Anda di halaman 1dari 21

KEBUMIAN – PAKET 10

0
DAFTAR ISI

VISI ALC INDONESIA DI OSN 2016 : ALC FOR INDONESIA

Mega Proyek “PortalOSN.com” ……………………………………………………………………………………………………...2

PELATIHAN ONLINE OSN 2016

FAQ (Frequently Asked Questions) ………………………………………………………………………………………….………3

Timeline Pelatihan Online OSN 2016 .……………………………………………………………………………..….….……….4

Materi Paket 10……………………………………………………………………………………………………............................5

Soal Paket 10…………………………………………………………………………………………………..................................12

Jawaban Paket 9..................................................................................................................................16

INSIGHTS

Kisah Perjalanan Mendapatkan Medali ………………………………………………………………………………………...18

1
VISI ALC INDONESIA DI OSN 2016 :

“ALC FOR INDONESIA”


Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya milik Allah, pencipta alam semesta. Tahun 2012 adalah awal
dimana ALC Indonesia memulai perjuangan untuk menjadi bagian dari proyek pencerdasan anak-anak
bangsa.
Diawali dari sebuah komunitas sains di Kota Bandung bernama SCIENCITY, akhirnya saat ini ALC
Indonesia telah berkembang menjadi lembaga pelatihan olimpiade sains yang dikenal di seluruh
Indonesia.
Ribuan siswa dari ratusan sekolah di Indonesia dan juga beberapa Dinas Pendidikan telah menjadi mitra
ALC Indonesia. Suatu perkembangan yang bagi kami sangat pesat dan tidak kami duga.
Oleh karena itu, sebagai bentuk rasa syukur, kami bertekad pada OSN 2016 ini untuk mendedikasikan
upaya kami dalam membantu lebih banyak siswa, bahkan seluruh siswa calon peserta OSN 2016 di
Seluruh Nusantara!
Kami sadar materi OSN selama ini tidak mudah diakses apalagi dengan biaya yang umumnya sangat
mahal. Sementara di sisi lain, banyak sekali bibit-bibit siswa cerdas yang berasal dari daerah dan
memiliki potensi besar untuk sukses di Olimpiade Sains Nasional maupun tingkat Internasional. Maka
atas kondisi tersebut, segenap Tim ALC Indonesia dan SCIENCITY membulatkan tekad untuk membantu
seluruh siswa OSN di tanah air!
Pada OSN 2016 ini, ALC Indonesia telah mencanangkan program “ALC For Indonesia” dengan proyek
utama website pembelajaran OSN yang lengkap, berkualitas, dan GRATIS untuk semua pecinta sains di
tanah air. Website ini kami beri nama www.portalosn.com.
Di website ini kami akan menyediakan FREE COURSE yang berisi materi pembelajaran olimpiade sains
untuk 9 bidang olimpiade SMA, baik dari level basic hingga expert. Selain itu juga akan ada kumpulan
video pembahasan soal-soal OSN bersama dengan tutor-tutor ALC Indonesia (medalis nasional dan
internasional). Tidak kurang kami lengkapi juga website tersebut dengan informasi event-event sains di
Indonesia beserta forum diskusi yang memudahkan setiap orang untuk saling berkenalan dan
berkomunikasi.
Untuk saat ini ALC Indonesia bersama seluruh tim sedang mempersiapkan pembuatan segala materi yg
berkualitas untuk dishare di website tersebut. Mudah-mudahan website ini dapat segera kami
luncurkan sehingga segera bisa memberi manfaat. Target kami website ini dapat dilaunching pada bulan
September 2015.
Mohon doa semoga sedikit yang kami lakukan ini dapat berjalan lancar, bermanfaat bagi banyak orang
dan mendapatkan keridhoan dari Allah SWT.
Akhir kata kami ucapkan banyak terimakasih atas kepercayaan sahabat semua untuk bermitra dengan
ALC Indonesia, nantikan informasi launching www.portalosn.com di website www.alcindonesia.com
atau Fanspage FB “Pelatihan OSN ALC Indonesia”

2
FAQ (Frequently Asked Question)
Q: Apa Pelatihan Online ALC Indonesia (PO ALC)?
A: Merupakan pelatihan Pra Olimpiade Sains yang diselenggarakan ALC Indonesia secara jarak jauh melalui
media online dengan jangkauan seluruh Indonesia

Q : Bagaimana cara kerjanya?


A : ALC Indonesia akan memberikan paket pelatihan online secara rutin setiap minggu di website Pelatihan
Online ALC Indonesia. Setiap paket berisi materi singkat, kumpulan soal, dan kunci pembahasan paket
sebelumnya. Peserta wajib mengerjakan soal setiap paket dan mengisi jawabannya ke website www.po-
alc.herokuapp.com sebelum waktu deadline yang ditentukan. Nilai peserta akan kami rekap secara nasional dan
diumumkan ranking nya kepada peserta.

