PENDAHULUAN
Pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik secara fisik
bumi. (Hanafiah, 2005)Pelapukan batuan adalah proses alami yang terjadi di permukaan bumi
yang melibatkan penguraian dan penguraian batuan dan material lainnya. Proses pelapukan ini
berperan penting dalam pembentukan tanah, pembentukan bentuk permukaan bumi, dan menjaga
keseimbangan ekosistem. Sebagai salah satu proses geologis yang fundamental, pemahaman
Proses pelapukan batuan dapat dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu pelapukan fisik, kimia, dan
biologi. Pelapukan fisik melibatkan pemecahan dan penggerusan batuan menjadi fragmen-
fragmen yang lebih kecil tanpa perubahan komposisi kimia. Pelapukan kimia melibatkan reaksi
kimia antara batuan dan air atau senyawa kimia lainnya yang menyebabkan perubahan dalam
komposisi batuan. Pelapukan biologi melibatkan aktivitas organisme hidup seperti tanaman,
Penelitian tentang pelapukan batuan memiliki signifikansi dalam berbagai bidang. Dalam ilmu
geologi, pemahaman yang lebih baik tentang pelapukan batuan dapat membantu dalam
pemodelan pembentukan tanah, perubahan bentuk permukaan bumi, dan pengelolaan sumber
daya alam. Dalam bidang pertanian, pengetahuan tentang pelapukan batuan dapat digunakan
pemahaman tentang pelapukan batuan dapat digunakan untuk mengevaluasi kestabilan lereng
dan risiko geoteknik.Dalam makalah ini, akan dibahas lebih lanjut tentang proses pelapukan
I.3. Tujuan
2. Untuk mengidentifikasi dan menjelaskan jenis-jenis pelapukan batuan, seperti pelapukan fisik,
kimia, dan biologi, serta menggambarkan mekanisme yang terlibat dalam masing-masing jenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pelapukan atau weathering (weather) merupakan perusakan batuan pada kulit bumi karena
pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin). Karena itu pelapukan adalah
penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi
hancur atau larut dalam air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis,
pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media
penghancuran, berupa:
1. Sinar matahari
2. Air
3. Gletser
4. Reaksi kimiawi
1. Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika adalah salah satu jenis pelapukan yang terjadi akibat tekanan fisik pada batuan
atau material lainnya. Proses pelapukan fisika dapat terjadi karena pengaruh getaran, tekanan,
dan guncangan yang terjadi pada batuan. Pelapukan fisika tidak melibatkan reaksi kimia dalam
Beberapa contoh dari pelapukan fisika meliputi pergeseran atau pergesekan antarbatuan,
terkikisnya permukaan batuan akibat angin dan air, serta pembekuan dan pelebaran air di dalam
retakan batuan yang kemudian menyebabkan pecahnya batuan. Proses pelapukan fisika sering
terjadi di daerah yang terpapar cuaca ekstrim, seperti daerah gurun, pegunungan, dan daerah
kutub. Pelapukan fisika dapat memengaruhi bentuk permukaan bumi dan dapat mempercepat
proses erosi.
a. Pecahan batuan:
Pelapukan jenis ini terjadi ketika batuan pecah menjadi fragmen yang lebih kecil akibat tekanan
fisik seperti getaran atau guncangan. Pecahan batuan ini dapat terjadi karena proses alami seperti
Thermal expansion: Pelapukan jenis ini terjadi ketika suhu batuan naik atau turun secara drastis,
sehingga menyebabkan batuan meluas atau menyusut. Akibat perubahan suhu yang cepat ini,
Exfoliation: Pelapukan jenis ini terjadi ketika lapisan permukaan batuan mengalami
pengelupasan atau pengupasan. Proses ini terjadi karena suhu batuan yang sangat panas di siang
hari kemudian diikuti dengan suhu yang sangat dingin di malam hari.
Frost wedging: Pelapukan jenis ini terjadi ketika air mengalami pembekuan di dalam celah
batuan, sehingga menyebabkan retakan atau keretakan pada batuan. Proses ini terjadi karena air
yang membeku memperluas volume sehingga tekanan yang ditimbulkan dapat menyebabkan
meninggalkan garam kristal di dalam celah-celah batuan. Akibat dari kristalisasi ini, batuan akan
2. Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia adalah salah satu jenis pelapukan yang terjadi akibat reaksi kimia antara batuan
atau material lainnya dengan unsur atau senyawa kimia dalam air atau udara. Proses pelapukan
kimia melibatkan perubahan komposisi kimia batuan atau material lainnya sehingga
Beberapa contoh dari pelapukan kimia meliputi oksidasi, hidrasi, karbonasi, dan reaksi asam-
basa. Oksidasi terjadi ketika batuan atau material lainnya bereaksi dengan oksigen dalam air atau
udara dan menyebabkan perubahan warna atau kekerasan batuan. Hidrasi terjadi ketika batuan
atau material lainnya bereaksi dengan air dan menyebabkan pembengkakan atau pengecilan
batuan. Karbonasi terjadi ketika batuan atau material lainnya bereaksi dengan gas karbon
dioksida dalam air dan menyebabkan kerapuhan atau kerusakan. Reaksi asam-basa terjadi ketika
batuan atau material lainnya bereaksi dengan senyawa asam atau basa dalam air dan
proses pembentukan tanah yang subur. Pelapukan kimia juga dapat memainkan peran penting
dalam siklus biogeokimia dan dapat menjadi sumber nutrisi bagi organisme hidup di bumi.
Hidrolisis: Pelapukan jenis ini terjadi ketika senyawa air memecah batuan menjadi fragmen yang
lebih kecil. Hidrolisis terjadi ketika air bereaksi dengan mineral-mineral dalam batuan seperti
Oksidasi: Pelapukan jenis ini terjadi ketika mineral dalam batuan bereaksi dengan oksigen dalam
air atau udara dan mengubahnya menjadi senyawa yang lebih mudah terurai. Contohnya adalah
ketika besi dalam batuan bereaksi dengan oksigen dan air untuk membentuk karat.
dioksida dalam air dan mengubahnya menjadi senyawa yang mudah larut. Contohnya adalah
ketika karbon dioksida bereaksi dengan batu kapur dan menghasilkan senyawa kalsium
bikarbonat.
3. Pelapukan Biologi
Pelapukan biologi adalah salah satu jenis pelapukan yang terjadi akibat aktivitas organisme
hidup seperti tanaman, hewan, dan mikroorganisme. Proses pelapukan biologi terjadi ketika
organisme hidup menghasilkan senyawa kimia yang merusak atau melapukkan batuan atau
material lainnya.
Beberapa contoh dari pelapukan biologi meliputi erosi akar, pelapukan akar, dan pelapukan
biologis oleh mikroorganisme. Erosi akar terjadi ketika akar tanaman merambat di atas
permukaan batuan dan memecahnya menjadi fragmen-fragmen kecil. Pelapukan akar terjadi
ketika akar tanaman menghasilkan asam organik dan mengikis permukaan batuan.
Pelapukan biologis oleh mikroorganisme terjadi ketika mikroorganisme seperti bakteri, jamur,
dan ganggang menghasilkan senyawa kimia yang merusak batuan atau material lainnya.
Misalnya, bakteri yang hidup di tanah dapat menghasilkan senyawa asam yang merusak batuan
proses pembentukan tanah yang subur. Pelapukan biologi juga dapat menjadi sumber nutrisi bagi
organisme hidup di bumi. Selain itu, pelapukan biologi juga dapat memainkan peran penting
Pelapukan biologis oleh akar tanaman: Akar tanaman dapat merambat di atas permukaan batuan
dan memecahnya menjadi fragmen-fragmen kecil. Selain itu, akar tanaman juga dapat
Pelapukan biologis oleh mikroorganisme: Bakteri, jamur, dan ganggang dapat menghasilkan
senyawa kimia yang merusak batuan atau material lainnya. Bakteri yang hidup di tanah dapat
menghasilkan senyawa asam yang merusak batuan dan mempercepat proses pelapukan.
memecah batuan menjadi fragmen-fragmen kecil dengan cara menggali, menggerogoti, atau