Anda di halaman 1dari 25

KEPENDUDUKAN DI PROVINSI LAMPUNG

Oleh
Kelompok 4 :
Dessy Febriyanti (1713034012)
Umu Nur Faizatunnisa (1713034030)
Eis Oktopiana (1713034048)
Evi Susanti (1713034056)
Sub Pokok Bahasan

Umur dan Kelahiran dan


jenis kelamin kematian

Mata
Migrasi pencaharian
Penduduk merupakan semua orang yang berdomosili di
wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau
lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan
dengan tujuan untuk menetap (BPS, 2014 : 102).

Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan


adalah Demografi. Istilah Demografi pertama sekali
ditemukan oleh Achille Guillard.

Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah


pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas,
kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi,
sosial, budaya, agama serta lingkungan (UU Nomor 23 Tahun
2006).
Jumlah Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin
Provinsi Lampung

Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting


bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan
kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan.
Komposisi menurut umur biasanya dijabarkan dalam
kelompok-kelompok umur 5 tahun, sedangkan menurut jenis
kelamin adalah laki-laki dan perempuan. Komposisi penduduk
dapat disebut sebagai mata statistik karena di dalamnya ada
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca
dan diiterprestasi atau menganalisa data (Bagoes, Mantra,
2000:23).
Jumlah penduduk Provinsi Lampung pada tahun 2017 sebagian
besar merupakan penduduk usia belum produktif yaitu pada
kelompok umur antara 0-14 tahun dengan komposisi terbesar
berada pada penduduk berumur 5-9 tahun. Sebanyak 2,7 juta
orang atau 34 persen dari total penduduk di Provinsi Lampung
adalah anak-anak atau balita. Penduduk kurang dari usia 15
tahun cukup mendominasi pada Provinsi Lampung.
Sex Ratio di Provinsi Lampung adalah 105 yang
berarti bahwa dari setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 105 orang penduduk laki-
laki. Gambaran rasio jenis kelamin Provinsi
Lampung dimana lebih banyak penduduk laki-laki
dibanding penduduk perempuan. Namun
demikian, jika dilihat dari kelompok umur
menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki
yang lebih besar daripada jumlah penduduk
perempuan.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan
secara visual pada sebuah grafik yang disebut Piramida Penduduk (Bagoes,
Mantra, 2000:24).
Provinsi Lampung menunjukkan

struktur penduduk Piramida


Stasioner,disebut juga piramida
penduduk dewasa. Bentuk ini
menggambarkan  jumlah
penduduk usia muda seimbang
dengan usia dewasa. Hal ini
berarti  penduduk dalam
keadaan stasioner sehingga
pertambahan penduduk akan
tetap diwaktu yang akan datang.
Fertilitas

Mortalitas
Fertilitas atau kelahiran
merupakan salah satu faktor
penambah jumlah penduduk
disamping migrasi masuk.
Tingkat kelahiran di masa lalu
mempengaruhi tingginya tingkat
fertilitas masa kini.

Istilah fertilitas juga dapat diartikan


sebagai kemampuan seorang wanita
untuk menghasilkan kelahiran hidup.
Sementara itu, fekunditas berarti
potensi seorang wanita untuk menjadi
hamil.
Indikator fertilitas mencakup
empat hal :

Total Fertility Rate/TFR Age Spesific Fertility


Rate/ASFR

Net Reproductive Rate


CBR (Crude Birth Rate)
(NRR)
Total Fertility Rate adalah jumlah anak yang akan dipunyai
seorang wanita selama masa reproduksinya.

Total Ferytility Rate Provinsi Lampung (1980-2015)


No. Tahun TFR Sumber

1. 1980 – 1985 4,8 SP

2. 1985 – 1990 3,4 SP

3. 1991 3,2 SDKI 1991

4. 1994 3,4 SDKI 1994

5. 1997 2,9 SDKI 1997

6. 2002-2003 2,7 SDKI 2002-2003

7. 2004 2,42 Gabungan Susenas 2002, 2003 dan 2004

8. 2010 2,45 SP

9. 2015 2,10 Proyeksi BPS

Sumber: BPS (SP, Susenas, dan SDKI)


Net Reproductive Rate (NRR) adalah rata-rata
jumlah anak perempuan yang dimiliki wanita
sampai dengan akhir masa reproduksinya.

Masalah yang dapat 1) fertilitas meningkat


terjadi : maka pertumbuhan
1) jika fertilitas penduduk akan
semakin meningkat semakin meningkat
maka akan menjadi tinggi akibatnya
beban pemerintah bagi suatu negara
dalam hal berkembang akan
penyediaan aspek menunjukan
fisik misalnya korelasi negatif
fasilitas kesehatan dengan tingkat
ketimbang aspek kesejahteraan
intelektual. penduduknya.
Angka fertilitas khusus berdasarkan data di bawah ini menunjukkan
bahwa ASFR Provinsi Lampung pada tahun 2010 dengan TFR 2,45
Age Specific Fertility Rate dan Total Fertility Rate Menurut Kabupaten/Kota Se
Provinsi Lampung Hasil Sensus Penduduk 2010

2,56

2,54
2,43 2,52
2,64
2,33
2,73
2,11
2,62 2,47 2,37
2,23

2,60
2,55
Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) Provinsi Lampung pada tahun
2010 adalah sebesar 20,3. Angka ini hampir sama (merata) di semua
kabupaten/Kota. Angka tersebut menunjukkan bahwa Provinsi
Lampung sudah termasuk provinsi yang memiliki CBR yang rendah
(<30).

Tahun
No. Provinsi
2010
Provinsi
1 20,30
Lampung

Sumber: BPS (Hasil Proyeksi*)


Angka mortalitas meliputi tiga hal yakni Angka
Mortalitas Kasar (CDR), Angka Mortalitas
menurut Umur (ASDR) dan Angka Mortalitas
Bayi (IMR). Angka mortalitas kasar (CDR)
merupakan jumlah kematian pada tahun
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada
pertengahan tahun tersebut. Angka ini berguna
untuk memberikan gambaran mengenai
keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu
tahun yang bersangkutan
Migrasi secara umum yaitu perpindahan
penduduk dari suatu daerah atau negara ke
daerah atau negara yang lain untuk menetap.
Akan tetapi, menetap dalam hal ini memiliki 2
arti. Yaitu menetap selamanya dan tidak pindah
MIGRASI lagi atau menetap hanya untuk sementara
kemudian kembali ke tempat asal atau pergi ke
daerah yang lainnya. Migrasi penduduk dibagi
menjadi 3, yaitu migrasi seumur hidup, migrasi
risen, dan migrasi total. Dibawah ini merupakan
tabel migrasi penduduk di Provinsi Lampung.
Migrasi Seumur Hidup (Life Time Migration) Provinsi Lampung
Tahun 1971, 1980, 1985, 1990,1995, 2000, 2005, dan 2010

Tahun Migrasi Masuk Migrasi Keluar Migrasi Neto

1971 1.003.550 29.728 973.822

1980 1.739.053 57.664 1.735.389

1985 1.861.253 112.144 1.749.109

1990 1.730.903 167.565 1.563.338

1995 1.923.928 273.061 1.650.867

2000 1.485.218 385.748 1.099.470

2005 1.596.545 447.476 1.149.069

2010 1.463.929 713.809 750.120


Risen (Recent Migration) Provinsi Lampung Tahun 1980, 1985,
1990 , 1995, 2000, 2005, dan 2010

Tahun Migrasi Masuk Migrasi Keluar Migrasi Neto


1980 507.803 45.594 462.209
1985 126.677 85.136 41.541
1990 212.298 135.907 76.391
1995 114.206 165.921 -51.715
2000 149.013 149.258 -245
2005 91.858 110.869 -19.011
2010 92.439 154.420 -61.981
Berdasarkan tabel diatas, dapat dikatakan bahwa mobilitas
penduduk di provinsi Lampung menyebabkan jumlah penduduk
Lampung naik. Migrasi netto menggambarkan bahwa pendduk
yang masuk lebih banyak daripada penduduk yang keluar. Dari
data yang didapat, diketahui bahwa 9,8 % dari jumlah
penduduk Lampung di tahun 2010 berasal dari migrasi (life time
migration). Di sisi lain, migrasi risen netto tahun 2010
menunjukkan angka yang negatif. Hal ini berarti bahwa jumlah
penduduk Lampung yang telah berpindah ke luar daerah dan
kembali lagi dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun lebih
banyak daripada penduduk yang baru berpindah/masuk ke
provinsi Lampung dalam 5 tahun terakhir.
MATA PENCAHARIAN

Mata pencaharian adalah pekerjaan yang menjadi pokok penghidupan.


Mata pencaharian diartikan pula sebagai segala aktivitas manusia
dalam memberdayakan potensi sumber daya alam.
Mata pencaharian penduduk Lampung berfokus pada
pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti
kelapa sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada hitam,
kopi, jagung, tebu dll. Daerah tersebut meliputi daerah-
daerah; Kecamatan Kedaton di wilayah Kota Bandar
Lampung, Kecamatan Gedong Tataan di Lampung Selatan,
Sukoharjo dan Pulau Panggung di Tanggamus dan
Kecamatan Kalirejo dan Bangun Rejo di Lampung Tengah.
Dan di beberapa daerah pesisir, komoditas perikanan
seperti tambak udang untuk tingkat nasional dan
internasional.
Persebaran Penduduk Provinsi Lampung
Persebaran penduduk adalah bentuk dari
penyebaran penduduk disuatu wilayah
atau negara, yang mana apakah
penduduk dinegara atau wilayah
tersebut tersebar dengan merata atau
tidak.

Faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan


penduduk
1. Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologi
3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Ukuran kepadatan penduduk:
1. Kepadatan Penduduk Aritmatika
2. Kepadatan Penduduk Agraris

Persebaran penduduk di Provinsi Lampung


berbeda-beda. Berdasarkan data dari BPS bahwa
penduduk terbanyak berada di Kabupaten
Lampung Tengah. Penduduk di kabupaten lain
tidak berjumlah tinggi padahal wilayahnya luas,
hal tersebut disebabkan karena di wilayah
tersebut merupakan lahan perkebunan atau
pertanian, bukan pemukiman penduduk.
Persebaran Penduduk Menurut Agama
Provinsi Lampung

Sebagain besar penduduk provinsi Lampung  memeluk agama Islam, yang


berikutnya adalah Agama Kristen, Katolik dan Hindu. Agama Islam
menjadi mayoritas di  semua kabupaten dan kota, sedangkan Agama
Kristen dengan jumlah besar di Provinsi ini ada di Kota Bandarlampung
dan Kabupaten Lampung Tengah, Agama Hindu dengan populasi besar
berada di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung
Selatan.

Anda mungkin juga menyukai