Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN DEMOGRAFI

Fertilitas, Mortalitas, dan Mobilitas Kabupaten Wonosobo

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kependudukan


(TPW21232)

Dosen Koordinator :
Dr.Ing. Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS
Dr. Ir. Artiningsing, MSi
Rukuh Setiadi, ST, MEM, PhD

Disusun oleh :
Fathiyyah Nur Andina 21040117130068
Kelas A

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN DAN DATA

I. PENDAHULUAN
Dalam mempelajari demografi tiga komponen terpenting yaitu kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi. Sedangkan dua faktor
penunjang lainnya yang penting ialah mobilitas sosial dan tingkat
perkawinan. Ketiga komponen pokok dan dua faktor penunjang kemudian
digunakan sebagai variabel (peubah) yang dapat menerangkan tentang
jumlah dan distribusi penduduk pada tempat tertentu tentang pertumbuhan
masa lampau dan persebarannya. Tentang hubungan antara perkembangan
penduduk dengan berbagai variabel (peubah) sosial, dan tentang prediksi
pertumbuhan penduduk di masa mendatang dan berbagai kemungkinan
akibat-akibatnya.
Berbagai macam informasi tentang kependudukan sangat berguna bagi
penyusunan perencanaan baik untuk pendidikan, perpajakan,
kesejahteraan, pertanian, pembuatan jalan-jalan atau bidang-bidang lainnya.
Informasi tentang kependudukan juga dapat digunakan untuk perencanaan
produksi dan pemasaran. Selain itu, pentingnya informasi mengenai
kependudukan bagi seseorang perencana tidak hanya menyangkut masalah
kondisi sosio-ekonomi, kultur yang dianut, atau jenis kelamin saja,
melainkan juga keadaaan mengenai jumlah penduduk, perkembangan
kelahiran, kematian, proyeksi penduduk, dan sebagainya.

II. DATA
Jumlah Kelahiran Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007
No Nama Kecamatan Jumlah Kelahiran Jumlah Penduduk
1 Wadaslintang 351 54,340
2 Kepil 587 59,480
3 Sapuran 272 53,024
4 Kalibawang 216 25,600
5 Kaliwiro 454 48,219
6 Leksono 513 39,441
7 Sukoharjo 292 30,616
8 Selomerto 564 44,915
9 Kalikajar 676 63,826
10 Kertek 874 75,747
11 Wonosobo 609 75,954
12 Watumalang 717 52,087
13 Mojotengah 309 59,007
14 Garung 690 49,997
15 Kejajar 473 41,714

TOTAL 7597 773,967


Tabel 1.1 Jumlah Kelahiran Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

Jumlah Kelahiran Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016


No Nama Kecamatan Jumlah Kelahiran Jumlah Penduduk
1 Wadaslintang 1,542 52,228
2 Kepil 1,325 57,085
3 Sapuran 1,537 56,157
4 Kalibawang 544 22,626
5 Kaliwiro 1,042 44,683
6 Leksono 1,009 40,789
7 Sukoharjo 673 32,807
8 Selomerto 1,189 46,770
9 Kalikajar 1,645 58,397
10 Kertek 1,959 79,280
11 Wonosobo 1,655 87,787
12 Watumalang 1,119 49,346
13 Mojotengah 1,596 60,740
14 Garung 1,331 49,307
15 Kejajar 1,103 42,665

TOTAL 19,269 780,667


Tabel 1.2. Jumlah Kelahiran Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016

Jumlah Kelahiran berdasarkan kelompok umur dan Jumlah Penduduk Wanita di


Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

Kelompok Umur Jumlah Kelahiran Penduduk Wanita


0–4 0 38,698
5–9 0 40,645
10 – 14 0 39,424
15 – 19 287 36,467
20 – 24 1290 33,693
25 – 29 2150 33,583
30 – 34 2007 31,844
35 – 39 1433 29,155
40 – 44 287 23,559
45 – 49 143 18,725
50 – 54 0 15,078
55 - 59 0 13,143
60 – 64 0 12,287
65 + 0 19,190
TOTAL 7,597 385,491
Tabel 1.3. Jumlah Kelahiran berdasarkan kelompok umur dan Jumlah Penduduk Wanita
di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

Jumlah Kelahiran berdasarkan kelompok umur dan Jumlah Penduduk Wanita di


Kabupaten Wonosobo Tahun 2016
Kelompok Umur Jumlah Kelahiran Penduduk Wanita
0–4 0 33,504
5–9 0 32,648
10 – 14 0 31,237
15 – 19 727 30,504
20 – 24 3272 26,974
25 – 29 5453 25,300
30 – 34 5090 27,902
35 – 39 3636 28,850
40 – 44 727 27,739
45 – 49 364 27,104
50 – 54 0 25,117
55 - 59 0 21,067
60 – 64 0 15,753
65 + 0 31,192
TOTAL 19269 384,891
Tabel 1.4. Jumlah Kelahiran berdasarkan kelompok umur dan Jumlah Penduduk Wanita
di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016

Jumlah Kelahiran Berdasarkan Kelompok Umur Wanita Berusia 15- 19 Tahun


Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007
No. Kecamatan wanita 15-49 Kelahiran
1 Wadaslintang 13,767 351
2 Kepil 15,624 587
3 Sapuran 14,007 272
4 Kalibawang 6,591 216
5 Kaliwiro 12,703 454
6 Leksono 10,389 513
7 Sukoharjo 8,421 292
8 Selomerto 11,725 564
9 Kalikajar 17,165 676
10 Kertek 20,474 874
11 Wonosobo 20,935 609
12 Watumalang 14,324 717
13 Mojotengah 16,052 309
14 Garung 12,985 690
15 Kejajar 11,864 473
TOTAL 207,026 7597
Tabel 1.5. Jumlah Kelahiran Berdasarkan Kelompok Umur Wanita Berusia 15- 19 Tahun
Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

Jumlah Kelahiran Berdasarkan Kelompok Umur Wanita Berusia 15- 19 Tahun


Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016
No. Kecamatan wanita 15-49 Kelahiran
1 Wadaslintang 12,448 1,542
2 Kepil 14,291 1,325
3 Sapuran 14,141 1,537
4 Kalibawang 5,558 544
5 Kaliwiro 10,632 1,042
6 Leksono 9,881 1,009
7 Sukoharjo 8,266 673
8 Selomerto 11,461 1,189
9 Kalikajar 14,397 1,645
10 Kertek 20,025 1,959
11 Wonosobo 22,972 1,655
12 Watumalang 11,754 1,119
13 Mojotengah 15,479 1,596
14 Garung 11,989 1,331
15 Kejajar 11,079 1,103
TOTAL 194,373 19,269
Tabel 1.6. Jumlah Kelahiran Berdasarkan Kelompok Umur Wanita Berusia 15- 19 Tahun
Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016
Jumlah Kematian dan Jumlah Penduduk Per- Kecamatan di Kabupaten
Wonosobo Tahun 2007
No Nama Kecamatan Jumlah Kematian Jumlah Penduduk
1 Wadaslintang 155 54,340
2 Kepil 187 59,480
3 Sapuran 65 53,024
4 Kalibawang 97 25,600
5 Kaliwiro 224 48,219
6 Leksono 175 39,441
7 Sukoharjo 125 30,616
8 Selomerto 246 44,915
9 Kalikajar 247 63,826
10 Kertek 303 75,747
11 Wonosobo 380 75,954
12 Watumalang 288 52,087
13 Mojotengah 163 59,007
14 Garung 258 49,997
15 Kejajar 198 41,714

TOTAL 3111 773,967


Tabel 1.7. Jumlah Kematian dan Jumlah Penduduk Per- Kecamatan di Kabupaten
Wonosobo Tahun 2007

Jumlah Kematian dan Jumlah Penduduk Per- Kecamatan di Kabupaten


Wonosobo Tahun 2016
No Nama Kecamatan Jumlah Kematian Jumlah Penduduk
1 Wadaslintang 145 52,228
2 Kepil 125 57,085
3 Sapuran 881 56,157
4 Kalibawang 21 22,626
5 Kaliwiro 104 44,683
6 Leksono 31 40,789
7 Sukoharjo 71 32,807
8 Selomerto 94 46,770
9 Kalikajar 45 58,397
10 Kertek 135 79,280
11 Wonosobo 282 87,787
12 Watumalang 157 49,346
13 Mojotengah 130 60,740
14 Garung 138 49,307
15 Kejajar 97 42,665

TOTAL 2456 780,667


Tabel 1.8. Jumlah Kematian dan Jumlah Penduduk Per- Kecamatan di Kabupaten
Wonosobo Tahun 2016

Jumlah Kematian berdasarkan kelompok umur dan Jumlah Penduduk


Wanita di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007
Kelompok Umur Jumlah Kematian Jumlah Penduduk
0–4 208 78,512
5–9 28 82,905
10 – 14 22 80,482
15 – 19 40 75,307
20 – 24 50 66,101
25 – 29 62 65,830
30 – 34 65 62,669
35 – 39 96 58,043
40 – 44 115 48,794
45 – 49 149 39,281
50 – 54 190 30,158
55 - 59 196 26,748
60 – 64 261 24,757
65 + 1627 38,380
TOTAL 3109 777,967
Tabel 1.9. Jumlah Kematian berdasarkan kelompok umur dan Jumlah Penduduk Wanita
di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

Jumlah Kematian berdasarkan kelompok umur dan Jumlah Penduduk


Wanita di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016
Kelompok Umur Jumlah Kematian Jumlah Penduduk
0–4 165 67,657
5–9 22 67,259
10 – 14 17 65,185
15 – 19 32 64,362
20 – 24 39 56,794
25 – 29 49 51,591
30 – 34 52 54,958
35 – 39 76 56,989
40 – 44 91 55,500
45 – 49 118 53,830
50 – 54 150 49,436
55 - 59 155 42,292
60 – 64 206 32,919
65 + 1,284 61,895
TOTAL 2,456 780,667
Tabel 1.10. Jumlah Kematian berdasarkan kelompok umur dan Jumlah
Penduduk Wanita di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016

Jumlah Penduduk Migrasi Masuk Per- Kecamatan di Kapubaten


Wonosobo Tahun 2007

KECAMATAN PENDUDUK MASUK JUMLAH PENDUDUK

Wadaslintang 32 54,340
Kepil 30 59,480
Sapuran 11 53,024
Kalibawang 53 25,600
Kaliwiro 84 48,219
Leksono 225 39,441
Sukoharjo 794 30,616
Selomerto 190 44,915
Kalikajar 509 63,826
Kertek 101 75,747
Wonosobo 1451 75,954
Watumalang 29 52,087
Mojotengah 272 59,007
Garung 54 49,997
Kejajar 73 41,714
TOTAL 3908 773,967
Tabel 1.11. Jumlah Penduduk Migrasi Masuk Per- Kecamatan di Kapubaten Wonosobo
Tahun 2007

Jumlah Penduduk Migrasi Masuk Per- Kecamatan di Kapubaten


Wonosobo Tahun 2016

KECAMATAN PENDUDUK MASUK JUMLAH PENDUDUK


Wadaslintang 33 52,228
Kepil 372 57,085
Sapuran 326 56,157
Kalibawang 86 22,626
Kaliwiro 351 44,683
Leksono 244 40,789
Sukoharjo 62 32,807
Selomerto 558 46,770
Kalikajar 548 58,397
Kertek 607 79,280
Wonosobo 1,102 87,787
Watumalang 271 49,346
Mojotengah 529 60,740
Garung 641 49,307
Kejajar 377 42,665
TOTAL 6107 780,667
Tabel 1.12. Jumlah Penduduk Migrasi Masuk Per- Kecamatan di Kapubaten Wonosobo
Tahun 2016

Jumlah Penduduk Migrasi Keluar Per- Kecamatan di Kapubaten


Wonosobo Tahun 2007

KECAMATAN PENDUDUK KELUAR JUMLAH PENDUDUK

Wadaslintang 68 54,340
Kepil 27 59,480
Sapuran 27 53,024
Kalibawang 57 25,600
Kaliwiro 231 48,219
Leksono 169 39,441
Sukoharjo 559 30,616
Selomerto 288 44,915
Kalikajar 239 63,826
Kertek 89 75,747
Wonosobo 1448 75,954
Watumalang 94 52,087
Mojotengah 141 59,007
Garung 120 49,997
Kejajar 93 41,714
TOTAL 3650 773,967
Tabel 1.13. Jumlah Penduduk Migrasi Keluar Per- Kecamatan di Kapubaten
Wonosobo Tahun 2007

Jumlah Penduduk Migrasi Keluar Per- Kecamatan di Kapubaten


Wonosobo Tahun 2016

KECAMATAN PENDUDUK KELUAR JUMLAH PENDUDUK

Wadaslintang 117 52,228


Kepil 404 57,085
Sapuran 357 56,157
Kalibawang 117 22,626
Kaliwiro 403 44,683
Leksono 284 40,789
Sukoharjo 37 32,807
Selomerto 587 46,770
Kalikajar 754 58,397
Kertek 617 79,280
Wonosobo 1164 87,787
Watumalang 404 49,346
Mojotengah 423 60,740
Garung 650 49,307
Kejajar 445 42,665
TOTAL 6763 780,667
Tabel 1.14. Jumlah Penduduk Migrasi Keluar Per- Kecamatan di Kapubaten Wonosobo
Tahun 2016

Jumlah Penduduk Laki- Laki dan Perempuan Bedasarkan Kelompok


Umur Pada Tahun 2007
2007
KELOMPOK UMUR
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0–4 39,814 38,698
5–9 42,060 40,845
10 – 14 41,240 39,242
15 – 19 38,840 36,467
20 – 24 32,408 33,693
25 – 29 32,247 33,583
30 – 34 30,825 31,844
35 – 39 28,888 29,155
40 – 44 25,235 23,559
45 – 49 20,556 18,725
50 – 54 15,080 15,078
55 - 59 13,605 13,143
60 – 64 12,470 12,287
65 + 19,190 19,190
JUMLAH 392,458 385509
Tabel 1.15. Jumlah Penduduk Laki- Laki dan Perempuan Bedasarkan Kelompok Umur
Pada Tahun 2007

Jumlah Penduduk Laki- Laki dan Perempuan Bedasarkan Kelompok


Umur Pada Tahun 2016
2016
KELOMPOK UMUR
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0–4 34,153 33,504
5–9 34,611 32,648
10 – 14 33,948 31,237
15 – 19 33,858 30,504
20 – 24 29,820 26,974
25 – 29 26,291 25,300
30 – 34 27,056 27,902
35 – 39 28,139 28,850
40 – 44 27,761 27,739
45 – 49 26,726 27,104
50 – 54 24,259 25,177
55 - 59 21,225 21,067
60 – 64 17,166 15,753
65 + 30,703 31,192
JUMLAH 395,716 384,951
Tabel 1.16. Jumlah Penduduk Laki- Laki dan Perempuan Bedasarkan Kelompok Umur
Pada Tahun 2016
BAB II
ANALISIS

A. Analisis jumlah penduduk per Kecamatan yang terdapat di Kabupaten


Wonosobo pada tahun 2007 dan 2016
1. Jumlah Penduduk
1.1. Perhitungan jumlah penduduk per Kecamatan
Kabupaten Wonosobo merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Jwa
Tengah. Kabupaten Wonosobo berdiri 24 Juli 1825 sebagai Kabupaten
dibawah Kesultanan Yogyakarta seusai pertempuran dalam perang
diponegoro. Secara geografis kabupaten Wonosobo memiliki luas area
sebesar 984,7 km2. Kabupaten Wonosobo memiliki 15 Kecamatan yaitu
Kecamatan Wadaslintang, Kecamatan Kepil, Kecamatan Sapuran,
Kecamatan Kalibawang, Kecamatan Kaliwiro, Kecamatan Leksono,
Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Selomerto, dan Kecamatan Kalikajar.
Jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo pada tahun 2007 berjumlah
773.967 Jiwa dan pada tahun 2016 berjumlah 780.667 jiwa.
Setiap kecamatan di Kabupaten Wonosobo memiliki jumlah penduduk
yang berbeda- beda. Berikut merupakan diagram pie yang menggambarkan
jumlah penduduk per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo pada tahun
2007 dan tahun 2016.

Jumlah Penduduk Per- Kecamatan di Kabupaten


Wonosobo Tahun 2007
41,714 54,340 Wadaslintang
49,997
59,480 Kepil
59,007
Sapuran
53,024
Kalibawang
52,087 25,600
Kaliwiro
48,219
75,954 Leksono
Sukoharjo
75,747 39,441
Selomerto
30,616
44,915 Kalikajar
63,826

Diagram 1.1. Jumlah Penduduk Per- Kecamatan Kapubaten Wonosobo Tahun 2007
Dari diagram pie diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Kalibawang
memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit dibandingan kecamatan
lainnya yang terdapat di Kabupaten Wonosobo. Jumlah penduduk
Kecamatan Kalibawang berjumlah 25.600 jiwa, sedangkan Kecamatan yang
memiliki jumlah penduduk paling banyak yaitu Kecamatan Wonosobo.
Jumlah penduduk Kecamatan Wonosobo pada tahun 2007 berjumlah
75.954 jiwa.

