Anda di halaman 1dari 33

III.

METEOROLOGI
& KLIMATOLOGI

1 Herliyani F. Agoes
CUACA DAN IKLIM
CUACA  keadaan udara (suhu, tekanan udara,
angin, curah hujan, kelembaban) pada suatu tempat
dan pada saat tertentu yang sifatnya sementara
IKLIM  keadaan rata-rata cuaca di daerah yang
sangat luas dan sifatnya relatif lama pada periode
tertentu (± 30 tahun sebagai masa dasar iklim)

2 Herliyani F. Agoes
PRESIPITASI
Presipitasi adalah nama umum dari uap yang
mengkondensasi dan jatuh ke tanah dalam rangkaian
proses siklus hidrologi, dinyatakan dengan dalamnya
presipitasi (mm) (Suyono Sosrodarsono, Kensaku
Takeda)

Presipitasi pada pembentukan hujan, salju dan hujan batu


(hail) yang berasal dari kumpulan awan. Awan-awan
tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus
udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut
bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut
menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air
yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan
hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya

3 Herliyani F. Agoes
EVAPORASI/ Penguapan :
Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan
molekul-molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan
ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan
mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir.

Evaporasi / transpirasi (penguapan dari tanaman)


Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb.
kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan
kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air
(awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya
akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.

Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya.


Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil
kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah,
dan yang paling penting juga berasal dari tranpirasi oleh daun
tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi.
4 Herliyani F. Agoes
Peristiwa air atau es menjadi uap dan naik ke udara disebut PENGUAPAN
dan berlangsung tidak berhenti-henti dari permukaan air, permukaan tanah,
padang rumput, persawahan, hutan, dll.

Kecepatan dan jumlah penguapan tergantung dari:


      Suhu
      Kelembaban
      Kecepatan angin
      Tekanan atmosfir

Hubungan antara penguapan dan kelembaban (humidity), dapat diperkirakan


dengan rumus eksperimentil dari Mitscherlich:

D = (12,3  0,1)V
Di mana:
V : jumlah penguapan dalam 24 jam (mm)
D : selisih kejenuhan = selisih berat antara jumlah uap yang jenuh dalam satuan isi
(g) dengan jumlah pada saat itu

5 Herliyani F. Agoes
SUHU & KELEMBABAN
 Jumlah energi yg dipancarkan sinar matahari disebut RADIASI
MATAHARI.
 Radiasi matahari diserap oleh bumi dan merupakan energi bumi dan
sebahagian dipantulkan ke atmosfir/awan.
 Radiasi yg diabsorbsi ke dalam tanah mengakibatkan suhu tanah naik
yg dinyatakan sbg Neraca Jumlah Panas (δ).

δ=A+B+C
A = Jumlah Panas yg bertambah/hilang akibat perbedaan suhu tanah dan udara.
B = Jumlah Panas yg bertambah/hilang akibat penguapan dan presipitasi dipermukan
tanah.
C = Jumlah Panas yg disalurkan di dalam tanah melalui permukaan tanah.

6 Herliyani F. Agoes
Suhu Udara
Suhu udara adalah suhu yg diukur dgn termometer dlm
sangkar meteorologi. Tinggi sangkar 1.20m – 1.50m
berwarna putih dan bebas dari gangguan.

Suhu udara diukur dgn termometer dlm sangkar meteorologi.


7 Herliyani F. Agoes
Pencatatan Suhu ruang udara
permukaan

8 Herliyani F. Agoes
Pencatatan Suhu udara ( terbuka )

9 Herliyani F. Agoes
Kelembaban
 Kelembaban mutlak (absolut) adl massa uap yg terdapat dlm 1m3 udara (g)
atau kerapatan udara. Makin tinggi suhu, makin banyak uap yg terkandung
diudara.
 Kelembaban relatif adl perbandingan antara massa uap dlm satu satuan
volume dan massa uap yg jenuh dlm satuan volume itu pada suhu yg sama.
Dinyatakan dlm % dgn persamaan :

e
H  x 100
E
H = Kelembaban relatif (%)
e = Tek. Uap pd saat pengukuran (mm Hg atau mb)
E = Tek uap jenuh pd suhu bersangkutan

