Anda di halaman 1dari 50

MATA KULIAH

KEPENDUDUKAN

Dosen Pengampu :
Rikki Afrizal, S.Pd.,M.Sc.

Program Studi Perencanaan Wilayah dan


Kota
Universitas Islam Kuantan Singingi
2. Komposisi dan Distribusi Penduduk

Apa yang dimaksud dengan


Komposisi penduduk...?

2. A. Pengertian Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah


penyusunan atau
pengelompokan penduduk
berdasarkan kriteria tertentu.
Macam-macam Komposisi
Penduduk

a. Usia (Umur) h. Pendapatan

b. Jenis Kelamin e. Pekerjaan i. Etnis

c. Status Perkawinan f. Bahasa j. Tempat tinggal

d. Tingkat Pendidikan g. Agama k.Kewarganegaraan

Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat


diklasifikasikan sebagai berikut :

1 Biologis •meliputi umur dan jenis kelamin

•meliputi tingkat pendidikan, status


2 Sosial perkawinan, dan sebagainya.

3 Ekonomi • meliputi lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan,


tingkat pendapatan, dan sebagainya.

4 Geografis • berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan,


pedesaan, propinsi, kabupaten, dan sebagainya.
2. a.1 Komposisi Penduduk menurut karateristik demografi

Ciri demografi yang utama adalah umur dan jenis kelamin


Dalam study demografi ada kesepakatan bahwa umur
seseorang dihitung menurut ulang tahunnya yang
terakhir
Selain Distribusi umur penduduk, dalam analisis demografi
dikenal pula struktur umur penduduk yang dibedakan
menjadi tiga kelompok besar, yaitu :

1. Penduduk Usia yaitu penduduk usia dibawah 15 tahun


Muda atau kelompok umur 0 – 14 tahun.

2.Penduduk Usia yaitu penduduk umur 15 – 59 tahun


Produktif
yaitu umur 60 tahun keatas (mengikuti
3. Penduduk Usia ketetapan WHO) World Health
Lanjut Organization.
Data penduduk Indonesia tahun 1995 menunjukkan menurunnya
tingkat kematian menyebabkan bayi yang lahir tetap hidup hingga
mencapai usia dewasa, sedangkan menurunnya tingkat kelahiran
akan mengurangi proporsi penduduk usia muda.

Dalam jangka panjang, penduduk Indonesia akan semakin menua


yang ditandai dengan menurunnya proporsi penduduk muda dan
meningkatnya proporsi penduduk usia kerja & penduduk usia
lanjut.
2. a.2 Komposisi Penduduk menurut Sosial

Berdasarkan Pendidikan :
a. Komposisi menurut tingkat pendidikan
b. Komposisi menurut status sekolah
c. Komposisi menurut kemampuan membaca/menulis
2. a.2 Komposisi Penduduk menurut Ekonomi
2. B. Ukuran-ukuran dalam komposisi Penduduk

 Umur Median (Median Age)


 Rasio Ketergantungan (Dependency
Ratio)
 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
 Angka Partisipasi Sekolah
 Angka Melek Huruf
 Umur Median (Median Age)

Umur Median adalah umur yang


membagi penduduk menjadi dua bagian
dengan jumlah yang sama. Bagian
pertama lebih muda dan bagian kedua
lebih tua dari umur median.

Digunakan untuk mengukur tingkat


pemusatan penduduk pada kelompok
umur tertentu.

