1. Konsep Geografi
Di dalam ilmu geografi ada 10 konsep dasar yang perlu diketahui yaitu sebagai berikut :
1. Konsep Lokasi (Dimana: menunjukkan tempat)
Ada dua pengertian lokasi yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan
dengan posisi menurut koordinat garis bujur dan garis lintang. Misalnya, letak astronomis Indonesia berada
pada posisi 6◦ LU - 11◦ LS dan 95◦ BT – 141◦ BT. Lokasi relatif adalah lokasi berdasarkan lingkungan atau
daerah di sekitarnya. Misalnya
letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia
daerah utara semarang sering terkena banjir ROB karena lokasinya dekat dengan pantai
di daerah dingin orang berpakaian tebal.
Nilai tanah semakin berkurang bila dekat dengan kuburan, pabrik karena pencemaran
Harga jual tanah di pusat kota mahal
2. Konsep Jarak (JAUH DEKAT TEMPAT)
Dalam geografi jarak dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometrik yang dinyatakan dalam satuan
panjang seperti kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu (jarak tempuh).Misalnya,
Jarak Jakarta-Bandung 120 km.
jarak Jakarta-Yogyakarta terasa dekat ditempuh dengan pesawat terbang
permukiman X lebih jauh jaraknya dari pusat kota daripada permukiman Y.
Harga tanah semakin tinggi bila mendekati pusat kota dibanding di pedesaan.
3. Konsep Keterjangkauan (AKSESBILITAS)
Keterjangkauan adalah mudah atau tidaknya suatu lokasi untuk dijangkau sarana transportasi. Misalnya,
Pengiriman bantuan korban bencana tanah longsor di Karang anyar Sulit dilakukan karena
terputusnya jembatan penghubung daerah tsb.
4. Konsep Pola (SUSUNAN)
Pola adalah tatanan geometris yang beraturan. Pola dapat berbentuk garis linear, mengelompok dan
tersebar. Misalnya,
pola permukiman penduduk sepanjang jalan raya atau sungai berbentuk linear/ memanjang
di pegunungan kapur berbentuk menyebar
didaerah pegunungan yang dihuni penduduk 1 keturunan berbentuk memusat.
5. Konsep Morfologi (BENTUK MUKA BUMI)
Konsep morfologi berkaitan dengan bentuk permukaan bumi. Contohnya:
ada gunung,pantai, daratan rendah
6. Konsep Aglomerasi (PENGELOMPOKAN FENOMENA)
Aglomerasi adalah keenderungan mengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia.
Misalnya
pengelompokan permukiman daerah kumuh (slum), permukikman daerah elit, dan pengelompokan
pusat perdagangan.
7. Konsep Perbedaan Wilayah (Diferensial Areal karena perbedaan karakteristik)
Membandingkan dua wilayah karena setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda/ ciri khas tersendiri
dengan wilayah yang lain. Misalnya,
pulau bangka berbeda dengan pulau jawa
daerah kampung melayu berbeda dengan kuningan.
Pertanian sayuran dihasilkan di pegunungan, sedangkan perikanan di pantai
Daerah yang ketinggiannya diatas 2500m tidak ada tanaman budaya; sedangkan daerah yang
ketinggiannya 0-700m terdapat kelapa, padi, tembakau.
8. Konsep Nilai Kegunaan (wilayah itu MEMPUNYAI MANFAAT)
Nilai kegunaan suatu sumber bersifat relatif. Misalnya,
wilayah pantai landai yang bersih dan jernih airnya, berpasir putih, belum tentu berarti bagi
penduduk setempat yang berorientasi pada pemanfaatan sumber di daratan yang sederhana.
2.Pendekatan Geografi
Ilmu geografi memiliki dua jenis objek kajian, yaitu objek material, dan objek formal.
1. Objek material atau isi kajian geografi/ adalah bendanya yaitu geosfer. Geosfer diartikan sebagai lapisan
bumi yang terdiri atas LABHA (litosfer/lap batuan dan tanah, atmosfer/lap udara, biosfer/lap makhluk hidup,
hidrosfer/lap air, dan antroposfer/ lap manusia).
2. Objek formal geografi adalah cara pandang dan cara berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi,
baik memandang keadaan fisiknya maupun sosialnya dengan pendekatan geografi.
3. Prinsip geografi
1. Prinsip persebaran atau Distribusi Adanya ketidakmerataan dalam berbagai fenomena dan fakta geografi
antara satu wilayah dgn wilayah lain. Misalnya:
timah di pulau bangka, sagu di papua
2. Prinsip Interelasi Hubungan antara fenomena geografi, ada sebab akibatnya. Misalnya :
didaerah tropis udaranya cukup panas yang berakibat masyarakatnya mengenakan pakaian tipis.
3. Prinsip Deskripsi Memberikan gambaran/ informasi tentang fenomena dan masalah yang dikaji SECARA
DETAIL dengan bantuan peta, tabel dan grafik. Misalnya:
Gunung Merapi di Yogyakarta merupakan salah satu gunung aktif di indonesia. Pada bulan november
2010 terjadi letusan yang dahsyat, yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan harta benda
masyarakat sekitar lereng merapi.
4.Aspek Geografi
Bagian ini membahas tentang aspek geografi dan ilmu penunjang geografi.
1. Aspek geografi. terdiri dari aspek fisik (bentang alam) dan aspek sosial (buatan manusia) yang keduanya
saling bekaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
2. Ilmu penunjang geografi
Cakupan ilmu geografi cukup luas sehingga memerlukan ilmu penunjang untuk memperljelas ruang lingkup
geografi diantaranya sebagai berikut :
a. Geologi ( tentang struktur batuan)
b. Hidrologi (air)
c. Ekologi ( lingkungan)
d. Geografi Regional (wilayah)
e. Geomorfologi (bentuk-bentuk muka bumi)
f. Meteorologi (cuaca)
g. Klimatologi (iklim)
h. Pedologi (tanah)
i. Oseanografi ( laut)
j. Biogeografi (geografi makhluk hidup)
k. Geografi Ekonomi
l. Geografi Politik , geografi penduduk
2. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory) oleh Edward Zuess pada 1884
“ awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan
Gondwana di sekitar kutub selatan bumi”. Dan terdapat laut yang memisahkan kedua benua itu yaitu laut
tethys
Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi sehingga pada akhirnya terpecah-
pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara,
sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, Madagaskar, India, Amerika Selatan, dan
Antartika.
3. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory) oleh Alfred Wegener pada 1912.
“awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar disebut Pangea. Dan terdapat laut besar yaitu
panthalassa. Kemudian terpecah-pecah dan terus mengalami perubahan melalui pergerakan dasar laut.
Gerakan rotasi bumi yang sentrifugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat
menuju ekuator.”
“ kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer yang berwujud cair
kental. Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena adanya pengaruh arus
konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.”
Lempeng tektonik ada 2 yaitu lempeng benua dan samudera. Kedua lempeng ini sifatnya beda.
Bila 2 lempeng tsb saling mendekat, umumnya lempeng samudera menunjam dibawah lempeng benua
karena berat jenis lempeng samudera lebih berat. Bertemunya 2 lempeng tsb dinamakan gerakan
bertumbukan/ subduction, sedangkan daerah yg mnjdi tempat tumbukan lempeng disebut subduction
zone.
Bila 2 lempeng saling menjauh = divergen/ proses pemekaran. Hasil pemekaran lempeng diatas
benua= rifting, sedangkan dibawah samudera = spreading.
Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan benua, atau antara
lempeng benua dan lempeng dasar samudra.
Apabila benturan antara sesama lempeng benua = busur kepulauan vulkanik / island arch.
Benturan yang terjadi antara lempeng benua dan lempeng samudera = busur pegunungan vulkanik.
Daerah timur laut Afrika adalah contoh yang bagus untuk batas divergen. Disini, magma yang keluar
merekahkan lempeng litosfer. Ketika rekah pada litosfer semakin melebar, batuan di atasnya runtuh dan
membentuk zona rekahan. Semakin melebar dan membentuk laut yang dangkal, seperti Laut Merah.
5. Teori Konveksi (Convection Theory) oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess
“ di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit
bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan
bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan
kulit bumi yang baru sehingga menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua”.
Menurut Immanuel: “ mula-mula ada sebuah nebula (kabut yang terdiri dari gas, terutama hidrogen dan
helium, dan debu-debu angkasa) yang bulat, bersuhu tinggi dan berotasi sangat lambat, kemudian mendingin
dan membeku membentuk planet-planet .”
Menurut Laplace: “mula-mula ada sebuah nebula (kabut yang terdiri dari gas, terutama hidrogen dan helium,
dan debu-debu angkasa) yang bulat, bersuhu tinggi dan berotasi sangat cepat, kemudian mendingin dan
membeku membentuk planet-planet.”
