0
DAFTAR ISI
INSIGHTS
1
VISI ALC INDONESIA DI OSN 2016 :
2
FAQ (Frequently Asked Question)
Q: Apa Pelatihan Online ALC Indonesia (PO ALC)?
A: Merupakan pelatihan Pra Olimpiade Sains yang diselenggarakan ALC Indonesia secara jarak jauh melalui
media online dengan jangkauan seluruh Indonesia
Q: Bagaimana bila ada kendala teknis (keterlambatan pengiriman, kesalahan pengiriman, perubahan alamat
email, atau migrasi sistem pelatihan online ke website pembelajaran online ALC) saat Pelatihan Online ALC
Indonesia?
A: Silahkan Hubungi Mr. Ramon 0852-7154-7177
Q: Jika teman saya ingin ikut serta, bagaimana cara mendaftar program ini ataupun program ALC lainnya?
A: Daftarkan data : Nama, Asal Sekolah, Bidang, dan Alamat Email teman kalian via sms ke nomor : 0852-2327-
3373 (Mr. Aan).
Informasi lainnya silahkan kunjungi website ALC Indonesia di www.alcindonesia.com atau Facebook Fanspage
“Pelatihan OSN ALC Indonesia”
3
TIMELINE PELATIHAN ONLINE GELOMBANG 1
4
Rangkuman : Kartografi dan Penginderaan Jauh
SISTEM KOORDINAT
Koordinat geografis
- dari 00 - 900 kearah Kutub Utara dari ekuator disebut Lintang Utara (LU)
- dari 00 - 900 kearah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS)
Kuadran I
Kuadran II
5
𝑥2−𝑥0 Azimuth garis 2 = 180o - α02
tanα02 =
𝑦2−𝑦0
Kuadran III
𝑥3−𝑥0 Azimuth garis 3 = 180o + α03
tanα03 = 𝑦3−𝑦0
Kuadran IV
𝑥4−𝑥0 Azimuth garis 4 = 360o - α04
tanα04 = 𝑦4−𝑦0
PETA
Peta adalah suatu penyajian grafis dari seluruh atau sebagian muka bumi pada suatu skala
peta dan sistem proyeksi peta tertentu. Untuk dapat digunakan sebagai data dan
informasi muka bumi, maka suatu peta mempunyai 3 prinsip utama, yaitu :
1. Menyatakan posisi/lokasi suatu tempat pada permukaan bumi.
2. Mermperlihatkan pola distribusi dan pola spasial dari fenomena dan buatan manusia
3. Merekam dan menyimpan data dan informasi muka bumi serta memvisualisasikan data
dan informasi muka bumi menjadi peta
Selain itu, peta juga mempunyai kharakteristik yang khas, yaitu :
1. Peta disajikan pada bidang datar dalam bentuk dua dimensi (hasil transformasi
matematik)
2. Merupakan bentuk reduksi dari yang sebenarnya
3. Dalam penyajiannya mengalami suatu proses generalisasi, sehingga tidak semua
informasi disajikan.
4. Peta merupakan suatu bentuk penegasan (enchancement ) dari unsur yang terdapat di
muka bumi
A. JENIS PETA
1. Peta topografi =>> memperlihatkan posisi horizontal serta vertikal dari unsur alam
dan unsur buatan manusia dalam suatu bentuk tertentu
a. Peta Planimetrik : menyajikan informasi beberapa jenis unsur muka bumi seperti jalan ,
sungai, rumah, batas administrasi sesuai maksud dan tujuan pembuatan peta. Data &
informasi ketinggian tidak disajikan
b. Peta Bathimetrik : menyajikan kedalaman air & topografi bawah laut.