N 
 2  fx 
Umur Median  l Md   i
 f Md 
 
N 
 2  f x 
Umur Median  l Md   i
 f Md 
 

 lMd  Batas bawah kelompok umur N/2


 N  Jumlah penduduk total
 fx  Jumlah penduduk kumulatif sampai
dengan kelompok umur N/2
 fMd  Jumlah penduduk pada kelompok N/2
i  Kelas interval umur
Kelompok Jumlah %
Umur Penduduk Kumulatif Kumulatif
0-14 200 200 21.3%
15-29 250 450 47.9%
30-44 225 675 71.8%
45-59 175 850 90.4%
60+ 90 940 100.0%
Total 940

* Tahap 1 : Menghitung N/2 yaitu :

940 Terdapat pada


 470 kelompok umur
30-44th
2
Kelompok Jumlah %
Umur Penduduk Kumulatif Kumulatif
0-14 200 200 21.3%
15-29 250 450 47.9%
30-44 225 675 71.8%
45-59 175 850 90.4%
60+ 90 940 100.0%
Total 940
* Tahap 2: Melihat nilai dalam tabel :

Jumlah Kumulatif kelompok 30-44  675 orang


* Tahap 3 : Menghitung dengan rumus :

N 
2  f x
lMd = 30 Umur Median  l Md   i
 f Md 
N=940  
fx=450
 940 

fMd=225  2
Umur Median  30  
450 
 15
 225 
i=15  
 31,33
Umur Median : 31,33  Usia Produktif
 Rasio Ketergantungan (Dependency
Ratio) Disebut juga dengan Rasio beban
tanggungan

Angka yang menyatakan perbandingan


antara banyaknya penduduk usia
nonproduktif (penduduk usia dibawah 15
tahun dan penduduk usia 65 tahun atau
lebih) dengan banyaknya penduduk usia
produktif (penduduk usia 15-64 tahun)

Meskipun tidak akurat Dengan memperhatikan kedua


secara ekonomi, rasio rasio ketergantungan tersebut,
ketergantungan dapat untuk usia muda dan usia
menggambarkan lanjut, kita dapat mengetahui
banyaknya penduduk kelompok umur mana yang
yang harus ditanggung berkontribusi paling besar atau
penduduk usia kerja. sedikit dlm rasio
ketergantungan total
Total Dependency = Youth Dep. + Aged Dep.

 P0 14   P65 
  100    100
 P15 64   P1564 
P0 14  P65
  100
P15 64
 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Perbandingan antara banyaknya jumlah


penduduk laki-laki dan banyaknya
jumlah penduduk perempuan pada
suatu daerah dan waktu tertentu,
biasanya dinyatakan dalam banyaknya
penduduk laki-laki per 100 perempuan.

Jumlah penduduk pria


Sex Ratio  k
Jumlah penduduk wanita
Faktor yang memperngaruhi Sex Ratio

1. Rasio jenis kelamin waktu lahir (sex ratio at birth) 


umumnya 103 bayi laki-laki per 100 bayi wanita.

2. Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan

3. Pola migrasi antara penduduk laki-laki & perempuan


2. C. Piramida Penduduk

* GAMBARAN PIRAMIDA PENDUDUK

Dalam penggambaran sebuah piramida penduduk,


beberapa hal berikut harus diperhatikan :

1. Sumbu vertikal untuk umur, baik menurut


kelompok umur satu tahunan (single year)
ataupun lima tahunan (5 year age group).
2. Sumbu horizontal untuk jumlah penduduk, dapat
menggunakan jumlah absolut maupun prosentase
(dengan total 100% untuk kedua kelompok
umur)

3. Dasar piramida dimulai dengan kelompok umur


termuda dan dilanjutkan keatas untuk kelompok
umur yang lebih tua, misalnya dalam kelompok
umur 5 tahunan akan dimulai dengan 0-4 tahun,
5-9 tahun, dan seterusnya sampai umur tertua.
4. Puncak piramida untuk kelompok umur tua sering
dibuat dengan sistem umur terbuka (open-ended
interval). Misalnya untuk umur 75, 76, 78, dan
seterusnya cukup dituliskan 75+.

5. Besarnya balok diagram untuk masing-masing


kelompok umur harus sama.