Persamaan = bahan dasar nya kabut luas dan tipis dan bersuhu tinggi
Perbedaan = perputarannya ( immanuel kant= lambat, laplace= cepat).
GAMBAR???
4. Teori Protoplanet/ awan debu oleh Carl von Weizsaeker tahun 1940 seorang astronom Jerman dan
disempurnakan oleh P. Kuiper.
“bahwa mula-mula dijagat raya ini ada kumpulan gas dan debu. Kemudian berotasi secara cepat, memipih
membentuk cakram, bagian tengah tebal dan bagian pinggir memipih. Bagian tengah menjadi matahari dan
bagian tepi yang terpecah-pecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil (protoplanet) yang tetap berotasi.
Protoplanet akhirnya membeku dan menjadi planet-planet serta anggota tata surya lainnya.”
5. Teori Pasang Surut Gas oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.
“ bahwa awalnya terdapat matahari asal. Kemudian didekati dengan bintang. Terjadilah tarik-menarik.
Kemudian material matahari ketarik dan terlepas, lalu membentuk cerutu memanjang. Cerutu berputar
mengelilingi matahari, kemudian membentuk planet-planet. “
4. Teori “Alam Semesta Quantum”oleh William Lane Craig pada tahun 1966.
“ alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula”.
5. Teori berayun
“ semua materi saling menjauh dan berasal dari massa yang padat. Materi itu gerakannya lambat kemudian
berhenti dan mengerut akibat gaya gravitasi. Lalu materi tsb memadat dan meledak lagi. Dlm proses ini tidak ada
materi yang rusak/ tercipta, hanya berubah tatanan.”
http://www.majalahastronomi.com/PAGES/Olimpiade%20Astronomi.html
Orbit Planet-planet
Oleh : Dr. Chatief Kunjaya
Planet-planet berevolusi mengelilingi Matahari pada orbit yang hampir sebidang dengan arah putaran yang
sama, juga searah dengan rotasi Matahari dan juga arah rotasi planet-planet kecuali planet Venus dan Neptunus.
Orbit planet-planet umumnya hampir lingkaran. Fakta-fakta ini memberikan indikasi kuat bahwa Matahari dan planet-
planet lahir melalui suatu mekanisme bersama, tidak saling bebas.
Pada Majalah Astronomi Vol 1 no 2, Maret 2009, Widya Sawitar sudah menjelaskan tentang bagaimana Tata
Surya terbentuk dari pengerutan awan gas antar bintang. Awan yang mengerut itu akan berotasi sehingga terbentuk
piringan. Bagian pusat akan menjadi Matahari, sedangkan pada piringan akan terbentuk pengerutan-pengerutan yang
lebih kecil membentuk planet-planet. Karena orbit planet-planet berasal dari orbit piringan yang sama , maka dapat
dipahami mengapa orbit planet-planet hampir sebidang dan masing-masing orbit itu berbentuk hampir lingkaran.
Sifat-sifat orbit ke delapan planet dapat diterangkan dengan baik oleh teori kabut dan teori protoplanet, tetapi
sifat-sifat Pluto tidak. Tidak seperti orbit planet-planet lain yang hampir lingkaran, orbit Pluto lonjong sehingga kadang-
kadang lebih dekat ke Matahari daripada planet Neptunus. Bidang orbitnya juga menyimpang 17° dari bidang orbit
Bumi. Ukurannya tidak besar seperti planet-planet Jovian dan tidak diselubungi kabut gas tebal. Fakta-fakta ini
membuat para astronom menduga, Pluto tidak lahir dengan cara yang sama dengan planet-planet lain. Maka sejak
tahun 2006 Pluto tidak lagi dikategorikan planet melainkan planet kerdil.
Planet-planet yang lebih dekat ke Matahari dari pada Bumi, yaitu Merkurius dan Venus, nampak dari Bumi
hanya pada pagi hari sebelum Matahari terbit atau sore hari setelah Matahari terbenam. Kedua planet itu nampak
selalu mengikuti Matahari dari jarak yang tidak terlalu jauh. Jarak sudut antara planet dengan Matahari dilihat dari
Bumi disebut elongasi. Paling jauh Merkurius hanya berjarak sudut sekitar 28° dari Matahari sedangkan Venus
sekitar 47°. Karena orbit Bumi dan planet dalam berbentuk elips, sudut elongasi terbesar ini juga berbeda-beda dari
satu periode ke periode berikutnya. Sudut-sudut itu, berturut-turut disebut elongasi terbesar Merkurius dan Venus.
Hal ini dapat dijelaskan secara geometris pada gambar di bawah ini :
Karena dekatnya dengan Bumi, kalau sedang nampak, Venus seperti bintang yang sangat terang, ketiga
paling terang di langit setelah Matahari dan Bulan. Maka Venus sering dinamai Bintang Pagi atau Bintang
Timur kalau kebetulan nampak pada pagi hari dan disebut Bintang Sore ketika kelihatan sore hari.
Pada saat konjungsi inferior, kalau planet Merkurius atau Venus tepat berada di bidang ekliptika diantara Bumi dan
Matahari kita bisa mengamati fenomena transit, yaitu peristiwa melintasnya planet di piringan matahari. Karena
cahaya matahari sangat terang planet yang transit akan tampak sebagai lingkaran hitam.Peristiwa transit hanya bisa
terjadi pada planet Merkurius dan Venus, saat itulah letak planet terdekat dari Bumi. Planet luar seperti Mars, Jupiter
dan lain-lain tidak bisa mengalami transit karena tidak akan pernah bisa berada diantara Matahari dan Bumi.
Saat planet luar terdekat dari Bumi adalah saat oposisi, yaitu ketika arah ke planet dan arah ke Matahari dari
Bumi nampak berlawanan. Untuk pengamat di dekat khatulistiwa, ketika Mars oposisi, saat matahari terbenam Mars
baru terbit, Mars akan nampak di atas horizon sepanjang malam dan nampak lebih terang dari pada saat-saat lain.
Planet luar seperti Jupiter, Saturnus dan lain-lain tidak dapat dilihat pada saat konjungsi, karena berada di belakang
Matahari. Meskipun planet luar menyimpang sedikit dari keadaan konjungsi, sehingga tidak terhalang oleh piringan
Matahari, tetap sulit melihatnya karena jauh dari Bumi sehingga lebih redup, diperparah lagi oleh gangguan cahaya
matahari yang menyilaukan.
Elongasi adalah Jarak sudut antara planet dengan Matahari dilihat dari Bumi
Konjungsi adalah planet yang apabila dilihat dari bumi searah dengan matahari, elongasi planet mencapai 0
º.
Oposisi adalah planet apabila dilihat dari bumi berlawanan arah dengan matahari, elongasi planet mencapai
180 º.
Elongasi barat : jika posisi planet berada di sebelah barat matahari dilihat dari bumi.
Elongasi timur: jika posisi planet berada di sebelah timur matahari dilihat dari bumi.
Elongasi Merkurius Paling jauh hanya berjarak sudut sekitar 28° dari Matahari sedangkan Venus sekitar
47°.
Konjungsi inferior (konjungsi bawah): Bumi – Planet – matahari = untuk planet dalam (merkurius,
venus)
Konjungsi superior (konjungsi atas): Planet – Matahari – Bumi = untuk planet luar (mars, yupiter,
saturnus, uranus, neptunus)
Oposisi: Planet – Bumi – matahari = untuk planet luar (mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus)
A = OPOSISI
B = KONJUNGSI INFERIOR/ bawah
C dan D = KONJUNGSI SUPERIOR/ atas
Elongasi planet dalam (interior planet) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
Elongasi barat, jika posisi suatu planet berada di sebelah barat matahari dilihat dari bumi.
Elongasi timur, jika posisi suatu planet berada di sebelah timur matahari dilihat dari bumi.
Dilihat dari bumi, sudut elongasi kelompok planet luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila elongasi salah satu
planet mencapai 180 derajat , planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu
planet berlawanan arah dengan posisi matahari dilihat dari bumi.
Bila elongasi salah satu planet mencapai 0 derajat berarti planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu
suatu kedudukan planet yang berada dalam posisi searah dengan matahari dilihat dari bumi. Pada saat konjungsi,
berarti planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan bumi.
1) Planet Merkurius
Warnanya kecoklatan
paling dekat ke matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km.
suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin
(mencapai -2000 C). Sehingga perbedaan suhu harian yang sangat besar karena planet ini tidak mempunyai
atmosfer.
Elongasi maximum sebesar 28º
Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan
(diameter 3.476 km).
Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong)
revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.
3) Planet Venus
Venus sering disebut sebagai bintang kejora/bintang timur pada saat Planet Venus berada pada posisi
elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur.
Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang
menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat tebal
siang hari suhunya dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas
yang diterima tertahan atmosfer.
Elongasi maximun 47 º
Diameter planet Venus sekitar 12.140 km,
periode rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
Planet ini tdk pnya cincin
Venus mrupakan benda langit yang paling terang di malam hari.
4) Planet Mars
Julukannya: Marikh, Anggaraka. Karena dlm bhs arab mars disebut Marikh, bahasa sanskerta anggaraka.
Dijuluki jg planet merah krn berwarna kemerahan- krn bnyk mngandung besi oksida. Bnyknya besi oksida
mnyebabkan hujan asam.
Dijuluki jg dewa perang.
Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi.
Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi.
merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan
teleskop
Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan.
Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi
sekitar 24 jam 37 menit.
Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.
5) Planet Jupiter
Julukannya: planet raja langit/ planet raksasa/tubuh raksasa/planet masturi.
planet terbesar (seperseribu massa matahari) dan terberat di tata surya, beratnya 2 ½ kali jlmh semua masa
planet, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama
hidrogen dan helium.
Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar
9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun.
Yupiter mjdi objek tercerah ke-3 di langit malam setelah venus dan bulan.
Atmosfernya; hidrogen daan helium.
Di permukaan trdapt bintik meraah dgn pnjng 40.000km dan lebar 4.000 km yg mrpkan sebuah badai dan
berasal dr gas helium yg ssudah mncair.
Yupiter menjadi objek tercerah ke-3 di langit malam setelah venus dan bulan. Karena memantulkan 70%
cahaya matahari. Temperatur 150 drjt celcius.
Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya
terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io , thebe, leda, carme,
elara, pasiphea, mettis, lysithea, andraster, almathea, aananke, dan Europa.
7) Planet Uranus
Terbesar ke-3 setelah yupiter dan saturnus.
Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. revolusinya sekitar 84 tahun,
sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km.
sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali
menghadap ke arah matahari.
Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana.
terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon..
Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin,
ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.
8) Planet Neptunus
Julukannya planet pembuat ulah. Karena memiliki kecenderungaan menarik planet lain/ pny medan magnet.
diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari.
Disebut jg raksasa es krn struktur dari es raksasa, batu, gas.
Warna hijau kebiruan.
Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan
periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit.
Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan
dengan Jupiter dan Saturnus.
Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton (terbesar) dan Nereid.
Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar
sekitar 15 km.
B. Siklus Batuan
tinggi
6 Pelle kental dalam Pelle
sedang
7 St. Vincent kental dangkal ST. Vicent
Kelud
PATAHAN.
Patahan terjadi karena permukaan bumi retak/patah. Contoh patahan:
Patahan Semangko di bukit barisan (Sumatera)
Patahan Matano (Sulawesi)
Patahan Palu-Koro (Sulawesi)
Pantai Parangtritis (DIY)
Pantai Pangandaran (Jabar)
Bentuk-bentuk patahan:
1) Patahan kebawah = graben atau slenk, sedangkan yang keatas = horst
3) Fleksur
Adalah bentuk pergeseran secara vertikal, kemudian patah bagian depannya
Ada beberapa jenis lipatan yaitu lipatan tegak,, lipatan miring, rebah, menggantung, dan lipatan isoklin
2) Gerak Orogenetik adalah gerak atau pergeseran kulit bumi relatif cepat dan meliputi daerah yang sempit.
Peristiwa ini bisa menyebabkan lipatan, terjadinya pegunungan.
Δ = [ ( S-P ) – 1 ]x 1000 km
Keterangan:
Δ = Jarak pusat gempa ke pencatat gempa
S = Waktu yang tercatat pada gelombang sekunder
P = Waktu yang tercatat pada gelombang primer
1 = 1 menit
1 megameter = 1.000 km
Daerah A
Δ = [ ( S-P ) – 1 ]x 1 megameter
[ (20.52' 32"-20.51' 20")– 1’ ]x 1 megameter
= [ ( 1’12” ) – 1’ ]x 1 megameter
= 12” x 1.000 km
= 12/60 x 1. 000 km
= 200 km
Daerah B
Δ = 150 km
Daerah C
Δ = 100 km
Pantai Fyord
Pantai fyord adalah pantai yang mempunyai bentuk seperti U yang curam, dan terjadi akibat proses
pencairan es menuju laut di negara yang beriklim dingin.
Tanggul alam
Nehrung
Istilah :
Beting: timbunan pasir atau endapan lumpur di muara sungai atau di laut.
Nehrung: endapan pasir yang panjang
Pesisir: pertemuan antara darat dgn laut dan masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut
Spit: endapan pasir berbentuk corong, salah satu ujungnya bertemu dgn daratan
Tombolo: jembatan pasir yg menghubungkan pulau dgn daratan
c. PELAPUKAN
Pelapukan adalah proses penghancuran massa batuan ( bed rock ) yang disebabkan oleh factor cuaca,
iklim,topografi,struktur batuan, dan factor biologi ( tumbuhan, hewan, manusia ).
Macam – macam Pelapukan :
1) Pelapukan Mekanik ( phisis ) adalah elapukannyang disebabkan pengaruh iklim, misalnya suhu curah
hujan yang berlangsung terus menerus.
Contohnya hancurnya batuan di daerah gurun karena amplitude suhu harian yang besar
2) Pelapukan kimiawi : adalah pelapukan yang disebabkan karena proses kimia. Cotohnya pelapukan di
daerah kapur yang terjadi karena reaksi dengan air, yang berakibat terjadinya Dolina, uvala, stalagtit,
stalagmit, tiang kapur,sungai bawah tanah, hujan asam terjadi didaerah kapur akibat reaksi antara air
dengan kapur
SKL 3 : 2. PEDOSFER
Materi Indikator soal
1. Ciri-ciri tanah, nama dan 1. Disajikan ciri-ciri tanah, siswa dapat menentukan jenis tanah antar
persebarannya pulau di Indonesia serta persebarannya
2. 3 usaha menjaga kesuburan tanah 2. Siswa dapat menentukan usaha dalam menjaga kesuburan tanah
dengan salah satu metode
5. Tanah terra rosa Tanah liat merah di daerah kapur/ Sangat tidak Di pegunungan kapur
karst. Mrpkan sisa-sisa batuan kapur subur
yg tdk dpt larut. Trdpat di dasar dolina
6. Tanah litosol/tanah Dari pelapukan batuan beku dan Kurang subur P. Sumatra, Jawa
berbatu batuan sedimen yang baru terbentuk Tengah dan Timur,
sehingga butirannya besar, miskin Nusa Tenggara,
unsur hara dan mineralnya masih Maluku selatan, dan
terikat pada butiran yang besar, ph Papua.
bervariasi. Cocok untuk tanaman
keras,tegalan, palawija,
padangrumput untuk makananternak.
9. Tanah grumusol tanah yang terbentuk dari material Kurang subur di daerah Jawa
halus berlempung. Cocok intuk Timur, Jawa Te-ngah,
penanaman ka-pas, jagung, Sulawesi
kedelai,tebu, Selatan,Madura dan
Nusa Teng-gara
10. Tanah laterit Tanah yg banyak menagndung besi Tidak subur Kalimantan, jakarta,
dan aluminium, warna merah banten,pacitan jatim
12. Tanah Humus Dari pembusukan bahan-bahan Sangat subur ini banyak terdapat di
organik , berwarna kecoklatan dan P. Sumatra,
cocok untuk tanaman kelapa, nanas, Sulawesi, Jawa
dan padi.. Barat, Kalimantan,
dan Papua
13. Tanah mergel Dari campuran tanah liat, kapur, dan tidak subur. di pegu-nungan Sewu
pasir. Dimanfaatkan untuk jenis (DIY),Priangan
tanaman keras seperti pohon jati. Selatan (JawaBarat)
dan Pegunungan
Kendeng (Jawa
Tengah).
C. Kerusakan tanah
Faktor yang menyebabkan erosi/pengikisan tanah:
1. Curah hujan
2. Sifat tanah (tekstur tanah, struktur tanah, daya infiltrasi tanah, kandungan bahan organik)
3. Lereng
4. Vegetasi
5. Manusia
Keterangan:
Horison O/ Organik/humus:
Ditemukan pd tanah-tanah hutan yg belum terganggu. terdiri dari bahan seresah atau sisa-sisa tanaman
yang berada di atas tanah, yang sesungguhnya bukan bagian dari tanah itu sendiri.
Horison R
adalah bahan induk tanah yang padat keras.
SKL 3 : 3. ATMOSFER
Materi Indikator soal
1. Cuaca dan temperatur 1. Disajikan suatu gambar, siswa dapat menentukan faktor yang mempengaruhi
suhu di suatu daerah.
2. Disajikan peta arah angin Indonesia, siswa dapat menentukan daerah
hujan/kering pada bulan tertentu.
3. Disajikan ciri-ciri suatu iklim, siswa dapat menentukan ciri iklim tertentu di suatu
daerah.
Tx = To – (0,6 x h/100)
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui
h = tinggi tempat (x)
Contoh:
Temperatur permukaan laut = 27° C. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia).
Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?
Jawab: Tx = To – (0,6 x h/100)
2. Tekanan Udara
Orang pertama yang mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah barometer
raksa.Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut. Satuan ukuran tekanan udara
adalah milibar (mb).
4. ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:
•Kekuatan angin
•Arah angin
•Kecepatan angin
Kekuatan Angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient barometriknya.
SEMAKIN besar gradien barometriknya, kekuatan angin semakin besar.
Gradient barometrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 15
meridian (111 km).
Contoh:
Kekuatan angin A dan P terletak pada isobar 1000 mb. B dan Q pada isobar 990 mb. Jarak AB = 80 km, Jarak PQ
= 150 km. Berapa gradien barometriknya?
Jawab:
Gradien A-B = 10: (80: 111km) x 1 mb
= 10 x (111 : 80) x 1 mb
= 1110: 80 x 1 mb
= 13,88 mb
Jenis Angin:
1. Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator
(khatulistiwa).
a.Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
b.Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka
massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut
dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik(DKAT).
Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan.
Angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di
udara dan permukaan daratan. Akibatnya,terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia,
GurunSahara (Afrika), dan gurun di Australia.
4. Angin Barat
5. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari
daerah ini mengalirlah anginke daerah minimum subpolar . Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini
bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.
Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih
banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan
udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini
menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim
Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini
melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di
Indonesia terjadi musim penghujan.
Musim penghujan meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. Makin
ke Timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit. Pada bulan April –
Oktober,matahari berada di belahan langit Utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua
Australia.Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan diAustralia terdapat pusat-
pusat tekanan udara tinggiyang menyebabkanterjadinya angin dari Australia menuju Asia. DiIndonesia, terjadi
musim kemarau.
Angin Lokal:
Pada siang hari, Angin bertiup dari laut ke darat, disebut angin laut . Pada malam hari, Angin bertiupdari darat
ke laut, disebut angin darat .
Pada siang hari, udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada
malam hari udaramengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.
Angin jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine.
Sejenis angin ini banyakterdapat di Indonesia dengan nama angin:
5. K e l e m b a b a n U d a r a
Adalah jumlah uap air yang dikandung udara. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya.
Ada dua macam kelembaban udara:
1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan
dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara.
2) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara(kelembaban absolut) dengan jumlah
uap air maksimum yang dapatd ikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakandalam persen (%).
Contoh:
2. Pada suhu 25 oC di dalam suatu ruangan yang berisi 4 m3 udara tercatat mengandung uap air sebanyak 60
gr. Pada suhu yang sama, tiap 1 m3 udara dapat menampung uap air maksimal sebanyak 20 gram, maka
kelembaban relatif udara adalah.... (75 %)
Jwb: kelembaban absolut= 60 gr :4 m3 = 15 gr/ m3
Kelembaban relatif= (kelembaban absolut: jmlh uap air max) x 100%
= (15 : 20) x 100%
= (75 %)
6. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu.
Klasifikasi hujan:
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
1) H u j a n F r o n t a l
Di s e ba b ka n ol e h p e rt em u an d ua m a ss a u d a ra ya n g b e rb e d a
t e m pe ra t u rn ya . Ma s s a u d a ra p an a s /l e mb a b b e rte m u d e n ga n
m a s s a u d a r a d i n g i n / p a d a t s e h i n g g a b e r k o n d e n s a s i dan terjadilah hujan.
Trjadi di daerah FRONT (ilintang sedang dan kutub atau 60°-66,5° LU/LS)
ISTILAH:
Termometer: pengukur suhu udara
Barometer: pengukur tekanan udara
Higrometer: pengukur kelembaban udara
Fluviometer/ombrometer: pengukur curah hujan
Altimeter: pengukur ketinggian tempat
Anemometer: pengukur kecepatan angin
Isobar: grs pdpeta yg m engubungkan tempt2 yg sama tek udaranya
Isoterm: yg sama suhu udaranya
Isohyet: sama curah hujannya
B. Lapisan Atmosfer:
1. Troposfer
merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal
lapisan troposfer ratarata ± 10 km.
Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata -80°C. Daerah
sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata -54°C, sedangkan di daerah
kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata -46°C.
Lapisan ini tempat terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim (angin, hujan, petir, badai dll).
80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam lapisan ini.
3. Mesosfer
Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya.
Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
4. Termosfer
Pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini
disebut juga lapisan ionosfer.
Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek.
Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar
19820°C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu.Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia
sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan
gelombang radio.
Satelit, roket biasanya ada pada lapisan ini.
5. Eksosfer
terletak pada ketinggian >800 km dari permukaan bumi.
Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan.
Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang
antar planet dan geostasioner.
Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran matahari semakin kecil sehingga suhu
udaranya semakin rendah. Indonesia yang terletak di daerah lintang rendah (6 °LU – 11 °LS) mendapatkan
penyinaran matahari relatif lebih lama sehingga suhu rata-rata hariannya cukup tinggi.
5. Awan
Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan (mendung) maka
panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan
awan menyerap panas matahari. Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan
panas, sedangkan permukaan lautan lebih lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila
udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan semakin dingin.
D. Pembagian Iklim Menurut Para ahli :
1. Iklim Matahari
Berdasarkan letak lintang. Semakin menjauhi ekuator semakin dingin. Iklim tropis, subtropis, sedang, dingin.
2. Iklim F. Junghuhn
Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim secara vertikal (ketinggian tempat) sesuai dengan kehidupan tumbuh-
tumbuhan. Hal ini didasarkan atas perbedaan suhu udara, yaitu : makin tinggi suatu tempat makin rendah suhu
udara (UN`09)
Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan
3. Iklim Schmidt-Ferguson
Dasar klasifikasi Iklim Schmidt – Ferguson adalah adanya Bulan Basah Curah Hujan >100 mm,Bulan Kering
Curah Hujan < 60 mm, yang menggunakan suatu rasio Q, yaitu perbandingan antara jumlah rerata bulan kering
dan rerata bulan basah untuk membuat penggolongan iklim. Sedangkan bulan lembab 60-100mm.
Klasifikasi Schmidt-Ferguson
Tipe Iklim Nilai Q (%) Keadaan Iklim dan Vegetasi
A < 14,3 Daerah sangat basah, hutan hujan tropika
B 14,3 – 33,3 Daerah basah, hutan hujan tropika
Contoh:
Bulan JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DES
Curah 200 130 175 120 55 30 15 22 22 120 170 230
hujan
4. Iklim Koppen
Pengelompokan iklim Koppen berdasarkan temperatur/ suhu dan curah hujan. Koppen membagi iklim dunia
menjadi iklim A, B, C, D, dan E.
Berdasarkan klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C,
dan di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi tiga sub tipe yang ditandai dengan huruf kecil
yaitu f, m dan w sehingga terbentuk tipe iklim Af, Am, dan Aw.
SKL 3 : 4. HIDROSFER
Materi Indikator soal
1. Air tanah 1. Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi.
2. Pola aliran sungai 2. Siswa dapat menentukan nama penampang air tanah
3. Arus laut 3. Siswa dapat menentukan bentuk pola aliran sungai sesuai bentuk
4. Siklus air medan/permukaan bumi tertentu.
5. Danau 4. Siswa dapat menentukan karakteristik aliran sungai di salah satu pulau di
6. Air laut Indonesia
5. Siswa dapat mengidentifikasi dampak arus laut yang berbeda-beda pada suatu
negara di dunia
6. Siswa dapat mengidentifikasi arus laut di dunia
7. Siswa dapat menentukan pemanfaatan gerakan air laut dalam kehidupan sehari-
hari
8. Siswa dapat menentukan siklus air , manfaat danau dan air laut
Macam-macam akuifer:
1) Akifer bebas, yaitu akifer yang terletak di atas lapisan yang kedap air. Akifer ini sering disebut juga dengan
unconfined aquifer.
2) Akifer tertekan, yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap air. Akifer ini sering disebut dengan
confined aquifer.
3) Akifer menggantung, yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan berukuran kecil. Akifer ini sering disebut
dengan purched aquifer.
ATAU
E. Siklus air
Keterangan :
1. Evaporasi/ penguapan oleh air laut, danau, rawa dsb.
2. Transpirasi/ penguapan air oleh tanaman
Pelepasan uap air dari tanaman dan tanah ke udara.
3. Evapotranspirasi/ penguapan air oleh tanaman dan air laut, sungai, danau, rawa
4. Kondensasi
Transformasi/perubahan uap air menjadi titik-titik air. Awan dan kabut adalah wujudnya.
5. Presipitasi/ hujan
Uap air yang jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi di samping itu,
presipitasi juga menjadi salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar
505.000 km3 (121.000 cu mil) air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari
terjadi di atas lautan.
6. Canopy intersepsi
Air hujan dicegat oleh dedaunan tanaman dan akhirnya menguap kembali ke atmosfer daripada jatuh ke tanah.
7. Infiltrasi/ peresapan air ke dalam tanah
Aliran air dari permukaan tanah meresap ke dalam tanah, secara vertikal.
8. Perkolasi/ aliran air secara horisontal
9. Limpasan (runoff)/ aliran permukaan
air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, menjadi disimpan di danau atau waduk, atau
diekstraksi untuk keperluan manusia pertanian atau lainnya.
10. Sublimasi
Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) untuk uap air.
F. Danau
S u a t u g e n a n g a n d a p a t d i k a t a k a n s e b a g a i d a n a u a p a b i l a m e m e n u h i syarat-syarat sebagai berikut:
a. G e n a n g a n a i r c u k u p d a l a m d a n s u d a h m e n u n j u k a n
a d a n y a perbedaan suhu pada kedalaman tertentu.
b. Tumbuhan yang mengapung tidak menutup seluruh permukaan air dan biasanya hanya di bagian
pinggir
c. S u d a h m e n u n j u k a n a d a n y a g e l o m b a n g .
Manfaat danau:
a. Sumber air minum
b. Sarana irigasi
c. Objek wisata
d. Perikanan darat
e. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
f. ternak serta kebun
g. sebagai sumber penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan juga sebagai pengendali banjir dan erosi.
Note: biasanya soalnya menentukan manfaat danau dlm bidang tertentu, sprti ekonomi, pertanian dll.
G. R a w a
Rawa adalah daerah yang selalu tergenang air dan mempunyai kadar air yang relative tinggi. A k i b a t n y a a i r
y a n g m e n g g e n a n g m e n y e b a b k a n t a n a h m e n j a d i asam.
Manfaat rawa:
a. Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan
mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering
b. mencegah terjadinya banjir;
c. mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
d. sumber energi
e. sumber makanan nabati maupun hewani
H. Air Laut
1. Arus laut
Arus laut adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain, secara vertikal maupun horizontal. Arus laut
dapat terjadi karena:
Internal:
1. Perbedaan densitas air laut
2. Gradien tekanan datar
3. Gesekan lapisan air
4. Salinitas air laut
External:
Gaya tarik matahari dan bulan / pasang surut yang dipengaruhi oleh tahanan dasar/ gaya coriolis
Gaya tektonik
Perbedaan tekanan udara
Gaya gravitasi bulan
Gaya tektonik
Tiupan angin
Pasang surut air laut
2. Gelombang Laut
Penyebab terjadi gelombang laut dipengaruhi beberapa factor berikut:
1. Kecepatan angin
2. Lama angin bertiup dan luas daerah yang terkena pengaruh
3. Kedalaman air laut
4. Adanya getaran kulit bumi di dasar laut
5. Tetapi factor utamanya karena angin dan gempa
Di permukaan gelombang laut, pertukaran gas terjadi dimana oksigen keluar dan karbon dioksida masuk ke
dalam permukaan gelombang laut tersebut
Karena gelombang pecah di pantai, makhluk yang ada di laut harus lebih kuat dan lebih beradaptasi untuk
bertahan tidak terbawa oleh ombak ke pantai. Tanpa gelombang, tidak akan ada sebagian spesies yang hidup di
laut.
Gelombang laut yang disebabkan oleh angin dan ombak memungkinkan penghuni laut agar larva/telur mereka
diangkut dengan jarak yang jauh, sehingga muncul spesies baru dari hasil evolusi dan adaptasi dari makhluk laut
yang terbawa gelombak laut tersebut
Sementara gelombang Laut yang mengikis karang dengan terus menerjang pada mereka, organisme laut telah
beradaptasi dengan ini dan menempel ke karang-karag tersebut sehingga disini membantu adanya penundaan
pengikisan batu karang tersebut dalam hal ini terjadi hubungan simbiosis sejati.
Pantai diciptakan oleh pasir yang dibawa naik dari dasar laut oleh ombak, yang juga mencuci pasir dan
dibersihkan. Pasir diaduk dan tersuspensi dalam air yang memungkinkan untuk diangkut ke pantai oleh ombak
Arus hangat yang disebut Arus Australia Timur mengalir di sepanjang pantai timur dan arus hangat lain yang disebut
Arus Leuwin mengalir di sepanjang pantai barat. Arus lain yang disebut Arus Khatulistiwa Selatan mengalir di
sepanjang pantai utara Australia. Arus-arus panas ini menyebabkan udara di Australia menjadi panas.Arus dingin
yang disebut Apung Angin Barat mengalir dari barat ke timur, tepat di sebelah selatan Australia dan membawa hawa
dingin ke Tasmania.
SKL 3 : 5.BIOSFER
Materi Indikator soal
Persebaran flora dan fauna 1. Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora
/fauna di muka bumi
2. Siswa dapat mengidentifikasi kaitan antara flora/fauna suatu tempat dengan
aktifitas penduduk
3. Siswa dapat mengidentifikasi kondisi hutan (flora) Indonesia dari barat ke timur
4. Siswa dapat menentukan karakterisitik hutan di Indonesia atau pulau tertentu
5. Disajikan nama hewan/tumbuhan , siswa dapat mengidentifikasi daerah
persebaran hewan/fauna Indonesia
6. Disajikan peta, siswa dapat menentukan daerah persebaran fauna tertentu di
dunia
BIOSFER
Biosfer lapisan atau tempat makhluk hidup atau organisme berada, yaitu permukaan bumi (tanah, air, dan udara)
hingga ketinggian 8 km ke atmosfer.
Faktor Persebaran:
1. Iklim kondisi temperatur, kelembapan udara,dan curah hujan
2. Edafik/tanah unsur hara, udara, dan air dalam menunjang kehidupan,hewan
3. Topografi/relief faktor bentang alam antara lain samudra, padang pasir, sungai, pegunungan
4. Biologis/manusia habitat yang sesuai dengan flora&fauna,tingkat ketersediaan pangan,banyak predator
Indonesia bagian barat Kijang, kancil, trenggiling, buaya, lumba-lumba / pesut, gajah,
harimau, badak, babi hutan, tapir, banteng, buaya, kura-kura,
trenggiling, burung hantu, jalak, kutilang, ikan air tawar dan
pesut dari Mahakam.
Indonesia bagian tengah Biawak, komodo, anoa, rusa, burung maleo, babi rusa , katak
pohon, katak terbang, burung rangkong
Indonesia bagian timur Kanguru pohon, tikus berkantung, musang berkantung, burung
kasuari, burung kakatua berjambul merah dan putih, dan
burung cendrawasih, walaby, koala.
KETERANGAN:
Anoa dan babi rusa hewan khas sulawesi
Elang bondol: jakarta
Jalak : bali
Komodo: pulau komodo
Cenderawasih : papua
Dst lihat di buku supertrik geografi
Savana Afrika bagian Padang rumput yang diselingi vegetasi (pohon akasia,palem)
utara,Australia,Amerika yang menyebar,temperatur panas sepanjang tahun, dan hujan
Selatan musiman
Hutan Gugur USA bagian timur,Benua Curah hujan 750 mm – 1000 mm/tahun,vegetasi jarang dan
(Deciduous) Amerika sedikit,terbentuk diwilayah empat musim
Selatan,Inggris,Australia
Taiga Rusia Utara,Kanada Hutan pinus,pohon utama konifer (spruce,alder,birch,juniper)
(Coniferous)/ berbentuk seperti jarum,tahan terhadap kekering karena
hutan berdaun berlapis zat lilin
jarum
Tundra Kutub utara dan kutub Daerah kutub yang vegetasi tidak dapat hidup, hanya lumut
selatan yang dapat hidup
ATAU
9 Taman Nasional Baluran Propinsi Jawa Timur. Flora: dadap biru (Erythocina endophyla),
kosambi, widoro, nimba, kemiri.
fauna : KERBAU LIAR, banteng, rusa, , lutung,
ayam hutan ,kijang, macan tutul dan linsang,
ular piton, buaya,
10 Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo Propinsi Flora : Kayu hitam (Diospyros javanica) dan
NTT. bayur (Pterospermum diversifolium). Fauna:
komodo.