6
c. Peta teknik : menyajikan data muka bumi (planimetris dan tinggi) untuk keperluan proyek
kerekayasaan (jalan, dam, saluran irigasi), dan juga untuk keperluan estimasi biaya
konstruksi
2. Peta tematik =>> menyajikan unsur unsur tertentu dari permukaan bumi dengan tema
tertentu dari peta bersangkutan
a. Peta diagram : dua atau lebih subjek tematik yang berelasi disajikan dalam bentuk
diagram proporsional. Ex : peta jumlah penduduk
b. Peta choropleth : menyajikan ringkasan distribusi kuantitatif dengan basis deliminasi
area. Ex : Peta kepadatan penduduk
c. Peta distribusi : menggunakan symbol titik kuantitatif untuk menyajikan suatu data
yang spesifik
d. Peta dasymetrik : sejenis choropleth, tetapi basisnya bukan pada batas admisnistrasi,
melainkan pada batas dari area yang disurvei
e. Peta chorochromatik : memperlihatkan distribusi kualitatif dari fenomena spesifik dan
relasinya
f. Peta isoline : memperlihatkan harga numerik untuk distribusi yang kontinu , dalam
bentuk garis - garis yang terhubung pada suatu harga yang sama. Ex : isobar
g. Peta alir (flow maps) : menyajikan informasi dalam bentuk garis tebal atau warna untuk
memperlihatkan arah atau frekuensi pergerakan. Ex: peta jalur penerbangan
3. Chart
Peta yang berhubungan dengan unsur navigasi atau keselamatan perhubungan.
a. Peta navigasi laut (Nautical chart) : menyajikan unsur unsur laut dan daratan yang
diperlukan untuk navigasi laut.
b. Peta navigasi udara (Aero nautical chart): menyajikan unsur unsur laut dan daratan yang
diperlukan untuk navigasi udara. Umumnya Aero nautical chart diganti setiap 3 atau 6
bulan sekali.
B. PENYAJIAN PETA
Bentuk penyajian peta dapat dibedakan atas :
a. Peta garis
Suatu peta yang memvisualisasikan permukaan bumi dalam bentuk garis atau grafis hitam
putih atau berwarna
b. Peta foto
Suatu peta yang memvisualisasikan permukaan bumi dalam bentuk fotografis hasil
pengolahan foto udara, radar dan sensor airbone lainnya, citra satelit.
C. PEMBUATAN PETA
Cara teristris (langsung)
- Pengukuiran dengan teodolit (x,y)
- Pengukuran dengan waterpass (h)
- Pengukuran dengan Pita Ukur
(DTM)
- Pengukuran dengan ETS
7
Cara Fotogrametri
- Airbone
- Remote sensing
Satelit GPS
E. SKALA PETA
Peta skala besar 1:1000 – 1:10.000
Peta skala sedang 1: 25.000 – 1:50.000
Peta skala kecil, > 1:50.000 – 1 : ∞
3 cara penyajian skala :
F. KONSTRUKSI PETA
Konstruksi peta atau garis garis kerangka peta dibagi menjadi dua yaitu grid dan gratikul.
Gratikul adalah kerangka peta yang besaran busur akan semakin mengecil bila menjauhi
utara/selatan (mendekati ekuator). Grid adalah garis garis pada muka peta yang
tergambar saling tegak lurus.
8
G. GARIS TEPI PETA
Peta skala besar : menggunakan grid
Peta skala sedang : menggunakan gratikul
Peta skala kecil : menggunakan gratikul
Peta dengan format tidak beraturan : menggunakan garis grid atau gratikul
H. SIMBOL PETA
Merupakan gambaran yang mewakili objek objek di peta
DATA SPASIAL
Data spasial adalah data yang berdimensi dan bereferensi keruangan yang terukur dan
terkait dengan suatu posisi dan/atau lokasi. Data spasial dapat dibedakan menjadi 3
dasar/kategori
a. Data Posisi
Titik koordinat adalah salah satu bentuk yang menyatakan suatu data posisi di muka bumi.
Secara konsepsi, pengertian posisi ataupun lokasi adalah sesuatu yang nyata tampak pada
suatu tempat dimuka bumi. Data posisi di lapangan akan banyak dijumpai jenisnya, mulai
dari titik kedalaman pemeruman (sounding), titik tinggi, titik planimetris, sampai ke
perpotongan jalan.
b. Data Linier
Sejumlah besar unsur geografi dimuka bumi adalah dalam bentuk data linier yang
mempunyai suatu ukuran tertentu. Jalan atau sungai yang mempunyai panjang relatif
adalah bentuk dominan data linier yang mudah dikenal di lapangan. Bentuk-bentuk lainnya
adalah mulai dari bentuk yang tidak nyata dilapangan seperti batas administrasi antara
9
dua tempat atau garis pantai yang membedakan antara daratan dan air, sampai kebentuk
data yang nyata seperti jalan dan sungai.
c. Data Luas
Secara konsepsi data luas berbentuk dua dimensi, dan pengertian pokoknya adalah suatu
area yang dibatasi oleh suatu bentuk linier yang tertutup. Data luas dapat dalam bentuk
suatu negara, karakteristik tanah, perkebunan ataupun daerah hutan.
Data dapat diukur berdasar skala tertentu menjadi :
a. Data nominal : suatu ukuran dari unsur tertentu yang tidak mempunyai tingkatan
(ranking).
Ex : sekolah, bandara, pelabuhan.
b. Data ordinal : Suatu ukuran dengan aturan tertentu yang mempunyai tingkatan . Ex :
Kota besar, kota kecil ; desa luas, desa sempit
c. Data interval dan data ratio : Suatu ukuran yang tidak hanya dengan aturan dan urutan
tertentu saja, melainkan juga dibagi berdasarkan kelas kelas tertentu. Pada ukuran
interval, titik nol merupakan titik sembarang. Sedangkan pada ukuran rasio pemetaan
adalah nilai mutlak.
10
PROYEKSI PETA
Untuk dapat menyajikan unsur-unsur dipermukaan bumi (bentuk ellipsoid) ke bidang datar
(dalam hal ini, peta), dilakukan suatu transformasi dengan menggunakan rumus matematis
tertentu, cara ini disebut Proyeksi Peta
11
1. Proyeksi konform, sudut dipermukaan bumi sama dengan sudut pada bidang proyeksi;
daerah – daerah kecil pada peta sama sebangun dengan yang ada dipermukaan bumi.
Pemakaian proyeksi konform baik untuk memperlihatkan arah.
2. Proyeksi equivalent, luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi pada skala
yang sama.
3. Proyeksi equidistant, jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi pada skala yang
sama.
PETA KONTUR
12
Kontur Interval
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎
2000
5. Setiap 4-5 garis kontur akan disajikan dengan
ukuran garis yang lebih tebal, disebut indeks
kontur
6. Garis kontur tidak pernah berpotongan
7. Pada daerah yang sangat curam seperti tebing,
garis kontur disajikan sebagai sebuah garis kontur
8. Pada daerah yang curam, garis kontur lebih rapat daripada garis kontur pada daerah
yang landau
13
9. Garis kontur akan disajikan dengan bentuk pola V apabila melewati sungai dan bentuknya
akan menjorok ke arah hulu
10. Garis kontur akan menjorok ke arah jalan menurun apabila melewati jalan
11. Garis kontur tertutup diberi gerigi yang menunjukkan suatu depresi, bukan tinggian.
Penginderaan Jauh
a. Pengertian Penginderaan Jauh : ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang
objek, daerah, atau gejala di permukaan bumi melalui analisis data dengan menggunakan
alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau gejala yang dikaji
1. Sumber tenaga
Sumber tenaga aktif : berasal dari pulsa ( pemicu ), misalnya cahaya lampu kamera
( blitz ). Umumnya dilakukan pada malam hari
Sumber tenaga pasif : berasal dari sinar matahari, yang memanfaatkan gelombang
elektromagnetik
14
2. Atmosfer : gelombang elektromagnetik yang dipancarkan matahari akan mengenai
atmosfer dan berinteraksi dalam bentuk hamburan, serapan, dan pantulan. Bagian
gelombang elektromagnetik yang dapat sampai ke bumi disebut dengan jendela atmosfer.
3. Sensor : sensor adalah alat untuk merekam objek atau menerima tenaga pantulan atau
tenaga pancaran. Sensor dibagi menjadi dua, yaitu sensor kamera dan sensor scanner
4. Objek : sasaran dari penginderaan jauh, berupa kenampakan alam dan buatan manusia,
seperti lahan, perairan, hutan dan lain sebagainya.
5. Wahana : sarana yang digunakan untuk membawa sensor seperti pesawat terbang,
satelit, dan lainnya.