10 Herliyani F. Agoes
Kelembaban Udara
Dipengaruhi oleh sifat-sifat uap air di udara (kerapatan
udara dan kadar uap air / banyak sedikitnya uap air di
udara)
Jumlah maksimum uap air yang dapat tetap ada di udara /
atmosfir merupakan suatu fungsi dari temperatur dan
praktis berdiri sendiri
Kelembaban relatif / nisbi (relative humidity)  rasio
persentase dari tekanan uap sebenarnya terhadap tekanan
uap jenuhnya (perbandingan jumlah uap air di udara
dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama)

11 Herliyani F. Agoes
Kelembaban Udara
Kelembaban relatif berprilaku berlawanan dengan
temperatur, kelembaban maksimum pada pagi hari dan
minimum pada sore hari
Kelembabab Absolut (Mutlak)  banyaknya uap air (gr)
pada 1 m3 udara, yang tergantung pada suhu yang
mempengaruhi kekuatan udara untuk memuat air, tiap
suhu mempunyai batas dari uap air yang dimuatnya
Tekanan Udara  lapisan udara yang menekan
permukaan bumi

12 Herliyani F. Agoes
Tabel: Tekanan uap jenuh pada suhu bersangkutan
( kelembaban diukur dgn termometer bola kering dan bola basah )

Suhu
0 5 10 15 20 25 30 35 40
(0C)

Tek. Uap
jenuh 4,58 6,54 9,21 12,79 17,54 23,76 31,82 42,18 55,32
(mm Hg)

kelembaban diukur
dgn termometer bola
kering

13 Herliyani F. Agoes
ANGIN
 Angin adalah udara yg bergerak/bertiup.
 Arah angin ditunjukkan oleh lingkaran arah angin.
 Kecepatan angin diukur dgn alat ANEMOMETER ROBINSON.
(m/det)

ANIMOMETER ROBINSON

14 Herliyani F. Agoes
Angin
Angin merupakan udara yang bergerak dari daerah
bertekanan maksimum ke minimum
Tekanan udara yang terjadi karena perbedaan pemanasan
matahari yang diterima oleh permukaan bumi
Sifat-sifat angin terdiri dari :
 Kekuatan angin
 Kecepatan angin
 Arah angin

15 Herliyani F. Agoes
Kekuatan Angin
Berdasarkan hukum STEVENSON  kekuatan angin
bertiup sebanding lurus dengan gradien barometernya
dimana makin kuat angin bertiup
Gradien Barometer  perbedaan tekanan udara antara
dua isobar pada jarak lurus tertentu di permukaan bumi
(± 111 km)
Isobar  garis lurus pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat dengan tekanan rendah
Satuan jarak 1° khatulistiwa
= (1˚/360˚) x 40000 km = 111 km

16 Herliyani F. Agoes
Kecepatan Angin
Makin besar angin bertiup  makin besar pula
kecepatannya
Kecepatan angin di lautan paling besar  relief lautan
 angin bebas berhembus
Kecepatan angin di daratan berkurang  relief daratan
Angin bertiup lebih cepat di bagian atas atmosfir
daripada di permukaan bumi

17 Herliyani F. Agoes
Arah Angin
Berdasarkan hukum BUYS BALLOT  arah angin
bertiup dari daerah yang bertekanan maksimum ke
minimum
Di belahan bumi utara, arah angin berbelok ke kanan,
sedangkan di belahan bumi selatan ke arah kiri
Berbeloknya arah angin disebabkan oleh :
 Rotasi bumi
 Bentuk bulatnya bumi

18 Herliyani F. Agoes
Macam-macam Angin
 Angin LOKAL
 Angin Darat dan Angin Laut
 Angin Gunung dan Angin Lembah
 Angin Fohn ( Angin Gending, angin Kumbang, angin Bohorok,
angin Brubu, angin Membrano, angin Chinook)
 Angin Bora
 Angin Blizzard
 Angin Cyclon (Angin Topan, Taifun, Hurrieone, Tornado,
Sengkayan)
 Angin TETAP
 Angin Pasat
 Angin Barat
 Angin MUSON / MUSIM (Periodik)
 Angin Muson Barat (Okt-April)  hujan
 Angin Muson Timur (April-Okt)  kemarau

19 Herliyani F. Agoes
kecepatan penguapan dan kecepatan angin
Hubungan antara kecepatan penguapan dan kecepatan angin, digunakan rumus Trabert:

V = C(1 + t)(Pw - p)v0,5


Di mana:
V : kecepatan penguapan (jumlah yang menguap dalam satuan waktu)
C : sebuah tetapan yang ditentukan oleh alat ukur penguapan, di tempat yang disinari
matahari atau tempat yang ternaung (0,237 dalam sangkar meteorologi)
 : koefisien pengembangan volume yakni 1/271
t : suhu (C)
v : kecepatan angin (mm/detik)
Pw : tekanan maksimum uap di permukaan air pada suhu t C

p : tekanan uap pada saat pengamatan pada suhu t C


20 Herliyani F. Agoes
ATMOSFIR
Atmosfir adalah kumpulan gas yg ada, yg menyelimuti bumi
a.l;
Oksigen, netrogen, karbon dioksida, dll yg komposisinya
tergantung pada iklim setempat.

Tekanan atmosfir ditentukan dengan :


M
Po  101,3  2
(KN / m )
90
M = Ketinggian diatas permukaan laut.

21 Herliyani F. Agoes
PENYINARAN MATAHARI
Lamanya penyinaran matahari, sering diukur dengan alat ukur
sinar matahari Jordan.
Lamanya penyinaran diketahui karena sinar yang masuk ke
alat melalui sebuah lubang kecil tercatat pada sebuah kertas
yang pekak dalam alat itu

Jumlah jam selama matahari bersinar disebut jam


penyinaran matahari. Jumlah jam penyinaran dalam sehari
adalah tetap tergantung pada musim dan jarak lintang ke
kutub.

Laju radiasi matahari adalah perbandingan antara jumlah


jam penyinaran yang terjadi dan jumlah jam penyinaran
yang dapat terjadi. Makin besar harga perbandingan
makin baik keadaan cuaca.
22 Herliyani F. Agoes
RADIASI MATAHARI DAN BUMI
Radiasi Matahari (sumber utama energi) 
menentukan cuaca dan iklim
Sebagian besar penyinaran matahari mencapai batas
bagian luar atmosfir (terpencar dan terserap di
atmosfir) atau dipantulkan kembali oleh awan dan
permukaan bumi

23 Herliyani F. Agoes
Faktor-faktor yang menentukan banyak
sedikitnya panas yang diterima bumi :

Sudut datang sinar matahari


Lamanya penyinaran (waktu penyinaran)
Keaadaan awan / udara
Angin dan arus laut
Keadaan tanah (penyerapan dan pemantulannya oleh
tanah)
Tinggi rendahnya tempat

24 Herliyani F. Agoes
SIRKULASI PANAS
Daerah khatulistiwa menerima lebih banyak
penyinaran matahari
Udara di daerah khatulistiwa menjadi lebih panas dan
lebih ringan dan cenderung untuk naik
Tempat udara naik tersebut akan digantikan oleh udara
yang lebih dingin yang berasal dari udara pada daerah
yang garis lintangnya lebih besar
Dipengaruhi juga oleh rotasi bumi

25 Herliyani F. Agoes
TEMPERATUR
Temperatur harian rata-rata (mean daily temperature)
 rata-rata temperatur harian yang diukur pada setiap
jam atau pada setiap waktu tertentu
Temperatur harian normal  nilai rata-rata dari
temperatur harian rata-rata untuk suatu tanggal yang
diberikan atau selama periode spesifik tertentu
Rentang nilai harian (daily range) temperatur 
perbedaan antara suhu tertinggi dan terendah pada
tanggal tertentu

26 Herliyani F. Agoes
Temperatur
Temperatur bulanan rata-rata  temperatur rata-rata dari
temperatur maksimum dan minimum bualan rata-rata
Temperatur tahunan rata-rata (mean annual temperature) 
temperatur rata-rata dari temperatur bulanan rata-rata pada
tahun yang bersangkutan
Derajat-hari (the degree-day)  perubahan satu derajat
untuk satu hari dalam temperatur harian rata-rata dari suatu
temperatur dasar (base temperature) yang ditentukan
Gradien temperatur vertikal (lapse rate)  laju perubahan
temperatur terhadap ketinggian dalam atmosfir bebas

27 Herliyani F. Agoes
IKLIM
Klasifikasi Iklim
Iklim menurut W. KOPPEN

Iklim menurut SCHIMID FERQUSON

Iklim menurut JUNGHUHN

28 Herliyani F. Agoes
Iklim menurut W. KOPPEN
Iklim A (Hermid Tropic)  iklim hujan tropis
 Af  iklim hutan hujan tropis
 Am  iklim hujan tropis dengan musim kering
pendek
 Aw  iklim sabana tropis dengan musim kemarau
sangat kering

Iklim B (Dry Climates)  iklim kering


 BS  iklim stepa / padang rumput (semi arid)
 BW  iklim gurun / padang pasir (arid)

29 Herliyani F. Agoes
Iklim menurut W. KOPPEN
Iklim C (Hermid Mesotherma)  iklim sedang
Cw  iklim hujan sedang yang kering pada musim dingin
Cf  iklim hujan sedang yang tidak pernah kering
Cs  iklim hujan sedang yang kering pada musim panas

Iklim D (Boreal)  iklim hujan salju


Df  iklim hutan salju yang basah pada musim dingin
Dw  iklim hutan salju yang kering pada musim dingin

Iklim E (Polar Climates)  iklim kutub


ET  iklim tundra (lumut salju)
EF  iklim salju abadi

30 Herliyani F. Agoes
Iklim Menurut SCHMIDT FERQUSON
Iklim berdasarkan banyaknya curah hujan dalam bulan
dengan perbandingan jumlah rata-rata antara bulan kering
dan bulan basah

rata - rata jumlah bulan kering


Curah hujan  x 100 %
rata - rata jumlah bulan basah

31 Herliyani F. Agoes
Iklim Menurut JUNGHUHN
 TROPIS (PANAS)
 Tinggi tempat 0 – 650 m
 Suhu 22 – 26,3 °C
 Tanaman : padi, tembakau, tebu, kelapa, karet, coklat, dll
 DAERAH SEDANG
 Tinggi tempat 650 – 1500 m
 Suhu 17,1 – 22 °C
 Tanaman : padi tembakau, kopi, the, dll
 DAERAH SEJUK
 Tinggi tempat 0 – 650 m
 Suhu 11,1 – 17,1 °C
 Tanaman : kopi, the, sayur-sayuran, kina, dll
 DAERAH DINGIN
 Tinggi tempat 0 – 650 m
 Suhu 6,2 – 11,1 °C
 Tanaman : jarang / tidak ada tanaman budaya yang dapat tumbuh

32 Herliyani F. Agoes
TYPE IKLIM DI BEBERAPA TEMPAT DI
INDONESIA

Af  Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua


Am  Jabar, Jateng, Sulsel, Papua bagian selatan, Kep.
Aru
Aw  Jatim, Nusa Tenggara
Cw  Peg. Jatim dan Nusa Tenggara
Cf  Peg. Tinggi di Sumatera, Kalimantan dan Papua
EF  Puncak peg. Jayawijaya

33 Herliyani F. Agoes

Anda mungkin juga menyukai