Anda di halaman 1dari 10

GEOLOGI LINGKUNGAN

Pelapukan Fisika
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Geologi Lingkungan
(TKP250)

Dosen Koordinator :
Dra. Bitta Pigawati, MT.
Ir. Parfi Khadiyanto, MSL.
Ir. Wahyu Krisna Hidayat, MT.

Disusun oleh
Fathiyyah Nur Andina 21040117130068
Kinanthi Niart S. 21040117130070
Naufal Ilham Novianto 21040117140058
Zulfa Laili Widya N 21040117130104

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Pelapukan


Pelapukan adalah peristiwa penghancuran massa batuan, baik secara fisika,
kimiawi, maupun secara biologis. Selain pengertian tersebut, pelapukan juga dapat
dijelaskan sebagai proses perubahan komposisi dan pemecahan batuan atau material-
material lainnya yang terjadi di atas permukaan Bumi (kerak Bumi) akibat adanya proses
secara fisika, kimia, maupun biologi. Pelapukan ini merupakan proses alami yang bekerja
menghancurkan batuan menjadi tanah (tanah liat, tanah organosol, tanah podsol, tanah
andosol dan tanah grumusol).
Pengertian lain mengenai pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan
dan juga material tanah pada atau dekat dengan permukaan Bumi (inti Bumi) yang
disebabkan proses fisika, kimia, maupun biologi. Adapun proses pelapukan ini terjadi
dalam waktu yang sangat lama. Selain sangat dipengaruhi oleh waktu, adanya pelapukan
batuan ini juga dipengaruhi berbagai macam faktor lainnya.

1.2 Faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan


Berdasarkan batuan atau daerah yang akan mengalami pelapukan, kecepatan
proses pelapukan dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu :

1. Keadaan struktur batuan (tingkat kekompakan batuan)


Struktur batuan adalah sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki oleh suatu
batuan. Sifat fisik batuan meliputi warna batuan dan susunan Kristal dari batuan.
Sedangkan sifat kimia batuan adalah kandungan bahan kimia di dalam batuan
tersebut. Kedua sifat inilah yang mempengaruhi daya tahan batuan terhadap
pelapukan. Adapun contoh batuan yang mudah lapuk adalah batuan sedimen
sedangkan batuan yang sulit lapuk adalah batuan beku.

2. Kemiringan daerah batuan (keadaan topografi)


Ternyata keadaan topografi juga ikut mempengaruhi kecepatan proses
pelapukan suatu batuan. Pada batuan yang berada di lereng yang curam,
pelapukan akan lebih mudah terjadi pada batu tersebut. Hal ini dikarenakan
batuan langsung bersentuhan dengan cuaca sekitar. Sedangkan pada batuan yang
berada di lereng atau tempat yang datar (landai) pelapukan lebih sulit terjadi. Hal
ini dikarenakan batuan akan terselimuti oleh berbagai endapan, sehingga dapat
memperlambat proses pelapukan.

3. Cuaca dan iklim


Unsur – unsur cuaca dan iklim yang mempengaruhi proses pelapukan
suatu batuan antara lain suhu udara, curah hujan, sinar matahari (penyinaran) dan
angin (lebih ke erosi). Batuan yang berada di daerah dengan amplitudo yang
tinggi akan lebih mudah mengalami pelapukan daripada batuan yang berada di
daerah yang mempunyai amplitudo rendah.

4. Keadaan vegetasi (tumbuhan)


Tumbuhan juga dapat mempengaruhi poses pelapukan suatu batuan. Hal
ini dikarenakan akar – akar dari sebuah tumbuhan dapat menembus celah – celah
batuan. Apabila akar – akar tersebut terus membesar, maka kekuatannya akan
semakin besar pula dalam menerobos celah batuan. Selain itu, serasah daun juga
dapat mempercepat proses pelapukan batuan. hal ini dikarenakan serasah batuan
mengandung zat asam arang dan humus yang dapat merusak kekuatan batuan.

1.3 Faktor- faktor pelapukan


Jika dilihat dari tenaga yang menyebabkan pelapukan, maka berikut adalah
faktor- faktornya :
1. temperatur
2. unsur kimia yang terkandung dalam batu (jika tenaga pelapukannya zat kimia)
3. kekuatan tenaga pelapuk
4. organisme yang merusak atau yang melakukan pelapukan

1.4 Jenis- jenis Pelapukan


Pelapukan yang terjadi secara alami ini terdiri atas berbagai macam jenis. Secara
umum, jenis- jenis pelapukan ini terdiri atas 3 macam, yaitu pelapukan fisika, kimia, dan
biologi atau organik. Penjelasan mengenai masing- masing jenis pelapukan ini adalah
sebagai berikut:
1. Pelapukan Fisika
Jenis pelapukan yang pertama adalah pelapukan fisika. Pelapukan fisika
merupakan pelapukan yang sering disebut sebagai pelapukan mekanik. Pelapukan fisika
adalah proses pelapukan dari batuan yang diakibatkan adanya pengaruh faktor fisik pada
batuan. Ada faktor utama yang paling berperan dalam pelapukan ini. Faktor yang paling
dominan tersebut adalah suhu udara, tekanan, dan juga kristalisasi garam. Pelapukan
fisika ini juga dikenal sebagai pelapukan yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu
atau iklim.
2. Pelapukan Kimia
Jenis pelapukan yang selanjutnya adalah pelapukan kimia. Pelapukan kimia
merupakan proses pelapukan yang diakibatkan perubahan struktur kimiawi yang ada pada
batuan melalui reaksi tertentu. Dalam pelapukan kimia ini, reaksi yang terjadi pada proses
pelapukan dibedakan menjadi tiga macam. 3 macam reaksi yang terjadi pada pelapukan
kimia ini antara lain adalah solution, hidrolisis, dan oksidasi.
3. Pelapukan Biologi atau Organik
Jenis pelapukan yang selanjutnya adalah pelapukan biologi atau pelapukan
organik. Pelapukan biologi merupakan jenis pelapukan batuan yang dilakukan oleh
organisme melalui aktivitasnya di sekitar lingkungan batuan tersebut berada. Dengan kata
lain pelapukan biologi ini terjadi karena disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini
terjadi karena adanya peranan organisme- organisme tertentu. adapun organisme-
organisme yang berperan dalam pelapukan ini antara lain berupa binatang, tumbuhan,
jamur, bakteri, atau bahkan manusia.

Itulah beberapa jenis pelapukan. Dari ketiga jenis pelapukan tersebut kita akan
membahas mengenai salah satu jenis pelapukan. Pelapukan yang akan kita bahas adalah
pelapukan fisika.
BAB II
ISI

2.1 Pelapukan Fisika


Salah satu jenis pelapukan yang kita kenal adalah pelapukan fisika. Pelapukan
fisika merupakan salah satu jenis pelapukan yang terjadi pada batuan. Batuan akan
mengalami pelapukan fisika karena disebabkan oleh beberapa faktor alamiah di alam ini.
Sebelum membicarakan lebih lanjut mengenai pelapukan fisika, ada baiknya kita
mengetahui pengertian pelapukan fisika itu sendiri.
Pelapukan fisika sering pula disebut sebagai pelapukan mekanik atau pelapukan
fisis. Pelapukan fisika atau pelapukan mekanik merupakan jenis pelapukan yang
disebabkan oleh proses fisika atau pelapukan yang terjadi akibat pengaruh berbagai
kondisi eksternal batuan. Pelapukan fisika ini merupakan jenis pelapukan yang tidak
mengalami perubahan kimiawi dan mineral yang berarti. Pelapukan fisika merupakan
pelapukan yang dapat menghasilkan fragment atau kristal- kristal kecil sampai blok kekar
yang berukuran besar.

2.2 Faktor- faktor Fisik yang Menyebabkan Pelapukan


Sudah dikatakan sebelumnya bahwa pelapukan fisika merupakan pelapukan yang
terjadi karena adanya proses fisika yang didukung beberapa faktor dari alam. Lalu, apa
saja faktor- faktor yang akan menyebabkan pelapukan secara fisika ini? Adapun beberapa
elemen fisika yang akan menyebabkan terjadinya pelapukan antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Suhu udara
2. Topografi
3. Pemuaian
4. Pembekuan air
Itulah beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya pelapukan fisika.
Keberadaan faktor- faktor tersebut sangat penting demi terjadinya pelapukan secara fisika
ini.

2.3 Penyebab Terjadinya Pelapukan Fisika


Pelapukan fisika bisa terjadi karena adanya pengaruh beberapa faktor dari alam.
Hal ini membuktikan bahwasannya pelapukan fisika dapat terjadi karena adanya berbagai
macam sebab. Secara umum, penyebab terjadinya pelapukan fisika ini adalah karena
perbedaan suhu udara, pembekuan air, mengkristalnya air garam, dan juga tekanan tinggi.
Adapun penjelasan dari masing- masing sebab antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perbedaan temperatur udara yang tinggi (perubahan suhu yang ekstrim)
Perubahan suhu yang ekstrim merupakan salah satu penyebab pelapukan
fisika yang cukup dominan terjadi di daerah yang memiliki iklim kontinental atau
iklim gurun. Hal ini karena di daerah kontinental ketika siang hari suhu akan terasa
sangat panas, dan ketika suhu panas batuan akan mengembang. Pada siang hari, suhu
udara di sekitar ekosistem gurun akan sangat tinggi, hal ini membuat batuan-batuan
akan mengalami pemuaian. Mereka mengembang ukurannya menjadi lebih besar.
Pada malam harinya, suhu udara kemudian akan turun secara drastis sehingga
membuat batuan yang tadinya memuai akan mengalami pengkerutan sehingga
ukurannya menyusut dengan cepat.
Proses ini berlangsung setiap hari dengan waktu yang cepat ini pada tahap
selanjutnya mengakibatkan batuan yang terpapar perubahan suhu ekstrim akan
mengalami kerapuhan. Batuan tersebut retak-retak secara bertahap mulai dari ukuran
besar hingga ukuran remah menjadi tanah.

2. Terdapat pembekuan air di dalam batuan


Pelapukan fisika bisa juga disebabkan karena adanya pembekuan air di dalam
batuan (batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf). Pelapukan yang
disebabkan karena pembekuan air dalam batuan ini terjadi pada daerah sub tropis,
misalnya sekitar pegunungan Alpen dan Snowdonia. Di Indonesia sendiri, tepatnya di
puncak pegunungan Jaya Wijaya, jenis pelapukan ini masih dimungkinkan dapat
terjadi.
Suhu yang rendah di daerah beriklim sub tropis akan membuat air tanah
mengalami pembekuan. Pembekuan ini membuat air tanah yang berada di pori tanah
mengalami pengembangan ukuran. Pada tahap selanjutnya, keberadaan es di pori
batuan akan memberikan tekanan pada batuan sehingga struktur batuannya rusak dan
pecah.

3. Pengkristalan garam
Pelapukan fisika juga bisa disebabkan karena adanya pengkristalan garam.
Pelapukan fisika yang disebabkan pengkristalan garam ini tentu saja akan terjadi di
daerah pantai (ekosistem pantai). Air garam yang masuk ke dalam pori batuan pada
malam hari akan mengalami kristalisasi saat siang hari. Kristalisasi air garam menjadi
garam membuat batuan mengalami kerusakan struktur. Pasir di pantai merupakan
hasil dari proses pelapukan ini.

4. Adanya tekanan tinggi


Pelapukan secara fisika juga bisa disebabkan karena adanya tekanan tinggi.
Pelapukan fisika yang disebabkan karena tekanan tinggi dapat terjadi di daerah yang
memiliki topografi curam. Hal ini karena adanya tekanan tinggi pada batuan di
bagian bawah yang diperoleh dari massa batuan di atasnya akan mendorong batuan
mengalami kerusakan struktur. Hal tersebut akan membuat batuan mengalami
kerapuhan sehingga pada akhirnya terjadi longsor dan ukurannya berubah menjadi
kecil- kecil.

Itulah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya pelapukan secara
fisika. Tentu saja faktor- faktor yang telah disebutkan akan terjadi di daerah masing-
masing.

2.4 Jenis- jenis Pelapukan Fisika


Pada umumnya kita telah mengetahui bersama bahwa pelapukan fisika ini
merupakan pelapukan yang disebabkan karena adanya sesuatu hal yang berbau fisika.
Namun, tahukah Anda bahwa ternyata pelapukan fisika ini dapat juga dibedakan menjadi
beberapa jenis. Adapun berbagai jenis pelapukan fisika yang dapat kita kenal antara lain
adalah:
1. Stress Release

Gambar 1. Contoh stress release

Sumber www.dawntnicholson.org.uk

Jenis pelapukan fisika yang pertama dinamakan stress release. Stress


release merupakan nama yang menggambarkan sebuah proses. Proses yang dimaksud
adalah batuan yang muncul ke permukaan Bumi akan melepaskan stress dan
menghasilkan kekar atau retakan yang sejajar permukaan topografi. Retakan- retakan
itu membagi batuan menjadi lapisan- lapisan atau lembaran (sheet) yang sejajar
dengan permukaan topografi. Ketebalan dari lapisan hasil proses sheeting ini
semakin tebal menjauhi dari permukaan. Proses pelapukan seperti ini biasanya terjadi
pada batuan beku terobosan yang keberadaannya dekat dengan permukaan Bumi.
2. Salt weathering

Gambar 2. Contoh Salt Weathering

Sumber discourse.mcneel.com

Salt weathering merupakan peristiwa pertumbuhan kristal pada batuan.


Pertumbuhan kristal pada batuan di bagian pori - porinya pada akhirnya akan
menimbulkan tekanan tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan atau kepecahan
pada batuan tersebut.
3. Frost action and hydro- fracturing

Gambar 3. Contoh Frost Action

Sumber sciencing.com

Air atau jenis larutan apapun yang tersimpan di dalam pori dan/ atau pada
retakan batuan akan meningkatkan volumenya sebesar 9% ketika membaku. Hal ini
tentu saja akan menyebabkan tekanan yang cukup kuat untuk memecahkan batuan
yang ditempatinya tersebut. Proses frost action and hydro- frracturing ini tergantung
pada :
1) Keberadaan pori dan retakan dalam batuan
2) Keberadaan air/ cairan di dalam pori
3) Temperatur yang turun dan naik dalam jangka waktu tertentu

4. Insolation weathering

Gambar 4. Contoh Insolation weathering

Sumber sciencing.com

Insolation weathering terjadi akibat adanya pemanasan dan pendinginan


permukaan karena pengaruh matahari. Pelapukan seperti ini akan mempunyai
pengaruh besar di daerah yang mengalami perbedaan suhu cukup besar.
5. Alternate wetting and drying

Gambar 5. Contoh Alternate wetting and drying

Sumber uregina.ca

Yang dimaksud dengan alternate wetting and drying adalah pengaruh


penyerapan dan pengeringan dengan cepat.

Itulah beberapa jenis dari pelapukan fisika. Bila diperhatikan jenis dari pelapukan
fisika ini mempunyai banyak kemiripan dengan penyebab terjadinya pelapukan fisika itu
sendiri. Meski sama- sama pelapukan yang terjadi pada batuan, namun penyebab masing-
masing pelapukan berbeda- beda.

Daftar Pustaka
Fatma, Desya. 2015. Pelapukan Fisika : Pengertian, Penyebab, dan Jenisnya. Dalam
www.ilmugeografi.com. Diakses pada Jumat, 2 Maret 2018.
Negara, Ken Pandu. 2016. Contoh Pelapukan Fisika dan 4 Faktor yang
Mempengaruhinya. Dalam www.ebiologi.net. Diakses pada Jumat, 2 Maret 2018.
Anonim. Tanpa tahun. Dawn's Rock Deterioration Page. Dalam
www.dawntnicholson.org.uk. Diakses pada Senin, 5 Maret 2018.
Misra, Kartik. Tanpa tahun. Salt crystal weathering mimic. Dalam www.sciencing.com.
Diakses pada Senin, 5 Maret 2018.

Anda mungkin juga menyukai