Anda di halaman 1dari 9

Nama : RANI INDIKIA

NIM : 221000413201053

Mata Kuliah : ILMU KEPENDUDUKAN


DOSEN : Tika Ramadanti,SKM,M.KM

TUGAS : MEMBUAT 1 MAKALAH

1. ANGKATAN KERJA
2. STATISTIKA KEPENDUDUKAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Angkatan kerja adalah penduduk yang termasuk dalam kategori usia produktif yang


terdiri dari tenaga kerja, sementara tidak bekerja dan pengangguran. Dunia kerja selalu
menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Di tanah air sendiri, sebagian orang masih
saja mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, hal ini tentu bisa saja
disebabkan oleh banyak faktor. 

Pada dasarnya, ketersediaan lapangan pekerjaan yang tidak selalu sesuai dengan
jumlah pencari kerja merupakan salah satu masalah di dalam dunia kerja hingga saat ini.
Ada banyak angkatan kerja yang baru setiap tahunnya, sementara di luar sana lowongan
kerja yang tersedia tidak selalu bisa menampung mereka.

Demografi diartikan sebagai studi statistic dan matematik terhadap besaran,


komposisi, sebaran, serta perubahan-perubahannya yang terjadi dari waktu ke waktu pada
populasi manusia melalui berlangsungnya lima proses: fertilitas, mortalitas, perkawinan,
migrasi dan mobilitas sosial.

2. Hal pertama yang perlu dipahami dalam ilmu demografi dan atau kependudukan adalah
mengenai konsep dasar dan pengertian. Pemahaman terhadap keduanya penting sebagai
landasan bagi pemahaman terhadap materi yang tercakup di dalamnya. Sebagaimana
diketahui bersama, pengertian demografi dan kependudukan dalam berbagai kesempatan
dipahami secara berbeda, tetapi di pihak yang lain, kedua istilah tersebut dipergunakan
bergantian untuk pengertian yang sama. Isu penting yang kedua, adalah menjawab
pertanyaan mengapa perlu belajar kependudukan? Weeks (2012), menyebutkan banyak
alasan mengapa perlu mempelajari kependudukan. Salah satu alasan terpenting adalah
bahwa hampir semua aspek di kehidupan kita terkait dengan kependudukan.

Salah satu isu di luar kependudukan, misalnya isu ekonomi, politik, sosial dan
atau lingkungan, dapat dipastikan bahwa akhirnya isu tersebut akan dapat digunakan
untuk menjelaskan atau dijelaskan dengan atau oleh variabel kependudukan. Hal ini,
yang kemudian secara umum digunakan untuk menggambarkan cakupan kajian
penduduk dan pembangunan. Selain itu, aspek penting ketiga yang perlu untuk
dipahami adalah teori penduduk. Pemahaman tersebut memiliki nilai yang sangat
strategis terutama untuk memahami kaitan antara berbagai isu kependudukan dengan
faktor-faktor di luar kependudukan. Lebih dari itu, pemahaman terhadap teori
kependudukan juga akan membawa konsekuensi terhadap “ideology” yang akan
diterapkan dalam kebijakan kependudukan. Perubahan ideologi akan membawa
konsekuensi terhadap kebijakan kependudukan yang dianut.

3. MANFAAT

1. Pembaca dapat mempelajari lebih lanjut tentang kependudukan dan ketenagakerjaan.


2. Penulis dapat lebih lanjut menelaan masalah-masalah kependudukan
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

1. Berdasarkan penjelasan yang dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Angkatan


Kerja adalah penduduk yang usianya masuk dalam kategori usia kerja, termasuk
penduduk yang saat ini sudah bekerja maupun penduduk yang sedang dalam proses
mencari pekerjaan itu sendiri. 

Jika merujuk pada penjelasan di atas, maka semua orang yang sedang dalam masa
produktif (usia kerja) akan dikategorikan sebagai angkatan kerja. Kelompok ini termasuk
ke dalam semua kondisi, baik itu yang sudah mendapatkan pekerjaan maupun yang masih
menganggur dan sedang dalam proses pencarian kerja. Sedangkan menurut Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), angkatan kerja adalah semua orang yang sudah mencapai usia tertentu
dan memiliki kemampuan untuk bekerja, termasuk orang yang sudah aktif bekerja
maupun yang saat ini masih sedang dalam pencarian pekerjaan itu sendiri. 