11 Taman Nasional Tanjung Kalimantan di Kabupaten Flora : Gluta renghas dan durian (Durio sp).
Puting Kotawaringin Barat, Timur Fauna: orang utan, lutung, kancil, musang,
dan Kalimantan Tengah. BEKANTAN.
12 TN. Gn. Rinjani P. Lombok NTB Flora: jelatang, dedurenan, bayur, beringin
Fauna: musang rinjani, rusa, trenggiling
13 TN. Kelimutu Flored Flora: suren, taduk, kesambi
14 TN. Gn. Gede Pangrango Jakarta Flora: rasamala, kantong semar
Fauna: anjing hutan, macan tutul, sigung
15 TN. Gn. Palung Ketapang Kalbar Fauna: bekantan
16 Cagar alam Lorentz Papua Flora:Eucalpytus/kayu putih
17 Cagar alam Sibolangit Sumutra Utara Flora: pohon lebah dan bunga bangkai raksasa.
SKL 3 : ANTROPOSFER
Materi Indikator soal
1. Permasalahan penduduk 1. Siswa dapat menentukan permasalahan penduduk dan upaya mengatasi
2. Pertumbuhan penduduk permasalahan tersebut.
3. Rasio jenis kelamin 2. Siswa dapat memprediksi dampak pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam
4. Transisi penduduk kehidupan sehari-hari
3. Siswa dapat memprediksi dampak pertumbuhan penduduk suatu negara pada
kehidupan penduduk
4. Siswa dapat menentukan dampak yang ditimbulkan dari ketidakseimbangan
jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan
5. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri penduduk dalam transisi demografis
6. Disajikan tabel persentase persebaran penduduk (Desa-Kota dan Jenis
Kelamin), siswa dapat membaca dan menarik kesimpulan tabel tersebut
1. Pengertian Antroposfer
Antroposfer berasal dari kata latin yaitu anthropos (=manusia), dan sphaira (=lingkungan). Jadi antroposfer artinya
lingkungan bagian dari bumi/biosfer yang dihuni manusia. Pembahasan antroposfer sangat luas meliputi:
a. Lokasi pemukiman c. Lingkungan sekitar pemukiman
b. Jumlah penduduk dikawasan pemukiman d. Vegetasi disekitar pemukiman.
2. Peledakan penduduk
Peledakan penduduk memiliki pengertian sebagai pertumbuhan penduduk dunia yang terjadi secara cepat dan tiba-
tiba. Ledakan penduduk dunia dapat terjadi karena melonjaknya angka kelahiran dan berkurangnya angka kematian.
Saat ini, penduduk terus bertambah. Pertumbuhan penduduk tercepat di Benua Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.
a. Dampak peledakan penduduk
Peledakan penduduk menimbulkan masalah sebagai berikut.
1) Persaingan lapangan kerja.
2) Persaingan untuk mendapat pemukiman
3) Mendapatkan kesempatan pendidikan
b. Pengendalian peledakan penduduk
Pengendalian peledakan penduduk dapat dilakukan cara berikut.
1) Insentif yaitu tunjangan/biaya yang diberikan pada pasangan dengan sedikit anak.
Contoh: Di Indonesia Pegawai Negeri Sipil (PNS) anak 1 dan 2 mendapatkan tunjangan dari pemerintah,
sedangkan anak ke 3 dan seterusnya tidak mendapatkan tunjangan.
2) Sanksi yaitu pasangan yang memiliki banyak anak akan diberi sanksi. Misalnya membayar pajak lebih besar.
Contoh: RRC menerapkan pengendalian peledakan peduduk melalui insentif dan sanksi. Di Cina, setiap
pasangan diharapkan hanya memiliki satu anak. Jika pasangan memiliki lebih dari satu anak, tanpa ijin dari
pemerintah di anggap ilegal.
3) Pendidikan tentang keluarga berencana (KB).
Pendidikan tentang KB dilakukan di beberapa negara, calon pasangan suami-istri diarahkan dan diberi
penyuluhan untuk mengendalikan jumlah anak.
3. Piramida penduduk ada 3 yaitu:
a. Piramida penduduk muda/ ekspansif/kerucut/limas,
1. Penduduk dlm kondisi berkembnag dan tumbuh
2. Pertumbuhan cepat
3. Kelahiran> kematian
4. Usia muda> usia tua
5. Rasio ketergantungan besar
6. 10 thn mndatang perlu lapangan kerja yg luas
7. Trdpt di negara2 berkembang (Indonesia, brasil, India, Afrika, kebanyakn di belahan bumi selatan).
T=L–M
Keterangan:
T = Pertumbuhan penduduk L = Jumlah penduduk
M = Jumlah kematian
b. Pertumbuhan penduduk total, pertumbuhan penduduk yang memperhitungkan migrasi (imigrasi dan emigrasi).
Rumus untuk memperhitungkan pertumbuhan penduduk total sebagai berikut.
Keterangan:
T = Po+(L – M) + (I – E) T = Pertumbuhan penduduk L = Jumlah penduduk
M = Jumlah kematian I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi Po=jmlh penduduk awal
5. Proyeksi penduduk
Proyeksi penduduk merupakan hasil perhitungan mengenai jumlah penduduk di masa yang akan datang. Rumus
untuk melakukan proyeksi penduduk sebagai berikut :
Rumus Geometrik
Keterangan:
Pn = Po (1 + r)n Pn = Jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po = Jumlah penduduk pada tahun o atau tahun dasar
(diketahui)
1 = konstanta (ketetapan)
n = Jumlah tahun antara o hingga n
Rumus Eksponensial r = Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
Pt = Po.ert Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun akhir
Po = Jumlah penduduk pada tahun o atau tahun dasar
(diketahui)
e = eksponensial = 2,718282
t = Jangka waktu (umumnya 10 tahun
r = Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
70
DT
r
R: angka pertumbuhan penduduk
Jumlah Pria
SR 100
Jumlah Wanita
Artinya: setiap 100 penduduk wanita terdapat............penduduk laki-laki
Transisi demografi: menurunnya tingkat kelahiran/ natalitas dan kematian/ mortalitas dari tingkat yang tinggi ke tingkat
menengah sampai titik terendah, yang diakhiri dengan tingkat kematian yang lebih tinggi daripada kelahiran.
Keterangan:
Tahap Kelahiran Kematian Pertumbuhan alami
A Stationer tinggi Tinggi Tinggi Nol
B Awal perekembangan Tinggi Menurun Lambat
C Akhir perkembangan Menurun Menurun lbh cepat Cepat
D Stationer rendah Rendah Rendah Nol
E Menurun rendah Ebih tinggi dr Negatif
kelahiran
A. Klasifikasi SDA
Berdasarkan pemulihannya
1. Renewable resource
Contoh:
a. kehutanan
contoh hasil hutan:
kayu albasia dan rasamala (Jawa Barat), kayu besi (Kalimantan), kayu kibitan “eb” (Sulawesi), kayu cendana
(Nusa Tenggara) kayu kamper (Tapanuli, dan Gayo-Alas), kayu pinus (Gayo-Alas), dan kayu eucalyptus
(Papua dan Timor).
Selain kayu, hutan juga menghasilkan rotan, damar, terpentin, bahan pembuat kertas dan lain-lain.
Fungsi hutan secara umum:
Fungsi langsung: untuk produksi, pelindung, dan rekreasi
Fungsi tidak langsung:
1) Klimatologis: menyebabkan udara menjadi segar
2) Orologis: penyaring air
3) Hidrologis: penyimpan dan pengatur air
4) Strategis: pertahanan dan keamanan
5) Estetis: keindahan
b. Peternakan
Hewan besar : Sapi (sapi Bali, Madura, Angole, dan Brahman), kuda, kerbau
Hewan kecil : Kambing, Domba, Kelinci
Unggas : Ayam, Bebek, Burung
c. Pertanian: Perladangan/ berhuma, Sawah, Tegalan
d. Perkebunan: perkebunan besar dan kecil
2. Unrenewable resource
Contoh: Bahan-bahan galian
Bahan-bahan galian berdasarkan kepentingannya bagi Negara:
1) Golongan A/ mempunyai kepentingan ekonomi paling tinggi bagi negara : Minyak bumi, batubara, besi,
nikel, timah putih, dan aluminium.
2) Golongan B/ dapat menguasai hajat hidup orang banyak : Emas, perak, permata, intan, mika, dan seng.
3) Golongan C/ bahan galian industri: Pasir, batu kapur, tanah liat, gips, dan tanah kuarsa.
C. Pengelolaan SDA
1. PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM BERDASARKAN PRINSIP EKOEFISIENSI (hemat dan memperhatikan
lingkungan):
a. Efisiensi dan efektivitas penggunaan yang optimal dalam batas-batas kelestarian sumber daya alam.
b. Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber daya alam lain yang berkaitan dalam suatu
ekosistem.
c. Memberikan kemungkinan untuk mempunyai pilihan penggunaan di masa depan, sehingga perubahan tidak
dilakukan secara drastis.
2. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan agar
tetap terjaga kelestariannya. Dengan cara:
a. Penghijauan dan Reboisasi
b. sengkedan / terasering
c. Pengembangan daerah aliran sungai
d. Pengolahan air limbah
e. Penertiban pembuangan sampah
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Mengurangi
Dalam mengambil sumber daya alam jangan diambil semuanya (dihabiskan), tetapi berrprinsip mengurangi saja.
Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem lingkungan.
4. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Daur Ulang/ recycle
Proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan dalam bentuk sampah kering
yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia.
Bahan-bahan bekas tersebut, antara lain, plastic, kertas, karton, kardus, seng, besi, logam, aluminium, kaleng,
serbuk gergaji, potongan kain, kaca dan kulit.
5. Pengelolaan SDA berdasarkan prinsip re-use/ memanfaatkan kembali
Bakau
Unsur-unsur peta :
1. Judul Peta cermin atau isi karakteritik peta
2. Garis Astronomi Menentukan lokasi secara geografis
3. Skala Peta perbandingan jarak di peta dengan jarak di lapangan atau jarak sebenarnya yang dinyatakan dengan
angka, garis, maupun verbal.
0 1 2 3 4 km
Skala grafis di atas menunjukkan tiap 1 cm jarak di peta sama dengan 1 km jarak sebenarnya. Apabila skala grafis
tersebut diubah menjadi skala angka, maka diperoleh : 1 : 100.000
4. Legenda berisi keterangan dari simbol di peta
5. Tanda Orientasi/ arah mata angin penunjuk arah
6. Sumber Pembuatan Peta untuk mengetahui sumber pembuatan peta
7. Tahun Pembuatan Peta untuk mengetahui kapan peta dibuat
8. Garis Tepi Peta untuk meletakkan angka derajat lintang/ paralel dan bujur/meridian
9. Inset petapeta kecil yang menggambarkan posisi wilayah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya.
10. Simbol peta untuk menyederhanakan kenampakan objek di muka bumi
Syarat-Syarat
a. Sederhana
b. Mudah digambar
c. Mudah dibaca
d. Mencerminkan ketelitian data
e. Bersifat umum
Jenis Simbol
a. Simbol titik
b. Simbol garis
c. Simbol bidang/ area: yang mempunyai luasan. Contoh: permukiman, hutan, tegalan dll.
Jika diketahui jarak titik A – C = 10 cm dan B – C = 2 cm, maka titik B berada pada ketinggian…
Jawab:
Hc+ ((Bc : Ac) x CI)
25 + ( 2 x 25) = 30 m
10
Maka ketinggian di titik B = 30 m
3. Rumus skala :
Skala = Ci x 2000
Ci = Contour interval = Jarak garis kontur yang satu dengan yang lain
Jika sebuah peta kontur diketahui Ci = 25 m, berapa skalanya ????
Jawab:
Skala = 25 x 2000 =50.000
Skala peta kontur tersebut adalah 1:50.000
5. Membandingkan peta yg ada skala dengan yang tidak ada skala ???
Nich Rumusnya :
P2 = d1 X P1
d2
Keterangan :
P2 = Penyebut skala yang dicari P1 = Penyebut yang udah ada skalany
d1 = Jarak yang diketahui d2 = jarak yang mo dicari skalany
Diketahui : Jarak A-Z = 2 cm, Jarak D-X = 4 cm ,dengan skala A-Z 1 : 1.000.000, berapa skala D-X????
Jawab !
P2 = 2
4 X 1.000.000
= 1 : 500.000
Jenis-jenis peta:
Menurut skalanya
1. Peta skala sangat besar/ kadaster = 1 : 100 – 1 : 5000 . Contoh: peta jalan, peta hak milik tanah , Peta potensi
lahan, jaringan jalan, jaringan air
Proyeksi Peta :
Menurut bid.Proyeksinya :
1. silinder (tabung) memproyeksikan permukaan bumi pada bid. Silinder,untuk wilayah equator
2. Kerucut memproyeksikan permukaan bumi pada bid. Kerucut,untuk wilayah lintang tengah 45 oLU/LS. Contoh:
amerika, inggris
3. Azimuthal memproyeksikan permukaan bumi pada bid. datar,untuk wilayah kutub
Berdasarkan gambar tataguna lahan di atas, pabrik gula tepat dibangun dilokasi nomor ....4
Industri yang paling sesuai untuk dikembangkan di daerah A adalah Industri pengolahan susu
A. Penginderaan jauh
Di Indonesia, penginderaan jauh disingkat Inderaja, sedangkan dalam istilah asing dikenal beberapa istilah seperti :
remote sensing (Inggris), teledetection (Perancis), fenerkundung (Jerman), sensoriamento remota (Portugis),
perception remote (Spayol), dan distangtionaya (Rusia).
‘Penginderaan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang wilayah atau gejala
di permukaan bumi dengan cara menganalisis data yang diperoleh dari suatu alat, tanpa kontak langsung
dengan objek.’
Example:
Interpretasi kesimpulan
Cara praktis=
Skala Foto Udara = Ketinggian pesawat dgn objek/ (cm)
Fokus kamera
ATA (cm)
ATAU
Skala Foto Udara = f(cm)
H (cm)
ATAU
Manfaat PJ:
a. di bidang kelautan/oseanografi (Seasat, MOSS)
1. Pengamatan sifat fisis air laut.
2. Pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut.
3. Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.
b. di bidang hydrologi (Landsat, SPOT)
1. Pengamatan DAS.
2. Pengamatan luas daerah dan intensitas banjir.
3. Pemetaan pola aliran sungai.
4. Studi sedimentasi sungai.
c. di bidang meteorologi dan klimatologi (NOAA, Meteor dan GMS)
i. Pengamatan iklim suatu daerah.
ii. Analisis cuaca.
iii. Pemetaan iklim dan perubahannya.
d. bidang sumber daya bumi dan lingkungan (landsat, Soyuz,SPOT)
1. Pemetaan penggunaan lahan.
2. Mengumpulkan data kerusakan lingkungan karena berbagai sebab.
3. Mendeteksi lahan kritis.
4. Pemantauan distribusi sumber daya alam.
5. Pemetaan untuk keperluan HANKAMNAS.
6. Perencanaan pembangunan wilayah.
e. di bidang angkasa luar (Ranger, Viking, Luna, Venera)
1. Penelitian tentang planet-planet (Jupiter, Mars, dan lain-lain)
2. Pengamatan benda-benda angkasa.
f. B i d a n g g e o l o g i
1. penentuan struktur batuan suatu wilayah
2 . p e m an t a ua n wi l aya h b e nc a n a
3. p e m e t a a n d a e r a h g u n u n g a p i .
g. B i d a n g g e o m o r f o l o g i
1. mengamati bentuk, panjang, dan arah lereng
2 . m e n ga m at i k e kas a ra n l e ren g
3 . m e n ga m at i ge rak m as sa b at u a n
i. Bi d a n g p e ren ca na a n
1. menentukan arah pengembangan suatu wilayah
2. menentukan lokasi pembangunan
3. m e n e n t u k a n m o d e l p e n g e m b a n g a n s u a t u w i l a y a h .
B. Data SIG
PERBANDINGAN BEBAN KERJA SIG DAN PETA ANALOG
Beban kerja SIG Peta analog
Kemampuan SIG
1. Manipulasi data.
2. Analisis data
3. Mentransformasikan peta ke dalam peta baru
4. Mentransformasikan data spasial ke dalam bentuk tabel, peta, grafik, gambar maupun diagram.
C. Pemanfaatan SIG
Menyajikan informasi geografi dalam berbagai bidang, seperti berikut ini:
a. M a n a j e m e n t a t a g u n a l a h a n
1. Pertanian dan kehutanan
2. Transmigrasi
3. Lingkungan hidup
b.Inventarisasi sumber daya alam
62 Ringkasan Materi Geografi Sesuai Kisi-kisi Soal UN / Paramita Ika S.,S.Pd
1 . Untukmengetahuipersebaranberbagaisumberdayaalam,misalnyaminyak b u m i , b a t u b a r a , e m a s , b e s i d a n b a r a n g
tambang lainnya
2. U n t u k m e n g e t a h u i p e r s e b a r a n k a w a s a n l a h a n , m i s a l n y a :
kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang
masih baik dan hutan rusak,ka wa s a n l ah a n p e rt an ia n d an
p e rk eb u n an
3. r e h a b i l i t a s i d a n k o n s e r v a s i l a h a n .
4. Analisis dampak lingkungan
5. Identifikasi eksporasi dan eksploitasi SDA
c.Untuk pengawasan daerah bencana alam
1. memantau luas wilayah bencana alam
2. pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang
3. menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana
4 . p e n e nt u a n t i ng ka t b a ha ya e ros i
5. prediksi ketinggian banjir
6. p r e d i k s i t i n g k a t k e k e r i n g a n .
d . B i d a n g s o s i a l
1. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk
2. Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan poladrainasenya
3. Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi
4. U n t u k p e n d a t a a n d a n p e n g e m b a n g a n p u s a t - p u s a t p e r t u m b u h a n
d a n pembangunan
5. U n t u k p e n d a t a a n d a n p e n g e m b a n g a n p e r m u k i m a n p e n d u d u k ,
d. Jaringan Jalan
1. Navigasi kendaraan (rute)
2. Penempatan perumahan dan jalanan
3. Perencanaan transportasi
f. Perencanaan dan Rekayasa
1. Perencanaan kota
2. Perencanaan wilayah
3. Perencanaan rute dan lokasi jalan tol
4. Pembangunan fasilitas umum
A. DESA
Klasifikasi desa
Berdasarkan Perkembangan Desa
1. Desa Tradisional/desa swadaya ( BELUM MAJU/BELUM MAMPU)
Banyak terdapat pada suku bangsa terasing yang seluruh kehidupan masyarakatnya , termasuk teknologi
berocok tanam, cara pemeliharaan kesehatan dan cara memasak tergantung pada pemberian alam sekitar.
Penduduk cenderung tertutup adat istiadat masih mengikat. Contoh : desa pada masyarakat Baduy Dalam
(Banten).
2. Desa Swakarya (SUDAH MULAI MAJU/ MAMPU)
Desa ini sudah mulai menggali dan memanfaatkan potensi desa. Dicirikan dengan mata pencaharian penduduk
yang cenderung beralih ke sektor industri kecil, adat istiadat telah mengalami transisi, pengaruh dari luar mulai
masuk kedalam masyarakat desa dan mengakibatkan cara berfikir.Contoh: Desa Sarangan (Jawa Timur)
3. Desa Swasembada (SUDAH MAJU/SUDAH MAMPU)
Desa yang masyarakatnya telah maju, telah mngenal modernisasi pertanian dan teknologi ilmiah telah mulai
digunakan, adat istiadat telah ditinggalkan masyarakat. Contoh : Desa Kepakisan (Banjarnegara-Jawa Tengah,
desa panglipuran –Bali).
1 2 3
4 5
Keterangan:
1. Memanjang mengikuti sungai
2. Menyebar di peg kapur/ karst
3. Memanjang mengikuti jln kreta api
4. Memnajang mengikuti garis pantai
5. Memusat di pegunungan yg trdpt masy 1 keturunan
Istilah2 DESA:
Gampong= Aceh
Banjar = Bali
Huta = Di Sumatera Utara
Dususn = di Jawa dan Sumatera Selatan
Nagari = di Minangkabau
Wanus = di Minahasa
B. KOTA
Tahapan perkembangan kota:
1. Eopolis desa yang makin maju atau setingkat kecamatan
2. Polis kota yang masih bercirikan agraris/pertanian atau setingkat kabupaten,sudah mengARAH KE
KOTA..kota-kota di Indonesia umumnya pada tahapan ini
3. Metropolis kota yang sudah berkembang bertumpu pada industri
4. Megalopolis merupakan gabungan kota-kota besar
5. Tiranopolis kota yang penuh dengan kemacetan dan kriminalitas tinggi
6. Nekropolis kota yang mengalami kemunduran fungsi-fungsinya atau kota mati “death of city”.
Teori Burgess didasarkan pada penelitian di kota Chicago, Amerika Serikat, asumsi dasarnya adalah :
Kota berada di daerah yang datar
Sistim transportasi di tiap lokasi bagus dan murah
Harga tanah tertinggi ada di pusat kota dan semakin menurun ke arah luar kota
Bangunan tua ada di pusat atau dekat kota
Latar belakang kota terdiri dari variasi etnis dan kelas sosial ekonomi
Keterangan:
3. Teori Inti Ganda olh Haris Ulman
1. Pusat Kota (CBD).
2. Kawasan perdagangan dan
industri ringan.
3. Permukiman kelas rendah
4. Permukiman kelas menengah
5. Permukiman kelas tinggi/elit
6. pusat industri berat
7. Kawasan pinggiran yg mrpkn
pusat pembelanjaan.
8. Kawasan pinggiran yg mrpkn
daerah masyarakat kelas
menengah dan tinggi.
9. Kawasan pinggiran yang mrpkn
MENGHITUNG KEKUATAN INTERAKSI kawasan industri
1. Secara sistematis, teori Titik Henti ini dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
DAB = Lokasi titik henti, yang diukur dari kota atau wilayah yang jumlah penduduknya lebih kecil
dAB = Jarak kota A dan B
PA = Jumlah Penduduk kota A yang lebih besar
PB = Jumlah Penduduk kota B yang lebih kecil
Contoh soal:
Jumlah penduduk kota A = 20.000 orang, kota B = 10.000, Jarak kota A dengan kota B adalah 50 Km. dari data
tersebut, berapa jarak lokasi titik henti antara kota A dan kota B?
Penyelesaian contoh soal:
Diketahui :
dAB= 50 Km PA = 20.000 Orang PB = 10.000 Orang
Ditanyakan ?
DAB
Jawab:
Jadi lokasi titik henti antara kota A dan B adalah 20,74 km diukur dari kota B.
IAB = PA x PB Keterangan :
(DAB)2 IAB = Kekuatan Interaksi dua wilayah
PA = jumlah penduduk wilayah A
PB = Jumlah penduduk wilayah B
66 Ringkasan Materi GeografiDSesuai Kisi-kisi
AB = Jarak Soal UN
antara / Paramita
wilayah A danIka wilayah
S.,S.Pd B
3. Teori Grafik
Semakin banyak jumlah jaringan jalan yang menghubungkan kota tersebut, interkasinya semakin kuat.
Interaksi desa – kota dapat memberikan beberapa manfaat bagi desa maupun bagi kota,diantaranya :
1. meningkatnya hubungan sosial ekonomi antara penduduk desa dan kota
2. pengetahuan penduduk desa meningkat
3. dapat menumbuhkan arti pentingnya pendidikan bagi penduduk desa
4. dapat menumbuhkan heterogenitas mata pencarian penduduk desa
5. terjadinya peningkatan pendapatan
6. terpenuhinya berbagai kebutuhan penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan
Masuknya teknologi tepat guna ke desa Terjadinya perubahan tata guna lahan yang
meningkatkan produksi lahan dan dapat menimbulkan kerusakkan lingkungan
berdampak meningkatnya pendapatan
masyarakat
Terjadi perubahan tata guna lahan yang Terjadinya kekurangan tenaga potensial di
menguntungkan desa karena banyak yang berurbanisasi
Terjadi perkembangan sarana – prasarana Kemungkinan banyaknya orang yang
transportasi penghubung desa dengan kembali ke desa akan menyebabkan
kota, sehingga desa tidak lagi terisolir semakin padatnya desa
Terbentuknya lapangan kerja alternatif di
luar sektor pertanian
Masuknya barang – barang produksi
industri yang terjadi tidak ada
2 Kota Kemajuan bidang transportasi yang Munculnya daerah-daerah kumuh (slums
menghubungkan desa dengan kota area) akibat dari makin banyaknya
pendatang.
Menyebabkan terpenuhinya kebutuhan Tata ruang kota menjadi tidak ideal sebagai
bahan baku bagi proses produksi dan tata ruang kota yang dinamis
tenaga kerja
Tersalurnya hasil–hasil produksi di wilayah Masuknya orang dari berbagai daerah dan
pedesaan budaya, sangat potensial bagi munculnya
konflik antar etnis
Masuknya penduduk dari berbagai daerah
dan budaya melahirkan proses akulturasi
antara berbagai kebudayaan tersebut.
Memungkinkan terjadinya pernikahan antar
suku, yang akan meningkatkan rasa
sebangsa dan setanah air.
Delimitasi kualitatif cara penentuan batas terluar suatu wilayah berdasarkan kenampakan-kenampakan yang
dominan pada suatu tempat. Contoh delimitasi kualitatif di Indonesia :
No Regional Pusat Pertumbuhan Wilayah Meliputi daerah-daerah