Q : Kapan paket pelatihan mulai bisa saya lihat?


A : Paket akan bisa mulai dilihat setiap Sabtu pagi, Pukul 09.00 WIB setiap minggunya.

Q : Setelah menerima paket apa yang harus saya lakukan?


A : Mempelajari materi, mengerjakan soal-soal, mengisi jawaban ke website pelatihan online ALC Indonesia
www.po-alc.herokuapp.com

Q : Kapan deadline pengisian jawaban di website pelatihan online ALC?


A : Jawaban paling lambat disubmit ke website PO ALC setiap hari Kamis 23.59 WIB. Setelah waktu tersebut
pengisian jawaban tidak akan bisa lagi dilakukan.

Q: Siapa saja peserta yang Pelatihan Online ALC Indonesia?


A: Siswa SMP, siswa SMA dan atas juga guru mata pelajaran Olimpiade Sains

Q: Siapakah penyusun materi Pelatihan Online ALC Indonesia?


A: Mereka adalah orang-orang yang kompeten di bidangnya, yaitu Tutor ALC Indonesia peraih medali tingkat
Nasional dan Internasional yang masih aktif sebagai mahasiswa di ITB, Unpad, UI, dan UGM, ITS dan lain-lain
dengan pengawasan kualitas standar olimpiade nasional.

Q: Apa benefit yang didapatkan?


A: Konten yang lengkap disajikan dalam 15 paket selama ±4 bulan, persiapan OSK & OSP yang lebih matang,
jaminan kualitas tim penyusun (medalis), mengukur diri dari ranking nasional, serta motivasi dan sharing
perjalanan para medalis Nasional dan Internasional.

Q: Bagaimana bila ada kendala teknis (keterlambatan pengiriman, kesalahan pengiriman, perubahan alamat
email, atau migrasi sistem pelatihan online ke website pembelajaran online ALC) saat Pelatihan Online ALC
Indonesia?
A: Silahkan Hubungi Mr. Ramon 0852-7154-7177

Q: Jika teman saya ingin ikut serta, bagaimana cara mendaftar program ini ataupun program ALC lainnya?
A: Daftarkan data : Nama, Asal Sekolah, Bidang, dan Alamat Email teman kalian via sms ke nomor : 0852-2327-
3373 (Mr. Aan).

Informasi lainnya silahkan kunjungi website ALC Indonesia di www.alcindonesia.com atau Facebook Fanspage
“Pelatihan OSN ALC Indonesia”

3
TIMELINE PELATIHAN ONLINE GELOMBANG 1

4
OBSERVASI METEOROLOGI

OBSERVASI
Observasi dalam meteorologi sangat penting karena berguna untuk menentukan keadaan cuaca
maupun fenomena yang terjadi di atmosfer. Dari observasi, kita dapat memperoleh data yang
dapat digunakan baik untuk penelitian maupun pengolahan informasi seperti prakiraan cuaca,
peringatan dini cuaca buruk, izin penerbangan, dll. Data meteorologi berasal dari 3 sumber:
- Pengukuran yang berdasar pada permukaan, baik pengamatan permukaan maupun
radiosonde
- Penginderaan jarak jauh (remote sensing) yang dapat berasal dari satelit, radar, lidar, dan
sodar
- Analisis model numerik, yang erat dikaitkan dengan prakiraan cuaca ke depan

Dalam meteorologi dikenal adanya Meteorological Observation Network yang merupakan


jaringan dari negara-negara yang tergabung dalam World Meteorological Organization (WMO)
yang melakukan observasi / pengamatan parameter yang sama dengan standar operasional yang
sama. Jaringan ini digunakan untuk menghimpun data keadaan cuaca pada waktu yang sama di
seluruh dunia termasuk Indonesia. Observasi ini disebut observasi sinoptik. Observasi ini
dilakukan sebanyak 4 kali dalam sehari setiap 6 jam menggunakan patokan standar waktu
UTC/GMT, yaitu pada 00:00 UTC, 06:00 UTC, 12:00 UTC, dan 18:00 UTC. Beberapa stasiun di
seluruh dunia melaporkan data lebih sering dari aturan tersebut, setiap tiga jam atau bahkan
setiap satu jam. Pada observasi sinoptik dikenal dua macam pengukuran, yaitu observasi
permukaan dan obervasi udara atas.

