A. KOMPOSISI PENDUDUK
Pengelompokan penduduk dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri :
1. Biologis.
Pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri biologis dilakukan
berdasarkan umur dan jenis kelamin, dimana pengelompokan ini
merupakan ciri-ciri pokok dari penduduk.
2. Sosial.
Berdasarkan ciri-ciri sosial dapat dilakukan berdasarkan :
a. Tingkat Pendidikan
1) Kepandaian membaca dan Menulis (literacy)
Penduduk dikatakan dapat membaca dan menulis jika mereka
bisa membaca dan menulis kalimat sederhana dan pernah bisa
membaca dan menulis bagi yang cacat pernah (menggunakan
huruf BRAILE bagi yang tuna netra)
Penduduk dikatakan buta huruf (illiteracy) jika mereka tidak
bisa membaca dan menulis atau hanya bisa membaca.
Adapun angka buta huruf dihitung dengan rumus :
BH
P10+
ABH = .k
P10+
Teori Ekonomi Kependudukan 9
2) Tingkat Pendidikan yang ditamatkan
Pengertian tamat disini adalah mereka yang meninggalkan
sekolah mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi sampai akhir
dan memiliki surat tanda tamat belajar (ijazah)
b. Status Perkawinan.
Dalam status perkawinan ini dikelompokan menjadi:
1) Belum Kawin
2) Kawin
3) Cerai
4) Janda (Indonesia; duda dan janda)
c. Agama dan Kepercayaan
Dalam status agama ini dikelompokkan berdasarkan banyaknya
agama yang diakui di negara masing-masing. Namun status ini
tidak berarti bagi mereka yang menganut aliran kepercayaan yang
tidak digolongkan dalam agama tidak dikelompokkan, tetapi
umumnya tetap dimasukkan menjadi kelompok
kepercayaan.misalnya untuk Indonesia :
1) Islam
2) Kristen Katholik
3) Kristen Protestan
4) Hindu
5) Budha
6) Konghucu dll
Dalam banyak pemakaian pengelompokkan berdasarkan status sosial
untuk kategori a dan b umumnya didasarkan pada pembagian desa dan
kota guna melihat perbandingan pola status sosial yang terjadi.
3. Ekonomi
Berdasarkan ciri ekonomi ini penduduk dikelompok pada berbagai
jenis maupun kategori seperti:
a. Lapangan pekerjaan
b. Status pekerjaan
c. Jenis pekerjaan, dll
4. Geografi
Berdasarkan ciri geografis ini maka pengelompokan dilakukan dengan
melihat tempat tinggal penduduk seperti:
a. desa, kota
b. pedalaman,pegunungan, pantai/pesisir
c. propinsi, kabupaten dll
Teori Ekonomi Kependudukan 9
B. KONSEP DAN UKURAN
1. Umur Tunggal.
Umur yang dihitung berdasarkan hari ulang tahun terakhir yang telah
dijalani.
2. Rasio Jenis Kelamin (sex ratio)
Rumus:
M
P
= w k
Sex Ratio p
Dimana : PM = Jumlah penduduk laki-laki
PW = jumlah penduduk perempuan
k = 100
Rasio Jenis kelamin dipengaruhi oleh
a. Rasio jenis kelamin saat dilahirkan (sex ratio of birth)
Merupakan rasio antara bayi laki-laki dan bayi perempuan yang
umumnya dinyatakan dalam bentuk jumlah bayi laki-laki per
100 bayi perempuan
b. Pola mortalitas
Jika tingkat kematian laki-laki lebih besar dari perempuan maka
sex ratio makin kecil
c. Pola migrasi
Jika pola migrasi laki-laki lebih besar dari perempuan maka Sex
Ratio akan kecil dan sebaliknya. Disamping itu jika Sex Ratio
lebih besar dari 100 menunjukkan pada daerah tersebut
penduduk laki-lakinya lebih banyak dan sebaliknya.
3. Angka Beban Tanggungan (dependency ratio)
Rumus :
P 0−14 + P65 +
DR= K
P15−64
( )
N
−fx
2
M d =M 0 + .i
f Md
M0 = batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2
(kelas median)’
N = jumlah penduduk
fx = jumlah penduduk kumulatif sampai pada kelompok umur
yang mengandung N/2
fmd = jumlah penduduk pada kelompok umur yang
mengandung N/2
i = interval kelas (lebar kelompok umur)
Untuk menentukan apakah suatu wilayah penduduknya tergolong
penduduk tua atau muda dapat dilakukan juga dengan :
a. Komposisi umur untuk usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas
C. PERSEBARAN PENDUDUK
1. Geografis.
Persebaran penduduk secara geografis dapat dilihat berdasarkan letak
tempat tinggalnya seperti, desa, kota, pedalaman, pantai, pegunungan
dan lain-lain.
2. Administratif dan Politis
Persebaran penduduk secara administratif dan politis juga dilihat
berdasarkan tempat tinggal, tetapi batasan wilayahnya merupakan
D. PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk menggambarkan komposisi penduduk berdasarkan
umur dan jenis kelamin, namun pada perkembangannya dapat juga
sekaligus untuk menggambarkan komposisi penduduk berdasarkan
kategori yang lain.mis, angkatan kerja dll
1. Ciri-ciri Piramida Penduduk
a. Sumbu vertikal untuk distribusi umur
b. Sumbu horisontal untuk jumlah penduduk (absolut atau persentase)
c. Penempatan kelompok umur, dimulai dari dasar piramida untuk
umur 0-4 tahun dan seterusnya
d. Puncak piramida untuk umur tua (umumnya kelompok umur 75+)
e. Sebelah kiri untuk jumlah penduduk laki-laki
Sebelah kanan untuk jumlah penduduk perempuan
f. Besar balok diagram harus sama
60
15
8 6 0 6 8
60
15
8 6 0 6 8
60
15
8 6 0 6 8
60
15
8 6 0 6 8
60
15
8 6 0 6 8