Jumlah Penduduk Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo


Tahun 2016
42,665 52,228
Wadaslintang
49,307 57,085
Kepil
60,740
56,157 Sapuran
Kalibawang
22,626
49,346 Kaliwiro
44,683
87,787 Leksono

40,789 Sukoharjo
79,280
32,807 Selomerto
46,770 Kalikajar
58,397

Diagram 1.2. Jumlah Penduduk Per- Kecamatan Kapubaten Wonosobo Tahun


2016

Diagram pie jumlah penduduk per- Kecamatan di Kabupaten


Wonosobo Tahun 2016 diatas menjelaskan bahwa Kecamatan Sukoharjo
memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit dibandingan kecamatan
lainnya yang berada di Kabupaten Wonosobo. Jumlah penduduk Kecamatan
Sukoharjo berjumlah 32.807 jiwa, sedangkan Kecamatan yang memiliki
jumlah penduduk paling banyak yaitu Kecamatan Kaliwiro. Jumlah
penduduk Kecamatan Kaliwiro pada tahun 2016 berjumlah 877.87 jiwa.

2. Fertilitas
Fertilitas merupakan salah satu komponen pertumbuhan penduduk
yang bersifat menambah jumlah penduduk.fertilitas diartikan sebagai hasil
reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita
menyangkut banyaknya bayi lahir hidup. Fertilitas di pengaruhi oleh aspek
demografis maupun non demografis, aspek demografis mencakup struktur
umur, status pernikahan dan sebagainya. Sedangkan, non-demografis
mencakup pendidikan, layanan kesehatan, status migrasi, agama, suku,
ekonomi, persepsi keluarga ideal, dan sebagainya.

2.1. Tingkat Fertilitas Kasar (CBR)


Crude Birth Rate (CBR) didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup
pada suatu tahun tertentu tiap 1.000 penduduk pada pertengahan tahun.
Kelebihan dari perhitungan CBR ini adalah perhitungan sederhana dan data
tersedia, sedangkan kelemahan dari CBR adalah penghitungan yang kasar
sehingga tidak akurat. Ketidakakuratan ini terjadi karena tidak ada pemisahan
antara penduduk laki-laki dan perempuan yang masin kanak-kanak dan
berumur 50 tahun ke atas.

35 Perbandingan Nilai CBR Per-Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun


2007 dan 2016
29.52
30 28.17
27.37
26.2826.9925.85
25.42
25 23.21 24.0423.3224.74 24.71
22.68
20.51
20 18.85

15 13.01 13.77 13.80


12.56
11.54 11.34
9.87 10.59
9.42 9.54
10 8.44 8.02
6.46
5.13 5.24
5

CBR 2007 CBR 2016


Gambar 2.1 Tingkat Fertititas Kasar (CBR) di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

CBR = B x k
P
Keterangan :
B = Jumlah kelahiran pada tahun x
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun x
K = Bilangan konstan, umumnya 1000

Rumus diatas menghasilkan nilai CBR yang digambarkan pada Gambar


2.1. Gambar 2.1 menunjukkan angka fertilitas kasar atau crude birth rate (CBR)
yang berarti menunjukkan banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun 2007
dan 2016 tiap 1000 penduduk di Kabupaten Wonosobo, yang dijabarkan dalam
perincian kecamatan. pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada
pertengahan tahun.
Gambar 2.1 menunjukkan 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo
mengalami peningkatan nilai CBR dari tahun 2007 ke tahun 2016. Secara umum
dapat dilihat bahwa Kecamatan yang mengalami kenaikan CBR paling signifikan
adalah Kecamatan Kadaslintang dari 6,46 pada tahun 2007 menjadi 29,52 pada
tahun 2016, sedangkan kenaikan CBR yang paling sedikit terdapat di kecamatan
Wonosobo dari 8,02 pada tahun 2007 menjadi 18,85 pada tahun 2016.

CBR Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016


CBR
No Nama Kecamatan
2007 2016
1 Wadaslintang 6.46 29.52
2 Kepil 9.87 23.21
3 Sapuran 5.13 27.37
4 Kalibawang 8.44 24.04
5 Kaliwiro 9.42 23.32
6 Leksono 13.01 24.74
7 Sukoharjo 9.54 20.51
8 Selomerto 12.56 25.42
9 Kalikajar 10.59 28.17
10 Kertek 11.54 24.71
11 Wonosobo 8.02 18.85
12 Watumalang 13.77 22.68
13 Mojotengah 5.24 26.28
14 Garung 13.80 26.99
15 Kejajar 11.34 25.85
Tabel 2.1 CBR Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016
2.2. Tingkat Fertilitas Menurut Umur atau Age Spesific Fertility
Rate(ASFR)
Tingkat Fertilitas Menurut Umur atau Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
merupakan banyaknya kelahiran dari wanita pada suatu kelompok umur pada
tahun tertentu per seribu wanita pada kelompok umur dan pertengahan tahun
yang sama. Adanya perbedaan kemampuan kelahiran antar kelompok umur
wanita usia reproduksi menjadi dasar pertimbangan munculnya perhitungan
ASFR.
Kelebihan dari perhitungan ASFR ini adalah ukuran lebih cermat karena
memperhitungkan perbedaan risiko menurut kelompok umur dan
memungkinkan dilakukan studi fertilitas menurut kohor. ASFR adalah dasar
perhitungan untuk menghitung ukuran fertilitas lainnya, seperti TFR, GRR, dan
NRR.
ASFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

ASFRi = Bi x k
Pi
Keterangan :
Bi = Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i pada
tahun tertentu
Pi = Jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i pada
pertengahan tahun
k = bilangan konstan biasanya 1000

Perhitungan ASFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007


Kelompok Jumlah Penduduk
Umur Kelahiran Wanita ASFR
0-4 0 38,698 0.0
5-9 0 40,645 0.0
10 - 14 0 39,424 0.0
15 - 19 287 36,467 7.9
20 - 24 1290 33,693 38.3
25 - 29 2150 33,583 64.0
30 - 34 2007 31,844 63.0
35 - 39 1433 29,155 49.2
40 - 44 287 23,559 12.2
45 - 49 143 18,725 7.6
50 - 54 0 15,078 0.0
55 - 59 0 13,143 0.0
60 - 64 0 12,287 0.0
65 + 0 19,190 0.0
TOTAL 7,597 385,491 19.7
Tabel. 2.2 Perhitungan ASFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

Perhitungan ASFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2016


Kelompok Jumlah Penduduk
Umur Kelahiran Wanita ASFR
0-4 0 33,504 0.0
5-9 0 32,648 0.0
10 - 14 0 31,237 0.0
15 - 19 727 30,504 23.8
20 - 24 3272 26,974 121.3
25 - 29 5453 25,300 215.5
30 - 34 5090 27,902 182.4
35 - 39 3636 28,850 126.0
40 - 44 727 27,739 26.2
45 - 49 364 27,104 13.4
50 - 54 0 25,117 0.0
55 - 59 0 21,067 0.0
60 - 64 0 15,753 0.0
65 + 0 31,192 0.0
TOTAL 19269 384,891 50.1
Tabel 2.3 Perhitungan ASFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2016
Perbandingan ASFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

250.0
215.5
200.0 182.4

150.0 121.3 126


ASFR 2007
100.0
ASFR 2016
50.0 23.8 26.2
13.4
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0
0 - 4 5 - 9 10 - 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 +
14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64

Gambar 2.2 ASFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

Gambar 2.2 menyatakan bahwa ASFR pada tahun 2007 dan 2016
memiliki beberapa perbedaan. ASFR tahun 2016 selalu lebih tinggi daripada
tahun 2007, hal ini ditunjukkan pada kelompok umur 15-19, 20-24, 25-29, 30-
34, 35-39, 40-44, dan 45-49. Nilai ASFR tertinggi terdapat pada kelompok umur
25-29 tahun dan paling sedikit terdapat di kelompok umur 45- 49 tahun. Nilai
ASFR kelompok umur tahun 25- 29 pada tahun 2016 sebesar 215,5. Hal
menunjukkan setiap 1000 orang pada umur 15-19 terdapat angka kelahiran 215
jiwa pada tahun 2016 di Kabupaten Wonosobo.

2.3. Angka Fertilitas Total atau Total Fertility Rate (TFR)


Angka yang menunjukkan jumlah kelahiran hidup tiap 1.000 wanita
hingga akhir masa reproduksinya, dengan catatan :
1. Tidak ada seorang wanita yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya
2. Tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.
TFR dihitung dengan cara menjumlahkan tingkat fertilitas wanita menurut
umur (ASFR). Jika umur tersebut berjenjang 5 tahun, maka :

TFR = 5∑ASFRi

TFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007


Kelompok
Jumlah Kelahiran Penduduk Wanita
Umur ASFR
15 – 19 287 36,467 7.9
20 – 24 1290 33,693 38.3
25 – 29 2150 33,583 64.0
30 – 34 2007 31,844 63.0
35 – 39 1433 29,155 49.2
40 – 44 287 23,559 12.2
45 – 49 143 18,725 7.6
TOTAL 7,597 207,026 242.2
TFR 1211
Tabel 2.4 TFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

TFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2016


Kelompok
Jumlah Kelahiran Penduduk Wanita
Umur ASFR
15 – 19 727 30,504 23.8
20 – 24 3272 26,974 121.3
25 – 29 5453 25,300 215.5
30 – 34 5090 27,902 182.4
35 – 39 3636 28,850 126
40 – 44 727 27,739 26.2
45 – 49 364 27,104 13.4
TOTAL 19,269 194,373 708.6
TFR 3543
Tabel 2.5 TFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2016

Perbandingan TFR Kabupaten Wonosobo tahun 2007 dan 2016


4000 3543

2000 1211
TFR

0
2007 2016

Gambar 2.3 TFR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

Gambar 2.3 menyatakan bahwa TFR Kabupaten Wonosobo tahun 2007


memiliki nilai 1.211 per 1.000 penduduk usia 15-49 tahun. Hal ini berarti rata-
rata setiap wanita Kabupaten Wonosobo sampai akhir masa reproduksinya
akan mempunyai 1-2 anak. TFR Kabupaten Wonosobo tahun 2016 memiliki
nilai 3.43 per 1.000 penduduk usia 15-49 tahun. Hal ini berarti rata- rata setiap
wanita Kabupaten Wonosobo sampai akhir masa reproduksinya akan
mempunyai 3-4 anak.

2.4. Tingkat Fertilitas Umur atau General Fertility Rate (GFR)


GFR diperoleh dengan membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah
penduduk wanita usia 15- 44 atau 15- 49 tahun. Dasar pertimbangan
perhitungan ini adalah bahwa penduduk yang mempunyai risiko hamil adalah
wanita dalam usia reproduksi. Kelebihan GFR adalah lebih cermat karena hanya
memasukkan wanita berusia 15- 44 tahun atau 15-49 tahun sebagai penduduk
yang “exposed to risk”, namun kelemahannya yaitu tidak membedakan risiko
kelahiran dari berbagai kelompok umur.

GFR Per- Kecamatan Kabupaten Wonosobo Tahun 2007


No. Kecamatan wanita 15-49 kelahiran GFR
1 Wadaslintang 13,767 351 25
2 Kepil 15,624 587 38
3 Sapuran 14,007 272 19
4 Kalibawang 6,591 216 33
5 Kaliwiro 12,703 454 36
6 Leksono 10,389 513 49
7 Sukoharjo 8,421 292 35
8 Selomerto 11,725 564 48
9 Kalikajar 17,165 676 39
10 Kertek 20,474 874 43
11 Wonosobo 20,935 609 29
12 Watumalang 14,324 717 50
13 Mojotengah 16,052 309 19
14 Garung 12,985 690 53
15 Kejajar 11,864 473 40
TOTAL 207,026 7597 37
Tabel 2.6 GFR Per- Kecamatan Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

GFR Per- Kecamatan Kabupaten Wonosobo Tahun 2016


No. Kecamatan wanita 15-49 kelahiran GFR
1 Wadaslintang 12,448 1,542 124
2 Kepil 14,291 1,325 93
3 Sapuran 14,141 1,537 109
4 Kalibawang 5,558 544 98
5 Kaliwiro 10,632 1,042 98
6 Leksono 9,881 1,009 102
7 Sukoharjo 8,266 673 81
8 Selomerto 11,461 1,189 104
9 Kalikajar 14,397 1,645 114
10 Kertek 20,025 1,959 98
11 Wonosobo 22,972 1,655 72
12 Watumalang 11,754 1,119 95
13 Mojotengah 15,479 1,596 103
14 Garung 11,989 1,331 111
15 Kejajar 11,079 1,103 100
TOTAL 194,373 19,269 99
Tabel 2.7 GFR Per- Kecamatan Kabupaten Wonosobo Tahun 2016

Perbandingan GFR Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo


Tahun 2007 dan 2016
140
120
100
80
60
40
20 GFR 2007
0 GFR 2016
Kepil

Kejajar
Leksono
Sapuran

Kertek
Kaliwiro

Sukoharjo

Kalikajar
Selomerto

Garung
Wadaslintang

Watumalang
Kalibawang

Wonosobo

Mojotengah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Gambar 2.4 GFR Per- Kecamatan Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

Gambar 2.4 menggambarkan bahwa pada tahun 2007 Kecamatan


Sapuran memiliki GFR senilai 19 dan pada tahun 2016 memiliki GFR senilai 109.
Hal itu berarti bahwa pada tahun 2007 terdapat 19 bayi yang lahir tiap 1.000
perempuan usia subur, sedangkan pada tahun 2016 terdapat 109 bayi yang
lahir tiap 1.000 perempuan usia subur di Kecamatan Sapuran.

3. Mortalitas
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian pada suatu populasi.
Mortalitas merupakan salah satu variabel demografi yang penting. Tinggi
rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah, tidak hanya
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga menjadi barometer tinggi
rendahnya tingkat kesehatan penduduk di daerah tersebut. Data mortalitas
diperlukan untuk proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan dan
evaluasi program- program kebijakan penduduk.

3.1. Angka Kematian Kasar atau Crude Death Rate (CDR)


CDR adalah jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun tersebut. Perhitungan CDR memiliki
kelebihan yaitu perhitungan sederhana dan data tersedia, namun kelemahannya
yaitu tidak memperhitungkan pengaruh struktur umur penduduk.
Rumus mencari CDR adalah sebagai berikut :

CDR = D x k
P

Keterangan :
B : Jumlah kematian selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K : Bilangan konstan, biasanya 1000

CDR Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007


Jumlah
No Nama Kecamatan Kematian Jumlah Penduduk CDR
1 Wadaslintang 155 54,340 2.85
2 Kepil 187 59,480 3.14
3 Sapuran 65 53,024 1.23
4 Kalibawang 97 25,600 3.79
5 Kaliwiro 224 48,219 4.65
6 Leksono 175 39,441 4.44
7 Sukoharjo 125 30,616 4.08
8 Selomerto 246 44,915 5.48
9 Kalikajar 247 63,826 3.87
10 Kertek 303 75,747 4.00
11 Wonosobo 380 75,954 5.00
12 Watumalang 288 52,087 5.53
13 Mojotengah 163 59,007 2.76
14 Garung 258 49,997 5.16
15 Kejajar 198 41,714 4.75

TOTAL 3111 773,967 4.02


Tabel 3.1 CDR Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

CDR Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016


No Nama Kecamatan Jumlah Kematian Jumlah Penduduk CDR
1 Wadaslintang 145 52,228 2.78
2 Kepil 125 57,085 2.19
3 Sapuran 881 56,157 15.69
4 Kalibawang 21 22,626 0.93
5 Kaliwiro 104 44,683 2.33
6 Leksono 31 40,789 0.76
7 Sukoharjo 71 32,807 2.16
8 Selomerto 94 46,770 2.01
9 Kalikajar 45 58,397 0.77
10 Kertek 135 79,280 1.70
11 Wonosobo 282 87,787 3.21
12 Watumalang 157 49,346 3.18
13 Mojotengah 130 60,740 2.14
14 Garung 138 49,307 2.80
15 Kejajar 97 42,665 2.27

TOTAL 2456 780,667 3.15


Tabel 3.2 CDR Per- Kecamatan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016
Perbandingan Nilai CDR Per-Kecamatan di Kabupaten Wonosobo
Tahun 2007 dan 2016
18.00
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00 15.69
6.00 4.65 4.44
5.48 5.00 5.53 5.16 4.75
3.79 4.08 3.87 4.00
4.00 2.85 3.14 2.76
2.00 1.23
2.78 2.19 0.93 2.33 0.76 2.16 2.01 0.77 1.70 3.21 3.18 2.14 2.80 2.27
0.00
Kepil

Kejajar
Leksono

Selomerto

Kertek
Wadaslintang

Sapuran

Kalikajar
Kaliwiro

Sukoharjo

Garung
Kalibawang

Wonosobo

Watumalang

Mojotengah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

CDR 2007 CDR 2016

Gambar 3.1 CDR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

Gambar 3.1 menggambarkan bahwa pada tahun 2007 Kecamatan


Sapuran memiliki CDR senilai 1,23 yang berarti terdapat 1,23 kematian per
1.000 penduduk atau 1-2 kematian per seratus penduduk. Pada tahun 2016
Kecamatan Sapuran memiliki CDR senilai 15,69. Hal itu berarti bahwa pada
tahun 2016 di Kecamatan Sapuran terdapat 15,69 kematian per 1.000
penduduk atau 15-16 kematian per seratus penduduk. Kenaikan CDR di
Kecamatan Sapuran sangat signifikan dari 1-2 kematian per seratus penduduk
pada tahun 2007 menjadi 15-16 kematian per seratus penduduk pada tahun
2016 di Kecamatan Sapuran.

3.2. Angka Kematian Menurut Umur atau Age Spesific Death Rate (ASDR)
ASDR adalah jumlah kematian pada kelompok umur tertentu per 1.000
penduduk kelompok umur tersebut pada tahun tertentu. Perhitungan ini
didasarkan pada adanya risiko kematian antar kelompok umur yang berbeda-
beda. Perhitungan ASDR dapat dilakukan perbandingan tingkat kematian pada
kelompok umur yang berbeda, atau melihat perubahan tingkat kematian pada
kelompok umur yang sama pada waktu yang berbeda. Perhitungan ASDR
memiliki kelebihan yaitu hasil lebih rinci dan akurat karena sudah
memperhitungkan pengaruh struktur umur penduduk.
Angka kematian untuk 1.000 orang :

ASDR = Di x k
Pi

Keterangan :
Di = Jumlah kematian kelompok umur tertentu pada tahun tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok umur i pada pertengahan tahun
tertentu
K = Bilangan konstan, biasanya 1000

ASDR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007


Kelompok
Umur Jumlah Kematian Jumlah Penduduk ASDR
0–4 208 78,512 2.6
5–9 28 82,905 0.3
10 – 14 22 80,482 0.3
15 – 19 40 75,307 0.5
20 – 24 50 66,101 0.8
25 – 29 62 65,830 0.9
30 – 34 65 62,669 1.0
35 – 39 96 58,043 1.7
40 – 44 115 48,794 2.4
45 – 49 149 39,281 3.8
50 – 54 190 30,158 6.3
55 - 59 196 26,748 7.3
60 – 64 261 24,757 10.5
65 + 1627 38,380 42.4
TOTAL 3109 777,967 4.0
Tabel 3.3 ASDR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

ASDR Kabupaten Wonosobo Tahun 2016


Kelompok
Umur Jumlah Kematian Jumlah Penduduk ASDR
0–4 165 67,657 2.4
5–9 22 67,259 0.3
10 – 14 17 65,185 0.3
15 – 19 32 64,362 0.5
20 – 24 39 56,794 0.7
25 – 29 49 51,591 0.9
30 – 34 52 54,958 0.9
35 – 39 76 56,989 1.3
40 – 44 91 55,500 1.6
45 – 49 118 53,830 2.2
50 – 54 150 49,436 3.0
55 - 59 155 42,292 3.7
60 – 64 206 32,919 6.3
65 + 1,284 61,895 20.7
TOTAL 2,456 780,667 3.1
Tabel 3.4 ASDR Kabupaten Wonosobo Tahun 2016

45
Perbandingan ASDR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan
2016
40

35

30

25

20

15

10

0
0 - 4 5 - 9 10 - 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 +
14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64
ASDR 2007 ASDR 2016

Gambar 3.2 ASDR Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016


Gambar 3.2. menjelaskan bahwa ASDR yang paling rendah didapatkan
pada usia 5-9 tahun, sedangkan nilai ASDR tertinggi terdapat pada usia 65+.
Berdasarkan data tersebut, didapatkan bahwa angka ASDR sedikit tinggi apa
usia bayi, kemudian menurun, dan akhirnya cenderung meningkat seiring
pertambahan usia. Usia 0-4 merupakan usia yang cukup rentang akan kematian
karena adanya beberapa faktor seperti kesehatan, lingkungan, serta sosial
ekonomi, maupun kecelakaan. Sedangkan, pada usia lanjut, kematian terjadi
karena adanya kecenderungan terhadap faktor kesehatan.

4. Mobilitas
Mobilitas penduduk meliputi semua pergerakan penduduk yang
melintasi batas wilayah tertentu dalam periode terntu. Batas wilayah yang
umumnya digunakan adalah batas administrasi. Dalam kaitannya dengan
pertumbuhan penduduk, mobilitas penduduk mempunyai pengaruh yang lebih
kecil dibandingkan dengan fertilitas dan mortalitas.

4.1. In- Migration


In- Migration adalah masuknya penduduk luar ke dalam suatu daerah
tujuan. In- Migration menunjukkan banyaknya migran yang masuk, per 1.000
penduduk di daerah tujuan dalam waktu setahu. Berikut adalah rumus
perhitungan In- Migration :

Mi = I x k
P
Keterangan :
mi = Angka migrasi masuk
I = jumlah migran masuk
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
K = 1000

In- Mingration di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

KECAMATAN PENDUDUK MASUK JUMLAH PENDUDUK IN-MIGRATION

Wadaslintang 32 54,340 0.59


Kepil 30 59,480 0.50
Sapuran 11 53,024 0.21
Kalibawang 53 25,600 2.07
Kaliwiro 84 48,219 1.74
Leksono 225 39,441 5.70
Sukoharjo 794 30,616 25.93
Selomerto 190 44,915 4.23
Kalikajar 509 63,826 7.97
Kertek 101 75,747 1.33
Wonosobo 1451 75,954 19.10
Watumalang 29 52,087 0.56
Mojotengah 272 59,007 4.61
Garung 54 49,997 1.08
Kejajar 73 41,714 1.75
TOTAL 3908 773,967 5.05
Tabel 4.1. In- Mingration di Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

In- Mingration di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016

KECAMATAN PENDUDUK MASUK JUMLAH PENDUDUK IN-MIGRATION

Wadaslintang 33 52,228 0.63


Kepil 372 57,085 6.52
Sapuran 326 56,157 5.81
Kalibawang 86 22,626 3.80
Kaliwiro 351 44,683 7.86
Leksono 244 40,789 5.98
Sukoharjo 62 32,807 1.89
Selomerto 558 46,770 11.93
Kalikajar 548 58,397 9.38
Kertek 607 79,280 7.66
Wonosobo 1,102 87,787 12.55
Watumalang 271 49,346 5.49
Mojotengah 529 60,740 8.71
Garung 641 49,307 13.00
Kejajar 377 42,665 8.84
TOTAL 6107 780,667 7.82
Tabel 4.2. In- Mingration di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016
Perbandingan IN-MIGRATION Per-Kecamatan di Kabupaten Wonosobo
Tahun 2007 dan 2016
30
25
20
15 11.93 12.55 13.00
9.38 8.71 8.84
10 7.86 7.66
6.52 5.81 5.98 5.49
3.80
5 1.89
0.63
0.59 0.50 0.21 2.07 1.74 5.70 25.93 4.23 7.97 1.33 19.1 0.56 4.61 1.08 1.75
0
Kepil

Kejajar
Sapuran

Leksono

Kalikajar
Kaliwiro

Kertek

Garung
Sukoharjo

Selomerto

Watumalang
Wadaslintang

Kalibawang

Wonosobo

Mojotengah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

IN-MIGRATION 2007 IN-MIGRATION 2016

Gambar 4.1. Perbandingan In- Migration rate Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

Gambar 4.1 menyatakan perbandingan angka migrasi masuk atau in


migration rate di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2007 dan 2016.
Berdasarkan gambar 4.1 didapatkan bahwa angka migrasi masuk di Kabupaten
Wonosobo mengalami penurunan signifikan yang terjadi di Kecamatan
Sukoharjo. Angka migrasi masuk pada tahun 2007 di Kecamatan Sukoharjo
adalah sebesar 25,93 dan mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 1,89.
Hal ini menunjukkan banyaknya migran yaitu 25,93 per seribu penduduk lokal
pada tahun 2007 dan banyaknya migran yaitu 1,89 per seribu penduduk lokal
pada tahun 2016 di Kecamatan Sukoharjo. Pada Kecamatan Garung terjadi
selisih angka migrasi masuk yang relatif besar. Angka migrasi masuk pada tahun
2007 di Kecamatan Garung adalah sebesar 1,08 dan mengalami kenaikan pada
tahun 2016 menjadi 13,00. Hal ini menunjukkan banyaknya migran yaitu 1,08
per seribu penduduk lokal pada tahun 2007 dan banyaknya migran yaitu 13,00
per seribu penduduk lokal pada tahun 2016 di Kecamatan Garung.

4.2. Angka Migrasi Keluar (mo) atau Out- Migration


Angka Migrasi Keluar (mo) atau Out- Migration adalah keluarnya
penduduk di dalam daerah ke tempat lain. Menunjukkan banyaknya migran
yang keluar per 1.000 penduduk di daerah asal dalam waktu setahun. Angka
migrasi keluar atau mo dapat dihitung dengan cara :

Mo = I x k
P

Keterangan :
Mo = Angka migrasi keluar
I = jumlah migran keluar
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
K = 1000

Out- Migration rate Kabupaten Wonosobo Tahun 2007


PENDUDUK JUMLAH OUT-
KECAMATAN
KELUAR PENDUDUK MIGRATION
Wadaslintang 68 54,340 1.25
Kepil 27 59,480 0.45
Sapuran 27 53,024 0.51
Kalibawang 57 25,600 2.23
Kaliwiro 231 48,219 4.79
Leksono 169 39,441 4.28
Sukoharjo 559 30,616 18.26
Selomerto 288 44,915 6.41
Kalikajar 239 63,826 3.74
Kertek 89 75,747 1.17
Wonosobo 1448 75,954 19.06
Watumalang 94 52,087 1.80
Mojotengah 141 59,007 2.39
Garung 120 49,997 2.40
Kejajar 93 41,714 2.23
TOTAL 3650 773,967 4.72
Tabel 4.3. Out- Migration rate Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

Out- Migration rate Kabupaten Wonosobo Tahun 2016


PENDUDUK JUMLAH OUT-
KECAMATAN
KELUAR PENDUDUK MIGRATION
Wadaslintang 117 52,228 2.24
Kepil 404 57,085 7.08
Sapuran 357 56,157 6.36
Kalibawang 117 22,626 5.17
Kaliwiro 403 44,683 9.02
Leksono 284 40,789 6.96
Sukoharjo 37 32,807 1.13
Selomerto 587 46,770 12.55
Kalikajar 754 58,397 12.91
Kertek 617 79,280 7.78
Wonosobo 1164 87,787 13.26
Watumalang 404 49,346 8.19
Mojotengah 423 60,740 6.96
Garung 650 49,307 13.18
Kejajar 445 42,665 10.43
TOTAL 6763 780,667 8.66
Tabel 4.4. Out- Migration rate Kabupaten Wonosobo Tahun 2016

Perbandingan OUT-MIGRATION Per-Kecamatan di Kabupaten


Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

25

20

15 12.55 12.91 13.26 13.18


10.43
10 9.02 8.19
7.08 6.36 6.9618.26 7.7819.06 6.96
5.17
5
2.24
1.136.41
1.25 0.45 0.51 2.23 4.79 4.28 3.74 1.17 1.80 2.39 2.40 2.23
0
Kepil

Kejajar
Sapuran

Kertek
Kalikajar
Kaliwiro

Leksono

Sukoharjo

Selomerto
Wadaslintang

Garung
Kalibawang

Wonosobo

Watumalang

Mojotengah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

OUT-MIGRATION 2007 OUT-MIGRATION 2016

Gambar 4.2 Perbandingan Out- Migration Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016
Gambar 4.2 menunjukkan angka migrasi keluar atau out migration rate
di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2007 dan 2016. Secara garis besar terdapat
beberapa peningkatan dan beberapa penurunan angka migrasi keluar.
Kecamatan Selomerto memiliki angka migrasi keluar sebesar 6,41 pada tahun
2007 dan mengalami kenaikan pada tahun 2016 dengan angka sebesar 12,55.
Hal ini berarti terdapat 6-7 migran per seribu penduduk asal di Kecamatan
Selomerto pada tahun 2007 dan terdapat 12-13 migran per seribu penduduk
asal di Kecamatan Selomerto pada tahun 2016.
Penurunan angka migrasi keluar dapat dilihat pada Kecamatan
Sukoharjo. Angka migrasi keluar mengalami penurunan dari 18,26 pada tahun
2007 menjadi 1,13 pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan adanya 18- 19
migran keluar per seribu penduduk asal pada tahun 2007, dan terdapat 1-2
migran keluar per seribu penduduk asal di Kecamatan Sukoharjo pada tahun
2016.

4.3. Angka Migrasi Netto (mn) atau Net- Migration


Angka migrasi keluar atau out migration rate adalah angka yang
menunjukkan banyaknya migran yang keluar per 100 penduduk di daerah
asal dalam waktu setahun. Angka migrasi keluar atau mo dapat dihitung
dengan cara :

Mn = I- O x k
P

Keterangan :
Mn = angka migrasi netto
I = jumlah migran yang masuk
O = jumlah migran yang keluar
K = 1000

Net Migration Kabupaten Wonosobo Tahun 2007


PENDUDUK PENDUDUK JUMLAH NET-
KECAMATAN
MASUK KELUAR PENDUDUK MIGRATION
Wadaslintang 32 68 54,340 -0.7
Kepil 30 27 59,480 0.1
Sapuran 11 27 53,024 -0.3
Kalibawang 53 57 25,600 -0.2
Kaliwiro 84 231 48,219 -3.0
Leksono 225 169 39,441 1.4
Sukoharjo 794 559 30,616 7.7
Selomerto 190 288 44,915 -2.2
Kalikajar 509 239 63,826 4.2
Kertek 101 89 75,747 0.2
Wonosobo 1451 1448 75,954 0.0
Watumalang 29 94 52,087 -1.2
Mojotengah 272 141 59,007 2.2
Garung 54 120 49,997 -1.3
Kejajar 73 93 41,714 -0.5
TOTAL 3908 3650 773,967 0.3
Tabel 4.5 Net Migration Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

Net Migration Kabupaten Wonosobo Tahun 2016


PENDUDUK PENDUDUK JUMLAH NET-
KECAMATAN
MASUK KELUAR PENDUDUK MIGRATION
Wadaslintang 33 117 52,228 -1.6
Kepil 372 404 57,085 -0.6
Sapuran 326 357 56,157 -0.6
Kalibawang 86 117 22,626 -1.4
Kaliwiro 351 403 44,683 -1.2
Leksono 244 284 40,789 -1.0
Sukoharjo 62 37 32,807 0.8
Selomerto 558 587 46,770 -0.6
Kalikajar 548 754 58,397 -3.5
Kertek 607 617 79,280 -0.1
Wonosobo 1102 1164 87,787 -0.7
Watumalang 271 404 49,346 -2.7
Mojotengah 529 423 60,740 1.7
Garung 641 650 49,307 -0.2
Kejajar 377 445 42,665 -1.6
TOTAL 6107 6763 780,667 -0.8
Tabel 4.6. Net Migration Kabupaten Wonosobo Tahun 2016
Perbandingan NET-MIGRATION Per-Kecamatan di Kabupaten Wonosobo
Tahun 2007 dan 2016
10
8 NET-MIGRATION 2007 NET-MIGRATION 2016
6
4
2
0
-2
-4
-6
Wad Kalib Suko Selo Won Wat Moj
Sapu Kali Leks Kalik Kert Garu Kejaj
aslin Kepil awa harj mert osob uma oten
ran wiro ono ajar ek ng ar
tang ng o o o lang gah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NET-MIGRATION 2007 -0.7 0.1 -0.3 -0.2 -3.0 1.4 7.7 -2.2 4.2 0.2 0.0 -1.2 2.2 -1.3 -0.5
NET-MIGRATION 2016 -1.6 -0.6 -0.6 -1.4 -1.2 -1.0 0.8 -0.6 -3.5 -0.1 -0.7 -2.7 1.7 -0.2 -1.6
Gambar 4.3 Perbandingan Net- Migration Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

Gambar 4.3 menunjukkan tentang angka migrasi netto Kabupaten


Wonosobo tahun 2007 dan 2016. Angka migrasti netto di setiap kecamatan berbeda
sesuai dengan banyaknya migran yang masuk dan keluar. Kecamatan Sukoharjo
memiliki selisih yang tinggi antara angka migrasi netto pada tahun 2007 dan 2016.
Angka migrasi netto Kecamatan Sukoharjo pada tahun 2007 adalah 7,7 sedangkan
pada tahun 2016 meningkat menjadi 0,8. Hal ini terjadi karena adanya penurunan
aktivitas migrasi masuk atau keluar pada daerah tersebut. Berbeda dengan
Kecamatan Mojotengah, kecamatan ini memiliki angka migrasi netto yang hampir
sama pada tahun 2007 dan tahun 2016. Hal ini berarti aktivitas migrasi masuk dan
keluar pada Kecamatan Mojotengah relatif stabil atau seimbang.

5. Balancing- Equation
Balancing Equation merupakan metode perkiraan migrasi netto dengan
menggunakan jumlah penduduk (P) dan jumlah kelahiran (B) serta kematian (D)
antara dua sensus). Balancing
Equation memiliki rumus sebagai berikut :

I – O = (P1 – P0) – (B – D)

Keterangan :
I-O = migrasi nettro
P1 – P0= perubahan penduduk antara dua sensus
B – D = pertambahan alamiah penduduk anatara dua sensus

Berdasarkan data Kabupaten Wonosobo, didapatkan input untuk


menghitung balancing equation sebagai berikut :
JUMLAH
ANGKA
KECAMATAN PENDUDUK KELAHIRAN KEMATIAN
MIGRASI
2007 2016 2007 2016 TOTAL 2007 2016 TOTAL
Wadaslintang 54,340 52,228 351 1542 1893 155 145 300 -3,705
Kepil 59,480 57,085 587 1325 1912 187 125 312 -3,995
Sapuran 53,024 56,157 272 1537 1809 65 881 946 2,270
Kalibawang 25,600 22,626 216 544 760 97 21 118 -3,616
Kaliwiro 48,219 44,683 454 1042 1496 224 104 328 -4,704
Leksono 39,441 40,789 513 1009 1522 175 31 206 32
Sukoharjo 30,616 32,807 292 673 965 125 71 196 1,422
Selomerto 44,915 46,770 564 1189 1753 246 94 340 442
Kalikajar 63,826 58,397 676 1645 2321 247 45 292 -7,458
Kertek 75,747 79,280 874 1959 2833 303 135 438 1,138
Wonosobo 75,954 87,787 609 1655 2264 380 282 662 10,231
Watumalang 52,087 49,346 717 1119 1836 288 157 445 -4,132
Mojotengah 59,007 60,740 309 1596 1905 163 130 293 121
Garung 49,997 49,307 690 1331 2021 258 138 396 -2,315
Kejajar 41,714 42,665 473 1103 1576 198 97 295 -330
TOTAL 773,967 780,667 7597 19269 26866 3111 2456 5567 -14,599
Tabel 5.1 Angka Migrasi Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

Berdasarkan Tabel 5.1 jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo tahun


2007 adalah 773,967. Jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo tahun 2016
adalah 780.667. Perkiraan kelahiran dari tahun 2007 dan 2016 adalah 26.866.
Perkiran kematian dari tahun 2007 dan 2016 adalah 5.567.
Demikian dapat dihitung, sebagai berikut :
I – O = (P1 – P0) – (B – D)
I – O = (780.667 – 773.967) – (26.866 – 5.567)
= -14.599
Maka, hasil yang didapatkan dari perhitungan balancing-equation
Kabupaten Wonosobo tahun 2007 hingga 2016 adalah sebesar -14,599. Hal ini
berarti bahwa selisih dari jumlah migran masuk dengan migran keluar di
Kabupaten Wonosobo adalah -14,599 jiwa dengan jumlah migran keluar yang
lebih banyak.
BALANCING EQUATION
12,000 10,231
10,000
8,000
6,000
4,000 2,270
1,422 1,138
2,000 442 121
32
0
-2,000 -330
-4,000 -2,315
-3,705-3,995 -3,616 -4,132
-6,000 -4,704
-8,000
-7,458
-10,000

Gambar 5.1 Balancing Equation Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 dan 2016

6. Piramida Penduduk

Piramida Penduduk Kabupaten (dalam %) Wonosobo Tahun 2007

65 + -5 5
60 - 64 -3 3
55 - 59 -3 3
50 - 54 -4 4
45 - 49 -5 5
40 - 44 -6 6
35 - 39 -7 8
30 - 34 -8 8
25 - 29 -8 9
20 - 24 -8 9
15 - 19 -10 9
10 - 14 -11 10
5-9 -11 11
0-4 -10 10
-15 -10 -5 0 5 10 15

LAKI- LAKI PEREMPUAN

Gambar 6.1 Piramida penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2007

Gambar piramida 6.1. merupakan piramida bentuk expansive, dimana


memiliki bentuk yang bagian dasarnya relatif besar, dengan proporsi penduduk
muda besar dan proporsi penduduk tua kecil. Proporsi penduduk produktif
yang sedikit dibandingkan penduduk usia non-produktif, memiliki angka
kematian dan kelahiran yang tinggi. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten
Wonosobo tahun 2007 yang tinggi. Dari piramida tersebut, didapatkan bentuk
seperti guci yaitu besar di bagian bawah dan cenderung menurun dibagian atas.
Jumlah penduduk berusia 0-4 tahun memilih jumlah yang lebih rendah dari usia
diatasnya. Hal ini menyatakan adanya penurunan jumlah kelahiran pada 5 tahun
sebelumnya. Piramida ini menunjukkan bahwa tingkat kelahiran di Kabupaten
Wonosobo pada tahun 2007 masih tinggi dengan jumlah penduduk usia lanjut
yang rendah. Berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwa tingkat
ketergantungan penduduk non-produktif terhadap penduduk usia produktif
cukup tinggi karena masih di dominasi oleh penduduk usia muda non-produktif.

Piramida Penduduk (dalam %) Kabupaten Wonosobo Tahun


2016

65 + -8 8
60 - 64 -4 4
55 - 59 -5 5
50 - 54 -6 7
45 - 49 -7 7
40 - 44 -7 7
35 - 39 -7 7
30 - 34 -7 7
25 - 29 -7 7
20 - 24 -8 7
15 - 19 -9 8
10 - 14 -9 8
5-9 -9 8
0-4 -9 9
-10 -5 0 5 10

LAKI- LAKI PEREMPUAN

Gambar 6.2 Piramida penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2016

Gambar piramida 6.2 adalah piramida penduduk di Kabupaten


Wonosobo Tahun 2016. Berdasarkan bentuknya gambar piramida 6.2
pendududuk di Kabupaten Wonosobo menunjukkan bentuk constrictive.
Piramida bentuk constrictive memiliki bentuk bagian dasar piramida kecil,
sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur muda. Dari piramida
tersebut menggambarkan banyaknya perempuan dan laki-laki yang hampir
sama jumlahnya atau mendekati sama. Namun, dapat dilihat bahwa jumlah
penduduk pada usia 0-4 merupakan penduduk dengan jumlah terbanyak
dibandingkan dengan usia lainnya. Piramida ini merupakan piramida peralihan
dari bentuk ekspansive ke stationary. Piramida penduduk bentuk contrictive
hampir memiliki jumlah yang sama dari beberapa kelompok umur. Namun,
dapat dilihat bahwa komposisi penduduk non-produktif masih relatif tinggi
daripada jumlah penduduk usia produktif. Selain itu, jumlah penduduk usia
lanjut masih tinggi. Sehingga, angka dependensi di Kabuparen Wonosobo tahun
2016 masih tinggi.

7. Standarisasi
Standarisasi dilakukan bertujuan untuk dapat membandingkan angka
hasil pengukuran mortalitas dengan akurat, terutama angka kematian kasar
(CDR). Dengan kata lain, standarisasi merupakan cara/metode untuk
menyamakan komposisi penduduk antara dua wilayah/negara agar ukuran
mortalitas kedua wilayah/negara tersebut dapat dibandingkan.