1. Observasi permukaan
Observasi dilakukan di stasiun meteorologi standar/taman alat meteorologi standar. Di dalam
taman alat ini terdapat berbagai macam alat/instrumen meteorologi, antara lain:

a. Automatic Weather Station (AWS)


AWS merupakan suatu alat otomatis pengukur parameter meteorologi
seperti suhu, kelembaban, curah hujan, arah & kecepatan angin,
intensitas cahaya matahari, serta tekanan udara. Alat ini terhubung pada
logger otomatis yang mencatat hasil pengukuran. Kemudian, data hasil
pengukuran dapat dipindahkan ke komputer untuk diolah.

Gambar 1 AWS

b. Sangkar meteorologi (Sangkar Stevenson)


Sangkar ini berbentuk seperti sangkar burung, berguna untuk melindungi
alat-alat yang berada di dalamnya agar terhindar dari sinar matahari
langsung dan pengaruh lingkungan. Alat yang terdapat di dalam sangkar
ini antara lain termometer bola basah – bola kering (psikrometer),
termometer maksimum & minimum, termohigrograf, dan atmometer.

Gambar 2 Sangkar meteorologi

5
c. Termometer bola basah – bola kering (psikrometer)
Temometer bola basah – bola kering ini berfungsi untuk menentukan
kelembaban relatif, suhu udara, dan suhu titik embun. Alat ini terdiri atas 2 buah
termometer air raksa yang dipasang berdampingan secara vertikal. Bola dari
salah satu termometer dibungkus dengan kain kasa yang tergantung pada bejana
kecil berisi air murni, sehingga bola termometer ini selalu basah dan disebut
sebagai bola basah. Bola termometer lain yang tidak dibungkus kain kasa basah
disebut bola kering. Suhu udara dapat dibaca pada termometer bola kering.
Penguapan air dari kain kasa basah menyebabkan suhu bola basah lebih rendah
daripada suhu bola kering. Dari hasil pembacaan suhu bola basah dan suhu bola
kering, dapat diketahui kelembaban relatif dan titik embun.

Gambar 3 Psikrometer

d. Termometer maksimum
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu udara
maksimum dalam jangka waktu tertentu (biasanya 24 jam).
Cairan yang digunakan pada termometer maksimum adalah air
raksa. Adanya penyempitan pada pipa kapiler yang berdekatan
dengan reservoir merupakan ciri termometer maksimum.
Termometer ini dipasang dengan kemiringan 2º secara
horizontal di dalam sangkar meteorologi.

Gambar 4 Termometer bola basah – bola kering (yang


digantung secara vertikal) serta termometer maksimum &
minimum (yang posisinya horizontal)

e. Termometer minimum
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu udara minimum pada suatu periode
pengamatan (biasanya 24 jam). Cairan yang digunakan pada termometer ini adalah
alkohol. Pada pipa kapiler terdapat indeks (batang kaca kecil). Termometer ini dipasang
secara horizontal di dalam sangkar meteorologi.

f. Piche evaporimeter (atmometer)


Atmometer berfungsi untuk mengukur banyaknya penguapan dari
permukaan basah (kertas filter).

Gambar 5 Atmometer

6
g. Termohigrograf
Termohigrograf berfungsi untuk mencatat suhu dan kelembaban
udara

Gambar 6 Termohigrograf

h. Champbellstokes
Bola kaca ini digunakan untuk mengukur lama penyinaran
matahari. Prinsip kerjanya adalah bola kaca (yang bertindak
sebagai lensa cembung) mengumpulkan sinar matahari ke suatu
titik fokus/titik api yang kemudian akan membakar kertas pias
yang diletakkan di bawahnya. Jejak/bekas bakaran pada kertas
pias akan menunjukkan lama penyinaran.

Gambar 7 Champbellstokes

i. Penakar hujan (rain gauge)


Alat ini berfungsi sebagai penakar air hujan. Alat ini telah mengalami modifikasi berkali-
kali, mulai dari rain gauge sederhana manual, kemudian tipping bucket, dan rain gauge
otomatis Hellman. Prinsip kerja secara umum: air hujan yang jatuh ditampung melalui
corong yang kemudian turun, lalu dihitung dengan metode yang berbeda. Rain gauge
Hellman menghitung dengan pelampung
yang akan menggerakkan pena dan
silinder pias. Rain gauge tipping bucket
menghitung dengan prinsip jungkat-
jungkit. Untuk yang manual, pengamat
harus mengukur secara manual air hujan
yang ditampung menggunakan gelas
takar.

Gambar 8 Rain gauge manual (kiri), tipping bucket (tengah), dan Hellman (kanan)

j. Termometer tanah
Termometer tanah berfungsi untuk mengukur suhu tanah dengan kedalaman yang
berbeda, yaitu: 0 cm (permukaan tanah), 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm.
Termometer ini menggunakan cairan air raksa dan diletakkan di tanah yang permukaan
tanahnya berumput pendek dan tanah
gundul.

Gambar 9 Termometer tanah di tanah


gundul (kiri) dan tanah berumput pendek
(kanan)

7
k. Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Secara umum,
ada 2 jenis barometer, yaitu barometer air raksa dan barometer aneroid. Jenis-jenis
barometer air raksa antara lain barometer Toricelli, Kew, dan Fortin.

Gambar 10 Barometer aneroid (kiri) dan barometer Kew (kanan)

l. Panci evaporimeter
Panci evaporimeter berfungsi untuk mengukur
evaporasi/penguapan pada periode waktu tertentu. Alat ini berupa
sebuah panci bundar besar, terbuat dari besi yang dilapisi bahan
anti karat dengan diameter 122 cm dan tinggi 25.4 cm.

Gambar 11 Panci evaporimeter

m. Lysimeter
Lysimeter berfungsi untuk mengukur jumlah evapotranspirasi
pada sebidang tanah bervegetasi secara langsung. Alat ini berupa
sebuah bejana penampang berukuran 1 m x 1 m yang di bagian
atasnya ditanami vegetasi (rumput atau tanaman lain).

Gambar 12 Lysimeter

n. Wind vane anemometer


Wind vane & anemometer berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan
angin. Alat ini dipasang pada pipa besi dengan ketinggian 10 meter. Alat
ini terdiri atas sensor dan alat penunjuk yang dihubungkan melalui kabel.

Gambar 13 Wind vane anemometer

o. Piranometer dan pirgeometer


Sekilas kedua alat ini tampak mirip, namun memiliki fungsi yang berbeda. Piranometer
digunakan untuk mengukur radiasi matahari, sedangkan
pirgeometer digunakan untuk mengukur radiasi inframerah
yang diterima. Kedua alat ini bekerja secara otomatis
menggunakan sensor khusus yang berada di bagian atas.

Gambar 14 Piranometer (kiri) dan pirgeometer (kanan)

2. Observasi udara atas


Observasi udara atas digunakan untuk mengetahui keadaan parameter cuaca di atas
ketingggian tertentu. Alat yang umum dipakai pada observasi udara atas adalah radiosonde.

8
Radiosonde merupakan sebuah balon raksasa yang digantungkan seperangkat sensor untuk
mengukur parameter cuaca seperti suhu, kelembaban, dan tekanan udara. Di radiosonde juga
terpasang sebuah GPS yang digunakan untuk memantau posisi radiosonde secara realtime.
Sebelum GPS ditemukan, pelacakan ketinggian radiosonde dilakukan menggunakan teodolit.

Selain itu, masih banyak pengukuran lain yang dapat digunakan. Pengukuran
yang sedang berkembang misalnya instrumen yang dipasang pada penerbangan
komersil, radar cuaca, profiler radar angin, SODAR, LIDAR, dropsonde, dan
masih banyak lagi. Penginderaan jarak jauh menggunakan satelit juga sangat
berguna untuk mengukur temperatur permukaan, tinggi awan, konsentrasi uap
air, kandungan aerosol, profil temperatur, konsentrasi zat-zat kimia di atmosfer,
dan kecepatan angin di atas permukaan laut.

Gambar 15 Penerbangan radiosonde

PETA SINOPTIK
Setelah sebelumnya dibahas mengenai macam-macam observasi, data sinoptik yang telah
dihimpun untuk satu waktu akan diolah menjadi suatu peta sinoptik. Dalam peta tersebut
digunakan simbol-simbol khusus yang disebut simbol/kode sinop.

Gambar 16 Contoh peta sinoptik (kiri) dan simbol/kode sinop (kanan)

Penjelasan lebih detil mengenai makna komponen-komponen simbol sinop adalah sebagai
berikut:

1. Kode untuk tutupan awan (cloud cover). Kode lingkaran berisi ini menunjukkan kondisi bagian
langit yang tertutup oleh awan, dinyatakan dalam satuan perdelapanan.

9
Gambar 17 Penjelasan kode untuk tutupan awan

2. Kode arah dan kecepatan angin

Gambar 18 Penjelasan kode arah dan


kecepatan angin

Catatan: apabila kita menggunakan kode angin untuk kecepatan selalu digunakan satuan
knot. Untuk kecepatan 50 knots, garis langsung diganti dengan lambang bendera. Bila
kecepatan lebih dari 50 knots, cukup ditambahkan garis sesuai keperluan. Garis panjang untuk
10 knots dan pendek untuk 5 knots. Untuk arah angin, penempatan “ekor garis kecepatan
angin” tersebut mengikuti dari mana arah angin itu datang. Misalnya pada gambar 2.11.8,
arah angin berasal dari timur.

10
3. Kode tekanan
Aturan membaca kode tekanan pada simbol sinop adalah sebagai berikut:
- Untuk nilai angka di atas 500, tambahkan angka 9 di depannya, lalu dibagi 10. Contoh: 675
berarti ditambah angka 9 menjadi 9675, lalu dibagi 10. Dengan demikian, tekanan yang
terukur adalah 967,5 mb
- Untuk nilai angka di bawah 500, tambahkan angka 10 di depan, lalu dibagi 10. Contoh:
198 berarti ditambah angka 10 menjadi 10198, lalu dibagi 10. Dengan demikian, tekanan
yang terukur adalah 1019,8 mb

4. Kode cuaca sewaktu pengamatan (current weather condition)

Gambar 19 Macam-macam kode cuaca

Dari simbol-simbol sinop yang ada di peta sinoptik, dapat dibuat garis kontur yang
menghubungkan tempat-tempat yang memiliki nilai yang sama untuk suatu parameter cuaca
tertentu. Beberapa macam garis kontur parameter cuaca:
- Isobar: garis kontur yang menghubungkan tempat-tempat yang tekanan udaranya sama
- Isoterm: garis kontur yang menghubungkan tempat-tempat yang temperatur udaranya sama
- Isohyet: garis kontur yang menghubungkan tempat-tempat yang curah hujannya sama
- Isotach: garis kontur yang menghubungkan tempat-tempat yang kecepatan anginnya sama

11
SOAL
1. Alat pengukur kecepatan angin adalah . . . .
a. Barometer
b. Higrometer
c. Termometer
d. Piezometer
e. Anemometer

2. Kelembaban udara diukur dengan . . . .


a. Barometer
b. Higrometer
c. Barograf
d. Higrograf
e. a – d benar

3. Garis isohyet adalah . . . .


a. Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan udara yang sama
b. Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan kelembaban udara yang sama
c. Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan temperatur udara yang sama
d. Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan jumlah curah hujan yang sama
e. Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan ketinggian yang sama

4. Alat pencatat untuk mengukur kelembaban dan temperatur udara adalah . . . .


a. Higrometer rambut
b. Termometer
c. Termohigrograf
d. Psikrometer
e. a – d salah

5. Selain pengamatan cuaca permukaan, banyak stasiun pengamat yang melakukan pula pengukuran
udara atas. Alat yang digunakan untuk pengukuran udara atas adalah . . . .
a. Radiosonde
b. Roketsonde
c. Radar dan satelit
d. Rawinsonde
e. a – d benar

6. Teodolit pibal digunakan untuk melakukan pengamatan . . . .


a. Benda langit
b. Balonsonde
c. Temperatur pada berbagai ketinggian
d. Topografi
e. Kedalaman air

7. Psikrometer digunakan untuk menentukan . . . .


a. Kelembaban relatif
b. Temperatur rata-rata
c. Lamanya matahari bersinar

12
d. Jumlah penguapan
e. Jumlah presipitasi

8. Champbellstokes adalah alat yang digunakan untuk mengukur . . . .


a. Lama penyinaran matahari
b. Energi radiasi matahari
c. Radiasi difus matahari
d. Banyaknya sinar matahari
e. a – d salah

9. Alat-alat meteorologi yang ditempatkan dalam sangkar meteorologi adalah . . . .


a. Barometer
b. Termohigrograf
c. Termometer bola basah – bola kering
d. Termometer maksimum – minimum
e. b, c, dan d benar

10. Lysimeter adalah alat meteorologi untuk mengukur . . . .


a. Evaporasi
b. Kelembaban udara
c. Tekanan udara
d. Evapotranspirasi
e. Arah angin

11. Gambar manakah di bawah ini yang mengindikasikan angin barat laut dengan kecepatan 25 knot
dan tekanan atmosfer 1023,7 mb?

a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. a – d salah

12. Manakah yang sesuai antara instrumen meteorologi dan parameter meteorologi yang diukur?
a. Psikrometer – penguapan
b. Penakar hujan – curah hujan
c. Wind vane – kecepatan angin
d. Dropsonde – konsentrasi CO2
e. Atmometer – tekanan udara

13
13. Parameter meteorologi apakah yang dapat ditentukan dengan menggunakan alat ini?
a. Suhu titik embun dan kelembaban relatif
b. Suhu maksimum dan minimum
c. Penguapan dan temperatur permukaan air
d. Paras kondensasi dan tekanan
e. Evapotranspirasi

14. Gambar di samping adalah model stasiun cuaca. Berapakah tekanan udara yang
ditunjukkan oleh model tersebut?
a. 902,9 mb
b. 0,29 mb
c. 29,0 mb
d. 1029,0 mb
e. 1002,9 mb

Untuk soal no. 15 – 17, perhatikan simbol pengamatan meteorologi di bawah ini.

15. Arah angin adalah ke . . . .


a. Barat
b. Timur
c. Tenggara
d. Selatan
e. Barat laut

16. Suhu udara adalah . . . .


a. 140C
b. 7890F
c. 750F
d. 200C
e. Tidak ada informasi

17. Cuaca yang terjadi saat itu adalah . . . .


a. Light rain
b. Light drizzle
c. Moderate rain
d. Moderate shower
e. Heavy rain

18. Yang dimaksud dengan pengamatan insitu adalah pengamatan yang pengukurannya . . . .
a. Dilakukan dengan menggunakan instrumen meteorologi non-otomatis

14
b. Dilakukan dengan menggunakan instrumen meteorologi otomatis
c. Dilakukan di laboratorium
d. Dilakukan langsung di tempat
e. Dilakukan di tepi danau

19. Persyaratan yang ditetapkan untuk melakukan pengamatan angin antara lain . . . .
a. Tinggi menara 10 m
b. Tinggi penghalang terdekat 10 m
c. Jarak penghalang terdekat 100 m
d. Jarak anemometer dan wind vane harus 1 m
e. a, c, dan d benar

20. Dalam rangka melakukan standarisasi pengamatan meteorologi, Badan Meteorologi Dunia
(WMO) menetapkan diameter corong penakar hujan standar adalah . . . .
a. 20,3 cm
b. 15,0 cm
c. 10,15 cm
d. 5,0 cm
e. a – d salah

15
PEMBAHASAN SOAL LATIHAN PAKET 9
1. B
Pembahasan: baca lagi paket 9

2. D
Pembahasan: badai merupakan cuaca yang ekstrem; salah satu contohnya adalah hurricane
(siklon tropis)

3. C
Pembahasan: baca lagi paket 9

4. C
Pembahasan: baca lagi paket 9

5. C
Pembahasan: baca lagi paket 9

6. A
Pembahasan: baca lagi paket 9

7. E
Pembahasan: baca lagi paket 9

8. E
Pembahasan: penurunan secara cepat nilai tekanan udara pada suatu wilayah di daerah lintang
menengah menandakan siklon yang sedang bergerak mendekati wilayah tersebut; siklon
merupakan pusat tekanan udara rendah yang dicirikan oleh konvergensi udara; konvergensi udara
ini menyebabkan terbentuknya formasi badai yang menimbulkan cuaca buruk

9. C
Pembahasan: konvergensi adalah gerakan udara dari berbagai arah menuju pusat tekanan
rendah; divergensi adalah gerakan udara dari pusat tekanan tinggi menyebar ke segala arah;
gambar sebelah kiri mencerminkan konvergensi yang pusatnya merupakan “Low” (pusat tekanan
rendah), sedangkan gambar sebelah kanan mencerminkan divergensi yang pusatnya merupakan
“High” (pusat tekanan tinggi); konvergensi udara yang arahnya berlawanan putaran jarum jam
(gambar kiri) terjadi di BBU; divergensi udara yang arahnya searah putaran jarum jam (gambar
kanan) juga terjadi di BBU

10. D
Pembahasan: tornado F5 (menurut skala Fujita) menghasilkan angin dengan kecepatan antara
261 – 318 mph; 1 mph (mil per jam) = 1,609 kph (km per jam) = 0,894 knot; jika dikonversi ke
satuan knot, kisaran kecepatan angin yang dihasilkan oleh tornado F5 adalah 233,334 – 284,292
knot; dengan demikian, pilihan jawaban yang benar adalah 280 knot

11. A
Pembahasan: perhatikan lagi gambar 3 di paket 9; formasi A merupakan siklon tropis, ditandai
oleh adanya “mata badai” dan ukurannya yang sangat besar; formasi B merupakan badai tropis,
ditandai oleh ukurannya yang cukup besar dan belum munculnya “mata badai”

16
12. B
Pembahasan: baca lagi paket 9

13. A
Pembahasan: baca lagi paket 9

14. C
Pembahasan: baca lagi paket 9

15. A
Pembahasan: baca lagi paket 9

17
Kisahku seputar OSN 2013
Oleh : Rio Saumun Qodri

Kehidupan semasa SMP ku mungkin bisa dibilang datar – datar saja, sekolah pulang sekolah pulang
adalah rutinitasku setiap hari. Tak ada yang istimewa pada saat itu, hingga akhirnya saat aku masuk
SMA, aku tak ingin mengulangi masa – masa datar selama SMP tersebut. Aku membuat coretan target
yang nantinya ingin aku wujudkan selama masa putih abu-abu. Sebagian besar targetku saat itu
hanyalah di bidang keorganisasian, aku sama sekali tak mampu untuk melirik target di bidang akademik.
Minder, itulah alasan terbesarku mengapa aku tak mau menuliskan target di bidang akademik.
Memang, di sekolahku yang notabene adalah sekolah terfavorit di Surabaya, dan bahkan ada yang
bilang terbaik di Jawa Timur, punya siswa – siswi yang prestasinya segudang, bahkan tak sedikit yang
masuk ke sekolahku karena jalur prestasi akademik semasa SMP nya. Sedangkan aku hanyalah siswa
biasa yang tak memiliki bekal pengalaman apa – apa, baik itu akademik maupun organisasi.

Mungkin mengejar di bidang keorganisasian lebih mudah daripada di bidang akademik pikirku, dan
jadilah di waktu SMA aku ingin fokus untuk mengejar pengalaman organisasi. Target demi target telah
kucapai, hingga pada puncaknya aku dipercaya mengemban amanah sebagai Wakil Ketua OSIS serta
sebagai Ketua Pelaksana Kepanitiaan Masa Orientasi Siswa di sekolahku. Kesibukanku sangatlah tinggi
pada saat itu, fokusku hanya satu, organisasi. Hingga pada akhirnya ada pengumuman mengenai seleksi
OSN dan Pembinaan di tingkat sekolah. Sebagai anak OSIS, tentunya aku mengetahui betul mengenai
program – program sekolah apalagi yang berhubungan dengan kesiswaan. Waktu itu dibuka delapan
bidang olimpiade, semua bidang kecuali bidang geografi, dan di hampir semua bidang kecuali bidang
kebumian peminatnya sangat banyak. Bidang kebumian waktu itu kekurangan peminat, bahkan untuk
jumlah standar kelas minimum pun tak sampai. Alhasil karena waktu itu aku cukup dekat dengan teman
yang ada di bidang kebumian akhirnya aku pun diajak untuk mengikuti pembinaan OSN bidang
kebumian.

Dari awal memang fokusku hanya untuk organisasi, dan dampaknya pembinaan kebumian pun aku ikuti
dengan setengah hati, aku sering membolos pembinaan hanya untuk keperluan organisasiku, dan
setelah aku rasakan ternyata berat juga belajar kebumian, yang waktu itu lebih konsen di bidang fisik
seperti geologi, batuan, meterologi, sedikit astronomi dan lain sebagainya. Sebagai anak jurusan IPS,
bidang itu seakan tak cocok untukku, lebih baik aku memilih bidang ekonomi akan tetapi tidak bisa
dikarenakan kuota di bidang ekonomi sudah penuh. Hingga pada suatu akhirnya, sekolah mendapatkan
info bahwa OSN 2013 akan dibuka bidang baru, yaitu geografi, namun karena yang baru dipersiapkan
hanya delapan bidang, maka untuk memenuhi kuota geografi ini pun didapat dari bidang kebumian
ditambah dengan anak kelas IPS. Akhirnya, aku pun dimasukkan untuk bidang geografi. Saat itu ada
enam orang siswa yang akan mewakili sekolah di OSK untuk bidang geografi dan kebumian, sedangkan
semua bidang mengirimkan sepuluh orang perwakilan. Saat belajar geografi aku merasa nyaman,
karena yang dipelajari ada perpaduan fisik dan sosialnya, apalagi dengan pengetahuan umumnya yang
membuat aku menjadi semakin betah. Di tengah kesibukan organisasi aku sempatkan untuk belajar
berbagai materi yang akan diujikan di OSK geografi. Aku memulainya dari nol, tak ada pengalaman
apapun di bidang geografi apalagi yang sekelas olimpiade, hanya berbekal semangat dan ketertarikan
yang dalam aku belajar materi – materi geografi.

Saat OSK, rasa minder itu kembali muncul melihat betapa niatnya pesaing yang akan kuhadapi. Mereka
jelas menunjukkan tingkat persiapan yang mumpuni, sedangkan aku hanya ala kadarnya. Mudah bagiku
untuk menenangkan diri, karena aku mengikuti OSK hanya bermotivasikan untuk mewakili sekolah

18
dalam pemenuhan kuota, tak lebih dari itu, sehingga beban yang aku pikul pun juga semakin ringan.
OSK pun berhasil aku lalui, namun aku tak peduli dengan hasil yang ada, lolos Alhamdulillah tidak lolos
ya juga Alhamdulillah, karena aku bisa kembali fokus ke amanah organisasi. Namun takdir berkata lain,
aku mendapatkan peringkat kedua kota dan berhak lolos ke OSP. Campur aduk perasaanku saat itu,
antara senang karena lolos ke OSP dan bingung karena saat OSP adalah masa ketika puncak dari
kegiatan pelatihan MOS, dan waktu itu aku ketuanya. Karena aku pikir udah kepalang tanggung
mencapai OSP, akhirnya aku mencoba mengalihkan sedikit fokusku untuk OSP, dan untuk kegiatan
organisasi sementara waktu aku serahkan ke wakilku. Materi demi materi aku pelajari, aku hanya bisa
belajar mandiri, hanya mungkin sesekali waktu dibantu sama guru pelajaran geografi di sekolah. Tak
ada senior yang mengajariku karena ini adalah tahun pertama bidang geografi dilombakan di OSN, tak
seperti bidang lain yang hampir setiap pulang sekolah ada pembinaan dari senior.

OSP di Kota Batu rasanya hampir sama seperti waktu OSK, aku mencoba mengerjakan soal dengan
tanpa beban, namun harus kuakui soalnya jauh lebih susah dibandingkan OSK, dan banyak dari kota /
kabupaten lain di Jawa Timur yang jauh lebih siap persiapannya. Selepas OSP, aku tak memikirkan
apakah aku lolos OSN atau tidak, aku hanya kembali ke rutinitas. Hari demi hari berlalu, bahkan akupun
lupa kalau hari ini adalah hari pengumuman pemenang OSN,maklum jeda OSP dan pengumuman
peserta OSN waktu itu cukup lama. Kulihat pengumumannya, dan hasilnya aku lolos ke OSN! Seakan
tak percaya akan hasil tersebut, bahkan aku refresh berkali – kali halamannya, memastikan apakah ini
cuma ilusi atau tidak, ya, mungkin terdengar cukup berlebihan. Persiapan OSN juga masih aku lakukan
secara mandiri, membuka berbagai referensi, membaca atlas , buku pengetahuan umum dan lain
sebagainya seakan menjadi rutinitasku saat itu, untuk urusan organisasi kembali aku serahkan ke
wakilku hingga masa OSN selesai. Alhasil fokusku telah beralih dari organization oriented ke olympic
oriented. OSN 2013 diadakan di Kota Bandung, Jawa Barat, aku pada awalnya tak menargetkan
mendapat medali, karena masuk sebagai peserta OSN saja bagiku sudah big achievement, sehingga aku
tidak terlalu terbebani dalam mengikuti OSN, aku bawa enjoy ujian demi ujian, tak ada rasa grogi atau
apapun saat itu, aku hanya berpikir setidaknya aku pulang membawa ilmu.

Hingga saatnya pengumuman pemenang OSN tiba, satu demi satu peraih medali diumumkan,ada rasa
takjub ketika melihat mereka maju dan dikalungkan medali, di tengah lamunanku itu aku dikagetkan
oleh suara teman – teman sekontingen Jawa Timur,” Wee...Selamat bos!!traktiran rek!” aku masih
belum paham apa maksut teman-temanku itu, dan tenyata di layar itu tertulis

“Medali Perunggu Bidang Geografi”


26. Rio Saumun Qodri
SMAN 5 Surabaya
Jawa Timur

Shock, kaget,seneng, dan berbagai rasa campur aduk saat itu, tanpa berkata panjang aku segera maju
untuk mendapatkan pengalungan medali. Masih belum bisa berkata-kata saat itu, maju OSN saja sudah
senang, apalagi mendapatkan medali waktu itu, hanya berucap syukur waktu itu yang dapat aku lakukan
atas nikmat luar biasa yang sudah Allah berikan.

Itu hanyalah sekelumit kisah yang dapat aku ceritakan ke kalian semua, mungkin ada beberapa tips versi
dariku buat adik – adik yang akan mengikuti olimpiade geografi:

1. Belajar konsisten, belajar sedikit namun rutin jauh lebih baik daripada belajar banyak namun dalam
satu waktu

19
2. Temukan passion dan metode belajarmu yang paling tepat. Apakah kamu lebih nyaman belajar
sendiri atau berkelompok, membaca buku atau internet dan lain sebagainya.

3. kerjakan ujian kalau bisa tanpa ada beban apapun, terkadang justru target yang kita bawa, seperti
ambisi kemenangan dan lain sebagainya akan membuat kita sedikit terbebani, lebih baik ikhtiar dan
ikhlas, kerjakan soal – soal dengan niatan untuk mencari ilmu, untuk urusan lolos tidaknya biarkan Allah
yang mengaturnya/ tawakal.

4. Gak perlu minder, percaya diri saja, setiap manusia pasti ada kelebihan dan kekurangannya, jadi
santai lah

5. Ini yang paling penting! berdoa kepada Tuhan dan memohon doa restu orangtua sebelum hari
pelaksanaan ujian, percuma kalau hanya mengandalkan belajar saja, tanpa meminta bantuan dariNya.

“Don’t quit suffer now and live the rest of


your life as a champion”-Muhammad Ali-

“Trust youself! You know more than you


think you do”-Benjamin Spock-

Berfoto bersama teman sekontingen


Jawa Timur.

20

Anda mungkin juga menyukai