6. Bagian sebelah kiri piramida digunakan untuk


mewakili penduduk laki-laki dan sebelah kanan
piramida untuk penduduk perempuan.
* Model –model Piramida
Model 1 :

Penduduk dengan tingkat


kelahiran tinggi & kematian
yang tidak terlampau tinggi,
dan umur median rendah,
sedangkan rasio
ketergantungan tinggi.
Model 2 :

Tingkat kelahiran yang tinggi


beberapa waktu sebelumnya,
sementara kemiringan yang
curam menunjukkan dampak
tingkat kematian yang tinggi,
terutama kematian bayi.
Model 3 :

Jumlah kelahiran yang begitu


rendah. Karakteristik yang
dimiliki piramida ini yaitu umur
median sangat tinggi, dengan
rasio ketergantungan yang
sangat rendah
Model 4 :

Umur median cenderung


meningkat dan rasio
ketergantungan meninggi yang
disebabkan oleh tingginya
proporsi penduduk tua.
Model 5 :

Penurunan tingkat kelahiran secara


drastis dengan tingkat kematian
bayi yang semakin menurun.
Jumlah penduduk usia 15 tahun
lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah penduduk umur 0-14 tahun
kemudian.
Faktor yang mempengaruhi Bentuk Piramida Penduduk :

1. Fertilitas  tercermin pada jumlah kelahiran

2. Mortalitas  tercermin dari perubahan angka


kematian menurut umur atau perubahan tingkat
kematian bayi

3. Migrasi  meliputi migrasi masuk maupun keluar.


Migrasi biasanya terjadi pada kelompok umur
dewasa.
Ciri penduduk menurut Bentuk Piramida Penduduk :

 EXPANSIVE
Lebar pada bagian dasar piramida, menunjukkan proporsi
penduduk muda yang besar dan kecilnya proporsi penduduk tua,
serta pertumbuhan penduduk yang tinggi.

CONSTRICTIVE
Bagian dasar piramida kecil dan sebagian besar penduduk masih
berada dalam kelompok umur muda.

STATIONARY
Bagian dasar piramida kecil, penduduk dalam tiap kelompok
umur hampir sama banyaknya dan mengecil pada usia tua.
Piramida penduduk tahun 1961-1971
Piramida penduduk tahun 1980-1990
Piramida penduduk tahun 2000-2010
Piramida penduduk tahun 2020-2030
Piramida penduduk Th 2010
2. D. Distribusi Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk
adalah bentuk penyebaran penduduk di
suatu wilayah atau negara, apakah
penduduk tersebut tersebar merata atau
tidak.

Distribusi/Persebaran
Penduduk

Berdasarkan Berdasarkan
Geografis Adminstrasi Negara
Adalah : karakteristik penduduk Adalah :karakteristik penduduk
menurut batas-batas alam seperti menurut batas-batas wilayah
pantai, sungai, danau dan administrasi yang ditetapkan oleh suatu
sebagainya. negara, misalnya jumlah penduduk di
desa A atau di kecamatan B.
2. E. Teori- Teori Kependudukan

1. Teori Malthus (Thomas Robert Malthus). 1776-1824

Dalam edisi pertamanya Essay on Population tahun 1798 Malthus


mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :

a. Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia.


b. Nafsu manusia tak dapat ditahan.

Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk


jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya pada
suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara
penduduk dan kebutuhan hidup.
Menurut Maltus faktor-faktor
pencegah yang dilakukan :

a. Preventive
Check

Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang


lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain :
1) Penundaan masa perkawinan
2) Mengendalikan hawa nafsu
3) Pantangan kawin

b. Positive Check

Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk


di dalamnya antara lain :
1) Bencana Alam
2) Wabah Penyakit
3) Kejahatan
4) Peperangan
Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara
yang belum maju.
Teori yang dikemukakan Malthus terdapat beberapa
kelemahan antara lain :

1. Malthus tidak yakin akan hasil preventive cheks.


2. Ia tak yakin bahwa ilmu pengetahuan dapat mempertinggi
produksi bahan makanan dengan cepat.
3. Ia tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban
orang-orang kaya.
4. Ia tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan
bagi kesehatan dan moral dari orang-orang dan mengurangi
kekuatan dari Negara.
2. Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels) 1834

* Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman


bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan zaman.

* Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah


tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan
terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis).

* Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah


manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan
demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.
Pendapat Aliran Marxist

 Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi


kesempatan kerja.

 Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan


penduduk, tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak
para buruh.

 Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi


produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga
manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini
berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk
menekan angka kelahiran.
3. Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul
Ehrlich)

Kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal


lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi
jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif
Check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi.

Tahun 1871 Ehrlich menulis buku “The Population Bomb” dan


kemudian direvisi menjadi “The Population Explotion” yang
berisi:
a. Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.
b. Keadaan bahan makanan sangat terbatas.
c. Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat.
4. Teori Transisi Kependudukan

Tahap Peralihan keadaan demografis:

a. Tingkat kelahiran dan kematian tinggi, penduduk tetap/naik


sedikit, anggaran kesehatan meningkat, penemuan obat-obatan
semakin maju dan angka kelahiran tetap tinggi.

b. Angka kematian menurun, tingkat kelahiran masih tinggi,


pertumbuhan penduduk meningkat.

c. Angka kematian terus menurun, angka kelahiran menurun -


laju pertumbuhan penduduk menurun.

d. Kelahiran dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan


penduduk kembali seperti kategori I - mendekati nol.
2. F. Persebaran Penduduk Indonesia

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi lima macam, berikut ini :


a. Kepadatan penduduk
Berdasarkan lahan
Pertanian
Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian dapat
dibedakan atas kepadatan penduduk agraris dan kepadatan
penduduk fisiologis.

b. Kepadatan Penduduk
Agraris
Perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di
sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.

c. Kepadatan Penduduk
Fisiologis
perbandingan antara jumlah penduduk total (baik yang bermata
pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dengan luas lahan
pertanian.
d. Kepadatan Penduduk
umum (Aritmatik)
Merupakan perbandingan antara jumlah penduduk total (tanpa
memandang mata pencaharian) dengan luas wilayah (baik lahan
pertanian ataupun tidak)

e. Kepadatan Penduduk
Ekonomi

Adalah besarnya jumlah penduduk pada suatu wilayah didasarkan atas


kemampuan wilayah yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat
migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau
Jawa:

a. Sebagai pusat pemerintahan.

b. Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.

c. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak


tersedia lapangan kerja.

d. Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.

e. Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar.


2.G. Faktor Penyebab Persebaran
Penduduk

1. Faktor faktor - faktor yang berupa fisik tentang suatu


Fisiografis wilayah contohnya indoneisa terletak di
koordinat 6 derjat LU- 11 derajat LS.

Faktor yang berhubungan dengan keadaan


2. Faktor jasmani, atau seringkali pula disebut faktor
Biologis fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan,
pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-kelenjar,
saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya.

3. Faktor
Perkembangan dan pembentukan kepribadian
Kebudayaan dan
pada diri masing-masing orang tidak dapat
Teknologi
dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di
mana seseorang itu dibesarkan.
* Kegunaan mengetahui kepadatan penduduk suatu
wilayah :

a) Untuk mengetahui persebaran penduduk suatu wilayah.

b) Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah


atau belum yang bersifat menonitor.

c) Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan


daerah lain disekitarnya.

d) Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan, dimana budaya timbul


pada penduduk yang padat dan penduduk makin padat budaya makin
tinggi .
* Faktor penyebab persebaran penduduk yang tidak
merata antara lain:

1) Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati


banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan
bercocok tanam dan sebaliknya.

2) Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin,


dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat
tinggal.

3) Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya


masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar.

4) Sumber air.

5) Perhubungan atau transportasi.


2. H. Dampak Persebaran penduduk yang tidak
merata

1. Munculnya permukiman liar.

2. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat


pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari
pabrik-pabrik industri.

3. Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan


industri.

4. Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan,


pelacuran dan lain-lain.
Sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai