Oyong dapat ditanam dengan mudah dan bisa di tanam di segala tempat,
baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, syarat terpenting untuk menanam
oyong ini adalah tanahnya harus cukup mengandunng cukup air. Cara penanaman
nya mudah, yaitu Tanah yang akan ditanami oyong tidak harus dicangkul, tapi cukup
dengan membuat lubang yang lebarnya kira-kira 25 cm dengan kedalaman 20 cm.
jarak antar lubang kira-kira 50-60 cm. Nah sebelum biji oyong di tanam, berilah
dahulu pupuk, pupuk yang di berikan bisa pupuk kandang atau pupuk kompos.
- kacang panjang
Kacang panjang adalah tanaman yang mempunyai nilai jual yang lumayan
tinggi, maka dari itu banyak petani yang menanam tanaman ini, dalam keadaan
tanah masih di tanami padi pun biasa nya petani suka memanfaatkan pinggiran
sawah dengan menanam kacang panjang ini. dan hasil nya pun bisa mengurangi
anggaran resiko dapur, lumayan bukan,,? apalagi kalau di tanam dengan luas, pasti
dapat penghasilan yang lebih bukan,,,?
- singkong
Singkong merupakan tanaman yang bandel, tanaman yang satu ini bisa
tumbuh di mana saja, dan cara menanam nya pun sangat mudah sekali, tinggal
taman saja batang nya, dimana pun pasti tumbuh dengan baik, apalagi kalau di
pelihara dengan baik dan benar pasti hasil nya pun akan sangat baik.
- talas
Hampir semua dari talas ini dapat di komsumsi. Daun, tangkai daun, pelepah,
umbi induk dan umbi anakan dapat dimakan. Dan bagian yang tidak dapat dimakan
hanyalah akar serabutnya saja. Sedangkan manfaat utama umbi talas adalah
sebagai bahan pangan sumber karbohidrat. Talas selain mempunyai daya dual yang
lumayan, talas juga dapat diolah menjadi macam-macam masakkan atau dimakan
begitu saja sebagai talas rebus, talas kukus atau talas goreng. Jadi banyak petani
yang memanfaatkan tanah nya untuk di tanami talas.
Tanaman Hidroponik
Hidroponik atau dalam bahasa inggris disebut Hydroponic. Seperti namanya, hydro
artinya air, sistem penanaman hidroponic memang mengandalkan air sebagai media
utamanya. Akan tetapi, tentu saja bukan hanya air yang dibutuhkan, unsure lain yang
dapat digunakan biasanya berupa pasir, pecahan batu karang dan batu bata, sabut
kelapa, kerikil, busa, potongan kayu, batu apung, dan bahkan kawat kasa nilon. Arti lain
dari hidroponik adalah menanam tanpa tanah.
Menanam tanpa tanah masih menjadi hal asing bagi sebagian
masyarakat. Tanah memang tidak bisa lepas dengan mudah dari
tanaman.
merupakan
Kekhawatiran
berkaitan
permasalahan
berkembangnya
penanaman
dengan
utama
dengan
yang
sistem
hasil
tanam
menghambat
hidroponik.
tanaman muncul lapisan tipis (film) yang merupakan makanan tanaman itu.
Aspek-aspek penting menanam tanaman hidroponik:
1. Media tanam. Media tanam yang baik adalah yang mampu menjaga
kelembaban, memiliki drainase yang baik, dan menjaga ketersediaan unsur hara.
Selain itu, media tanam harus terbebas dari zat beracun yang berbahaya bagi
tanaman.
2. Air. Tanaman hidroponik tergantung pada air, air menjadi aspek penting kualitas
tumbuhnya tanaman hidroponik.
3. Unsur hara. Untuk dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan nutrisi, larutan
hara sebaiknya diberikan secara teratur.
4. Oksigen. Oksigen merupakan aspek penting penanaman tanaman secara
hidroponik. Kadar oksigen yang rendah dapat mengakibatkan menurunnya
permeabilitas membrane sel sehingga dinding sel sulit ditembus. Hal ini akan
berakibat tanaman kekurangan air dan layu.
Dan perlu diingat bahwa menanam tanaman hidroponik cenderung dapat dilakukan
diberbagai tempat, bahkan sesempit apapun tempatnya. Di teras rumah, halaman
belakang dan samping rumah bahkan di dalam ruangan asalkan terjangkau unsur
terpenting seperti terkena penyinaran matahari yang cukup. Keunggulan tanaman
hidroponik juga lebih bersih dan rapi, karena anti debu/tanah dan juga tanpa pestisida
berbahaya lainya.
Ternyata menarik juga yaa menanam hidroponik itu. Yuuk kita coba untuk menanam
hidroponik.
Recount Teks
Descriptive Text
The National Monument (or Monument Nasional) is a 132 meters tower in the center
of Merdeka Square, Central Jakarta. It symbolizes the fight for Indonesias
independence. The monument consist of a 117,7 m obelisk on a 45 m square
platform at a height of 17 m.
The towering monument symbolizes the philosophy of Lingga and Yoni. Lingga
resembles, rice pestle (alu) and Yoni resembles a mortar rice (lesung), two important
items in Indonesian agricultural tradition.
The construction began in 1961 under the direction of President Soekarno and the
monument was opened to the public in 1975. It is topped by a flame covered with
gold foil. The monument and museum is opened daily from 08.00 15.00 every day
throughout the week, except for the last Monday of the month the monument is
closed.