Anda di halaman 1dari 75

Pembuatan peta administrasi suatu wilayah

Dalam melakukan pemrosesan data dari shp sampai jadi ke dalam bentuk peta. Tentu banyak
langkah yang harus dilakukan. Dan juga pembuatan tersebut rentan akan banyak kesalahan.
Lupa lay out, tidak sama, dan segelintir masalah-masalah yang dapat hadir.

Oleh karena itu, penting kiranya agar proses pembuatan peta tersebut dapat di abadikan
dengan cara di tulis.

Juga untuk menetapkan lay out yang baku sehingga pengerjaannya tidak akan salah

Oke, mari kita mulai.

Karena sudah pernah membuat peta yang sudah di save, maka sebenarnya urusan lay out
tidak terlalu sulit, mungkin hanya ada beberapa perubahan-perubahan sesuai kondisi wilayah
yang ada.
1. Pertama kita mulai untuk memasukkan semua shp yang di butuhkan untuk peta
administrasi. Shp tersebut adalah Toponimi, Garis Pantai sesuai provinsi, Admin kab
sesuai provinsi polygone, administrasi LN 50K, Jalan LN 50K, Relka LN50K, Sungai LN
50K, Danau AR 50K, Sungai AR 50 K, Administrasi Kecamatan AR 50K, Admin Kab
Sumut, dan Laut.

Kira-kira seperti ini dan harus sesuai dengan urutannya. Maksudnya kalau toponimi haruslah
berada di paling atas dan laut berada di paling bawah.

Isi shp tersebut adalah untuk data frame yang pertama. Data frame maksudnya adalah layer.
Layer pertama digunakan untuk isi peta, layer kedua digunakan untuk insert, dan layer ketiga
digunakan untuk logo.
Sementara untuk layer kedua, isinya adalah : administrasi kecamatan, admin semua provinsi
di sekitar peta yang di buat, admin negara yang ada di sekitar peta, dan citra bathymetri dari
GEBCO tahun 2014

Kira-kira seperti ini layer kedua. Berisikan bahan-bahan yang digunakan untuk insert.
Nah, untuk kebutuhan dari penulisan ini, maka akan langsung saja di praktekkan. Kita akan
mulai dengan membuat peta administrasi kabupaten aceh tamiang.

Karena shp yang sudah di proses, sebenarnya kita hanya mengutak-atik shp agar sesuai
dengan yang kita inginkan. Sebenarnya sesederhana itu prosesnya.

Setelah kita buka shp seperti yang di arahkan di atas, maka penampakan dari peta aceh
tamiang yang belum di rapikan yaitu seperti ini.

1. Toponimi

Toponimi di artikan sebagai titik-titik penting yang ada di kota atau kabupaten tertentu, bisa
seperti ibukota suatu wilayah atau hal lainnya. Toponimi berbentuk point. Dalam peta
administrasi ini, data toponimi yang akan digunakan adalah ibukota kecamatan dan ibukota
kabupaten saja, sisa dari itu akan di hapus.

Yang pertama kita akan menghapus data-data yang tidak di perlukan.


Kita klik kana pada shp toponimi, lalu klik edit features, lalu di lanjutkan dengan mengklik start
editing.

Setelah itu kita klik kanan kembali, dan klik lagi open attribute table.
Hapus semua file yang bukan dari ibukota kecamatan dan ibukota kabupaten

Lalu kita save dengan klik editor dan klik save edit
Setelah itu, mari kita masuk ke propertise dan membagi toponimi menjadi dua bagian yaitu
ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan.

Klik dua kali pada shp, lalu klik simbology, pilih categories.

Klik value field dengan remark (remark adalah pembagian ibukota kecamatan atau kabupaten
tersebut).
Lalu selanjutnya kita mengkostumisasi icon ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan

Ibukota kabupaten :

Ikon yang di pilih adalah circle 5

Warna : mars red

Size 10,00
Lalu selanjutnya ibukota kecamatan

Ikon yang dipilih adalah circle 5

Warna : black

Size : 10,00
Oke. Untuk urusan toponimi, sudah selesai
Kita masuk ke garis pantai provinsi aceh

Karena aceh tamiang berada pada perbatasan antara dua provinsi, maka shp untuk garis
pantai bukan hanya shp garis pantai provinsi aceh, namun juga garis pantai provinsi sumatera
utara.

Untuk mengkostumisasinya, kita cukup mengklik dua kali shp tersebut, lalu kita klik style river.
River sebenarnya artinya adalah sungai, namun style ini juga bisa digunakan untuk garis pantai
agar menyatu dengan sungai apabila ada sungai tertentu yang berada dekat dengan garis
pantai.
Ikon yang di pilih adalah style river

Size : 1,00

Begitu juga untuk garis pantai sumatera utara. Semua garis pantai menggunakan kostumisasi
ini.
Setelah kita berkutak dengan garis pantai, selanjutnya adalah shp admin kab aceh polyline.
Ini adalah batas administrasi untuk kabupaten-kabupaten yang terdapat di provinsi aceh.

Kita mulai dengan mengklik dua kali ikon admin, lalu kita pilih style Boundary, City

Hal ini karena ini adlaah batas administrasi kabupaten, yang titik-titik di dalamnya berjumlah
dua. Jadi kita menggunakan Boundary, City
Style : Boundary, City

Warna : Black

Size : 1,00
Setelah itu, kita berkutak pada batas administrasi LN 50k, atau maksudnya yaitu batas
administrasi kabupaten yang kita edit, yaitu aceh tamiang.

Klik dua kali pada ikon shp, kita pilih style Boundary, Neighborhood. Hal ini karena ini adalah
batas administrasi kecamatan yang berarti titik di dalamnya adalah tiga. Jadi kita memilih
Boundary, Neighborhood
Style : Boundary, Neighborhood

Warna : Black

Size : 1,00

Tapi perlu diperhatikan kalau kabupaten aceh tamiang berada pada perbatasan dengan
provinsi sumatera utara. Jadi kita harus menghapus dan membersihkan line yang ada di luar,
sehingga line yang ada hanya yang di dalam polygone.
Menjadi seperti ini :
Dan setelah kita aktifkan maka jadinya seperti ini
Lalu selanjutnya adalah shp admin sumut polyline.

Kita klik dua kali pada ikon shp, lalu memilih style Boundary, Military I....

Kita memilih style tersebut karena ini adalah batas provinsi yang berarti titik-titik di dalam
nya ada satu, sehingga kita memilih Boundary, Military I....
Style : Boundary, Military I....
Warna : Black
Size : 1,00

Setelah di aktifkan maka jadinya seperti ini


Selajutnya kita memasuki shp jalan

Shp jalan, mempunyai banyak data attribute table. Ada jalan arteri, kolektor, jalan lain-lain.
Tol dan sebagainya. Kita harus memisahkannya seperti toponimi dengan mengkategorikan
nya.
Kita mulai dengan mengklik dua kali shp sehingga muncul tampilan properties
Lalu kita klik categories, kita ubah value fied nya dengan remark da, memasukkan add value
jalan arteri dan kolektor saja
Lalu kita kostumisasi jalan arteri dan jalan kolektor

Jalan arteri
Klik dua kali pada ikon shp dan kita dapatkan pengaturan style
Kita pilih style expressway, dengan size 1,50
Style : expressway
Warna : sesuai style
Size : 1,50
Jalan kolektor
Kita klik dua kali pada shp dan muncul pengaturan style
Kita pilih style freeway, lalu size nya kita ubah ke 1,50

Style : freeway
Warna : sesuai style
Size : 1,50
Setelah kedua nya sudah di kostumisasi, yaitu jalan arteri dan jalan kolektor, maka
selanjutnya tinggal di klik oke. Dan jadi seperti ini
Selanjutnya adalah mengkostumisasi shp relka (rel kereta api).
Kita mulai dengan mengklik dua kali shp tersebut dan muncul pengaturan style nya.
Lalu kita pilih style Single, Nautical Dashed. Lalu size nya ita ubah ke 1

Style : Single, Nautical Dashed


Warna : sesuai style
Size : 1
Maka ketika semua di tampilkan, akan seperti ini
Sungai
Sungai pada shp yang diberikan oleh BIG mempunyai banyak data attribute table. Ada
sungai garis tepi, sungai akar, sungai alur 1 , dan lain sebagainya

Kalau di aktifkan semuanya maka penampakan nya akan seperti ini

Nah, untuk membuat sungai sesuai seperti apa yang kita inginkan, maka harus di
kostumisasi dengan categories pada properties nya.
Kita langsung klik dua kali pada shp nya dan lalu muncul properties. Kita klik simbology dan
klik lagi kategories. Akan seperti ini penampilannya.

Kita ubah dengan mengklik categories, lalu ubah value field nya dan masukkan field remark
Lalu masukkan value sungai dan garis tepi sungai saja. Karena itu yang dibutuhkan untuk
skala kabupaten. Karena akan terlalu banyak sungai yang terlihat apabila alur sungai dan
akar sungai di masukkan
Lalu kita kostumisasi garis tepi sungai dengan sungai

Kita mulai dengan garis tepi sungai, kita klik dua kali pada ikon shp lalu muncul jendela style.
Kita pilih style river, dan biarkan pengaturan lainnya default
Begitu juga dengan shp sungai
Kita pilih style river dan biarkan pengaturan lainnya tetap
Style : river
Warna : sesuai style
Size : 1,00
Lalu selanjutnya adalah danau
Danau akan kita kostumisasi seuai dengan kebutuhan.
Pertama klik dua kali pada ikon shp, sehingga muncul jendela style
Lalu kita pilih style lake, dan biarkan yang lainnya sesuai dengan style

Style : Lake
Warna : sesuai style
Size : 0,40
Lalu selanjutnya adalah sungai polygone.
Sungai tidak selalu polyline, karena ada juga sungai yang bervolume besar sehingga
memakai polygone untuk mendigitasinya.
Sama seperti tahap sebelumnya, kita klik dua kali pada ikon shp dan lalu muncul jendela
style.
Lalu kita memilih style blue dan biarkan pengaturan yang lainnya tidak di rubah

Style : blue
Warna : sesuai style
Size : 0,00
Administrasi kecamatan
Selanjutnya adalah administrasi kecamatan. Administrasi kecamatan berupa polygone yang
di isi oleh kecamatan-kecamatan di tiap kabupaten.
Kecamatan ini harus di pisahkan dengan warna-warna yang berbeda seperti di categories.
Kita klik dua kali shp nya, lalu seperti biasa masuk ke simbology, maka selanjutnya kita ganti
value field nya dengan field namobj, lalu pilih color ramp yang sesuai dengan di bawah ini

Lalu kita klik add another value dan buat kosong kan outline colornya menjadu no color. Ini
agar shp administrasinya tidak punya batas tepi sehingga akan di isi oleh polyline batas
administrasi berbentuk titik-titik.

Lalu yang terakhir kita klik add all value


Ketika semuanya sudah muncul, selanjutnya kita klik display, lalu buat transparentcy nya
menjadi 40%

Hal ini untuk membuat warnanya tidak terlalu tua, warna dari shp tersebut.
Maka hasilnya akan terlihat seperti ini.
Lalu selanjutnya admin aceh dan sumut.
Untuk kedua shp ini kostumisasinya sama, yaitu berwarna putih saja.
Klik dua kali pada shp, lalu buat pengaturan nya seperti ini

warna : white
outline color : no color
maka hasilnya akan seperti ini.
Lalu yang terakhir laut.
Kita klik dua kali pada shp tersebut dan kostumisasi seperti ini

Style : blue
Warna : sesuai style
Size : 0,00

Maka tampilan nya akan seperti ini


Selanjutnya adalah pemberian label, atau penamaan atas toponimi dan admin kecamatan.

Toponimi
Kita klik dua kali sampai jendela properties muncul dari shp toponimi
Lalu klik labels

Lalu kita lakukan perubahan. Ubah label field dengan namobj, lalu ukuran font nya yaitu 8
dan jenis font nya adalah times new romant, lalu kita klik oke
Setelah itu kita aktifkan label features. Dengan mengklik kanan shp dan pilih label features
Maka hasilnya akan terlihat seperti ini.
Lalu selanjutnya adalah shp batas adiministrasi kecamatan yang di buat seperti toponimi
tersebut. Prosesnya hampir sama
Kita masuk ke properties dan klik labels, lalu kostumisasi sampai seperti ini.

Kita klik oke dan lalu kita aktifkan label features.


Maka hasilnya akan terlihat seperti ini.
Dan seperti ini lah susunan table of content untuk data frame peta inti
Lalu selanjutnya kita isi data frame kedua untuk insert
Data frame kedua di isi seperti ini

Dan penampilannya seperti ini.


Disini kita hanya akan mengkostumisasi 4 buah shp untuk insert. Oke mari kita mulai
Administrasi kecamatan.
Administrasi kecamatan kita kostumisasi seperti ini

Style : tidak ada


Warna : Mars Red
Outline color : no color
Size : 0,40
Maka tampilan nya akan seperti ini
Lalu selanjutnya admin kab aceh
Kita kostumisasi sehingga menjadi seperti ini

Style : yellow
Outline color : Gray 50%
Size : 0,40
Maka tampilannya akan seperti ini
Lalu selanjutnya adalah admin sumut.
Untuk admin sumut, cukup kita kostumisasi dengan warna putih, begitu juga dengan
administrasi riau. Sepertinya perlu dimasukkan juga dengan kostumisasi yang sama degan
shp ini.

Stye : tidak ada


Warna : White
Outline Color : Gray 50%
Size : 0,40
Maka tampilannya akan seperti ini
Selanjutnya adalah shp danau
Kita cukup mengkostumisasi nya dengan style lake

Style : Lake
Warna : sesuai style
Size : 0,40
Dan biarkan yang lainnya sesuai dengan desain bawaan style
Maka hasilnya seperti ini
Lalu yang terakhir adalah citra bathymetri
Citra ini kita kostumisasi dengan cara mengklik dua kali citra tesebut. Lalu kita klik color
ramp. Dan ubah pengaturannya dengan warna ini.

Lalu kita klik invert

Dan tekan oke. Maka tampilannya akan seperti ini


Selanjutnya adalah tahap lay out
Dalam tahap lay out. Sebenarnya kita bisa banyak mengcopy paste lay out yang sudah ada.
Mungkin hanya beberapa bagian saja yang akan di jelaskan pengaturannya disini.
Awal mula penampilan lay out adalah seperti ini

Lalu kita copy paste lay out yang sudah ada jadi seperti ini
Selanjutnya kita akan banyak megkostumisasi data frame
Untuk data frame yang pertama
Kita klik kanan lalu klik properties, lalu klik frame, dan ubah frame nya menjadi seperti ini

Frame yang lain juga seperti itu, lebarnya 4,0 point. Kecuali frame insert yaitu 2,0 point
Lalu kita rapikan seperti ini
Lalu selanjutnya adalah grid, atau garis koordinat.
Kita klik properties dari data frame. Lalu klik grid. Kita akan menbuat dua grid, yaitu grid
garis dan grid titik.
Pertama kita aka buat yang garis. Klik graticule, lalu oke oke saja. Nanti belakangan akan kita
kostumisasi.

Lalu kita buka kembali properties dari grid tersebut.


Buat kostumisasi seperti di bawah ini
Lalu klik lines. Kita ubah line nya menjadi warna biru tua
warna : dark Navy
Size : 0,20

Sementara untuk interval nya di seusaikan dengan keadaan masing-masing kabupaten


Kalau kota medan misalnya, karena kecil. Inteval jarak garis nya adalah 5 derajat, sedangkan
untuk kabupaten aceh tamiang ini menggunakan interval 15 derajat karena lebih besar
daripada medan.
Lalu kita oke kan.
Maka tampilannya akan jadi seperti ini
Lalu selanjutnya kita akan membuat titik koordinat. Yaitu measured grid.
Kita klik new grid, lalu pilih measured grid
Kita klik next, lalu pilih tick marks and label
Lalu kita oke oke kan saja sampai selesai. Lalu kita kostumisasi seperti berikut.
Kita biarkan saja sesuai dengan awalnya untuk ini
Dan ubah bagian interval sesuai dengan kebutuhan peta. Untuk peta kali ini, inteval nya
yaitu sebagai berikut
Lalu sisanya di kostumisasi sesuai kebutuhan sampai selesai seperti ini.

Anda mungkin juga menyukai