Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 3

MATA KULIAH PETROGENESIS DAN MINERALOGI

Zainal Imron Hidayat


NIM 4200231002

Dosen Pengampu :
Dr. Hiltrudis Gendoet Hartono, S.T., M.T.

MAGISTER TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2023
MAGMATISME DAN VULKANISME

Abstrak
Magmatisme dan vulkanisme adalah dua proses geologis penting yang terjadi di dalam
Bumi. Mereka memiliki dampak besar terhadap planet kita dan lingkungannya. Artikel ini
membahas konsep dasar dari magmatisme dan vulkanisme, serta dampaknya pada geologi Bumi,
manusia, dan lingkungan. Selain itu, artikel ini juga mengeksplorasi beberapa metode penelitian
yang digunakan untuk memahami dan memonitor proses-proses ini. Dalam analisis sekunder, kami
akan melihat berbagai studi dan penelitian yang telah dilakukan dalam bidang ini untuk memahami
lebih dalam tentang sifat dan mekanisme magmatisme dan vulkanisme. Diskusi akan melibatkan
aspek-aspek kunci dari fenomena ini, termasuk jenis-jenis magma, jenis-jenis gunung berapi, dan
potensi bahaya yang terkait. Kesimpulan akan merangkum temuan utama dari artikel ini dan
menekankan pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang magmatisme dan vulkanisme untuk
pengelolaan risiko bencana alam. Daftar pustaka mencantumkan sumber-sumber yang digunakan
dalam penelitian ini.

Pendahuluan

Latar Belakang/Permasalahan
Magmatisme dan vulkanisme adalah dua proses geologis yang terkait erat dan memainkan
peran penting dalam pembentukan dan evolusi Bumi. Magmatisme adalah pembentukan batuan
beku, atau magma, yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan. Vulkanisme, di sisi lain, adalah
ekspresi eksternal dari proses ini, yang terjadi ketika magma, gas, dan material lainnya melewati
lubang di kerak Bumi yang disebut gunung berapi. Proses ini tidak hanya memiliki dampak besar
terhadap geologi, tetapi juga berpotensi membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan.
Gambar 1. Magmatisme

Tujuan
Tujuan dari artikel ini adalah untuk menyelidiki lebih dalam tentang magmatisme dan
vulkanisme, termasuk konsep dasar, jenis-jenis magma, jenis-jenis gunung berapi, serta
dampaknya pada lingkungan dan manusia. Kami juga akan melihat beberapa metode penelitian
yang digunakan dalam studi geologi ini untuk memahami lebih baik fenomena ini.

Metode
Untuk mencapai tujuan ini, kami akan melakukan analisis sekunder terhadap literatur yang
relevan dalam bidang magmatisme dan vulkanisme. Kami akan menjelajahi berbagai sumber daya,
termasuk penelitian ilmiah, artikel jurnal, buku teks, dan sumber-sumber lainnya. Data yang kami
peroleh dari literatur tersebut akan digunakan untuk mendukung diskusi kami tentang konsep-
konsep kunci dan dampak-dampak dari magmatisme dan vulkanisme.

Data Hasil Analisis (Sekunder)


Magmatisme adalah proses geologis yang mendasari pembentukan batuan beku di dalam
Bumi. Ini terjadi ketika material magma, yang terdiri dari batuan cair, gas, dan mineral, berkumpul
di dalam kerak Bumi. Terdapat beberapa jenis magma, yang dapat dibagi menjadi dua kategori
utama: magma basaltik dan magma granitik.
Magmatisme dan vulkanisme adalah dua proses geologis yang berhubungan erat dan
memiliki peran penting dalam membentuk dan mengubah permukaan Bumi. Keduanya terkait
dengan pergerakan magma di dalam Bumi, tetapi berbeda dalam cara mereka termanifestasi di
permukaan. Magmatisme adalah proses geologis yang terlibat dalam pembentukan magma, yang
merupakan batuan cair, gas, dan mineral yang panas dan cair yang terbentuk di dalam kerak Bumi.
Proses magmatisme ini terjadi di dalam kerak Bumi dan mantel atas, yang merupakan lapisan-
lapisan dalam Bumi yang sangat panas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
pembentukan magma, seperti:
• Pemanasan: Ketika batuan di dalam kerak Bumi dipanaskan oleh panas bumi, batuan
tersebut dapat meleleh dan membentuk magma.
• Penurunan Tekanan: Ketika tekanan pada batuan berkurang dengan cepat, misalnya karena
pergerakan lempeng tektonik, batuan yang tadinya padat dapat meleleh dan membentuk
magma.
• Penambahan Air: Penambahan air ke dalam batuan yang panas dapat menurunkan titik
leleh batuan tersebut dan menghasilkan magma.

