Anda di halaman 1dari 36

Geodinamika

Fransiskus Litani Santoso
Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia 2017 – Polaris
Alumni SMAK Ketapang 1, Jakarta Pusat
Silver medalist – OSN 2016 Palembang
Silver medalist – OGG ITB 2016
Silver medalist – IESO 2017 France
Pengertian
• GEODINAMIKA adalah ilmu yang memelajari dinamika gaya endogen
yang terjadi di Bumi. Gaya endogen yang dimaksud adalah
tektonisme dan vulkanisme.

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 2
Tektonik Lempeng
• LEMPENG TEKTONIK : 
Lempeng merupakan litosfer Bumi, yaitu gabungan antara kerak dan bagian
atas mantel luar. Permukaan bumi tersusun oleh sejumlah lempeng yang
senantiasa bergerak satu terhadap yang lain.
• GERAKAN LEMPENG : 
Lempeng tektonik bergerak secara : 
Saling mendekat, saling menjauh, dan saling bergeser.
• PENYEBAB GERAKAN LEMPENG : 
Adanya arus konveksi dalam mantel, akibat terjadinya reaksi
nuklir.

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 3
Tektonik Lempeng
• Jenis‐jenis lempeng litosfer:
• Lempeng benua : Granit, riolit
• Lempeng samudera : Gabbro, basalt
• Sepanjang waktu geologi posisi tempat‐
tempat di bumi mengalami perubahan
akibat pergerakan lempeng.
• Lempeng litosfer bergerak pada arah : 
• Saling menjauh : Rifting, Spreading
• Saling mendekat: Subduction, Collision
• Saling bergeser : Shearing

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 4
Persebaran Lempeng di Dunia

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 5
Persebaran Lempeng di Indonesia

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 6
Sejarah Teori Tektonik Lempeng

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 7
Teori Continental Drift
• Dicetuskan oleh Alfred Wegener pada tahun 1915.
• Ia mengatakan bahwa “kerak mengapung di atas mantel yang
berbentuk fluida”, sehingga kadang disebut juga sebagai teori
pengapungan benua.
• Teori ini mengatakan bahwa pada zaman dahulu, Bumi memiliki satu
superbenua (supercontinent) yang bernama Pangea.

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 8
Teori Continental Drift
• Hipotesis 1:
“Kepingan‐kepingan kerak benua merupakan jigsaw puzzle yang garis pantainya
saling berhubungan.”

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 9
Teori Continental Drift
• Hipotesis 2:
“Ditemukan persebaran fosil yang identik di beberapa benua yang berbeda,
disimpulkan bahwa reptil dan tanaman tidak mungkin dapat bermigrasi
mengarungi lautan yang luas, sehingga seharusnya pada saat makhluk tersebut
hidup, kedua benua pasti masih tergabung menjadi satu daratan.”

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 10
Teori Continental Drift
• Hipotesis 3:
“Terdapat endapan glasial purba yang berusia 250 juta tahun di setiap benua.”

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 11
Teori Continental Drift
• Kelemahan:
Wegener tidak dapat menjelaskan bagaimana benua‐benua tersebut dapat
bergerak saling menjauh ataupun mendekat.

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 12
Teori Berat Jenis Lempeng
• Dicetuskan oleh Arthur Holmes pada tahun 1928.
• Ia mengatakan bahwa “semakin tua umur dari kerak, maka berat
jenisnya akan semakin meningkat, maka dari itu kerak yang memiliki
berat jenis yang lebih tinggi akan menyusup ke kerak yang berat
jenisnya lebih rendah”, sehingga terjadilah subduksi.

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 13
Teori Konveksi Mantel
• Dicetuskan oleh Harry Hess pada tahun 1962.
• Ia mengatakan bahwa “mantel berupakan fluida yang panas, sehingga
terjadi konveksi dan membentuk punggungan tengah samudera (mid
oceanic ridge)”, sehingga terjadilah sea floor spreading.

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 14
Teori Magnetik
• Dicetuskan oleh Victor Vacquier.
• Ia mengatakan bahwa “pada MOR terjadi perubahan orientasi arah
magnetik Bumi secara periodik”.

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 15
Teori Magnetik

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 16
Siklus Wilson
SUBDUCTION SUPERBENUA

COLLISION
(PENUNJAMAN)

(TUMBUKAN)

RIFTING
SIKLUS WILSON ( PERETAKAN /
PEMISAHAN )

SPREADING
(PEMEKARAN SAMUDERA)

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 17
Siklus Wilson

LEMPENG BENUA LEMPENG BENUA

SEL KONVEKSI

LAPISAN MANTEL LUAR


Siklus Wilson
SELAMA BEBERAPA JUTA TAHUN
TERBENTUK REKAHAN/LEMBAH GERAKAN LEMPENG HANYA
SEMPIT RIFT ZONE SEKITAR 2 – 10 CM PER TAHUN

LEMPENG BENUA LEMPENG BENUA

LAPISAN MANTEL LUAR


Siklus Wilson
REKAHAN SEMAKIN LEBAR, SEHINGGA
DALAM BEBERAPA PULUH JUTA TAHUN GERAKAN LEMPENG HANYA
TERBENTUK LAUT SEMPIT SEKITAR 2 – 10 CM PER TAHUN

LEMPENG BENUA LEMPENG BENUA

LAPISAN MANTEL LUAR


Siklus Wilson
LAUT SEMAKIN LEBAR MEMBENTUK
SAMUDRA DENGAN PUNGGUNGAN GERAKAN LEMPENG HANYA
DI TENGAHNYA SEKITAR 2 – 10 CM PER TAHUN

KERAK LEMPENG BENUA


BENUA

LEMPENG SAMUDRA

LAPISAN MANTEL LUAR


Siklus Wilson

LEMPENG KERAK BENUA


BENUA

LEMPENG SAMUDRA

LAPISAN MANTEL LUAR


Siklus Wilson
SEMAKIN JAUH DARI PUNGGUNGAN TENGAH SAMUDRA, LEMPENG SAMUDRA SEMAKIN
DINGIN, MENJADI SEMAKIN BERAT, KEMUDIAN BERGERAK MENYUSUP KEBAWAH
LEMPENG BENUA, TERJADI PERISTIWA PENUNJAMAN (SUBDUKSI)
LEMPENG KERAK BENUA
BENUA

LEMPENG SAMUDRA

LAPISAN MANTEL LUAR


Pergerakan Lempeng

• Merah:
• Temperatur tinggi
• Kecepatan rendah
• Rifting atau spreading
• Biru:
• Temperatur rendah
• Kecepatan tinggi
• Subduction atau collision

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 24
Pergerakan Lempeng

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 25
Rifting
• Rifting terjadi di tengah suatu kerak benua akibat adanya arus
konveksi.
• Contoh: The East African Rift Valley

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 26
Spreading
• Spreading merupakan kelanjutan dari proses rifting akibat adanya
arus konveksi, dan cekungan yang semulanya laut akan meluas dan
menjadi samudera. Pada tengah sea floor spreading inilah terbentuk
mid oceanic ridge (MOR).
• Contoh: Atlantic oceanic ridge

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 27
Kerak Samudera vs Kerak Samudera
• Subduksi jenis ini akan membentuk sistem volcanic arc.
• Contoh: kerak samudera lempeng Eurasia dengan lempeng Pasifik di
perairan Jepang.

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 28
Kerak Benua vs Kerak Samudera
• Subduksi jenis ini akan membentuk sistem continental arc.
• Contoh: kerak samudera lempeng Australia dengan kerak benua
lempeng Eurasia di Indonesia (Sumatera‐Jawa).

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 29
Kerak Benua vs Kerak Samudera
• Fore arc ridge merupakan prisma akresi yang disebut sebagai zona
bancuh (melange sequence), yaitu campuran adukan dari segala jenis
batuan.

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 30
Kerak Benua vs Kerak Benua
• Subduksi ini disebut sebagai kolisi dan akan membentuk gunung non‐
vulkanik yang sangat tinggi.
• Contoh: kerak benua lempeng India dengan lempeng Eurasia di
pegunungan Himalaya; pegunungan Jayawijaya (Australia vs Eurasia).

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 31
Shearing
• Shearing merupakan gerak dari dua lempang yang saling bergeser
atau sejajar.
• Contoh: Patahan San Andreas

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 32
Hot Spot
• Hot spot terbentuk di kerak samudera akibat adanya anomali suatu
titik panas.
• Contoh: Kepulauan Hawaii

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 33
Hot Spot

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 34
Persebaran Vulkanisme
• Tingkat vulkanisme yang tinggi terpusat di zona subduksi tepi‐tepi
lempeng Pasifik dan membentuk seperti cincin, sehingga disebut juga
sebagai ring of fire.

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 35
Persebaran Gempa Bumi

Geodinamika ‐ Fransiskus L. S. 36

Anda mungkin juga menyukai