang akan semakin rendah.

Anda mungkin juga menyukai