(PHI)
OLEH
I DEWA NYOMAN GDE NURCANA, SH. MH
PENGANTAR HUKUM INDONESIA
• Materi PHI.
A. PENDAHULUAN
– Tentang Istilah Pengantar ( PIH dan PHI )
– Pengertian Tata Hukum dan Tata Hukum Indonesia
– Sejarah Tata Hukum Indonesia
– Politik Hukum Nasional
– Sumber Hukum
– Peraturan Perundangan Negara Republik Indonesia
– Asas Perundang Undangan
– Hak Menguji Undang-Undang
– Sistem Hukum
B. LAPANGAN HUKUM
1. Hukum Perdata
2. Hukum Pidana
3. Hukum Dagang
4. Hukum Tata Negara
5. Hukum Administrasi Negara
6. Hukum Acara Perdata
7. Hukum Acara Pidana
8. Hukum Perburuhan
9. Hukum Agraria
10.Hukum Internasional
11.Hukum Pajak
Tentang Istilah
Istilah PIH dipergunakan pertama kali oleh UGM
Tahun 1946 yang merupakan terjemahan dari
istilah “Inleiding tot de recht sweeten schap.
Sedangkan istilah Pengantar Tata Hukum
Indonesia / Pengantar Hukum Indonesia
merupakan terjemahan dari “Inleiding tot het
positief recht van Indonesie.
Kedua mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah
dasar yang berperan mengantarkan para
mahasiswa.
• Mempelajari PIH adalah mempelajari
hukum secara abstrak dan umum sebagai
suatu kaedah tidak terikat tempat waktu
dan keadaan.
• Sedangkan belajar PHI mempelajari hukum
secara khusus terikat pada tempat
(wilayah), waktu dan keadaan ( hukum
yang berlaku sekarang di suatu tempat /
hukum dalam arti positif ).
PENGERTIAN TATA HUKUM DAN
TATA HUKUM INDONESIA
• Tata hukum ( recht orde) : susunan hukum yang
artinya memberikan tempat yang sebenarnya.
• Tata hukum : hukum yang berlaku sekarang di
Indonesia.
• Susunan hukum tadi atas aturan-aturan hukum
tertata sedemikian rupa sehingga orang mudah
menemukannya bila suatu ketika ia
membutuhkannya untuk menyelesaikan
peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat.
• Aturan-aturan hukum yang ditata sedemikian rupa
menjadi “tata hukum” tersebut antara satu dengan yang
lainnya menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan,
saling menentukan yang berlakunya disahkan
masyarakat hukum bersangkutan, oleh pemerintah
negara.
• Tata hukum Indonesia yaitu tata hukum yang merupakan
aturan hukum yang tersusun sedemikian rupa yang satu
dengan yang lainnya saling berhubungan dan saling
menentukan yang berlaku di wilayah Negara Indonesia
pada saat ini dan berlakunya karena ditetapkan atau
disahkan oleh pemerintah negara Indonesia.
SEJARAH TATA HUKUM INDONESIA
• Sejarah tata hukum Indonesia terdiri dari dua periode
yaitu ; sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan.
• Dd
• Proses Beracara
Sesuai kewenangannya penegak hukum, tahapan/ proses
beracara tahapannya adalah : penyelidikan, penyidikan oleh
kepolisian, penuntutan oleh penuntut umum, pemeriksaan
terdakwa oleh hakim dipersidangan pengadilan, pelaksanaan
putusan / eksekusi oleh jaksa / penuntut umum, upaya hukum
baik biasa maupun luar biasa.
• Alat bukti perkara pidana
Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa
HUKUM DAGANG
• Hukum dagang adalah keseluruhan peraturan
atau norma hukum yang mengatur hubungan
hukum antara kepentingan perseorangan dan
atau badan di bidang perdagangan.
• Hukum dagang adalah hukum khusus / lex
specialis sebagaimana diatur dalam pasal 1
KUH Dagang, terjadi pemisahan (bukan dalam
arti terpisah) karena perkembangan yang
terjadi dalam kodifikasi.
• Sumber-sumber Hukum Dagang
1. KUH Dagang dan KUH Perdata
2. Peraturan perundang-undangan lainnya
3. Perjanjian
4. Kebiasaan
5. Yurisprudensi
6. Doktrin
• Hubungan KUHD dengan KUH perdata adalah sangat erat
sebagai hukum privat.
• Pasal 1 KUHD menentukan bahwa :
“KUH perdata seberapa jauh daripadanya dalam kitab ini
tidak diadakan penyimpangan secara khusus, berlaku juga
terhadap yang diatur dalam kitab ini.
• Dari ketentuan tersebut maka antara kedua kitab
tersebut mengatur hal yang sama (KUHD dan KUH Per)
maka yang diberlakukan adalah aturan hukum yang
diatur dalam KUHD.
SISTEMATIKA KUHD
• Semula KUHD terdiri dari tiga buku, buku I tentang
perdagangan pada umumnya buku II tentang hak dan
kewajiban yang diakibatkan pelayaran atau pelayaran
dan buku III tentang kepailitan.
• Kemudian buku III dipisah dari KUHD dalam UU
tersendiri yaitu UU kepailitan sehingga sekarang KUHD
hanya terdiri dari dua buku saja.
• Perdagangan pada umumnya diatur dalam buku I
meliputi pembukuan, macam perseroan dan badan
usaha, bursa perniagaan, makelar, kasir,
komisioner, pengangkutan surat berharga dan
sebagainya.
• Hak dan kewajiban dalam pelayaran kapal laut dan
muatan, pengusaha kapal, ABK dsb.
• Persekutuan dagang yang dikenal dengan
perseroan seperti maatschap / rekanan /
perserikatan, perseroan komanditer
(commanditaire ucnnotschap), firma, Perseroan
Terbatas.
HUKUM PIDANA
• Hukum pidana adalah keseluruhan aturan hukum atau hukum
yang mengatur perbuatan seseorang atau badan yang
dilakukan dengan salah dan melanggar hukum pidana serta
diancam dengan sanksi pidana.
• Hukum pidana ibarat pedang, bermata dua artinya hukum
pidana itu melindungi kepentingan setiap orang dalam
masyarakat disisi lain merampas hak / kepentingan orang
yang melanggarnya.
• Tujuan hukum pidana mengatur kehidupan masyarakat
sehingga kepentingannya terlindungi dengan menjatuhkan
sanksi kepada pelanggarnya sehingga ketertiban dan
keteraturan dalam masyarakat dapat terjaga.
• Dari tujuan hukum pidana tersebut dapat dibagi dua
yaitu :
1. Tujuan preventif / pencegahan yaitu menakut nakuti
agar orang tidak melakukan perbuatan pidana.
2. Tujuan represif untuk mendidik orang yang telah
melakukan perbuatan pidana.
• Hukum pidana dibagi :
1. Hukum pidana obyektif (ius poenale) : seluruh
peraturan yang memuat keharusan atau larangan
disertai ancaman hukuman bagi yang melanggarnya,
kemudian hukum obyektif dibedakan :
a. Hukum pidana materiil yaitu semua peraturan yang
memuat rumusan tentang :
- Perbuatan yang dapat dihukum
- Siapa yang dapat dihukum
- Hukuman apa yang dapat diterapkan
• Hukum pidana materiil dibagi lagi
1. Hukum pidana umum / berlaku bagi semua orang /
umum
2. Hukum pidana khusus / berlaku bagi orang tertentu /
untuk perkara tertentu.
b. Hukum pidana formil / hak untuk memelihara /
mempertahankan hukum pidana materiil.
• 2 hukum pidana subyektif : hak negara untuk menghukum
seseorang berdasarkan hukum obyektif diantaranya :
a. Hak negara untuk memberikan ancaman hukuman
b. Hak jaksa untuk menuntut pelaku tindak pidana
c. Hak hakim untuk memutuskan suatu perkara
• Peristiwa pidana / tindak pidana
Adalah suatu kejadian yang mengandung unsur-unsur
perbuatan yang dilarang oleh UU, sehingga siapa yang
menimbulkan peristiwa itu dapat dikenai sanksi pidana
(hukuman).
• Unsur peristiwa pidana ditinjau
1. Segi obyektif berkaitan dengan tindakan, peristiwa
pidana adalah perbuatan yang melawan hukum yang
sedang berlaku, akibat perbuatan itu dilarang dan
diancam dengan hukuman.
2. Segi subyektif peristiwa pidana adalah perbuatan yang
dilakukan seseorang secara salah.
• Peristiwa pidana / tindak pidana
Adalah suatu kejadian yang mengandung unsur-unsur
perbuatan yang dilarang oleh UU, sehingga siapa yang
menimbulkan peristiwa itu dapat dikenai sanksi pidana
(hukuman).
• Unsur peristiwa pidana ditinjau
1. Segi obyektif berkaitan dengan tindakan, peristiwa
pidana adalah perbuatan yang melawan hukum yang
sedang berlaku, akibat perbuatan itu dilarang dan
diancam dengan hukuman.
2. Segi subyektif peristiwa pidana adalah perbuatan yang
dilakukan seseorang secara salah.
• Syarat peristiwa sebagai suatu peristiwa pidana
1. Harus ada suatu perbuatan
2. Perbuatan sesuai rumusan UU
3. Adanya kesalahan
4. Ada ancaman hukumannya.