impersonating atau akun palsu, adalah meretas akun media sosial seseorang,
melakukan posting sebagai orang tertentu, atau membuat akun palsu dengan
tujuan untuk membuat seseorang terlihat buruk sehingga merusak reputasi
seseorang.
Ada banyak trik yang dilakukan penipu untuk mengambil keuntungan dari
Kita, salah satunya adalah dengan cara mengirim barang yang tidak sesuai
dengan yang Kita beli. Seperti kasus penipuan yang sudah terjadi
beberapakali, ada penipu yang mengirimkan kardus kosong atau berisi batu
kepada si pembeli. Kita pastinya tidak ingin mengalami hal ini.
Cara menghindari penipuan toko online seperti ini, ada baiknya Kita meminta
foto terbaru barang yang ingin dibeli. Mintalah foto barang tersebut lebih dari
satu untuk memastikan si penjual benar-benar memiliki barang tersebut.
Ini adalah salah satu cara mencegah penipuan di internet yang cukup efektif.
Saat akan membeli barang-barang tertentu, sebaiknya kita selalu memilih opsi
COD untuk meminimalisir terjadinya penipuan.
Bila si penjual ternyata tidak menawarkan opsi COD, Kita bisa memilih cara
lain; misalnya memakai jasa pihak ketiga. Jika si penjual tidak mau memakai
jasa pihak ketiga, sebaiknya urungkan niat untuk membeli barang dari toko
online tersebut.
Tujuan COD adalah agar kita bisa melihat dan mengecek langsung barang
yang dijual. Kita tentu tidak ingin dikirim barang yang sudah rusak atau
kardus berisi batu. Itulah sebabnya opsi COD sangat direkomendasikan saat
ingin belanja dari penjual di internet.
“Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi
Elektronik.”
Contoh Kasus
"Setelah dicek ternyata uangnya belum masuk. Bukti transfer uang yang
ditunjukkan pelaku itu ternyata palsu. Pelaku mengetik sendiri bukti transfer
sesuai dengan nominal transaksi," kata Kapolsek di Mapolsek Laweyan, Solo,
Kamis (24/1/2019). Pelaku yang mengaku sebagai anak band di Bandung ini
sudah beberapa kali melancarkan aksi penipuan tidak hanya di Kota Solo,
tetapi juga di Semarang, Jawa Tengah. Di Semarang korbannya ada dua orang.
"Dari pengakuan pelaku hasil penipuannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Pelaku sudah melakukan penipuan tiga kali di Solo dan Semarang,"
ujarnya. Dari penangkapan pelaku, polisi juga berhasil mengamankan dua unit
telepon genggam yang merupakan hasil kejahatan dan sarana pelaku untuk
melancarkan aksinya.