Secara umum angkatan merupakan sebutan bagi penduduk yang sedang berada
pada usia yang produktif maupun usia kerja. Hal ini mencakup semua status, baik itu
untuk mereka yang sudah aktif atau mendapatkan pekerjaan maupun mereka yang masih
sedang mencari pekerjaan. Di tanah air sendiri, yang dimaksud dengan usia produktif ini
merupakan tingkatan usia penduduk yang pada dasarnya sudah mampu bekerja dan
mendapatkan penghasilan sendiri. Berdasarkan ketentuan dari pemerintah, kategori usia
produktif ini berada pada rentang usia antara 15 sampai 65 tahun. Sedangkan bagi
penduduk yang berada pada rentang usia produktif tersebut, namun tidak bekerja atau
memilih untuk menganggur akan disebut dengan istilah bukan angkatan kerja. Kelompok
ini merupakan usia produktif yang tidak bekerja dan tidak ingin mendapatkan pekerjaan
juga (tidak sedang mencari pekerjaan).

2. Dalam beberapa diskusi masih sering diperdebatkan definisi ilmu demografi dan ilmu
kependudukan. Sebagian orang berpendapat bahwa perbedaan keduanya terletak pada
penekanan objek kajian. Demografi lebih menekankan pada proses dan struktur
demografi, sementara kependudukan menekankan pada penyebab dan akibat dari
perubahan proses dan struktur demografi.

Shryock dan Siegel (1976), dalam bukunya yang sangat fenomenal “The Methods
and Materials of Demography”, halaman 1, mengutip Achille Guillard, menyebutkan
bahwa “demography is the science of population” (lihat Weeks, 2012). Lebih lanjut
mereka menyebutkan bahwa demografi dapat didefinisikan secara sempit maupun
luas. Secara sempit, demografi diartikan sebagai “formal demography” yaitu ilmu
yang mempelajari jumlah, distribusi, struktur dan perubahan penduduk. Pengertian ini
sama dengan yang diadopsi dalam Multilingual Demographic Dictionary (Mantra,
2011). Sementara itu pengertian demografi secara luas membahas tentang
karakteristik penduduk di luar variabel demografi, misalnya etnis, karakteristik sosial
dan ekonomi.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Kemmeyer (1971). Hauser dan Duncan
(1959) menyebutkan bahwa bidang ilmu demografi mengacu pada pengertian yang
sempit sebagaimana dijelaskan sebelumnya dan untuk pengertian luas mereka
menyebutnya “population studies” atau studi kependudukan. Dalam istilah Weeks
(2012) ilmu kependudukan disebut juga dengan demografi modern (halaman 2-3).
Pengertian ini dipertegas oleh Hauser dan Duncan (1959), yang menyebutkan bahwa
area kajian studi kependudukan tidak hanya mencakup variabel penduduk
(demografi) saja tetapi juga keterkaitan antara perubahan variabel demografi dengan
variabel lainnya yaitu variabel sosial, ekonomi (lihat Becker, 2008), politik, biologi,
genetik, geografi, dan lain-lainnya. Dengan kata lain, bidang kajian ilmu
kependudukan adalah “determinants and consequences of population trends”. Bogue
(1969:1) menjelaskan definisi demografi ke dalam dua bagian utama. Pertama, dia
menyebutkan bahwa “demography is the empirical, statistical, and mathematical
study of human population”. Definisi kedua adalah mortality, marriage, migration and
social mobility”. Pada bagian berikutnya, dia menggabung kedua pengertian tersebut
ke dalam satu pengertian yang dia sebut sebagai “more precise definition, that is ...
the statistical study of size, composition, spatial distribution of human populations,
and of changes over time in these aspects through the operation of the five processes
of fertility, mortality, marriage, migration and social mobility” (halaman 1).
Pengertian ini identik dengan apa yang disebut sebagai pengertian demografi secara
sempit atau demografi formal. Definisi ini juga secara tegas menyebutkan bahwa
bidang kajian ilmu demografi “hanya” mencakup aspek kuantitatif dari variabel
demografi, tanpa mengkaitkan dengan variabel non demografi. Weeks (2012)
menyebutkan dengan jelas apa saja yang menjadi bidang kajian ilmu kependudukan
atau yang dia sebut dengan demografi modern sebagai berikut. 1. Jumlah
penduduk/population size (berapa banyak penduduk di suatu tempat). 2. Perubahan
jumlah penduduk/population growth or decline (bagaimana jumlah penduduk di suatu
tempat berubah dalam kurun waktu tertentu). 3. Proses penduduk/population
processes (tingkat dan tren fertilitas, mortalitas, dan migrasi yang memengaruhi
jumlah penduduk dan perubahannya). 4. Distribusi penduduk/population distribution
(di mana penduduk bertempat tinggal dan mengapa). 5. Struktur penduduk/population
structure (berapa banyak laki-laki dan perempuan pada setiap umur). 6. Karakteristik
penduduk/population characteristics (bagaimana komposisi penduduk menurut
variabel non demografi seperti pendidikan, pendapatan, pekerjaan, hubungan
keluarga dan rumah-tangga, status migrasi atau pengungsi, dan lain-lainnya).
Menurut Kammeyer (1971:3) studi kependudukan dapat dibagi menjadi dua tipe.
Tipe pertama, adalah kajian yang memperlakukan faktor non demografi sebagai
variabel bebas (independen) untuk menjelaskan variabel demografi sebagai variabel
tergantung (dependen). Tipe kedua, adalah berbalikan dengan tipe pertama. Tipe ini
menggunakan variabel demografi atau kependudukan sebagai variabel penjelas
(independen) terhadap variabel non demografi (dependen).

B. CONTOH ANGKATAN KERJA

Jika merujuk pada penjelasan di atas, maka sudah pasti semua orang
yang produktif dan berada pada rentang usia antara 15 sampai 65 tahun merupakan
angkatan kerja. Hal ini termasuk mereka yang aktif melakukan aktivitas ekonomi dan
mendapatkan penghasilan dari aktivitas tersebut. 
Contoh Andi adalah seorang pemuda berusia 24 tahun dan sudah aktif bekerja di
sebuah perusahaan demi memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Sosok seperti Andi ini
masuk dalam kategori angkatan kerja.

C. JENIS-JENIS ANGKATAN KERJA

1. Bukan Angkatan Kerja

Yang termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja adalah penduduk yang
sudah berada pada usia produktif, namun belum bekerja atau bahkan tidak mau
bekerja. 

Contoh: pensiunan yang masih berusia di bawah 65 tahun, wanita yang memilih


menjadi ibu rumah tangga, anak muda yang masih menempuh pendidikan di
perguruan tinggi, dan yang lainnya. 

2. Angkatan Kerja

Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah penduduk yang berada pada usia
produktif dan sudah memiliki pekerjaan maupun sedang dalam proses mencari kerja. 

Contoh: sarjana yang sedang dalam proses mencari pekerjaan,


karyawan perusahaan yang sudah bekerja dan mendapatkan penghasilan, dan yang
lainnya.

D. JENIS-JENIS ANGKATAN KERJA DILIHAT DARI PEKERJAANNYA


1. Pekerja Penuh
2. Setengah Menganggur
3. Pengangguran
E. ANGKATAN KERJA DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN USIA DAN
AKTIVITAS KERJANYA

Angkatan kerja merupakan kelompok masyarakat yang berada pada rentang usia


15 - 65 tahun atau sedang dalam masa produktif. Namun tidak semua orang dalam usia
ini masuk dalam pekerja aktif.

Angkatan kerja juga bisa dibedakan berdasarkan status kerja atau aktifitas yang
saat ini mereka jalankan. Pengelompokan seperti ini akan mempermudah untuk
menghitung dan melihat besaran jumlah pekerja serta pengangguran yang ada di tengah-
tengah masyarakat.

F. STATISTIKA PENDUDUK
Hasil Sensus Penduduk (SP2020) pada September 2020 mencatat jumlah
penduduk sebesar 270,20 juta jiwa. Jumlah penduduk hasil SP2020 bertambah 32,56 juta
jiwa dibandingkan hasil SP2010.

Dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,9 juta km2, maka kepadatan penduduk
Indonesia sebanyak 141 jiwa per km2. Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun selama
2010-2020 rata-rata sebesar 1,25 persen, melambat dibandingkan periode 2000-2010
yang sebesar 1,49 persen.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah ini dibuat. Semoga makalah bermanfaat bagi pembaca dan penulis
sendiri khususnya. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai