Tugas 1 Zainal Imron Hidayat Petrogenesis Dan Mineralogi MTG ITNY
Tugas 1 Zainal Imron Hidayat Petrogenesis Dan Mineralogi MTG ITNY
Dosen Pengampu :
Dr. Hiltrudis Gendoet Hartono, S.T., M.T.
Abstrak
Proses pembentukan batuan, atau petrogenesis, adalah bidang utama dalam geologi yang
mempelajari bagaimana berbagai faktor memengaruhi asal-usul dan karakteristik batuan. Dalam
makalah ini, kita akan mendalami berbagai variabel petrogenesis, termasuk komposisi magma,
suhu dan tekanan, setting geologis, waktu, pergerakan lempeng tektonik, cairan dan volatil, batuan
induk, reaksi kimia, sumber dan transportasi sedimen, serta erosi dan pelapukan. Kami akan
membahas setiap variabel ini secara mendalam untuk memahami peran mereka dalam membentuk
keragaman batuan di Bumi.
Pendahuluan
Latar Belakang/Permasalahan
Petrogenesis adalah kunci untuk memahami kompleksitas asal-usul batuan di Bumi. Proses
ini dipengaruhi oleh sejumlah variabel yang beragam, dan pemahaman yang mendalam tentang
faktor-faktor ini sangat penting dalam ilmu geologi.
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan peran masing-masing variabel dalam
petrogenesis batuan dan bagaimana mereka saling berhubungan dalam membentuk berbagai jenis
batuan.
Metode
Metode dalam penyusunan tugas ini didasarkan pada analisis buku teks serta literatur
ilmiah yang ada, yang mencakup penelitian geologi dan petrologi.
Hasil Analisis
Terdapat variabel-variabel yang berpengaruh pada pembentukan batuan (petrogenesis) yaitu :
Magma Composition
Komposisi magma adalah faktor utama dalam menentukan jenis batuan beku yang
terbentuk. Magma basaltik menghasilkan batuan basalt, sementara magma granitik menghasilkan
batuan granit. Komposisi magma juga memengaruhi viskositas magma dan sifat fisik batuan beku.
Komposisi magma adalah salah satu faktor paling penting dalam petrogenesis. Magma adalah
campuran cairan panas yang mengandung berbagai elemen dan senyawa kimia. Komposisi magma
mempengaruhi jenis batuan beku yang akan terbentuk. Misalnya, magma yang kaya akan silika
akan membentuk batuan granit, sedangkan magma yang kaya akan besi dan magnesium akan
membentuk batuan basalt. Oleh karena itu, komposisi magma adalah awal dari petrogenesis,
menentukan jenis batuan yang mungkin terbentuk.
Geological Setting
Lingkungan geologis tempat batuan terbentuk sangat berpengaruh. Batuan sedimen
biasanya terbentuk di lingkungan seperti sungai, danau, atau laut, sementara batuan beku mungkin
berasal dari lelehan magma di dalam kerak Bumi. Batuan metamorfik seringkali terbentuk di zona
pertemuan lempeng tektonik.
Setting geologi tempat batuan terbentuk juga merupakan faktor penting dalam
petrogenesis. Lingkungan geologis, seperti daerah pegunungan, samudra, atau daerah tektonik
aktif, akan mempengaruhi jenis batuan yang terbentuk. Contohnya, batuan sedimen sering
terbentuk di lingkungan seperti sungai, danau, atau laut, sedangkan batuan vulkanik terbentuk di
dekat gunung berapi. Di zona pertemuan lempeng tektonik, batuan metamorfik sering terbentuk
akibat tekanan dan suhu tinggi.
Gambar 4. Setting Tektonik Indonesia
Time
Waktu adalah faktor penting dalam petrogenesis. Proses geologis memerlukan waktu yang
sangat panjang, dan umur batuan adalah petunjuk kunci dalam memahami sejarah geologis suatu
daerah. dan bagaimana proses geologis berlangsung dari waktu ke waktu. Beberapa batuan yang
terbentuk jutaan tahun yang lalu mungkin telah mengalami perubahan signifikan sejak itu, seperti
metamorfisme atau deformasi.
Chemical Reactions
Reaksi kimia dalam kerak Bumi dapat mengubah komposisi batuan. Ini dapat terjadi
selama proses metamorfisme, hidrotermal, atau pengendapan mineral.
Reaksi kimia dalam kerak Bumi dapat mengubah komposisi batuan. Reaksi ini dapat terjadi
selama proses metamorfisme, hidrotermal, atau pengendapan mineral. Misalnya, reaksi kimia
antara mineral dalam batuan dengan cairan hidrotermal dapat menghasilkan mineral baru dan
mengubah komposisi batuan.
Pembahasan
Variabel petrogenesis yang telah dibahas di atas memiliki interaksi yang kompleks dan
saling terkait dalam membentuk berbagai jenis batuan. Sebagai contoh, suhu dan tekanan dapat
memengaruhi komposisi magma, yang pada gilirannya mempengaruhi jenis batuan beku yang
terbentuk. Pergerakan lempeng tektonik dapat memicu erupsi gunung berapi dan pembentukan
batuan vulkanik. Cairan dan volatil dapat memengaruhi reaksi kimia dalam batuan sedimen.
Kesimpulan
Petrogenesis adalah bidang yang kompleks dalam geologi yang memerlukan pemahaman
yang mendalam tentang berbagai variabel yang memengaruhi pembentukan batuan. Setiap
variabel, mulai dari komposisi magma hingga erosi dan pelapukan, memainkan peran penting
dalam membentuk keragaman batuan di Bumi. Pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor
ini membantu ilmuwan geologi memahami sejarah geologis planet kita dengan lebih baik.
Daftar Pustaka
Blatt, Harvey, Tracy, Robert J., Owens, Brent E. (2006). Petrology: Igneous, Sedimentary, and
Metamorphic. W. H. Freeman.
Press, Frank, Siever, Raymond (1974). Earth. W. H. Freeman.
Winter, John D. (2001). An Introduction to Igneous and Metamorphic Petrology. Prentice Hall.
Marshak, Stephen (2009). Earth: Portrait of a Planet. W. W. Norton & Company.
Fossen, Haakon (2016). Structural Geology. Cambridge University Press.
Prothero, Donald R., Schwab, Fred (2004). Sedimentary Geology: An Introduction to Sedimentary
Rocks and Stratigraphy. W. H. Freeman.
Pranata, M. B., Marin, J., & Aribowo, Y. (2018). Petrogenesis Batuan Beku dan Karakteristik
Kekar Tiang di Bukit Pajangan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten
Purworejo, Jawa Tengah. Jurnal Geosains dan Teknologi, 1(2), 41-49.