Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH EKONOMI KEPENDUDUKAN

SUB JUDUL
PENGANTAR EKONOMI KEPENDUDUKAN DAN
DEMOGRAFI
KONSEP DASAR EKONOMI
KEPENDUDUKAN
1.1. PENGERTIAN DEMOGRAFI
Demos (Penduduk)

Demografi
(Bhs Yunani)
Graphein
(menggambar/menulis)
Artinya: tulisan/karangan tentang penduduk
Penduduk: orang dalam jumlah tertentu yang
tinggal di suatu daerah tertentu
Dalam perkembangannya, berbagai definisi demografi telah
dikemukakan diantaranya:
1. ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan
dan sikap manusia yang dapat diukur yaitu meliputi
perubahan secara umum, fisik, peradaban,
intelektualitas, dan kondisi moral.(Guilard,1885);
2. Ilmu yg mempelajari jumlah, persebaran, teritorial,
kompo-sisi penduduk, dan perubahan serta sebab-
sebabnya yang biasa timbul karena natalitas,
mortalitas, migrasi, dan mobilitas sosial (Hauser & .
Duncan, 1959)
3. Demografi terkait dengan tiga tugas utama:
menentukan jumlah, karakteristik dan distribusi
penduduk dalam suatu wilayah tertentu; menentukan
perubahan dalam jumlah, karakteristik dan distribusi
dari waktu ke waktu; dan menjelaskan faktor-faktor
utama dari perubahan tersebut (Mayer, 1962).
4. Demografi adalah ilmu yang mempelajari
secara statistik dan matematik tentang
besar, komposisi dan distribusi spasial dari
penduduk dan perubahan-perubahan aspek
tersebut sepanjang masa, melalui
berprosesnya lima komponen yaitu (1)
kelahiran (fertilitas); (2) kematian
(mortalitas); (3) perkawinan; (4) migrasi; dan
(5) mobilitas sosial. (Bogue,1969)
5. Penduduk adalah hasil tingkat kelahiran,
tingkat migrasi dan tingkat kematian.
Demografi adalah studi tentang sifat dan
interaksi ketiga tingkat tersebut, serta
pengaruh perubahan ketiganya terhadap
komposisi dan pertumbuhan penduduk
(Hawthorn, 1970)
6. Ilmu yang mempelajari penduduk suatu wilayah
dari segi jumlah, struktur (komposisi) dan
perkembangannya (perubahannya),
Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982).

Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan


bahwa demografi mempelajari struktur dan proses
penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk
meliputi jumlah, penyebaran dan komposisi
penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-
ubah, dan perubahan
tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu
kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.
1.2. DEMOGRAFI FORMAL VERSUS
DEMOGRAFI SOSIAL/STUDI KEPENDUDUKAN

Demografi dapat dibedakan atas: (1) Demografi formal


(Formal Demography/Pure Demography) dan (2) Demografi
Sosial (Social Demography). (Bogue, 1969). Demografi formal
memberikan berbagai teknik-teknik untuk menghitung angka-
angka demografi dan memberikan penafsiran yang lebih
mendalam terhadap data yang telah dikumpulkan oleh statistik
penduduk. Dengan teknik-teknik dan pemahaman tentang
hubungan-hubungan antar unsur-unsur demografi (kelahiran,
kematian, migrasi dan sebagainya) dapat dibuat perkiraan-
perkiraan jumlah penduduk untuk masa yang akan datang
(forward projection) dan juga untuk masa yang lalu (backward
projection). Demografer terutama tertarik pada pertumbuhan
penduduk dan reproduksi dari sudut pandang matematik dan
penaksiran tidak langsung (quasi-actuarial) dalam studinya
mengenai perubahan komponen tersebut.
Demografi pada awalnya dianggap sebagai suatu bagian dari
studi kependudukan yaitu sebagai bagian dari pembahasan studi
kependudukan secara lebih matematis. Namun demikian, tulisan-tulisan,
artikel dan buku-buku menggunakan istilah studi kependudukan dan
istilah demografi, dimana penggunaan kedua istilah tersebut sering saling
dipertukarkan. Kemungkinan percampuran dari terminologi ini didorong
oleh penggunaan matematik yang lebih luas dalam semua cabang ilmu
sosial dan melalui temuan bahwa proses vital berhubungan erat dengan
komposisi penduduk dan juga dengan ilmu-ilmu sosial umumnya.

