Anda di halaman 1dari 9

II.

STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK

Terdapat tiga (3) fenomena dalam demografi yaitu ; dinamika kependudukan


(change in population), komposisi penduduk (population composition),
besar dan persebaran penduduk (size and population distribution). Namun
fenomena yangn akan dibahas dalam pembahasan disini adalah dua topik
terakhir yaitu komposisi dan persebaran penduduk.
Sebagaimana telah dibicarakan sebelumnya bahwa dalam pembahasan
penduduk, maka pengelompokan penduduk berdasarkan berbagai kategori
selalu dilakukan, dimana tujuan dari pengelompokan penduduk tersebut
antara lain adalah :
1. untuk mengetahui kondisi sumber daya manusia yang ada (menurut
umur dan jenis kelamin)
2. untuk pertimbangan penagambilan kebijakan
3. untuk perbandingan penduduk dari berbagai kelompok atau wilayah
4. untuk mengetahui proses demografi yang terjadi (melalui
penggambaran piramida penduduk)

A. KOMPOSISI PENDUDUK
Pengelompokan penduduk dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri :
1. Biologis.
Pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri biologis dilakukan
berdasarkan umur dan jenis kelamin, dimana pengelompokan ini
merupakan ciri-ciri pokok dari penduduk.
2. Sosial.
Berdasarkan ciri-ciri sosial dapat dilakukan berdasarkan :
a. Tingkat Pendidikan
1) Kepandaian membaca dan Menulis (literacy)
Penduduk dikatakan dapat membaca dan menulis jika mereka
bisa membaca dan menulis kalimat sederhana dan pernah bisa
membaca dan menulis bagi yang cacat pernah (menggunakan
huruf BRAILE bagi yang tuna netra)
Penduduk dikatakan buta huruf (illiteracy) jika mereka tidak
bisa membaca dan menulis atau hanya bisa membaca.
Adapun angka buta huruf dihitung dengan rumus :
BH
P10+
ABH = .k
P10+
Teori Ekonomi Kependudukan 9
2) Tingkat Pendidikan yang ditamatkan
Pengertian tamat disini adalah mereka yang meninggalkan
sekolah mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi sampai akhir
dan memiliki surat tanda tamat belajar (ijazah)
b. Status Perkawinan.
Dalam status perkawinan ini dikelompokan menjadi:
1) Belum Kawin
2) Kawin
3) Cerai
4) Janda (Indonesia; duda dan janda)
c. Agama dan Kepercayaan
Dalam status agama ini dikelompokkan berdasarkan banyaknya
agama yang diakui di negara masing-masing. Namun status ini
tidak berarti bagi mereka yang menganut aliran kepercayaan yang
tidak digolongkan dalam agama tidak dikelompokkan, tetapi
umumnya tetap dimasukkan menjadi kelompok
kepercayaan.misalnya untuk Indonesia :
1) Islam
2) Kristen Katholik
3) Kristen Protestan
4) Hindu
5) Budha
6) Konghucu dll
Dalam banyak pemakaian pengelompokkan berdasarkan status sosial
untuk kategori a dan b umumnya didasarkan pada pembagian desa dan
kota guna melihat perbandingan pola status sosial yang terjadi.
3. Ekonomi
Berdasarkan ciri ekonomi ini penduduk dikelompok pada berbagai
jenis maupun kategori seperti:
a. Lapangan pekerjaan
b. Status pekerjaan
c. Jenis pekerjaan, dll
4. Geografi
Berdasarkan ciri geografis ini maka pengelompokan dilakukan dengan
melihat tempat tinggal penduduk seperti:
a. desa, kota
b. pedalaman,pegunungan, pantai/pesisir
c. propinsi, kabupaten dll
Teori Ekonomi Kependudukan 9
B. KONSEP DAN UKURAN

1. Umur Tunggal.
Umur yang dihitung berdasarkan hari ulang tahun terakhir yang telah
dijalani.
2. Rasio Jenis Kelamin (sex ratio)
Rumus:
M
P
= w k
Sex Ratio p
Dimana : PM = Jumlah penduduk laki-laki
PW = jumlah penduduk perempuan
k = 100
Rasio Jenis kelamin dipengaruhi oleh
a. Rasio jenis kelamin saat dilahirkan (sex ratio of birth)
Merupakan rasio antara bayi laki-laki dan bayi perempuan yang
umumnya dinyatakan dalam bentuk jumlah bayi laki-laki per
100 bayi perempuan
b. Pola mortalitas
Jika tingkat kematian laki-laki lebih besar dari perempuan maka
sex ratio makin kecil
c. Pola migrasi
Jika pola migrasi laki-laki lebih besar dari perempuan maka Sex
Ratio akan kecil dan sebaliknya. Disamping itu jika Sex Ratio
lebih besar dari 100 menunjukkan pada daerah tersebut
penduduk laki-lakinya lebih banyak dan sebaliknya.
3. Angka Beban Tanggungan (dependency ratio)
Rumus :
P 0−14 + P65 +
DR= K
P15−64

4. Umur Median (median age)


Umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian yang sama
jumlahnya.
Untuk mengetahui tingkat pemusatan penduduk berada pada
kelompok umur yang mana, dan apakah sebagian besar penduduk
suatu wilayah adalah penduduk umur tua (old population) atau umur
muda (young population).
Teori Ekonomi Kependudukan 9
Rumus :

( )
N
−fx
2
M d =M 0 + .i
f Md
M0 = batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2
(kelas median)’
N = jumlah penduduk
fx = jumlah penduduk kumulatif sampai pada kelompok umur
yang mengandung N/2
fmd = jumlah penduduk pada kelompok umur yang
mengandung N/2
i = interval kelas (lebar kelompok umur)
Untuk menentukan apakah suatu wilayah penduduknya tergolong
penduduk tua atau muda dapat dilakukan juga dengan :
a. Komposisi umur untuk usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas

U M U R PENDUDUK TUA PENDUDUK MUDA


0 – 14  30 %  40 %
15 – 64  60 %  55 %
64 +  10 %  5%

b. Melihat umur mediannya

UMUR MEDIAN KATAGORI


 20 PENDUDUK MUDA
20 – 30 PENDUDUK INTERMEDIATE
 30 PENDUDUK TUA

C. PERSEBARAN PENDUDUK

1. Geografis.
Persebaran penduduk secara geografis dapat dilihat berdasarkan letak
tempat tinggalnya seperti, desa, kota, pedalaman, pantai, pegunungan
dan lain-lain.
2. Administratif dan Politis
Persebaran penduduk secara administratif dan politis juga dilihat
berdasarkan tempat tinggal, tetapi batasan wilayahnya merupakan

Teori Ekonomi Kependudukan 9


batasan administratif dan politis seperti; Propinsi, kabupaten/kota,
kecamatan/distrik, Desa/Kelurahan/Kampung, RW, RT dsb.

D. PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk menggambarkan komposisi penduduk berdasarkan
umur dan jenis kelamin, namun pada perkembangannya dapat juga
sekaligus untuk menggambarkan komposisi penduduk berdasarkan
kategori yang lain.mis, angkatan kerja dll
1. Ciri-ciri Piramida Penduduk
a. Sumbu vertikal untuk distribusi umur
b. Sumbu horisontal untuk jumlah penduduk (absolut atau persentase)
c. Penempatan kelompok umur, dimulai dari dasar piramida untuk
umur 0-4 tahun dan seterusnya
d. Puncak piramida untuk umur tua (umumnya kelompok umur 75+)
e. Sebelah kiri untuk jumlah penduduk laki-laki
Sebelah kanan untuk jumlah penduduk perempuan
f. Besar balok diagram harus sama

Contoh piramida penduduk

Umur laki-laki perempuan


75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11
(dalam 100.000 orang)

Teori Ekonomi Kependudukan 9


2. Bentuk-Bentuk Piramida Penduduk
a. Piramida dengan bentuk dasar lebar dan slope tidak terlalu curam
(datar)

60

15

8 6 0 6 8

Bentuk ini terjadi pada penduduk dengan tingkat kelahiran dan


kematian yang sangat tinggi karena belum adanya pengendalian
kelahiran dan kematian, umur median rendah dan angka beban
tanggungan (DR) tinggi.
b. Piramida dengan bentuk dasar lebih lebar dan slope lebih curam
dari model pertama.

60

15

8 6 0 6 8

Bentuk ini terjadi pada penduduk dengan pertumbuhan mula-mula


tinggi akibat penurunan tingkat kematian bayi dan anak-anak,
namun tingkat fertilitas belum menurun.umur median rendah dan
angka beban tanggungan (DR) sangat tinggi.

Teori Ekonomi Kependudukan 9


c. Piramida dengan bentuk sarang tawon kuno (old fashioned
beehive).

60

15

8 6 0 6 8

Bentuk ini terjadi pada penduduk dengan tingkat kematian dan


kelahiran yang rendah, umur median tinggi dan bangka beban
tanggungan (DR) sangat rendah.

d. Piramida dengan bentuk lonceng/genta (the bellshaped pyramid).

60

15

8 6 0 6 8

Bentuk ini terjadi pada penduduk yang telah mengalami penurunan


kelahiran dan kematian dalam jangka waktu yang lama, dimana
umur median cenderung menurun dan angka beban tanggungan
(DR) meningkat.

Teori Ekonomi Kependudukan 9


e. Bentuk piramida dengan dasar yang tidak terlalu lebar lalu melebar
sampai usia 15 tahun kemudian slopenya berubah menjadi curam
sampai pada usia tua.

60

15

8 6 0 6 8

Bentuk ini terjadi pada penduduk yang mengalami penurunan


tingkat kelahiran yang drastis dan tingkat kematian yang sangat
rendah. Sehingga penurunan tingkat kelahiran yang terus menerus
akan menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Penduduk


a. Fertilitas
Jika angka kelahiran (CBR) tinggi maka dasar piramida akan lebih
panjang dibandingkan dengan panjang pada tahun sebelumnya
b. Mortalitas
Jika mortalitas pada tiap kelompok umur tinggi maka akan terjadi
penciutan pada bentuk piramida sehingga slope piramida akan
makin curam dibandingkan tahun sebelumnya.
c. Mortalitas Bayi (infant mortality)
Jika angka kematian bayi perempuan turun maka pada tahap
mencapai usia reproduksi tingkat kelahiran akan tinggi.
d. Migrasi
Migrasi umumnya dilakukan pada umur dewasa, sehingga jika
migrasi neto besar (positif) maka bagian tengah dari piramida
akan menggelembung.

Teori Ekonomi Kependudukan 9


E. TIGA CIRI PENDUDUK
1. Expansive
Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok usia termuda
2. Constrictive
Sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok usia muda
3. Stationary
Banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama dan
mengecil pada usia tua kecuali pada kelompok umur tertentu.

Teori Ekonomi Kependudukan 9

Anda mungkin juga menyukai