6. Citra : citra dibagi menjadi dua yaitu citra foto ( menggunakan kamera ) dan citra
nonfoto ( menggunakan scanner / bukan kamera )
1. Citra Foto :
a. foto ultraviolet
f. foto multispektral
1. Ciri spektral ditunjukkan oleh tingkat kecerahan ( rona ) objek pada citra
2. Ciri temporal yaitu ciri objek yang berkaitan dengan waktu perekaman
3. Ciri spasial yaitu ciri objek yang berkaitan dengan ruang, unsur – unsurnya : bentuk,
rona, ukuran, tekstur, pola, asosiasi, situs, bayangan objek
15
Contoh dari hasil penginderaan jauh :
16
SOAL
1. Sebuah peta akan diperbesar menjadi dua kali. Jika skala awal peta adalah 1 : 50.000,
setelah diperbesar skalanya menjadi :
a. 1 : 25.000
b. 1 : 100.000
c. 1 : 50.000
d. 1 : 75.000
e. 1 : 150.000
3. A B
6 cm
Jarak sebenarnya dua kota pada gambar adalah 120 km , maka skala peta tersebut
adalah ....
a. 1 : 1.000.000
b. 1 : 1.500.000
c. 1 : 1.750.000
d. 1 : 2.000.000
e. 1 : 2.250.000
4. Jika suatu kota A berada di koordinat 15o LU 6o BB dan kota B di koordinat 16o 30’ LU
6o BB. Apabila jarak antar kedua kota itu di peta sebesar 20 cm, maka skala dari peta
tersebut adalah ....
a. 1 : 832.500
b. 1 : 1.665.000
c. 1 : 2.220.000
d. 1 : 2.775.000
e. 1 : 3.330.000
5. Jika Kota X berada pada posisi 35045’LU dan 78015’BB, kota Y berada pada posisi
20015’LU dan 56030’BT. Maka perbedaan waktu kedua tempat tersebut adalah . . . .
a. 8 jam 59 menit
17
b. 7 jam 59 menit
c. 8 jam 52 menit
d. 7 jam 52 menit
e. 9 jam 52 menit
6. Kota Makmurjaya dan Sekarsari berada pada ketinggian 350 m dan 700 m diatas
permukaan laut. Jika jarak kedua kota tersebut pada peta berskala 1:50.000 adalah 4 cm,
maka kemiringan kedua kota tersebut dalam persen adalah . . . .
a. 17,5
b. 18,5
c. 19
d. 20
e. 21,5
7. Diketahui beda tinggi 2 buah kota adalah 330 m dan jaraknya adalah 150 km. Maka
kemiringan kedua kota tersebut adalah . . .
a. 0,11 %
b. 0,22 %
c. 0,33 %
d. 0,44 %
e. 0,55 %
8. Ani membaca 2 buah garis kontur terletak pada ketinggian 500 dan 550 m. Maka skala
peta yang Ani baca adalah . . .
a. 1:10.000
b. 1:100.000
c. 1:5.000
d. 1:50.000
e. 1:1.000.000
18
d. Kontur interval akan berubah-ubah tergantung pada skala peta yang digunakan
e. Kontur yang renggang akan menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki persentase
kemiringan yang tinggi
11. Suatu area wisata memiliki luas 49 cm2 di peta berskala 1:20.000. Luas daerah wisata
tersebut yang sebenarnya adalah . . . .
a. 98 ha
b. 9.800 m2
c. 196 ha
d. 1.960.000 cm2
e. 980 m2
12. Jika suatu wilayah memiliki luas 4 cm2 di peta dan 160.000 m2 di sebenarnya, maka
skala peta tersebut adalah sebesar . . .
a. 1:20.000
b. 1:30.000
c. 1:40.000
d. 1:4.000
e. 1:2.000
14. Simbol peta dibawah ini yang bukan merupakan simbol titik adalah
a. Gunung
b. Ibukota
c. Bandara
d. Rawa
e. Pelabuhan
19
15. Jika suatu daerah berada pada lintang 450, maka proyeksi yang cocok untuk digunakan
adalah proyeksi . .. .
a. Silinder
b. Azimuthal
c. Kerucut
d. Polar
e. Miller
16. Alat yang dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil peta disebut . .
a. Seismograf
b. Streoskop
c. Pantograf
d. Digitizer
e. Kamera
17. Pengambilan foto udara wilayah pantai dilakukan pesawat terbang pada ketinggian
terbang 1.000 m di atas permukaan bumi dengan kamera yang panjang fokusnya 25 cm.