Studi kependudukan adalah suatu disiplin, suatu antar disiplin,


dan suatu subdisiplin. Sebagai suatu disiplin adalah jelas karena dalam
studi kependudukan terdapat struktur saling keterkaitan antara konsep,
teknik, journal, bagian lembaga atau organisasi (departement) dan
asosiasi profesional. Studi kependudukan juga bidang antar disiplin
karena pokok bahasan dan metodenya berasal dari berbagai disiplin,
termasuk ilmu sosiologi, ekonomi, biologi, geografi, sejarah dan
kesehatan. Studi kependudukan juga dipandang sebagai suatu subdisiplin
dalam beberapa disiplin utama ini. Di banyak universitas, mata pelajaran
kependudukan diberikan dalam kurikulum sosiologi, mungkin karena
fenomena penduduk selama ini memiliki keterkaitan dengan proses
sosial.(McFall,2003)
TipeStudi Variabel Bebas Variabel Terikat
Demografi Variabel demografis Variabel demografis
formal K omposisi umur Tingkat kelahiran
(contoh) Tingkat kelahiran K omposisi umur
Studi Var.Non Demografis Variabel Demografis
K ependudukan Faktor sosiologis (misal: Migrasi keluar
(Contoh tipe I) kelas sosial)
Faktor ekonomi (misal:
kesempatan kerja)
Studi Variabel demografis Var.Non Demografis
K ependudukan Tingkat kelahiran K ebutuhan pangan
(Contoh tipe II) Migrasi masuk K emiskinan
Tingkat kematian Pertumbuhan
Ekonomi
Demografi

Eko- Sos-
kepend Kepend

Ekonomi Psiko-
Sosiologi
kepend

Psikologi
1.3. Pengertian Ekonomi Kependudukan
Terdapat dua aspek pengertian ekonomi kependudukan (Ananta, A,
dkk, 1986). Pertama, ekonomi kependudukan pada prinsipnya adalah
ilmu yang mengkaji keterkaitan antara variabel ekonomi dengan
variabel demografi, (sebagaima-na yang telah dinyatakan pada sub
bab 1.2.).

Dalam pengertian ini ekonomi kependudukan adalah ilmu yang


mengkaji tentang bagaimana dampak perekonomian terhadap dinamika
penduduk dan dampak dinamika penduduk terhadap perekonomian.

Kedua, ekonomi kependudukan adalah ilmu yang menganalisis


dinamika penduduk dengan menggunakan teori, pendekatan dan alat
analisis ekonomi. Pengertian dinamika penduduk mencakup
perubah-an jumlah, struktur dan persebaran penduduk yang
diakibatkan oleh variabel fertilitas, mobilitas dan mortalitas.
Dalam pengertian pertama, pada prinsipnya ekonomi
kependudukan mengkaji tentang posisi penduduk dalam
pembangunan ekonomi. Dalam konteks ini, penduduk dapat
diposisikan sebagai pelaku (input produksi) pada proses
pembangunan dan sebagai penikmat(konsumen) dari output
(hasil-hasil) pembangunan.
Sebagai input produksi, penduduk merupakan penyedia
tenaga kerja dalam proses pembangunan ekonomi. Perubahan-
perubah-an dalam variabel demografi (fertilitas, mortalitas,
migrasi) akan mempengaruhi perubahan-perubahan kuantitas,
kualitas dan sebaran tenaga kerja. Pada tahap selanjutnya
perubahan-perubahan kuantitas, kualitas dan sebaran tenaga
kerja akan mempengaruhi pembangunan ekonomi. Dalam
konteks ini dapat dikemukakan bahwa analisis ekonomi ketena-
gakerjaan pada dasarnya merupakan bagian dari ekonomi
kependudukan.
Pada pengertian kedua, penduduk tidak hanya
sebagai bagian pasif dari analisis ekonomi
melainkan sebagai subyek yang dikaji dengan
menggunakan peralatan ekonomi. Dalam pengertian
kedua ini, ekonomi kependudukan menganalisis
dinamika penduduk dengan menggunakan peralatan
ekonomi. Misalnya kajian fertilitas melalui analisis
permintaan dan penawaran dengan memanfaatkan
diantaranya konsep ekonomi tentang marginal utility
dan marginal cost. Misalnya juga kajian mortalitas
melalui kajian-kajian ekonomi kesehatan dengan
memanfaat-kan konsep benefit-cost ratio.

Anda mungkin juga menyukai