7.1. Standarisasi Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Rembang


Tahun 2016

Jumlah penduduk dan ASDR Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Rembang


Tahun 2016
Kabupaten Kabupaten
Kelompok umur Wonosobo Rembang
penduduk ASDR Penduduk ASDR
0–4 67,657 2.4 47104 4
5–9 67,259 0.3 48444 1
10 - 14 65,185 0.3 50429 0
15 - 19 64,362 0.5 51704 1
20 - 24 56,794 0.7 49838 1
25 - 29 51,591 0.9 47634 1
30 - 34 54,958 0.9 48924 1
35 - 39 56,989 1.3 48582 2
40 - 44 55,500 1.6 46673 2
45 - 49 53,830 2.2 44173 3
50 - 54 49,436 3.0 39416 5
55 - 59 42,292 3.7 31034 7
60 - 64 32,919 6.3 20568 13
65 + 61,895 20.7 42379 38
TOTAL 780,667 3.1 616,901 5.0
Tabel 7.1. Jumlah penduduk dan ASDR Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Rembang Tahun
2016

CDR Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Rembang Tahun 2016


Keterangan CDR Kabupaten Wonosobo CDR Kabupaten Rembang
sebelum standarisasi 3.15 5.26
Tabel 7.2. CDR Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Rembang Tahun 2016

Tabel 7.2 menjelaskan bahwa nilai CDR Kabupaten Wonosobo sebelum


standarisasi pada tahun 2016 yaitu 3,15, sedangkan CDR Kabupaten Rembang
tahun 2016 yaitu 5,26 sebelum standarisasi.

Perkiraan Kematian Kabupaten Rembang pada Tahun 2016


Kelompok Kabupaten Kabupaten perkiraan kematian
umur Wonosobo Rembang kabupaten Rembang
penduduk ASDR Penduduk ASDR
0–4 67,657 2.4 47104 4 270.628
5–9 67,259 0.3 48444 1 67.259
10 – 14 65,185 0.3 50429 0 0
15 – 19 64,362 0.5 51704 1 64.362
20 – 24 56,794 0.7 49838 1 56.794
25 – 29 51,591 0.9 47634 1 51.591
30 – 34 54,958 0.9 48924 1 54.958
35 – 39 56,989 1.3 48582 2 113.978
40 – 44 55,500 1.6 46673 2 111
45 – 49 53,830 2.2 44173 3 161.49
50 – 54 49,436 3.0 39416 5 247.18
55 - 59 42,292 3.7 31034 7 296.044
60 – 64 32,919 6.3 20568 13 427.947
65 + 61,895 20.7 42379 38 2352.01
TOTAL 780,667 3.1 616,901 5.0 4275.241
Tabel 7.3 Perkiraan Kematian kabupaten Rembang tahun 2016

CDR Kabupaten Rembang setelah standarisasi


CDR = 4275,241 x 1000 = 5,476395185

780.667
Perbandingan CDR Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Rembang sebelum dan
sesudah standarisasi pada tahun 2016

CDR Kabupaten CDR Kabupaten


Keterangan Wonosobo Rembang
sebelum standarisasi 3.15 5.26
setelah standarisas
Kab. Wonosobo sebagai standar 3.15 5.476395185
Tabel 7.4 Perbandingan CDR Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Rembang sebelum dan
sesudah standarisasi pada tahun 2016

Berdasarkan tabel 7.4 dapat diketahui nilai CDR kabupaten Rembang


setelah distandarisasi adalah 5,476395185 dengan CDR kabupaten Wonosobo
sebagai standari senilai 3,15.

Persentase CDR Kabupaten Rembang terhadap Kabupaten Wonosobo


sebelum standarisasi

= (5,26- 3,15) x 100% = 66,984169841%

3,15

Persentase CDR Kabupaten Rembang terhadap Kabupaten Wonosobo


setelah standarisasi

= (5,476395185- 3,15) x 100% = 73,8538153968%

3,15

Jadi, sebelum dan sesudah standarisasi CDR Kabupaten Rembang lebih


tinggi dibandingan dengan Kabupaten Wonosobo.

7.2. Standarisasi Kabupaten Wonosobo dengan Kota Malang Tahun 2016

Jumlah penduduk dan ASDR Kabupaten Wonosobo dan Kota Malang Tahun
2016
kelompok kabupaten perkiraan kematian
umur Wonosobo kota malang kota malang
penduduk ASDR penduduk ASDR
0-4 67,657 2.4 60,911 2.1 142.0797
5-9 67,259 0.3 60,630 0.3 20.1777
10 - 14 65,185 0.3 57,758 0.3 19.5555
15 - 19 64,362 0.5 81,592 0.3 19.3086
20 - 24 56,794 0.7 105,883 0.3 17.0382
25 - 29 51,591 0.9 70,216 0.5 25.7955
30 - 34 54,958 0.9 64,525 0.6 32.9748
35 - 39 56,989 1.3 60,264 1.0 56.989
40 - 44 55,500 1.6 59,069 1.2 66.6
45 - 49 53,830 2.2 56,839 1.6 86.128
50 - 54 49,436 3.0 52,516 2.2 108.7592
55 - 59 42,292 3.7 43,549 2.8 118.4176
60 - 64 32,919 6.3 31,020 5.2 171.1788
65 + 61,895 20.7 51,638 19.3 1194.5735
TOTAL 780,667 3.1 856,410 2.2 2079.5761
Tabel 7.5. Jumlah penduduk dan ASDR Kabupaten Wonosobo dan Kota Malang Tahun 2016

CDR Kabupaten Wonosobo dan Kota Malang Tahun 2016


Keterangan CDR Kabupaten Wonosobo CDR Kota malang
sebelum standarisasi 3.15 2.378
Tabel 7.6. CDR Kabupaten Wonosobo dan Kota Malang Tahun 2016

Tabel 7.6 menjelaskan bahwa nilai CDR Kabupaten Wonosobo sebelum


standarisasi pada tahun 2016 yaitu 3,15, sedangkan CDR Kota Malang tahun
2016 yaitu 2,378 sebelum standarisasi.
CDR Kota Malang setelah standarisasi :
CDR = 2079,5761 x 1000 = 2,378

780.667

Perbandingan CDR Kabupaten Wonosobo dan Kota Malang sebelum dan


sesudah standarisasi pada tahun 2016

Keterangan CDR Kabupaten Wonosobo CDR Kota malang


sebelum standarisasi 3.15 2.378
setelah standarisas
Kab. Wonosobo sebagai standar 3.15 2.663845276
Tabel 7.7 Perbandingan CDR Kabupaten Wonosobo dan Kota Malang sebelum dan sesudah
standarisasi pada tahun 2016

Berdasarkan tabel 7.7 dapat diketahui nilai CDR kota Malang setelah
distandarisasi adalah 2,663845276 dengan CDR kabupaten Wonosobo sebagai
standari senilai 3,15.
Persentase CDR Kota Malang terhadap Kabupaten Wonosobo sebelum
standarisasi

= (2,378-3,15) x 100% = -24,5079365079%

3,15

Persentase CDR Kota Malang terhadap Kabupaten Wonosobo setelah


standarisasi

= (2,663845276- 3,15) x 100% = -15,4334833016%

3,15

Jadi, sebelum dan sesudah standarisasi CDR Kota Malang lebih rendah
dibandingan dengan Kabupaten Wonosobo.
BAB III

KESIMPULAN
Berdasarkan data yang didapatkan jumlah penduduk di Kabupaten
Wonosobo pada tahun 2007 dan 2016 mengalami peningkatan, yakni 773.967
jiwa menjadi 780.667 jiwa. Pertambahan penduduk di Kabupaten Wonosobo
dipengaruhi oleh jumlah fertilitas, mortalitas, dan migrasi penduduknya. Secara
umum, jumlah kelahiran di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2007 dan 2016
mengalami peningkatan dua kali lipat, sedangkan jumlah kematian di
Kabupaten Wonosobo pada tahun 2007 dan 2016 mengalami penurunan.
Penurunan jumlah kematian di Kabupaten Wonosobo dapat terjadi karena
beberapa faktor antara lain meningkatnya kualitas layanan kesehatan dan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Jumlah penduduk di
Kabupaten Wonosobo dalam kurun waktu 10 tahun tidak mengalami
peningkatan yang signifikan. Walaupun jumlah kelahiran terjadi peningkatan
yang signifikan, hal ini dapat diimbangi dengan jumlah migrasi keluar yang
cukup tinggi.

Piramida jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo tahun 2007


berbentuk expansive. Kemudian piramida jumlah penduduk Kabupaten
Wonosobo pada tahun 2016 menjadi berbentuk constrictive. Hal ini berarti
pada tahun 2007 di Kabupaten Wonosobo mayoritas berpenduduk usia muda,
sedangkan pada tahun 2016 di Kabupaten Wonosobo mayoritas berada dalam
kelompok usia tua.

Daftar Pustaka

BPS Kabupaten Wonosobo.

Handayani, W dan Tim Pengajaran. 2017. Diktat Mata Kuliah Kependudukan.

Hal : 1- 11.

Anda mungkin juga menyukai