Hal ini berarti foto yang berhasil dibuat akan memiliki skala . . .
a. 1 : 40
b. 1 : 400
c. 1 : 4.000
d. 1 : 40.000
e. 1 : 400.000
d.3000
e. 3300
20
19. Azimuth XY pada gambar di samping adalah . . .
a. 300
b. 600
c. 1200
d. 3000
e. 3300
20. Penyajian data persebaran penduduk dalam suatu peta tematik sebaiknya
menggunakan simbol berbentuk ...
a. batang
b. lingkaran
c. titik
d. lingkaran konsentris
e. garis
21. Luas provinsi Banten 8.600 km2, apabila provinsi Banten dipetakan dengan skala 1 :
250.000, maka luas peta adalah ...
a. 34.400 cm2
b. 68.800 cm2
c. 103.200 cm2
d. 137.600 cm2
e. 172.000 cm2
22. Tingkat kegelapan atau kecerahan dari suatu objek yang diamati pada citra
penginderaan jauh disebut dengan ...
a. situs
b. wahana
c. pola
d. rona
e. bayangan
21
23.
Kenampakan objek yang ditunjukkan oleh gambar panah di atas berdasarkan interpretasi
yang ada pada citra penginderaan jauh adalah ....
a. Rumah
b. kantor pemerintah
c. stasiun
d. jalan raya
e. pasar
22
25. Apabila garis C – D di peta kontur tersebut menunjukkan panjang sebesar 5 cm,
maka kemiringan lereng daerah CD adalah ....
a. 2,5 %
b. 3 %
c. 5 %
d. 10 %
e. 0,5 %
Selamat Mengerjakan
23
Kunci Jawaban Paket 11
1. E 11. B 21. D
2. C 12. D 22. E
3. B 13. E 23. B
4. A 14. C 24. C
5. E 15. C 25. C
6. C 16. E
7. D 17. C
8. B 18. C
9. D 19. B
10. D 20. E
24
Kisahku seputar OSN 2012
Oleh : Kharis Lazuardi
Kisah ini bermula dari SD. Ketika kelas 5 saya mengikuti Lomba Mata Pelajaran (LMP) Matematika di
daerah saya. Saya lolos seleksi tingkat desa dan kecamatan, namun terhenti ketika tidak berhasil
masuk 8 besar tingkat kabupaten. Sejak saat itu, saya sering mengikuti olimpiade/lomba-lomba di
SMP. Hingga pada kelas 6, saya lolos seleksi menjadi 50 anak yang masuki kelas RSBI generasi pertama
di SMPN 1 Genteng, Banyuwangi.
Saya mulai mengenal olimpiade biologi di kelas 7 SMP ketika mengikuti Science and Social
Olympiad (SSO) yang diadakan oleh SMA Unggulan BPPT Darul ‘Ulum 2 Jombang. Saat itu background
saya matematika, bahkan pernah ikut Kompetisi Matematika PASIAD (KMP) untuk SMP. Namun ketika
di SSO, saya dikelompokkan dengan 2 orang yang juga dari matematika untuk kelompok yg
anggotanya mengerjakan 3 bidang berbeda: matematika, fisika, biologi. Akhirnya saya dipindah ke
biologi. Dan meki akhirnya kami kalah, saya mulai merasakan rasa penasaran dengan biologi. Akhirnya
sejak saat itu saya pindah haluan ke biologi. Beruntungnya, di SMP ada guru biologi muda yang saya
dekat. Akhirnya dengan bimbingan beliau saya menekuni biologi. Dukungan beliau juga yang
membuat saya bertahan di biologi. Hingga pada kelas 8 saya lolos OSN SMP hingga tingkat provinsi
Jawa Timur di Batu tahun 2008. Yang saya sesalkan tahun itu, saya tidak terkirim sebagai wakil sekolah
untuk science camp di Universitas Brawijaya. Dan tahun depannya program tersebut dihapuskan.
Untungnya tahun depannya itu saya lolos hingga tingkat nasional, OSN 2009 di Jakarta. Ketika passing
grade OSP ke OSN, saya peringkat 8 nasional. Tapi karena saya kurang persiapan terutama dalam hal
praktikum, saya hanya meraih peringkat 27 shingga mendapatkan medali perunggu. Tapi saya
bersyukur sekali karena telah dapat meraih medali, dan menjadi perintis medalis dari SMP saya
setelah vacuum bebeberapa tahun. Di kelas 9, olimpiade yang saya ikuti adalah seleksi IJSO (tidak
lolos) dan olimpiade RSBI yang mendapatkan peringkat 2 dan medali emas.
Berkat prestasi saya di SMP, saya ditawari oleh SMAN Sragen Bilingual Boarding School
(SBBS) untuk bersekolah disana dengan full scholarship. Awalnya ragu diterima atau tidak karena SBBS
merupakan sekolah berasrama yang menyebabkan saya jauh dari orang tua. Tapi berkat restu dan doa
mereka, saya menguatkan hati mendaftar disana. Dan itu adalah salah satu keputusan terbaik yang
pernah saya buat, karena di SMA tersebut saya dapat mengembangkan potensi olimpiade saya hingga
maksimal.
Di SMAN SBBS, terdapat program pelatihan olimpiade 1 semester sekali, dan sekali
pelatihan dapat menghabiskan waktu 3-4 minggu. Pelatihan dilakukan di salah satu sekolah mitra kerja
PASIAD Indonesia dengan peserta siswa terpilih dari seluruh sekolah mitra kerja PASIAD Indonesia.
Dan ketika mendekati OSK, siswa olimpiade diberi kebebasan untuk outing, yaitu tidak mengikuti
kegiatan belajar mengajar seperti biasa dan fokus belajar olimpiade yang diambil. Hingga pada 2011
saya lolos hingga OSP Jawa Tengah di Solo. Namun karena kuota sekolah, saya meski peringkat 58
nasional tidak dapat maju ke OSN. Tahun depannya, 2012, ternyata syarat diperketat. Setiap sekolah
hanya boleh mengirimkan maksimal 3 orang per mata pelajaran untuk mengikuti OSK. Padahal di
sekolah saya terdapat 8 orang yang menekuni olimpiade biologi. Akhirnya dilakukan seleksi tingkat
sekolah. Pada saat ini aura kompetisi terasa sekali. Banyak teman-teman mempertaruhkan 2 athun
belajarnya di seleksi ini, termasuk dari bidang lain. Bahkan banyak yang pindah ke bidang yang jarang
diminati seperti kebumian dan ekonomi. Alhamdulillah saya peringkat 1 di seleksi sekolah ini, dan
maju ke OSK. Di OSK Sragen saya peringkat 1 juga. Di OSP Jawa Tengah di Semarang saya peringkat 2
25
dan passing grade 8 nasional kalo tidak salah. Untungnya Jawa Tengah sangat berdedikasi dalma
membimbing. Jadi selain bimbingan dari sekolah, saya juga dapat Pelatda yang berkualitas. Selain itu,
saya juga mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh TOBI di Bandung. Pada OSN 2012 di jakarta,
lagi-lagi saya merasa kurang di praktikum. Ada beberapa praktikum yang saya ceroboh dan melakukan
kesalahan. Dan ketika pengumuman, teman saya yang mendapatkan medali perunggu yang telah
dipanggil duluan memberi tahu saya bahwa saya mendapatkan peringkat 2 dan medali emas, saya
setengah gak percaya setengah kaget. Tapi setelah beberapa teman yang lain menkorfirmasinya, saya
tidak dapat berkata lain selain “alhamdulillah”. Dan pada penyerahan medali, saya dikalungi oleh
Wakil Menteri Pendidikan sendiri. Setelah prosesi, saya langsung menelfon orang tua unutk
memberitahukan berita bahagia ini. Akhirnya dapat memberikan prestasi tertinggi ke orang tua.
Beberapa bulan setelah OSN 2012, saya mendapatkan email bahwa saya diundang untuk
mengikuti Pelatnas IBO tahap 1 di Bandung. Singkat cerita saya mengikuti semua pelatnas hingga
pelatnas 3 untuk 8 besar calon peserta IBO. Sayang saya tidak lolos menjadi 4 orang delegasi Indonesia
ke IBO 2013 di Swiss. Tapi tetap saja ini merupakan pengalaman yang tak tergantikan, belum lagi
tambahan ilmu yang tidak semua orang dapat menikmati. Dan sebagai penutup, semua usaha dan doa
yang membuahkan prestasi saya diatas telah mengantarkan saya untuk diterima di FK UNAIR dan
memberi kesempatan saya untuk menggapa cita-cita saya sebagai dokter.
26
27
28
Quote: Ars Longa Vita Brevis
Arti: Seni (ilmu pengetahuan) itu luas, namun kehidupan pencari ilmu
itu singkat. Jadi, jangan pernah sombong karena ilmu yang telah kita
punya karena itu tidak ada apa-apanya dengan ilmuNYA. Dan
sebagai pengingat untuk mentransfer ilmu ke generasi selanjutnya
untuk mengabadikan ilmu pengetahuan.
29