Magma yang terbentuk dapat memiliki komposisi kimia yang beragam, tergantung pada
jenis batuan asal dan proses pembentukannya. Beberapa jenis magma yang umum meliputi magma
basaltik (lebih kaya akan besi dan magnesium) dan magma granitik (lebih kaya akan silika).
Vulkanisme adalah ekspresi eksternal dari magmatisme yang terjadi ketika magma, gas,
dan material lainnya mencapai permukaan Bumi. Proses vulkanisme ini menghasilkan fitur
geologis yang disebut gunung berapi. Pada dasarnya, gunung berapi adalah saluran yang
menghubungkan kamar magma di dalam Bumi dengan permukaan. Ketika magma mencapai
permukaan, dapat terjadi berbagai jenis aktivitas vulkanik, termasuk letusan, aliran lava, dan
pelepasan gas.

Jenis-Jenis Magma
• Magma Basaltik
Magma basaltik adalah jenis magma yang biasanya memiliki komposisi kimia yang kaya
akan besi dan magnesium. Ini memiliki viskositas rendah, yang berarti itu cenderung
mengalir lebih mudah. Gunung berapi yang meletus dengan magma basaltik sering kali
menghasilkan letusan eksplosif yang melibatkan lahar panas, lava mengalir, dan awan
panas.
• Magma Granitik
Magma granitik memiliki komposisi kimia yang lebih kaya akan silika dan lebih miskin
akan besi dan magnesium. Magma ini cenderung lebih kental dan kental daripada magma
basaltik. Ini sering kali menyebabkan letusan yang lebih eksplosif dan letusan gunung
berapi yang memiliki kerucut yang lebih curam.

Gambar 2. Kejadian Erupsi Gunungapi

Jenis-Jenis Gunung Berapi


• Gunung Berapi Stratovolcano
Ini adalah jenis gunung berapi yang paling terkenal dan sering kali terjadi pada zona
subduksi. Mereka memiliki bentuk kerucut yang curam dan letusan yang dapat sangat
eksplosif. Contoh terkenal dari gunung berapi stratovolcano adalah Gunung St. Helens di
Amerika Serikat.
• Gunung Berapi Tipe Perisai (Shield Volcano)
Gunung berapi tipe perisai memiliki profil yang lebih datar dan luas daripada
stratovolcano. Mereka biasanya terbentuk dari letusan magma basaltik yang lambat
mengalir dan memiliki awan panas yang kurang eksplosif. Gunung Mauna Loa di Hawaii
adalah contoh dari gunung berapi tipe perisai.
• Gunung Berapi Kerucut Tumpul (Cinder Cone Volcano)
Ini adalah gunung berapi kecil dengan kemiringan yang curam. Mereka terbentuk dari
letusan eksplosif dengan material berbutir halus, seperti kerikil dan batu bara. Gunung
Paricutin di Meksiko adalah contoh dari gunung berapi kerucut tumpul.

Diskusi/Pembahasan

Gambar 3. Persebaran Gunungapi dan Vulkanisme di dunia


Magmatisme dan vulkanisme adalah fenomena yang sangat penting dalam geologi Bumi.
Mereka memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Dalam diskusi ini, kita akan
menggali lebih dalam tentang beberapa aspek kunci dari magmatisme dan vulkanisme.

Dampak Positif
• Pembentukan Batuan
Magmatisme adalah proses utama yang membentuk batuan beku, seperti granit dan basalt,
yang merupakan komponen penting kerak Bumi. Batuan-batuan ini digunakan dalam
berbagai aplikasi, termasuk konstruksi dan pembuatan bahan bangunan.
• Sumber Energi Geotermal
Beberapa daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi juga memiliki sumber energi
geotermal yang signifikan. Panas yang dihasilkan oleh magma dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik dan pemanasan.

Dampak Negatif
• Bahaya Letusan Vulkanik
Letusan gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan besar, termasuk korban jiwa,
kerusakan infrastruktur, dan kerugian ekonomi. Letusan eksplosif dapat menghasilkan
awan panas, aliran lava, dan lahar panas yang sangat berbahaya.
• Pencemaran Lingkungan
Letusan vulkanik dapat mencemari udara dan air dengan partikel-partikel vulkanik dan
gas-gas beracun, seperti sulfur dioksida. Hal ini dapat memiliki dampak negatif pada
lingkungan dan kesehatan manusia.
Gambar 4. Erupsi Gunungapi

Kesimpulan
Magmatisme dan vulkanisme adalah dua proses geologis yang fundamental dalam
pembentukan dan evolusi Bumi. Mereka memiliki dampak yang signifikan, baik positif maupun
negatif, dan memerlukan pemahaman yang mendalam untuk pengelolaan risiko bencana alam.
Dalam artikel ini, kita telah membahas konsep dasar, jenis-jenis magma, jenis-jenis gunung berapi,
dan dampaknya pada manusia dan lingkungan. Pemahaman yang lebih baik tentang fenomena ini
dapat membantu melindungi kehidupan manusia dan menjaga lingkungan alam kita.

Daftar Pustaka
Francis, P., & Oppenheimer, C. (2003). Volcanoes. Oxford University Press.
Tilling, R. I. (1982). Volcanoes. Prentice-Hall.
Best, M. G. (2003). Igneous and Metamorphic Petrology. Wiley.
Fink, J. H. (2015). Physical Volcanology. Springer.
Sigurdsson, H., Houghton, B. F., McNutt, S. R., Rymer, H., & Stix, J. (2014). The Encyclopedia
of Volcanoes. Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai