Anda di halaman 1dari 16

Geografi

Pelapukan
01
Pengertian
Pengertian
Pelapukan adalah suatu proses penghancuran massa batuan menjadi massa tanah
secara perlahan-lahan dalam kurung waktu yang cukup lama.
Menurut KBBI : Proses  yang  berhubungan  dengan  penghancuran bahan yg
berasal dari tumbuhan dan binatang oleh aktivitas jamur dan jasad renik lain.
Secara harafiah : Pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-
gaya alam baik secara fisik maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya
pemecah belahan, penghancuran, transformasi batuan, dan mineralmineral
penyusunnya menjadi materi lepas (regolit) di permukaan bumi.
02
Faktor- Faktor Pelapukan
Pada Batuan
Terdapat 2 faktor yang memengaruhi proses ini, yaitu daerah atau batuan yang
akan melapuk dan tenaga yang akan membuatnya lapuk.
Berdasarkan batuan yang akan melapuk, yaitu:
• Tingkat kekuatan dan kekompakan batuan
• Keadaan vegetasi organisme lain
• Topografi alias kemiringan lereng
• Unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam batuan
Sedangkan, ditinjau dari tenaga yang akan membuatnya lapuk, proses ini
ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:
• Kekuatan air, angin, atau cairan gletser yang mengalir
• Temperatur
• Unsur kimia yang terkandung di dalam tenaga pelapuk
• Organisme yang bisa merusak lahan
1. Keadaan Struktur Batuan
Keadaan struktur batuan yang mempunyai unsur-unsur kimia yang terkandung
didalamnya dapat menyebabkan perbedaan daya tahan batuan terhadap proses pelapukan.
2. Keadaan Topografi
Topografi merupakan kondisi permukaan bumi. Batuan yang ada di area lereng yang
curam cenderung mudah mengalami pelapukan. Hal ini karena pada lereng yang curam,
batuan akan sangat mudah terkikis atau terlapukkan karena akan langsung bersetuhan
dengan cuaca di sekitar batuan tersebut berada.
3. Cuaca dan Iklim
Suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin, dan lain-lain akan mempengaruhi
pelapukan batuan.
4. Keadaan Vegetasi
Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan juga akan mempengaruhi proses pelapukan karena
akar-akar tumbuhan tersebut dapat menembus celah-celah batuan dan dedaunan yang
gugur juga akan membantu mempercepat batuan melapuk karena mengandung zat asam
arang.
03
Jenis-Jenis
Pelapukan
1. Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik(fisis) adalah peristiwa atau proses hancurnya batuan tanpa
mengubah struktur kimiawi. Biasanya, pelapukan ini terjadi karena perubahan
musim, menyusupnya es di celah batuan, atau perbedaan suhu siang dan malam yang
ekstrem.  Faktor yang paling dominan adalah suhu udara, tekanan dan juga ombak.
Jenis pelapukan fisika ini hanya dapat ditemukan di daerah yang mempunyai iklim
ekstrem, sepeti subtropis, gurun, pesisir pantai, dan daerah-daerah yang mempunyai
topografi curam.
2. Pelapukan Kimiawi
Pelapukan batuan juga dapat disebabkan oleh proses kimiawi. Dalam pelapukan kimia,
reaksi yang terjadi dibedakan menjadi dua, yakni pelarutan, oksidasi dan hidrolisis.
• Pelarutan merupakan proses pelapukan kimia yang terjadi karena material batuan
terlarut ke dalam air. Akibatnya, batuan yang keras akan berubah menjadi batuan
yang lunak dan lumat.
• Oksidasi merupakan pelapukan batuan secara kimia yang terjadi akibat reaksi antara
batuan dan oksigen.
• Hidrolisis adalah proses pelapukan kimia yang terjadi akibat reaksi antara batuan
dan air melalui pelepasan hidrogen.
3. Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis atau pelapukan organis adalah lapuknya batuan yang disebabkan oleh
makhluk hidup, baik oleh tumbuh-tumbuhan, hewan maupun manusia. Akar tumbuh-
tumbuhan yang makin membesar dapat menyebabkan retak atau hancurnya batuan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil. Ujung akar yang mengeluarkan cairan dapat menembus
batuan melalui pelapukan kimia. Demikian pula berbagai jenis jamur, lumut, dan bakteri
yang melekat pada permukaan batuan Demikian juga berbagai jenis hewan seperti semut,
cacing, anai-anai, tikus, dapat membuat lubang pada batuan dan melapukkan batuan.
04
Dampak Pelapukan
1. Dampak Positif Pelapukan
Pelapukan mampu menghasilkan material-material halus pembentuk tanah. Material-
material halus tersebut juga dapat ditransportasikan dan diendapkan di suatu tempat
dan membentuk suatu bentang alam yang baru. Contohnya:
• menghasilkan bentuk yang lebih indah daripada sebelumnya, sehingga bisa
dijadikan sebagai objek wisata, seperti yang terjadi di Grand Canyon di Arizone,
Amerika Serikat.
• Pelapukan di daerah kapur bisa membentuk gua-gua dengan stalaktit dan
stalagmit, sehingga bisa dijadikan sebagai objek wisata, seperti yang terjadi di
Goa Maharani, Lamongan, Jawa Timur.
2. Dampak Negatif Pelapukan
Sebagai tenaga destruktif, pelapukan dapat merusak batu-batuan, termasuk bangunan
dan batu pada candi yang sangat merugikan manusia. Contohnya:
• Merusak batu-batuan, yang berarti juga termasuk berbagai bangunan, sehingga
sangat merugikan manusia.
• Bisa merusak batu-batu candi yang merupakan objek wisata, sehingga menggerus
keindahan objek wisata.
05
Cara Mengatasi
Pelapukan
Berikut ini terdapat beberapa cara mengatasi pelapukan, yaitu sebagai berikut:
1. Mengatasi pelapukan pada kayu. Yaitu sebagai berikut:
a. Kayu dikeringkan dengan alat khusus untuk menurunkan ada airnya.
b. Kayu dilapisis cat atau pernis untuk mengerangi penyerapan
c. Kayu diberi zat anti
d. Tidak menempatkan kayu di ruang yang
e. Merendam kayu kolam

2. Mengatasi pelapukan pada batu


Agar dapat melindunginya dari pelapukan dengan cara tidak menyimpannya di
alam terbuka. Karena panas matahari dan cuaca yang berubah-ubah di alam
terbuka dapat mempercepat terjadinya pelapukan pada batuan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai